filsafat ibadah (kelompok 4)

Upload: rizky-rachmania-amanda

Post on 06-Jul-2015

968 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Kelompok 4

Hafidza Istianah ( 3415101461) ( jurusan Biologi ) Septiani Dwi Hastuti Septian Ray ( 2815106599 ) ( jurusan biologi ) ( jurusan Seni )

Shanty Dwi Cahyani ( 3415102429) ( jurusan Biologi )

Universitas Negeri Jakarta

1

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mengenai filsafat ibadah. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas presentasi mengenai filsafat ibadah pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Isi makalah ini menitik beratkan pada filsafat shalat, filsafat zakat, filsafat puasa, dan filsafat haji. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sari Narulita, M.Si sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalaam penylesaian makalah ini. Kami menyadari pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, April 2011 Penyusun

2

DATAR ISIKata Pengantar...........................................................................................................i Daftar Isi....................................................................................................................ii Bab I Pendahuluan....................................................................................................1 Bab II Pembahasan Filsafat Shalat........................................................................................................2 Filsafat Zakat.........................................................................................................5 Filsafat Puasa........................................................................................................11 Filsafat Haji..........................................................................................................14 Daftar Pustaka..........................................................................................................19

3

BAB I PENDAHULUAN

Terkadang mungkin manusia pernah berfikir kenapa kiata harus beribadah ? Kenapa ada ibadah yang dinamakan shalat, zakat, puasa, dan haji ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin akan terjawab jika kita mempelajari filsafat ibadah. Karena filsafat itu sendiri adalah Teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari peraturan, pemikiran, pengetahuan, dan sifat alam semesta. Sedangkan Ibadah adalah Perbuatan yang dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah, untuk menjalankan perintahnya, serta menjauhi segala laranganNya. Sehingga dapat diartikan bahwa filsafat ibadah adalah teori atau analisis logis tentang prinsip-prip yang mendasari perbuatan yang dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah. Jadi semua ibadah yang kita lakukan kepada Allah itu tidak hanya sembarang dilakukan, tetapi sudah ada prinsip-prinsip yang mendasarinya. Dalam makalah ini filsafat ibadah yang akan dibahas antaralain filsafat shalat, filsafat zakat, filsafat puasa, dan filsafat haji

4

BAB II PEMBAHASAN A.Filsafat Shalat1. Hikmah dan rahasia waktu shalat a. Hikmah dan rahasia shalat diwajibkan lima kali dalam sehari semalam ialah: 1) Untuk menumbuhkan perasaan tunduk dan takut kepada Allah. Dengan mengulang-ngulang shalat dalam sehari semalam lima kali, maka tumbuhlah dengan berulang-ulang perasaan tunduk dan takut kepada Allah, serta berulang-ulang pula perasaan itu mempengaruhi jiwa. Apabila perasaan tunduk dan takut tertanam kuat dalam hati, maka diharapkan seseorang dapat selalu mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan. 2) Untuk meringankan dan mengekalkan shalat. Dengan ditentukan jumlah rakaat setiap kali shalat antara dua sampai empat rakaat, maka terasa ringan mengerjakannya. Dengan demikan seseorang dapat mengerjakan terus menerus. 3) Untuk mengekalkan ingatan kepada Allah. Apabila shalat dikerjakan dalam satu kali, maka waktu menghadap dan mengingat Allah hanya sekali. Tetapi kalau dikerjakan lima kali dalam sehari semalam, maka waktu menghadap dan mengingat Allah lebih banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk selalu ingat kepada Allah. b. Rahasia penentuan waktu solat wajib Ditentukan shalat wajib pada waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya mengandung rahasia-rahasia sebagai berikut: 1) Karena pada waktu-waktu itu bertebaran kekuatan rohani malaikat dan saat-saat mudah diterima doa. Adapun waktu-waktu tersebut ialah: Sejenak sebelum terbit matahari Sejenak sesudah tinggi matahari Sejenak sesudah terbenam matahari Sejenak tengah malam sampai waktu sahur Akan tetapi karena orang-orang Majusi mempergunakan waktu-waktu itu untuk menyembah berhala, maka diperintahkan dalam mengerjakan shalat pada waktu-waktu yang berdekatan yaitu waktu shubuh, dhuhur, dan maghrib. Sedangkan waktu yang keempat (d) ditinggalkan, karena memberatkan manusia. Diperintahkan shalat ashar di antara shalat dhuhur dan maghrib serta diperintahkan shalat isya diantara shalat maghrib dengan shubuh adalah supaya jangan terlalu lama jarak waktu antara keduanya

a. b. c. d.

