makalah kel 6

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Teka-teki tentang bumi begitu banyak sampai terkadang kita selalu saja bertanya-tanya kenapa bumi bisa terbentuk dan kenapa hanya bumi satu- satunya planet yang berpenghuni disistem tata surya. Apa yang terdapat dibumi selalu saja diluar dugaan. Dimulai dengan keindahan, sumber daya alam yang begitu banyak. Tapi, masih banyak saja manusia tidak bisa memanfaatkan bumi dengan baik malah selalu menyalahgunakannya. Apalagi seperti sekarang ini bumi semakin rusak dengan berbagai aktivitas manusia yang sebenarnya sangat merugikan dan menimbulakan banyak kerusakan dibumi. Nah, dari penjelasan tentang kejadian bumi akan kami jelaskan dalam makalah ini. Bagaimana bumi 1

Upload: belikat-usang

Post on 21-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah Kel 6

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.

Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan

matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (astronomical unit). Bumi

mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut

(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar

ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.

Teka-teki tentang bumi begitu banyak sampai terkadang kita selalu

saja bertanya-tanya kenapa bumi bisa terbentuk dan kenapa hanya bumi satu-

satunya planet yang berpenghuni disistem tata surya. Apa yang terdapat

dibumi selalu saja diluar dugaan. Dimulai dengan keindahan, sumber daya

alam yang begitu banyak. Tapi, masih banyak saja manusia tidak bisa

memanfaatkan bumi dengan baik malah selalu menyalahgunakannya. Apalagi

seperti sekarang ini bumi semakin rusak dengan berbagai aktivitas manusia

yang sebenarnya sangat merugikan dan menimbulakan banyak kerusakan

dibumi.

Nah, dari penjelasan tentang kejadian bumi akan kami jelaskan dalam

makalah ini. Bagaimana bumi terbentuk dan apa saja unsur yang ada dibumi

yang menyebabkan bumi bisa begitu sangat penting untuk dijaga dan

dilestarikan, karena dampak dari semua itu adalah manusia juga nantinya.

1

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pengertian, struktur, dan bagian-bagian bumi?

2. Bagaimana sejarah terbentuknya bumi?

3. Bagaimana terbentuknya bulan sebagai satelit bumi

4. Bagaimanakah asal mula kehidupan di bumi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian, struktur dan bagian-bagian bumi

2. Untuk mengetahui Sejarah pembentukan bumi

3. Untuk mengetahui proses terbentuknya bulan sebagai satelit bumi

4. Untuk mengetahui asal mula kehidupan di bumi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bumi dan Strukturnya

A. Pengertian Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.

Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi

dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris:

Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.

Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan

udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang

melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi

dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian

sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,

Stratosfer, Mesosfer, Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer

dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu

permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada

iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama

dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton,

dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi

3

(sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit

perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok

sebagai 1.

Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi

Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain,

dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami

yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari

78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari

besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti

pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu

diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83%

isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang

lebih 85 kilometer.Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5

kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak

melalui pergerakan tektonik lempeng (teori pergeseran benua) yang

menghasilkan gempa Bumi.

Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi

8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik

dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal

dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut

Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari

batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini

adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa

maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki

kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat

dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet

kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.

4

a. Bentuk bumi

Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate

spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub

yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini

terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43

km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter

rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000

km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai

1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,

Perancis.

Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang

mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki

toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna

(reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi

sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi

adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung

Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan

khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi

sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.

Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang

berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun

5

permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan

bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam

relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi

yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah,

bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut,

menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan

tersebut dikenal sebagai relief Bumi.

b. Komposisi bumi

Komposisi kimia

Tabel Kerak oksida F. W. Clarke

Senyawa Formula Komposisi

Silika SiO2 59,71%

Alumina Al2O3 15,41%

kapur CaO 4,90%

Magnesia MgO 4,36%

Natrium oksida Na2O 3,55%

Besi(II) oksida FeO 3,52%

Kalium oksida K2O 2,80%

Besi(III) oksida Fe2O3 2,63%

Air H2O 1,52%

Titanium dioksida TiO2 0,60%

Fosfor pentaoksida P2O5 0,22%

Total 99,22%

Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya

adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium

(13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium

(1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka.

Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki

6

kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%)

dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.

Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar

47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang

terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin,

sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan

biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina,

oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah

sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari

berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan

perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke

menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel

kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

B. Struktur lapisan bumi Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

sebagai berikut:

1. Kerak bumi (crush)

Kerak Bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).  Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam.  Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.  Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.  Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

7

2. Selimut atau selubung (mantle)

Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang

terletak di bawah lapisan kerak bumi.  Tabal selimut bumi mencapai

2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.  Suhu di bagian bawah

selimut bumi mencapai 3.000 oC.Pojok Pedia.

3. Inti bumi (core)

Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun

utama logam  besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat 

pada kedalaman 2900 – 5200 km.  Lapisan ini dibedakan menjadi

lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.  Lapisan inti luar tebalnya

sekitar 2.000 km dan terdiri atas   besi cair yang suhunya mencapai

2.200 oC.  inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan

diameter sekitar 2.700 km.  Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi

yang suhunya mencapai 4.500oC.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat

bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan;

bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan

seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti

seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis

organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif

satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure

kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi

padat. Empat macam susunan kimia yang terdapat di Bumi, yaitu :

a. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara

menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km.  Gerakan udara dalam

atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar

matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan

mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan

8

tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat

menimbulkan arus angin.

Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. 

Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung

berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)

sebanyak 20,95%,  argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2)

sebanyak 0,03%.  Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam

atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya

neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon

(O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam

atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam

konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke

waktu untuk uap air. 

b. Hidrosfer

Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu

atom oksigen menjadi H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan

wilayah perairan.  Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi 

disebut hidrosfer.

Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi.

Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air,

hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari

9

permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam

lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke

samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.

Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:

a) Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju,

es, dan gletser.

b) Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.

c) Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun

wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud

air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut

siklus/daur hidrologi.

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap

menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut

akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus

hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

10

c. Lithosfer

Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat

yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang

panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti;

1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat

(CaCO3).

2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan

terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja

(Contohnya; Salt) atau terdiri dari berbagai mineral (Contohnya;

sandstone).

3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas dan

hydrocarbon.

Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100

km, dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA) dan silika-

aluminium (SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific Gravity (SG)

2.7 sampai 3.

Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk

lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak dan

gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan crust bervariasi mulai

dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan mineral berbagai tipe.

11

Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal usul terbentuknya terdiri

dari tiga macam batuan, yaitu;

1. Igneous Rock (Batuan Beku), terkristalisasi dari bekuan magma.

2. Sedimentary (Batuan Sediment), endapan dari hasil pengikisan

batuan permukaan.

3. Metamorphic (Batuan Ubahan), hasil dari alterasi batuan dan mineral

lain.

Crust, selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan

mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng,

terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa magma

(batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada

titik-titik tertentu (biasanya pada mid-ocean) magma membentuk

celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan

lempeng saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara

gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa pergerakan konveksi

dari magma menyebabkan terjadinya mid-ocean ridge pada lempeng

samudra dan rift valley pada lempeng benua. Kedua lempeng ini

bergerak saling mendekat dan bertubrukan (subduction zone). Karena

massa dari lempeng samudra lebih kecil dari massa lempeng benua,

12

pada subduction zone ini lempeng samudra akan menyusup kebawah

dan meleleh (melting). Siklus ini akan terus berulang.

Disamping adalah gambar dari lempeng-lempeng yang

mengapung bergerak saling menjauh dan mendekat saat ini dibumi kita

tercinta ini.

Mantel, Dibawah lithosphere penelitian semakin sulit dilakukan.

