laporan tutorial kelompok 6 blok 1

54
LAPORAN TUTORIAL BLOK 1 DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 TUTOR : dr. Ziske Maritska ANGGOTA Awen Fitri Yanata (04011181520031) Dara Prameswari (04011181520032) Kemas Muhammad Naufal Nashor (04011181520049) Kemas Muhammad Alwan Dwiputra (04011181520050) Salnaza Fahrunnisa Rahmah (04011181520077) Laras Andianti Putri (04011181520078) Aggra Wardatu (04011181520134) i

Upload: dara-prameswari

Post on 10-Feb-2016

259 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

belom fix

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

LAPORAN

TUTORIAL BLOK 1

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

TUTOR : dr. Ziske Maritska

ANGGOTA

Awen Fitri Yanata (04011181520031)

Dara Prameswari (04011181520032)

Kemas Muhammad Naufal Nashor (04011181520049)

Kemas Muhammad Alwan Dwiputra (04011181520050)

Salnaza Fahrunnisa Rahmah (04011181520077)

Laras Andianti Putri (04011181520078)

Aggra Wardatu (04011181520134)

M. Rifqi Azrevi (04011181520135)

Shintia Maharani (04011181520152)

Ezra Reinhard (04011181520153)

Karina Dinsyafuri Siregar (04011181520170)

Litania Leona Hidayat (04011181520172)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2015

i

Page 2: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan tugas

tutorial skenario ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari

sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Dan tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Ziske Maritska selaku

tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas tutorial ini.

Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang

akan datang.

Penyusun

i

Page 3: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….................................................................................................. i

DAFTAR ISI………….................................................................................................... ii

SKENARIO A: PRILLY....…........................................................................................... 1

I. Klarifikasi Istilah..................................................................................................... 1

II. Identifikasi Masalah................................................................................................. 2

III. Analisis Masalah….................................................................................................. 3

III.1. Kerangka Konsep………………………………………………………….. 13

IV. Merumuskan Keterbatasan dan Learning Issues………………………………….. 14

V. Sintesis Masalah………………………………………………………………….

V.1. Metode Pembelajran……………………………………................................... 15

V.2. Sistem KBK dan PBL…………………………………………………………. 17

V.3. Diskusi Kelompok.………………………………………………………… 18

V.4. Tutorial………………………………………………………………………... 23

V.5 Ilmu Kedokteran Dasar........................................................................................ 25

V.6 Ilmu Aplikatif....................................................................................................... 26

V.7 Motivasi Belajar................................................................................................... 26

V. 8 Sistem Blok......................................................................................................... 28

V. 9 MCQ-CBT.......................................................................................................... 30

V. 10 Sistem Ujian...................................................................................................... 30

KESIMPULAN……………………………………………………………………….… 21

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….... 32

ii

Page 4: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

SKENARIO A BLOK 1 TAHUN 2015

Prilly, mahasiswa baru di FK Unsri, mengalami kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran menggunakan KBK dengan strategi PBL yang terdiri dari blok-blok.

Setelah mengikuti blok 3 dan 4, Prilly dinyatakan tidak lulus. Prilly mengajukan

keberatan kepada ketua blok karena merasa sudah belajar maksimal untuk menjawab

ujian blok. Dengan bijak dan sabar disertai bukti yang akurat, ketua blok menerangkan

bahwa nilai Prilly jatuh di ujian MCQ-CBT yang mengukur hasil pembelajaran IT dan

tutorial. Prilly pun mengakui kekurangannya. Ia merasa kurang nyaman dengan system

belajar melalui diskusi kelompok. Ia lebih senang belajar seorang diri di kamar sambil

membaca semua materi. Akibatnya ia tidak dapat mengikuti berbagai topik

pembelajaran yang dipaparkan temannya dalam tutorial. Prilly juga merasa bahwa ilmu

kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik, sehingga ia tidak termotivasi untuk

mempelajarinya lebih dalam. Dengan singkat ketua blok menyarankan agar Prilly

mencari relevansi setiap ilmu dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai. Prilly

harus mampu menentukan sendiri bagaimana caranya.

I. Klarifikasi Istilah

1. PBL : Metode pembelajaran dalam kelompok kecil yang akan

diberikan skenario dan berdiskusi yang dilaksanakan

dalam tutorial

2. KBK :Kurikulum berbasis kompetensi suatu metode

pembelajaran yang menekankan pada keseimbangan

soft skill dan hard skill dengan memfokuskan

kompetensi atau kemampuan seseorang sehingga

memenuhi kompetensi kelulusan yang diharapkan oleh

lapangan pekerjaan

3. MCQ-CBT : Multiple Choice Question-Computer Based Test

Ujian pilihan ganda yang dilakukan mahasiswa setelah

mengikuti kegiatan blok dengan menggunakan media

komputer

4. Keberatan : Terlampau berat atau melebihi biasanya

1

Page 5: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

5. Aplikatif :Suatu penerapan, pengertian mengenai tingkat

fleksibilitas mengaplikasikan apapun yang menjadi

bidang keilmuan baik soft skill ataupun hard skill

6. Kompetensi : Kewenangan (kekuasaan) untuk memutuskan sesuatu

7. Relevansi :Hubungan atau kaitan dengan keseluruhan tujuan

pendidikan

8. IT :Model pembelajaran berupa usaha untuk

mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan

siswa dalam pengetahuannya, berpusat pada siswa, dan

proses pembelajaran mengutamakan pemberian

pengalaman langsung

9. Termotivasi : Terdorong untuk melakukan sesuatu

10. Diskusi Kelompok : Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai

suatu masalah dengan sekelompok orang

11. Tutorial :Bimbingan kelas oleh seorang pengajar atau tutor

untuk sekelompok mahasiswa

12. Ilmu Kedokteran Dasar:Pengetahuan tentang suatu bidang kedokteran yang

disusun secara bersistem menurut metode tertentu,

misalnya biokimia, fisika, etika dan hukum kedokteran

13. Blok :Deretan beberapa materi pembelajaran yang diberikan di

kuliah

14. Akurat : Teliti, saksama, tepat

15. Materi : Sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan dipikirkan,

dibicarakan, dikarangkan, dsb)

16. Strategi : Rencana yang cermat

II. Identifikasi Masalah

1. Prilly mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan

KBK dengan strategi PBL [vvvvv]

2. Prilly merasa kurang nyaman dengan sistem belajar melalui diskusi kelompok dan

mengakui kekurangannya [vvvvv]

3. Prilly merasa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif [vvvv]

2

Page 6: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

4. Prilly lebih senang belajar seorang diri di kamar sambil membaca semua materi

[vvvvvv]

5. Nilai Prilly jatuh diujian MCQ-CBT yang mengukur hasil pembelajaran IT dan

tutorial [v]

6. Prilly tidak dapat mengikuti berbagai topik pembelajaran yang dipaparkan di

tutorial [vvvvv]

7. Prilly tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar lebih dalam

[vvv]

8. Prilly mengaku sudah belajar maksimal namun tidak lulus dalam ujian blok 3 dan

4 [v]

Main Problem : Prilly lebih senang belajar seorang diri di kamar sambil

membaca semua materi

III. Analisis Masalah

1. Prilly lebih senang belajar seorang diri di kamar sambil membaca semua

materi

a. Apakah cara belajar seseorang mempengaruhi hasil dalam proses

pembelajaran?

