makalah spai

28
I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Di setiap agama pasti mengajarkan kita tentang bagaimana cara kita beribadah dan berdoa untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada kita oleh Sang Pencipta, banyak cara yang orang lakukan untuk menunjukkan rasa syukur itu. Dzikir, doa, dan tilawah Alquran merupakan amalan seorang muslim dalam membangun fisikal dan psikologikal serta dapat dijadikan sebagai sarana psikoterapi guncangan jiwa, kecemasan, dan gangguan mental. Ibadah dzikir, doa, dan tilawah Alquran adalah upaya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Seorang individu dalam masa pengobatan dan pemulihan diharuskan berzikir, berdoa, dan bertilawah Alquran secara kontiniu dan tidak boleh terputus, sehingga diyakini bahwa pasien sudah benar-benar sembuh dari penyakit mental yang dihadapinya. Berdzikir secara terus-menerus merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan kecintaan kepada Allah SWT karena yang paling berhak untuk dicintai dan dimuliakan hanyalah Allah SWT. Dzikir bagi hati laksana air bagi ladang pertanian, bahkan seperti air bagi ikan yang takkan hidup tanpa air. Allah berfirman:

Upload: aji-safari

Post on 12-Feb-2015

68 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah SPAI

I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Di setiap agama pasti mengajarkan kita tentang bagaimana cara kita beribadah

dan berdoa untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada kita oleh Sang

Pencipta, banyak cara yang orang lakukan untuk menunjukkan rasa syukur itu.

Dzikir, doa, dan tilawah Alquran merupakan amalan seorang muslim dalam

membangun fisikal dan psikologikal serta dapat dijadikan sebagai sarana

psikoterapi guncangan jiwa, kecemasan, dan gangguan mental.

Ibadah dzikir, doa, dan tilawah Alquran adalah upaya mendekatkan diri

kepada Yang Maha Kuasa. Seorang individu dalam masa pengobatan dan

pemulihan diharuskan berzikir, berdoa, dan bertilawah Alquran secara kontiniu dan

tidak boleh terputus, sehingga diyakini bahwa pasien sudah benar-benar sembuh

dari penyakit mental yang dihadapinya.

Berdzikir secara terus-menerus merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan kecintaan kepada Allah SWT karena yang paling berhak untuk

dicintai dan dimuliakan hanyalah Allah SWT. Dzikir bagi hati laksana air bagi

ladang pertanian, bahkan seperti air bagi ikan yang takkan hidup tanpa air.

Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, sebutlah nama Allah (bedzikirlah) dengan

dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS: Al-Ahzab 41)

Zikir yang diamalkan oleh seorang muslim secara terus-menerus dan tidak

terputus akan menjadi tenaga inovatif dalam diri individu yang sedang menghadapi

penyakit hati, penyakit mental dan gangguan mental. Dengan berzikir, seorang

muslim merasa berdampingan dan dekat dengan Tuhannya. Dengan berzikir

seorang muslim menjadi tenang dan tenteram.

Allah berfirman:

‘’Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi

tenteram.’’ (QS: Al-Ra’d 28)

Kebiasaan seorang muslim dalam mengingat Allah seperti membaca takbir,

tahmid, tasbih, tahlil, dan istighfar dapat menjadi obat penawar bagi segala jenis

penyakit mental, menenangkan dan menenteramkan pikiran yang kacau, sehingga

menjadi sehat dan selaras antara diri dengan alam sekitarnya. Apabila seorang

Page 2: Makalah SPAI

muslim membiasakan diri mengingat Allah, maka individu itu merasakan bahwa ia

dekat dengan Allah dan berada dalam perlindungan dan penjagaan-Nya. Dengan

demikian, akan timbul dalam dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh,

tenang, tenteram dan bahagia.

Zikir kepada Allah bisa menjadi energi hati, motivasi hati, dan boleh juga

menjadi sebuah metode dalam mewujudkan kesehatan mental. Merasa dekat

dengan Allah, seyogyanya menjadikan diri terawasi dan terjaga untuk tidak

tergelincir dan terjerumus ke dalam perkara-perkara yang mendatangkan dosa dan

maksiat.

