laporan hasil ppl

68
BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal adalah Sekolah Unit Gedung Baru (UGB) yang diresmikan pada tanggal 23 November 1982 oleh Bapak Prof. Dardji Dharmodiharjo, SH Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan buku sertifikat tanah yang dimiliki SMA Negeri 1 Balapulang ternyata status pemilikan tanah yang digunakan sekolah ini adalah hak milik.Lokasi SMA Negeri 1 Balapulang teletak pada lingkungan tanah penduduk dan tanah pesawahan seluruhnya seluas 21.220 m 2 yang masuk dalam wilayah keseluruhan Banjaranyar Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal. Pada tanggal 1 Februari 1983 terbitlah Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 336 / I03/C.8/83 tentang pengangkatan Kepala Sekolah definit yaitu Bapak Drs. Soetjipto sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang. Serah terima jabatan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 1983. Adapun periodisasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balapulang adalah : 1

Upload: nur-afita

Post on 19-Feb-2017

344 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil PPL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah

SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal adalah Sekolah Unit

Gedung Baru (UGB) yang diresmikan pada tanggal 23 November 1982 oleh

Bapak Prof. Dardji Dharmodiharjo, SH Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Berdasarkan buku sertifikat tanah yang dimiliki SMA Negeri 1

Balapulang ternyata status pemilikan tanah yang digunakan sekolah ini

adalah hak milik.Lokasi SMA Negeri 1 Balapulang teletak pada lingkungan

tanah penduduk dan tanah pesawahan seluruhnya seluas 21.220 m2 yang

masuk dalam wilayah keseluruhan Banjaranyar Kecamatan Balapulang

Kabupaten Tegal.

Pada tanggal 1 Februari 1983 terbitlah Surat Keputusan Kepala

Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa

Tengah Nomor 336 / I03/C.8/83 tentang pengangkatan Kepala Sekolah

definit yaitu Bapak Drs. Soetjipto sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang.

Serah terima jabatan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 1983. Adapun

periodisasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balapulang adalah :

Berikut nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMA N

1 Balapulang meliputi :

1) Kepala Sekolah periode pertama Drs. Soetjipto. Pada tanggal 14 Mei

1985 terjadi musibah kecelakaan di desa Lebaksiu yang menimpa

Kepala SMA Negeri 1 Balapulang, maka jabatan Kepala Sekolah

ditunjuk Bapak Moh.Ichsan Kepala SMA Negeri 2 Slawi sebagai YMT.

Pada tanggal 24 Agustus 1985 timbang terima antara Bapak Moh

Ichsan sebagai pengampu kepada Bapak M. Ramdhan sebagai Kepala

Sekolah.

2) Kepala Sekolah periode kedua Bapak M.Ramdhan, BA. Masa jabatan

Bapak M. Ramdhan BA : 24 Agustus 1985 s.d 24 September 1990.

1

Page 2: Laporan Hasil PPL

3) Kepala Sekolah period ketiga Bapak Arzani, BA mulai 8 Januari 1991

s.d 24 April 1994. Pada tanggal 8 Januari 1991 diterbitkan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah tentang pengangkatan Bapak

Arzani, BA sebagai Kepala SMA Negeri Balapulang berasal dari guru

SMA N 1 Slawi.

4) Kepala Sekolah periode keempat Drs. H. Washadun (25 April 1994 s.d

10 Juli 1997). Pada tanggal 25 April dengan Surat Keputusan Kepala

Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi

Jawa Tengah No : 00992/103 d1/ Ca.3.94 tentang Pengangkatan Drs. H.

Washadun sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang berasal dari

Kepala SMA Negeri 1 Bojong.

5) Kepala sekolah periode kelima Dra. Sri Rejekiningsih, M.Pd tahun

pelajaran 1997/1998 s.d 2002/2003. Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 603-A.212/ KP.97 tanggal 10

Juli 1997, Dra. Sri Rejekiningsih diberi tugas tambahan sebagai Kepala

SMA Negeri 1 Balapulang yang lama. Dra. Sri Rejekiningsih berasal

dari guru mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Slawi.

6) Kepala sekolah periode keenam H.Wanidjo, S.Pd. Berdasarkan Surat

Keputusan Bupati Tegal No. 821.2/ 98/ 2002 terhitung mulai tanggal 2

Januari 2003 H.Wunidjo, S.Pd diberi tugas tambahan sebagai Kepala

SMA Negeri 1 Balapulang, berasal dari Kepala SMA Negeri 2 Slawi.

7) Kepala sekolah periode ketujuh Drs.H Warto, M.Pd. Berdasarkan Surat

Keputusan Bupati Tegal Nomor: 800/ 2091/ 06/ 2004 pada tanggal 31

Agustus 2004 Drs. H Warto, M.Pd dilantik menjadi Kepala SMA

Negeri 1 Balapulang, berasal dari Kepala SMA Bhakti Praja Adiwerna.

8) Kepala sekolah periode kedelapan Drs. Suprihartanta FP. Berdasarkan

Surat Keputusan Bupati Tegal Nomor : 821:2/ 1039/ 2008 tanggal 29

Juli 2008 Drs. Suprihartanta FP diberi tugas tambahan sebagai Kepala

UPTD SMA Negeri 1 Balapulang dan serah terima jabatan

dilaksanakan pada tanggal 17 September 2008.

2

Page 3: Laporan Hasil PPL

9) Kepala sekolah periode kesembilan adalah Bapak Budi Raharjo, S.Pd.

Beliau menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang sejak 18

Pebruari 2012.

10) Kepala sekolah periode kesepuluh adalah Bapak Drs. Achmad Anwar

masa jabatan beliau sampai tahun 2014.