Iya, karena gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang untuk

menerima dan mengolah informasi yang didapat dari lingkungan. Para ahli

dalam bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai gaya

belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang

mudah dan menyenangkan. Belajar juga membutuhkan konsentrasi. Selain

itu, situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan

gaya belajar siswa. Jika siswa dapat mengenali gaya belajarnya, maka ia

dapat mengelola dalam berbagai kondisi belajar. Dan ketika seseorang

mampu mengelola kondisi belajanya, maka orang itu bisa mendapatkan

hasil belajar yang sesuai keinginannya.

b. Apakah kelebihan dan kekurangan dari belajar seorang diri di dalam

kamar?

1. Kelebihan

Waktu yang fleksibel karena anak sendiri yang menentukan waktunya

3

Page 7: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Melatih kemandirian, dengan belajar sendiri akan melatih kemampuan

mencari solusi dan pemecahan dari pelajaran yang dihadapi. Jika

dijalankan dengan serius bukan tidak mungkin anak tersebut dapat

menemukan kemampuan kelebihan tersendiri dibandingkan teman-

teman sebanyanya.

Lebih santai, belajar dilakukan sendiri  akan terasa santai karena tidak

ada yang menganggu

Lebih tenang

2. Kekurangan

Kekurangan belajar sendiri adalah jika anak tersebut tidak dapat

membagi waktu yang tepat untuk belajar dan biasanya anak yang lebih

suka belajar sendiri kurang biasa bergaul dengan teman-temannya.

2. Prilly mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran

menggunakan KBK dengan strategi PBL

a. Apakah sistem KBK dengan strategi PBL sudah berlangsung baik dalam

proses pembelajaran?

PBL sangat efektif untuk proses belajar kedokteran, dimana mahasiswa

dihadapkan pada permasalahan kemudian dituntut untuk memecahkannya.

PBL lebih tepat dilaksanakan dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran

tradisional. Hal ini dapat dimengerti bahwa para dokter yang nanti bertugas

pada kenyataannya selalu dihadapkan pada masalah pasiennya sehingga harus

mampu menyelesaikannya. Walaupun pertama dikembangkan dalam

pembelajaran di sekolah kedokteran tetapi pada perkembangan selanjutnya

diterapkan dalam pembelajaran secara umum.

b. Apa saja strategi PBL yang digunakan dalam proses pembelajaran?

1. Sistem belajar dengan modul

KBK mengunakan modul sebagai sistem. Dalam hal ini modul

merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman

belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk

membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Tujuan utama sistem

modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran

4

Page 8: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai

tujuan secara optimal.

2. Mengunakan keseluruhan sumber belajar

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal peserta didik dituntut tidak

hanya mengandalkan diri dari apa yang terjadi di dalam kelas, tetapi

harus mampu dan menulusuru aneka ragam sumber belajar yang di

perlukan.

3. Pengalaman lapangan

KBK lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk mengakrabkan

hubungan antara guru dan peserta didik. Keterlibatan angota tim guru

dalam pembelajaran di sekolah memudahkan mereka untukmengikuti

pembelajaran.

4. Strategi belajar individual personal

Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik,

sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan

keunikan peserta didik: bakat, minat dan kemampuan (personalisasi)

5. Kemudahan belajar

Diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran individual personal

dan pengalaman lapangan dan pembelajaran secara tim.melalui berbagai

saluran komunikasi.

6. Balajar tuntas

Merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan didalam kelas

dengan asumsi bahwa didalam kondisi yang tepat semua peserta didik

akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang

maksimal terhadap seluruh bahan yang di pelajari

c. Apa saja manfaat dari proses pembelajaran KBK dengan strategi PBL?

1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam

situasi nyata

2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui

aktivitas belajar

5

Page 9: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada

hubunganna tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi

beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi

4. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok

5. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari

perpustakaan, internet, wawancara dan observasi

6. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri

7. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam

kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka

8. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja

kelompok dalam bentuk peer teaching

3. Prilly merasa kurang nyaman dengan sistem belajar melalui diskusi

kelompok dan mengakui kekurangannya

a. Bagaimana cara diskusi kelompok dapat diterapkan dengan baik?

Adanya komunikasi yang baik

Adanya kerja sama

Setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa dirinya dan siapa

orang lain

Memiliki satu tujuan

Seluruh anggota kelompok terlibat secara aktif

Turut bertanggung jawab

Adanya interaksi

Saling menghormati

Saling menghargai

Saling keterbukaan

Adanya toleransi dan kejujuran

b. Apa saja faktor yang mempengaruhi kenyamanan seseorang dalam

diskusi kelompok?

Ada dua faktor yaitu, faktor internal dan eksternal.

Faktor Internal: faktor dari dalam individu itu sendiri, si individu harus

mampu menyesuaikan diri terhadap situasi/keadaan dari

6

Page 10: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

diskusi kelompok tersebut, bisa secara psikologis ataupun

secara sosial.

Faktor Eksternal: faktor yang berasal dari luar individu, faktor ini bisa berupa

lingkungan diskusi yang sedang berlangsung yang membuat

anggota diskusi merasa tidak nyaman. Dimana ketidak

nyamanan muncul akibat dari tidak diterapkannya prinsip-

prinsip berdiskusi yang benar sehingga diskusi tidak efektif

atau tidak dilaksanakannya syarat-syarat dalam berdiskusi

yang membuat adanya ketimpangan-ketimpangan atau

kejadian yang tidak diinginkan terjadi semestinya.

c. Bagaimana cara agar diskusi kelompok menjadi efektif?

Diskusi kelompok menjadi efektif, apabila diterapkannya prinsip-prinsip

dasar diskusi yaitu aturan atau prinsip-prinsip dasar di dalamnya,prinsip-

prinsip tersebut antara lain :

• Menghindari terjadinya debat kusir. Debat kusir adalah perselisihan

pendapat yang terjadi, tetapi tanpa dilandasi alasan yang jelas.

