makalah filsafat

24
TUGAS TENGAH SEMESTER FILSAFAT SEJARAH FILSAFAT ABAD YUNANI KLASIK DAN ABAD PERTENGAHAN DI SUSUN OLEH: NAMA: SITI REZEKI EMELIA NIM: 201310230311130 KELAS: B FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Upload: latifa-sary

Post on 29-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah filsafat

TUGAS TENGAH SEMESTER

FILSAFAT

SEJARAH FILSAFAT ABAD YUNANI KLASIK DAN ABAD PERTENGAHAN

DI SUSUN OLEH:

NAMA: SITI REZEKI EMELIA

NIM: 201310230311130

KELAS: B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Page 2: makalah filsafat

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wubarkatu

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikann makalah yang berjudul “SEJARAH FILSAFAT ABAD YUNANI KLASIK DAN ABAD PERTENGAHAN”.

Tidak lupa saya kirimkan syalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas perjuangan beliau sehingga kita dapat terlepas dari dunia gelap gulita menuju dunia yang terang akan rahmat sang pencipta.

Dan kepada kedua orang tua yang telah memberi doa restu, serata dosen dan teman-teman yang telah banyak memberi bantuan dan motivasi , saya ucapkan terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wubarkatu

Page 3: makalah filsafat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang berkaitan, baik secara subtansial maupun histories karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani abad ke 6 SM pada menunjukan pola pemikiran bangsa Yunani dari pandangan mitologi yang kemudian lenyap digantikan rasional yang lebih dominan. Rasionalisme Yunani mencapai puncaknya pada kaum sophis .

Bangsa yunani mulai mempergunakan akal ketika mempertanyakan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar abad 6 SM. Perkembangan pemikiran ini menandai usaha manusia untuk mempergunakan akal dalam memahami segala sesuatu. Pemikran Yunani sebagai embrio filsafat Barat berkembang menjadi titk tolak pemikiran Barat abad pertengahan, modern dan masa berikutnya.

Barat juga menjadikan agama sebagai pedoman hidup, meskipun memang harus diakui hubungan filsafat dan agama mengalami pasang surut. Pada abad pertengahan dunia barat di dominasi oleh dogmatisme gereja, tetapi abad modern mengalami kekeringan spiritualisme. Namun selanjutnya peranan agama memiliki makna dalam kehidupan.

B. Rumusan masalah1. Bagaimana sejarah filsafat pada abad yunani kuno ?2. Bagaimana sejarah filsafat pada abad pertengahan ?

Page 4: makalah filsafat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafat

Secara etimologis kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia terdiri dari dua kata, yaitu philien yang berarti cinta dan sophos yang berarti kearifan atau kebijaksanaan. Cinta dapat diartikan sebagai suatu dinamika yang menggerakan subjek untuk bersatu dengan objeknya. Sedangkan kearifan atau kebijaksanaan dapat diartikan ketetapan bertindak. Sejarah filsafat dapat diperiodisasi ke dalam empat periode yaitu :

1.    Tahap/masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir abad ke-3 S.M) 2.    Tahap/masa Abad Pertengahan (akhir abad ke-3 S.M sampai awal abad ke-15 M)3.    Tahap/masa Modern (akhir abad ke-15 M sampai abad ke-19 Masehi)4.    Tahap/masa dewasa ini/filsafat kontemporer (abad ke-20 Masehi)

B. Filsafat Abad Yunani

Orang yunani yang hidup pada abad 6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatu yang bersumber pata mitos atau dongeng dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikiran (logis) tidak berlaku.

Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.

Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka : mereka mencari arche alam (arche dalam bahasa yunani yang berarti mula, asal).

Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:1.      Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal dari

uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan lain-lain.

2.      Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.

Page 5: makalah filsafat

3.      Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.

a. Zaman pra Socrates  Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.

1.      Thales (625-545 SM)Nama Thales muncul atas penuturan sejarawanHerodatus pada abad ke-5 SM. Thales

sebagai salah satu dari tujuh orang yang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Filoshopy.juga menjadi penasihat teknis ke-21 kota lonia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.