5

Mengingat penentuan waktu shalat seperti tersebut di atas maka: a) Disukai shalat di awal waktunya Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah Ibnu Masud bahwasanya beliau berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah SAW: Amalan apakah yang lebih disenangi Allah? Beliau menjawab: Mengerjakan shalat tepat pada waktunya. Disukai mengakhirkan shalat Isya Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Turmudzi dan Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Sekiranya tidak akan memberatkan atas umatku, tentu aku menyuruh mereka mengakhirkan shlat isya. c) Dibolehkan bagi musafir menjama shalat dhuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan isya. Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Umar bahwasanya beliau bersabda: Adapun Rasulullah SAW, apabila tergesa-gesa berangkat, beliau menjama shalat maghrib dengan isya 2) Untuk meneladani rasul-rasul dahulu. Ar Rafii berkata dalam syarah Musnad Asy Syafii: Shubuh bagi Adam, Dhuhur bagi Nabi Daud, Ashar bagi Nabi Sulaiman, Maghrib bagi Nabi Yakub, dan Isya bagi Nabi Yunus 3) Untuk menyatakan kesyukuran kepada Allah pada waktu yang sepatutnya dipergunakan untuk bersyukur. 2. Hikmah dan rahasia shalat

b)

Hikmah dan rahasia yang terkandung dalam shalat antara lain ialah: a. Mengingat Allah, menghidupkan rasa takut dan tuduk kepadaNya, serta menumbuhkan dalam jiwa rasa kebesaran dan kekuasaan-Nya Hal ini dimungkinkan karena dalam shalat terdapat bermacam-macam bacaan. Apabila arti bacaan difahami dan maksud-maksudnya diperhatikan, maka hal ini dapat menyuburkan asas tauhid yang ada dalam jiwa. Oleh karena itu shalat merupakan suatu tali penghubung antara manusia dengan Tuhannya. Allah berfirman dalam surat Thaha/20:14: Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. b. Menyucikan roh dan menjauhkan dari perbuatan jahat. Dalam shalat terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan dalam dialog itu kedua fihak saling berhadapan. Dalam shalat seseorang memuja Tuhan, menyerahkan diri kepada-Nya, memohon supaya dilindungi dari godaan setan, memohon diberi ampunan dan dibersihkan dari dosa, dan memohon supaya diberi petunjuk ke jalan yang benar, serta dijauhkan dari kesesatan.

6

Didalam dialog dengan Tuhan, seseorang minta supaya rohnya disucikan. Dengan demikan rohnya dapat menjadi suci, ia dapat menjauhkan diri dari perbuatan jahat, sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat al-Ankabut (29):45 yang telah disebut diatas. c. Mendidik dan melatih manusia menjadi orang yang tenang dalam menghadapi segala penderitaan dan menghilangkan sifat kikir. Orang yang benar-benar mendirikan shalat, akan selalu terdorong untuk mengerjakan kewajiban dan mendapat keteguhan pendirian, karena ia selalu ingat Allah. Oleh karena itu memungkinkan dirinya menjadi orang yang sabar dan dermawan. Allah berfirman dalam surah al-Maaarij (70):22 Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. d. Menghapus dosa Diriwayatkan oleh Muslim dari Utsman Ibnu Affan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada seorang muslim yang datang kepadanya waktu shalat fardhu, kemudian ia membaguskan wudlunya, khusyunya, dan rukunya melainkan hal itu menjadi penghapus dosa-dosanya yang telah lalu selama dia tidak mengerjakan dosa besar dan demikianlah keadaan sepanjang masa. e. Mendidik disiplin Shalat adalah ibadah yang sudah ditentukan waktunya. Allah berfirman dalam surah An-Nisa(4):103: Sesungguhnya shalat itu adalah fardlu yang ditentukan waktunya atas orangorang yang beriman. Dengan adanya ketentuan ini maka seseorang yang mengerjakan shalat harus mengusahakan supaya shalatnya datang tepat pada waktunya. Oleh karena itu seandainya seseorang sedang melakukan sesuatu hal dan waktu shalat sudah hampir habis sedang dia belum shalat, maka ia harus berhenti sebentar dan melakukan shalat dahulu. Kalau kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, dengan sendirinya seseorang dapat terdidik berdisiplin waktu. f. Mendidik kebersihan Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Allah tidak menerima shalat dengan tidak bersuci lebih dahulu. Berdasarkan hadis tersebut, maka setiap orang yang hendak shalat harus terlebih dahulu membersihkan dirinya, pakaiannya, dan tempatnya. Hal ini berarti membiasakan seseorang untuk selalu menjaga kebersihan. g. Menjaga kesehatan Setiap orang yang akan shalat diwajibkan bersuci lebih dahulu. Dengan adanya kesucian, maka terwujudlah kesehatan. Di samping itu dalam shalat

