laporan hasil ppl
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah
SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal adalah Sekolah Unit
Gedung Baru (UGB) yang diresmikan pada tanggal 23 November 1982 oleh
Bapak Prof. Dardji Dharmodiharjo, SH Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan buku sertifikat tanah yang dimiliki SMA Negeri 1
Balapulang ternyata status pemilikan tanah yang digunakan sekolah ini
adalah hak milik.Lokasi SMA Negeri 1 Balapulang teletak pada lingkungan
tanah penduduk dan tanah pesawahan seluruhnya seluas 21.220 m2 yang
masuk dalam wilayah keseluruhan Banjaranyar Kecamatan Balapulang
Kabupaten Tegal.
Pada tanggal 1 Februari 1983 terbitlah Surat Keputusan Kepala
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor 336 / I03/C.8/83 tentang pengangkatan Kepala Sekolah
definit yaitu Bapak Drs. Soetjipto sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang.
Serah terima jabatan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 1983. Adapun
periodisasi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balapulang adalah :
Berikut nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMA N
1 Balapulang meliputi :
1) Kepala Sekolah periode pertama Drs. Soetjipto. Pada tanggal 14 Mei
1985 terjadi musibah kecelakaan di desa Lebaksiu yang menimpa
Kepala SMA Negeri 1 Balapulang, maka jabatan Kepala Sekolah
ditunjuk Bapak Moh.Ichsan Kepala SMA Negeri 2 Slawi sebagai YMT.
Pada tanggal 24 Agustus 1985 timbang terima antara Bapak Moh
Ichsan sebagai pengampu kepada Bapak M. Ramdhan sebagai Kepala
Sekolah.
2) Kepala Sekolah periode kedua Bapak M.Ramdhan, BA. Masa jabatan
Bapak M. Ramdhan BA : 24 Agustus 1985 s.d 24 September 1990.
1
3) Kepala Sekolah period ketiga Bapak Arzani, BA mulai 8 Januari 1991
s.d 24 April 1994. Pada tanggal 8 Januari 1991 diterbitkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah tentang pengangkatan Bapak
Arzani, BA sebagai Kepala SMA Negeri Balapulang berasal dari guru
SMA N 1 Slawi.
4) Kepala Sekolah periode keempat Drs. H. Washadun (25 April 1994 s.d
10 Juli 1997). Pada tanggal 25 April dengan Surat Keputusan Kepala
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
Jawa Tengah No : 00992/103 d1/ Ca.3.94 tentang Pengangkatan Drs. H.
Washadun sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang berasal dari
Kepala SMA Negeri 1 Bojong.
5) Kepala sekolah periode kelima Dra. Sri Rejekiningsih, M.Pd tahun
pelajaran 1997/1998 s.d 2002/2003. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 603-A.212/ KP.97 tanggal 10
Juli 1997, Dra. Sri Rejekiningsih diberi tugas tambahan sebagai Kepala
SMA Negeri 1 Balapulang yang lama. Dra. Sri Rejekiningsih berasal
dari guru mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Slawi.
6) Kepala sekolah periode keenam H.Wanidjo, S.Pd. Berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Tegal No. 821.2/ 98/ 2002 terhitung mulai tanggal 2
Januari 2003 H.Wunidjo, S.Pd diberi tugas tambahan sebagai Kepala
SMA Negeri 1 Balapulang, berasal dari Kepala SMA Negeri 2 Slawi.
7) Kepala sekolah periode ketujuh Drs.H Warto, M.Pd. Berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Tegal Nomor: 800/ 2091/ 06/ 2004 pada tanggal 31
Agustus 2004 Drs. H Warto, M.Pd dilantik menjadi Kepala SMA
Negeri 1 Balapulang, berasal dari Kepala SMA Bhakti Praja Adiwerna.
8) Kepala sekolah periode kedelapan Drs. Suprihartanta FP. Berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Tegal Nomor : 821:2/ 1039/ 2008 tanggal 29
Juli 2008 Drs. Suprihartanta FP diberi tugas tambahan sebagai Kepala
UPTD SMA Negeri 1 Balapulang dan serah terima jabatan
dilaksanakan pada tanggal 17 September 2008.
2
9) Kepala sekolah periode kesembilan adalah Bapak Budi Raharjo, S.Pd.
Beliau menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Balapulang sejak 18
Pebruari 2012.
10) Kepala sekolah periode kesepuluh adalah Bapak Drs. Achmad Anwar
masa jabatan beliau sampai tahun 2014.