11) Kepala sekolah periode kesebelas sampai sekarang adalah Bapak

Ahmad S.Pd

SMA Negeri 1 Balapulang mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

VISI

“Berprestasi, Bertakwa, Tanggap, Tangguh dan Berbudaya”

MISI

Meningkatkan pengetahuan dan kemapanan siswa untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sejalan

dengan perkembangan IPTEK, SENI, dan IMTAQ.

Menjadikan sekolah sebagai perwujudan wawasan wiyata mandala.

Mengentaskan SMA Negeri 1 Balapulang menjadi sekolah

unggulan.

1. Lokasi dan Keadaan Bangunan Fisik

Lokasi SMA Negeri 1 Balapulang terletak dijalan Banjaranyar,

Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.Bangunan SMA Negeri 1

Balapulang dibangun pada tahun 1982 dan sebagian lagi dibangun

disetiap tahun berikutnya sehingga dalam pembangunan gedung SMA

Negeri 1 Balapulang ada kesinambungan. SMA Negeri 1 Balapulang

sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai dan menjadi

kebutuhan siswa dan guru demi kelancaran proses belajar. Adapun sarana

tersebut adalah perpustakaan, laboraturium komputer, laboraturium

biologi, fisika, dan kimia, ruang osis, ruang BK, ruang pramuka,

auditorium, ruang kesenian, hot spot dan alat-alat music seperti

angklung, band, karawitan, dan drum band sebagai penunjang kegiatan

ekstrakulikuler.

3

Page 4: Laporan Hasil PPL

2. Lingkungan Fisik Sekolah

Lingkungan fisik SMA Negeri 1 Balapulang, Kabupaten Tegal

meliputi :

a. Status dan luas tanah

tanah milik : Hak milik

nomor : -\

alamat : Jalan Banjaranyar, Kecamatan Balapulang

luas : 21.220 m2

b. Luas bangunan : 21.220 m2

c. Ruang kelas

jumlah ruang kelas : 26 Kelas

ruang kelas X : 8 Kelas

ruang kelas XI : 9 Kelas

ruang kelas XII : 9 Kelas

d. Ruang kerja

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Guru

Ruang Perpustakaan

Ruang Bimbingan dan Konseling

Ruang Laboraturium IPA

Ruang Laboraturium Komputer

Ruang Keterampilan

Ruang Media

Ruang Osis

Ruang UKS dan PMR

Ruang Karawitan

Ruang Gudang

Ruang Olah Raga

e. Fasilitas

Kamar mandi dan Toilet Guru

Kamar mandi dan Toilet Siswa

4

Page 5: Laporan Hasil PPL

Kantin

Musholah

3. Ruang Lingkup Administrasi

Administrasi SMA Negeri 1 Balapulang dilaksanakan oleh Kepala

Sekolah, tata usaha beserta staf masing-masing mempunyai tugas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.Dengan pembagian tugas ini diharapkan

terjadinya tata tertib administrasi. Kepala tata usaha bertanggung jawab

dalam bidang :

a. Administrasi

b. Kantor

c. Kepagawaian

d. Keuangan

4. Keadaan Guru dan Siswa

Guru-guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Balapulang berjumlah

49 guru, terbagi dalam 44 orang guru tetap atau guru berstatus Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan 5 orang yang berstatus guru tidak tetap (GTT)

berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi, untuk lebih jelasnya lihat

pada halaman Lampiran.

Sedangkan keadaan siswa SMA Negeri 1 Balapulang sangat

semangat mengejar impiannya melalui bimbingan dari guru-guru

setempat khususnya dalam mengikuti pembelajaran.

B. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Balapulang

Struktur organisasi sekolah adalah suatu kepegawaian kepengurusan

atau struktur pembagian kerja yang berdasarkan job description masing-

masing.Pembagian tugas ini memberi makna agar dalam pelaksanaan

tugasnya tidak terjadi penumpukan kerja.

Kepala sekolah dalam melaksankan tugas dan fungsinya memimpin

pelaksanaan pendidikan di sekolah dibantu oleh staf dewan guru, petugas BP,

karyawan serta tata usaha sebagai unsur teknis.

5

Page 6: Laporan Hasil PPL

Kepala sekolah bertanggungjawab secara keseluruhan atas kelancaran

dan keberhasilan semua pengelola sekolah baik secara formal kepada yayasan

maupun secara informal kepada masyarakat.Dalam teknis pelaksanaanya

kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah dan kepala tata

usah. Pembagian tanggung jawab teknis pelaksanaannya dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Kepala urusan tata usaha antara lain mempunyai tugas wewenang dan

tanggung jawab dalam bidang tata usaha meliputi :

a. Kesiswaan

b. Kepegawaian

c. Keuangan

d. Perlengkapan

e. Tata laksana kantor

2. Wakil kepala sekola urusan kurikulum antara lain bertanggung jawab

dalam bidang :

a. Pelaksana sistem kredit

b. Pembagian tugas guru

c. Kegiatan belajar mengajar

d. Pelaksana penilaian

e. Kegiatan kekulikuleran

3. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan bertanggung jawab dalam

bidang :

a. Perencanaan pelaksanaan siswa baru

b. Kegiatan ekstrakulikuler

c. Pembinaan OSIS

d. Tata tertib siswa

e. Lulusan sekolah

4. Wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana bertanggung jawab

dalam bidang

a. Inventarisasi barang

b. Pendayagunaan dan prasarana

6

Page 7: Laporan Hasil PPL

c. Pemeliharaan

d. Pengelola keuangan alat-alat pengajaran

5. Wakil kepala sekolah bagian hubungan masyarakat bertanggung jawab

dalam bidang :

a. Kerjasama dengan BP-3

b. Pemberdayagunaan hari-hari besar dan upacara sekolah

6. Koordinator bimbingan dan penyuluhan, antara lain bertanggung jawab

a. Penyuluhan program bimbingan dan penyuluhan pada

umumnya, dan bimbingan karir pada khususnya

b. Monitoring terhadap pelaksanaan bimbingan penyuluhan pada

umumnya dan bimbingan karir pada khususnya

7. Guru-guru adalah tenaga edukatif yang bertanggung jawab

melaksanakan tugas mendidik dan mengajar. Guru sebagai tenaga

kependidikan memiliki seperangkat administrasi yang harus

dilaksankan untuk menunjang pencapaian tujuan yang diharapkan.