Thales berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air. Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi daria alam semesta. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga The Father of Deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).            Dalam sejarah Matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan kepada petunjuk pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya : bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya.Walaupun pandangan –pandangan Thales benyak yang kurang jelas, akan tetapi pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sanagt sederhana dengan menggunakan rasio(akal pikiran)

2.      Anaximandros (640-546 SM)Anaximandros adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam

kesusastraan Yunani dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi,sehingga ia sebagai orang pertama yang membuat peta bumi.ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia, Yuanani.            Anaximandros mengatakan bahwa dasar pertama itu ialah zat yang tak tertentu sifat-sifatnya, yang dinami to apeiron.adapun anaximenes (590-528) mengatakan bahwa intisari alam atau dasarnya pertama adalah udara.karena udaralah ynag meliputi seluruh alam serta udara pulalah yang menjadikan dasar hidup bagi manusia yang mat diperlukan oleh nafasnya.             Anaximander mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950:19).anaximander menagatakan itu udara. Udara merupakan segala sumber kehidupan , demikian alasannya

3.      Pythagoras (± 572-497 SM)

Page 6: makalah filsafat

Mengenai riwayat hidupnya , ia dilahirkan di pulau Samos, Lonia.tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang perlu diketahui Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Pythagoras pindah ke kota kroton, Italia Selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun di kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.            Pemikirannya , substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan inderawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan  merupakan intisari dasar poko dari sifat-sifat benda (Number rules the universe = bilangan memerintah jagat raya).pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna daripada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang penganut Pythagoras mengatakan bahwa tuhan adlah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan itu bilangan empat.             Pythagoras juga ada sedikit memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan pendapat bahwa pada manusia adalah sesuatu yang bukan jasmani dan yang tak dapat mati, yang masih terus ada , jika manusia sudah tak ada. Manusia menurut Pythagoras mempunyai jiwa dan jiwa itu sekarang terhukum dan terkurung dalam badan. Maka dari itu , manusia harus membershkan diri untuk melepaskan dirinya dari kurungan dan dengan demikian dapatlah ia masuk ke dalam kebahagiaan.

Pythagoras yang mengataka pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik. Sehingga ia juga dikenal sebagai ahli ilmu pasti dan juga ahli musik. Dia berpendapat bahwa keharmonisan dapt tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :

         Terbatas – tak terbatas         Ganjil – genap         Satu – banyak         Laki-laki – perempuan         Diam – gerak         Dan lain-lain

menurut Pythagoras kearifan yang sesungguhnya hanya dimilki oleh Tuhan saja, oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai seorang yang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya philosopos yaitu pencipta kearifan. Kemudian istilah inilah yang digunakan menjadi philosofia yang terjemahan harfiah dalah cinta kearifan atau kebjaksanaan sehingga sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan (Love of Wisdom).

b. Zaman Socrates

1. SOCRATES (469-399 SM)

Socrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM. Cara menyampaikan pemikirannya pada para pemuda menggunakan metode tanya jawab. Sebab itu dia memperoleh simpati dari para pemuda dinegrinya. Namun ia pun juga kurang disenangi oleh banyak orang dengan menuduh ia dengan banyak merusak moral para pemuda negrinya. Selain itu ia juga dituduh menolak dewa-dewa atau tuhan-tuhan yang diakui negrinya.Adapun falsafah pemikiran Socrates diantaranya ia mengatakan adanya kebenaran objektif, dalam membenarkan yang objektif ia menggunakan metode tertentu yang dikenal

Page 7: makalah filsafat

dengan metode “Dialektika” yang berarti bercakap-cakap atau berdialog. Tujuan dari metode itu adalah mengajarkan setiap orang untuk mencari kebenaran. Sikapnya itu merupakan reaksi terhadap ajaran Sofisme yang meraja lela pada waktu itu.

Dari metode Dialekmatikanya dia menemukan dua metode yang lain yakni induksi dan defenisi. Ia menggunakan metode induksi manakala pemikiran bertolak dari pengetahuan yang khusus lalu menyimpulkan dengan pengertian yang umum. Pengertian yang umum diambil dari sifat-sifat yang sama, dari masing-masing kasus khusus dan cirri-ciri khusus yang tidak setuju besama disisihkan. Cirri umum tersebut, dinamakan ciri Esensi, dan cirri khusus dinamakan ciri Eksistensi. Suatu defenisi dibuat dengan menyebutkan semua cirri Esensi suatu objek dengan menyisihkan semua ciri Eksitensinya.Yang paling penting Socrates, tidak pernah menulis filosofisnya. Jika dilihat benar-benar malahan ia tidak mengajarkan filosofisnya. Bagi dia filosofisnya bukain isi, bukan hasil, bukan ajaran yang berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup. Filosofisnya mencari kebenaran, oleh karena itu ia mencari kebenaran, ia tidak mengajarkan ia bukan ahli pengetahuan. Tapi ia seorang pemikir.