• Menyanggah atau menolak pendapat orang lain harus didasari oleh

argumentasi-argumentasi yang kuat dan meyakinkan.

• Dalam diskusi setiap peserta dituntut untuk aktif menyampaikan pendapat-

pendapatnya. Bahkan, seringkali terjadi saat seseorang menyampaikan

pendapatnya, teman yang lain menyelanya.

• Tidak ada pemenang dalam diskusi, yang dicari atau didapat dari diskusi

adalah mufakat atau kesepakatan bersama yang didapat dari berbagai

pendapat yang ada.

d. Apa saja faktor yang berpengaruh dalam suatu diskusi kelompok?

a. Materi: Masalah yang didiskusikan merupakan suatu persoalan yang

dibahas oleh peserta diskusi untuk dipahami, diketahui sebab-sebabnya,

dianalisis, dicari jalan keluar atau solusinya, diambil keputusan yang

tepat, terbaik di antara yang baik atau tak baik sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan. Masalah adalah persoalan yang ada antara harapan dengan

kenyataan. Oleh sebab itu, kegiatan diskusi merupakan suatu upaya untuk

7

Page 11: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

menemukan cara menghilangkan, mengatasi atau memperkecil jarak

antara harapan dengan kenyataan.

Kriteria masalah yang layak didiskusikan:

Menarik perhatian peserta.

Aktual dan menjadi pembiacaraan umum.

Berguna bagi peserta, masyarakat atau bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

Baru, yaitu belum ada atau belum dibahas sebelumnya.

Langka, jarang ada (kesempatan atau problemanya.

Menyangkut kebijakan untuk umum atau penting sebagai public

figure.

Mengandung alternatif pendapat-multidimensional.

Membutuhkan pertimbangan yang matang untuk penentuan

keputusan.

b. Manusia, sebagai pelaksana, terdiri dari:

Moderator, moderator bertugas membuka, memperkenalkan

pemrasaran dan notulis, membacakan tata tertib, mengarahkan dan

mengatur arus pembicaraan, menyampiakn kesimpulan, serta menutup

diskusi.

Notulis, notulis bertugas mencatat hal-hal penting dalam diskusi baik

teknis maupun materi pembicaraan.

Peserta, peserta bertugas mengikuti kegiatan diskusi secara aktif,

bukan sebatas pendengar belaka, melainkan bisa juga memberikan

tanggapan, pertanyaan, dan lain-lain.

Pemakalah/Penyaji, penyaji bertugas menjelaskan isi permasalahan

yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam bentuk makalah.

c. Perlengkapan, perlengkapan terdiri dari :

Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan tempat yang

akan dilakukan dalam diskusi,sarana seperti LCD,viewer,dsb.

e. Bagaimana proses yang seharusnya terjadi dalam diskusi kelompok?

8

Page 12: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

a. Fase Persipan

Diskusi yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal jadi, tetapi

membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning. Fase

persiapan ini biasanya terdiri atas langkah-langkah sebagi berikut:

• Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.

• Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan

siapa menjadi apa (ketua/sekretais,peserta biasa,dan pengamat)

• Menentukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi

itu.

• Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta

(apakah konsep,prinsip, dan lain-lain).

• Menunjukan dan menguraikan dengan jelas problema yang akan

dipecahkan dalam diskusi (briefing).

• Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan

dalam rangka pemecaha masalah.

• Mengatur ruangan dan tempat duduk,papan tulis,dan alat-alat bantu yang

akan dipergunakan.

b. Fase Pelaksanaan, fase ini tersusun atas kontinu sebagai berikut:

• Pembukaan Diskusi, dalam pembukaan diskusi yang perlu diperhatikan

adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta

digiring dan disipakan agar terkonsentrasi pada hal-hal yang akan

dibicarakan dalam diskusi,usaha tersebut dapat berupa :

• Pemeliharaan Diskusi, dalam pemeliharaan ini sebaiknya diterapkan

bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk

berpartisipasi secara aktif. Pemeliharaan perasaan itu sangat penting yang

menyebabkan seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta

diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya sikap bertanggung jawab.

• Penutup diskusi, dalam penutupan diskusi dibuat rangkuman dan

kesimpulan yang tepat dan jelas

9

Page 13: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

4. Prilly tidak dapat mengikuti berbagai topik pembelajaran yang dipaparkan

di tutorial.

a. Apa yang dimaksud dengan tutorial?

Tutorial adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada

pembelajaran secara mandiri yang dilaksanakan dengan cara berdiskusi antar

anggota di dalam satu kelompok yang pada akhirnya di harapkan untuk dapat

memecahkan masalah – masalah yang telah dihadapkan pada kelompok

tersebut.

b. Bagaimana proses tutorial?

Langkah 1: Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah dan

konsep yang belum dikenal dalam skenario. Notulen membuat daftar

istilah yang masih belum jelas sampai akhir diskusi.

Langkah 2: Mendefinisikan masalah yang akan dibahas. Jika

terdapat perbedaan pandangan tentang masalah yang perlu dibahas, maka

semua masalah harus dipertimbangkan. Notulen membuat daftar masalah

yang sudah disepakati untuk dibahas.

Langkah 3: Sesi “brainstorming” (curah pendapat) untuk

membahas masalah, yaitu memberikan saran penjelasan dan

mengidentifikasi area yang belum diketahui dengan sempurna. Notulen

mencatat semua pokok diskusi.

Langkah 4: Kaji ulang langkah 2 dan 3, lalu tata penjelasan-

penjelasan menjadi solusi sementara. Notulen menata penjelasan-

penjelasan

Langkah 5: Rumuskan tujuan pembelajaran (learning objective).

Kelompok menyepakati tujuan pembelajaran. Tutor memastikan bahwa

tujuan pembelajaran terfokus, bisa dicapai, komprehensif, dan tepat.

Langkah 6: Belajar mandiri (semua mahasiwa mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran)

Langkah 7: Kelompok berbagi hasil belajar mandiri (mahasiswa

mengindetifikasi sumber belajar dan berbagi hasilnya). Tutor memeriksa

pembelajaran, dan menilai kinerja kelompok.

10

Page 14: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

c. Apa saja dampak positif dan negatif dari tutorial?

Dampak Positif:

1. Retensi siswa pada apa yang dipelajari lebih lama dan kuat

2. Pengetahuan terintegrasi dengan lebih baik

3. Mengembangkan keterampilan belajar jangka panjang, yaitu bagaimana

meneliti, berkomunikasi dalam kelompok, dan bagaimana menangani

masalah.

