laptut 4 blok 5 kelompok 3

Upload: sri-rohmayana

Post on 09-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laptut

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 4 pada blok 5 (Blok Metabolisme dan Energi).Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan laporan tutorial ini, terutama kepada dr. Seto Priyambodo, M.Sc.Harapan kami, semoga laporan ini bisa berguna bagi teman-teman yang membacanya dan khususnya bagi kami. Dan kami sadar sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.

Mataram, 09 Mei 2014

Penyusun (Kelompok III)

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.....1DAFTAR ISI...2BAB 1 PENDAHULUAN...31.1.Latar Belakang......31.2.Skenario....51.3.Mind Map.51.4. Learning Objective...5BAB 2 PEMBAHASAN.62.1.Faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi pada berbagai siklus kehidupan2.2Konsep pengeluaran energi untuk metabolisme basal, aktivitas, dan dalam kondisi sakit2.3.Prinsip gizi seimbang dalam menyusun asupan gizi harian2.4.Perhitungan gizi pada berbagai siklus kehidupan2.5.Perhitugan kebutuhan energi pada berbagai fase dalam siklus kehidupan2.6.Kebutuhan energi pada berbagai jenis aktivitas fisik2.7.Kebutuhan zat gizi khusus pada berbagai siklus kehidupan2.8.Perhitungan Body Mass Index pada atlet dan ibu hamil2.9.Cara mengatasi berat badan lahir rendah pada skenario2.10.Pemberian Air Susu Ibu pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah2.11.Pemberian edukasi pada pasien di skenario2.12. Hubungan rajin olahraga dengan Body Mass Index pada pasien 1 di skenarioBAB 3 PENUTUP393.1.Kesimpulan.39DAFTAR PUSTAKA...40

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangManusia membutuhkan energy untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energy diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya. Satuan energy yang dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal). Satu kalori adalah 0,001 kkal. Istilah kilokalori digunakan untuk menyatakan jumalh kilokalori tertentu, sedangkan istilah kalori digunakan untuk menyatakan energy secara umum. Kebutuhan energy seseorang menurut FAO / WHO adalah konsumsi energy berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energy seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara social dan ekonomi. Kebutuhan energy total orang dewasa diperukan untuk metabolisme basal dan aktivitas fisik.Kebutuhan energi dipengaruhi beberapa factor, yaitu berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, sumber makanan, aktivitas fisik, ukuran tubuh, dan siklus kehidupan. Tiap siklus kehidupan mulai dari bayi sampai lansia mempunyai kebutuhan energy yang berbeda-beda. Bayi dan anak-anak memiliki kebutuhan energy yang sangat tinggi berbanding terbalik dengan lansia yang membutuhkan energy yang tidak terlalu banyak. Kebutuhan energy dapat ditaksir dengan cara menghitung angka metabolisme basal (AMB) dan aktivitas fisiknya. Angka metabolism basal adalah kebutuhan energy minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energy metabolisme basal termasuk jumlah enrgi yang diperlukan untuk pernafasan, perdaran darah, pekerjaan ginjal, pancreas, dan lain-lain alat tubuhu, serta untuk proses metabolism di dalam sel dan mempertahankan suhu tubuh.Tubuh juga perlu mengonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang untuk mencapai serta memelihara kesehatan dan status gizi normal. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah pedoman dasar tentang gizi seimbang yang disusun sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di masyarakat secara baik dan benar. PUGS digambarkan dalam logo kerucut yang terdiri sumber energy, sumber protein, dan sumber zat pengatur (buah dan sayuran). PUGS juga mencakup angka kebutuhan gizi (banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai dan mempertahankan status gizi adekuat) seseorang.

