laporan ppl 1 2015

Upload: nani-listian

Post on 08-Jan-2016

84 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PPL

TRANSCRIPT

LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1DI SMA NEGERI 1 MAGELANG

Disusun oleh:1.Aufa Maulida Fitrianingrum4201412064

2.Nor Wakhidah Lutfiani1301412034

3.Iin Istianah1301412050

4.Endah Dwi Hastuti1301412084

5.Forletus Panggah Utama1301412098

6.Ismatul Annis Hidayanti2501412045

7.Rochmat Kuncoro2501412082

8.Wiji Tri Wahyuni3401412055

9.Nur Qomariyah Imzastini3401412171

10.Fitrianingsih3401412180

11.Grita Gusti Gandi3401412182

12.Dwi Nur Indah Sari4201412069

13.Kusniana4401412014

14.Temuningsih4401412102

15.Rizki Ahmad R.6301412051

16.Ridha Heri Setyo6301412114

17.Nafiatush Shalihah7101412171

18.Khaeriyah7101412220

19.Nani Listian7101412224

20.Ahmad Rifqi Faisal7101412390

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG1

TAHUN 2015

ii

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia-Nya sehingga kami dengan seizin-Nya dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMA Negeri 1 Magelang dengan baik dan lancar. Pada akhir kegiatan PPL 1 ini perkenankanlah kami menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, yang telah kami laksanaan mulai dari tanggal 9 22 Agustus 2015.Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 yang kami laksanakan dapat berjalan berkat adanya kerjasama dari berbagai pihak. Kami menyampaikan terima kasih kepada:1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.2. Drs. Masugino, M.Pd selaku Kepala UPT PPL Universitas Negeri Semarang yang telah mengizinkan kami melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.3. Dra. Maria Theresia Sri Hartati, M.Pd selaku koordinator dosen pembimbing PPL yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami.4. Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Magelang yang telah menerima dan memberikan arahan serta bimbingan kepada kami.5. Sumarsono, S.Pd., M.Eng selaku Koordinator Guru Pamong SMA Negeri 1 Magelang yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami.6. Segenap guru dan karyawan di lingkungan keluarga besar SMA Negeri 1 Magelang yang telah memberi bantuan dan bimbingan kepada kami.7. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Magelang yang telah bekerja sama dalam kelancaran penyusunan laporan PPL 1.8. Seluruh pihak yang terlibat dalam seluruh agenda kegiatan PPL 1 ini.Praktikan menyadari sepenuhnya atas kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam Laporan PPL 1 ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat praktikan nantikan demi penyempurnaan Laporan PPL 1 ini. Akhirnya, kami berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat di kemudian hari.Magelang, 22 Agustus 2015

PenyusunDAFTAR ISIHALAMAN JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI iiiHALAMAN PENGESAHANivDAFTAR LAMPIRANvBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang1B. Tujuan2C. Manfaat 3D. Metode Pendekatan 4E. Pelaksanaan 4BAB II ISIA. Keadaan Fisik Sekolah / Tempat Latihan5B. Keadaan Lingkungan Sekolah5C. Fasilitas Sekolah6D. Penggunaan Sekolah6E. Keadaan Guru dan Siswa7F. Interaksi Sosial7G. Tata tertib dan Pelaksanaannya11H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi11BAB III PENUTUPA. Simpulan12B. Saran12

REFLEKSI DIRI LAMPIRAN

Senin24 Agustus 2015DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah Tata Ruang Sekolah2. Daftar Bangunan SMA Negeri 1 Magelang3. Daftar Urut Tenaga Tidak Tetap Pemerintah Kota Magelang4. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Magelang5. Struktur Organisasi Sekolah Tahun 2015/20166. Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 1 Magelang Tahun Pelajaran 2015/20167. Kalender Pendidikan SMA/MA/SLB/SMK Tahun Pelajaran 2015/20168. Surat Keputusan Kepala Sma Negeri 1 Magelang Tentang Komite Sekolah 9. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto SMA Negeri 1 Magelang10. Surat Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Magelang Tentang Tata Tertib Siswa-Siswi11. Tata Tertib Siswa SMA Negeri 1 Magelang12. Jenis Pelanggaran dan Penanganan13. Surat Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Magelang Tentang Penugasan Guru14. Pembagian Tugas Guru dalam Proses Bimbingan Penyuluhan Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/201615. Pembagian Tugas Membimbing Ekstra Kurikuler16. Pembagian Tugas Membimbing OSN17. Pembagian Tugas Membantu Kelancaran Pengelolaan Sekolah18. Pembagian Tugas Membantu Pengelolaan Sarana Sekolah19. Pembagian Tugas Membantu Pengelolaan UKS20. Draf Reward Siswa Berprestasi21. Dokumentasi22. Administrasi Sekolah, Kelas dan Guru23. Format Daftar Siswa24. Daftar Peserta PPL SMA Negeri 1 Magelang25. Struktur Pembagian Tugas PPL SMA Negeri 1 Magelang 2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSalah satu tonggak utama dalam proses pendidikan adalah guru dan tenaga kependidikan lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut : 1. Memiliki bakat, minat panggilan jiwa dan idealisme. 2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. 3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. 7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. 8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.Sebagai seorang guru tentunya harus memiliki beberapa kompetensi, sebagai persyaratan profesionalisme guru. Diantaranya terdapat kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut mutlak harus dimiliki dan harus menyatu dalam pribadi guru atau calon guru. Dengan demikian, ia akan disebut sebagai guru yang profesional. Dalam rangka mempersiapkan calon guru yang profesional maka Univeritas Negeri Semarang sebagai lembaga pendidikan tinggi mewajibkan para mahasiswa prodi kependidikan untuk melaksanakan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang nomor 28 Tahun 2015 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Program PPL terbagi menjadi dua tahap yaitu PPL I dan PPL II yang terdiri dari kegiatan peer teaching, pembekalan, observasi dan orientasi, praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan. Dalam pelaksanaan PPL I ini, mahasiswa praktikan diharapkan mendapatkan pengalaman baru baik pengalaman dalam hal pengelolan kelas, beradaptasi dengan kelas yang notabennya berisi siswa yang baru sehingga calon guru sangat butuh untuk dapat melakukan pengelolaan sekolah yang baik serta merancang pembelajaran di sekolah baik di bidang administrasi (silabus, RPP, program semester, dan program tahunan) maupun penerapannya secara langsung kepada siswa. Kemudian seorang praktikan juga harus mampu untuk menjalin dan berinteraksi dengan guru pamong dan seluruh warga sekolah demi kelancaran PPL.

B. Tujuan1. Tujuan UmumTujuan umum dari pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.2. Tujuan Khususa. Mengetahui gambaran umum sekolah latihan.b. Melakukan observasi sekaligus orientasi terkait kondisi fisik sekolah,manajemen dan administrasi kelas atau sekolah, struktur organisasi, kegiatanekstrakurikuler, keadaan siswa dan guru, dan lain-lain.c. Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya.d. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi gurue. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.f. Mahasiswa dapat terlibat aktif dalam proses mendapatkan pengetahuan model-model pembelajaran di sekolah latihan.g. Melatih dan mengembangkan kemampuan masing-masing diri praktikansecara optimal.C. Manfaat1. Manfaat bagi Mahasiswaa. Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dengan berinteraksi langsung di dunia kependidikan. b. Mengetahui tugas kepala sekolah, guru, staf TU, karyawan, dan siswa.c. Mendapatkan informasi tentang pengadministrasian sekolah.d. Menambah pengalaman mahasiswa praktikan untuk menyusun perangkat-perangkat pembelajaran.e. Menambah pengalaman mahasiswa dalam pengelolaan kelas dan menghadapi siswa.

2. Manfaat bagi SekolahSekolah latihan mendapatkan masukan dari mahasiswa praktikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah latihan. Kemudian tetap mempertahankan prestasi prestasi yang sudah diraih agar nama baik sekolah selalu terjaga.

3. Manfaat bagi Universitas Negeri SemarangUNNES mendapatkan masukan dari pelaksanaan PPL di sekolah latihan sehingga metode dan materi pengajaran yang diajarkan dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya. Sehingga mahasiswa praktikan Unnes mampu memberikan yang terbaik dan mampu bersaing diantara mahasiswa praktikan yang lainnya.

D. Metode PendekatanMetode pendekatan yang digunakan dalam PPL I adalah melalaui wawancara terhadap murid, para guru serta warga sekolah yang lainnya, observasi kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas, dan pengumpulan dokumen-dokumen untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan laporan PPL I serta melakukan audiensi untuk mendapatkan hasil yang kuat untuk mendukung data yang diperoleh dilapangan.

E. PelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini dilaksanakan dari tanggal 7 Agustus 24 Oktober 2015 di SMA Negeri 1 Magelang.

BAB IIHASIL PENGAMATAN

A. Kondisi Fisik SekolahSMA Negeri 1 Magelang terletak di Jalan Cepaka 1 Magelang. SMA yang memiliki motto Unggul dalam Prestasi, Prima dalam Pelayanan ini berada di atas tanah seluas 1.780 m2 dan terdiri dari gedung utama (kantor), gedung ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, aula, lapangan olahraga, lapangan upacara, tempat ibadah (mushola), kantin, tempat parkir, taman, gudang, toilet, dan sanitasi. Gedung utama sekolah merupakan warisan peninggalan Belanda yang sudah mengalami pemugaran walaupun begitu, masih terdapat beberapa ciri arsitektur Belanda mulai dari tangga yang luas dan jendela yang besar dan lebar. Banyaknya bangunan dan kondisi fisik sekolah SMA Negeri 1 Magelang dijelaskan di lampiran 2.

B. Keadaan Lingkungan SekolahLetak SMA Negeri 1 Magelang berada di daerah yang strategis yaitu berada tengah kota, tepatnya di Jalan Cepaka 1. Sekolah berbatasan dengan jalan raya, rumah dinas wakil walikota, rumah dinas walikota serta pemukiman warga. Adanya transportasi umum dan akses jalan langsung ke sekolah memudahkan warga sekolah untuk dapat dengan mudah dalam menjangkau sekolah. Lingkungan di sekitar SMA sangat bersih dan terawat. Adanya taman yang tepat berada didepan SMA Negeri 1 Magelang ini menambah keindahan dan keasrian. Di Jalan Cepaka juga terdapat mess dieng untuk menginap para atlet. Selain pemukiman warga di belakang sekolah, terdapat pula perumahan Gladiool Park yang merupakan kompleks perumahan yang cukup elite dimana tanahnya milik pemerintah Kota Magelang. Lingkungan fisik sekolah cukup terjaga kebersihannya. Terdapat sanitasi yang cukup baik di dukung dengan pemilahan tempat sampah yang dikelola dengan baik. Pembagian tong sampah di SMA Negeri 1 Magelang juga sudah dibagi menjadi tempat sampah plastik, kertas, kaca/logam, sampah basah/ sampah organik. Saluran air yang lancar, sapu dan alat kebersihan yang digunakan petugas juga cukup memadai untuk menjaga kebersihan sekolah. Fasilitas yang terdapat di sekolah juga mempunyai pengelolaan yang baik terlihat dari sistem penataannya barang-barang yang ada didalamnya seperti buku yang tertata rapi di dalam perpustakaan.Setiap warga sekolah mempunyai sikap yang sopan, ramah serta tata krama yang sangat di junjung tinggi di sekolah, semua warga sekolah saling menghormati satu sama lain. Baik itu perilaku siswa kepada guru, guru kepada petugas tata usaha, petugas kebersihan, keaman sampai kepala sekolah. Ada satu kebiasaan yang tidak saya temui disekolah lain adalah setiap pagi bapak kepala sekolah Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd menyapa murid-murid dan warga sekolah di depan gerbang. Selalu mengucapkan salam dan menyapa seperti menjadi peraturan tidak tertulis di dalam sekolah untuk dilakukan antar warga sekolah.