4. Meningkatkan motivasi, minat dalam bidang studi, dan kemandirian belajar.

5. Meningkatkan interaksi siswa-siswa dan siswa-guru.

Dampak Negatif:

1. Instrumen penilaian hasil belajar yang valid dan dapat diterima sulit dibuat

atau ditafsirkan

2. Waktu yang diperlukan dalam pembelajaran lebih banyak

3. Sulitnya merancang masalah yang memenuhi standar pembelajaran berbasis

masalah.

5. Prilly merasakan ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif

a. Apa itu ilmu kedokteran dasar?

b. Apa yang dimaksud dengan ilmu aplikatif?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang

suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg

dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan)

itu. Sedangkan pengertian aplikatif menurut kamus besar bahasa indonesia

adalah mengenai atau berkenaan dengan penerapan. Jadi ilmu yang aplikatif

itu bisa di artikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Prilly tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar lebih

dalam

11

Page 15: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

a. Bagaimana cara menimbulkan motivasi dalam melakukan

pembelajaran?

Cara yang dapat dilakukan seorang pengajar untuk menumbuhkan motivasi

siswa adalah:

a) memperjelas tujuan yang ingin dicapai

b) membangkitkan minat siswa

c) ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

d) menggunakan variasi metode yang menarik

e) berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

f) berikan penilaian

g) berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

h) ciptakan persaingan dan kerjasama.

b. Bagaimana cara yang baik dalam mempelajari ilmu kedokteran dasar?

12

Page 16: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

III.1. Kerangka Konsep

RESUME: Sistem KBK memiliki strategi yaitu sistem blok dan diskusi kelompok. Sistem

ini mengakibatkan adanya metode pembelajaran berupa Problem Based Learning.

Metode pembelajaran ini mengakibatkan Prilly memiliki gaya belajar yang tidak sesuai

diiringi dengan komunikasi yang tidak efektif, sehingga Prilly pun kurang motivasi

belajar. Akibat dari kurangnya motivasi Prilly dalam belajar, Prilly akhirnya kurang

menguasai materi dan akhirnya tidak lulus MCQ-CBT. Seiringan dengan itu, Prilly pun

mengajukan keberatan ke ketua blok sehingga mengakibatkan kurangnya soft skill dan

komunikasi & etika yang kurang baik.

IV. Merumuskan Keterbatasan dan Learning Issues

1. Metode pembelajaran

2. Sistem KBK dan PBL

3. Diskusi kelompok

13

Sistem KBK dengan strategi PBL

Metode Pembelajaran

Tidak lulus MCQ-CBT

Kurang menguasai materi

Kurang motivasi belajar

Gaya belajar tidak sesuai

Kurangnya soft skill

Mengajukan keberatan ke ketua

blok

Sistem blok

Komunikasi tidak efektif

Komunikasi dan etika yang kurang baik

Diskusi Kelompok

Page 17: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

4. Tutorial

5. Ilmu kedokteran dasar

6. Ilmu aplikatif

7. Motivasi belajar

8. Sistem blok

9. MCQ-CBT

10. Sistem ujian

Pokok bahasan What I knowWhat I don’t

know

What I have to

prove

How I will

learn

Metode

pembelajaranPengertian

Kelebihan dan

kekurangan

Faktor yang

mempengaruhi

Jurnal

Pakar

Internet

Text Book

Sistem KBK

dan PBL

Pengertian,

karakteristik,

prinsip

Strategi, manfaat Sistem

Diskusi

kelompok

Pengertian, jenis,

manfaat,

Faktor, cara agar

menjadi efektif,

faktor yang

mempengaruhi,

proses

Sistem

TutorialPengertian,

prinsip, proses

Dampak positif

dan negatif-

Ilmu kedokteran

dasar

Pengertian jenis,

peranan, cara

pemberian

Cara -

Ilmu aplikatif Pengertian Pengertian -

Motivasi belajar Pengertian,

fungsi, jenis,

- -

14

Page 18: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

prinsip

Sistem blok

Pengertian, jenis,

kelebihan dan

kekuarangan.

Pengertian,

kelebihan dan

kekurangan

-

MCQ-CBTPengertian,

sistem.

Sistem,

kelebihan dan

kekurangan

Keefektifan

Sistem ujian

Pengertian, jenis,

kelebihan dan

kekurangan

- -

V. Sintesis Masalah

V.1 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru

untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara

individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan

dimanfaatkan oleh murid dengan baik. cara atau metode pembelajaran yang

digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh

untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor

tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan demikian

metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting,

karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam

menggunakan metode pembelajaran.

Ciri-ciri metode yang baik untuk proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak murid dan

materi.

b. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan

murid pada kemampuan praktis.

c. Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi.

d. Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat.

15

Page 19: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

e. Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam

keseluruhan proses pembelajaran

1. Jenis Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran

kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976),

melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru

dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner

(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam

pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian

bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar

didapatkan.

b. Metode Diskusi

Metode Diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih

untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan

pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara

mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan

pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut

Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode

diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan

memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan

metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga

metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak

dari pada metode diskusi.

c. Metode Resitasi

Metode Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa

membuat resume dengan kalimat sendiri.

d. Metode Eksperimental

Metode Eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana

siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan

16

Page 20: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,

mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan

sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

e. Metode Study Tour (Karya wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan

mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan

dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta

membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

f. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode Pemecahan Masalah bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga

merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat

menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai

pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang

merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat

yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang

siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

Kaitan dengan skenario adalah metode pembelajaran yang kurang sesuai

dengan Prilly membuat dia tidak lulus ujian.

V.2 Sistem KBK dan PBL

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum

yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)

tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat

dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi

tertentu.

KARAKTERISTIK KBK

1. Sistem belajar dengan modul

2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar

3. Pengalaman lapangan

4. Strategi belajar individual personal

5. Kemudahan belajar

6. Belajar tuntas

17

Page 21: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

PRINSIP KBK

1. Berpusat pada siswa

2. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi

3. Memiliki semangat mandiri kerjasama dan berkompetensi perlu dilatih untuk

terbiasa bekerja mandiri, kerjasama dan berkompetensi

4. Menciptakan kondisi yang menyenangkan

5. Mengembangkan kemampuan dan pengalaman belajar

6. Karakteristik mata pelajaran

Strategi PBL dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:1. Tutorial2. Konsultasi Pakar3. Diskusi Pleno4. Kuliah Blok5. Praktikum Laboratorium

6. Praktikum Laboratorium Keterampilan Klinis

Manfaat dari PBL yaitu:

1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didik pada setiap aspek

mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran

itu sendiri

2. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student

oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan

memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta

pikiran terlibat dalam proses belajar.