Tetapi tak bisa di pungkiri bahwa banyak orang yang belum paham makna dari ibadah,

kewajiban beribadah, dan juga bentuk-bentuk ibadah itu bagaimana. Karena

biasanya orang hanya mengikuti dari tradisi turun-temurun yang mereka anut tanpa

mencari tahu arti dan makna sebenarnya.

2. Tujuan

Setiap kita melakukan suatu kegiatan ataupun aktivitas pasti terkandung suatu

maksud atau tujuan. Adapun tujuan penyusunan Makalah berjudul DZIKIR, DOA

DAN TILAWAH AL-QUR’AN ini menyangkut berbagai hal Utamanya yang

berkaitan dengan hasil kajian selama pembelajaran AgamaIslam di Universitas.

Hal ini terkandung agar para mahasiswa dan mahasiswi mendapatkan pengetahuan

realigi dalam menjalani hidup di dunia pendidikan.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini, antara lain sebagai berikut :

a) Menjelaskan pengertian dzikir dan doa dalam persperktif Al-quran dan hadist

b) Menjelaskan manfaat dzikir dan doa sebagai psikoterapi kesehatan mental

c) Menjelaskan macam-macam cara dzikir dan doa

d) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah kesehatan mental dengan

metode dzikir dan doa

3. Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dzikir dan doa dalam persperktif Al-quran dan hadist?

b) Apa manfaat dzikir dan doa sebagai psikoterapi kesehatan mental?

c) Jelaskan macam-macam dzikir dan doa!

Page 3: Makalah SPAI

d) Bagaimana hubungan psikoterapi dzikir dan doa dengan kesehatan mental?

II. Kajian Pustaka

1) Pengertian Dzikir dan Doa

a) Dzikir

Dzikir merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak keistimewaan,

di antaranya: akan mendatangkan ketenangan bagi para pelakunya.

Sebagaimana ditegaskan Allah ta’ala dalam firman-Nya,

“ �ق�ل�وب� ال �ن ط�م ئ ت �ه� الل �ر� �ذ�ك ب ال .”أ

Artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi

tenteram”. QS. Ar-Ra’du: 28.

Namun, yang kerap menjadi pertanyaan, sudahkah dzikir yang kita

lantunkan mendatangkan ketenangan batin? Jika belum, barangkali

dikarenakan kita baru asal berdzikir. Berikut beberapa kriteria dzikir

sempurna yang diharapkan akan membuahkan ketentraman hati:

1. Dzikir yang banyak.

Dalil kriteria ini, antara lain: QS. Al-Ahzab: 41. Batas minimal seorang

bisa dikatakan telah banyak berdzikir adalah: manakala dia rajin

mengamalkan dzikir dan wirid yang telah ditentukan momen-

momennya dalam al-Qur’an dan Sunnah2. Adapun batas maksimalnya:

lisan seseorang senantiasa basah dengan dzikrullah dalam setiap

kesempatan, sebagaimana dijelaskan Allah ta’ala dalam QS. Ali Imran:

191.3

2. Dzikir yang memadukan antara amalan lisan dan peresapan hati.

Maksudnya, dzikir yang dilantunkan dengan lisan, berupa tasbîh,

tahmîd, tahlîl, takbîr, istighfâr dan yang lainnya, diiringi dengan

peresapan makna yang dikandung dalam berbagai kalimat mulia

tersebut. Sehingga membuahkan perubahan perilaku seorang hamba

menuju kepada kebaikan. Dan inilah tingkatan dzikir yang paling

tinggi.

3. Dzikir yang mengiringi seluruh amalan hamba.

Page 4: Makalah SPAI

Dzikir bukanlah suatu amalan tidak mungkin digabungkan dengan

amalan lainnya. Bahkan dzikir bisa memasuki ranah seluruh amalan;

shalat, puasa, zakat, haji, amar ma’ruf nahi mungkar dan ibadah

lainnya. Justru manakala amalan tersebut dipadukan dengan dzikir,

maka amalan tersebut akan melesat menuju puncak kualitasnya yang

tertinggi.