C. Fasilitas SekolahSMA Negeri 1 Magelang memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan memadai untuk menunjang pembelajaran seperti ruangan yang cukup bersih, laboratorium yang cukup lengkap, hotspot area, dan lain-lain. Fasilitas yang lebih lengkap ditunjukkan dalam lampiran.

D. Penggunaan SekolahPenggunaan semua fasilitas di lingkungan SMA Negeri 1 Magelang hanya digunakan secara intern untuk kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Magelang sendiri. Tidak ada sekolah lain yang menggunakan fasilitas di lingkungan SMA Negeri 1 Magelang.Kegiatan belajar-mengajar (KBM) SMA Negeri 1 Magelang sendiri dilakukan pada 6 hari kerja (Senin sampai Sabtu). Pada hari Senin sampai Rabu berlangsung 9 jam pelajaran dari pukul 07.00 sampai 14.15. Pada hari Kamis dan Sabtu berlangsung 8 jam pelajaran dari pukul 07.00 sampai 13.35. Sedangkan khusus untuk hari Jumat berlangsung 5 jam pelajaran dan dimulai dari pukul 07.30 sampai 11.05. Pembelajaran pada hari Jumat baru dimulai pada pukul 07.30 karena terdapat kegiatan pengajian selama 30 menit terlebih dahulu bagi siswa dan kegiatan rutin seperti Jumat bersih, Jumat sehat (olahraga bersama), pengajian, maupun forum komunikasi bagi para guru. Di SMA Negeri 1 Magelang tidak ada pembagian jam KBM karena semua KBM dimulai pada pagi hari.

E. Keadaan Guru dan SiswaGuru di SMA N 1 Magelang berjumlah 61 orang dan guru sertifikasi 3 orang, dengan sebaran tiap mata pelajaran lampiran 3. Siswa di SMA Negeri 1 Magelang dikelompokkan menjadi 2 program, yaitu program wajib dan peminatan yang terdiri dari MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan IIS (Ilmu-ilmu Sosial). Istilah IPA atau IA pada kurikulum 2013, digantikan dengan MIA. Begitu juga istilah IPS atau IS pada kurikulum 2013, digantikan dengan IIS. Rata-rata jumlah murid dalam setiap kelas terdiri dari 30 orang. Program MIA dan IIS digunakan oleh kelas X dan XI karena menganut kurikulum 2013 sedangkan untuk kelas XII menggunakan program Sains dan Social.Pengelompokan peminatan dilakukan melalui tahapan seleksi saat siswa mendaftar ke SMA Negeri 1 Magelang. Di mana, siswa yang telah lolos atau dinyatakan masuk SMA Negeri 1 Magelang melakukan serangkaian tes yang terdiri dari tes kemampuan akademik dan psikotes. Dari tes pada tahun pelajaran 2015/2016 yang telah dilakukan, didapatkan 176 siswa masuk ke kelas peminatan MIA, sedangkan 121 siswa masuk ke kelas IIS.Di samping kelas peminatan juga terdapat kelas lintas minat. Kelas ini menyediakan kesempatan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran selain mata pelajaran wajib. Misalkan, kelas MIA dapat mengambil mata pelajaran kelompok peminatan kelas Bahasa atau IIS seperti Bahasa Jerman dan Ekonomi. Format daftar siswa (presesensi siswa) terlampir.

F. Interaksi Sosial1. Hubungan antara Kepala Sekolah dengan GuruKepala sekolah merupakan tonggak utama dalam organisasi pada sebuah sekolah sehingga kepala sekolah harus mampu menjalin hubungan dengan baik dengan semua warga sekolah, termasuk para guru. Hubungan kepala sekolah dengan para guru di SMA Negeri 1 Magelang sudah terjalin erat di mana terlihat dari percakapan di antara kepala sekolah dengan guru yang berlangsung dalam suasana hangat. Pertemuan antara kepala sekolah dengan para guru pun rutin dilakukan untuk menjalin silaturahmi dan saling berkoordinasi, di antaranya yaitu :a. Pelaksanaan briefing setiap hari Senin setelah upacara pukul 07.30-07.45 maupun pada saat jeda jam istirahat atau pada hari Jumat pukul 07.00-07.30 untuk menyampaikan informasi penting evaluasi kegiatan. b. Pembinaan selalu rutin dilaksanakan berkaitan dengan tugas-tugas pokok guru, seperti pembinaan supervisi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, serta kehadiran dan kedislipinan guru. c. Pertemuan keluarga besar SMA N 1 Magelang selalu rutin dilaksanakan, yaitu pada saat acara Halal Bihalal, Buka Bersama, Temu Alumni, Arisan Bersama, serta studi banding guru dan staf TU. d. Kegiatan olah raga bersama setiap Jumat. e. Pengesahan RPP oleh kepala sekolah.

2. Hubungan antara Guru dengan GuruHubungan antar para guru di SMA Negeri 1 Magelang sudah berjalan baik di mana terlihat dari para guru yang saling menyapa ketika bertemu dan mengobrol apabila sedang berada di ruang guru ketika tidak mengajar. Keakraban sangat terasa dalam setiap interaksi yang terjadi di mana hal tersebut terlihat ketika praktikan berada di dalam ruang guru dan melihat secara langsung interaksi yang terjadi. Dalam interaksi sehari-hari para guru di SMA Negeri 1 Magelang mengaplikasikan prinsip 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun dengan baik dan tanpa terkecuali.

3. Hubungan antara Guru dengan SiswaHubungan antara guru dan siswa berjalan harmonis di SMA Negeri 1 Magelang. Para siswa meskipun terkadang suka bercanda dengan guru tetapi mereka masih tetap menjunjung tinggi nilai kesopanan dan etika yang ada di mana siswa langsung menyapa dan mencium tangan guru ketika bertemu. Para siswa juga terbiasa menundukkan badannya ketika ingin lewat di hadapan para guru. Para guru di SMA N 1 Magelang pun bersikap ramah dengan siswa dengan membalas salam yang dilontarkan oleh siswa. Guru pun dapat meemposisikan diri layaknya teman kepada para siswa di mana para guru pun tidak canggung untuk menyapa muridnya terlebih dahulu. Di samping itu, karena guru juga menjadi pendamping ekstrakurikuler di sekolah maka interaksi guru dengan siswa pun dapat terjadi dengan lebih intensif.

4. Hubungan antara Siswa dengan SiswaSelama praktikan berada di SMA Negeri 1 Magelang terlihat interaksi yang terjadi antar siswa berlangsung dengan baik. Tidak ada senioritas antara kelas X, XI, maupun kelas XII. Hal ini terlihat dari cara berkomunikasi, berperilaku dan bertindak antar siswa di dalam lingkungan sekolah. Selain itu, selama ini tidak ada catatan tindakan tawuran ataupun berkelahi dari antar siswa di lingkungan sekolah. Pada siang hari terlihat bahwa para siswa menjalankan ibadah bersama di masjid sekolah yang hal tersebut dapat menjaga keharmonisan yang sudah ada. Kemudian pada sore harinya terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelas X dan kelas XI sehingga menciptakan kekompakan antar angkatan di sekolah.

5. Hubungan antara Guru dengan Staf Tata UsahaUntuk menjalankan profesi sebagai guru profesional maka guru tidak dapat terlepas dari bantuan staf tata usaha (TU) di sekolah. Oleh karena itu, hubungan antara guru dan staf TU harus berlangsung dengan baik. Di SMA Negeri 1 Magelang sendiri terlihat bahwa hubungan antara guru dengan staf TU berlangsung dengan baik. Interaksi yang terjadi di antara guru dengan staf TU di sekolah di antaranya adalah : a. Administrasi Dalam hal ini, staf Tata Usaha memiliki data-data siswa yang berguna bagi guru, khususnya guru yang sekaligus berperan sebagai wali kelas. Selain itu, keperluan guru terkait ATK, sertifikasi, fotokopi dan sebagainya juga difasilitasi oleh staf TU. Pengelolaan sirkulasi surat yang keluar dan masuk sekolah yang ditujukan untuk para guru,juga diatur oleh bagian staf tata usaha. b. Keuangan Hal ini terkait dengan penerimaan gaji guru. Pembayaran gaji guru disalurkan melalui bagian staf tata usaha. c. Kepanitiaan Staf Tata Usaha juga ikut andil dalam kepanitian sebuah acara yang berkaitan dengan guru dan staf Tata Usaha. Misalnya, staf Tata Usaha menjadi sie konsumsi dalam rapat. Selain itu, staf TU juga memperbanyak kertas untuk keperluan rapat jika diperlukan d. Kegiatan di luar sekolah Hubungan antara guru dan staf TU yang baik juga terlihat dalam kegiatan luar sekolah. Misalnya, dalam kegiatan Raker (Rapat Kerja) yang dilaksanakan di luar sekolah yang diadakan di awal tahun ajaran baru. Kegiatan ini biasanya berlangsung selama 2-3 hari. Tidak hanya itu, pada hari-hari tertentu juga ada pertemuan keluarga khusus untuk para guru dan staf tata usaha.

6. Hubungan antar Warga SekolahSelama praktikan di SMA Negeri 1 Magelang terlihat bahwa suasana kekeluargaan di sini sangatlah kental. Semua warga sekolah termasuk kepala sekolah, guru, staf TU, petugas kebersihan, petugas keamanan, dan siswa semuanya menjalankan prinsip 5S yaitu senyum salam, sapa, sopan, dan santun dengan konsisten. Dalam rangka menjalin hubungan warga sekolah di SMA Negeri 1 Magelang tersebut agar selalu tetap harmonis, SMA Negeri 1 Magelang menyelenggarakan kegiatan rutin dengan warga sekolah yaitu:1) Jumat peduli yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota OSIS setiap hari Jumat, yang melibatkan seluruh warga sekolah baik guru, staf karyawan dan siswa. Anggota OSIS menyediakan kotak amal untuk kegiatan sosial. Yang digunakan untuk membantu warga sekolah yang sakit atau tertimpa musibah.2) Kerja bakti masal, dilakukan setiap sebulan sekali yang melibatkan seluruh warga sekolah. Guru, staf karyawan dan siswa beserta petugas kebersihan (penjaga sekolah) melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar sekolah.