-          Karakteristik Socrates

Dengan cara Socrates membangun dalam jiwa lawannya bersoal jawab kenyakinan, bahwa kebenaran itu tidak diperoleh begitu saja, melankan dicari dengan sebuah keyakinan dan perjuangan. Dengan cara mencari kebenaran seperti itu terlaksana juga tujuan yang lain, yaitu membentuk karakter.Yang menarik dari karakteristik Socrates itu adalah kemampuannya membahas ide-ide dan keyakinan dengan segala lapisan masyarakat dengan segala macam profesi.Socrates memiliki pandangan pribadi tentang Tuhan yang mengajak kita untuk berfikir bahwa ia adalah seorang penerima Ro’yo dan wahyu. Apalagi bila dikaitkan dengan dampak yang terasa seketika dengan masyarakat Athena.Ia berhasil mempertahan kan keyakinan pada wujud maha kuasa pencipta alam semesta terhadap pandangan Poytheisme disekitarnya dengan menggunakan akidah-akidah hukum alam. Ia menolak Pluralitas yang berkembang dalam Agama bangsa yunani yang tercantum dalam Mitologi mereka.

-          Etik Socrates

Menurut Socrates, manusia pada dasarnya baik, yang mempunyai tujuan hidup. Dari pandangan etik yang rasional Socrates sampai pada sikap hidup yang penuh dengan rasa keagamaan. Menurut keyakinannya “menderita kezaliman lebih baik dari pada berbuat zalim”.

2.     PLATO (427-347 SM)

Plato lahir di Athena tahun 427 SM dan hidup sezaman dengan Socrates ia adalh seorang murid dan teman Socrates. Sebagaimana Socrates ia menggunakan metode dialog untuk mengantarkan filsafatnya. Namun kebenaran umum (defenisi) menurutnya bukan dibuat dengan cara dialog yang induktif sebagaimana cara yang digunakan Socrates. Pengertian umum (defenisi) menurut Plato sudah tersedia  disana di alam idea.Menurut pemikiran falsafahnya, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah warna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan, hakikiatnya adalah tiruan dari yang asli yatu idea.Keadaan idea sendiri bertingkat-tingkat idea yang tertinggi adalah idea

Page 8: makalah filsafat

kebaikan, di bawahnya idea jiwa dunia. Berikutnya idea keindahan yang menimbulkan seni, ilmu, pendidikan dan politik.

Dengan demikian jelaslah bahwa kebenaran umum itu memang sudah ada, bukan dibuat melainkan sudah ada didalam idea.Sebagai konsep dari pandangannya tentang dunia idea. Dalam masalah etika ia berpendapat bahwa orang yang berpengetahuan dengan penertian yang bermacam-macam sampai pengertian tentang ideanya dengan sendirinya akan berbuat baik.Hal yang penting juga untuk diketahui dari fisafat Plato adalah pemikiran dia tentang Negara. Menurutnya dalam tiap-tiap Negara segala golongan dan segala orang-orang adalah alat semata-mata untuk kesejahteraan semuanya.Menurutnya penduduk Negara dapat dibagi tiga golongan, yaitu golongan teratas, golongan menengah, golongan terbawah.

-          Tentang idea

Dalam ajaran filosofi Plato bertaut segala filosofi Grik yang bertentangkan sebelumnya.  Intisari dari pada filosofi Plato ialah pendapatna tentang idea. Itu adalah suatu ajaran yang sangat sulit memahamikannya. Salah satu sebab ialah bahwa pahamnya tentang idea selalu berkembang.

-          Etik Plato

Seperti juga dalam pandangan Socrates, etik plato bersifat intelektual atau rasional. Dasar ajarannya ialah mencapai budi baik. Tujuan hidupnya ialah mencapai kesenangan hidup, yang dimagsud kesenangan hidup itu bukanlah memuaskan hawa nafsu, tapi diperoleh dengan ilmu pengetahuan. Menurut Plato, ada dua macam budi, yaitu :

1. Budi filosofi yang timbul dari pengetahuan dengan pengertian.2. Budi biasa yang terbawa dari kebiasaan orang banyak.

Sikap hidup yang dipakai tidak terbit dari keyakinan, melainkan disesuaikan kepada moral orang banyak dalam kehidupan sehari-hari.

3. ARISTOTELES (384-322 SM)

Aristoteles lahir di Stageira pada semenanjung kalkidike di Trasia (Balkan) pada tahun 384 SM dan meninggal di kalkus pada tahun 322 SM.

