makalah biokim
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein. Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori
gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan pengetahuan
mengenai mekanisme kerja enzim, fungsi enzim, dan hal-hal yang mempengaruhinya
kerja enzim.
1.2. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka
penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
1. Pengertian, fungsi,, dan sifat enzim.
2. Mekanisme kerja enzim serta hal-hal yang mempengaruhinya.
1.3. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa itu enzim, apa fungsinya dan apa saja sifat enzim?
2. Bagaimana mekanisme kerja enzim di dalam tubuh?
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian, fungsi, dan sifat enzim
2. Mengetahui mekanisme kerja enzim di dalam tubuh dan hal-hal yang
mempengaruhi kerjanya.
1
1.5 Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan.
1.6. Metode Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan.
Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka
tentang enzim. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Enzim
Menurut kuhne (1878), enzim berasal dari kata in + zyme yang berarti
sesuatu didalam ragi. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa enzim
adalah suatu protein yang berupa molekul – molekul besar, yang berat molekulnya
adalah ribuan. Sebagai contoh adalah enzim katalase berat molekulnya 248.000
sedang enzim urese beratnya adalah 438.000. Enzim adalah biokatalisator organik
yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau
suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari
hanya 62 asam amino pada monomer 4-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan
lebih dari 2.500 residu pada asam lemak sintase. Terdapat pula sejumlah kecil katalis
RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom. Jenis enzim ini dirujuk sebagai
RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga
dimensinya (struktur kuaterner). Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya,
prediksi aktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang
sangat sulit.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu,
yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1.Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi
senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
3
2.Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan
tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya
menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida
Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini
NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti NAD atau
donor dari gugus kimia, seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat).
2.2. Fungsi Enzim
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
4
Fungsi enzim sebagai katalis atau senyawa yang bisa mempercepat terjadinya
proses reaksi tanpa dirinya sendiri habis karena proses reaksi. Zat penting ini untuk
melepaskan molekul uap air dalam tubuh, pelepasan unsur dan zat kimiawi lainnya,
melepaskan molekul-molekul, gugus amin serta banyak lagi. Semua itu bertujuan
untuk memperlancar proses pencernaan serta metabolisme pada tubuh. Enzim bisa
mengolah zat-zat baru yang masuk kedalam tubuh sehingga ada proses lainnya yang
berubah. Misal pada gula, dengan enzim maka rasa manis pun dapat terasa. Enzim
yang berfungsi sebagai penghancr makanan ketika sedang mengunyahnya didalam
mulut. Seluruh kinerja organ tubuh dibantu oleh adanya enzim.
2.3. Sifat-Sifat Enzim
Enzim memiliki beberapa sifat, diantaranya:
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk
akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya
meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu
saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein.
Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan
kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut
organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi
sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai
katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat
laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-
senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
5
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat)
serta konsentrasi substrat.
Sifat dan Kelebihan Enzim
Berikut ini adalah 4 hal yang harus diingat tentang enzim:
A. Enzim itu spesifik
Sebuah enzim yang dapat memecah lemak tidak mampu untuk memecah
protein dan pati. Enzim hanya melakukan satu tugas spesifik. Itu artinya sebuah
enzim dapat melakukan tugasnya begitu fokus dan dengan sangat sedikit efek
samping. Karena sifat yang spesifik inilah yang menjadi alasan kenapa enzim banyak
digunakan dan dimanfaatkan dalam dunia industri. Sampai saat ini, telah ditemukan
3000 enzim yang sudah berhasil diidentifikasi dan masih banyak lagi yang menunggu
untuk ditemukan.
B. Enzim adalah katalis
Selain dapat melakukan tugas yang spesifik, penting untuk diketahui juga
bahwa enzim dapat melakukan tugas yang sama berulang-ulang, ratusan bahkan
jutaan kali. Terus menerus tanpa henti. Ini karena sifatnya sebagai katalis.
6
Anda ingat definisi dari katalis. Ya.. katalis adalah suatu zat yang membantu
jalannya reaksi namun tidak ikut dalam reaksi, dan tidak hancur oleh reaksi tersebut.
Enzim adalah katalis.
C. Enzim sangat efisien
Tidak hanya pekerja yang keras, enzim juga mampu bekerja dengan kecepatan
yang luar biasa. Sebagai gambaran, sebuah enzim yang terdapat di hati mampu
memcah Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen. Yang mengagumkan adalah
satu enzim bisa memproses 5 juta molekul Hidrogen Peroksida dalam satu menit. Dan
anda tahu.. Hidrogen peroksida adalah suatu oksidator kuat yang dapat merusak sel.
D. Enzime itu alami
Enzim adalah protein. Seperti protein lainnya, enzim itu organik. Setelah
melaksanakan tugasnya dan tidak dibutuhkan lagi, enzim akan terurai cepat dan
kembali diabsorb alam.