Lapisan ini dikenal juga sebagai lapisan Pyrosphere, ketebalannya

diperkirakan 2900 km. Terdiri dari besi dan mineral SIMA. Density

sekitar 3.5 SG, dan suhu rata-rata sekitar 2000 deg Celcius. Tekanan

dari lapisan diatasnya membuat lapisan ini selalu dalam kondisi solid,

tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle paling luar sekitar

200 km dinamai dengan asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan dan

suhu berada pada kondisi berimbang sehingga lapisan ini bersifat

plastis. Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan

seismik (gempa).

Core, inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi

dan nikel. Lapisan paling luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau

cairan. Lapisan terdalam bersifat solid atau padat, dengan density

sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih dari 5000 deg celcius. Menurut teori,

perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus

sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber

dari medan magnet yang menyelimuti bumi.

13

Average Density sekitar 5.5 SG

Suhu bumi meningkat seiring dengan kedalaman bumi, rata-rata 1

deg celcius per 30 m pada batuan sedimen. Ini disebut sebagai

Geothermal Gradient. Pada daerah vulkanik gradiennya sekitar 1

deg celcius per 10 m. Pada daerah granite tua (basement rock)

gradiennya sekitar 1 deg celcius per 80 m.

Perkiraan usia bumi sekitar 4.600.000.000 tahun (menggunakan

metoda dating radioaktif).

d. Biosfer

Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri

dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup

semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai

kesatuan utuh.

Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio  yang

berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.  Dengan demikian dapat

diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup.  Termsuk

semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni

oleh mahluk hidup.

Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan

sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna

yang semakin berkurang.  Salah satu penyebabnya adalah terjadinya

degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk

pemukiman.Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal

dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun

atmosfer.  Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer

dan atmosfer.

14

Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya

gambut.  Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak

tumbuh juga dalam hidrosfer.  Gambut merupakan  suatu bentuk

organis sebagai asal mula pembentukan batu bara.  Di dalamnya hidup

beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya,

sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati

akan terendap dalam rawa.

C. Batuan dan MineralMacam-macam Batuan

Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri atas batuan. Proses

terbentuknya ketiga batuan itu berbeda-beda tetapi induk dari ketiga

batuan itu adalah magma. Magma ialah batuan cair dan pijar yang bersuhu

tinggi dan mengandung berbagai mineral dan gas. Batuan adalah

sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau

lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan

mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses

geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.

Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi

kimia, dengan tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka

batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan Metamorphic.

Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi

dan berupa siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan :

15

Secara garis besar batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Batuan beku (igneus)

Kata igneus berasal dari bahasa latin yang artinya api. Batuan

beku adalah batuan yang terbentuk dari magma cair yang mengalami

proses pendinginan kemudian mengeras. Proses pembekuan magma

dapat terjadi ketika magma masih berada didapurnya (batuan plutonik),

ditengah perjalanan (batuan korok/porforik), dan ketika sudah berada

diatas permukaan bumi(batuan beku luar/efusif).

Berdasarkan teksturnya batuan beku dapat di bedakan menjadi:

Batuan beku plutonik, yaitu batuan yang terbentuk dari pembekuan

magma yang relative lebih lambat sehingg mineral penyusunnya

relative lebih besar. Contohnya seperti batu gabro, dorite dan granit.

Batuan beku Vulkanik, yaitu batuan yang terbentuk dari pembekuan

magma yang sangat cepat sehingga mengandung mineral yang

sedikit. Contohnya batuan basalt, andesit dan decite.