G. Tata Tertib dan PelaksanaannyaSebagai salah satu upaya menciptakan iklim belajar yang kondusif maka terdapat seperangkat tata tertib bagi semua warga SMA Negeri 1 Magelang. Pelanggar tata tertib akan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang seperti Waka Kesiswaan, OSIS, Wali Kelas, maupun guru BK tergantung dari jenis pelanggarannya. Adapun tata tertib yang berlaku di SMA N 1 Magelang tercantum dalam lampiran.

H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi1. Struktur Organisasi SekolahTerlampir2. Administrasi Sekolah, Kelas dan GuruTerlampir3. Kalender Akademik, Jadwal Kegiatan Pelajaran, dan Kegiatan Intra/Ekstra KurikulerTerlampir4. Alat Bantu PBMAlat bantu Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA 1 Magelang sudah cukup memadai. Setiap kelas sudah disediakan komputer, LCD, proyektor dan speaker yang tersedia dalam kondisi baik. Alat peraga dalam bidang tertentu seperti mapel Biologi, Fisika, Kimia, Matematika dan lain-lain juga telah tersedia di laboratorium. Untuk kegiatan olah raga, juga terdapat alat-alat keolahragaan yang cukup memadai seperti bola basket, ring, dan lain-lain dalam kondisi baik. Demikian halnya mata pelajaran yang berhubungan dengan seni, juga terdapat alat-alat penunjang yang cukup memadai.

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanSetelah melaksanakan kegiatan orientasi dan observasi pada Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMA Negeri 1 Magelang, maka dapat disimpulkan:1. SMA Negeri 1 Magelang memiliki letak yang sangat strategis, fasilitas (sarana dan prasarana) yang cukup memadai, suasana yang nyaman dan aman sehingga dapat memperlancar proses Kegiatan Belajar (KBM).2. Hubungan yang harmonis antara warga sekolah dan warga masyarakat di sekitar sekolah sangat diperlukan sebagai dukungan moral yang positif bagi perkembangan sekolah.

B. SaranSaran kami untuk SMA N 1 Magelang adalah :1. Sebaiknya kedisiplinan dan ketertiban di sekolah ini tetap dipertahankan.2. Sebainya prestasi baik akademik dan non akademik siswa tetap dipertahankan dan ditingkatkan karena hal ini akan dapat menjadi daya tarik masyarakat khususnya siswa yang berminat untuk menimba ilmu di SMANegeri 1 Magelang.3. Sebaiknya pemanfaatan sarana dan prasaran pendidikan yang telah tersedia dioptimalkan dengan lebih efektif, sehingga dapat menunjang KBM.4. Sebaiknya kualitas kegiatan ekstrakulikuler ditingkatkan dengan cara sering mengikuti dan mengadakan lomba di dalam maupun di luar sekolah.

REFLEKSI DIRI

Nama: Nor Wakhidah LutfianiNIM: 1301412034Prodi: Bimbingan dan KonselingFakultas: FIPSekolah Latihan: SMA Negeri 1 Magelang

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMA Negeri 1 Magelang dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA Negeri 1 Magelang, berlokasi di Jl. Cepaka 1 Kota Magelang. Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah mitra. Kegiatan ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Adapun kegiatan yang dilakukan pada PPL 1 adalah melaksanakan observasi dan orientasi di lingkungan SMA Negeri 1 Magelang selama 2 minggu, terlebih terhadap layanan Bimbingan dan Konseling yang ada di sekolah tersebut. Dengan adanya PPL 1 ini diharapkan praktikan lebih mengenal kondisi sekolah agar pelaksanaan PPL dapat berjalan sesuai dengan harapan.

A. Kekuatan dan Kelemahan Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 MagelangKekuatan Bimbingan dan Konseling yang ada di SMA Negeri 1 Magelang adalah guru yang berasal dari lulusan Jurusan Bimbingan dan Konseling. Terdapat 5 guru Bimbingan dan Konseling yang mendampingi di 30 kelas dari kelas X sampai kelas XII yang masing-masing jenjangnya terdapat 10 kelas. Guru Bimbingan dan Konseling memang bekerja sesuai dengan kode etik professional konselor bukan sebagai polisi sekolah. Guru BK terkenal ramah dan disukai oleh murid-murid, hal ini dibuktikan ketika siswa bertemu dengan guru BK langsung disambut dengan ramah dan hangat seperti layaknya teman sendiri. Tanpa ragu para siswa juga senang bercerita dengan guru BK. Tidak hanya siswa, guru-guru yang lain juga senang datang keruang BK untuk bercerita. Dari pengalaman ini praktikan dapat mengetahui bahwa guru BK SMA Negeri 1 Magelang dapat melakukan tugas sebagaimana mestinya dan dipercaya oleh warga sekolah sebagai tempat konseling. Sekolahpun memberikan jam di sekolah untuk kegiatan Bimbingan dan Konseling, jadi layanan dalam Bimbingan dan Konseling dapat diberikan dengan baik.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Bimbingan dan KonselingKetersediaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Magelang secara umum sudah baik. Terdapat ruang guru, ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, ruang laboratorium, masjid, toilet, lapangan, ruang organisasi untuk siswa dan kantin yang keseluruhan tertata dengan rapi di lahan yang tidak terlalu luas ini. Untuk ruang BK sendiri ditempati oleh 5 orang guru BK sebagai tempat kerja. Dengan ruangan yang ditempati oleh 5 orang guru BK yang hanya diberi sekat pelayanan Bimbingan dan Konseling tetap berjalan efektif. C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingKualitas guru pamong praktikan yaitu Dra. Antin Widiartini sudah baik karena selama melaksanakan PPL 1 guru pamong sangat peduli dengan praktikan, membimbing, dan memberi pengarahan dengan baik. Saling berdiskusi untuk mencari langkah yang tepat untuk kegiatan PPL ini. Sedangkan untuk dosen pembimbing. Sedangkan guru pembimbing praktikan sendiri yaitu Dra. Maria Theresia Sri Hartati, M. Pd., Kons juga baik, karena selalu menanyakan perkembangan kegiatan PPL. Agar lebih efektif karena dosen pembimbing yang tidak bisa setiap hari bertatap muka,maka dosen pembimbing berinisiatif untuk membuat grup di media sosial untuk konsultasi.

D. Kualitas Pembelajaran di SekolahSebagai sekolah yang berakreditasi A, kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Magelang sudah sangat baik dan sering mencetak kejuaraan pada lombalomba atau olimpiade. Selain itu juga sering menduduki peringkat tertinggi di Jateng dalam nilai akhir ujian nasional dan ujian sekolah pada tahun ajaran 2013/2014 dan tahun ajaran 2014/2015. Pembelajaran disekolahpun tidak terganggu dan berjalan seperti biasanya jika ada kegiatan guru-guru diluar sekolah.

E. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan yang saat ini sebagai mahasiswi semester 7 yang sedang menempuh PPL atau praktik pengalaman lapangan yang dapat diartikan juga masih dalam tahap belajar dan latihan untuk menjadi seorang pendidik generasi penerus bangsa. Praktikan menyadari bahwa dalam proses belajar pasti tidak luput dari adanya kesalahan baik itu yang disengaja maupun tidak, terutama dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu, praktikan masih memerlukan bimbingan dan dukungan dari semua pihak yang terkait demi kelancaran kegiatan PPL dan untuk menjadikan praktikan sebagai guru BK yang baik dan professional.

F. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1Nilai tambah yang diperoleh setelah mengikuti PPL 1 yaitu praktikan dapat lebih mengenal karakteristik seluruh warga SMA Negeri 1 Magelang, secara khusus praktikan juga lebih mengetahui layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Magelang. Praktikan belajar banyak hal dari guru BK SMA Negeri 1 Magelang bagaimana cara melakukan pendekatan dengan siswa agar siswa tertarik dengan layanan yang akan praktikan berikan. Tidak hanya ilmu secara teoritik saja, tetapi praktikan juga mendapatkan ilmu dari pengalaman yang dialami oleh guru BK SMA Negeri 1 Magelang selama memberikan layanan Bimbingan dan Konseling.

G. Saran Pengembangan bagi SMA Negeri 1 Magelang dan UnnesSaran untuk sekolah terkait dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling hendaknya didukung dengan fasilitas seperti ruangan konseling individu agar layanan dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Sedangkan saran untuk sekolah secara keseluruhan adalah tetap menjaga tali silaturrahim dengan semua warga yang ada di SMA Negeri 1 Magelang dan dengan mahasiswa PPL.Saran pengembangan bagi Unnes yaitu lebih baiknya pelaksanaan PPL dilaksanakan diawal semester sesuai dengan kalender akademik disekolah. Hal ini bertujuan agar mahasiswa PPL lebih mudah dalam melakukan orientasi dan observasi bagi pelaksanaan pembelajaran selanjutnya di PPL 2. Selain itu juga waktu PPL selama 3 bulan ini dapat dilaksanakan dengan optimal.

Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRINama: Iin IstianahNIM : 1301412050Program Studi: Bimbingan dan KonselingFakultas: Ilmu PendidikanMapel Praktikan: Bimbingan dan KonselingSekolah Latihan: SMA Negeri 1 MagelangPuji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I di SMA Negeri 1 Magelang yang berlokasi di Jl. Cepaka No. 1 Magelang dengan baik dan Lancar tanpa halangan suatu apapun Kegiatan PPL 1 ini dilaksanakan pada tanggal 6 15 Agustus 2015. Kegiatan PPL 1 meliputi orientasi, observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran, keadaan sekolah serta kepada pihak-pihak sekolah yang berhubungan seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf TU, karyawan, dan siswa. Selain itu, praktikan membuat refleksi diri secara pribadi selama pelaksanaan orientasi dan observasi berlangsung, sebagai hasil kegiatan PPL 1. Setelah praktikan melaksanakan observasi di SMA N 1 Magelang, maka dapat dijabarkan hasil refleksi diri praktikan yaitu sebagai berikut:

A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk pengembangan dirinya. Adanya bimbingan dan konseling ini siswa dapat menyampaikan segala permasalahan yang dialaminya sehingga dapat terselesaikan. Untuk bimbingan dan konseling di SMA N 1 Magelang sendiri dari sisi pelaksanaannya sudah cukup baik. Masing-masing guru BK melaksanakan tugasnya dengan baik pula terutama dalam hal administrasi yang rapih dan teratur. Selain itu guru BK yang berjumlah lima orang sudah termasuk cukup ideal untuk mendampingi rata-rata enam kelas dengan jumlah siswa antara 28 siswa sampai 30 siswa per kelasnya. Sehingga setiap guru BK mendampingi 150. Hal seperti ini sudah cukup baik dibandingkan yang hanya memiliki dua atau bahkan satu orang guru BK saja. Namun, selain keunggulan-keunggulan tersebut terdapat beberapa kelemahan yang mana ruang BK sendiri belum terdapat ruang konseling individual, bimbingan kelompok maupun konseling kelompok. Hanya terdapat ruang kerja masing-masing guru BK dan ruang tamu. Untuk referensi pun masih tergolong kurang beragam karena hanya sedikit referensi buku saja yang ada. B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

SMA 1 Magelang memiliki Sarana dan Prasarana cukup lengkap dan memadai, seperti ruang aula, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, perpustakaan, laboratorium, ruang OSIS, ruang BK, ruang rapat/ISO, dan sarana penunjang berupa koperasi sekolah, kantin, UKS, lapangan olahraga, mushola, toilet, pos satpam, rumah penjaga sekolah, dapur, tempat parkir, gudang, dan pusat kegiatan siswa. Semua ruangan terawatt dan bersih sehingga nyaman untuk digunakan. Selain itu, dalam setiap kelas sudah tersedia LCD, proyektor, komputer, dan speaker. Untuk ruang BK sendiri, dalam satu ruang telah disekat menjadi empat bagian yang mana dua ruang tersebut digunakan oleh empat guru BK kemudian dua ruang lainnya digunakan oleh seorang guru BK dan ruang tamu.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Pelaksanaan PPL di SMA N 1 Magelang di dampingi oleh ibu Dra. Sri Narti. M.pd sebagai guru pamong. Meskipun pelaksanaan BK di kelas masih menggunakan ceramah, namun tetap pendekatan yang humanistik sehingga para siswa merasa nyaman dan senang.Dosen pembimbing praktikan dalam melaksanakan PPL adalah Dra.MTH Sri Hartati. M.Pd. Kons. Sebagai dosen pembimbing beliau selalu mengarahkan dan memberi bantuan kepada mahasiswa praktikan. Beliau juga selalu memberi solusi ketika mahasiswa praktikan mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.