Di dalam dunia fisafat, Aristoteles dikenal dengan sebagai bapak logika. Logikanya disebut tradisional karena nantinya berkembang apa yang disebut logika modern. Logika Aristoteles itu sering juga disebut logika formal.

Aristoteles dalam Metaphysios menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran, salah satu dari teori metafisika Aristoteles yang penting ialah pendapatnya yang menyatakan bahwa Matter dan Form itu bersatu. Matter member substansi sesuatu. Form memberikan pembungkusannya.

Namun ada substansial yang murni Form, tanpa potentiality, jadi tanpa Metter yakni tuhan. Aristoteles percaya bahwa adanya tuhan, bukti adanya tuhan menurutnya adalah  tuhan sebagai penyebab gerak dan tuhan menurutnya berhubungan dengan dirinya sendiri.

Page 9: makalah filsafat

-          Etik Aristoteles

Etik Aristoteles sebenarnya sama Socrates dan Plato. Tujuannya mencapai eudaemonie, kebahagiaan bagaikan “ barang tertinggi dalam kehidupan. Tujuan hidup katanya tidaklah mencapai kebaikan untuk kebaikan, melainkan merasai kebahagiaan.

C. Filsafat Helenisme dan Romawi

Pasca Aristoteles, Filsafat Yunani mengalami penurunan yang signifikan. Pengkajian tentang filsafat tidak lagi semarak sebagaimana terjadi pada masa-masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan munculnya ilmu-ilmu spesial yang berkembang dan berdiri sendiri. Seperti ilmu alam, gramatika, filologi, sejarah kesusasteraan dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini menyebabkan ilmu filsafat tidak lagi menjadi prioritas utama. Di samping itu, dalam fase ini filsafat juga telah menyimpang dari asas pokoknya, yaitu dari akal ke arah mistik.

Peralihan filsafat Yunani menjadi filsafat Helen-Romawi disebabkan terutama oleh seorang yang bernama Alexandros, murid Aristoteles. Tindakannya yang imperialis menyatukan seluruh dunia Grik ke dalam satu kerajaan Macedonia. Sesudah itu ia menaklukkan bangsa-bangsa di Asia Minor dan mengembangkan kekuasaannya sampai ke India. Semuanya itu dijadikan beberapa propinsi kerajaan Macedonia. Bahkan Imperium Persia, kekaisaran terbesar yang pernah disaksikan dunia, diremukkan lewat tiga pertempuran.

Keadaan demikian menyebabkan filsafat Yunani bukan lagi murni produk asli Yunani, tetapi telah terpengaruh oleh budaya bangsa lain. Adat istiadat kuno bangsa Babilonia, beserta takhayul kuno mereka menjadi tak asing lagi bagi pemikiran orang Yunani; demikian pula dualisme Zoroastrian dan agama-agama India, pun membaur dengan pemikiran Yunani. Dan pada akhirnya malihat kawasan yang ditaklukkan semakin luas, akhirnya Alexandros memberlakukan kebijakan yang menganjurkan pembauran secara damai antara bangsa Yunani dengan bangsa lainnya.

Pada era ini, orang berpaling lagi kepada sistem metafisika yang bercorak keagamaan. Dengan bersatunya beberapa bangsa yang dipimpin oleh kerajaan Roma, telah merampas hak-hak bangsa lain yang ingin merdeka. Hal itu menimbulkan lagi pandangan keagamaan, memupuk lagi hati manusia untuk hidup beragama. Tindakan bala tentara Roma yang keras dan ganas dapat memperkuat rasa kemanusiaan, dan dipupuk pula oleh berbagai macam agama lama, yaitu agama Kristen dan Budha. Maka pada saat itu, ajaran filsafat dan ajaran agama kembali berkontaminasi.

B. Periode Etik

Periode ini terdiri dari tiga sekolah filsafat, yaitu Epikuros, Stoa dan Skeptis. Nama sekolah yang pertama diambil dari kata pembangun sekolah itu sendiri, yaitu Epikuros. Adapun nama sekolah yang kedua diambil dari kata”stoa” yang berarti ruang. Sedangkan nama skeptis diberikan karena mereka kritis terhadap para filosof klasik sebelumnya. Ajarannya dibangun dari berbagai ajaran lama, kemudian dipilih dan disatukan.

