filsafat (ta) by vega

24
PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA DAN MOHAMAD SYAFEI OLEH : Pintauli Devega.P NIM : 108113052 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Upload: winda-wulansari-anggel

Post on 04-Jul-2015

403 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat (Ta) by Vega

PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA DAN

MOHAMAD SYAFEI

OLEH : Pintauli Devega.P

NIM : 108113052

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2010/2011

Page 2: Filsafat (Ta) by Vega

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha Esa bahwa penulis telah

mampu menyelesaikan tugas dalam menyusun Paper atau makalah yang berjudul Pelaksanaan

Pendidikan Menurut KI HAJAR DEWANTARA dengan TAMSIS dan Mohamad Syafei dengan INS

KAYU TAMAN. PAPER ini berisikan tentang pilar-pilar pendidikan. Bagaimana pandangan tokoh

Indonesia dalam bidang pendidikan.

Namun, penulis menyadari akan ketidak sempurnaan dari paper ini bahkan paper ini

jauh dari kata sempurna. Penulis sangat mengharapkan kiranya kritik,saran dan masukan yang

berarti demi membangun dan lebih baik lagi demi kemajuan paperl ini.

Semoga paper ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Khususnya mahasiswa PGSD yang

nantinya akan berkecimpung dalam dunia pendidikan. Sekian dan terimakasih.

Medan, 7 mei 2011

Penulis

i

Page 3: Filsafat (Ta) by Vega

DAFTAR ISI

Kata Pengantar I

Daftar Isi ii

Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Pendidikan Tamsis dan Kayu Taman 2

1. Taman Siswa 2

2. INS 3

C. Sistem Pelaksanaan Pendidikan 5

1. Taman Siswa 5

2. INS 7

D. Tinjauan UU no.20 tahun 2003 dan pelaksanaan 9

UUD 1945 alinea ke 4 pasal 1:1+2

1. Taman Siswa 9

2. INS 11

KESIMPULAN 12

DAFTAR PUSTAKA 13

Page 4: Filsafat (Ta) by Vega

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakekatnya ada sejak jaman penjajahan terdahulu. Dan bapak nasional

kita sampai saat ini adalah KI HAJAR DEWANTARA dan tanggal 2 mei yang dasarnya

adalah tanggal kelahiran beliau kita peringati sebagai hari pendidikan nasional.

Asas-asas pendidikan kihajar dewantara jauh berbeda dengan asas-asas atau

pandangan pendidikan zaman sekarang. Dapat kita lihat pendidikan yang ada, menerapkan

pendidikan dengan soft skill. Berbeda dengan ki hajar dewantara dan kayu taman. Mereka

menerapkan pendidikan dengan asas etika, berakhlak, dan saling menghargai.

Rumusan pendidikan yang dirumuskan ki hajar dewantara dapat kita lihat melalui

asas-asas yang ada Taman Siswa. Taman Siswa merupakan sebuah perguruan yang

bercorak nasional yang menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta semangat

berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Intinya Ki Hajar Dewantara di dalam

penyelenggaraan pendidikan memiliki asas kemerdekaan dan asas kodrat alam. Sedangkan

Dasar pendidikan yang dikembangkannya adalah kemasyarakatan, keaktifan, kepraktisan,

serta berpikir logis dan rasional. Berkenaan dengan hal tersebut,maka maka pendidikan

yang dikembangkannya adalah bahan-bahan yang dapat mengembangkan pikiran,

perasaan, dan keterampilan yang dikenal dengan 3H yaitu head, heart and hand.

