makalah demartitis

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi. Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit kering dan gatal, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah yang terjadi pada kulit Anda teridentifikasi dermatitis. Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus Anda ketehui adalah penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda menghindari penyebab dari iritasi dan alergi. Jangan pernah menggaruk, meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak akan membuat hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda. Sebab menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit dan penyakit kulit lainnya. Biasanya rasa gatal 1

Upload: ucok-mjmnet

Post on 31-May-2015

1.293 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah demartitis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan.

Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena

kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan iritasi, atau reaksi

alergi.

Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab

bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak

langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan kadar rendah atau

perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit kering dan gatal,

tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah yang terjadi pada

kulit Anda teridentifikasi dermatitis.

Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus

Anda ketehui adalah penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda

menghindari penyebab dari iritasi dan alergi. Jangan pernah menggaruk,

meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak akan membuat

hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda. Sebab

menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit dan

penyakit kulit lainnya. Biasanya rasa gatal timbul karena area kulit tersebut

kering maka gunakan pelembab untuk mengurangi rasa gatal. Gunakan obat

kulit untuk dermatitis, juga akan membantu mengurangi rasa gatal.

Dermatitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak-

anak. Tipe dermatitis yang sering terjadi pada anak-anak yaitu dermatitis

atopik yang meruapakan suatu gejala eksim terutama timbul pada masa kanak-

kanak. GeJala ini biasanya timbul pada usia sekitar 2 bulan sampai 1 tahun den

sekitar 85% pada usia kurang dari 5 tahun. Pada keadaan akut, gejalanya

berupa kulit kemerahan, kulit melenting berisi cairan, basah dan sangat gatal.

Kadang-kadang disertai infeksi sekunder yang menimbulkan nanah.

1

Page 2: Makalah demartitis

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan

gambaran yang nyata tentang penyakit dermatitis pada anak dan tentang

pelaksanaan Askep pada klien/anak dengan dermatitis dengan menggunakan

metode keperawatan.

C. Rumusan Masalah

Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep

dasar dari penyakit dermatitis yang terjadi pada anak yaitu mulai dari apa

definisi dari dermatitis, etiologi, bagaimana patofisiologinya, manifestasi

klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan bagaimana

asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit dermatitis.

D. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah yaitu :

a) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit dermatitis

mulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi,

pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan

b) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana gambaran

asuhan keperawatan pada anak dengan dermatitis.

2

Page 3: Makalah demartitis

BAB II

DERMATITIS

A. Definisi

Dermatitis berasal dari kata dermo- (kulit) -itis (radang/inflamasi),

sehingga dermatitis dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan di mana kulit

mengalami inflamasi.

Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang

dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi

polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal.

(Mulyono :1986)

Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan

gejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan efloresensi

yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982)

B. Etiologi

Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type :

a) Dermatits kontak

(a) Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh

iritan primer kuat / absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga.

(b) Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan

oleh iritan primer lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen.

(c) Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh

alergen . Contoh : logam (Ag, Hg), karet, plastik, popok atau diaper

pada anak-anak, dll.

b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis

yang disebabkan zat-zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu,

bulu)

c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-

beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa

muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu

penyakit.

3

Page 4: Makalah demartitis

d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang

sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan

cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema.

C. Patofisiologi

Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis

ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat

iritan.

Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan

hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi

sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa

reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun

allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin,

menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.

Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga

menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.

Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis

adalah gesekan, tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas

daerah yang terkena dan adanya penyakit kulit lain.

D. Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif

ada tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor).

Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau

pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara

Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang

dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.

a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit

berwarna coklat dan menebal.

b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama

setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok,

tangan, lengan dan kaki.

4

Page 5: Makalah demartitis

c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak

beruntus-beruntus kecil kemerahan.

d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa

minggu / bulan , warna menjadi coklat.

E. Komplikasi

Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom

pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim

dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya

herpes simpleks.

F. Pemeriksaan Penunjang

1) Darah; Hb, leoukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total,

albumin, globulin.

2) Urin; pemeriksaan Hispatologi

3) Uji kulit, alergen, uji IgE spesifik, pada dermatitis atopic

4) Pemeriksaan kultur bakteri apabila ada komplikasi infeksi sekunder

bakteri, pada dermatitis kontak iritan

G. Penatalaksanaan

a) Terapi umum

(a) Hindari faktor penyebab.

(b)   Jaga kulit bayi/anak jangan sampai kering à pelembab.

(c)  Berikan pengertian untuk tidak digaruk.

b) Terapi Lokal

(a)  Salep / krim / losio kortikosteroid.

c) Terapi Sistemik

(a) Anti histamin.

(b) Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.

(c)  Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr.