11) Kepala sekolah periode kesebelas sampai sekarang adalah Bapak
Ahmad S.Pd
SMA Negeri 1 Balapulang mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
VISI
“Berprestasi, Bertakwa, Tanggap, Tangguh dan Berbudaya”
MISI
Meningkatkan pengetahuan dan kemapanan siswa untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sejalan
dengan perkembangan IPTEK, SENI, dan IMTAQ.
Menjadikan sekolah sebagai perwujudan wawasan wiyata mandala.
Mengentaskan SMA Negeri 1 Balapulang menjadi sekolah
unggulan.
1. Lokasi dan Keadaan Bangunan Fisik
Lokasi SMA Negeri 1 Balapulang terletak dijalan Banjaranyar,
Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.Bangunan SMA Negeri 1
Balapulang dibangun pada tahun 1982 dan sebagian lagi dibangun
disetiap tahun berikutnya sehingga dalam pembangunan gedung SMA
Negeri 1 Balapulang ada kesinambungan. SMA Negeri 1 Balapulang
sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai dan menjadi
kebutuhan siswa dan guru demi kelancaran proses belajar. Adapun sarana
tersebut adalah perpustakaan, laboraturium komputer, laboraturium
biologi, fisika, dan kimia, ruang osis, ruang BK, ruang pramuka,
auditorium, ruang kesenian, hot spot dan alat-alat music seperti
angklung, band, karawitan, dan drum band sebagai penunjang kegiatan
ekstrakulikuler.
3
2. Lingkungan Fisik Sekolah
Lingkungan fisik SMA Negeri 1 Balapulang, Kabupaten Tegal
meliputi :
a. Status dan luas tanah
tanah milik : Hak milik
nomor : -\
alamat : Jalan Banjaranyar, Kecamatan Balapulang
luas : 21.220 m2
b. Luas bangunan : 21.220 m2
c. Ruang kelas
jumlah ruang kelas : 26 Kelas
ruang kelas X : 8 Kelas
ruang kelas XI : 9 Kelas
ruang kelas XII : 9 Kelas
d. Ruang kerja
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Perpustakaan
Ruang Bimbingan dan Konseling
Ruang Laboraturium IPA
Ruang Laboraturium Komputer
Ruang Keterampilan
Ruang Media
Ruang Osis
Ruang UKS dan PMR
Ruang Karawitan
Ruang Gudang
Ruang Olah Raga
e. Fasilitas
Kamar mandi dan Toilet Guru
Kamar mandi dan Toilet Siswa
4
Kantin
Musholah
3. Ruang Lingkup Administrasi
Administrasi SMA Negeri 1 Balapulang dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah, tata usaha beserta staf masing-masing mempunyai tugas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.Dengan pembagian tugas ini diharapkan
terjadinya tata tertib administrasi. Kepala tata usaha bertanggung jawab
dalam bidang :
a. Administrasi
b. Kantor
c. Kepagawaian
d. Keuangan
4. Keadaan Guru dan Siswa
Guru-guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Balapulang berjumlah
49 guru, terbagi dalam 44 orang guru tetap atau guru berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan 5 orang yang berstatus guru tidak tetap (GTT)
berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi, untuk lebih jelasnya lihat
pada halaman Lampiran.
Sedangkan keadaan siswa SMA Negeri 1 Balapulang sangat
semangat mengejar impiannya melalui bimbingan dari guru-guru
setempat khususnya dalam mengikuti pembelajaran.
B. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Balapulang
Struktur organisasi sekolah adalah suatu kepegawaian kepengurusan
atau struktur pembagian kerja yang berdasarkan job description masing-
masing.Pembagian tugas ini memberi makna agar dalam pelaksanaan
tugasnya tidak terjadi penumpukan kerja.
Kepala sekolah dalam melaksankan tugas dan fungsinya memimpin
pelaksanaan pendidikan di sekolah dibantu oleh staf dewan guru, petugas BP,
karyawan serta tata usaha sebagai unsur teknis.