3. Pengajar diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan

dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing

4. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk

mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan

penilaian yang terfokus pada konten.

Kaitan dengan skenario adalah sistem KBK dan PBL merupakan metode

pembelajaran yang digunakan untuk belajar di FK UNSRI

18

Page 22: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

V.3 Diskusi Kelompok

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 220) diskusi kelompok adalah suatu

pertemuan dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukar pengalaman

dan pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama.

Menurut Wina Sanjaya (2006: 157) macam-macam jenis diskusi

kelompok antara lain :

a. Diskusi Kelas, adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh

seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan

dalam jenis diskusi ini,

- pertama, guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi,

siapa yang akan menjadi moderator dan penulis.

- Kedua, sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari

luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-

15 menit.

- Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi

permasalahan setelah mendaftar pada moderator.

- Keempat, sumber masalah memberi tanggapan dan

kelima,moderator menyimpulkan hasil diskusi.

b. Diskusi Kelompok Kecil, dilakukan dengan membagi siswa dalam

kelompokkelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang.

Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara

umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi kedalam submasalahyang

harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam

kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

c. Simposium, adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan

dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium

dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para

penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka

simposium diakhiri dengan

19

Page 23: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

d. Diskusi Panel, adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh

beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan

audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi

panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekedar

peninjau para penelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu,

agar diskusi panel efektip perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya

dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil

pembahasan dalam diskusi.

Diskusi kelompok/kelas dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap

belajar murid, antara lain:

1. Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik

ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan pikiran

dari peserta lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan. 2

2. Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadangkadang

salah. 

3. Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh

kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik. 

4. Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas

dengan tingkat perhatian dan derajat dari pada anggota kelas. 

5. Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang

menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepasan

ide-ide dan pendalaman, wawasan mengenai sesuatu.

Adapun faktor yang harus dilakukan agar orang merasa nyaman saat diskusi

kelompok yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor Internal : Faktor dari dalam

individu itu sendiri, si individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap

situasi/keadaan dari diskusi kelompok tersebut, bisa secara psikologis ataupun

secara sosial.Faktor Eksternal : faktor yang berasal dari luar individu, faktor ini bis

20

Page 24: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

aberupa lingkungan diskusi yang sedang berlangsung yang membuat anggota

diskusi merasa tidak nyaman. Dimana ketidaknyamanan muncul akibat dari tidak

diterapkannya prinsip-prinsip berdiskusi yang benar sehingga diskusi tidak efektif

atau tidak dilaksanakannya syarat-syarat dalam berdiskusi yang membuat adanya

ketimpangan-ketimpangan atau kejadian yang tidak diinginkan terjadi semestinya.

Diskusi kelompok menjadi efektif, apabila diterapkannya prinsip-prinsip dasar

diskusi yaitu aturan atau prinsip-prinsip dasar di dalamnya,prinsip-prinsip tersebut

antara lain :

Menghindari terjadinya debat kusir. Debat kusir adalah perselisihan pendapat yang terjadi, tetapi tanpa dilandasi alasan yang jelas.

Menyanggah atau menolak pendapat orang lain harus didasari oleh argumentasi-argumentasi yang kuat dan meyakinkan.

Dalam diskusi setiap peserta dituntut untuk aktif menyampaikan pendapat-pendapatnya. Bahkan, seringkali terjadi saat seseorang menyampaikan pendapatnya, teman yang lain menyelanya.

Tidak ada pemenang dalam diskusi, yang dicari atau didapat dari diskusi adalah mufakat atau kesepakatan bersama yang didapat dari berbagai pendapat yang ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu unsur-unsur diskusi itu sendiri, Materi : Masalah yang didiskusikan merupakan suatu persoalan yang dibahas oleh peserta diskusi untuk dipahami, diketahui sebab-sebabnya, dianalisis, dicari jalan keluar atau solusinya, diambil keputusan yang tepat, terbaik di antara yang baik atau tak baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Masalah adalah persoalan yang ada antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, kegiatan diskusi merupakan suatu upaya untuk menemukan cara menghilangkan, mengatasi atau memperkecil jarak antara harapan dengan kenyataan.

Kriteria masalah yang layak didiskusikan:

Menarik perhatian peserta. Aktual dan menjadi pembiacaraan umum.

Berguna bagi peserta, masyarakat atau bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Baru, yaitu belum ada atau belum dibahas sebelumnya.

Langka, jarang ada (kesempatan atau problemanya.

Menyangkut kebijakan untuk umum atau penting sebagai public figure.

21

Page 25: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Mengandung alternatif pendapat-multidimensional.

Membutuhkan pertimbangan yang matang untuk penentuan keputusan.

Manusia, Manusia sebagai pelaksana. Terdiri dari:

Moderator , Moderator bertugas membuka, memperkenalkan pemrasaran dan notulis, membacakan tata tertib, mengarahkan dan mengatur arus pembicaraan, menyampiakn kesimpulan, serta menutup diskusi.

Notulis, Notulis bertugas mencatat hal-hal penting dalam diskusi baik teknis maupun materi pembicaraan.

Peserta, Peserta bertugas mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, bukan sebatas pendengar belaka, melainkan bisa juga memberikan tanggapan, pertanyaan, dan lain-lain.

Pemakalah/Penyaji, Penyaji bertugas menjelaskan isi permasalahan yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam bentuk makalah.[28]

Perlengkapan, Perlengkapan terdiri dari : Perlengkapan dalam pelaksanaan diskusi meliputi pemilihan

tempat yang akan dilakukan dalam diskusi,sarana seperti LCD,viewer,dsb.

Berikut ini adalah prosedur penyelenggaraan diskusi yang meliputi 2 fase,yaitu :

a. Fase Persipan

Diskusi yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal jadi, tetapi membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning. Fase persiapan ini biasanya terdiri atas langkah-langkah sebagi berikut:

Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan. Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan

siapa menjadi apa (ketua/sekretais,peserta biasa,dan pengamat)

Menentukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.

Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta (apakah konsep,prinsip, dan lain-lain).

Menunjukan dan menguraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan dalam diskusi (briefing).

22

Page 26: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam rangka pemecaha masalah.