Banyak hal yang baik-baik dapat kita dapatkan dalam penerapan pendidikan yang

diterapkan oleh kihajar dewantara dan mohamad syafei ini, oleh sebab itu baik untuk

dipelajari kembali dan diaplilasikan dalam pembelajaran pada siswa sekolah

dasarnantinya. Kalau tidak calon-calon guru yang mengubah struktur pendidikan kita siapa

lagi?.

ii

1

Page 5: Filsafat (Ta) by Vega

B. TUJUAN PENDIDIKAN TAMSIS DAN INS Kayu Tanam

1. Taman siswa

Tujuan perguruan kebangsaan Taman siswa dapat dibagi dua jenis, yakni tujuan yayasan

atau kseluruhan perguruan dan tujuan pendidikan. Tujuannya adalah:

a. Sebagai yang dinyatakan dalam keterangan “asas taman siswa” tahun 1922 pasal 1,

tujian Taman Siswa sebagai perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat

tertib dan damai

b. Tertib yang sebenarnya tidak aka nada, jika tidak ada damai antara manusia. Dan

damai antara manusia itu hanya mungkin ada dalam keadilan sosial sebagai wujud

berlakunya kedaulatan adab kemanusiaan.

Selain itu, bertitik tolak dengan asas-asas dan dasar-dasar pendidikan Tamsis, ki hajar

dewantara mengartikan pendidikan sebagai proses pembudayaan kodrat alam setiap

individu yang kemampuan-kemampuan bawaan untuk mempertahankan hidup, yang

tertuju pada pencapaian kemerdekaan lahir dan batin, sehingga memperoleh keselamatan

dalam hidup lahiriah dan kebahagian dalam hidup batiniah. Pendidikan sebagai proses

pembudayaan kodrat alam merupakan usaha memelihara dan memajukan serta

mempertinggi dan memperluas kemampuan-kemampuan kodrati untuk mempertahankan

hidup. Proses pembudayaan tersebut bertujuan untuk membangun kehidupan individual

dan sosial. Tujuan pendidikan yang bersifat individual adalah individu-individu yang

mencapai kemerdekaan lahir dan batin. Sehubungan dengan hal ini Ki Hajar Dewantara

menyatakan bahwa cita-cita pendidikan Taman Siswa adalah membangun orang yang

berpikir merdeka, ialah manusia yang lahir dan batin.

Jadi tujuan personal pendidikan adalah kokohnya tiang-tiang kemerdekaan hidup

dalam diri setiap individu. Sedangkan tujuan sosial pendidikan adalah membangun secara

bersama-sama oleh segenap individu yang merdeka lahir dan batin, suatu masyarakat

yang berkebudayaan-kebangsaan yang khas berdasarkan adab-kemanusiaan, sehingga

2

Page 6: Filsafat (Ta) by Vega

terwujud kehidupan bersama yang tertib dan damai, yang didalamnya terdapat

kemerdekaan pribadi,kebangsaan, dan kemanusiaan yang seimbang dan seiring sejalan.

Dari beberapa hal yang disebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

Taman siswa adalah membangun anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka lahir batin, luhur akal budinya, cerdas dan

berketerampilan, serta sehat jasmani dan rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat

yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia

pada umumnya. Meskipun dengan susunan kalimat yang berbeda namun tujuan

pendidikan Taman siswa ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

2. INS KAYU TAMAN

Tujuan Pendidikan INS Kayu Tanam

Tujuan Pendidikan INS kayu tanam agar peserta:

Menumbuhkembangkan budiperkerti dan akhlak mulia (sesuai dengan ajaran

agama, etika dan moral)

Menumbuhkembangkan kemerdekaan berpikir (aktif-kreatif);

Menumbuhkembangkan pengetahuan, bakat/talenta dan potensi diri sesuai dengan

kebutuhan masyarakat;

Menumbuhkembangkan etos/unjuk kerja yang tinggi;

Menanamkan percaya diri, kreativitas, kemandirian, dan kewirausahaan

Mewujudkan dalam tindakan nyata semboyan: “cari sendiri dan kerjakan sendiri

”, artinya sekolah harus mampu membiayai dirinya dan tidak mau menerima

bantuan yang dapat mengurangi kebebasan untuk mencapai cita-cita.

Di Ruang Pendidikan INS Kayutanam, Moh Sjafei merintis dan menumbuh-

kembangkan kemandirian, kereativitas dan jiwa entrepereneurship/wirausaha, yaitu yang

sejalan dengan life skills dari kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK).