D. Kualitas Layanan di SMA N 1 Magelang

Dalam hal ini kualitas pelayanan yang diberikan guru BK kepada siswa tergolong cukup baik. Karena jumlah siswa yang dibimbing guru BK sudah ideal yakni 150 siswa tiap satu guru BKnya. Sehingga layanan yang diberikan dapat fokus pada siswa karena jumlah siswa yang sudah sesuai. Kemudian dilihat dari kualitas para guru BK nya yang memang merupakan lulusan dari bimbingan dan konseling dan sudah ada pula yang telah menempuh pendidikan S2 sehingga secara penguasaan materi diharapkan sudah sangat baik dan mumpuni.

E. Kemampuan Diri Praktikan

Kemampuan praktikan dalam memberikan layanan masih terdapat kekurangan dalam beberapa hal jika dibandingkan dengan guru di SMA N 1 Magelang. Yaitu dalam hal penguasaan materi, karena masih perlu belajar lebih dalam tentang semua program dan layanan. Selain itu praktikan masih perlu belajar dalam menangani dan memberikan layanan yang menarik karena cara siswa menerima layanan berbeda-beda serta karakter belajar yang berbeda pula sehingga diperlukan pemilihan metode yang sesuai dengan karakter siswa. Meskipun demikian, kemampuan praktikan dalam hal penguasaan layanan dan kemampuan memahamkan siswa terhadap suatu konsep, bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, praktikan selalu memiliki semangat untuk terus belajar menjadi guru profesional.

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1

Selama pelaksanaan PPL 1 praktikan mendapat banyak ilmu dan pengalaman dalam memberikan layanan secara langsung kepada siswa, berinteraksi dengan siswa, cara mendekati siswa dan memberikan perhatian pada setiap siswa yang berbeda karakter. Praktikan mendapat pengalaman dalam memberikan penjelasan yang dapat dengan mudah dimengerti siswa sehingga siswa tahu dan paham terhadap layanan yang diajarkan.Praktikan mendapatkan pengalaman dalam memberikan layanan BK yang diminati oleh siswa, selain itu praktikan menjadi terampil membimbing siswa dalam belajar. Praktikan juga memiliki jiwa guru dan membentuk diri menjadi panutan bagi siswa-siswanya serta menjadi rekan kerja yang baik untuk pimpinan, ataupun teman sejawat..G. Saran Pengembangan

a) Saran Bagi Pihak SMA N 1 Magelang

Saran praktikan untuk pihak sekolah adalah diharapkan SMA N 1 Magelang tetap mempertahankan dan meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non akademik. Selain itu, sebaiknya kinerja guru yang profesional tetap dipertahankan. Selain itu perlu adanya perbaikan dalam sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Sehingga setiap layanan dari bimbingan dan konseling itu sendiri dapat terlaksana dengan maksimal karena didukung dengan sarana dan prasarana yang memadahi.

b) Saran Bagi Pihak UNNES

Saran praktikan bagi pihak UNNES adalah diharapkan pihak UNNES tetap menjalin hubungan yang baik dengan SMA N 1 Magelang sehingga mahasiswa PPL angkatan selanjutnya masih diberikan kepercayaan untuk PPL di SMA N 1 Magelang dan dapat menggali pengalamannya di sekolah tersebut dalam kegiatan PPL, karena sekolah tersebut memiliki kopetensi yang bagus untuk dijadikan sekolah praktik. Selain itu, pembekalan PPL harus selalu diadakan pada PPL 1 sebelum mahasiswa diterjunkan di sekolah agar mahasiswa bisa menjaga sikap dan menjaga nama baik almamater UNNES selama pelaksanaan PPL.

Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRINAMA: ENDAH DWI HASTUTINIM: 1301412084JURUSAN: BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS: ILMU PENDIDIKAN

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di SMA NEGERI 1 MAGELANG dengan lancar dan baik. Di sekolah ini penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tambahan yang belum diperoleh sebelumnya saat mengikuti perkuliahan di kampus. Berbeda dengan yang lain, PLBK di SMAN 1 MAGELANG sangat memperhatikan kebutuhan dan permasalahan yang tengah dialami siswa. Karena BK berperan penting dalam membantu siswa memperoleh tingkat perkembagan yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Pelaksanaan PLBK di SMA dilaksanakan dengan mengikuti pedoman yang telah ditentukan, kegiatan tersebut berlangsung di SMA NEGERI 1 MAGELANG.

A. Kekuatan dan Kelemahan Bimbingan dan KonselingBimbingan Konseling adalah sebuah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu yang memiliki masalah agar individu dapat menyelesaikan masalahnya dengan kemampuan dan potensi dirinya sehingga individu dapat mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Setelah melaksanakan PLBK, praktikan memperoleh gambaran mengenai kekuatan layanan bimbingan dan konseling karena pihak sekolah sangat mendukung adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling. serta kerjasama antara pihak sekolah dengan guru bimbingan dan konseling dalam menangani siswa juga baik. Kekuatan Bimbingan dan Konseling tentunya sangat berperan dalam membantu siswa dalam pemenuhan kebutuhan siswa yang optimal selain itu dapat membantu siswa dalam bidang Pribadi/ Sosial/ Belaja maupun pengembangan karir.

B. Ketersediaan Sarana dan PrasaranaFasilitas di sekolahan sangat membantu praktikan dalam pelaksanaan layanan BK. Terlebih pada saat layanan klasikal seperti LCD dan Speaker yang sudah biasa dan siswa sudah menggunakan perangkat atau alat tersebut. Terlebih siswa selalu bersentuhan dengan teknologi. Kemudian Praktikan PPL disediakan tempat untuk berkumpul dan berkoordinasi dengan PPL lainnya (Base Camp).

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingGuru di SMA NEGERI 1 MAGELANG yang menjadi guru pamong praktikan adalah Dra. Savitri Handajani dalam hal ini belian mengampu keenam kelas yakni XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 5, XI MIA 6, XI IIS 3 dan XI IIS 4. Dalam hal ini saya dan beliau berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling.Dalam melaksanakan PLBK di sekolah, mahasiswa praktikan dibimbing oleh Dra. Maria Theresia Sri Hartati, M.Pd, Kons. Beliau merupakan dosen jurusan Bimbingan dan Konseling. Beliau sangat berpengalaman dan berkompeten dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Selain itu dosen pembimbing memiliki tanggung jawab dan kedisiplinan tinggi dalam mengemban tugas-tugasnya. Dalam PLBK ini beliau membantu dan memberikan banyak masukan dan evaluasi dalam kegiatan bimbingan dan Konseling.

D. Kualitas Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah LatihanDengan adanya jam yang konsisten praktikan dapat dengan mudah menyesuaikan diri belum lagi guru pamong yang selalu membantu praktikan dalam melakukan kegiatan PLBK, serta pelayanan BK di SMAN 1 Magelang yang bermutu dan berkualitas dalam hal pemberian layanan dan administrasi.

E. Kemampuan Diri PraktikanSelama pelaksanaan PLBK, Praktikan masih merasa banyak kekurangan. Praktikan merasa masih perlu belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dalam bangku perkuliahan ke dalam lapangan. Tak lupa membantu siswa dalam mengatasi masalahnya, Praktikan masih membutuhkan banyak keterampilan. Namun, dengan adanya bimbingan dari guru pamong maupun dari dosen pembimbing, Praktikan mampu untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi dalam menghadapi persoalan yang ada di sekolah.

F. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa dalam PPL 1Praktikan memperoleh banyak pengalaman yang tidak didapatkan dibangku kuliah terutama dalam hal administrasi BK di sekolah menengah. Praktikan semaksimal mungkin menerapkan teori yang didapat di perkuliahan dalam melaksanakan layanan BK di sekolah. SMA Negeri 1 Magelang mempunyai integritas yang tinggi dalam hal kejujuran dan dalam budi pekerti. Siswa - siswanya sangat sopan dan selalu bertegur sapa kepada praktikan PPL.

G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNESa) Bagi sekolahHendaknya di SMA NEGERI 1 MAGELANG terdapat adanya tata tertib atau aturan yang jelas mengenai penggunaan HP ataupun alat komunikasi dalam kegiatan KBM, ketika praktikan melakukan observasi dalam kelas siswa sering main HP dan tidak mendengarkan materi dengan baik.

b) Bagi UNNESPraktikan berharap agar koordinasi dan kerjasama antara pihak UPT PLBK dengan Dosen Pembimbing serta pihak sekolah dapat ditingkatkan dalam upaya untuk kemajuan bersama sehingga membantu terwujudnya visi dan misi program PLBK Universitas Negeri Semarang. Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRINama: Forletus Panggah UtamaNIM: 1301412098Program Studi: Bimbingan dan KonselingFakultas: FIPSekolah Latihan: SMA N 1 Magelang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA Negeri Magelang, berlokasi di Jl. Cempaka 1 Kota Magelang. Kegiatan ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedgogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang yang dibagi menjadi PPL 1 dan PPL 2

A.Keunggulan dan Kelemahan Bimbingan dan KonselingKeunggulan dari layanan bimbingan dan konseling adalah layanan bersifat fleksibel yaitu menyesuaikan keadaan siswa sehingga dapat mengetahui kepribadian siswa labih mendalam. Administrasi lengkap dan rapi sehingga lebih mudah dimanajemen. Konselor sekolah juga bersifat ramah dalam menanggapi siswa yang berkonsultasi dan datang ke ruang BK untuk membangun kedekatan dengan siswa kemudian juga dapat membangun kepercayaan sehingga lebih terbuka kepada konselor. Hal itu akan sangat membantu konselor dalam melakukan layanan, mengingat konselor sangat menjunjung tinggi asas keterbukaan.Konselor sekolah dalam mengumpulkan data tentang siswa juga tidak hanya menggunakan satu instrument sehingga data lebih valid dan konselor sekolah dapat memberikan layanan yang tepat sesuai kebutuhan siswa. Sehingga perkembangan siswa lebih optimal dan tepat sasaran.Namun, seringkali teori-teori dalam bimbingan dan konseling tidak sesuai dengan keadaan di lapangan sehingga konselor sekolah harus menyesuaikan dengan keadaan siswa dan pada akhirnya banyak teori yang telah dipelajari tidak terpakai dalam praktik di lapangan.