Dibawah ini diuraikan beberapa hal yang harus dlaksanakan oleh guru

yaitu :

a. Membuat garis program kerta tahunan dan data administrasi

b. Mengkoordinasikan tugas guru

c. Mengatur rapat periodik yang bersifat pembinaan dan rapat

dinas

d. Membantu pelaksanaan kepala sekolah yang diberikan kepada

sekolah

e. Mewakili kepala sekolah bila tidak hadir ditempat

f. Membantu pelaksanaan supervisi administrasi sekolah

g. Membuat perangkat program pembelajaran dan administrasi

h. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

i. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,

ulangan umum dan ujian akhir

j. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

k. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

7

Page 8: Laporan Hasil PPL

l. Mengisi daftar nilai siswa (dibuku nilai Simseko)

m. Melaksnakan kegiatan membimbing (pengimbasan

pengertahuan kepada guru lain dalam proses pelajaran/alat

peraga)

n. Membuat alat pelajaran/ alat peraga

o. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan

kurikulum

p. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya

q. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

r. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai

pelajaran

s. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

pangkat

8. Perpustakaan mengusahakan buku-buku literature yang dipakai dan

senantiasa menjaga sirkulasi peminjaman buku secara tertib

9. Wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas baik teknis

administrasi maupun segi edukatif.

C. GBPP dan Kurikulum Mata Pelajaran yang Berlaku

1. GBPP (Garis Besar Program Pelajaran )

GBPP merupakan panduan pelaksanaan pembelajaran yang

menjelaskan apa judul materi pembelajaran yang akan diberikan, apa nama

pendidikannya, berapa jumlah siswanya, gambaran singkat tujuan

pembelajaran serta sub pokok bahasan dan alat atau metode yang

digunakan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan

tidak menggunakan GBPP, akan tetapi menggunakan silabus. Silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema

tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

8

Page 9: Laporan Hasil PPL

waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran

standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.

2. Kurikulum Mata Pelajaran

Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Balapulang adalah

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pembelajaran serta cara yang digunakan mengenai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan pendidikan tertentu dalam hal ini adalah tujuan

pendidikan nasional yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik,

kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh

karena itu, kurikulum seharusnya disusun dan dikembangkan oleh masing-

masing satuan pendidikan agar sesuai dengan karakteristik, kondisi dan

potensi daerah, sekolah dan peserta didik masing-masing satuan

pendidikan.

Kurikulun sekolah yang disusun dan dikembangkan oleh masing-

masing satuan pendidikan inilah yang disebut dengan KTSP. KTSP

merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan

otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat

dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.

Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah

memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber data, sumber

belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih

tanggap terhadap kebutuhan setempat.KTSP terdiri dari tujuan pendidikan,

struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus.

KTSP termasuk salah satu wujud reformasi pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan

kebutuhan masing-masing.Kurikulum KTSP merupakan strategi

9

Page 10: Laporan Hasil PPL

pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif,

produktif, dan berprestasi. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum

dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite sekolah dan Dewan

Pendidikan.Kurikulum tingkat satuan pendidikan disusun dengan

memperhatikan:

o peningkatan iman dan takwa;

o peningkatan akhlak mulia;

o peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik;

o keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;

o tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

o tuntutan dunia kerja;

o perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

o agama;

o dinamika perkembangan global;

o persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;

o kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan

o karakteristik satuan pendidikan.

Prinsip pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan

menenngah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman

pada Standar Kompetensi (SK) dan Standar Isi Kelulusan serta panduan

penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP, kurikulum dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

10

Page 11: Laporan Hasil PPL

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat

istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.

Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam

keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh

karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan

pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat.

11

Page 12: Laporan Hasil PPL

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

D. Materi Pembelajaran

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam

rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,

jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,

prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.Prinsip-prinsip dalam

pemilihan materi pembelajaran meliputi:

1. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan

memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

2. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi

dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang

harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.

3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang

diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu

banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar

12

Page 13: Laporan Hasil PPL

kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

mempelajarinya.

Selain itu dalam mengembangkan materi pembelajaran harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kesahihan (Validity), materi memang benar teruji kebenaran dan

kesahihannya.

2. Tingkat kepentingan pribadi (Significance), materi yang diajarkan

memang diperlukan oleh siswa.

3. Kebermanfaatan (utility), materi tersebut memberikan dasar-dasar

pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya.

4. Layak dipelajarai (Learnability), materi layak dipelajari baik dari aspek

tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi

setempat.

5. Menarik minat (Interest), materi menarik minat siswa dan memotivasi

untuk mempelajari lebih lanjut.

Adapun materi/ bahan mata pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan

disesuaikan dengan jadwal pembelajaran yang telah dibuat oleh pihak SMA

N 1 Balapulang. Materi/ bahan mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI

meliputi:

1. Analytical Exposition

2. Reported Speech

3. Narrative Text

4. Noun Clause and Adjective Clause

Ringkasan materi dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pada halaman lampiran.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan Pembelajaran

13

Page 14: Laporan Hasil PPL

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran

adalah :

1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode

pembelajaran yang akan digunakan.

2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.

3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.

4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan

5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pendekatan dan metode

pembelajaran pada mata pelajaran disesuikan dengan kemampuan, kekhasan

bahan pelajaran, keadaan sarana, dan keadaan siswa.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan

komunikatif. Pendekatan ini mengutamakan pembelajaran bahasa pada

pemahaman dan keterampilan penggunaan bahasa secara nyata dan wajar.