1. Kemandirian

Mampu berdiri sendiri tanpa tergantung kepada orang lain. Kemandirian adalah memiliki

jati diri yang kuat, gigih, ulet, rasa percaya diri yang tinggi, mampu tampil beda, tetapi

3

Page 7: Filsafat (Ta) by Vega

rendah hati. Kita (orang Indonesia) harus mampu hidup seperti “ayam kampung ”, dan

bukan halnya seperti selama ini, di mana kita dibesarkan dan dididik seperti “ayam ras ”.

2. Kreativitas

Kreativitas adalah menghasilkan produk baru yang penting atau meliputin semua usaha

produktif dari seseorang. Ada sejumlah karakteristik kreatifitas, di antaranya

a. Hasrat ingin tahu,

b. Cenderung/senang untuk menemukan sesuatu,

c. Berkemampuan mandiri dan independent,

d. Memilih melakukan tugas yang sulit dan menantang,

e. Mampu memecahkan masalah dengan baik dan yakin dengan putusan yang telah

diambil,

f. Senang/bergairah memecahkan masalah,

g. Pemikir yang fleksibel,

h. Bekerja dengan dedikasi yang tinggi dengan waktu yang lebih panjang terhadap

masalah yang tidak terpecahkan,

i. Memberikan respons cepat dan di luar dugaan terhadap pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan,

j. Memperlihatkan kemampuan untuk mensintesis dan memahami implementasinya,

dan berkemampuan untuk membaca dengan baik

Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk secara terus menerus

kesempurnaan lahir dan batin anak agar dapat mengikuti perkembangan masyarakat

yang selalu mengalami perubahan atau kemajuan. Kesempurnaan lahir dan batin ini

ditafsirkan berlainan antara bangsa yang satu dengan yang lainnya, antara kelompok

masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Namun demikian, setiap bangsa atau

masyarakat ingin keluar sebagai pemenang dalam perlombaan yang maha seru antara

mereka dalam penyempurnaan lahir dan batin ini.

Pemikiran syafei diatas menyarankan kesempurnaan hidup lahir dan batin yang

harus selalu diperbarui. Hal ini terungkap dalam pemikiran G.Revesz seperti yang

dikutip oleh syafei : bahwa lapangan pendidikan pasti berubah menurut zamannya,

seandainya orang masih beranggapan, bahwa susunan pendidikan dan pengajaran yang

4

Page 8: Filsafat (Ta) by Vega

berlaku sekarang adalah sebaik-baiknya dan tidak diubah lagi. Demikianlah, tujuan

pendidikan berupa kesempurnaan lahir dan batin, harus selalu terus disempurnakan

sesuai dengan tuntutan perubahan zaman.

Kesimpulannya sejak didirikan, tujuan ruang pendidikan INS Kayu Taman adalah:

1. Mendidik rakyat kea rah kemerdekaan

2. Member pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

3. Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat

4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berarti bertanggung jawab

5. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan pengetahuan dengan wawasan

historis tersebut, setiap tenaga pendidikan diharapkan memiliki bekal yang memadai

dalam meninjau berbagai masalah yang dihadapi, serta pertimbangan yang tepat dalam

menetapkan kebijakan dan atau tindakan sehari-hari.

C. SISTEM PELAKSANAAN PENDIDIKAN

1. Taman Siswa

Pendidikan Tamansiswa dilaksanakan berdasar Sistem Among, yaitu menyokong

kodrat alamnya anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin

menurut kodratnya sendiri-sendiri" Dasar sistem among ini adalah kodrat alam dan

kemerdekaan. (Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1977). Pendidikan dengan sistem

among memakai cara pondok asrama, karena dengan cara itu dapatlah ketiga lingkungan

pendidikan bekerja bersama-sama (keluarga, perguruan dan perkumpulan pemuda).

Persatuan ketiga corak lingkungan tersebut penting sekali untuk sempurnanya pendidikan

(sistem tri-pusat pendidikan).