2. Batuan sedimen,

Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan

dari hasil erosi material-material batuan, organik, kimia dan

terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di permukaan

16

bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone);

20%-25% Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan

dolostone). Dengan kata lain batuan sedimen merupakan batuan yang

terbentuk oleh proses geomorfologi yang dipengaruhi oleh lamanya

waktu. Secara umum batuan sedimen dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu:

a) Batuan sedimen klastik, adalah batuan yang terbentuk dari proses

pengendapan dari material-material yang mengalami transfortasi

(secara mekanik). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan

batu lempung.

b) Batuan sedimen non-klastik. Adalah batuan yang terbentuk karena

proses kimia. Contohnya adalah batu gamping atau dolomite,

garam, denhidrit, gypsum, stalagmite, stalaktit dan travetin.

c) Sedimen organik. Adalah batuan yang terbentuk dari gabungan

sisa-sisa mahluk hidup. Contohnya batu gamping terumbu, batu

gamping (limestone), dan napal batu kapur.

3. Batuan metamorf.

Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil

ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan

dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi

pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan

beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral

lain. Contohnya batu sabak yang merupakan perubahan dari batu

lempung, batu marmer dari batu gamping, dan batu kuarsit dari batu

pasir.

17

Mineral

Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan

komposisi kimia. Sifat fisik mineral antara lain berdasarkan:

1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop.

2. Kekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs scale (1-10) ;

a. Talc Mg3Si4O10(OH)2

b. Gypsum CaSO4·2H2O

c. Calcite CaCO3

d. Fluorite CaF2

e. Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)

f. Orthoclase KAlSi3O8

g. Quartz SiO2

h. Topaz Al2SiO4(OH,F)2

i. Corundum Al2O3

j. Diamond C (pure carbon)

3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya.

4. Warna (Colour), tampak oleh mata.

5. Streak

6. Cleavage

7. Fracture

8. Specific gravity

9. Lain-lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll).

Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup

anion. Berikut klasifikasinya menurut Dana :

1. Silicate Class, merupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar

batuan adalah >95% silicates), yang terdiri dari silicon dan oxygen,

dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium, iron, dan

calcium. Contoh lain seperti feldspars, quartz, olivines, pyroxenes,

amphiboles, garnets, dan micas.

18

2. Carbonate Class, merupakan mineral yang terdiri dari anion (CO3)2-

dan termasuk calcite dan aragonite (keduanya merupakan calcium

carbonate), dolomite (magnesium/calcium carbonate) dan siderite (iron

carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan

bangkai plankton. Carbonate juga terbentuk pada daerah evaporitic dan

pada daerah karst yang membentuk gua/caves, stalactites dan

stalagmites.Carbonate class juga termasuk mineral-mineral nitrate dan

borate.

3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya

terbentuk di daerah evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan

menguap sehingga formasi sulfate dan halides berinteraksi. Contoh

sulfate; anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite

(barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga

termasuk chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral

tungstate.

4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam

alami (salts) dan termasuk fluorite (calcium fluoride), halite (sodium

chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal ammoniac (ammonium

chloride). Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah

evaporitic settings seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead

Sea dan Great Salt Lake. The halide class termasuk juga fluoride,

chloride, dan mineral-mineral iodide.

5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan

karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide.

Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub Magnetic

Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi

dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada

batuan beku crust dan mantle. Contoh mineral Oxides; hematite (iron

oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide), spinel

(magnesium aluminium oxide – mineral pembentuk mantle), ilmenite

19

(iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen

oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide.

6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih

(ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas

palsu ‘fools’ gold), chalcopyrite (copper iron sulfide), pentlandite

(nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga

selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan

sulfosalts.

7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A

dapat berupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate

yang umum adalah apatite yang merupakan mineral biologis yang

ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral

arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate.

8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak

dan tembaga), semi-metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite,

sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum,

phosphides, silicides, nitrides dan carbides.

9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates,

citrates, cyanates, acetates, formates, hydrocarbons and other

miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite,

mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite

D. Sial dan Sima

20

SIAL; adalah lapisan batuan yang berada di bawah continent,

terdiri dari granitic dibagian atas dan gabbroic dilapisan bawah.

Ketbalannya bervariasi antara 30 km sampai 35 km. Nama sial berasal dari

nama unsure utama yang terkandung didalamnya, yaitu silica dan alumina.