Mengatur ruangan dan tempat duduk,papan tulis,dan alat-alat bantu yang akan dipergunakan.

b. Fase Pelaksanaan, Fase ini tersusun atas kontinu sebagai berikut :

Pembukaan Diskusi, Dalam pembukaan diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan disipakan agar terkonsentrasi pada hal-hal yang akan dibicarakan dalam diskusi,usaha tersebut dapat berupa :

Pemeliharaan Diskusi, Dalam pemeliharaan ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.[43] Pemeliharaan perasaan itu sanagat penting yang menyebabkan seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase pemeliharaan ini adalah :

Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek yang bersangkutan

Membuat pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta,dan mempersipakan mereka member alas an-alasan setiap padangan atau pendapat yang mereka ucapkan

Hindarkan pemunculan topic baru yang belum waktunya muncul,tunggu sampai topik lama diselesaikan.

Bila mungkin hubungkan topic baru dengan topik lama.

Sering-sering membuat rigkasan terhadap bantuan pikiran peserta yang langsung ada hubungnnya dengan diskusi.

Siap-siap dengan komentar atau pertanyaan untuk mengarahlkan kembali jika diskusi itu menuju jalan buntu.

Penutup diskusi, Agar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera :

Segera dibuatka rangkuman dan kesimpulan yang tepat dan jelas.

Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.

23

Page 27: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Kaitan dengan skenario adalah diskusi kelompok itu salah satu strategi pembelajaran KBK.

V.4 Tutorial

Tutorial adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh

tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri

mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Beberapa

prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh tutor agar penyelenggaraan tutorial

yang efektif, dan tidak terjebak pada situasi perkuliahan biasa, adalah:

1. Interaksi tutor-tutee sebaiknya berlangsung pada tingkat metakognitif, yaitu

tingkatan berpikir yang menekankan pada pembentukan keterampilan “learning

how to learn” atau “think how to think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu

bisa terjadi, dsb)

2. Tutor harus membimbing tutee dengan teliti dalam keseluruhan langkah proses

belajar yang dijalani oleh tutee

3. Tutor harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf pengertian yang

mendalam sehingga mampu menghasilkan pengetahuan yang tahan lama

4. Tutor seyogianya menghindarkan diri dari pemberian informasi semata (transfer

of knowledge), dan menantang tutee untuk menggali informasi/pengetahuan

sendiri dari berbagai sumber belajar dan pengalaman lapangan

5. Tutor harus mampu menumbuhkan diskusi, komentar dan kritik antar tutee,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan intelektual, psikomotorik,

sikapdemokrasi, kerjasama, dan interaksi antar tutee

6. Segala keputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui proses dinamika

kelompok di mana setiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang

pikirannya

7. Tutor seyogianya mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan untuk belajar,

sehingga tutee tidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa

8. Tutor selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee dengan

mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang mendalam

Adapun langkah tutorial yaitu:

24

Page 28: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Langkah 1: Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum

dikenal dalam skenario. Notulen membuat daftar istilah yang masih

belum jelas sampai akhir diskusi.

Langkah 2: Mendefinisikan masalah yang akan dibahas. Jika terdapat perbedaan

pandangan tentang masalah yang perlu dibahas, maka semua

masalah harus dipertimbangkan. Notulen membuat daftar masalah

yang sudah disepakati untuk dibahas.

Langkah 3: Sesi “brainstorming” (curah pendapat) untuk membahas masalah,

yaitu memberikan saran penjelasan dan mengidentifikasi area yang

belum diketahui dengan sempurna. Notulen mencatat semua pokok

diskusi.

Langkah 4: Kaji ulang langkah 2 dan 3, lalu tata penjelasan-penjelasan menjadi

solusi sementara. Notulen menata penjelasan-penjelasan

Langkah 5: Rumuskan tujuan pembelajaran (learning objective). Kelompok

menyepakati tujuan pembelajaran. Tutor memastikan bahwa tujuan

pembelajaran terfokus, bisa dicapai, komprehensif, dan tepat.

Langkah 6: Belajar mandiri (semua mahasiwa mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan tujuan pembelajaran)

Langkah 7: Kelompok berbagi hasil belajar mandiri (mahasiswa mengindetifikasi

sumber belajar dan berbagi hasilnya). Tutor memeriksa

pembelajaran, dan menilai kinerja kelompok.

Dampak Positif dari tutorial yaitu:

1. Retensi siswa pada apa yang dipelajari lebih lama dan kuat

2. Pengetahuan terintegrasi dengan lebih baik

3. Mengembangkan keterampilan belajar jangka panjang, yaitu bagaimana

meneliti, berkomunikasi dalam kelompok, dan bagaimana menangani

masalah.

4. Meningkatkan motivasi, minat dalam bidang studi, dan kemandirian belajar.

5. Meningkatkan interaksi siswa-siswa dan siswa-guru.

Dampak Negatif dari tutorial ialah:

25

Page 29: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

4. Instrumen penilaian hasil belajar yang valid dan dapat diterima sulit dibuat

atau ditafsirkan

5. Waktu yang diperlukan dalam pembelajaran lebih banyak

6. Sulitnya merancang masalah yang memenuhi standar pembelajaran berbasis

masalah.

Kaitan dengan skenario adalah tutoria merupakan salah satu strategi KBK

dimana menerapkan belajar menyelesaikan masalah atau Problem Based

Learning.

V.5 Ilmu Kedokteran Dasar

Termasuk dalam Ilmu Kedokteran Dasar ialah ilmu-ilmu premedik, ilmu-ilmu

preklinik dan ilmu-ilmu paraklinik. Tetapi ada pula yang menyebut semua ilmu tadi,

jadi ilmu yang mendahului ilmu-ilmu klinik, sebagai ilmu-ilmu preklinik. Antara lain

ilmu-ilmu premedik meliputi:

Fisika

Kimia

Biologi

Sedangkan ilmu-ilmu paraklinik antara lain:

Patologi anatomi

Patologi klinik

Farmokologi

Parasitologi

Mikrobiologi

Untuk memudahkan penyajian contoh peranan ilmu-ilmu dasar maka

diambil sebagai ilmu yang bersifat morfologik, yaitu anatomi. Sedangkan untuk

ilmu yang bersifat fungsional, yaitu fisiologi. Cara pemberian ilmu dalam Ilmu

Kedokteran Dasar masih selalu merupakan persoalan yang perlu dipecahkan.

Dalam beberapa perguruan tinggi ilmu-ilmu tersebut diberikan dengan apa yang

disebut sebagai “Sistem Blok”, yaitu diberikan saling berurutan, satu sesudah

yang lain. Sistem ini mempunyai keuntungan bahwa dalam saat mahasiswa

mempelajari satu disiplin ilmu dan perhatiannya tidak terbagi.