1.2. Skenario 4

1.3. Mind Map1.4. Learning Objective Asupan gizi seimbang dan perhitungan kebutuhan energi Cara pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Cara menghitung Body Mass Index pada ibu hamil Kebutuhan gizi pada berbagai siklus kehidupan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi pada berbagai siklus kehidupan2.2 Konsep pengeluaran energy untuk metabolism basal, aktivitas, dan dalam keadaan sakit Kecepatan Metabolism Basal (BMR) Energi Minimum yang Dipakai Tubuh untuk Bertahan HidupKecepatan metabolic basal (BMR) adalah tingkat energi minimum yang diperlukan untuk bertahan hidup dan mencakup sekitar 50 sampai 70 persen dari energi harian yang dipakai pada kebanyakan individu yang tidak aktif (sedentary).Nilai BMR normalnya berkisar antara 65 sampai 70 Kalori per jam pada laki-laki kebanyakan yang berat badannya 70 kilogram. Walaupun kebanyakan BMR terpakai dalam aktifitas esensial system saraf pusat, jantung, ginjal, dan organ lainnya, variasi dalam BMR di antara individu yang berbeda terutama terkait pada perbedaan jumlah otot rangka dan ukuran tubuh. Kebanyakan penurunan BMR akibat penambahan usia mungkin terkait dengan hilangnya massa otot dan penggantian massa otot tersebut dengan jaringan adiposa, yang mempunyai kecepatan metabolisme lebih rendah. Hampir mirip, BMR yang sedikit lebih rendah pada wanita, dibandingkan dengan pria, adalah dikarenakan persentase massa otot yang lebih rendah dan persentase jaringan adiposa yang lebih tinggi. Adapun faktor-faktor yang mempegaruhi kecepatan metabolism basal, antara lain :Hormone Tiroid Meningkatkan Mecepatan MetabolismeApabila kelenjar tiroid menyekresikan tiroksin dalam jumlah maksimal, kecepatan metabolisme kadang menigkat 50 sampai 100 persen di atas normal. Sebaliknya, kehilangan total sekresi tiroid menurunkan kecepatan metabolic 40 sampai 60 persen dari normal. Tiroksin meningkatkan kecepatan reaksi kimia banyak sel di dalam tubuh dan oleh sebab itu dapat meningkatkan kecepatan metabolisme.Hormone Kelamin Pria Meningkatkan Kecepatan MetabolismeHormone kelamin pria, testosterone, dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10 sampai 15 persen. Hormone kelamin wanita dapat meningkatkan BMR dalam jumlah yang sedikit, tapi biasanya tidak cukup. Kebanyakan efek hormone kelamin pria tersebut berkaitan dengan efek anaboliknya dalam meningkatkan massa otot rangka.Hormone Pertumbuhan Meningkatkan Kecepatan MetabolismeHormone pertumbuhan dapat meningkatkan kecepatan metabolisme 15 sampai 20 persen sebagai akibat rangsangan langsung pada metabolisme selular.Tidur Menurunkan Kecepatan MetabolismeKecepatan metabolisme menurun 10 sampai 15 persen di bawah normal selama tidur. Penurunan ini di duga disebabkan oleh dua faktor penting :1. Penurunan tonus otot rangka selama tidur, dan2. Penurunan aktivitas sistem saraf simpatis Keadaan sakit :Demam Meningkatkan Kecepatan MetabolismeDemam, tanpa melihat penyebabnya, meningkatkan kecepatan reaksi kimia rata-rata 120 persen untuk setiap peningkatan temperature 10 C. Malnutrisi Menurunkan Kecepatan MetabolismeMalnutrisi lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 sampai 30 persen; penurunan ini di duga disebabkan oleh tidak adanya zat makanan yang di butuhkan di dalam sel. Pada stadium akhir dari beberapa penyakit, pengurusan dan pelemahan tubuh (inanition) yang menyertai penyakit sering kali menimbulkan tanda penurunan kecepatan metabolisme yang nyata, sehingga suhu tubuh dapat menurun beberapa derajat sesaat sebelum meninggal. Energi yang Digunakan untuk Aktivitas FisikFaktor yang sifatnya paling dramatis dalam meningkatkan kecepatan metabolism adalah latihan yang berat. Kerja keras yang tiba-tiba dari kontraksi otot maksimal pada otot tunggal dapat melepaskan sebanyak 100 kali jumlah panas saat istirahat dalam beberapa detik. Untuk seluruh