Mempunyai nilai specific gravity sekitar 2.7. Sedangkan pengertian secara

petrology, sial merupakan nama dari bagian atas crust yang terdiri dari

batuan kaya akan silica dan alumina, sumber dari granitic magma.

Merupakan cirri continental crust bagian atas.

SIMA; adalah lapisan batuan yang berada dibawah samudera

terdiri dari lapisan basaltic. Mempunyai nilai specific gravity sekitar 3.0.

Ada yang beranggapan bahwa sima bersifat peridotitic dan memiliki

specific gravity sekitar 3.3. Sedangkan pengertian secara petrology, sima

merupakan lapisan bawah dari crust terdiri dari batuan yang kaya akan

unsure silica dan magnesia. Sima sama dengan oceanic crust dan

merupakan bagian bawah dari continental crust.

Granitic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang

mempunyai sifat granite. Granite adalah batuan beku plutonic (plutonic

igneous rock) yang terdiri dari mineral felsic yaitu quartz (10%-50%) dan

mineral alkali yaitu feldspar (65%-90%).

21

Gabbroic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang

mempunyai sifat gabbro. Gabbro adalah batuan beku intrusive (intrusive

igneous rock) yang terdiri dari mineral plagioclase (biasanya labradorite

atau bytownite) dan clinopyroxene (augite); dengan atau tanpa olivine dan

orthopyroxene; dan juga semua mineral dalam grupnya.

Basaltic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang

mempunyai sifat basalt. Basalt adalah batuan beku extrusive yang

berwarna gelap (mafic extrusive igneous rock), tapi juga terkadang

intrusive (seperti dikes). Terdiri dari calcic plagioclase dan clinopyroxene.

Terkadang hadir juga nepheline, olivine, orthopyroxene dan quartz.

22

Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian diatas,

sederhananya seperti ini:

SIMA ; silica + magnesia = Basaltic ==> Oceanic Crust

SIAL ; silica + Alumina = Granitic ==> Continental Crust

2.2 Sejarah Terbentuknya Bumi

Sejarah Bumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak

terbentuk sampai sekarang. Hampir semua cabang ilmu alam telah

berkontribusi pada pemahaman peristiwa-peristiwa utama di Bumi yang

sudah lampau. Usia Bumi ditaksir sepertiganya usia alam semesta. Sejumlah

perubahan biologis dan geologis besar telah terjadi sepanjang rentang waktu

tersebut.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4.54×109) tahun yang lalu

melalui akresi dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga

menciptakan atmosfer tua yang nyaris tidak beroksigen dan beracun bagi

manusia dan kebanyakan makhluk hidup modern. Sebagian besar Bumi

meleleh karena vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda

angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga menyebabkan kemiringan

sumbu Bumi dan menghasilkan Bulan. Seiring waktu, Bumi mendingin dan

membentuk kerak padat dan memungkinkan cairan tercipta di

permukaannya. Bentuk kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar

tahun yang lalu. Kehidupan fotosintesis muncul sekitar 2 miliar tahun yang

23

lalu, nan memperkaya oksigen di atmosfer. Sebagian besar makhluk hidup

masih berukuran kecil dan mikroskopis, sampai akhirnya makhluk hidup

multiseluler kompleks mulai lahir sekitar 580 juta tahun yang lalu. Pada

periode Kambrium, Bumi mengalami diversifikasi filum besar-besaran yang

sangat cepat.

Perubahan biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak

terbentuk. Organisme terus berevolusi, berubah menjadi bentuk baru atau

punah seiring perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan peran

penting dalam pembentukan lautan dan benua di Bumi, termasuk kehidupan

di dalamnya. Biosfer memiliki dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi

abiotik lainnya di planet ini, seperti pembentukan lapisan ozon, proliferasi

oksigen, dan penciptaan tanah.

Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman

1. Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)

Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa

Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan

kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen.

24

Batuan masa ini   ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim

disebut kraton/perisai benua.

Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan

kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi

dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng

tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini.

Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar

mata-air panas.

Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun.

Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer

serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa

mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah

ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur

kira-kira 3.500.000.000 tahun.

2. Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)

Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa

Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer.

Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel

tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).

Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan

menjadi binatang.

25

Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis

invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai

muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai

fosil sejati pertama.Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-

sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

3. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk

daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium

pertama kali dipelajari.Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada

zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan

zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.

Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah,

Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan

Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana

26

(sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika,

India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan

Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua

kecil yang terpisah.

4. Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)

Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa

rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan

bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,

Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid

(Lili Laut) dan Bryozona.

Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana

trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit

melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.

Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari

zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah

samudera yang berada di antaranya.

5. Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)

Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air

ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk

Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa

(Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul

pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai

27

pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk

melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.

6. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)

Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran

jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin

aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih

terus berlanjut selama zaman ini.

Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.

Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama

kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi

Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).

7. Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)

Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan

telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat

dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan

28

ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.

Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu

masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan

untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis

menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan

sekarang tersimpan sebagai batubara.

8. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)

“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat

pegunungan Ural, Rusia.Reptilia meningkat dan serangga modern

muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan

Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan

kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan

menjadi punah.Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak

sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan,

Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan

muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai

terbentuk di bagian utara bumi.

9. Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)

Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara

amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar

mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai

mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.

Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis

reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan

sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea

bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan

mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

29

10. Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia

meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus

berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak

dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati

pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya

berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit

dan Sequola melimpah pada waktu ini.

Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari

Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika

dan Australia.zaman ini merupakan zaman yang paling menarik

anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.

30

11. Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)

Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada

zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir

zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus,

Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga

mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim

sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.

zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang

raksasa.

12. Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)

Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan

seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar

yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan,

moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang

hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus

berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak

belukar, tumbuhan merambat dan rumput.

31

Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan

hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan

cuaca secara global

13. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)

Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.

Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir

pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen

yang berlangsung sampai sekarang.Pada Kala Plistosen paling

sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial

sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi

es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan

Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra

Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.

Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut

Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia

Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala

Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat

mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

32

2.3 Terbentuknya Bulan Dan Asal Mula Kehidupan

A. Terbentunya bulan sebagai satelit bumi

Bulan yang merupakan satu-satunya satelit alami Bumi, berukuran

relatif lebih besar terhadap ukuran planet yang diorbitnya jika

dibandingkan dengan satelit lain di Tata Surya. Selama program Apollo,

bebatuan dari permukaan Bulan dibawa ke Bumi. Penanggalan radiometrik

dari bebatuan ini telah menunjukkan bahwa Bulan berusia

4,53 ± .01 miliar tahun, setidaknya 30 juta tahun setelah terbentuknya Tata

Surya. Bukti terbaru menunjukkan Bulan terbentuk pada masa yang lebih

baru, sekitar 4,48 ± 0.02 miliar tahun yang lalu atau 70—110 juta tahun

setelah terbentuknya Tata Surya.

Teori pembentukan Bulan harus dapat menjelaskan beberapa fakta

berikut.

Pertama, Bulan memiliki densitas yang rendah (3,3 kali dibanding air,

sementara bumi 5,5 kali dibanding air) dan inti logam yang kecil.

Kedua, Bulan hampir tidak mengandung air atau bahan yang mudah

menguap lainnya.

Ketiga, Bumi dan Bulan memiliki jejak isotopik oksigen (kelimpahan

relatif dari isotop oksigen) yang sama.

Dari teori-teori yang telah diajukan untuk menjelaskan fenomena

ini, hanya satu yang diterima secara luas yakni hipotesis tubrukan besar

33

yang mengatakan bahwa bulan terbentuk dari sebuah benda langit

seukuran Mars menghantam bumi yang baru terbentuk.