Maksud kriteria ketiga ini: manakala seorang hamba melakukan amal

ibadah apapun ia tidak lupa untuk berdzikir alias mengingat Allah, dan

menghadirkan keikhlasan niat di dalamnya.

4. Dzikir yang sesuai dengan tuntunan syariat.

Alangkah mengherankan praktek sebagian kalangan yang dengan rutin

membaca wirid dan hizib yang sama sekali tidak ada dalilnya dari al-

Qur’an dan Sunnah, padahal masih banyak dzikir yang jelas-jelas ada

tuntunannya belum mereka amalkan.

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam mengingatkan,

“ د� ر ف ه�و ا ن م�ر� أ �ه� ي ع ل �س ي ل ع م ال$ ع م�ل .”م ن�

“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan

petunjukku, maka amalan itu akan ditolak”. HR. Muslim (III/1344 no

1718).

Kata “dzikir” menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir

menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud

untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir

kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya

sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut

nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab : 41).

Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan

bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidaksesuai dengan kesucian

Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.

Page 5: Makalah SPAI

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau

duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah

Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka

peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran : 191).

b) Doa

Menurut bahasa “ad-du’aa” artinya memanggil, meminta tolong, atau

memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah

memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan

merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari

ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah

SWT selalu bersama hamba-hambaNya.

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan

Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min : 60).

Bagi orang mu’min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam

kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja

keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam

kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran

manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan

kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :

a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan

perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan

sholawat.

Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda :

“Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada

Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan

salam kepada Nabi Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya.”

b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan

pada wajah setelah selesai.

Page 6: Makalah SPAI

Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa

mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu

sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.

c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa

itu pasti dikabulkan Allah SWT.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda :

“Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu

akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak

memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah.” (HR. At-

Turmudzi).

d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang

keras) karena sesungguhnya Allah itu dekat.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka

(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan

permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka

hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah

mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(QS. Al-Baqarah : 186).

e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur’an atau

yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai

dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan

keinginan kita.

Page 7: Makalah SPAI

III. Pembahasan

1) Dzikir dan Doa dalam Persperktif Al-quran dan hadist

a) Dzikir

Secara umum dzikrullah adalah perbuatan mengingat Allah dan

keagungannya dalam bentuk yang meliputi hampir semua ibadah, perbuatan

baik, berdoa, membaca Al Quran, mematuhi orang tua, menolong teman yang

dalam kesusahan dan menghindarkan diri dari kejahatan dan perbuatan dzalim.

Dalam arti khusus dzikrullah adalah menyebut nama Allah sebanyak-

banyaknya dengan memenuhi tatatertib, metode, rukun dan syarat sesuai yang

diperintah oleh Allah dan rosulnya.

"Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram". (QS. Ar Rad : 28)

b) Doa

Doa adalah suatu cara untuk bermunajat kepada Allah SWT dalam

rangka memohon bantuan dan inayah, agar dilapangkan jalan menuju

kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Doa itu harus beriringan dengan

keyakinan dan penuh pengharapan, yaitu sikap yang memastikan diri bahwa

sesuatu yang dilakukannya akan berhasil. Dalam hal ini, seorang muslim yakin

bahwa doanya pasti didengar oleh Allah SWT dan dikabulkan-Nya apa yang

menjadi harapannya. Doa senantiasa dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa,

apabila doa itu disertai dengan kerendahan hati dan suara yang lembut. Orang

yang congkak dan tidak mau bermohon dan meminta bantuan kepada Allah

SWT dianggap sebagai orang yang hina dan akan diazab di neraka Jahannam. 

Menurut itu Prof. Dr. Dadang Hawari, dari Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia menyatakan bahwa berdoa dan berdzikir merupakan

bentuk komitmen keagamaan seseorang yang merupakan unsur penyembuh

penyakit atau sebagai psikoterapeutik yang mendalam. Doa dan dzikir

merupakan terapi psikoreligius yang dapat membangkitkan rasa percaya diri

dan optimisme yang paling penting selain obat dan tindakan medis.