tubuh, latihan otot maksimal dapat meningkatkan keseluruhan produksi panas tubuh selama beberapa detik menjadi 50 kali normal atau sekitar 20 kali normal untuk latihan yang terus menerus pada orang yang terlatih.Jumlah aktivitas fisik yang sangat bervariasi di antara individu, komponen pemakaian energy merupakan alasan yang paling penting untuk perbedaan dalam asupan kalori yang dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan energy.Pada individu tidak aktif (sedentary) yang tidak atau hanya sedikit melakukan latihan harian atau kerja fisik, energy dalam jumlah yang cukup digunakan pada aktivitas fisik spontan yang dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot dan postur tubuh dan pada aktivitas bukan latihan lainnya seperti bergerak-gerak. Aktivitas-aktivitas bukan latihan tersebut termasuk dalam energy harian yang dipakai seseorang sekitar 7 persen.2.3 Prinsip gizi seimbang dalam menyusun asupan gizi harianGizi seimbang adalahsusunan makanan seharihari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa piramida Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai bendera, dan di China sebagai pagoda dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, dan sakit). TGS menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang : (1) aneka ragam sesuai kebutuhan, (2) kebersihan, (3) aktivitas fisik, dan (4) memantau berat badan ideal. Terdapat pula asupan gizi seimbang, seperti :1. Air : harus dikonsumsi paling banyak 8 gelas/hari (2liter)2. Karbohidrat, contoh : gandum,nasi,roti. dapat dikonsumsi 3-8 porsi/hari atau 1 porsi sebanyak 100 gram = 175 kkal.3. Protein nabati, contoh : kacang-kacangan, tahu,tempe. dapat dikonsumsi 2-3 porsi/hari.atau 1 porsi setara 50 gram/2 potong = 75 kkal4. Protein hewani, contoh : ayam, ikan, daging. dapat dikonsumsi 2-3 porsi/hari atau 1 porsi setara 50 gram/ 1 potong = 75 kkal5. Buah-buahan, dapat dikonsumsi 2-3 porsi/hari artinya sama dengan 50-190 gram = 50 kkal atau 1 porsi setara 100 gram / sama dengan seperti kita mengkonsumsi 1 buah pisang.6. Sayuran, dapat dikonsumsi sebanyak 3-5 porsi/hari atau 1 porsi setara 100 gram = 25 kkal7. Minyak, Gula, Garam: dapat di gunakan seperlunya:- gula dapat di konsumsi sebanyak 1 sendok makan/ 1 porsi setara dengan 10 gram - 13 gram = 50 kkal.- minyak dapat dikonsumsi sebanyak, setengah sendok makan / 1 porsi setara dengan 5 gram2.4 Perhitungan gizi pada berbagai siklus kehidupan1. Ibu HamilKebutuhan gizi pada ibu hamil sedikit meningkat pada zat gizi makro. Namun, kebutuhan ibu hamil untuk zat gizi mikro mengalami peningkatan kebutuhan yang cukup tinggi, seperti asam folat meningkat hingga 100% dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.a. Zat Gizi Makro Karbohidrat : dianjurkan mengonsumsi karbohidrat minimal 175 gram/hari untuk mencegah terjadinya ketosis dan untuk memelihara kadar gula dalam darah tetap normal. Lemak : wanita hamil yang memiliki kebutuhan kalori sekitar 2550 kkal dianjurkan mengonsumsi sekitar 56,7-71 gram lemak/hari. Lemak berfungsi untuk menjadi regulator suhu tubuh bagi ibu dan anak. Protein : konsumsi protein pada ibu hamil meningkat hingga 68% dari kebutuhan sebelum hamil sekitar 1,1 g/kgBB/hari.b. Zak Gizi Mikro Zat besi : Anemia pada menjadi masalah kesehatan utama pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat besi dalam tubuh ibu hamil meningkat. Zat besi pada ibu hamil meningkat hingga 200%. Untuk menjaga agar ibu hamil tidak mengalami anemia, diharapkan mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi sebesar 30mg/hari. Asam folat : Ibu hamil kekurangan asam folat karena kandungan asam folat dalam makanan sehati-hari tidak dapat memenuhi kebutuhan asam folat selama masa kehamilan. Disebabkan karena asam folat bersifat termolabil yang akan rusak ketika proses pemanasan. Konsumsi asam folat dari makanan dan suplemen