Gambar 1. Cara Kerja Enzim
Karena sifat-sifat yang luar biasa inilah maka Enzim banyak dimanfaatkan
oleh manusia, termasuk dalam dunia industri. Beberapa contoh industri yang
menggunakan enzim adalah industri pembuatan roti, keju, bir, deterjen, industri
bioteknologi, dan lainnya.
2.4. Mekanisme Kerja Enzim
7
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim
meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan
energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah
produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk
kompleks baru dengan substrat yang lain.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis.
Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik
sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik
sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu
yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat
harus saling komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan
anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
8
Seperti yang kita ketahui, enzim merupakan sebuah kelompok protein yang
menjalankan dan mengatur perubahan - perubahan kimia dalam sistem biologi. Cara
kerja enzim akan berhubungan dengan sifat enzim sebagai protein sehingga cara kerja
enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu, derajat keasaman, hasil akhir produk,
konsentrasi enzim itu sendiri, konsentrasi substrat, zat penghambat, dan kadar air.
Enzim bertindak sebagai katalis di dalam tubuh mahluk hidup sehingga terkadang
enzim disebut sebagai biokatalisator. Karena bertindak sebagai katalis, maka enzim
bisa meningkatkan kecepatan reaksi kimia tetapi tidak ikut berubah dalam reaksi
kimia tersebut.
9
Berikut ini adalah teori yang menjelaskan tentang cara kerja enzim:
# LOCK AND KEY THEORY
Sesuai dengan namanya, cara kerja enzim menurut teori ini mirip dengan
mekanisme kunci dan anak kunci. Dalam hal ini, enzim diibaratkan sebagai kunci
gembok yang bersifat aktif, sedangkan substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya.
Substrat akan memasuki enzim seperti layaknya anak kunci yang memasuki kunci
gembok. Pada proses selanjutnya, substrat akan diubah menjadi produk. Pada tahap
selanjutnya, sisi aktif enzim akan melepaskan produk dan siap menerima substrat
baru yang lain.
Sisi aktif enzim pada dasarnya mengandung sejumlah kecil asam amino
sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentulah yang bisa menjadi substrat bagi
enzim.
10
# INDUCED FIT THEORY
Pada teori ini, cara kerja enzim adalah dengan cara melakukan penyesuaian
bentuk supaya bisa berikatan dengan substrat. Tujuan dari penyesuaian bentuk ini
adalah untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat sehingga membuat ikatan
enzim dan substrat menjadi lebih reaktif. Sisi aktif molekul enzim akan menjadi
tempat melekatnya substrat sehingga bisa membentuk molekul kompleks enzim -
substrat. Molekul enzim akan berubah ke bentuk semula setelah produk dihasilkan
dan siap untuk menerima substrat baru yang lain lagi.
2.5. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Faktor – faktor tersebut diantaranya:
a. Temperatur
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap
temperature. Temperature yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein.
Temperature yang terlalu rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya
temperatur optimum enzim adalah 30 – 400C. Kebanyakan enzim tidak menunjukkan
11
reaksi jika suhu turun sampai 00c , namun enzim tidak rusak, bila suhu normal maka
enzim akan aktif kembali . enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak diatas suhu
500c.
b. Perubahan pH
Enzim juga sangat terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi
perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif
berkombinasi dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda – beda
tergantung jenis enzimnya.
c. Konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan
zubstrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi
akan berjalan lambat bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi . semakin banyak
enzim, reaksi akan semakin cepat.
12
Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan
irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan
nonkompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini
besaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan
bersifat reversibel (dapat kembali seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan
menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing
dengan substrat untuk berikatan dengan enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim
yang bekerja pada substrat oseli suksinat.
b. Inhibitor nonkompetitif
13
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat
dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan
bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya.
Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun dinding sel
bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan konsentrasi substrat.
Kerja enzim seperti gembok-anak kunci B. Inhibitor kompetitif dan non kompetitif
(Campbell, 2006)
c. Inhibitor irreversibel
Inhibitor ini berikatan dengan sisi aktif enzim secara kuat sehingga tidak dapat
terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula
(irreversible). Contohnya, diisopropilfluorofosfat yang menghambat kerja asetilkolin-
esterase.
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein. Fungsi pokok enzim adalah mempercepat atau
memperlambat reaksi kimia dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda
dalam waktu yang sama. Sifat enzim diantaranya yaitu sebagai biokatalisator,
mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi, thermolabil, dsb.
2. Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan
anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. Factor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim yaitu temperature, perubahan pH, konsentrasi
enzim dan substrat.
3.2. Saran
Seperti yang telah di jelaskan diatas, enzim dalam tubuh kita memiliki peranan
yang sangat penting. Untuk itu sebaiknya kita menjaga tubuh kita agar fungsi enzim
dapat bekerja dengan lebih baik. Untuk lebih mendalami mempelajari tentang enzim,
ada baiknya untuk membaca literatur yang lebih banyak mengenai mekanisme kerja
enzim.
15