Berkaitan dengan itu , doa dan dzikir merupakan komitmen keimanan

Page 8: Makalah SPAI

seseorang. Doa adalah permohonan yang dimunajatkan ke kehadirat Allah

SWT. Dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya.

2) Manfaat Dzikir dan Doa

a) Manfaat Dzikir

Banyak sekali rahasia dan manfaat dari amaliah dzikir yang dilakukan

oleh para hamba yang beriman da bertaqwa, di antaranya yaitu daat

menimbulkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa bagi yang

mengamalkannya.

Orang yang melakukan aktivitas dzikir dalam kehidupa sehari-hari

senantiasa menyelaraskan tujuan hidup mereka berdasarkan Manhaj

Ilahiyah, yaitu semata-mata untuk beribadah pada Allah Azza wa Jalla.

Orang-orang yang berdzikir akan meyadari akan hakikat ibadah kepada-

Nya. Mereka seantiasa mengingat kasih sayang-Nya. Mereka senantiasa

ingat akan tujuan hidupnya. Lalu ketika mereka dikaruniai oleh Allah harta

yang banyak, mereka tidak lupa diri. Karena mereka meyakini, bahwa

harta bukanlah tujuan utama hidup mereka. Dengan harta dan pangkat

yang mereka miliki membuat mereka justru semakin dekat dengan Allah.

Sebagai hasilnya, jiwa mereka menjadi tentram, tenang, dan damai.

Mereka senantiasa mengingat Allah.

Suatu hal yang sungguh mengagumkan dari pengalaman dzikir ini,

yaitu adanya suatu penyerapan energi ilahiyah bagi orang yang senantiasa

mengamalkannya. Orang yang rjain berdzikir mempuyai kedekatan

hubungan dengan Allah (taqarrub ilahiyah). Hal ini mempunyai pengaruh

dan dampak yag sangat hebat, baik dalam fisik maupun dalam jiwa para

pengamal zikir. Nurrullah (cahaya Allah) itu begitu dekatnya dengan

orang-orang yang berdzikir, sehingga merasakan cahaya-Nya masuk ke

dalam hati, pikiran, badan, jiwa, darah, dan kulit mereka. Untuk itulah

tidak mengherankan Nabi Shallaullahu Alaihi wa Sallam serig berdoa agar

jiwa dan raganya menjadi cahaya yang berasal dari cahaya Rabb-nya.

Kalau seseorang telah mendapatkan cahaya Allah, maka kebahagiaan

akan terpancar dalam kehidupannya sepanjang masa, baik di dunia

maupun di akhirat. Cahaya tersebut akan terus mengikutinya hingga nyawa

terlepas dari raga. Hingga ketika para ahli dzikir berada di alam kubur,

Page 9: Makalah SPAI

cahaya tersebut akan menerangi kuburya.

Dzikir dapat melapangkan kesempitan hidup. Orang yag rajin berdzikir,

akan dimudahkan segala urusanya, baik urusa rezeki, pekerjaan,

kesejahteraan, maupun kesehatan. Orang yang rajin berdzikir akan

dimudahkan rezekinya, dimudahkan urusan pekerjaannya, dilapangkan

kesejahteraannya, dan dijaga kesehatannya.

Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat

kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW

dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan

Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki

tujuh puluh tiga manfaat yaitu:

1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.

2. Membuat Allah ridah.

3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.

4. Membahagiakan dan melapangkan hati.

5. Menguatkan hati dan badan.

6. Menyinari wajah dan hati.

7. Membuka lahan rezeki.

8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan,

disenangi dan dicintai manusia.

9. Melahirkan kecintaan.

10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.

11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.

12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.

13. Pembuka semua pintu ilmu.

14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.

15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.

16. Menghidupkan hati.

17. Menjadi makanan hati dan ruh.

18. Membersihkan hati dari kotoran.

19. Membersihkan dosa.

Page 10: Makalah SPAI

20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.

21. Menolong hamba saat kesepian.

22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.

23. Penyelamat dari azab Allah.

24. Menghadirkan ketenangan.

25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.

26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.

27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.

28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.