sebanyak 400 g/hari. Vitamin B12 : Anemia pernisiosa yang disertai rasa letih yang parah merupakan akibat dari defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 penting bagi perkembangan sel darah merah. Asupan vitamin B12 untuk ibu hamil adalah 3g/hari. Vitamin D : Defisiensi vitamin D saat hamil dapat mengganggu metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Asupan vitamin D adalah 10g/hari. Yodium : Kekurangan yodium saat hamil dapat menyebabkan anak mengalami hipotiroidisme sehingga anak mengalami kretinisme. Anjuran untuk ibu hamil mengonsumsi yodium sebesar 200g/hari. Kalsium : kebutuhan kalsium pada ibu hamil meningkat cukup tinggi yaitu 50% dari kebutuhan saat tidak hamil. Dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi kalsium sekitar 1200 mg/hari untuk ibu hamil usia diatas 25 tahun dan 800 mg/hari untuk usia dibawahnya.2. Ibu MenyusuiIbu menyusui membutuhkan energi 630-700 kkal/hari lebih dari wanita yang tidak hamil dan menyusui. Karena untuk memproduksi ASI dibutuhkan energi yang tinggi. Berarti untuk wanita menyusui usia 19-29 tahun membutuhkan sekitar 2950 kkal/hari. Karbohidrat : kebutuhan karbohidrat sebesar 405-442,5 g/hari. Lemak : asupan lemak 65,6-82 g/hari Protein : asupan protein untuk ibu hamil adalah 147-184,4 g/hari3. Bayia. Pada bayi usia 0-6 bulan dengan berat badan 6 kg: membutuhkan 550kkal/hari Karbohidrat : 58 gr/hari Lemak : 31 gr/hari Protein : 12 gr/harib. Pada bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 725 kkal/hari Karbohidrat : 52 gr/hari Lemak : 36 gr/hari Protein 18 gr/hari4. AnakAnak usia 1-3 tahun membutuhkan energi sebesar 1125 kkal/hari, dengan sebaran Karbohidrat :154-168,75 gram/hari Lemak : 25-31,25 gr/hari Protein : 56,25-70 gr/hariAnak usia 4-6 tahun membutuhkan energi sebesar 1600 kkal/hari, dengan sebaran Karbohidrat :220-240 gram/hari Lemak : 35,6-44,4 gr/hari Protein : 80-100 gr/hariAnak usia 7-9 tahun membutuhkan energi sebesar 1850 kkal/hari, dengan sebaran Karbohidrat :254,4-277,5 gram/hari Lemak : 41-51,4 gr/hari Protein : 92,5-115,625 gr/hari5. RemajaApabila kebutuhan remaja 2114 kkal/hari, maka Karbohidrat : 317,1 gr/hari Lemak : 58,73 gr/hari Protein : 79,29 gr/hari6. Lanjut Usiaa. Zat Gizi Makro Karbohidrat : kebutuhan karbohidrat untuk lansia adalah 55-60% dari kalori total. Apabila laki-laki lansia membutuhkan energi total 1960 kkal, berarti membutuhkan 269,5-294 g karbohidrat/hari. Sementara itu wanita lansia membutuhkan yang energi total 1700 kkal, berarti 233,75-255 g karbohidrat/hari. Lemak : asupan lemak pada lansia hanya sekitar 20-25% dari kebutuhan kalori setiap harinya. Pada laki-laki lansia membutuhkan 43,5-54,4 gram lemak/hari sedangkan wanita lansia 37,8-47,2 gram lemak/heri. Protein : asupan protein untuk lansia adalah 0,9-1,1 g/kgBB/hari, atau sekitar 20-25% dari kebutuhan kalori total perharinya. Sekitar 98-112,5 gram/hari untuk laki-laki dan 85-106,25 gram/hari untuk wanita.b. Zat Gizi Mikro Kalsium : 800-1200 mg/hari Besi : 10 mg/hari Tembaga : 1,3-1,5 mg/hari Asam folat 400 g/hari Vitamin A 600-700 g/hari Vitamin B12 : 2,5 g/hari Vitamin C : 60-100 mg/hari Vitamin D : 10-20 g/hari Vitamin E : 100-400 IU/hari Vitamin K : 60-90 mg/hari2.5 Perhitugan kebutuhan energi pada berbagai fase dalam siklus kehidupanMenghitung kebutuhan energy Dengan cara menghitung Angka metabolism Basal (AMB) / Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas fisiknya. AMB dipengaruhi oleh umur, gender, BB dan TB Cara menghitung AMB Rumus Harris BenedictLaki-laki : 66 + (13,7 x BB dalam kg) + (5 x TB dalam cm) (6,8 x Umur dalam tahun)Wanita : 655 + (9,6 x BB dalam kg) + (1,8 x TB dalam cm) (4,7 x Umur dalam tahun) Cara Cepat Laki-laki: 1 kkal x kgBB x 24 jamWanita: 0,95 kkal x kgBB x 24 jam Laki-laki : 30 kkal x kgBBWanita: 25 kkal x kgBB Cara FAO / WHO / UNUKelompok UmurAMB (kkal / hari)