Pelaksanaan pendidikan tersebut berpedoman pula pada berbagai semboyan, adapun

semboyan yang paling terkenal adalah “Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso,

Tutwuri handayani. Artinya: Kalau pendidik berada di muka, dia memberi teladan kepada

peserta didik. Kalau berada di tengah, membangun semangat, berswakarya, dan berkreasi

pada peserta didik. Kalau berada di belakang, pendidik mengikuti dan mengarahkan

5

Page 9: Filsafat (Ta) by Vega

peserta didik agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Dalam sistem

ini orientasi pendidikan adalah pada anak didik, yang dalam terminologi baru disebut

student centered. Di dalam sistem ini pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat

dan potensi apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan

kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik. Apabila minat anak didik ternyata akan ke

luar “rel” atau pengembangan potensi anak didik di jalan yang salah maka pendidik berhak

untuk meluruskannya. Dengan kata lain, seorang pendidik atau pemimpin harus bersikap

sebagai pengasuh yang mendorong, menuntut, dan membimbing peserta didik/orang yang

dipimpinnya. Untuk mencapai tujuan pendidikannya, Tamansiswa menyelanggarakan

kerja sama yang selaras antartiga pusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan

perguruan, dan lingkungan masyarakat. Pusat pendidikan yang satu dengan yang lain

hendaknya saling berkoordinasi dan saling mengisi kekurangan yang ada. Penerapan

sistem pendidikan seperti ini yang dinamakan Sistem Trisentra Pendidikan atau Sistem

Tripusat Pendidikan. Pendidikan Tamansiswa berciri khas Pancadarma, yaitu Kodrat

Alam (memperhatikan sunatullah), Kebudayaan (menerapkan teori Trikon), Kemerdekaan

(memperhatikan potensi dan minat maing-masing indi-vidu dan kelompok), Kebangsaan

(berorientasi pada keutuhan bangsa dengan berbagai ragam suku), dan Kemanusiaan

(menjunjung harkat dan martabat setiap orang).

2. Asas Kodrat Alam Sebagi makhluk tuhan,manusia adalah kesatuan jasmani-

rohani, ia adalah insane individual dan insane social. Manusia tumbuh dan

berkembang menurut kodrat alamnya sendiri melalui interaksi dengan lingkungan.

3. Asas Kebudayaan Tiap bangsa memiliki kebudayaannya sendiri, kita perlu

memelihara dan memajukan kebudayaan kita, kebudayaan bangsa kita, atas dasar

kebudayaan kita sendiri, untuk memajukan kebudayaan kita perlu

mengutamanakan asas Tri-Kon yaitu kontiniu, konvergensi dan konsentris.

4. Asas Kemerdekaan Harus diartikan disiplin pada diri sendiri atas dasar nilai

hidup yang tinggi, baik hidup sebagai anggota masyarakat. Maka itu kemerdekaan

menjadi alat mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suatu

perimbangan dan keselarasan dengan masyarakat tertib damai tempat

6

Page 10: Filsafat (Ta) by Vega

keanggotaannya. Bisa juga dikatakan kebebasan lahir dan batin untuk menegakkan

dan mengatur diri sendiri atas nilai yang tinggi demi tertibnya hidup diri sendiri

dan hidup bersama.

5. Asas Kebangsaan Taman siswa tidak boleh bertentangan dengan kemanusiaan,

malahan harus menjadi bentuk dan fiil kemanusiaan yang nyata dan oleh karena itu

tidak mengandung arti permusuhan dengan bangsa lain, melainkan mengandung

rasa satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam kehendak menuju kebahagiaan

hidup lahir dan batin seluruh bangsa.

6. Asas Kemanusiaan Menyatakan bahwa darma tiap-tiap manusia itu adalah

mewujudkan kemanusiaan, yang berarti kemajuan manusia lahir dan batin yang

setinggi-tingginya, dan juga bahwa kemajuan manusia yang tinggi itu dapat dilihat

pada kesucian hati orang dan adanya rasa kasih terhadap sesama manusia dan

terhadap makhluk tuhan seluruhnya.