7

terdapat gerakan-gerakan yang dapat mewujudkan kesehatan, misalnya gerakan ruku dan sujud dapat menghindarkan tumbuhnya tulang rawan diantara ruas-ruas tulang punggung dan belakang. Gerakan bangun dari sujud terus berdiri dapat menguatkan dan memperbesar otot-otot pada kaki dan tangan, sehingga peredaran darah dapat lancar. Allah berfirman dalam surah al-Baqarah (2):45: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu; dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu

B. Filsafat Zakat1. Rahasia Dinamakan Zakat Zakat menurut bahasa berarti suci atau subur. Sedangkan zakat menurut istilah berarti mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada mereka yang berhak, menurut aturan yang telah ditentukan Al-Quran dan Sunnah Rasul. Adapun Harta yang dinafkahkan dinamai zakat adalah karena : A. Menyucikan Diri Dari Dosa Rasulullah SAW bersabda: Shadaqah itu menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api B. Menyucikan diri dari kekikiran dan cinta harta yang berlebihan Allah berforman dalam surat at-Taubah ( 9 ) : 103 : Ambilah shadaqah dari sebagian harta mereka, dengan shadaqah itu kamu membersihkan (dari kekikiran dan cinta berlebih-lebihan terhadap harta benda ) dan menyucikan mereka ( menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memprkembangkan harta benda mereka) C. Menyucikan budi pekerti masyarakat dari sifat dengki dan dendam Pada umumnya para fakir miskin mengetahui bahwa setiap orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat, dengan demikian mereka merasa mempunyai hak pada harta orang kaya. Oleh karena itu, kalau orang kaya tidak mengeluarkan zakat, mereka akan dengki dan dendam. Tetapi sebaliknya, kalau oramg kaya mengeluarkan zakat, maka rasa dengki dan dendam akan hilang, bahkan mereka mau menolong bila diperlukan. D. Menyuburkan atau memperbanyak pahala Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ( 2 ) : 261 :

8

Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ( ganjaran ) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas ( karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui

E. Menyuburkan harta Harta yang dikeluarkan zakatnya akan memperoleh berkah dan perlindungan Allah, sebab yang mempunyai harta mencintai-Nya dan menaati perintah-Nya. Oleh karena itu hartanya dapat berlipat ganda sebagaimana firman Allah dalam surah at-Taubah ( 9 ) : 103 F. Menyuburkan sifat kebaikan seperti yang juga difirmankan oleh Allah dlam surah at-Taubah ( 9 ) : 103 2. Rahasia penentuan harta wajib dikeluarkan zakat Di masa Rasulullah SAW zakat itu hanya difardhukan pada lima macam harta, yaitu: a. Perhiasan, yakni : emas, perak b. Barang perniagaan c. Tumbuh-tumbuhan d. Binatang, yakni : unta, sapi, biri-biri e. Barang logam dan barang simpanan jahiliyah Illat (sebab) difardhukan zakat pada harta-harta tersebut karena harta-harta itu berkembang dan subur baik secara langsung maupun tidak langsung. Diwajibkan zakat tumbuh-tumbuhan adalah karen tumbuh-tumbuhan merupakan penghasilan yang diperoleh dari bumi, sedang bumi merupakan harta berkembang, subur, dan dapat mendatangkan hasil. Demikan pula zakat binatang dapat berkembang biak dan zakat barang perniagaan karena perniagaan mendatangkan keuntungan. Emas dan perak bukan harta yang berkembang dengan sendirinya. Tetapi karena emas dan perak dipergunakan sebagai alat tukar menukar dan menjadi standar bagi segala macam harta, maka dipandang sebagai harta yang berkembang pula maupun tidak langsung.