Laki-LakiPerempuan

0 360,9 BB 5461 BB 51

3 1022,7 BB + 49522,5 BB + 499

10 1817,5 BB + 65112,2 BB + 746

18 3015,3 BB + 67914,7 BB + 496

30 6011,6 BB + 8798,7 BB + 829

6013,5 BB + 48710,5 BB + 596

Cara Menghitung aktifitas fisikAktivitasGender

Laki-lakiPerempuan

Sangat ringan1,31,3

Ringan (75 % waktu digunakan untuk duduk / berdiri. 25% waktu digunakan untuk berdiri/bergerak)1,651,55

Sedang (40 % waktu digunakan untuk duduk/berdiri. 60 % waktu digunakan untuk aktivitas pekerjaan tertentu)1,761,7

Berat (25 % waktu digunakan untuk duduk/berdiri. 75 % waktu digunakan untuk aktivitas pekerjaan tertentu)2,12,0

Rumus menghitung kebutuhan energy total : Aktivitas fisik x nilai AMB

1. Menghitung kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat Menurut WHO Protein: 10-15 % dari kebutuhan energy total. Jika kebutuhan energy sehari 2450 kkal, energy yang berasal dari protein sebanyak 245- 368 kkal atau 61-92 g protein Lemak `: 10-25 % dari kebutuhan energy total. Jika kebutuhan energy sehari 2450 kkal, energy yang berasal dari lemak sebanyak 245- 613 kkal atau 27-68 g lemak Karbohidrat : 60-75 % dari kebutuhan energy total. Jika kebutuhan energy sehari 2450 kkal, energy yang berasal dari karbohidrat sebanyak 1470-1838 kkal atau 368-460 g karbohidrat2. Menghitung kebutuhan energy pada wanita hamil dan menyusui Dengan menambahkan kebutuhan energy total (sebelum hamil) dengan 180 kkal pada trimester 1, 300 kkal pada trimester 2 & 3,300 kkal pada wanita menyusui 6 bulan pertama setelah melahirkan, 550 kkal pada wanita menyusui 6 bulan kedua setelah melahirkan, dan 400 kkal pada anak tahun kedua, bila anak masih mendapat ASI.2.6 Kebutuhan energi pada berbagai jenis aktivitas fisikAktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut:a. Kegiatan ringan : hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, lesdi luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah, nongkrong.b. Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.c. Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan olahraga danmembutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh :berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate,taekwondo, pencak silat ) dan outbond.

Untuk menghitung kebutuhan kalori seseorang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara rinci dan cara sederhana:Cara Rinci Informasi yang penting diketahui untuk menghitung angka kecukupan energi bagi orang dewasa dengan cara rinci adalah umur (tahun), jenis kelamin, berat badan (kg), EMB (Energi Metabolisme Basal), jenis kegiatan dan alokasi waktunya (jam). Pengeluaran energi dikelompokkan menurut jenis kegiatan, yaitu: tidur, pekerjaan (ringan, sedang, berat), santai dan kegiatan lainnya (kegiatan rumah tangga, sosial, dan olah raga atau kesegaran jasmani).TABEL. Kebutuhan kalori bagi orang dewasa (20) berdasarkan tingkat aktivitas menurut jenis kelamin (cara rinci)Jenis KegiatanWaktu (Jam)Jumlah Energi (Kalori)