Page 10: makalah filsafat

a) Epikuros (341 SM)

Epikuros dilahirkan di samos pada tahun 341 SM. Pada tahun 306 ia mulai belajar di Athena, dan di sinilah ia meninggal pada tahun 270. Filsafat Epikuros diarahkan pada satu tujuan belaka; memberikan jaminan kebahagiaan kepada manusia. Epikuros berbeda dengan Aristoteles yang mengutamakan penyelidikan ilmiah, ia hanya mempergunakan pengetahuan yang diperolehnya dan hasil penyelidikan ilmu yang sudah ia kenal, sebagai alat untuk membebaskan manusia dari ketakutan agama. Yaitu rasa takut terhadap dewa-dewa yang ditanam dalam hati manusia oleh agama Grik lama. Menurut pendapatnya ketakutan kepada agama itulah yang menjadi penghalang besar untuk memperoleh kesenangan hidup. Dari sini dapat diketahui bahwa Epikuros adalah penganut paham Atheis.Epikuros adalah seorang filosof yang menginginkan arah filsafatnya untuk mencapai kesenangan hidup. Oleh karena itu tidak heran jika filosof yang satu ini menganut paham atheis. Hal ini semata-mata ia lakukan untuk mencapai kebahagiaan yang sempurna, tanpa ada yang membatasi. Menurutnya filsafat dibagi menjadi tga bagian, yaitu logika, fisika dan etik.

b) Stoa (340 SM)

Pendirinya adalah Zeno dari Kition. Ia dilahirkan di Kition pada tahun 340 sebelum Masehi. Awalnya ia hanyalah seorang saudagar yang suka berlayar. Suatu ketika kapalnya pecah di tengah laut. Dirinya selamat, tapi hartanya habis tenggelam. Karena itu entah mengapa ia berhenti berniaga dan tiba-tiba belajar filsafat. Ia belajar kepada Kynia dan Megaria, dan akhirnya belajar pada academia di bawah pimpinan Xenokrates, murid Plato yang terkenal.Setelah keluar ia mendirikan sekolah sendiri yang disebut Stoa. Nama itu diambil dari ruangan sekolahnya yang penuh ukiran Ruang, dalam bahasa Grik ialah “Stoa”. Tujuan utama dari ajaran Stoa adalah menyempurnakan moral manusia. Dalam literatur lain disebutkan bahwa pokok ajaran etik Stoa adalah bagaimana manusia hidup selaras dengan keselarasan dunia. Sehingga menurut mereka kebajikan ialah akal budi yang lurus, yaitu akal budi yang sesuai dengan akal budi dunia. Pada akhirnya akan mencapai citra idaman seorang bijaksana; hidup sesuai dengan alam.Ajarannya tidak jauh beda dengan Epikuros yang terdiri dari tiga bagian, yaitu logika, fisika dan etik.

c) Skeptis

Skeptis artinya ragu-ragu. Mereka ragu-ragu untuk menerima ajaran-ajaran yang dari ahli-ahli filsafat sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa skeptisisme sebagai suatu filsafat bukanlah sekedar keragu-raguan, melaiankan sesuatu yang bsa disebut keraguan dogmatis. Seorang ilmuwan mengatakan, “saya kira masalahnya begini dan begitu, tetapi saya tidak yakin.” Seorang yang memiliki keingintahuan intelektual berujar, “saya tidak tahu bagaimana masalahnya, tetapi saya akan berusaha mengetahuinya.” Seorang penganut Skeptis filosofis mengatakan, “tak seorang pun yang mengetahui, dan tak seorang pun yang akan bisa mengetahui.” Ini merupakan unsur dogmatisme yang menyebabkan sistem tersebut lemah. Kaum Skeptis, tentu saja, membantah bahwa mereka secara dogmatis menekankan mustahilnya pengetahuan, namun bantahan mereka tidak meyakinkan.

Page 11: makalah filsafat

C. Periode Religi

Pada masa etik, agama itu dianggap sebagai sesuatu belenggu yang menanam rasa takut dalam hati manusia. Karena itu agama dipandang sebagai suatu penghalang untuk memperoleh kesenangan hidup. Dan tujuan filsafat menurut Epikuros dan Stoa harus merintis jalan ke arah mencapai kesenangan hidup.Keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan hidup kembali. Perasaan menyerah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kesenangan rohani. Perasaan bimbang hilang, cinta terikat kepada Tuhan Yang Maha Tinggi.soal rasio tidal ada lagi, soal irasionalisme-lah yang muncul kemudian. Dengan sendirinya, fakultas filsafat berkembang ke jurusan mistik. Perasaan mistik tidak dapat dipupuk dengan pikiran yang rasional, melainkan dengan jiwa yang murni. Pada periode ini, ada tiga aliran yang berperan, yaitu aliran Neo-Pythagoras, aliran Philon, aliran Plotinus atau Neo-Platonisme. Tetapi di sini kami hanya menjelaskan dua aliran saja, yaitu Neo Pythagoras dan Philon, karena aliran Neo Platonisme akan dijelaskan oleh pemakalah selanjutnya.