9

Rasulullah SAW membebaskan zakat harta yang langsung dibutuhkan pemiliknya seperti rumah dan alat bertukang, karena harta itu dipandang harta yang tidak berkembang. Rasulullah SAW memfardlukan zakat atas tanah adalah hasil dari tanah dan bukan atas tanahnya. Sedang beliau memfardlukan zakat atas emas, perak, dan barang perniagaan adalah terhadap pokok harta dan bukan pada penghasilan yang diperoleh dari pokok harta. Dengan memperhatikan urairan di atas dapat disimpulkan: a. Zakat benda-benda yang tak bergerak diambil dari penghasilannya , sedang zakat benda bergerak diambil dari pokok harta b. Besar zakat yang diperhitungkan atas penghasilan lebih besar dari besarnya zakat yang diperhitungkan atas pokok harta Pada masa Rasulullah SAW ada harta yang dipandang bukan harta berkembang dan subur. Akan tetapi karena keadaan telah berubah, maka banyak harta yang dahulu bukan harta berkembang dan subur, sekarang merupakan sumber penghasilan yang mendatangkan keuntungan. Dalam menghadapi perubahan seperti itu, pada waktu Umar Ibnu Khattab menjadi khalifah, beliau mengeluarkan zakat atas uang sewaan rumah yang beliau peroleh dari menyewakan rumahnya. Dengan demikian dapat diketahui, bahwa para ulama salaf dalam menentukan harta menjadi suber zakat adalah menggunakan dasar qiyas. Oleh sebab itu pada masa sekarang, seharusnya diwajibkan zakat atas semua harta yang berkembang dan subur, walaupun pada masa dahulu tidak menjadi harta yang berkembang dan subur atas dasar qiyas sebgaimana yang telah dilakukan oleh slaf. Para ulama membagi harta menjadi tiga golongan, yaitu: a. harta yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, misalnya rumah, perlengkapan rumah tangga, dan kendaraan. Untuk golongan harta ini tidak diwajibkan zakat. b. Harta yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan atau harta berkembang dan subur misalnya tanah yang ditanami, binatang ternak, dan barang dagangan. Untuk golongan harta ini diwajibkan zakat.

10

c. Harta yang dapat dikatakan sebagai harta yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat pula dikatakan sebagai harta berkembang misalnya emas dan alat-alat pertukangan. Alat pertukangan apabila dimiliki perorangan yang bekerja dengan mempergunakan tangan, seperti gergaji, pasah, dan kapak dapat dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk mencari nafkah. Oleh karena itu alat tersebut tidak dikenakan zakat. Akan tetapi alat perlengkapan (mesin) yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu alat tersebut dikenakan zakat. Pembagian harta seperti tersebut diatas dapat diterapkan pada harta yang ada di masa sekarang. Disamping itu pada masa sekarang dapat ditetapkan dahulu, karena keadaan telah berbeda. Pada zaman dahulu rumah tidak dikenakan zakat, karena pada waktu itu termasuk harta tidak berkembang, sebab dibangun untuk didiami sendiri. Tetapi sekarang banyak jutawan yang membangun rumah untuk disewakan. Rumah yang demikian seharusnya dikenakan zakat, karena termasuk harta yang berkembang dan subur. Kalau petani yang mengolah sawah ladangnya diwajibkan zakat dari hasil tanamannya, maka tidak adil jika jutawan yang memiliki rumah sewaan dibebaskan dari zakat atas penghasilan dari penyewanya. 3. Hikmah dan Rahasia Zakat a. Dari segi yang mengeluarkan zakat 1. Menyucikan diri dari sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan, membiasakan diri dermawan Hal ini ditegaskan dalam surat at taubah (9): 103 dan Al-Hasyr (59): 9 dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dari dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung 2. Menyuburkan sifat-sifat baik, At-Taubah(9): 103 3. Menyuburkan harta, At-Taubah(9): 103 4. Mendekatkan diri kepada Allah, menimbulkan perasaan bahagia dalam mengeluarkan arta di jalan Allah 5. Membuktikan kebenaran Tauhid dan Syahadatnya 6. Bukti syukur atas nikmat, Ibrahim(14): 7 sesungguhnya juka kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan

11

juka kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih 7. Meminimalisir kecurangan yang akan membawa kepada kesesatan, Al-Alaq: 6-7 Ketahuilah! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampau batas, karena dia melihat dirinya serba cukup 8. Membiasakan diri dengan sifat Alla, maksudnya selallu melimpahkan rahmatnya kepada sesama manusia. diriwayatkan ole Bukhari dan Muslim dari Jabir Ibnu Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: kepadanya 9. Memindahkan derajat yang menerima nikmat ke derajat yang lebih tinggi, yatu derajat membutuhkan sesuatu ke derajat tidak membutuhkan sesuatu kecuali ridho Allah 10. Memelihara harta dari hilang percuma karena harta yang diberikan di jalan Allah tidak akan hilang sepanjang masa 11. Membentengi diri dari kebinasaan dan menolak kemudhorotan Rasulullah bersabda: jiwa dijadikan bertabat mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan membenci orang yang berbuat buruk kepadanya 12. Melatih diri berkorban di jalan Allah, karena mentaati perintahNya 13. Menanamkan rasa persamaaan serta memikirkan nasib sesama manusia 14. Menghapuskan dosa. Rasulullah bersabda: Shadaqah itu menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api 15. Mendapat pahala berlipat ganda, Al-Baqrah(2): 245 siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak barang siapa tidak bermurah hati kepada sesama manusia, niscaya Allah tidak memberi rahmat

12

16. Memudahkan dikabulkannya doa dan dihilangkannya kesulitan. Rasulullah bersabda: Barang siapa yang ingin doanya dikabulkan dan kesulitannya dilenyapkan, maka lenyapkanlah kesulitan orang yang dalam kesulitan 17. Memudahkan masuk syurga. Rasulullah bersabda:Ttiap-tiap sesuatu memiliki kunci dan kunci syurga adalah mencintai fakir miskin 18. Menghilangkan kesulitan padahari kiamat. 19. Pahala yang kekal 20. Mendapat perlindungan pada hari kiamat. Rasulullah bersabda: Tujuh golongan manusia yang dilindungi Allah dalam lindunganNya pada hari kiamat. ... dan seseorang yang bershadaqah dengan cara rahasia, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa ang diperbuat tangan kanannya b. Dari segi orang yang menerima zakat 1. Menghilangkan kesulitan hidup fakir miskin 2. Memelihara fakir miskin dari kehinaan 3. Menguatkan iman orang dan mendorong orang untuk memeluk Islam 4. Membantu orang orang yang berhutang untuk membayar hutangnya 5. Membantu orang-orang yang berjuang di jalan Allah 6. Memudahkan Ibnu Sabil dalam perjalanan c. Dari segi pemberi dan penerima zakat 1. Sama-sama menyempurnakan imannya 2. mewujudkan persaudaraan dan kasih sayang antara kedua belah pihak

13

C. Filsafat Puasa1. Rahasia waktu puasa a. Rahasia puasa difardhukan pada bulan ramadhan Untuk mengetahui sebab puasa difardhukan pada bulan ramadhan itu sulit dan tidak ada seorangpun yang dapat menentukan sebab dan hikmahnya. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah (2) : 135 : (beberapa hari ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagii manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara hak dan yang batil)

b. Hikmah dan rahasia puasa ditetapkan pada bulan diantara bulan tahun hijriah 1. Sistem penanggalan yang terkenal ada 2 yaitu: Sistem penanggalan syamsiah Sistem penanggalan Qamariah

Disetiap sistem penanggalan diatas memiliki perbedaan yaitu kesenangan dan penderitaan : Syamsiah, karena puasa ditetapkan pada suatu musim tertentu Qamariah, karena puasa akan terus menerus berubah

2. Tingkat puasa Bukan semata-mata menahan makan, minum dan hubungan seksual saja. Tetapi menahan seluruh nafsu anggota badan dalam keinginannya sebagai manusia biasa. Keinginan ini tidak terbatas pada makan dan minum saja, tetapi juga keinginankeinginan yang lain. Puasa dibagi menjadi 3 tingkatan : A. Tingkatan puasa umum yaitu menahan makan, minum, dan hubungan seksual.