Pembelajaran ini menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa

berkomunikasi dengan baik, benar dan wajar serta dapat digunakan untuk

berbagai tujuan dan keadaan.

Selain pendekatan diatas penulis juga menggunakan pendekatan

kontekstual. Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and

Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa

dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam

konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam

status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan

menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.

Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang

memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa

akan berusaha untuk menggapinya.

14

Page 15: Laporan Hasil PPL

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk

belajar yang penting, yaitu :

a. Mengaitkan. adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti

konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia

mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal

siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui

siswa dengan informasi baru.

b. Mengalami.merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan

berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman

maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat

ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta

melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.

c. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan

kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa

dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.

d. Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak

membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang

bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang

komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak

hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten

dengan dunia nyata.

e. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman

belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.

Hal-hal yang diperlukan untuk mencapai sejumlah hasil yang

diharapkan dalam penerapan pendekatan kontekstual adalah sebagai

berikut :

a. Guru yang berwawasan. Maksudnya yaitu guru yang berwawasan

dalam penerapan dan pendekatan.

15

Page 16: Laporan Hasil PPL

b. Materi dalam pembelajaran.Dalam hal ini guru harus bisa mencari

materi pembelajaran yang dijiwai oleh konteks perlu disusun agar

bermakna bagi siswa.

c. Strategi metode dan teknik belajar dan mengajar.Dalam hal ini

adalah bagaimana seorang guru membuat siswa bersemangat

belajar, yang lebih konkret, yang menggunakan realitas, lebih

aktual, nyata/riil, dsb.

d. Media pendidikan.Media yang digunakan dapat berupa situasi

alamiah, benda nyata, alat peraga, film nyata yang mana perlu

dipilih dan dirancang agar sesuai dan belajar lebih bermakna.

e. Fasilitas.Media pendukung pembelajaran kontekstual seperti

peralatan dan perlengkapan, laboratorium, tempat praktek, dan

tempat untuk melakukan pelatihan perlu disediakan.

f. Proses belajar dan mengajar. Hal ini ditujukan oleh perilaku guru

dan siswa yang bernuansa pembelajaran kontekstual yang

merupakan inti dari pembelajaran kontekstual.

g. Kancah pembelajaran.Hal ini perlu dipilih sesuai dengan hasil yang

diinginkan.

h. Penilaian.Penilaian/evaluasi otentik perlu diupayakan karena pada

pembelajaran ini menuntut pengukuran prestasi belajar siswa

dengan cara- cara yang tepat dan variatif, tidak hanya dengan

pensil atau paper test.

i. Suasana.Suasana dalam lingkungan pembelajaran kontekstual

sangat berpengaruh karena dapat mendekatkan situasi kehidupan

sekolah dengan kehidupan nyata di lingkungan siswa.

b. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan

oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai

dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar

proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak

membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat

16

Page 17: Laporan Hasil PPL

menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah. Dalam

kegiatan belajar mengajar penulis menggunakan beberapa metode, antara

lain :

Metode yang dilakukan oleh penulis selama melakukan PPL di

SMA N 1 Balapulang adalah sebagai berikut :

1. Metode Penugasan

Metode penugasan merupakan suatu cara pemberian kesempatan

kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk

langsung yang telah dipersiapkan. Dalam melaksanakan tugas ini

siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan nyata.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa

3. Grammar Translation Methode (GTM)

Grammar translation method adalah sebuah metode mengajar

yang biasa digunakan untuk mengajarkan grammar dengan

karakteristik utama berfokus kepada translation (penerjemahan) dan

menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja, ketika mengajar, guru

biasanya menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa lokal. Skill

utama yang menjadi fokus metode ini adalah reading dan writing.

Meskipun metode ini terbilang tua dan konvesional, ternyata masih

banyak yang mengaplikasikannya untuk mengajar bahasa asing,

terutama bahasa inggris.

Penggunaan metode ini didasarkan kepada beberapa tujuan,

diantaranya:

Untuk membuat sswa mampu membaca literatur yang ditulis

dalam bahasa target (bahasa asing yang diajarkan)

17

Page 18: Laporan Hasil PPL

Untuk membuat murid mampu menterjemahkan bahasa ibu ke

bahasa taget atau sebaliknya, misalnya bahasa indonesia ke bahasa

inggris atau bahasa inggris ke bahasa indonesia.

Untuk mengembangkan kemampuan menulis (writing) dan

membaca (reading)

4. Number Head Together (NHT)

Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang

lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,

mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang

akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT

pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT

adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang

menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa

5. Metode Latihan

Metode latihan adalah suatu metode yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan

tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk. Melalui metode ini

dapat dikembangkan ketrampilan melalui pembiasaan.

6. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode yang menerapkan kerja

sama dalam setiap kelompok dan mendiskusikan materi yang

dipelajari yang mana setiap kelompok memberikan kesimpulan

tentang materi yang telah mereka diskusikan.

7. Community Language Learning

Community Language Learning pertama kali dikembangkan oleh

Charles A. Curran seorang professor psikologi, pada tahun 1961

sebagai upaya untuk mendemonstrasikan hubungan antara siswa dan

18

Page 19: Laporan Hasil PPL

guru. Pendekatan ini biasa juga disebut dengan metode konseling

karena dalam aplikasi teori ini penggunaan tekhnik konseling dalam

pengajaran bahasa sangat dikedepankan. Metode ini memberikan

tekanan pada peran ranah afektif dalam pembelajaran kognitif.

dan kerja sama Terjemahan. Siswa membisikkan pesan yang ia

akan ucapkan, guru menerjemahkan ke dalam bahasa target dan

pelajar mengulangi terjemahan guru.

Kerja kelompok. Siswa dapat terlibat dalam tugas-tugas kelompok

seperti diskusi kelompok dengan satu topik, menyiapkan percakapan,

menyiapkan ringkasan topik untuk presentasi ke kelompok lain,

menyiapkan sebuah cerita yang akan disajikan kepada guru dan

seluruh siswa.