B.Ketersediaan Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Magelang cukup memadai. Di sekolah sudah tersedia ruang aula, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, perpustakaan, laboratorium, ruang OSIS, ruang BK, ruang komite, ruang rapat/ISO, dan sarana penunjang berupa koperasi sekolah, kantin, UKS, toilet, pos satpam, lapangan olahraga, mushola, tempat parkir guru dan karyawan serta tempat parkir siswa, gudang, dan pusat kegiatan siswa.Sedangkan untuk sarana dan prasarana BK sudah tersedia ruang BK dengan fasilitas yang memadai. Ruang konseling kelompok memanfaatkan ruang kelas. Untuk sumber referensi sudah baik yaitu terlihat dengan terdapatnya buku-buku bimbingan konseling di perpustakaan.

C.Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingGuru pamong praktikan di SMA Negeri 1 Magelang yaitu Dra. Widjiati. Beliau dalam memberikan layanan sangat ramah, professional dan dapat berkomunikasi dengan mahasiswa praktikan dengan baik. Kualitas sebagai guru professional sudah baik karena beliau sudah berpengalaman menjadi konselor sekolah cukup lama.Dosen pembimbing praktikan yaitu Dra. MTH Sri Hartati, M.Pd, Kons. Beliau memiliki kualitas yang bagus, sebagai dosen pembimbing beliau selalu mengarahkan dan memberi bantuan kepada mahasiswa praktikan. Beliau juga selalu menjaga komunikasi dengan praktikan, ramah dan selalu memberi solusi ketika mahasiswa praktikan mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.

D.Kualitas Pembelajaran di SMA N 1 MagelangBerdasarkan observasi yang dilakukan selama PPL 1, kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Magelang sudah sangat bagus, sekolah ini memiliki banyak prestasi yang sudah diraih baik di bidang akademik maupun non-akademik. Metode yang diterapkan guru cenderung berorientasi pada siswa. Hal ini sangat baik karena dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa. SMA Negeri 1 Magelang memiliki siswa-siswa yang kritis sehingga mempunyai kemauan untuk maju, demikian juga dalam proses pembelajaran, siswa selalu ingin menggali pengetahuan yang banyak dari gurunya. Hal ini yang menjadikan SMA Negeri 1 Magelang menjadi sekolah favorit di Magelang. Selain itu, pada ujian nasional tahun lalu, sekolah ini merupakan sekolah dengan nilai UN tertinggi di Jawa Tengah.

E. Kemampuan Diri PraktikanSetelah melakukan observasi bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, praktikan menyadari bahwa banyak hal yang harus dipelajari agar dalam memberikan layanan dapat berjalan dengan baik, menyenangkan dan tidak terkesan membosankan khususnya untuk layanan bimbingan dan konseling. Walaupun telah melaksanakan microteaching dan pembekalan PPL, praktikan masih harus banyak belajar dan yang terpenting adalah mengatahui bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dan didapatkan untuk membantu siswa dalam layanan bimbingan dan konseling.Selain itu juga menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan bahkan dengan siswa juga perlu dibina dengan baik agar kegiatan PPL berjalan dengan lancar.

F.Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1Banyak hal positif yang didapat setelah melaksanakan PPL 1 ini. Praktikan memeroleh pengalaman secara langsung mengenai dunia pendidikan di sekolah terutama bagaimana seharusnya menjadi guru kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan sesuai dengan kompetensi atau keahlian yang dimiliki. Praktikan mendapat pelajaran untuk menjadi guru BK yang santai dalam memberikan layanan akan tetapi serius dan tegas. Selain itu, kegiatan ini pun berfungsi sebagai proses pendewasaan diri praktikan secara bertahap. Praktikan merasakan dengan adanya PPL 1 dapat meningkatkan kepampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sejawat maupun dengan karyawan, guru, dan kepala sekolah.

G.Saran Pengembangan1.Bagi Pihak SMA Negeri 1 MagelangSemua warga sekolah diharapkan mempertahankan hubungan kekeluargaan antara guru, siswa, dan karyawan sehingga suasana sekolah tidak kaku dan kondusif untuk pembelajaran.

2.Bagi Pihak UNNESDiharapkan antara pihak UNNES dan SMA Negeri 1 Magelang tetap menjaga hubungan yang sudah tersalin dengan baik. Selain itu, sebagai perguruan tinggi ternama, diharapkan menjaga profesionalitas dalam mencetak tenaga pendidik professional. Sehingga pengembangan fasilitas baik pengajar, pembimbing, infrastruktur, dan sarana prasarana, harus ditingkatjan demi mencetak pengajar yang benar-benar professional sesuai dengan ilmu yang dipelajari.

Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRI

Nama : Ismatul Annis HidayantiNIM : 2501412045Prodi : Pendidikan Seni TariFakultas : FBSMapel Praktikan : Seni TariSekolah latihan : SMA Negeri 1 Magelang

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan ridhonya sehingga praktikan dapat melaksanakan praktik pengalaman lapangan I di SMA Negeri 1 Magelang dengan lancar. Kegiatan PPL meliputi : praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah. PPL mahasiswa Unnes dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan dimulai sejak 07 24 Oktober 2015, dimana sekolah tersebut ditentukan oleh UPT PPL Unnes. PPL dilaksanakan dalam dua tahap secara simultan yaitu PPL 1 dan PPL 2.Praktik pengalaman lapangan (PPL) dibagi menjadi dua tahap yaitu ppl 1 dan ppl 2 pada tahap ppl 1 praktikan mengumpulkan data dari sekolah untuk mengetahui keadaan sekolah baik itu secara fisik dan non-fisik. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap PPL I adalah melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial dan lain-lain. Selain itu ada juga observasi tentang kegiatan ekstra dan intra sekolah. Data-data tersebut didapat dengan berbagai metode dimulai dari pengamatan, wawancara maupun meminta data secara tertulis kepada semua warga sekolah yang dibutuhkan untuk kegiatan selanjutnya. Selanjutnya pada ppl 2 praktikan melakukan kegiatan pembelajaran dengan dasar kurikulum yang ada, dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong. SMA Negeri 1 Magelang yang terletak di Jl. Cempaka No. 1 Magelang merupakan sekolah dimana praktikan melakukan kegiatan PPL. Dalam PPL 1 banyak hal yang praktikan peroleh berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni yaitu Seni Tari, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :

A. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran seni tariMata pelajaran Seni Tari merupakan study yang mempelajari tentang kesenian yang ada di Indonesia khususnya pada tarian-tarian daerah. Hal ini menyebakan mata pelajaran ini sangat menarik untuk dipelajari. Melalui mata pelajaran Seni Tari ini siswa dapat mengenal berbagai macam tarian daerah, pembelajaran tari dilakukan di ruang praktik atau aula. Mata Pelajaran Seni Tari mempunyai materi yang banyak tetapi waktu sangat terbatas sehingga guru dituntut untuk dapat cepat menyelesaikan program pengajaran sesuai dengan silabus. Hal ini yang menimbulkan siswa tidak dapat menerima materi dengan baik.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana PBM di SekolahSarana dan prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Seni Tari yang ada di SMA Negeri 1 Magelang sudah baik, hal ini biasa dilihat dengan tersedianya beberapa media-media pembelajaran seperti tape recorder, LCD, gamelan serta media-media lainnya, namun semua media-media yang telah tersedia tersebut belum memiliki ruang tersendiri yang dapat dijadikan sebagai Laboratorium Tari dan gamelan juga jarang digunakan oleh siswa.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingGuru pamong mata pelajaran Seni Tari di SMA Negeri 1 Magelang adalah Bapak Widodo, S.Pd. Dari observasi yang praktikan lakukan, beliau adalah sosok guru yang ramah. Beliau menguasai konsep dan aplikasi dengan baik. Sebelum melaksanakan tugas mengajar, terlebih dulu beliau menyusun perangkat pembelajaran guna mempersiapkan diri dalam mengajar. Sekiranya dapat dikatakan bahwa Guru pamong sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dimulai dari guru membuka pelajaran, penyampaian materi dan pengelolaan kelas.Dosen pembimbing praktikan adalah Bapak Drs Bintang Hanggoro Putra, M.Hum. Kualitas dari dosen pembimbing juga baik, dimana selalu memberikan pengarahan, kritik saran serta dukungan yang sangat berarti bagi praktikan agar selalu bersikap positif dan melaksanakan tugas PPL dengan baik.

D. Kualitas PembelajaranKualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Magelang sudah baik. Siswa SMA Negeri 1 Magelang merupakan siswa-siswa yang mempunyai input tinggi dan kemauan untuk maju dalam hal yang positif, demikian juga dalam proses pembelajaran, siswa aktif dan selalu ingin menggali pengetahuan yang banyak dari gurunya, memperhatikan, mengamati dengan seksama sehingga pada bagian simpulan hasil yang diperoleh relatif memuaskan.

E. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan dibangku kuliah telah menempuh lebih dari 110 sks dan mengikuti mata kuliah MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) serta MKDK (Mata Kuliah Dasar Kependidikan). Selain itu, praktikan juga telah melaksanakan microteaching serta pembekalan PPL. Meskipun telah mendapat bekal yang cukup, praktikan masih merasa kaku pada saat mengajar sehingga masih harus banyak belajar dan yang terpenting adalah tahu bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dan didapatkan untuk membantu siswa dalam mata pelajaran Seni Tari.