PriaWanita

TidurW11,0 W1 / 24 x EMB

1,0 W1 / 24 x EMB

Pekerjaan:-Ringan-Sedang-BeratW2W3W41,7 W2 / 24 x EMB 2,7 W3 / 24 x EMB 3,8 W4 / 24 x EMB1,7 W2 / 24 x EMB 1,2 W3 / 24 x EMB 2,8 W4 / 24 x EMB

SantaiW51,4 W5 / 24 x EMB

1,4 W5 / 24 x EMB

Cara Sederhana Menghitung angka kecukupan energi bagi orang dewasa dengan cara ini dilakukan bila tidak tersedia informasi tentang jenis-jenis kegiatan dan rincian alokasi waktunya. Tingkat kegiatannya didekati dengan analogi atau asumsi.TABEL. Kebutuhan kalori bagi orang dewasa ( 20) berdasarkan tingkat aktivitas menurut jenis kelamin (cara sederhana)Tingkat KegiatanPria Wanita

Ringan Sedang Berat1,55 x EMB 1,78 x EMB 2,10 x EMB 1,56 x EMB 1,64 x EMB 2,00 x EMB

Rumus yang paling cocok untuk memenuhi kriteria tersebut adalah rumus Harris-Bennedict Rumus Harris-Bennedict :

Laki-laki : BMR = 66,42 + (13,75 BB) + (5,0 TB) (6,78 U) Perempuan : BMR = 655,1 + (9,65 BB) + (1,85 TB) (4,68 U)

BMR = Basal Metabolic Rate (kkal) BB = Berat badan (dalam kilogram) TB = Tinggi badan (dalam meter) U = Usia (dalam tahun)Secara garis besar, kita dapat melihat kebutuhan kalori yang dianjurkanuntuk tenaga kerja yang dari sumber Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi,1983 seperti tabel berikut:Tabel. Kebutuhan energi tenaga kerja yang dianjurkanJenis kegiatanLaki-Laki Wanita

Ringan23801800

Berat26502150

Sedang34002600

Kebutuhankaloritersebutmasihharusdikoreksidengan:1) Umur2) Penyesuaian menurut derajat kegiatan3) Keadaan hamil dan menyusui bagi wanita, kebutuhan kalori ditambah 10%

Besarnya kalori makanan ditempat kerja yang dianjurkan adalah 2/5 dari total kalori sehari yang diperlikan tenaga kerja tersebut dengan kandungan kalori dari zat gizi yang dianjurkan adalah sebagai berikut :a. Karbohidrat : 65% 70% dari total kalori.b. Protein : 10% 15% dari total kalori.c. Lemak : 20% dari total kalori.

2.7 Kebutuhan zat gizi khusus pada berbagai siklus kehidupan2.8 Perhitungan Body Mass Index pada atlet dan ibu hamil2.9 Cara mengatasi berat badan lahir rendah pada scenario1.Menjaga bayi agar tetap hangat. Misalnya, dengan perawatan bayi lekat (dekap bayi di dada ibu, kulit bayi menempel pada kulit ibu) yang disebut dengan metode Kanguru. Segera keringkan dan ganti pakaian bayi bila sudah basah, awasi juga suhu tubuh bayi dengan catatan jangan sampai kurang dari 36,5 derajat Celcius. Hal yang lain yang dapat diperhatikan untuk menjaga agar bayi tetap hangat adalahjangan menidurkan bayi di tempat yang banyak angin, dan awasi tanda bahaya, jangan sampai kaki bayi teraba dingin, dll.

2.Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja setelah bayi lahir sedikit demi sedikit setiap 2-3 jam. Dan apabila bayi tertidur tidak ada salahnya jika dibanguni untuk menyusu. Bila bayi kesulitan untuk menghisap, sebaiknya berikan ASI yang sudah diperah dengan menggunakan sendok3.Lakukanlah pemeriksaan pada bayi yang baru lahir, diantaranya dengan cara memeriksakan bayi kepada petugas kesehatan di Poskesdes/Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lain lebih dari 3 kali sesuai anjuran petugas kesehatan. Cara ini gunanya adalah untuk mengetahui sedini mungkin bila bayi tidak sehat, atau ada kelainan bawaan, infeksi tali pusat, kulit kuning, tiba-tiba tidak bisa menetek, dll.