5
Kepala sekolah bertanggungjawab secara keseluruhan atas kelancaran
dan keberhasilan semua pengelola sekolah baik secara formal kepada yayasan
maupun secara informal kepada masyarakat.Dalam teknis pelaksanaanya
kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah dan kepala tata
usah. Pembagian tanggung jawab teknis pelaksanaannya dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Kepala urusan tata usaha antara lain mempunyai tugas wewenang dan
tanggung jawab dalam bidang tata usaha meliputi :
a. Kesiswaan
b. Kepegawaian
c. Keuangan
d. Perlengkapan
e. Tata laksana kantor
2. Wakil kepala sekola urusan kurikulum antara lain bertanggung jawab
dalam bidang :
a. Pelaksana sistem kredit
b. Pembagian tugas guru
c. Kegiatan belajar mengajar
d. Pelaksana penilaian
e. Kegiatan kekulikuleran
3. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan bertanggung jawab dalam
bidang :
a. Perencanaan pelaksanaan siswa baru
b. Kegiatan ekstrakulikuler
c. Pembinaan OSIS
d. Tata tertib siswa
e. Lulusan sekolah
4. Wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana bertanggung jawab
dalam bidang
a. Inventarisasi barang
b. Pendayagunaan dan prasarana
6
c. Pemeliharaan
d. Pengelola keuangan alat-alat pengajaran
5. Wakil kepala sekolah bagian hubungan masyarakat bertanggung jawab
dalam bidang :
a. Kerjasama dengan BP-3
b. Pemberdayagunaan hari-hari besar dan upacara sekolah
6. Koordinator bimbingan dan penyuluhan, antara lain bertanggung jawab
a. Penyuluhan program bimbingan dan penyuluhan pada
umumnya, dan bimbingan karir pada khususnya
b. Monitoring terhadap pelaksanaan bimbingan penyuluhan pada
umumnya dan bimbingan karir pada khususnya
7. Guru-guru adalah tenaga edukatif yang bertanggung jawab
melaksanakan tugas mendidik dan mengajar. Guru sebagai tenaga
kependidikan memiliki seperangkat administrasi yang harus
dilaksankan untuk menunjang pencapaian tujuan yang diharapkan.
Dibawah ini diuraikan beberapa hal yang harus dlaksanakan oleh guru
yaitu :
a. Membuat garis program kerta tahunan dan data administrasi
b. Mengkoordinasikan tugas guru
c. Mengatur rapat periodik yang bersifat pembinaan dan rapat
dinas
d. Membantu pelaksanaan kepala sekolah yang diberikan kepada
sekolah
e. Mewakili kepala sekolah bila tidak hadir ditempat
f. Membantu pelaksanaan supervisi administrasi sekolah
g. Membuat perangkat program pembelajaran dan administrasi
h. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
i. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum dan ujian akhir
j. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
k. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
7
l. Mengisi daftar nilai siswa (dibuku nilai Simseko)
m. Melaksnakan kegiatan membimbing (pengimbasan
pengertahuan kepada guru lain dalam proses pelajaran/alat
peraga)
n. Membuat alat pelajaran/ alat peraga
o. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
p. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi
tanggung jawabnya
q. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
r. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai
pelajaran
s. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
8. Perpustakaan mengusahakan buku-buku literature yang dipakai dan
senantiasa menjaga sirkulasi peminjaman buku secara tertib
9. Wali kelas bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas baik teknis
administrasi maupun segi edukatif.
C. GBPP dan Kurikulum Mata Pelajaran yang Berlaku
1. GBPP (Garis Besar Program Pelajaran )
GBPP merupakan panduan pelaksanaan pembelajaran yang
menjelaskan apa judul materi pembelajaran yang akan diberikan, apa nama
pendidikannya, berapa jumlah siswanya, gambaran singkat tujuan
pembelajaran serta sub pokok bahasan dan alat atau metode yang
digunakan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan
tidak menggunakan GBPP, akan tetapi menggunakan silabus. Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
8
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
2. Kurikulum Mata Pelajaran
Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Balapulang adalah
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pembelajaran serta cara yang digunakan mengenai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan pendidikan tertentu dalam hal ini adalah tujuan
pendidikan nasional yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh
karena itu, kurikulum seharusnya disusun dan dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan agar sesuai dengan karakteristik, kondisi dan
potensi daerah, sekolah dan peserta didik masing-masing satuan
pendidikan.
Kurikulun sekolah yang disusun dan dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan inilah yang disebut dengan KTSP. KTSP
merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan
otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat
dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.
Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah
memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber data, sumber
belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih
tanggap terhadap kebutuhan setempat.KTSP terdiri dari tujuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
KTSP termasuk salah satu wujud reformasi pendidikan yang
memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan
kebutuhan masing-masing.Kurikulum KTSP merupakan strategi
9
pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif,
produktif, dan berprestasi. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum
dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite sekolah dan Dewan
Pendidikan.Kurikulum tingkat satuan pendidikan disusun dengan
memperhatikan:
o peningkatan iman dan takwa;
o peningkatan akhlak mulia;
o peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik;
o keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
o tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
o tuntutan dunia kerja;
o perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
o agama;
o dinamika perkembangan global;
o persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
o kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan
o karakteristik satuan pendidikan.
Prinsip pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menenngah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada Standar Kompetensi (SK) dan Standar Isi Kelulusan serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP, kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
10
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat.
11
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi:
1. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan
memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang
harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar
12
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
Selain itu dalam mengembangkan materi pembelajaran harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kesahihan (Validity), materi memang benar teruji kebenaran dan
kesahihannya.
2. Tingkat kepentingan pribadi (Significance), materi yang diajarkan
memang diperlukan oleh siswa.
3. Kebermanfaatan (utility), materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya.
4. Layak dipelajarai (Learnability), materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat.
5. Menarik minat (Interest), materi menarik minat siswa dan memotivasi
untuk mempelajari lebih lanjut.
Adapun materi/ bahan mata pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan
disesuaikan dengan jadwal pembelajaran yang telah dibuat oleh pihak SMA
N 1 Balapulang. Materi/ bahan mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI
meliputi:
1. Analytical Exposition
2. Reported Speech
3. Narrative Text
4. Noun Clause and Adjective Clause
Ringkasan materi dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada halaman lampiran.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran
13
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran
adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pendekatan dan metode
pembelajaran pada mata pelajaran disesuikan dengan kemampuan, kekhasan
bahan pelajaran, keadaan sarana, dan keadaan siswa.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan
komunikatif. Pendekatan ini mengutamakan pembelajaran bahasa pada
pemahaman dan keterampilan penggunaan bahasa secara nyata dan wajar.
Pembelajaran ini menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa
berkomunikasi dengan baik, benar dan wajar serta dapat digunakan untuk
berbagai tujuan dan keadaan.
Selain pendekatan diatas penulis juga menggunakan pendekatan
kontekstual. Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam
konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam
status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan
menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang
memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa
akan berusaha untuk menggapinya.
14
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk
belajar yang penting, yaitu :
a. Mengaitkan. adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia
mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal
siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui
siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami.merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan
berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman
maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat
ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta
melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan
kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa
dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak
membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang
bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang
komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak
hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten
dengan dunia nyata.
e. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman
belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
Hal-hal yang diperlukan untuk mencapai sejumlah hasil yang
diharapkan dalam penerapan pendekatan kontekstual adalah sebagai
berikut :
a. Guru yang berwawasan. Maksudnya yaitu guru yang berwawasan
dalam penerapan dan pendekatan.
15
b. Materi dalam pembelajaran.Dalam hal ini guru harus bisa mencari
materi pembelajaran yang dijiwai oleh konteks perlu disusun agar
bermakna bagi siswa.
c. Strategi metode dan teknik belajar dan mengajar.Dalam hal ini
adalah bagaimana seorang guru membuat siswa bersemangat
belajar, yang lebih konkret, yang menggunakan realitas, lebih
aktual, nyata/riil, dsb.
d. Media pendidikan.Media yang digunakan dapat berupa situasi
alamiah, benda nyata, alat peraga, film nyata yang mana perlu
dipilih dan dirancang agar sesuai dan belajar lebih bermakna.
e. Fasilitas.Media pendukung pembelajaran kontekstual seperti
peralatan dan perlengkapan, laboratorium, tempat praktek, dan
tempat untuk melakukan pelatihan perlu disediakan.
f. Proses belajar dan mengajar. Hal ini ditujukan oleh perilaku guru
dan siswa yang bernuansa pembelajaran kontekstual yang
merupakan inti dari pembelajaran kontekstual.
g. Kancah pembelajaran.Hal ini perlu dipilih sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
h. Penilaian.Penilaian/evaluasi otentik perlu diupayakan karena pada
pembelajaran ini menuntut pengukuran prestasi belajar siswa
dengan cara- cara yang tepat dan variatif, tidak hanya dengan
pensil atau paper test.
i. Suasana.Suasana dalam lingkungan pembelajaran kontekstual
sangat berpengaruh karena dapat mendekatkan situasi kehidupan
sekolah dengan kehidupan nyata di lingkungan siswa.
b. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan
oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai
dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar
proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak
membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat
16
menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah. Dalam
kegiatan belajar mengajar penulis menggunakan beberapa metode, antara
lain :
Metode yang dilakukan oleh penulis selama melakukan PPL di
SMA N 1 Balapulang adalah sebagai berikut :
1. Metode Penugasan
Metode penugasan merupakan suatu cara pemberian kesempatan
kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung yang telah dipersiapkan. Dalam melaksanakan tugas ini
siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan nyata.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa
3. Grammar Translation Methode (GTM)
Grammar translation method adalah sebuah metode mengajar
yang biasa digunakan untuk mengajarkan grammar dengan
karakteristik utama berfokus kepada translation (penerjemahan) dan
menghafalkan bentuk-bentuk kata kerja, ketika mengajar, guru
biasanya menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa lokal. Skill
utama yang menjadi fokus metode ini adalah reading dan writing.
Meskipun metode ini terbilang tua dan konvesional, ternyata masih
banyak yang mengaplikasikannya untuk mengajar bahasa asing,
terutama bahasa inggris.
Penggunaan metode ini didasarkan kepada beberapa tujuan,
diantaranya:
Untuk membuat sswa mampu membaca literatur yang ditulis
dalam bahasa target (bahasa asing yang diajarkan)
17
Untuk membuat murid mampu menterjemahkan bahasa ibu ke
bahasa taget atau sebaliknya, misalnya bahasa indonesia ke bahasa
inggris atau bahasa inggris ke bahasa indonesia.
Untuk mengembangkan kemampuan menulis (writing) dan
membaca (reading)
4. Number Head Together (NHT)
Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang
akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT
pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT
adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa
5. Metode Latihan
Metode latihan adalah suatu metode yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan
tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk. Melalui metode ini
dapat dikembangkan ketrampilan melalui pembiasaan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode yang menerapkan kerja
sama dalam setiap kelompok dan mendiskusikan materi yang
dipelajari yang mana setiap kelompok memberikan kesimpulan
tentang materi yang telah mereka diskusikan.
7. Community Language Learning
Community Language Learning pertama kali dikembangkan oleh
Charles A. Curran seorang professor psikologi, pada tahun 1961
sebagai upaya untuk mendemonstrasikan hubungan antara siswa dan
18
guru. Pendekatan ini biasa juga disebut dengan metode konseling
karena dalam aplikasi teori ini penggunaan tekhnik konseling dalam
pengajaran bahasa sangat dikedepankan. Metode ini memberikan
tekanan pada peran ranah afektif dalam pembelajaran kognitif.
dan kerja sama Terjemahan. Siswa membisikkan pesan yang ia
akan ucapkan, guru menerjemahkan ke dalam bahasa target dan
pelajar mengulangi terjemahan guru.
Kerja kelompok. Siswa dapat terlibat dalam tugas-tugas kelompok
seperti diskusi kelompok dengan satu topik, menyiapkan percakapan,
menyiapkan ringkasan topik untuk presentasi ke kelompok lain,
menyiapkan sebuah cerita yang akan disajikan kepada guru dan
seluruh siswa.
Analisis. Siswa menganalisis dan mempelajari transkripsi kalimat
bahasa target untuk difokuskan pada penggunaan leksikal tertentu atau
pada penerapan aturan tata bahasa tertentu.
Refleksi dan Observasi. Siswa mencerminkan dan melaporkan
pengalaman di kelas mereka.Sebagai kelas atau dalam kelompok.Hal
ini terjadi sebagai ungkapan perasaan satu sama lain dan kepedulian
terhadap sesuatu untuk dikatakan dan lain sebagainya.
Mendengarkan. Siswa mendengarkan monolog oleh guru yang
melibatkan unsur-unsur dari mereka dalam interaksi di kelas.
Percakapan bebas. Siswa terlibat percakapan bebas dengan guru
ata siswa lain.Hal ini mungkin termasuk dalam diskusi tentang apa
yang mereka pelajari serta perasaan mereka tentang apa yang telah
dipelajari
8. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung
kepada sekelompok siswa.
19
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering
digunakan oleh setiap guru atau instruktur.Hal ini selain disebabkan
oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan
baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala
ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah,
sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan
tidak ada guru berarti tidak belajar. Metode ceramah merupakan cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran
ekspositori.