F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti PPL 1Setelah melakukan PPL 1 praktikan lebih mengerti mengenai peran dan tugas dari personal yang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran di dalam kelas, cara mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran Seni Tari dengan menyenangkan agar peserta didik tertarik dan tidak bosan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

G. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan UniversitasSaran pengembangan bagi SMA Negeri 1 Magelang yaitu agar dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kualitas belajar mengajar serta prestasi peserta didik untuk menghasilkan generasi penerus yang berkualitas serta siap melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Juga perlu adanya peningkatan kreativitas, bakat dan minat siswa, penambahkan sarana dan prasarana pendidikan, media pembelajaran, dan kualitas pendidik. Semua itu ditujukan agar dapat mewudkan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan nasional.Demikian uraian refleksi diri dari praktikan setelah melakukan observasi dan berbagai kegiatan selama PPL I di SMA Negeri 1 Magelang.Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRI

Nama : Rochmat KuncoroNIM : 2501412082Prodi : Pendidikan Seni TariFakultas : FBSMapel Praktikan : Seni TariSekolah latihan : SMA Negeri 1 Magelang

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I dengan baik. Kegiatan PPL I tersebut dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus 18 Agustus 2015 di SMA Negeri 1 Magelang.Kegiatan tersebut antara lain observasi keadaan sekolah dan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, bidang pengelolaan, administrasi, tata tertib siswa dan guru, organisasi kesiswaan dan kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Dengan mengetahui hal-hal tersebut diharapkan dapat memberi bekal dan semangat kepada praktikan untuk melaksanakan PPL di SMA N 1 Magelang. Setelah melaksanakan PPL I mahasiswa praktikan diwajibkan untuk membuat refleksi diri. Dalam penulisan refleksi diri ini, mahasiswa praktikan memaparkan hasil pengamatan selama kegiatan PPL1, yaitu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran seni tari dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajarannya di sekolah latihan. Hasil dari pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut :

A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran di SMA N 1 MagelangKekuatan dalam pembelajaran mata pelajaran Seni Tari di SMA N 1 Magelang yaitu keaktifan siswa dikelas yang sudah berjalan dengan baik. Guru telah mampu meningkatkan minat siswa untuk mempraktekkan gerakan dan memberikan pertanyaan ketika praktek dikelas. Dengan menggunakan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientifik dirasa sudah dijalankan dengan aktifnya siswa dikelas. Kelemahannya yaitu ada beberapa kelas yang siswanya masih kurang aktif saat diadakan praktek walaupun guru sudah memberikan rangsangan.

B. Kesediaan sarana dan prasaranaSarana dan prasarana yang berada di SMA N 1 Magelang sudah lengkap. Setiap ruangan kelas sudah diberikan LCD, 2 buah white board. Jumlah kursi dan meja siswa yang memadai, kipas angin yang membuat keadaan ruangan kelas menjadi nyaman dan kondusif untuk belajar. Dan ruang aula untuk praktek tari yang sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup dan nyaman.

C. Kualitas guru pamong Guru pamong mata pelajaran Seni Tari dalam praktikan PPL di SMA Negeri 1 Magelang adalah Bapak Widodo S.Pd yang berkenan memberikan bimbingan dan arahan kepada praktikan terkait gambaran praktik mengajar dalam kelas. Beliau selalu memberikan keleluasaan kepada praktikan supaya dapat mengembangakan potensi nya, beliau juga memperbolehkan kepada praktikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang ramah, murah senyum, sabar, dan tegas mengerti kondisi siswa dalam menciptakan pembelajaran kreatif dalam kelas untuk menciptakan siswa aktif dalam kelas.

D. Kualitas pembelajaran di SMA N 1 MagelangKualitas pembelajaran yang dilakukan di SMA N 1 Magelang dapat dikatakan sudah bagus. Dengan akreditasi yang sudah baik menjadikan kualitas pembelajaran pun baik. Dengan predikat nilai UN tertinggi se- Jawa tengan pada tahun 2015 ini telah menjadikan bahwa SMA N 1 Magelang sudah tidak bisa diragukan lagi dalam hal pembelajaran. Guru dan siswa pun terjalin ketertarikan dalam pembelajaran dikelas, dimana guru memberikan motivasi yang tinggi terhadap siswa sehingga siswa aktif dalam kegiatan belajar dikelas.

E. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan merupakan mahasiswa yang masih dalam rangka belajar untuk menjadi seorang guru sesungguhnya. Kemampuan yang dimiliki juga masih sangat kurang, jadi masih harus diberikan arahan dan bimbingan dari guru pamong, dosen pembimbing, serta guru-guru yang berada di sekolah. Karena pengalaman yang belum ada membuat praktikan masih harus terus belajar supaya menjadi tenaga pendidik yang professional.

F. Nilai tambah yang dirasakan selama PPL 1Nilai tambah yang dirasakan selama PPL 1 berlangsung yaitu praktikan menjadi lebih mengerti dengan keadaan riil yang terjadi sekolah. Bagaimana dengan tugas seorang guru dan tugas sebagai pegawai disekolah.

G. Saran untuk sekolah latihan dan UNNESSaran praktikan bagi sekolah latihan yaitu supaya selalu meningkatkan kinerja yang telah dicapai selama ini dan dapat memaksimalkan dalam melaksanakan tugas-tugasnya disekolah. Selalu menomersatukan kewajibannya sebagai sekolah yang menciptakan aset bangsa yang terbaik.Saran bagi UNNES tetaplah memberikan motivasi bagi para mahasiswa supaya dalam menjalankan tugasnya tidak terbebani dan tulus ikhlas menjalaninya. Demikianlah refleksi diri yang praktikan sampaikan, semoga apa yang telah praktikan tulis dapat terus menjadikan motivasi untuk dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan bagi semua pihak yang terkait. Akhir kata praktikan mengucapkan terima kasih.

Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRI

Nama Praktikan : Wiji Tri WahyuniNIM : 3401412055Prodi : Pendidikan Sosiologi dan AntropologiFakultas : FISMapel Praktikan : SosiologiSekolah latihan : SMA N 1 Magelang

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL) di SMA Negeri 1 Magelang, yang berlokasi di Jl. Cepaka 1 Kota Magelang, dengan lancar. Kegiatan PPL 1 dilakaksanakan mulai tanggal 6 Agustus sampai dengan 16 agustus 2015. Kegiatan PPL 1 adalah kegiatan observasi dan orientasi di sekolah praktikan, antara lain : mengamati keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, serta bidang pengelolaan dan administrasi.

A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran sosiologi di SMA N 1 MagelangSMA N 1 Magelang merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, sekolah ini memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kekuatan dalam pembelajaran sosiologi ialah keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang sudah berjalan dengan baik. Metode pembelajaran yang diterapkan guru mampu memancing sikap kritis dan rasa ingin tahu peserta didik, selain itu peserta didik juga dibiasakan untuk berani tampil didepan kelas guna memupuk rasa percaya diri. Adapun kelemahan dari pembelajaran ini adalah, bahwa proses pembuatan program tahunan, program semester, dan Rancangan Proses Pembelajaran menjadi terhambat, mengingat Surat Keputusan kepala sekolah dan kalender akademik belum diputuskan dari pihak sekolah. Selain itu hal tersebut juga mengakibatkan jam pelajaran setiap mata pelajaran berganti-ganti dan belum tetap.

B. Ketersediaan Sarana Dan PrasaranaSarana dan prasarana yang berada di SMA N 1 Magelang sudah lengkap. Setiap ruangan kelas sudah diberikan LCD proyektor, 2 buah white board, dan 2 buah speaker. Jumlah kursi dan meja peserta didik yang memadai, kipas angin yang membuat keadaan ruangan kelas menjadi nyaman dan kondusif untuk belajar. Terdapat juga laboratorium yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Beberapa ruangan juga dilengkapi dengan lukisan guna memperindah ruangan kelas. C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingDalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMA N 1 Magelang, mahasiswa praktikan didampingi oleh seorang guru pamong. Guru pamong mata pelajaran sosiologi adalah Bapak Sarono, S.Sos. Dalam hal pengarahan pembuatan perangkat pembelajaran, beliau sangat ramah dalam menjelaskannya dan sabar dalam membimbing proses pembuatannya. Dalam menyampaikan pembelajaran di kelas beliau memiliki prinsip bahwa guru harus benar-benar menguasai materi yang akan diberikan agar peserta didik benar-benar memahaminya. Dan untuk praktikan diharapkan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan memberikan pembelajaran yang tidak terlalu rumit tetapi paham akan materi.Sedangkan dosen pembimbing yakni Bapak Nugroho Trisnu Brata, S.Sos., M.Hum., sampai pada saat pembuatan laporan PPL1, beliau belum pernah datang. Diharapkan dalam waktu kedepan beliau bisa menyempatkan diri untuk menjenguk kita.

D. Kualitas Pembelajaran di SMA N 1 MagelangKualitas pembelajaran di SMA N 1 Magelang telah teruji kelayakannya, dibuktikan dengan akreditasi sekolah A dan indeks integritas tinggi yang diakui kejujurannya. Sekolah ini juga mendapat predikat nilai UN tertinggi se- Jawa Tengah pada tahun 2014. Didukung dengan sarana prasarana dan guru pengampu mata pelajaran yang mumpuni, membuat sekolah ini terus berprestasi baik didalam maupun diluar sekolah. Interaksi dan komunikasi antara guru dengan peserta didik juga terjalin dengan baik.

E. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan merupakan mahasiswa yang sedang belajar untuk menjadi guru yang profesional dan menguasai kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik. Oleh karenanya masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari guru pamong maupun dosen pembimbing. Pengalaman dalam hal mengampu pembelajaran dikelas juga masih sangat terbatas, oleh karenanya hal tersebut menjadi titik tolak bagi guru praktikan untuk belajar menjadi tenaga pendidik yang ideal.

F. Nilai Tambah Yang Dirasakan Selama PPL 1 Nilai tambah yang dirasakan selama PPL 1 berlangsung adalah guru praktikan dapat lebih memahami keadaan sebenarnya yang ada di sekolah. Guru praktikan dapat mengetahui secara langsung bagaimana kondisi lingkungan sekolah, proses pembelajaran disekolah, dan bagaimana berinteraksi secara langsung dengan peserta didik baik didalam kelas maupun diluar kelas. Proses observasi yang dilaksanakan saat PPL 1 juga sangat bermanfaat bagi guru praktikan, untuk menyiapkan diri menjadi guru pengampu mata pelajaran selama waktu PPL 2 berlangsung.

G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNESDiharapkan sekolah latihan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan prestasi peserta didiknya. Selain itu, bagi guru dan tenaga kependidikan untuk tetap menjalankan tugasnya dengan baik, menjaga kinerja dan profesionalitasnya. Serta memberikan bimbingan dan arahan yang baik bagi guru-guru praktikan selanjutnya. Bagi pihak Unnes, diharapkan untuk menjaga hubungan baik yang telah berjalan dengan SMA N 1 Magelang. Selain itu diharapkan untuk meningkatkan koordinasi antara UPT PPL, Dosen Koordinator, dan Dosen Pembimbing. Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari Guru Pamong dan dosen pembimbing dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Praktikan menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah praktikan lakukan baik selama masa observasi maupun penyusunan refleksi ini.

Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRINama : Nur Qomariyah ImzastiniNim : 3401412171Program studi : Pendidikan Sosiologi dan AntropologiFakultas : Ilmu SosialSekolah latihan : SMA Negeri 1 Magelang

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kami semua sehingga dapat melaksanakan kegiatan wajib untuk memenuhi studi kependidikan di Universitas Negeri Semarang yaitu kegiatan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). Kegiatan PPL ditempuh oleh mahasiswa UNNES pada semester 7 bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. A. Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi di SMAN 1 MagelangSelama kegiatan pengamatan dan orientasi pada PPL 1, saya sebagai mahasiswi praktikan ikut mengamati proses pembelajaran yang ada di kelas X dan kelas XII. Pembelajaran mapel sosiologi sangat diminati oleh sebagian besar siswa dengan cirinya yang selalu dinamis dan variatif pembahasannya serta tidak jauh dari kehidupan siswa sehari- harinya. Teori dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan contoh riil menjadikan keunggulan mata pelajaran ini dalam peningkatan minat belajar siswa. Namun, terkadang teori yang harus dikuasai siswa menjadikan suatu beban ketika contoh dan penjelasan yang diberikan kurang detail dan terlalu berbelit-belit tidak fokus sasaran. Pembelajaran sosiologi untuk kelas XII dengan porsi untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional lebih diperhatikan sehingga pembahasan materi kelas XII selalu melibatkan flashback pada materi sosiologi kelas X dan kelas XI. Hal ini bertujuan untuk memperkuat analisis siswa pada suatu masalah dengan mengintegrasikan seluruh materi dari kelas X dan XI agar mempunyai pisau analisis yang lebih tajam dan menguasai seluruh peta konsep dari kelas X, XI dan XII.

B. Ketersediaan Sarana PrasaranaKelengkapan sarana dan prasarana di SMAN 1 Magelang dalam proses pembelajaran dalam kelas adalah seperangkat fasilitas sekolah meliputi : LCD Proyektor, Sound Speaker, white board, spidol dan beberapa ruangan kelas menggunakan AC pendingin ruangan. Segala kelengkapan sarana prasarana tersebut sudah menunjang kenyamanan kegiatan pembelajaran mata pelajaran sosiologi di dalam kelas, namun pemanfaatan fasilitas ini jarang digunakan untuk mendukung pembelajaran yang lebih variatif. Kegiatan pembelajaran juga tak jarang dilakukan di ruang perpustakaan guna memperkaya bahan diskusi pada materi tertentu mata pelajaran sosiologi. Ketersediaan buku perpustakaan yang memadai dimanfaatkan para siswa dengan dipandu oleh guru mata pelajaran.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing1) Guru PamongGuru pamong pengampu mata pelajaran sosiologi yang membimbing dan mengarahkan saya menjadi praktikan di SMAN 1 Magelang adalah Bapak Sarono S.Sos. Beliau adalah pengampu kelas X dan XII IIS di sekolah tersebut. Dalam masa observasi pengamatan, saya melihat bagaimana cara mengajar beliau dan bagaimana siswa merespon apa yang telah disampaikan oleh beliau dengan model komunikasi yang beliau gunakan. Beliau seorang guru yang powerful, menyenagkan, semangat mengajar dan integritas tinggi dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Bapak Sarono mengajar menggunakan beberapa metode dan model belajar dari ceramah, diskusi, group discussion hingga pembelajaran mandiri dan group berupa proyek sehingga pembelajaran yang ia lakukan bersama siswa merupakan pembelajaran kolaborative mengeksplore apa yang siswa peroleh selama belajar di kelas X dan XII. Pembelajaran tersebut dimaksudkan agar siswa benar-benar paham materi sosiologi dari kelas X sampai kelas XII sehingga memudahkan siswa dalam menghadapi ujian nasional nantinya.2) Dosen PembimbingDosen pembimbing dari UNNES dalam pelaksanaan PPL di SMAN 1 Magelang saya adalah Bapak Nugroho Trisnu Brata, S.Sos, M.Hum. Beliau adalah salah satu dosen di jurusan Sosiologi dan Antropologi UNNES. Hingga saat ini (hari ke 12 dari hari penerjuna) belum sempat berkunjung ke sekolah latihan praktikan. Namun, berkaitan dengan kebutuhan mahasiswi selama PPL, dosen pembimbing siap membantu dan membimbing mahasiswi praktikan.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanProses pembelajaran di SMAN 1 Magelang sudah sangat baik, siswa di SMA ini mempunyai kemampuan dan kemauan yang bergerak maju, kreatif dan cerdas. Berkat pendidik dan siswa yang mempunyai integritas tinggi dalam belajar, sekolah mendapatkan predikat sebagai sekolah ber-index integritas tinggi kejujuran. Eksplorasi siswa yang dilakukan oleh para pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dengan pemanfaatan fasilitas sekolah yang tersedia menjadikan siswa siswi SMAN 1 Magelang aktif, kreatif dan berfikir kritis.

E. Kemampuan Diri PraktikanKemampuan diri praktikan setelah proses mengamati dan orientasi di kelas sekolah latihan, diri praktikan merasa harus meningkatkan penguasaan pada materi mata pelajaran yang di ampu. Harus lebih bisa mengkondisikan kelas dengan komunikatif kepada siswa dan meningkatkan kreatifitas untuk selalu menggali dan mengeksplore kemampuan siswa.

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1Setelah mengikuti kegiatan PPL 1, mahasiswi praktikan Sosiologi mendapatkan banyak pengetahuan, masukan dan wawasan tentang profil sekolah, karakter guru dan karakter siswa sehingga dapat meningkatkan potensi yang lebih tinggi untuk join dan berkolaborasi dengan guru pamong dalam menggali potensi para siswa. Diri praktikan juga merasa harus mengembangkan lagi 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogis, professional, sosial dan kepribadian.

G. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNESSaran dari praktikan untuk sekolah mitra kerjasama UNNES dengan UNNES dalam rangka penyelenggaraan kegiatan PPL yang secara umum sudah baik maka masukan dari saya lebih di tingkatkan lagi kerjasama kemitraannya dalam perekrutan tenaga ahli maupun tenaga kependidikan. Lalu saran untuk SMAN 1 Magelang secara khusus dari diri praktikan setelah mengamati kondisi lingkungan sekolah yaitu kurangnya penerapan kedisiplinan dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Demikianlah bentuk refleksi diri saya selama proses PPL 1, semoga apa yang telah saya tulis bisa menjadi masukan dan pertimbangan dalam rangka perbaikan kedepannya, baik bagi sekolah latihan maupun bagi universitas. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRINama Praktikan : FitrianingsihNIM : 3401412180Prodi : Pendidikan Sosiologi dan AntropologiFakultas : FISMapel Praktikan : SosiologiSekolah latihan : SMA N 1 MagelangPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL) di SMA Negeri 1 Magelang. Tepatnya berlokasi di Jl. Cempaka 1 Kota Magelang, dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Kegiatan PPL 1 adalah observasi dan orientasi di sekolah praktikan, antara lain : keadaan fisik sekolah/tempat latihan, keadaan lingkungan sekolah/tempat latihan, fasilitas sekolah/tempat latihan, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, serta bidang pengelolaan dan administrasi. Adapun hasil dari pelaksanaan PPL 1 yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut:A. Kekuatan Dan Kelemahan Pembelajaran Sosiologi di SMA N 1 MagelangSMA N 1 Magelang merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, sekolah ini memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kekuatan dalam pembelajaran sosiologi ialah keaktifan siswa didalam kelas yang sudah berjalan dengan baik. Metode pembelajaran yang diterapkan guru mampu memancing sikap kritis dan rasa ingin tahu siswa, selain itu juga siswa juga dibiasakan untuk berani tampil didepan kelas guna memupuk rasa percaya dirinya. Adapun kelemahan dari pembelajaran ini adalah, bahwa proses pembuatan program tahunan, program semester, dan Rancangan Proses Pembelajaran menjadi terhambat, mengingat Surat Keputusan (SK) kepala sekolah dan kalender akademik belum diputuskan dari pihak sekolah. Selain itu hal tersebut juga mengakibatkan jam pelajaran setiap mata pelajaran berganti-ganti dan belum tetap.B. Ketersediaan Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana yang berada di SMA N 1 Magelang sudah lengkap. Setiap ruangan kelas sudah diberikan LCD proyektor, 2 buah white board, dan 2 buah speaker. Jumlah kursi dan meja siswa yang memadai, kipas angin yang membuat keadaan ruangan kelas menjadi nyaman dan kondusif untuk belajar. Beberapa ruangan juga dilengkapi dengan lukisan guna memperindah ruangan kelas. C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingDalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMA N 1 Magelang, mahasiswa praktikan didampingi oleh seorang guru pamong. Guru pamong mata pelajaran sosiologi adalah Dra. Retnowati, yang berkenan memberikan bimbingan dan arahan kepada guru praktikan dalam menjalankan tugas. Beliau telah mengampu mata pelajaran sosiologi selama lebih kurang 28 tahun, sehingga memiliki kualitas yang baik dan mumpuni dalam mendidik peserta didiknya. berbagai bimbingan dan masukan yang bermanfaat untuk guru praktikan selalu beliau berikan, guna mengembangkan kompetensi yang hendaknya dimiliki seorang guru. Kualitas dosen pembimbing belum dapat diketahui secara tepat, dikarenakan dosen pembimbing belum mengunjungi ataupun berdiskusi dengan guru praktikan secara langsung.D. Kualitas Pembelajaran di SMA N 1 MagelangKualitas pembelajaran di SMA N 1 Magelang telah teruji kelayakannya, dibuktikan dengan capaian akreditasi sekolah A dan indeks integritas tinggi yang diakui kejujurannya. Sekolah ini juga mendapat predikat nilai UN tertinggi se- Jawa Tengah pada tahun 2014. Didukung dengan sarana prasarana dan guru pengampu mata pelajaran yang mumpuni, membuat sekolah ini terus berprestasi baik didalam maupun diluar sekolah. Interaksi dan komunikasi antara guru dengan peserta didik juga terjalin dengan baik.E. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan merupakan mahasiswa yang sedang belajar untuk menjadi guru yang profesional dan menguasai kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik. Oleh karenanya masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari guru pamong maupun dosen pembimbing. Pengalaman dalam hal mengampu pembelajaran dikelas juga masih sangat terbatas, oleh karenanya hal tersebut menjadi titik tolak bagi guru praktikan untuk belajar menjadi tenaga pendidik yang ideal. F. Nilai Tambah yang Dirasakan Selama PPL 1 Nilai tambah yang dirasakan selama PPL 1 berlangsung adalah guru praktikan dapat lebih memahami keadaan riil yang ada di sekolah. Guru praktikan dapat mengetahui secara langsung bagaimana kondisi lingkungan sekolah, proses pembelajaran disekolah, dan bagaimana berinteraksi secara langsung dengan peserta didik baik didalam kelas maupun diluar kelas. Proses observasi yang dilaksanakan saat PPL 1 juga sangat bermanfaat bagi guru praktikan, untuk menyiapkan diri menjadi guru pengampu mata pelajaran sosiologi selama waktu PPL 2 berlangsung. G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNESDiharapkan sekolah latihan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan prestasi peserta didiknya. Selain itu, bagi guru dan tenaga kependidikan untuk tetap menjalankan tugasnya dengan baik, menjaga kinerja dan profesionalitasnya. Serta memberikan bimbingan dan arahan yang baik bagi guru-guru praktikan selanjutnya. Bagi pihak Unnes, diharapkan untuk menjaga hubungan baik yang telah berjalan dengan SMA N 1 Magelang. Selain itu diharapkan untuk meningkatkan koordinasi antara UPT PPL, Dosen Koordinator, dan Dosen Pembimbing. Dengan demikian proses pelaksanaan PPL dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya, sehingga tujuan PPL dapat terlaksana.Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari Guru Pamong dan dosen pembimbing dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Praktikan menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah praktikan lakukan baik selama masa observasi maupun penyusunan refleksi ini.Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRI

Nama : Grita Gusti GandiNim : 3401412182Program studi : Pendidikan Sosiologi dan AntropologiFakultas : Ilmu SosialSekolah latihan : SMA Negeri 1 Magelang

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kami semua sehingga dapat melaksanakan kegiatan wajib untuk memenuhi studi kependidikan di Universitas Negeri Semarang yaitu kegiatan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). Kegiatan PPL ditempuh oleh mahasiswa UNNES pada semester 7 bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

A. Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 MagelangPembelajaran mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Magelang masuk dalam kelas Ilmu Sosial yang juga dijadikan kelas peminatan di sekolah. Ilmu sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan interaksi antar manusia sebagai individu dengan individu lain juga dengan kelompok yang ada di sekitarnya. Mata pelajaran ini sangatlah dekat dengan kehidupan keseharian para siswa, sehingga dalam pembelajarannya dapat diambil contoh melalui permasalahan yang dekat dengan siswa. Hal tersebut menjadi ketertarikan siswa dalam mempelajari ilmu sosiologi. Selain itu, siswa juga harus diperkaya materi agar mereka cermat dalam menganalisis suatu permasalahan sosiologis dalam kehidupan mereka. Guru selalu mendorong minat belajar siswa untuk semangat melakukan pengkajian terhadap masalah sosial melalui pembelajaran mata pelajaran sosiologi dalam rangka membekali siswa. Khususnya untuk siswa kelas XII, guru selalu berusaha untuk mengaitkan pembelajaran sosiologi dengan materi kelas X dan XI tujuannya adalah untuk memperkaya kajian siswa untuk analisis menggunakan ilmu sosiologi.

B. Ketersediaan Sarana PrasaranaSarana dan prasarana di sekolah SMA Negeri 1 Magelang cukup lengkap dari fasilitas yang ada di dalam kelas maupun luar kelas. Kelengkapan fasilitas di dalam kelas yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran adalah LCD Proyektor, sound speaker, white board, spidol dan penghapus papan tulis serta beberapa kelas ada yang dilengkapi dengan pendingin ruangan. Ketersediaan seluruh fasilitas tersebut telah mendukung kenyamanan proses pembelajaran namun dalam hal ini pemanfaatan sarpras tersebut masih kurang. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam penyampaian materi. Sangat sedikit guru yang memanfaatkan sarpras tersebut sehingga pembelajaran yang variati dan kreatif jarang ditemui. Sarana prasarana yang ada di luar kelas untuk kegiatan pembelajaran maupun kegiatan out door juga sudah lengkap meski dengan keterbatasan ruang sekolah yang terletak di tengah kota.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbinga. Guru pamongGuru yang membimbing saya sebagai mahasiswa praktikan mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Magelang adalah Bu Retnowati. Beliau adalah guru mata pelajaran sosiologi yang mengampu kelas X dan XI. Beliau sangat baik terhadap mahasiswa praktikan yang dibimbing oleh beliau. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh beliau variatif baik model dan metodenya, sesuai dengan karakteristik siswa dan kelas yang di ampu oleh beliau. Beliau menciptakan proses pembelajaran mandiri yang membentuk kreatifitas siwa. b. Dosen pembimbingDosen pembimbing dari jurusan Sosiologi Antropologi Unnes yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa praktikan di SMA Negeri 1 Magelang adalah Bapak Nugroho Trisnu Brata, S.Sos,. M.Hum. Beliau seorang lulusan Leiden University, baik dan lembut tutur katanya. Sejak mahasiswa praktikan diterjunkan ke sekolah latihan, bapak Trisnu belum sempat mengunjungi sekolah kami dan mengecek bagaimana kami di sekolah. Namun selain daripada itu beliau selalu siap untuk membantu mahasiswa praktikan ketika membutuhkan bimbingan dan hal lain yang menyangkut proses PPL. D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanProses pembelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Magelang kondusif dan dapat dikendalikan dengan baik. Siswa yang antusias terhadap pembelajaran dan rasa hormat yang tinggi terhadap guru menjadikan proses pembelajaran berlangsung denga lancar kondusif. Kreatifitas siswa yang tinggi menjadikan guru selalu berinovasi untuk menambah kemampuan diri dalam memanage siswa agar tereksplore dengan baik potensi bakat minat yang dimiliki siswa. Pembelajaran di kelas cukup aktif melalui penyampaian respon sebagai timbal balik dari siswa dan guru secara komunikatif dalam mata pelajaran apapun, khususnya sosiologi.

E. Kemampuan Diri PraktikanKemampuan diri praktikan setelah melakukan pengamatan di sekolah SMA Negeri 1 Magelang, praktikan merasa untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pengetahuan mengenai materi sosiologi. Selain itu praktikan juga merasa untuk lebih baik lagi dalam menjaga komunikasi antar siswa, guru dan lainnya yang berada di SMA Negeri 1 Magelang.

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1Setelah melewati PPL 1, mahasiswa praktikan mendapatkan banyak pengalaman untuk menambah kreatifitas dan bekal pada pelatihan lapangan. Rangkaian kegiatan PPL 1 dari peer teaching hingga pelepasan dan pengamatan ke sekolah latihan membuat praktikan mampu mengukur diri dan merasa harus mengembangkan lagi 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogis, professional, sosial dan kepribadian.

G. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNESSaran dari praktikan untuk kedua lembaga pendidikan yang bermitra yaitu agar mempebaiki hubungan antara keduanya agar lebih baik dalam hal kerjasama kemitraan. Lalu untuk pihak sekolah, agar menggunakan fasilitas kelas maupun sarpras yang ada dalam proses pembelajaran agar lebih baik, menarik dan kratif. Saran untuk Unnes, agar lebih memperhatikan mahasiswanya dalam pelayanan administrasi dan bimbingan. Mahasiswa tidak dilepaskan begitu saja, tetap dibimbing dan difasilitasi dengan baik. Demikianlah bentuk refleksi diri selama proses PPL 1, semoga apa yang telah saya tulis bisa menjadi masukan dan pertimbangan dalam rangka perbaikan kedepannya, baik bagi sekolah latihan maupun bagi universitas. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.Magelang, 22 Agustus 2015

REFLEKSI DIRI

Nama: Aufa Maulida FitrianingrumNIM: 4201412064Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi: Pendidikan FisikaMata Pelajaran : Fisika

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 dengan baik dan lancar di SMA Negeri 1 Magelang.SMA Negeri 1 Magelang merupakan sekolah mitra dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2 Universitas Negeri Semarang. PPL 1 dilaksanakan pada tanggal 9 22 Agustus 2015. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam PPL 1 adalah melakukan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan bidang pengelolaan dan administrasi sekolah. Berdasarkan observasi dan orientasi yang telah dilakukan oleh praktikan berkaitan dengan pelajaran yang ditekuni yaitu Fisika, maka diperoleh beberapa kesimpulan, sebagai berikut:A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran FisikaMata Pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang mampu meningkatkan logika dan nalar siswa. Pelajaran fisika juga mendidik siswa untuk terbiasa berpikir dan berperilaku secara scienntific, yaitu sistematis, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, dan aktif. Selain itu, fisika, yang merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok science atau ilmu alam yang dapat membuat siswa semakin bertambah keimanannya dengan kebijakan Allah sebagai arsitek terbaik dalam mengatur dan membentuk alam semesta ini.Dari observasi yang dilakukan, praktikan masih menemui beberapa siswa yang menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan. Hal ini dikarenakan siswa menganggap bahwa fisika berkaitan dengan rumus yang banyak dan terkesan abstrak. Siswa juga masih cenderung menghafalkan rumus dibandingkan memahami konsep fisika yang akan membuat pelajaran fisika lebih mudah dan menyenangkan karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu, siswa juga dapat merasa senang terutama saat menghadapi soal yang sulit dan mereka dapat mengerjakannya.

B. Ketersediaan Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Magelang sudah cukup memadai. Ruang kelas memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik. Keadaan ruang kelas juga bersih dan nyaman yang membuat siswa dapat belajar secara kondusif. Fasilitas yang lengkap di dalam ruang kelas yaitu komputer, LCD proyektor, screen, whiteboard, papan kotak, 2 buah speaker, dan kipas angin. Selain itu, sekolah juga melengkapi fasilitas pelajaran fisika dengan laboratorium fisika yang memiliki peralatan yang cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah siswa.Kondisi perpustakaan yang nyaman membuat para pembaca betah dan nyaman untuk membaca buku. Jumlah buku juga cukup banyak, sehingga ketika pelajaran fisika memungkinkan siswa untuk meminjam buku sejumlah siswa di kelas. SMA Negeri 1 Magelang juga menyediakan copy center sebagai tempat fotokopi serta koperasi yang menyediakan berbagai alat tulis.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingDalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Magelang, praktikan didampingi oleh seorang guru pamong pengampu mata pelajaran fisika yaitu Ibu Fransisca Pruwiwidadmi,S.Pd. Dalam proses belajar ngajar, beliau sudah sangat menguasai materi dan profesional. Beliau juga dapat menguasai kelas dan membuat mata pelajaran fisika menjadi menyenangkan dan mudah. Hal ini membuat siswa selalu antusias dalam menerima materi. Ibu Fransisca Pruwiwidadmi,S.Pd selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa dalam setiap pertemuan. Kualitasnya sebagai guru tidak diragukan lagi dengan pengalaman mengajarnya yang sudah cukup lama. Pada tahun pelajaran 2015/2016 ini, beliau mengajar di seluruh kelas XI dan praktikan mendapat kesempatan untuk observasi di kelas beliau. Model pembelajaran yang digunakan sudah baik karena siswa dituntut aktif dalam mengikuti pembelajaran fisika sesuai dengan kurikulum 2013. Beliau juga membimbing praktikan dalam pembuatan perangkat pembelajaran (RPP, program tahunan, dan program semester) dan selalu memberikan cara dan atau solusi untuk membuat peserta didik memahami materi yang diajarkan.Praktikan juga dibimbing oleh dosen pembimbing PPL yaitu Bapak Dr. Sunyoto Eko Nugroho, M.Si. sebagai dosen yang sudah berpengalaman dalam mengajar, beliau selalu memberikan arahan dan bimbingan terhadap praktikan tentang bagaimana menjadi guru yang baik dan dapat menyampaikan materi agar jelas dan mudah dipahami oleh siswa.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanSistem pembelajaran SMA Negeri 1 Magelang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai prestasi yang diraih baik di tigkat kota, provinsi, nasional, serta internasional. Selain itu, SMA Negeri 1 Magelang juga termasuk dalam 35 sekolah terbaik di Indonesia menurut Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Keprofesional dari seluruh warga sekolah ditambah dengan fasilitas yang memadai dapat merangsang siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler.

E. Kemampuan Diri PraktikanKemampuan diri praktikan dalam menyusun perangkat pembelajaran dan pengelolaan kelas