29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.

30. Mendapat pemberian yang paling berharga.

31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.

32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.

33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.

34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.

35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.

36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.

37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.

38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.

39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.

40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh

Allah.

41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.

42. Menjadikan hati selalu terjaga.

43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.

44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.

45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.

46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.

47. Melembutkan hati.

48. Menjadi obat hati.

49.Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.

50.Mendatangkan nikmat dan menolak bala.

51.Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.

52.Majlis dzikir adalah taman surga.

Page 11: Makalah SPAI

53.Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.

54.Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.

55.Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.

56.Semua kebaikan ada dalam dzikir.

57.Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.

58.Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.

59.Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.

60.Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.

61.Memberikan kekuatan jasad.

62.Menolak kefakiran.

63.Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.

64.Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.

65.Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga

ditanami tumbuhan dzikir.

66.Penghalang antara hamba dan jahannam.

67.Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.

68.Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang

yang berdzikir.

69.Membersihkan sifat munafik.

70.Memberikan kenikmatan tak tertandingi.

71.Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.

72.Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.

73.Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.

b) Manfaat Doa

doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah swt kepada

hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari

bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang

memperkenankan doa-doanya. Allah swt. berfirman: “siapakah yang

memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa

kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan

kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada

Page 12: Makalah SPAI

tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati-Nya (QS. An

Naml:62).

Tak ada satupun anugerah yang bisa diberikan kecuali oleh Allah swt

yang Maha Pemberi, yang membuka pintu harapan bagi hamba-hamba-

Nya yang berdosa sehingga sang hamba tidak dihadapkan pada

keputusasaan. Bukankah Allah swt berjanji akan selalu mengabulkan doa

hamba-hambaNya? "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan

bagimu". (QS Ghafir: 60)

Janji Allah untuk mengabulkan doa kita merupakan tahrid (motivasi)

untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui

dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk

selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk

bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Ada 7 Manfaat dalam doa yaitu :

a) Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اد ة� �ع�ب ال ه�و الدع اء�

“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1479, At Tirmidzi no.

2969, Ibnu Majah no. 3828 dan Ahmad 4/267; dari An Nu’man bin

Basyir)

b) Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana.

c) Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada

dalam tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits

berikut,

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah

selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi

(antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:

[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan

menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan

menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat

lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak

berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,

“Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.”

Page 13: Makalah SPAI

(HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth

mengatakan bahwa sanadnya jayyid)

d) Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan

menghadapi musuh.

e) Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang

pada Allah baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan

sifat-Nya. Do’a seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan

bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Ghoni (Maha

Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha

Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.

f) Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada

Allah Ta’ala. Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia

berarti meminta tolong pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan

urusannya kepada Allah semata tidak pada selain-Nya.

g) Do’a adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

غ�ض ب� ي �ه الل ل� أ س� ي م� ل م ن�

�ه� ي ع ل

“Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka

padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan  bahwa

hadits ini hasan)

3) Macam – Macam Dzikir

Dzikir kepada Allah bukan hanya semata-mata mengucapkan Asma

Allah didalam lisan atau di dalam pikiran dan hati. Akan tetapi dzikir kepada

Allah adalah ingat kepada Asma, Dzat, Sifat dan Af'al-Nya. Kemudian

memasrahkan kepada-Nya hidup dan mati, sehingga tidak ada lagi rasa

khawatir, takut maupun gentar dalam menghadapi segala macam mara bahaya

dan cobaan.

Dzikir dibagi tiga:

a) Dzikir dengan lisan (zikr bil al-lisan), yakni membaca atau mengucapkan

kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan tahlil dengan bersuara.