26

Page 30: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Yang berkaitan dengan skenario adalah ilmu kedokteran dasar

merupakan materi yang dipelajari oleh Prilly yang dianggap tidak

aplikatif dan kurang menarik.

V.6 Ilmu Aplikatif

Pengertian dari ilmu aplikatif itu sendiri adalah ilmu yang tidak sempurna tanpa dipraktikkan. Artinya, belajar ilmu aplikatif tersebut haruslah seimbang antara belajar teori dan praktik.

Ilmu aplikatif berkaitan dengan apakah ilmu kedokteran dasar tergolong ilmu aplikatif atau tidak. Hal itu tidak dapat diputuskan karena lebih bersifat opini.

V.7 Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2007), motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi

psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Fungsi motivasi antara

lain:

1) Mengarahkan atau Directional Function ; Dalam mengarahkan kegiatan,

motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan

dicapai. 2) Mengaktifkan dan Meningkatkan Kegiatan atau Activating and Energizing

Function; Suatu perbuatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, akan

dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak

akan membawa hasil.

. Woodworth menggolongkan dan membagi motif-motif tersebut menjadi tiga

jenis yaitu:

a) Kebutuhan-kebutuhan organis (Organic Motive). Motif ini berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan bagian dalam tubuh (kebutuhan-kebutuhan organis), seperti:

lapar/haus, kebutuhan bergerak dan beristirahat/tidur, dan sebagainya.

b) Motif-motif darurat (Emergency Motive). Motif ini timbul jika situasi menuntut

timbulnya tindakan yang cepat dan kuat karena perangsang dari luar yang menarik

manusia atau suatu organisme. Contoh motif ini antara lain: melarikan diri dari bahaya,

berkelahi dan sebagainya.

27

Page 31: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

c) Motif-motif obyektif (Objective Motive). Motif obyektif adalah motif yang

diarahkan/ditujukan ke suatu obyek atau tujuan tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul

karena adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadarinya). Contoh: motif

menyelidiki, menggunakan lingkungan. Selain pengklasifikasian motif menjadi tiga

sebagaimana di atas, Burton menggolongkan/membagi motif-motif tersebut menjadi

dua, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik (www.anneahira.com).

a) Motif Intrinsik. Motif intrinsik adalah motif yang timbul dari dalam seseorang untuk

berbuat sesuatu atau sesuatu yang mendorong bertindak sebagaimana nilai-nilai yang

terkandung di dalam obyeknya itu sendiri. Motivasi intrinsik merupakan pendorong

bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal. Keinginan untuk

menambah pengetahuan dan wawasan, keinginan untuk memahami sesuatu

hal,merupakan faktor intrinsik yang ada pada semua orang.

b) Motif Ekstrinsik. Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar/lingkungan.

Motivasi ekstrinsik dalam belajar antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman,

celaan atau ingin meniru tingkah laku seseorang.

Prinsip-prinsip dalam motivasi belajar antara lain: a) Memuji labih baik daripada mencela Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi perbuatan yang mendapatkan pujian atau apresisasi dari pihak lain.b) Memenuhi kebutuhan psikologic) Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik d) Keserasian antara motivasie) Mampu manjelaskan tujuan pembelajaranf) Menumbuhkan perilaku yang lebih baikg) Mampu mempengaruhi lingkungan h) Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata

Kaitan dengan skenario adalah motivasi belajar yang kurang menjadi penyebab Prilly tidak lulus dalam tes MCQ-CBT.

V.8 Sistem Blok

System Blok merupakanrencanakegiatan proses belajarmengajardalam 1

semester, yang memuatunsur-unsurblok, kodematakuliah, bahan ajar matakuliah( course

content ) dankodebahan ajar, sertabebanstudimasing-masingmatakuliah. Untuk lebih

detailnya kegiatan-kegiatan selama blok ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1.   Kuliah

28

Page 32: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Kuliah diberikan  sesuai dengan jadwal dengan total jam 3 minggu sebesar 14 jam tatap muka. Tujuan kuliah adalah untuk memberikan dasar pemahaman atau konsep ilmu tertentu yang sangat penting dalam membantu mahasiswa memahami masalah atau skenario. Kuliah ini diberikan oleh pakar di bidangnya masing-masing sesuai dengan topik kuliah dalam rangka mendukung pencapaian kompetensi dalam blok.

2.   Diskusi TutorialKegiatan diskusi tutorial merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran metode problem based learning. Dalam kegiatan diskusi tutorial

mahasiswa dihadapkan pada masalah yang terkait dengan blok. Masalah tersebut ditampilkan dalam skenario yang mengangkat kasus tertentu. Kegiatan diskusi dilakukan seminggu tiga kali. Pertemuan pertama hanya

melakukan brainstorming untuk mengidentifikasi istilah atau key word dan menetapkan masalah serta membagi tugas untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan atau memahami masalah. Pada pertemuan kedua diskusi mahasiswa mulai menyampaikan pendapat dan melontarkan jawaban berdasarkan referensi sesuai dengan tugasnya. Pertemuan terakhir mahasiswa menyelesaikan pertanyaan yang belum terjawab sekaligus melakukan pendalaman.

3.   JigsawTujuan dilakukan jigsaw agar mahasiswa mampu menyampaikan suatu

materi secara jelas dan menjawab pertanyaan yang diajukan, sehingga mahasiswa akan terbiasa menyampaikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien atau keluarganya secara ilmiah dan akurat.

4.   Skill PracticeKegiatan skill practice/ latihan ketrampilan bertujuan untuk memberikan berbagai ketrampilan yang relevan dengan tema blok. Ketrampilan

tersebut sangat diperlukan nantinya dalam menjalankan perannya di pelayanan masyarakat kelak baik sebagai tenaga kesehatan maupun anggota

masyarakat.

5.    Riset/penelitian sederhanaRiset sederhana berbasic studi pustaka/studi literatur merupakan

kompetensi dasar untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melakukan riset keperawatan di tingkat selanjutnya. Riset sederhana juga dapat menjadi dasar evidence based practise bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan.