14

B. Tingkatan puasa khusus yaitu menahan makan, minum, hubungan seksual, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa seperti : Menahan mata Diriwayat kan oleh Jabir dari anas bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : Ada lima hal yang membatal kan puasa yaitu dusta, mengumpat,memfitnah, sumpah bohong, dan melihat dengan syahwat. Menahan lidah Dirawayatkan oleh bukhari dari abu hurairah bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta tetapi justru mengerjakannya dan tidak meninggalkan perbuatan orang yang tidak sopan santun, maka tidak ada artinya bagi Allah ia meninggalkan makan dan minum Menahan telinga dari mendengarkan kebohongan Allah berfirman dan surat al-maidah (5) : 42 : Mereka orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram Menahan tangan dan kakinya Diriwayatkan oleh bukhari dan abu hurairah bahwa Ralullah S.A.W bersabda : Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi hasil yang diperoleh dati puasanya hanyalah lapar dan haus. Tidak banyak makan dan minum saat berbuka dan sahur. Menumbuhkan rasa cemas dan harap

C. Tingkatan puasa ahlul marifah yaitu menahan makan, minum, hubungan seksual, dan menahan hati dari segala cita-cita yang hina, pikiran duniawi dan segala hal selain Allah, karena sematamata mengharapkan keredlaan Allah S.W.

15

3. Hikmah dan rahasia puasaa. Dari segi fisiologis Pertumbuhan saraf penahan dalam diri individu dan masyarakat tiadak dapat sempurna. Hal ini disebabkan dua faktor yaitu : Pendidikan moral yang diberikan oleh setiap kesatuan sosial tidak smpurna Pendidikan moral yang diberikan oleh setiap kesatuan sosial hanya sesuai untuk tempat dan waktu tertentu dan tidak sesuai untuk tempat dan waktu yang lain.

b. Dari segi spiritual Dengan melemahkan tubuh dapat meningkatkan kekuatan rohaniah Bersifat dengan salah satu sifat Allah yakni tidak makan dan minum Membiasakan diri bersabar tahan uji, serta menguatkan kemauan dan cita-cita Memperingatkan diri bahwa manusia hanyalah semata-mata hamba allah yang sangat lemah Menumbuhkan kekuatan pikiran dan hati Untuk menanamkan rasa kasih sayang Membiasakan diri memelihara amanah Melepaskan diri dari adat kebiasaan yang tidak baik

16

D. Filsafat HajiIbadah haji adalah rukun islam yang kelima setelah zakat dan puasa. Ibadah haji difardhukan bagi setiap muslim yang mampu sebanyak satu kali dalam seumur hidup. Dalam Al Quran dinyatakan : Mengerjakan haji adalah suatu kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu untuk melakukan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa yang mengingkari kewajiban tersebut maka sesungguhnya Allah itu tidak memerlukan sesuatu daripada seluruh alam semesta ( Surah Ali Imran : 97 ). Ibadah haji tersebut hanya dilakukan di tanah suci mekkah, dengan melakukan beberapa bentuk ibadah seperti thawaf ( berjalan sekeliling kabah tujuh kali) , saie ( berjalan tujuh kali dari Safa ke marwa ) , wukuf ( berdiam ) di Arafah, mabit ( bermalam ) di Mudzdalifah, melontar jamrah dan mabit ( bermalam ) di Mina, menyembelih hewan qurban, tahallul ( menggunting rambut ) dan thawaf kedua ( thawaf ifadhah ) sebagai bagian dari aktiviti ibadah yang dilakukan dengan niat hanya kepada Allah , mencari keridhaan Allah dan untuk mengingatkan kaum muslimin kepada sejarah nabi Ibrahim alaihissalam. Selain itu, Haji merupakan ibadah yang memiliki rukun-rukun yang sangat kompleks, dan tiap amalan tersebut mengandung rahasia tertentu. Adapun rahasianya adalah sebagai berikut : 1. Rahasia memakai ihram Ihram adalah lambang kesucian diri, itulah sebabnya dalam ihram kita memakai pakaian yang suci dan bersih

Mengingatkan bahwa kelak jika kita meninggal mengenakan kain kafan untuk membungkus tubuh kita. Memperkuat kemauan Menjauhi syahwat Menghilangkan perbedaan daam masyarakat 2. Rahasia thawaf Dalam melakukan ibadah haji umat Islam melakukan thawaf, mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali. Kabah adalah kiblat umat islam dalam beribadah terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di kota Makkah. Kabah adalah tempat beribadah kepada Allah yang pertama kali dibangun oleh manusia. Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibina untuk tempat beribadah bagi manusia adalah Baitullah di kota Makkah yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi umat manusia ( Surah Ali Imran : 96 ). Allah telah 17

menjadikan Kabah itu sebagai pusat beribadah bagi umat manusia ( Surah al Maidah : 97 ).