Analisis. Siswa menganalisis dan mempelajari transkripsi kalimat

bahasa target untuk difokuskan pada penggunaan leksikal tertentu atau

pada penerapan aturan tata bahasa tertentu.

Refleksi dan Observasi. Siswa mencerminkan dan melaporkan

pengalaman di kelas mereka.Sebagai kelas atau dalam kelompok.Hal

ini terjadi sebagai ungkapan perasaan satu sama lain dan kepedulian

terhadap sesuatu untuk dikatakan dan lain sebagainya.

Mendengarkan. Siswa mendengarkan monolog oleh guru yang

melibatkan unsur-unsur dari mereka dalam interaksi di kelas.  

Percakapan bebas. Siswa terlibat percakapan bebas dengan guru

ata siswa lain.Hal ini mungkin termasuk dalam diskusi tentang apa

yang mereka pelajari serta perasaan mereka tentang apa yang telah

dipelajari

8. Metode Ceramah

Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan

pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung

kepada sekelompok siswa.

19

Page 20: Laporan Hasil PPL

Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering

digunakan oleh setiap guru atau instruktur.Hal ini selain disebabkan

oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan

baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas

manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan

ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala

ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah,

sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan

tidak ada guru berarti tidak belajar. Metode ceramah merupakan cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran

ekspositori.

Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang

harus dilakukan baik pada tahap persiapan maupun pada tahap

pelaksanaan.

1) Tahap Persiapan

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu

merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang

harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah

proses pembelajaran dengan ceramah berakhir.

Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan .

Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat

penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh

karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang

akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok itu juga perlu

dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas

informasi yang akan disampaikan

Mempersiapkan alat bantu .

Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan

persepsi dari siswa. Alat bantutersebut misalnya dengan

20

Page 21: Laporan Hasil PPL

mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk

meningkatkan kualitas ceramah.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan :

a. Langkah pembukaan

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan

langkah yang menentukan.Keberhasilan pelaksanaan ceramah

sangat ditentukan oleh langkah ini.Ada beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.

Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan

dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan

terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin

dicapai? Oleh karena tujuan akan mengarahkan segala

aktivitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang

tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi

mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu.

Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah

menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan

materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah

apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk

mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan

dapat menerima materi pembelajaran. Selain itu,

langkah ini pada dasarnya langkah untuk menciptakan

kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan

menempel diotak.

b. Tahap Penyajian

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi

pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita

berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus

menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi

21

Page 22: Laporan Hasil PPL

pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga

perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

3) Menjaga kontak mata secara terus-menerus denga siswa.

Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau

memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah

penghargaan dari guru kepada siswa. Siswa yang selalu mendapat

pandangan dari guru akan merasa dihargai dan diperhatikan.

Usahakan walaupun guru harus menulis dipapan tulis kontak mata

tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan

tulis atau membuat catatan yang panjang di papan tulis.

4) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.

Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah

yang kurang populer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh

siswa dapat mendengarnya dengan baik.

5) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat

loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.

6) Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil

apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa

memberika respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan

dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati.

Sedangkan. Seandainya siswa memberi respons yang kurang

tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan

dengan tidak menyinggung perasaan siswa.

7) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk

belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap

bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat

digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan

cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh

gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali

memberikan humor-humor yang segar dan menyenankan.

c)   Langkah mengakhiri atau menutup ceramah

22

Page 23: Laporan Hasil PPL

Ceramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah

dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali.Ciptakanlah

kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat

materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk

keperluan tersebut diantaranya:

Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau

merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.

Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi

semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah

disampaikan

Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa

menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan

23

Page 24: Laporan Hasil PPL

BAB II

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

A. Perencanaan Pembelajaran

1. Kegiatan Orientasi dan Pengenalan Latar Belakang Sekolah dan

Kegiatan Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Penerimaan mahasiswa PPL, diadakan pada hari Senin, 19

Oktober 2015 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan orientasi dan

pengenalan latar belakang SMA Negeri Balapulang. Kegiatan tersebut

dilakukan oleh setiap mahasiswa dari kegiatan tersebut diperoleh beberapa

pengalaman dan informasi tentang profil sekolah. Pada kegiatan ini,

mahasiswa praktikan dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris

memperoleh manfaat yaitu :

Mengenal secara langsung Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru

Pamong, guru-guru lain dan staf tata usaha yang membantu

pelaksanaan PPL

Mengenal sarana dan prasarana yang ada di Sekolah sehingga

memudahkan bagi mahasiswa praktikan untuk memanfaatkan sarana

yang ada di Sekolah apabila dibutuhkan

Dapat mengetahui lokasi,situasi dan kondisi sekolah

Dapat mengetahui tugas-tugas dikelas, tata tertib siswa, tata tertib

guru, dan tata tertib tata usaha serta tata tertib bagi mahasiswa

praktikan.

Mempermudah terjadinya komunikasi yang baik anatara mahasiswa

praktikan dengan guru dan tenaga lain yang ada di sekolah

2. Kegiatan Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai

kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran

berlangsung. Dalam peraturan perundang-undangan PP No. 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa perencanaan pembelajaran

Page 25: Laporan Hasil PPL

tersebut meliputi dua jenis yaitu : pertama Silabus pembelajaran dan kedua

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Bab IV Pasal 20).

Perencanaan pembelajaran sangat penting karena salah satu faktor

yang membawa keberhasilanguru adalah senantiasa membuat perencanaan

pengajaran sebelumnya. Pada garis besar perencanaan pembelajaran itu

bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran.

Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah mengusai

sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunan alat dan

perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan

dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan siswa

sesuai yang diprogramkan. Tujuan pembelajaran itu memungkinkan guru

memilih metode yang sesuai sehingga proses pembeljaran itu mengarah

dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru setiap

pemilihan metode berarti menentukan proses belajar mengajar mana yang

dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini

juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan

siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian

betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap

pembelajaran agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan

sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

Sebelum Praktik mengajar di kelas mahasiswa praktikan terlebih

dahulu menyusun perencanaan pembelajaran yang terdiri dari Silabus

Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).

Silabus Pembelajaran

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

25

Page 26: Laporan Hasil PPL

dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab

pertanyaan berikut.:

1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui

suatu kegiatan pembelajaran

2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk

kompetensi tersebut

3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi

tersebut sudah dimiliki peserta didik.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam

pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan

rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan

pengembangan sistem penilaian.

2) Komponen-Komponen Silabus

Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari

beberapa komponen, sebagai berikut :

a. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah

kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta

didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran

tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan

siswa untuk suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata

pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa, kemampuan yang

harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran

tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas

Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

b. Kompetensi Dasar

26

Page 27: Laporan Hasil PPL

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap

mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam

silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang

harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu

menyelesaikan diri dengan lingkungan dan

sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen Diknas

Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi

suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu

kompetensi dasar.Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai

petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa

sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai

dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.Hasil

belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,maupun sikap.

d. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain

kompetensi dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai

tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pda

diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati

dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah

terpenuhi atau tercapai.

e. Materi Pokok

Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus

dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan

yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang

disusun berdasarkan indikator  pencapaian belajar.Secara umum

materi pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu 

fakta,konsep,prisip,dan prosedur.

f. Kegiatan Pembelajaran

27

Page 28: Laporan Hasil PPL

Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Strategi

pembelajaran meliputi kegiatan  tatap muka dan non tatap muka

(pengalaman belajar).

g. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk

menguasai masing-masing kompetensi dasar.

h. Adanya Penilaian

Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur  keberhasilan belajar

siswa.

i. Sarana dan Sumber Belajar

Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar

yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1) Pengertian RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana

yang prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar

Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar

yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1

(satu) kali pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran,

materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian

hasil belajar.

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar”.

28

Page 29: Laporan Hasil PPL

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya

mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.

2) Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP

untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di

satuan pendidikan. Komponen RPP adalah:

1) Identitas mata pelajaran, meliputi:

Satuan pendidikan,

Mata Pelajaran

Kelas,

Semester,

Jumlah pertemuan.

Alokasi waktu

2) Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai

pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3) Kompetensi dasar,adalah sejumlah kemampuan yang harus

dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

pelajaran.

29

Page 30: Laporan Hasil PPL

4) Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat

diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian

kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata

pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

5) Tujuan pembelajaran,menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

6) Materi ajar,memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7) Sumber belajar, penentuan sumber belajar didasarkan pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

8) Alokasi waktu,ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban belajar.

9) Model/pendekatan/metode pembelajaran,digunakan oleh guru

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat

indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan

model/pendekatan/metode pembelajaran disesuaikan dengan

situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap

indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap

mata pelajaran.

10) Kegiatan pembelajaran

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

30

Page 31: Laporan Hasil PPL

motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara

sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi. Dalam kegiatan ini terbagi menjadi

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru:

Memberikan stimulus berupa pemberian materi.

Mendiskusikan materi bersama siswa  (Buku : Bahan Ajar

Bahasa Inggris mengenai materi yang disampaikan).

Memberikan kesempatan pada peserta didik

mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan

mengenai materi yang diajarkan.

Siswa diminta membahas contoh soal dalam Buku (Bahan

Ajar Bahasa Inggris mengenai materi yang berkaitan).

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru:

Membiasakan siswa membuat contoh lain seperti pada

materi yang sedang diajarkan.

Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas mengerjakan

latihan soal yang ada pada buku ajar Bahasa Inggris untuk

dikerjakan secara individual.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi  guru:

31

Page 32: Laporan Hasil PPL

Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi

penguatan dalam bentuk lisan pada siswa yang telah dapat

menyelesaikan tugasnya.

Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah

dikerjakan oleh siswa melalui sumber buku lain.

Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang sudah dilakukan.

Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang dan belum

bisa mengikuti dalam materi yang sedang diajarkan.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam

bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi,

umpan balik, dan tindak lanjut.

11) Penilaian hasil belajar, prosedur dan instrumen penilaian proses

dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian

kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

3) Langkah-langkah Penyusunan RPP

a. Mengisi kolom identitas

b. Menentukan alokasi waktu, aspek keahlian misalnya

speaking, materi yang dibutuhkan untuk pertemuan yang

telah ditetapkan.

c. Menentukan SK,KD dan Indikator yang akan digunakan.

d. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,KD dan

Indikator yang telah ditetapkan.

e. Mengidentifikasi materi agar berdasarkan materi yang

terdapat dalam Silabus. Materi ajar merupakan uraian dari

materi pembelajaran.

f. Menentukan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan

32

Page 33: Laporan Hasil PPL

g. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal,inti, dan akhr. Perumusan langkah-langkah ini

memperhatikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip KTSP.

h. Menentukan sumber/alat/bahan ajar yang akan digunakan.

i. Menyusun kriteria penilaian, instrumen penilaian serta rubrik

penilaian.

Setiap mahasiswa diserahkan pada guru pamongnya masing-

masing. Dalam praktek mengajar penulis dibantu dan dibimbing oleh guru

pamong yaitu Bapak Najib Al-Afghoni, S.Pd

Bapak Najib Al-Afghoni memberikan arahan dan bimbngannya

mengenai jadwal mengajar dan pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) agar nantinya proses belajar mengajara dapat berjalan

dengan baik. Penulis memulai kegiatan mengajar pada Rabu, 21 Oktober

2015. Penulis diberi kesempatan untuk mengajar siswa Kelas XI IPS 4 dan

diberi kesempatan untuk mengajar siswa selama 7 kali pertemuan. Dalam

setiap kali mengajar penulis harus membuat RPP.

B. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Orientasi pembelajaran di Kelas

Seluruh mahasiswa prektek pengalaman lapangan (PPL) menunjuk

guru pamong, mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

guru pamong ( Guru Bidang Studi Masing-masing ) di dalam ruang

kelas. Serta mengikuti arahan-arahan yang di sampaikan guru pamong,

dalam suasana proses belajar mengajar diharapkan setiap mahasiswa

Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL) mampu mengevaluasi kondisi

kelas sehingga dapat memberikan ide-ide positif dalam proses kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan karakter kelas.

2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajar

Rencana Pelaksanaan Belajar adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pemelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang diterapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan

dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaa Pembelajaran paling luas

33

Page 34: Laporan Hasil PPL

mencangkup 1 ( Satu ) Kompetensi Dasar yng terdiri atas 1 (satu) kali

pertemuan atau lebih. Hal itu sesuai dengan Landasan Rencana

pelaksanaan Pembelajaran No. 19 Tahun 2005 Pasal 20

Alur pembuatan Rrancangan pelaksanaan Pembelajaran dijelaskan

dalam uraian dibawah.

Komponen RPP minimal meliputi:

Tujuan Pembelajaran

Materi Ajar

Metode Pembelajaran

Sumber Belajar

Penilaian Hasil Kerja

Format RPP di SMA Negeri 1 Balapulang dalam pembuatan RPP

yang merupakan pengembangan dari Silabus tingkat satuan pendidikan

adalah sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ......................................................................................

SatuanPendidikan:...................................................................................

Kelas/Semester :......................................................................................

Pertemuan Ke :........................................................................................

Alokasi Waktu :.......................................................................................

Kompetensi Dasar:

1...............................................................................................................

2. ............................................................................................................

34

Page 35: Laporan Hasil PPL

Indikator :

1.1. ..........................................................................................................

1.2. ..........................................................................................................

Tujuan Pembelajaran :

1. .............................................................................................................

2. .............................................................................................................

Materi Pembelajaran :

1. .............................................................................................................

2. .............................................................................................................

Metode Pembelajaran :

1. ……………………………………………………………………………

2.………………………………………………………………………………

Kegiatan Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal (pembukaan):

a. ..............................................................................................................

b. .............................................................................................................

2. Kegiatan Inti (pembentukan kompetensi):

a.Eksplorasi

b.Elaborasi

c. Konfirmasi

3. Kegiatan akhir (penutup):

a. ..............................................................................................................

35

Page 36: Laporan Hasil PPL

b. .............................................................................................................

Sumber Belajar:

1. .............................................................................................................

2. .............................................................................................................

Penilaian :

1. Tes tulis :

........................................................................................................

2.Kinerja (performansi):

........................................................................................................

3. Produk :

........................................................................................................

4.Penugasan/Proyek

........................................................................................................

5. Portopolio :

........................................................................................................

Tabel 1

Rubik Penilaian

Tabel 1

No. Uraian Skor

1. Isi, langkah retorika dan tata bahasa benar 41 – 50

36

Page 37: Laporan Hasil PPL

2.

3.

Isi,langkah retorika dan tata bahasa kurang tepat

Isi, langkah retorika dan tata bahasa tidak tepat

21 - 40

0 - 20

Jumlah skor maksimal 1. 5 X 20 = 100

Jumlah = 100

Tegal, 2 November 2015Mengetahui

Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Najib Al – Afghoni, S.Pd Nur Afita NIP. 196409011995121001 NPM. 1612500078

3. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 2

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

NoHari /

TanggalKelas Waktu Materi Ajar

1.

Rabu, 21

Oktober

2015

XI.IS 4 12.00-13.30 Analitycal Exposition

2. Senin, 26

Oktober XI.IS 4 09.00-11.45 Reported Speech

37

Page 38: Laporan Hasil PPL

2015

3.

Rabu, 28

Oktober

2015

XI.IS 4 12.00-13.30 Reported Speech

4.

Senin, 2

November

2015

XI. IS 4 09.00-11.45 Narrative Text

5.

Rabu, 4

November

2015

XI.IS 4 12.00-13.30 Ulangan Harian

6.

Senin, 9

November

2015

XI.IS 4 09.00-11.45Noun Clause and Adjective

Clause

7.Rabu, 11

NovemberXI.IS 4 12.00-13.30 Narrative Text

Adapun langkah-langkah yang di terapkan dalam penyusunan

Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMA negeri 1 Balapulang

yaitu sebagai berikut:

1. Mengisi Kolom identitas

2. Menentukan Alokasi waktu yang di butuhkan untuk pertemuan

yang telah ditetapkan

3. Memtukan SK, KD dan Indikator yang akan digunakan

4. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan

Indikator yang akan digunakan

5. Mengidentifikasi materi agar sesuai dengan Silabus

6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

awal, inti dan penutup.