a) Aliran Neo Pythagoras

Dinamakan Neo Pyithagoras karena ia berpangkal pada ajaran Pyithagoras yang mendidik kebatinan dengan belajar menyucikan roh. Yang mengajarkannya ialah mula-mula ialah Moderatus dan Gades, yang hidup dalam abad pertama tahun masehi. Ajaran itu kemudian diteruskan oleh Nicomachos dari Gerasa.Untuk mendidik perasaan cinta dan mengabdi kepada Tuhan, orang harus menghidupkan dalam perasaannya jarak yang jauh antara Tuhan dan manusia. Makin besar jarak itu makin besar cinta kepada Tuhan. Dalam mistik ini, tajam sekali dikemukakan perbedaan antara Tuhan dan manusia, Tuhan dan barang. Bedanya Tuhan dan manusia digambarkan dalam mistik neo Pythagoras sebagai perbedaan antara yang sebersih-bersihnya dengan yang bernoda. Yang sebersih-bersihnya adalah Tuhan, yang bernoda ialah manusia.Menurut mereka, Tuhan sendiri tidak membuat bumi ini. sebab apabila Tuhan membuat bumi ini , berarti ia mempergunakan barang yang bernoda sebagai bahannya. Dunia ini dibuat oleh pembantunya, yaitu Demiourgos. Kaum ini percaya bahwa jiwa ini akan hidup selama-lamanya dan pindah-pindah dari angkatan makhluk turun temurun. Kepercayaan inilah yang menjadi pangkal ajaran mereka tentang inkarnasi.

b) Philon Alexandreia

Alexandria terletak di Mesir. Di sana bertemu antara filsafat Yunani yang bersifat intelektualis dan rasionalis, dan pandangan agama kaum Yahudi yang banyak mengandung mistik. Pencetusnya adalah Philon. Ia hidup dari 25 SM, sampai 45 M. ia mencapai umur 70 tahun. Ia adalah seorang pendeta Yahudi, karenanya filsafat yang dipelajarinya terpengaruh oleh pandangan agama.Yang menjadi pokok pandangan filsafatnya ialah hubungan manusia dengan Tuhan. Baginya Tuhan itu Maha Tinggi tempatnya. Tuhan hanya dapat diketahui oleh kata-kata-Nya yang terdapat dalam kitab suci, dari alam dan dari sejarah. Tuhan sendiri tidak dapat diketahui oleh manusia dengan panca inderanya.

Page 12: makalah filsafat

Karena Tuhan itu begitu tinggi kedudukannya, perlulah ada perantara yang menghubungkan Tuhan dengan alam. Makhluk terutama yang terdekat dengan Tuhan ialah “Logos”. Logos itu ialah sumber dari segala cita-cita yang sebagai pikiran Tuhan. Logos juga beredar dalam dunia yang nyata sebagai penjelmaan dari akal Tuhan. Kewajiban manusia yang pertama, menurut mereka, ialah mengasuh jiwa mendekati Tuhan. Kesenangan hidup sebesar-besarnya adalah mengabdi kepada Tuhan. Tujuan tertinggi ialah bersatu dengan Tuhan

D. Filsafat Abad Pertengahan

Filsafat abad  pertengahan  lazim disebut filsafat Scholastik. Kata ini ini diambil dari kata schuler yang berarti ajaran atau sekolahan. Filsafat abad  pertengahan (476-1492 M) dapat dikatakan sebagai abad gelap, karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah Gereja. Memang pada saat itu, tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi mendapatkan kebebasan untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Para ahli fikir  pada saat itu tidaak memiliki kebebasan berfikir. Pada abad ini, apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang yang bertentangan dengan ajaran gereja, maka orang yang mengungkapakan pemikiran tersebut akan mendapat hukuman yang berat. Pihak gereja melarang adanya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu, kajian terhadap  agama (teologi) yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan mendapat larangan yang ketat,yang berhak mengadaknan penyelidikan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak gereja. Secara garis besar filsafat abad  pertengahan dapat dibagi dua periode, yaitu periode Scholastik islam dan periode Scholastik kristen

a. Filsafat scholistika islam

Pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum pernah mengenal filsaafat Aristoteles secara keseluruhan. Scholastik islamlah yang membawakan perkembangan filsafat ke Barat. Orang-orang barat mengenal Aristoteles adalah berkat tulisan dari pikir islam terutama daari Ibnu Rusyd. Yang dimaksud dengan para ahli pikir islam ( periode Scholastik Islam ) yaitu, Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan lainnya.