7. Di taman siswa ada “Konsep Tringa” yang terdiri dari ngerti (mengeta-hui), ngrasa

(memahami) dan nglakoni (melakukan). Maknanya ialah, tujuan belajar itu pada

dasarnya ialah meningkatkan pengetahuan anak didik tentang apa yang

dipelajarinya, mengasah rasa untuk meningkat-kan pemahaman tentang apa yang

diketahuinya, serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan apa yang

dipelajarinya.

2. Sistem Pelaksanaan Pendidikan INS Kayu Tanam

Ada tiga komponen utama, sistem pendidikan INS Kayutanam, yaitu tenaga ia bisa

bekerja, otak ia bisa berpikir dan jiwa ia bisa merasa. Komponen ini akan membuat alam

bergerak dalam sistem yang tetap secara dinamis yang dialektik seimbang, manusia

sebagai substansi alam, dengan tenaga pikiran dan perasaannya tidak boleh tidak harus

mengikuti sistem alam itu dan keluar dari sistem berarti lepas dari keseimbangan

1. Dasar Pemikiran

Indonesia hidup di alam khatulistiwa dengan bumi yang subur, tetapi tidak memiliki

etos kerja dan hidup dalam budaya santai.

7

Page 11: Filsafat (Ta) by Vega

Bangsa yang beragama seharusnya mengakui alam raya sebagai sunatullah yang wajib

dipedomani dan dipelajari. Alam memiliki gerak dinamis dan pola dealektis yang

harmonis.

Sistem dan tujuan pendidikan penjajah membentuk manusia priayi yang elitis, bukan

mendidik manusia memiliki etos kerja, aktif dan kreatif serta mandiri yang

dibutuhkan bangsa untuk merdeka.

Strategi dan sistem yang sesuai adalah penanaman etos kerja melalui pengembangan

vital manusia yaitu otak, tangan dan hati (jiwa).

2. Filosofi & Falsafah Pendidikan

a. Belajar dari alam sebagai ciptaan Tuhan yang harus diselidiki dan diperhatikan

“Alam takambang jadikan guru”.

b. Falsafah pendidikan “Jangan minta buah mangga kepada pohon rambutan, tapi

jadikan setiap pohon buahnya manis (M. Syafe’i)”

c. Jadilah engkau jadi engkau. Sekolah mengasah kecerdasan akal budi murid, bukan

membentuk manusia lain.

3. Strategi Pendidikan

Sinergi pendidikan : Otak, Tangan dan Hati

4. Lima Ranah Utama Tujuan INS

Kemerdekaan berfikir (inovasi dan kreativitas)

Pengembangan ilmu pengetahuan dan bakat sebagai rahmat Tuhan dan potensi diri

Kemandirian dan enterpreneurship

Etos kerja

Akhlak mulia (agama, etika dan etestika)

5. Konsep dan Program

Konsep pendidikan INS membagi program atas empat kelompok yakni Pendidikan

Akademik, Keterampilan, Kerohanian dan Kesiswaan. Keempat kelompok program itu

sama nilai dan sama pentingnya. Keempatnya merupakan suatu kesatuan yang tak

terpisahkan dalam pendidikan ketiga komponen utama yang ada dalam diri murid (A.A.

Navis, 1996 : 106)

8

Page 12: Filsafat (Ta) by Vega

Pada pendidikan INS, murid telah mulai mengikuti program sejak bangun tidur

dipagi hari sampai masuk waktu tidur lagi di malam hari, bahkan pada hari minggu atau

hari besarpun mereka tetap dalam suasana belajar untuk mengembangkan pribadinya dan

belajar hidup sebagai anggota masyarakat.

Murid belajar pada waktu pagi, sore dan malam hari jika pagi hari murid belajar di

ruang kelas, maka di waktu sore mereka belajar di bengkel kerja, seni atau olahraga. Pada

malam hari mengikuti pelajaran yang sesuai dengan bakat masing-masing atau kursus

intensifikasi di bidang pelajaran akademik. Pada hari tertentu murid belajar di lapangan,

bergotong royong membersihkan halaman dan gedung serta peralatan sekolah. Sekali

sebulan murid bergotong royong bagi kepentingan lingkungan masyarakat agar mereka

tetap merasa sebagai warga masyarakat.