Thawaf melambangkan nilai-nilai tauhid. Dalam thawaf manusia diarahkan agar selalu mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana dekatnya badan dengan kabah. Mendekatkan diri kepada Allah bukan hanya satu kali saja, tetapi berulang kali dan setiap waktu dalam kehidupan, sebagaimana dilambangkan dalam ibadah thawaf yang dilakukan tujuh kali putaran. Ini melambangkan agar manusia selalu mendekatkan diri kepada Allah selama tujuh hari dalam seminggu, bermakna setiap hari dalam kehidupan. Ibarat berkumpul dan berkeliling hati di sekitar kesucian Allah, Sebagai seorang yang amat cinta kepada kekasihnya Yang Maha Agung dan dapat dilihat dan dirasakan nikmat-Nya, tetapi tidak dapat dilihat Dzat-Nya Menyerupai para malaikat yang mendekati Allah dan mengelilingi arsy (Bahasa Arab ,Arasy) adalah makhluk tertinggi, berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para Malaikat) Menyatakan kebesaran Baitullah 3. Rahasia mencium al-Hajru al-aswad

Merupakan lambang bahwa ibadah harus dilakukan dengan penuh kecintaan kepada Allah subhana wataala. Ibadah dilakukan bukan untuk tujuan dunia, bukan tujuan sementara tetapi hanya dengan tujuan mengharapkan keridhaan Allah dengan penuh rasa cinta kepada-Nya. Mengikuti sunnah dan contoh yang dilakukan oleh baginda Rasulullah Ibarat melekukan janji dengan Allah intuk mentaati-Nya. 4. Rahasia sai antara ash-Shafa dan al-Marwah Ibadah Saie adalah berlari anak antara bukit safa dan Marwa sebanyak tujuh kali.

Mengenang perbuatan Ibu Ismail Menumbuhkan rasa syukur pada waktu memperoleh apa yang dibutuhkan walaupun sudah lelah. Seperti ibu Ismail yang mendapat air zam-zam sesudah mencari air kasana-kemari dengan susuah payah Untuk memohon turunnya rahmat Allah dan untuk mengharapkan ampunan serta kerelaan-Nya. Mendidikan dan memberi pelajaran agar seorang muslim harus dapat bekerja keras dengan sepenuh tenaga untuk menaklukkan dunia, manusia diwajibkan untuk bekerja dengan sepenuh tenaga untuk menaklukkan dunia, agar dapat mencapai kajayaan dalam kehidupan dunia, sebagai sikap yang dituntut dari seorang Khalifah Allah di muka dunia.

18

Mengingatkan akan mondar-mandirnya antara dua daun neraca al Mizan dengan mengumpamakan as-Shafa dengan daun neraca kebaikan dan al-Marwah dengan daun neraca kejahatan.

5. Rahasia wuquf di Arafah Wukufyang berasal dari kata wa-qa-fa bermakna berhenti, sedang kata-kata Arafah yang berasal dari kata a-ra-fa bermakna mengenal

Mengingatkan lapangan luas tempat dimana semua umat berkumpul pada hari kiamat. Pada saat itu tiap-tiap umat mengikuti nabinya masing-masing, serta mengharapkan syafaat mereka Menyerahkan diri dengan hati yang tunduk dan takut dengan tangan menengadah ke langit untuk memohon dan mengharapkan curahan rahmat serta berkah dari Allah. Membuat seluruh jemaah dapat saling mengenal dan memperlihatkan bahwa seluruh manusia memiliki kedudukan yang sama dihadapan ALLAH SWT, sehinnga. Perasaan sama ini akan menimbulkan rasa bersaudara, bersatu dan saling membantu. Untuk dapat menimpulkan rasa bersaudara, bersatu dan saling membantu 6. Rahasia singgah di Mina

Memperlihatkan kebesaran Islam. Kerena pada masa dahulu, kabilah-kabilah arab memperlihatkan kekuatan masing-masing di Mina. Oleh karena itu, di Mina, umat islam memperlihatkan kepada dunia akn kekuatan moral yang ada pada umat islam 7. Rahasia melempar jamrah Di Mina umat Islam dianjurkan untuk melontar jamrah Aqabah, Jamrah Ula dan Jamrah Wustha, masing-masing sebanyak 7 kali dengan bertakbir setiap kali melemparnya

Meneladani Nabi Ibrahim pada waktu menaati perintah Allah melempari Iblis yang menggodanya dengan batu untuk mengusirnya. Sebagai ibarat yang menggambarkan kutukan terhadap kejahatan. Sebagai ibarat untuk menyatakan kesungguhan dan kemauan untuk menyingkrkan hawa nafsu yang merusak. Menggambarkan bahwa kaaum muslim juga memiliki senjata dalam menghadapi musuh-musuh islam 8. Rahasia penyembelihan Qurban