                                                                 

5

Page 6: Makalah demartitis

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Anak dengan dermatitis yang perlu dikaji, yaitu :

o Kaji faktor penyebab terjadinya gangguan kulit.

o Kaji pengetahuan orang tua tentang faktor penyebab dan metode

kontak.

o Kaji adanya pruritas dan burning.

o Kaji peningkatan stress yang diketahui pasien.

o Kaji tanda-tanda infeksi.

o Riwayat infeksi yang berulang-ulang.

o Kaji faktor yang memperparah.

o Pada reaksi ringan kulit terlihat merah dan terdapat vesicle.

o Pada reaksi berat terdapat ulceration.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan dermatitis, yaitu :

1) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit

2) Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar allergen

3) Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus

C. Intervensi

1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit

1) Tujuan : klien/orang tua akan mempertahankan kulit klien agar

mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai

dengan :

2) Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit

3) Berkurangnya derajat pengelupasan kulit

4) Berkurangnnya kemerahan

5) Berkurangnya lecet karena garukan

6) Penyembuhan area kulit yang telah rusak

6

Page 7: Makalah demartitis

Rencana Tindakan Keperawatan :

1) Kaji keadaan kulit

Rasional : Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk

melakukan intervensi yang tepat.

2) Mandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera

oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi

lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.

Rasional : Dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit.

Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk

mencegah penguapan air dari kulit.

3) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang

mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak.

Hindari mandi busa.

Rasional : Sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan

alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat

meningkatkan keluhan.

4) Kolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan 2

atau tiga kali per hari pada anak.

Rasional : Salep atau krim akan melembabkan kulit.

2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen

Tujuan : Klien/orang tua akan mempertahankan integritas kulit klien,

ditandai dengan Menghindari allergen

Rencana Tidakan Keperawatan :

1) Ajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan

paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak.

Rasional : menghindari alergen akan menurunkan respon alergi

2) Anjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar

anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen.

Rasional : menghindari alergi makanan.

3) Hindari anak dari binatang peliharaan.

7

Page 8: Makalah demartitis

4) Rasional :  jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari

memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area

rumah

5) Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan.

Rasional : AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa

alergen yang ada di lingkungan.

3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus

Tujuan : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan

o Berkurangnya lecet akibat garukan

o Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal

o Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman

Rencana Tidakan Keperawatan :

(a) Jelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan

penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi)

dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.

Rasional : dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip

gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.

(b) Anjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum

digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta

hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.

Rasional : pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari

bahan kimia atau komponen pelembut pakaian.

(c) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan

bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal.

Rasional : bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat

menyebabkan iritasi

D. Implementasi

1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit

1) Mengkaji keadaan kulit

8

Page 9: Makalah demartitis

2) Memandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit.

Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi.

Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.

3) Menggunakan air hangat untuk memandikan anak.

4) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang

mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak.

Menghindari mandi busa.

5) Berkolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan

2 atau tiga kali per hari pada anak.

2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen

1) Mengajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan

paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak.

2) Menganjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar

anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen.

3) Menghindari anak dari binatang peliharaan.

4) Menggunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan.

3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus

a) Menjelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan

penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi)

dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.

b) Menganjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum

digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta

hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.

c) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan

bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal.

E. Evaluasi

1) Integritas kulit dapat dipertahankan

2) Tidak terjadi kerusakan kulit

3) Tidak terjadi perubahan rasa nyaman

9

Page 10: Makalah demartitis

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang

dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi

polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal.

Secara umum penyebab dari dermatitis yaitu : respon kulit terhadap agen-

agen yang beraneka ragam, mis: zat kimia, protein, bakteri adanya respon alergi.

Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada

tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu

terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau

pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara

Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang

dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.

Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom

pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim

dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes

simpleks.

B. Saran

Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca

disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga

apabila terdapat tanda dan gejala penyakit dermatitis pada maka kita dapat

melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke

arah yang lebih buruk. Dan disarankan kepada orang tua agar

menjaga/menghindarkan anak-anak dari bahan-bahan yang dapat

menyebabkan dermatitis.

                                          

10

Page 11: Makalah demartitis

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.

3. Jakarta : EGC

Doenges, Marilyn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC

http://www.klikdokter.com/illness/detail/216

http://www/medicastore.com/med/detail_pyk_php?

idktg:14&iUD:200509161940052002159.126.1

11

Page 12: Makalah demartitis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya Makalah ini yang berjudul Dermatitis dapat terselesaikan tepat waktunya.

Dalam makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Pariaman, 2 Februari 2013

Pariaman

12

Page 13: Makalah demartitis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

E. Latar Belakang........................................................................

F. Tujuan.....................................................................................

G. Rumusan Masalah...................................................................

H. Manfaat...................................................................................

BAB II DERMATITIS

H. Definisi...................................................................................

I. Etiologi...................................................................................

J. Patofisiologi............................................................................

K. Manifestasi Klinis...................................................................

L. Komplikasi..............................................................................

M.Pemeriksn Penunjang..............................................................

BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN

F. Pengkajian..............................................................................

G. Diagnosa Keperawatan...........................................................

H. Intervensi................................................................................

I. Implementasi..........................................................................

J. Evaluasi..................................................................................

BAB IV PENUTUP

C. Kesimpulan..........................................................................

D. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

13