1. Al-Kindi ( 801-865 M )Pokok-pokok filsafanya, antara lain;

Agama dan filsafat masing-masing mencari kebenaran, filsafat yang paling tinggi dan paling mulia adalah filsafat utama ( metafisika ), yakni mengetahui kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala kebenaran.

Dalam metafisika, Al-Kindi pada umumnya menyetujui pendapat Aristoteles dan Neo-Platonisme. Menurut Al-Kindi, tuhan tidak mempunyai hakikat dalam arti aniah dan mahiyah. Tuhan tidak aniahkarena tuhan tidak termasuk dalam benda-benda yang ada dalam alam, ia adalah pencipta alam. Al-Kindi tetap pada prinsip teologi islam bahwa semua diciptakan oleh Tuhan dan Tuhan di atas ketentuan hukum alam.

Akal terbagi ke dalam tiga kategori. Yaitu akal yang bersifat potensial, akal yang telah keluar dari sifat potensial menjadi aktual.

Page 13: makalah filsafat

filsafat harus memperdalam pengetahuan manusia tentang diri dan bahwa filsuf wajib menempuh hidup susila. Kebijaksanaan tidak dicari untuk diri sendiri ( Aristoteles ), melainkan untuk hidup bahagia ( stoa )

2. Al-Farabi ( 870-950 M ) Pokok-pokok filsafatnya adalah sebagai berikut:

Al-Farabi sependapat dengan Plato, yang menyatakan bahwa alam ini baharu, terjadi dari tiada. Tuhan sebagai akal murni adalah wujud pertama, berfikir tentang dirinya sendiri. Maka lahirlah wujud kedua yang disebut akal pertama. Tingkat wujudnya adalah wujud yang terendah adalah materi abstrak, tingkat yang lebih tinggi dari itu adalah ketika materi itu menerima bentuk. Pertama yang berupa unsure-unsur seperti api, air, tanah, wujud mineral yaitu seperti emas perak, besi, tembaga, dll.

membagi masyarakat kedalam dua macam. Pertama, masyarakat sempurna yaitu masyarakat yang mengandung keseimbangan antara unsur-unsurnya, seeperti kesemibangan yang ada dalam tubuh manusia. Kedua, masyarakat yang tidak sempurna adalah masyarakat yang bodoh dan fasik serta hanya mencari kesenangan jasmaninya saja.

3. Ibnu Sina (980-1037) Abu Ali Husein Ibn bdillah Ibn Sina pada tahun 980 M di Afshanah, dekat

Bukhara dan meninggal  di Isfahan pada tahun 1037 M. di dunia barat ia dikenal dengan nama Avisena dan kemasyurannya di dunia barat sebagai dokter melampaui kemasyurannya segagai filosof.

Di bidang keddokteran ia menulis bukunya al-qanun yang meliputi semua yang bertalian dengan ilmu kedokteran, seperti fisiologi, anatomi dan pengobatan. Ia mengatakan bahwa Tuhan itu adalah Al’Aqlu (akal)

4. Al- ghazali (1058-1111) Pengetahuan adalah hal-hal yang ditangkap oleh panca indra. Ternyata

menurutnya panca indra juga berdusta, kemudia ia meletakkan kepercayaan pada akal. Namun ia juga tetap ragu pada akal. Tiga bulan kemudian Allah memerikan nur yang disebut juga sebagai kunci ma’rifat kedalam hatinya. Dengan demikian Al-Ghazali percaya bahwa intuisi lebih tinggi dan lebih dipercaya daripada akal untuk menangkap pengetahuan yang betul-betul diyakini.

Ilmu tuhan adalah suatu tambahan atau pertalian dengan zat, artinya lain dari zat, kalau terjadi tambahan atau prtalian dengan zat, zat tuhan tetap dalam keadaannya. Al-Ghazali membagi manusia kepada tiga golongan, yaitu kaum awam, cara berfikir mereka sangat sederhana. Kaum pilihan, cara berfikir mereka mendalam dan akal mereka tajam. Dan kaum pengingkar.