29

Page 33: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Menurut LAB of Governor (1998), kelebihan dari sistem blok adalah sebagai berikut: 1) Dengan sistem blok, guru mempunyai waktu lebih untuk menyelesaikan pembelajaran, melakukan ujian, atau mengevaluasi praktek siswa. Lebih banyak waktu yang tersedia untuk mengembangkan konsep, mencoba berbagai model pembelajaran. 2) Dengan sistem blok menjadikan siswa dapat berkonsentrasi pada pelajaran dan menggali lebih mendalam. 3) Memungkinkan siswa untuk menyelesaikan pelajaran dengan cepat dan dapat mengambil pelajaran berikutnya. 4) Kolaborasi antara guru dimungkinkan karena penjadwalan blok memberi mereka waktu yang panjang di yang mereka dapat bertukar ide dan strategi 5) Meningkatnya nilai dan pemahaman siswa karena siswa dapat belajar banyak di kelas dan lebih mampu memusatkan perhatian pada pelajaran mereka. 6) Meningkatnya disiplin siswa. Guru merasa mampu menangani perilaku siswa karena memiliki waktu yang cukup untuk mengatasi masalah dikelas dan memiliki hubungan yang kuat dengan siswa.

Sedangkan kekurangan dari sistem blok menurut LAB of Governor (1998) adalah sebagai berikut: 1) Siswa lupa dengan pelajaran mereka ketika subjek yang berhubungan tidak dipelajari secara berurutan 2) Sistem blok tidak akan maksimal jika guru tidak mempersiapkan kelas dan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi 3) Absen sulit dilakukan. Ketika siswa tidak hadir dalam satu tatap muka mereka mungkin kesulitan untuk mengejar.

Yang terkait dengan skenario yaitu sistem blok adalah salah satu strategi dalam pembelajaran KBK.

V.9 MCQ-CBT

MCQs (Multiple Choice Questions) adalah metode uji yang paling banyak digunakan dalam menguji pemahaman tentang suatu konsep ilmu (knows atau knows how). MCQs yang dikembangkan disusun dengan menggunakan konsep key features, yaitu memfokuskan pertanyaan pada pemahaman konsep konsep yang vital bagi keberhasilan penanganan suatu masalah kesehatan. Untuk menguji level knows dan knows how MCQs memiliki validitas yang baik serta dengan jumlah sampling yang cukup banyak juga memiliki reliabilitas yang baik. Metode MCQs dengan komputer yang kemudian disebut computer-based testing (CBT) memberikan tampilan yang lebih baik sehingga gambaran atau pencitraan pasien bisa lebih baik ditampilkan. CBT juga memberikan kemudahan dalam hal scoring, analisa maupun pelaporan hasil. Hasil ujian dapat diproses lebih cepat dan efisien.

30

Page 34: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

MCQs dengan CBT terdiri dari 200 butir soal berdasarkan blue print yang telah ditetapkan dalam panduan ini dengan lama waktu pelaksanaan 200 menit.

Soal terdiri stem soal yang berbentuk skenario (vignette), pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar.

Adapun kelebihan dari sistem ini yaitu lebih memudahkan fakultas dalam menilai proses pembelajaran, soal yang sulit dikerjakan oleh mahasiswa dapat di feedback pada dosen, serta terdeteksinya materi yang sulit yang belum dikuasai oleh mahasiswa. Sedangkan, kekurangannya adalah terkadang monitor jam ujian belum sesuai dengan pelaksanaan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menyontek, mahasiswa yang usil dengan membuka program yang lain sehingga program langsung stop dan sebagainya. Pelaksanaan ujian dengan sistem MCQ-CBT dapat dikatakan cukup efektif dilaksanakan sebab memilki cukup banyak kelebihan-kelebihan, namun sistem ini baru diujicobakan dan banyak kendala yang dijumpai sehingga sedini mungkin untuk diperbaiki agar pelaksanaan ujian akhir blok dapat dilaksanakan lebih baik.

Terkait dengan skenario, MCQ-CBT adalah tes yang membuat Prilly tidak lulus blok 3 dan 4.

V.10 Sistem Ujian

Sistem ujian adalah sebuah system terintegrasi, system manusia-mesin, untuk

menyediakan dan mengadakan ujian secara lebih cepat dan efektif sehingga dapat

diketahui mutunya.Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak dari

computer. System ujian yang ada di Indonesia sekarang ini ada tipe, yaitu CBT

(computer-based test) and PBT (Paper-based test), CBT adalah bagian dari system

informasi pendidikan jarak jauh melalui media teknologi elektronik internet atau e-

learning.Media teknologi informasi sangat erat kaitannya dengan sistem basis data

sebagai media masukan dan penyimpanan data yang sesuai dengan kebutuhan para

penggunanya.

Keuntungan penerapan system ujianCBT :

1. Hemat waktu karena tidak perlu menghitamkan jawaban2. Hemat penggunaan kertas sehingga makin sedikit pohon yang ditebang.3. Perbedaan kode soal tiap siswa sehingga meminimalisir tingkat

kecurangan.CBT bukanlah tanpa kekurangan dalam pelaksanaannya, terdapat juga beberapa kelemahan penerapan CBT, seperti :

1. kegagalan login kadang terjadi2. keamanan server nya, apakah mudah diretas oleh hacker atau tidak3. Biaya yang cukup besar seperti untuk pembelian computer maupun

listrik

31

Page 35: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Kaitan dengan skenario adalah sistem ujian di fk UNSRI yaitu MCQ-CBT membuat Prilly tidak lulus.

KESIMPULAN

Prilly tidak lulus ujin MCQ-CBT karena gaya belajar yang kurang sesuai dengan

metode pembelajaran PBL yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Kurikulum KBK KIKI Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kedokteran Islami, Kedokteran Keluarga, dan Kedokteran Industri”. (http://kedokteran.umm.ac.id/home.php?c=02020110&lang=id diakses pada tanggal 8 September 2015).

Blomm, Aqil Zainal. 2007. Model-Model Mengajar. Bandung: CV. Diponegoro

Gintings, Abdorrakhman, 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:

Gordon Dryden,dkk, Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar akan

Efektif Kalau Anda dalam Keadaan “Fun” (Bandung: Kaifa, 2001), 351.

Hamalik (1991:73) (dalam Abi Masiku (2003:10)) dalam http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/6281/6434 diakses tanggal 8 september 2015

32

Page 36: Laporan Tutorial Kelompok 6 Blok 1

Humaniora dalam http://juonorp.blogspot.com/2013/05/metode-pembelajaran.html diakses

tanggal 8 september 2015

Kusumawati, Wiwik. 2012. Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan

Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL. http://

http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/128 (pdf)

Mardiyanis. 2007. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 001

Dengan Menggunakan Metode Diskusi Tahun Ajaran 2007/2008.

Pratiwi, Puput Kartika. “HUBUNGAN PENERAPAN JAM PELAJARAN SISTEM BLOK DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL SISWA KELAS X SMKN 1 MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014”. (http://eprints.uny.ac.id/21078/1/Puput%20Kartika%2012502247008.pdf diakses pada 8 September 2015)

33