Tabrakan ini memiliki tenaga 100 juta kali lebih besar dari tabrakan

yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Tenaga ini cukup untuk

menguapkan sebagian lapisan luar bumi dan menyatukan kedua bagian

yang bertabrakan.Sebagian dari bahan mantel terlempar ke orbit di sekitar

Bumi. Hipotesis tubrukan besar menduga bahwa Bulan kehabisan materi

logam hal ini menjelaskan komposisinya yang abnormal. Materi yang

terlempar ke dalam orbit Bumi dapat berkumpul menjadi satu bagian

dalam beberapa minggu, di bawah pengaruh gravitasinya sendiri. Materi

tersebut semakin lama akan memiliki bentuk yang bulat.

B. Asal mula kehidupan dibumi

Salah satu manfaat terbentuknya atmosfer dan lautan adalah

tersedianya kondisi yang dapat menunjang adanya kehidupan. Ada banyak

model yang menggambarkan asal mula kehidupan, namun masih sedikit

konsensus tentang bagaimana kehidupan muncul dari bahan kimia.

Percobaan yang dibuat di laboratorium masih belum dapat mengungkap

tentang hal ini.

Tahap awal munculnya kehidupan kemungkinan dipicu dengan

adanya reaksi kimia yang menghasilkan senyawa organik sederhana,

termasuk nukleobasa serta asam amino yang merupakan meteri penyusun

kehidupan. Sebuah percobaan yang dilakukan oleh Stanley Miller dan

Harold Urey pada tahun 1953 menunjukkan bahwa molekul tersebut bisa

terbentuk dalam lingkungan air, metana, amonia dan hidrogen dengan

bantuan percikan bunga api, untuk meniru efek petir. Meskipun komposisi

atmosfer mungkin berbeda dari komposisi yang digunakan oleh Miller dan

Urey, percobaan lebih lanjut dilakukan dengan komposisi yang lebih

mendekati kondisi sesungguhnya, juga berhasil mensintesis molekul

organik. Simulasi komputer terbaru menunjukkan bahwa molekul organik

34

di luar bumi dapat terbentuk dalam piringan protoplanet sebelum

pembentukan bumi.

Tahap berikutnya yang lebih kompleks bisa saja dicapai dari

setidaknya tiga titik awal:

Replikasi diri, kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan

yang sangat mirip dengan dirinya sendiri.

Metabolisme, kemampuan untuk memberi makan dan memperbaiki diri

sendiri.

Membran sel eksternal, yang memungkinkan makanan masuk dan

limbah hasil pencernaan terbuang.

35

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Secara

umum bumi tersusun atas tiga bagian yaitu kerak bumi (crush), selimut

atau selubung bumi (mantle), dan inti bumi (core).

2. Sejarah Bumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak

terbentuk sampai sekarang. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4.54×109)

tahun yang lalu melalui akresi dari nebula matahari

3. Bulan yang merupakan satu-satunya satelit alami Bumi, berukuran relatif

lebih besar terhadap ukuran planet yang diorbitnya jika dibandingkan

dengan satelit lain di Tata Surya. Tahap awal munculnya kehidupan

kemungkinan dipicu dengan adanya reaksi kimia yang menghasilkan

senyawa organik sederhana, termasuk nukleobasa serta asam amino yang

merupakan meteri penyusun kehidupan.

36

DAFTAR PUSTAKA

Djunjianto,2010.sejarah pembentukan bumi berdasarkan bumi berdasarkan

zaman. http://djunijanto.wordpress.com/materi/sejarah-pembentukan-

bumi-berdasarkan-zaman.html.diakses 26 nov 2013.

Iriani,dewi.2013.sejarah bumi. http://showbagus.com/2013/09/01/sejarah-

bumi.html.diakses 26 nov 2013

Mauriciafia.2011.pengertian bumi beserta lapisan-lapisan bumi. http://www.g-

excess.com/4965/pengertian-bumi-beserta-struktur-lapisan-bumi/

#ixzz1kXxx0ASi.diakses 26 nov 2013.

Wikipedia.2013.http://bumi.htm

_____________.http://sejarah-bumi.htm

_____________.http://pembentukan-bulan.htm

_____________.http://asal-mula-kehidupan.htm

37