19

Menggambarkan bahwa tidak ada kemengangan tanpa erjuangan dan pengurbanan Meneladani Nabi Ibrahim pada waktu menaati perintah Allah untuk menyembelih anaknya, kemudian diganti dengan biri-biri. Mengenang nikmat Allah yang dilimpahkan kepada Ismail. Mendekatkan diri kepada Allah semoga Allah membebaskan bagian dari badan kita dari neraka dengan tiap-tiap bagian tubuh dari binatang itu. 9. Rahasia mencukur rambut

Menyatakan selesai dari ihram, sebagaimana salam dalam shalat. Membersihkan diri dari rambut yang panjang dan dibiarkan kusut semata-mata karena mengerjakan haji. Menggambarkan seseorang itu tidak akan segan untuk memberikan sebagian daripada harta yang disayanginya untuk membantu orang yang lain dan untuk membela perjuangan dan menegakkan kebenaran..

Selain amalan-amalan yang dilakukan dalam ibadah haji memiliki rahasia, Ibadah haji itu sendiri juga mengandung hikmah dan rahasia sebagi berikut dilihat dari beberapa segi. A. Dari segi aqliah (rasional)

Mendorong umat islam untuk mencari kekayaan yang sebanyak-banyaknya, karena untuk menyempurnakan agama dengan beribadah haji memerlukan biaya yang banyak. Melatih berkorban, karena ketika beribadah haji, banyak harta yang harus dikeluarkan Melatih umat islam berani menempuh kesulitan, karena dalam melaksanakan ibadah haji, biasanya akan banyak kesulitan baik dalam perjalanannya maupun di tempat pelaksanaannya Mewujudkan pertemuan besar di antara umat islam seluruh dunia. Media untuk berkenalan dengan seluruh umat islam di dunia dan menciptakan ukhuwah islamiyah. Mewujudkan persamaan di antara mereka karena pada waktu itu mereka samasama berpakaian ihram. Media untuk berunding dan bermusyawarah memikirkan kepentingan agama dan umat islam. Melanjutkan upacara ibadah yang telah diresmikan Nabi Ibrahim Membesarkan Baitullah Merayakan hari penghabisan diwahyukan al-Quran di tempat turunnya yakni di Arafah Mendorong jiwa untuk mengenang Allah dan tunduk kepadanya Mewujudkan kenangan pada pertemuan di padang Mahsyar Menggambarkan kebesaran nikmat Allah yang telah diberikan kepada hamba-Nya

20

B. Dari segi nash hadits (hadits yang jelah teks dalilnya dan menunjukkan pada satu makna)

Memberikan jaminan masuk surga Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : Umrah ke umrah menghapuskan dosa-dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mambrur kecuali masuk surga

Diampuni dosa-dosanya Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah bahwa Rasulullah a.a.w. bersabda : Barangsiapa berhaji ke Baitullah dan dia tidak berbuat keji dan fasiq, maka ia pulang sebagaimana sewaktu dilahirkan ibunya ( diampuni semua dosanya )

Memudahkan diterimanya doa Rasulullah s.a.w. bersabda : Orang yang mengerjakan umrah dan haji adalah utusan Allah Azza wa Jalla. Jika mereka meminta kepada-Nya niscaya diberi. Jika mereka meminta ampun niscaya diampuni. Jika meeka berdoa niscaya diterima doanya. Dan jika mereka meminta syafaat niscaya diberi syafaat

Mendapat rahmat Allah Diriwayatkan Ibnu Abbas bah3wa Rasulullah s.a.w. bersabda : Turun kepada rumah ini ( Baitullah ) tiap-tiap hari seratus dua puluh rahmat. Enam puluh bagi orang yang mengerjakan Thawaf, Empat puluh bagi orang yang mengerjakan shalat, dan dua puluh bagi orang yang melihat.

21

DAFTAR PUSTAKAHusnan, Djaelani, dkk. 2009. Islam Integral. Jakarta : UNJ www.angelfire.com/planet/ppitunisia/.../Filsafat%20Haji.htm tafany.wordpress.com/2009/12/24/filsafat-ibadah/ arifinismail.blogspot.com/2008/11/konsep-dan-filsafat-haji.html

22