Page 14: Makalah SPAI

b) Dzikir dalam hati zikr bi al-qalb), yakni membaca atau mengucapkan

kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan tahlil dengan membatin, tanpa

mengeluarkan suara. Sebagian ulama menafsirkan dzikir dalam hati ni,

adalah bertafakkur merenungi keMahabenaran dan keMahabesaran Allah

SWT dengan penuh keyakinan dan perasaan tulus.

c) Dzikir dengan panca indra atau anggota badan (Zikr bi al-jawarih), yakni

menundukkan seluruh anggota badan kepada Allah SWT dengan cara

melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Tentang dzikir dengan panca indra ini, sebagian ulama tasawuf memiliki

pengertian dan konsep yang berdeda, yakni melalui tujuh penjuru panca indra:

1. Dzikir kedua mata dengan menangis

2. Dzikir kedua telingan dengan mendengarkan hal-hal yang baik

3. Dzikir lidah dan mulut dengan mengucapkan puji-pujian

4. Dzikir hati dengan penuh rasa takut dan harap kepada Allah SWT

5. Dzikir ruh dengan menyerah kepada Allah dan rela atas segala keputusan-

Nya

6. Dzikir badan dengan memenuhi berbagai kewajiban

7. Dzikir kedua tangan dengan bersedekah

Pengungkapan dzikir tersebut merupakan kalimat tafakkur atas

penciptaan Allah berupa gerak nafas dzikir seluruh mahluk-Nya baik yang

tidak terlihat. Penghayatan dzikir ini sesuai dengan firman Allah:

"Yakni orang-orang yang berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk

dan berbaring dan bertafakkur tentang penciptaan langit dan bumi." (QS. Ali

Imran: 191).

4) Hubungan Psikoterapi Dzikir dan Doa Dengan Kesehatan Mental

Psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya,

pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah

ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam

mengatasi gangguan emosionalnya. Dengan cara memodifikasi perilaku,

pikiran, dan emosi, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan

dirinya dalam mengatasi masalah psikis.

Page 15: Makalah SPAI

Dalam ajaran Islam, selain psikoterapi duniawi, juga terdapat

psikoterapi ukhrawi. Psikoterapi ini merupakan petunjuk (hidayah) dan

anugerah (’athâ`) dari Allah SWT, yang berisikan kerangka ideologis dan

teologis dari segala psikoterapi. Sementara psikoterapi duniawi merupakan

hasil ijtihâd (upaya) manusia, berupa teknik-teknik pengobatan kejiwaan yang

didasarkan kaidah-kaidah insaniah.

Kemahakuasaan Allah tergambar dalam firman Allah surah asy-

Syu’arâ` ayat 78-80, ”(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dialah

yang menunjukiku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum

kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” Juga telah

Rasulullah SAW tandaskan dalam sabdanya, ”Allah tidak menurunkan suatu

penyakit, kecuali penyakit itu telah ada obatnya.” (HR. al-Bukhari dari Abu

Hurairah).

Psikoterapi dzikir dan doa dapat dijadikan psikoterapi untuk

pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan dan gangguan mental. Dzikir dan

doa adalah metode kesehatan mental. Dengan berdzikir dan berdoa orang akan

merasa dekat dengan Allah SWT dan berada dalam perlindungan dan

penjagaannya. Dengan demikian akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang,

tenteram dan bahagia.

Page 16: Makalah SPAI

IV. Kesimpulan

Psikoterapi dzikir dan doa dapat dijadikan psikoterapi untuk pengobatan

keguncangan jiwa, kecemasan dan gangguan mental. Dzikir dan doa adalah

metode kesehatan mental. Dengan berdzikir dan berdoa orang akan merasa dekat

dengan Allah SWT dan berada dalam perlindungan dan penjagaannya. Dengan

demikian akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang, tenteram dan bahagia.

Page 17: Makalah SPAI

V. Daftar Pustaka

http://www.indospiritual.com/artikel_73-manfaat-dzikir-bagi-manusia.html

Quraish, M Shihab. 2006. Wawasan Al-quran tentang zikir dan doa. Lentera Hati

Nadjib, Mohammad. 2008. Lembar Kerja Siswa Pendidikan Agama Islam.

Margahayu

http://www.doadzikir.blogspot.com

http.//www.qurandansunnah.wordpress.com

Page 18: Makalah SPAI

MAKALAH

DZIKIR DAN DO’A

Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Lutfi Syahbani 1000934

Shanty Nur Aprianti 1003023

Manajemen Resort dan Leisure

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Page 19: Makalah SPAI

2010