Setiap perbuatan akan menimbulkanpengaruh pada jiwa, yakni membentuk kualitas jiwa, asalkan perbuatan itu dilakukan dengan sadar

Page 14: makalah filsafat

5. Ibnu Rusyd (1126-1196) Allah penggerak pertama. Sifat positif kepada Allah adalah akal dan ma’qul.

Wujud Allah adalah Esa-Nya. Wujud dan ke Esaan-Nya tidak berbeda dari zat-Nya. Ia menafsirkan agamapun dengan penafsiran rasional. Namun, ia tetap berpegang pada sumber agama, yakni Al-Quran.

alam adalah azali. Jadi, ada dua yang azali yaitu Tuhan dan alam. Namun keazalian Tuhan lebih lama dari keazalian alam. Argument yang dikemukakan ialah seandainya alam tidak azali, maka ada permulaannya, maka habislah alam ini

b. Shcolistika Kristen

1. Masa scholastik awal ( abad 9-10 M )

Masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan setelah terjadi kemerosotan pemikiran filsafat pada masa sebelumnya yang disebabkan kuat dominasi golongan gereja. Ditandai oleh pembentukan metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan tentang universalia. Ajaran Agustinus dan neo-Platonisme mempunyai pengaruh yang luas dan kuat dalam berbagai aliran pemikiran.Pada periode ini, diupayakan misalnya, pembuktian adanya Tuhan berdasarkan rasio murni, jadi tanpa berdasarkan Kitab Suci (Anselmus dan Canterbury).

Pengaruh alam pemikiran dari Arab mempunyai peranan penting bagi perkembangan filsafat selanjutnya. Pada tahun 800-1200, kebudayaan Islam berhasil memelihara warisan karya-karya para filsuf dan ilmuwan zaman Yunani Kuno. Kaum intelektual dan kalangan kerajaan Islam menerjemahkan karya-karya itu dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Maka, pada para pengikut Islam mendatangi Eropa (melalui Spanyol dan pulau Sisilia) terjemahan karya-karya filsuf Yunani itu, terutama karya-karya Aristoteles sampai ke dunia Barat. Dan salah seorang pemikir Islam adalah Muhammad Ibn Rushd. Namun jauh sebelum Ibn Rushd, seorang filsuf Islam bernama Ibn Sina (980-1037) berusaha membuat suatu sintesis antara aliran neo-Platonisme dan Aristotelianisme.

2. Masa scholastik keemasan ( 1200-1300 M )

Secara umum, ada beberapa faktor yang menjadikan masa scholastik mencapai keemasan. Pertama, adanya pengaruh Aristoteles, Ibn Rusyd, Ibn Sina, sejak abad ke-12 sampai abad ke-13. Kedua, tahun 1200 M didirikan Universitas Almamater di perancis. Ketiga, berdirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan. Adapun tokoh yang paling terkenal pada masa ini, yaitu:

a. Albertus Magnus ( 1203-1280 M )Albertus von Bolstadt mempunyai kepandaian yang luar biasa. Pola pemikirannya

meniru Ibn Rusyd dalam menulis tentang aristoteles. Dalam bidang ilmu pengetahuan,ia mengadakan penelitian dalam bidang ilmu biologi dan ilmu kimia.

Page 15: makalah filsafat

b. Thomas Aquinas ( 1225-1274 M )Thomas dari Aquino lahir di Rocca sicca, Italia. Aquinas mendasarkan filsafatnya pada

kepastian adanya Tuhan. Menurutnya, eksistensi Tuhan dapat diketahui dengan akal.

3. Masa scholastic akhir ( 1300-1450 M )

Pada akhir periode ini, muncul seorang pemikir dari daerah yang sekarang masuk wilayah Jerman, Nicolaus Cusanus (1401-1464 M). Ia berpendapat bahwa ada tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indera, akal dan intuisi. Dengan indera, kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang tidak sempurna. Dengan akal, kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan tangkapan oleh indera. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinPeriode skolastik Akhir ditandai dengan pemikiran islam yang berkembang ke arah nominalisme ialah aliran yang berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang aspek yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal. Kepercayaan orang pada kemampuan rasio memberi jawaban atas masalah-masalah iman mulai berkurang. Ada semacam keyakinan bahwa iman dan pengetahuan tidak dapat disatukan. Rasio tidak dapat mempertanggungjawabkan ajaran Gereja, hanya iman yang dapat menerimanyaggi.

Page 16: makalah filsafat

BAB III

KESIMPULAN

Kelahiran pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran terhadap setiap gejala alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani.

Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal kelahirannya adalah ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.

Page 17: makalah filsafat

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahzaki.blogspot.com/2011/06/sejarah-filsafat.html

http://cahayaibnuadam.blogspot.com/2012/02/filsafat-socrates-plato-dan-aristoteles.html

http://yelda91.blogspot.com/