8. Menentukan alat / bahan/ sumber belajar yang akan digunakan

38

Page 39: Laporan Hasil PPL

9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal,

dan teknik penskoran

Setiap mahasiswa diserahkan pada guru pamongnya masing-masing dan

bimbingannya mengenai jadwal mengajar mahasiswa dibantu dan dibimbing oleh

guru pamong yaitu Bapak Najib Al-afghoni, S.Pd

Penulis memulai kegiatan mengajar pada Rabu, 28 Oktober 2015. Penulis

diberi kesempatan untuk mengajar siswa kelas XI IS 4, dan di eri kesempatan

untuk mengajar siswa selama 7 kali perteman. Dalam setiap kali mengajar penulis

harus membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

4. Pelaksanaan Pembelajarn di SMA Negeri 1 Balapulang

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan mahasisa Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kegiatan belajar mengajar di ruang kelas,

mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktek mengajar sesuai degan konsep

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum mengajar. Mahasiswa Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar minimal 6 kali pertemuan dalam waktu

kurang dari 2 bulan

Setiap pertemuan mahasiswa membuat 1 (satu) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) :

1. Pelaksanaan Praktek Mengajar

Mengajar adalah proses penyampaian materi dari guru kepada siswa dalam

proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam materi tergantuk pada penyampaian

serta teknik yang di gunakan pengajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh

mahasiswa PPL adalah sebagai berikut :

Mengusai materi ajar

Penguasaan kelas

Teknik dalam mengajar

39

Page 40: Laporan Hasil PPL

Mengelola kelas

Mengevaluasi proses belajar mengajar

Menilai hasil kerja

Setelah penulis diberi arahan dan bimbingn oleh guru pamong, kemudian guru

pamong memberi tanggung jawab penuh pada penulis untuk mengajar di kela XI

IS 4.

2. Mengembangkan Kegiata Pembelajaran

Mahasiswa Praktek Pengalaman Laangan (PPL) dalamkegiaan pelaksanaan

pembelajaran bertujuan untuk memberikan bantuan pada para pendidik, agar

dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai

tuntutan kurikulum. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas suatu

tuntutan kompetensi dasar secara utuh dan berpusat pada siswa (Student Centred),

sehingga mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) arus selalu berfikir

kegiatan apa yang dapat dilakukan supaya siswa dapat memilki kompetensi yang

telah ditetapkan.

Dalam pemilihan kegiatan pembelajaran mahasiswa Praktek Pengalaman

Lampangan (PPL) perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengelola, dan

menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru

Menyesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan

sarana prasarana

Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individu

berdasarkan bakat, latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta

masalah yang hadapi setia siswa.

C. Teknik Evaluasi di SMA Negeri 1 Balapulang

Evaluasi pencapaian kometensi dasar peserta didik SMA Negeri 1 Balapulang

dilakukan berdasarkan Indikator dan Tujuan pembelajaran.

40

Page 41: Laporan Hasil PPL

Bentuk evaluasi harus sesuai dengan teknik penilaian, maka dari itu, bentuk

evaluasi yang di terapkan berupa:

3) Test tulis ( Essai, pilihan ganda, menjodohkan dan isian)

4) Test lisan berbentuk pertanyaan dan praktik

5) Observasi dengan menggunakan lembar observasi

6) Penilaian diri dengan lembar penilaian diri

Selama proses belajar mengajar penulis berusaha untuk menerangkan materi

dengan baik. Untuk menetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa penulis

mengadakan evaluasi terhadap siswa berupa:

7) Pemberian soal latihan

8) Tanya jawab langsung

9) Penugasan

10) Tugas

11) Post – Test

D. Analisis dan Tindak Lanjut

1. Analisis

Berdasarkan pengamatan yang di lakukan penulis selama proses belajar

mengajar, sebagian besar siswa memahami materi yang diajarkan dan siswa

antusias dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat di lihat dari hasil evaluasi siswa

yag dilakukan penulis melalui ulangan harian, pemberian soal-soal latihan, tugas

kelompok, tugas indidvidu, tanya jawab dan praktek.

Pada saat pemebrian soal beberapa siswa aktif dalam mengerjakan da

sebagiaan lagi masih bergantung pada jawaban teman.

2. Tindak Lanjut

41

Page 42: Laporan Hasil PPL

Dengan di perolehnya informasi mengenai sejauh mana tujuan

pembelajaran itu telah dicapai siswa secara individual, dapat di simpulkan

tentang tindakan-tindakan apa saja yang perlu di ambil sehubungan

dengan pembelajaran dan siswa yang bersangkutan.

Pada proses akhir kegiatan pembelajaran atau evaluasi sering

ditemukan siswa dengan memberikan pengayaan dan mengadakan

perbaikan nilai.

42

Page 43: Laporan Hasil PPL

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah dilaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian

integral dari keseluruhan program pendidikan di

Universitas Pancasakti Tegal khususnya bagi mahasiswa

Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan yang wajib di ikuti

oleh mahasiswa FKIP Universitas Pancasakti Tegal

b. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk

calon guru profesional pada bidangnya masing-masing.

c. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mendapat tanggapan

yang positif dari pihak SMA Negeri 1 Balapulang, baik

dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan di luar

kelas.

d. SMA Negeri 1 Balapulang merupakan sekolah yang

memadai dan dinilai sangat baik sebagai tempat belajar

mengajar.

e. Praktek mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang

calon guru mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan

Pendidikan agar menjadi generasi penerus gurru yang

profesional ada bidangnya masing-masing.

B. Saran-saran

43

Page 44: Laporan Hasil PPL

f. Mudah-mudahan SMA Negeri 1 Balapulang menjadi

sekolah unggulan di Kabupaten Tegal

g. Kedisiplinan siswa, guru dan mahasiswa Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) harus di tingkatkan lagi.

h. Komunikasi yang baik mengawali kerja sama yang bai pula

i. Sarana belajar / sumber-sumber buku peajaran atau buku

paket bagi siswa, guru maupun mahasiswa PPL perlu

diperlengkap lagi untuk bisa menunjang keberhasilan

belajar dan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

j. Jadikan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dan ilmu.

k. Diperlukan adanya keterlibatan langsung dari mahasiswa

PPL dalam suatu rapat guru guna menyalurkan ide-ide

mahasiswa untuk kemajuan pendidikan khususnya SMA

Negeri 1 Balapulang.

l. Diperlukan adanya penambahan kegiatan ekstrakurikuler

siswa yang lebih banyak dan dengan pembimbingan yang

baik. Sehingga siswa dapat menyalurkan bakat mereka dan

diharapkan siswa dapat terlatih dengan baik dari kegiatan

ekstrakurikuler tersebut

44