4.Menjaga tali pusat bersih, kering dan terbuka. Tali pusat yang dalam keadaan bersih dan kering akan membuat kuman tetanus tidak dapat hidup. Dan jangan membubuhi apapun pada pangkal tali pusat (termasuk alcohol, dan povidon yodium) agar lekas kering dan lepas. Bila tali pusat terlihat kotor, segeralah bersihkan dengan menggunakan air bersih dan sabun mandi, lalu segera keringkan dengan menggunakan kain yang bersih. Hal yang terpenting lainnya adalah dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. Bila tali pusat basah, berbau, atau dinding perut disekitarnya berwarna kemerahan, harus segera dibawa kepada petugas kesehatan/Puskesmas/Poskedes.

5.Adanya dukungan keluarga untuk merawat bayi dengan BBLR di rumah, misalnya ayah atau anggota keluarga lain dapat membantu ibu melakukan perawatan bayi lekat (metode Kanguru), dan memberi kesempatan ibu untuk beristirahat.

2.10 Pemberian Air Susu Ibu pada bayi dengan Berat Badan Lahir RendahPemberian ASI pada bayi dengan berat badan lahir rendah Bayi dengan berat badan lahir > 1800 gram (> 34 minggu), dapat langsung disusukan kepada ibunya. Untk hari pertama kalau ASI belum mencukupi dapat diberikan ASI donor dengan sendok/cangkir sekitar 8-10 kali sehari. Bayi dengan berat badan lahir 1500-1800 gram (32-34 minggu), memiliki refleks hisap yang belum baik sedangkan refleks menelannya sudah ada, maka diberikan ASI perah dengan sendok/cangkir sekitar 10-12 kali setiap harinya. Bayi dengan berat badan lahir 1250-1500gram (30-31 minggu), refleks hisap dan refleks menelannya belum ada, maka perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastrik sekitar 12 kali setiap harinya. Bayi dengan berat badan lahir < 1250 gram, biasanya bermasalah, maka perlu diberikan IVDF untuk satu atau dua hari pertama, kemudian dapat diberikan ASI sebagai trhopic feeding 10 ml/kgBB dalam waktu 24 jam. Bila sudah ada toleransi minum, jumlah minum oral boleh dinaikkan sambil menurunkan cairan IV. Jumla yang di perlukan untuk 24 jam pertama sekitar 60 ml/kgBB, hari kedua 80 ml/kgBB, hari ketiga 100 ml/kgBB sampai mencapai 160 ml/kgBB. Yang diharapkan adalah bahwa selama 10 hari pertama bayi tidak boleh mengalami penurunan berat badan yang lebih dari 10% dan setelah 10 hari diharapkan berat badannya mengalami kenaikan sekitar 20 gram setiap harinya.2.11 Pemberian edukasi pada pasien di skenario2.12 Hubungan rajin olahraga dengan Body Mass Index pada pasien 1 di scenarioAntara olahraga dengan BMI tidak begitu ada hubungannya karena BMI itu sendiri adalah perbandingan antara Berat Badan (kg) dengan Tinggi Badan dikuadratkan (m2). Yang nantinya akan menunjukkan nilai gizi orang tersebut. Orang yang berolahraga mungkin dapat bertambah masaa ototnya ataupun tinggi badannya jika olahraganya disertai dengan asupan yang sesuai. Namun, hubungannya secara langsung dengan BMI tidak ada.

BAB IIIPENUTUP3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Arti Definisi/Pengertian Gizi Seimbang Pada Manusia (Zat Tenaga, Pengatur, dan Pembangun.http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun(diakses pada tanggal 8 mei 2014)

Arisman, 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi 2. Jakarta: EGC.Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi: 11. Jakarta: EGCAlmatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.Kusdiantari, E., 2009. Pemenuhan kebutuhan kalori kerja pada penyelenggaraan makanan di kantin bina guna kimia ungaran. Available at: http://eprints.uns.ac.id/5262/1/102341509200909591.pdf.Siagian, A., 2010. Universitas Sumatera Utar. , 2, pp.78. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21087/4/Chapter II.pdf.Sumber : FAO/WHO/UNU (1985) dengan penyesuaian berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (LIPI, 1988).

Sumber : FAO/WHO/UNU (1985) dengan penyesuaian berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (LIPI, 1988).

16