D.Tinjauan dari UUD tahun 2003 UUD 1945 Alinea ke 4 pasal 1 dan 2 Tujuan dan

Pelaksanaan TAMSIS dan INS

1. TAMSIS

Kaitan dengan UU RI No 20 Tahun 2003, Pembukaan UUD Alenia 4 dan UUD Pasal

31 Ayat 1 dan 2

Tujuan Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah taman siswa sebagai usaha

mencapai kemerdekaan bangsa lewat pendidikan, tujuan ini seperti yang terdapat di

Pembukaan UUD 1945 alenia 4…” untuk membentuk suatu pemerintahan negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan social”…

UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 2 Pendidikan nasional adalah pendidikan

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan zaman., Pasal 4 ayat 3 Pendidikan diselenggarakan sebagai

suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat.

Page 13: Filsafat (Ta) by Vega

UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, Pasal 1 Ayat 14 Pendidikan

anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UUD Pasal 31 Ayat 2…” Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasiona, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-

undang”.

. UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 3 Sistem pendidikan nasional adalah

keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional., Pasal 1 Ayat 10 Satuan pendidikan adalah kelompok layanan

pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan

informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, Pasal 7 Ayat 2 Orang tua dari anak

usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya, Pasal 9

Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan

pendidikan

2. INS Kayutanam

Kaitan dengan UU RI No 20 Tahun 2003, Pembukaan UUD Alenia 4 dan UUD Pasal

31 Ayat 1 dan 2

9

Page 14: Filsafat (Ta) by Vega

Melalui Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Tujuan pendidikan INS ini dapat dilihat pada:

Pasal 1 Ayat 1; Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Pasal 1 Ayat 2; Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-

nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan

zaman.

Pasal 1 Ayat 4; Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu.

Pasal 1 Ayat 7; Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Pasal 3; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Pasal 4 Ayat 4; Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun

kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

dan

1

Page 15: Filsafat (Ta) by Vega

KESIMPULAN

Setalah membahas panjang lebar tentang pendidikan taman siswa dan ins kayu taman

dapat di simpulkan bahwa dari beberapa aspek antaranya tujuan pendidikan Tamsis Dan

Kayu Taman, dari system pelaksanaan pendidikan memiliki peran yang hampir sama yaitu

membangun anak didik menjadi manusia yang beriman dan b bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, merdeka lahir batin, luhur akal budinya, cerdas dan berketerampilan,

serta sehat jasmani dan rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan

bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

tujuan pendidikan Taman siswa ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan Kayu taman menekankan pada life skills I dan kesempurnaan hidup.

Maksudnya adalah

Menumbuhkembangkan budiperkerti dan akhlak mulia (sesuai dengan ajaran

agama, etika dan moral)

Menumbuhkembangkan kemerdekaan berpikir (aktif-kreatif);

Menumbuhkembangkan pengetahuan, bakat/talenta dan potensi diri sesuai dengan

kebutuhan masyarakat;

Menumbuhkembangkan etos/unjuk kerja yang tinggi;

Menanamkan percaya diri, kreativitas, kemandirian, dan kewirausahaan

Mewujudkan dalam tindakan nyata semboyan: “cari sendiri dan kerjakan sendiri

”, artinya sekolah harus mampu membiayai dirinya dan tidak mau menerima

bantuan yang dapat mengurangi kebebasan untuk mencapai cita-cita.

1

1

Page 16: Filsafat (Ta) by Vega

DAFTAR BACAAN

Suhendra. Bambang. 2005. Pengantar Pendidikan, Jakarta; P.T.RINEKA CIPTA

Mudyahardjo Redja, 2001. Pengantar Pendidikan,Jakarta; PT. Raja Grafindo

www.kihajardewantara tamsis.com

www.ins.com

www.welcome.com semua postingan adalah hasil tugas makalah sebagai bahan pertinggal

yang mungkin bermanfaat bagi yang membutuhkan post by Rabu, 15 Desember 2010

Tilaar.H.A.R.2002. Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat badani Indonesia,BANDUNG:

PT.Remaja rosdakarya.

1