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang
harus dilakukan baik pada tahap persiapan maupun pada tahap
pelaksanaan.
1) Tahap Persiapan
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu
merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang
harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran dengan ceramah berakhir.
Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan .
Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat
penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh
karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok itu juga perlu
dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas
informasi yang akan disampaikan
Mempersiapkan alat bantu .
Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan
persepsi dari siswa. Alat bantutersebut misalnya dengan
20
mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk
meningkatkan kualitas ceramah.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan :
a. Langkah pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan
langkah yang menentukan.Keberhasilan pelaksanaan ceramah
sangat ditentukan oleh langkah ini.Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.
Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan
dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan
terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin
dicapai? Oleh karena tujuan akan mengarahkan segala
aktivitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang
tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi
mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu.
Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah
menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan
materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah
apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk
mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan
dapat menerima materi pembelajaran. Selain itu,
langkah ini pada dasarnya langkah untuk menciptakan
kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan
menempel diotak.
b. Tahap Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi
pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita
berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus
menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi
21
pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga
perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
3) Menjaga kontak mata secara terus-menerus denga siswa.
Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau
memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah
penghargaan dari guru kepada siswa. Siswa yang selalu mendapat
pandangan dari guru akan merasa dihargai dan diperhatikan.
Usahakan walaupun guru harus menulis dipapan tulis kontak mata
tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan
tulis atau membuat catatan yang panjang di papan tulis.
4) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.
Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah
yang kurang populer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh
siswa dapat mendengarnya dengan baik.
5) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat
loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.
6) Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil
apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa
memberika respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan
dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati.
Sedangkan. Seandainya siswa memberi respons yang kurang
tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan
dengan tidak menyinggung perasaan siswa.
7) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk
belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap
bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat
digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan
cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh
gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali
memberikan humor-humor yang segar dan menyenankan.
c) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
22
Ceramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah
dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali.Ciptakanlah
kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat
materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
keperluan tersebut diantaranya:
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau
merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi
semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah
disampaikan
Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan
23
BAB II
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. Perencanaan Pembelajaran
1. Kegiatan Orientasi dan Pengenalan Latar Belakang Sekolah dan
Kegiatan Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Penerimaan mahasiswa PPL, diadakan pada hari Senin, 19
Oktober 2015 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan orientasi dan
pengenalan latar belakang SMA Negeri Balapulang. Kegiatan tersebut
dilakukan oleh setiap mahasiswa dari kegiatan tersebut diperoleh beberapa
pengalaman dan informasi tentang profil sekolah. Pada kegiatan ini,
mahasiswa praktikan dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris
memperoleh manfaat yaitu :
Mengenal secara langsung Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru
Pamong, guru-guru lain dan staf tata usaha yang membantu
pelaksanaan PPL
Mengenal sarana dan prasarana yang ada di Sekolah sehingga
memudahkan bagi mahasiswa praktikan untuk memanfaatkan sarana
yang ada di Sekolah apabila dibutuhkan
Dapat mengetahui lokasi,situasi dan kondisi sekolah
Dapat mengetahui tugas-tugas dikelas, tata tertib siswa, tata tertib
guru, dan tata tertib tata usaha serta tata tertib bagi mahasiswa
praktikan.
Mempermudah terjadinya komunikasi yang baik anatara mahasiswa
praktikan dengan guru dan tenaga lain yang ada di sekolah
2. Kegiatan Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai
kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Dalam peraturan perundang-undangan PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa perencanaan pembelajaran
tersebut meliputi dua jenis yaitu : pertama Silabus pembelajaran dan kedua
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Bab IV Pasal 20).
Perencanaan pembelajaran sangat penting karena salah satu faktor
yang membawa keberhasilanguru adalah senantiasa membuat perencanaan
pengajaran sebelumnya. Pada garis besar perencanaan pembelajaran itu
bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah mengusai
sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan
dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan siswa
sesuai yang diprogramkan. Tujuan pembelajaran itu memungkinkan guru
memilih metode yang sesuai sehingga proses pembeljaran itu mengarah
dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru setiap
pemilihan metode berarti menentukan proses belajar mengajar mana yang
dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini
juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan
siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian
betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap
pembelajaran agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
Sebelum Praktik mengajar di kelas mahasiswa praktikan terlebih
dahulu menyusun perencanaan pembelajaran yang terdiri dari Silabus
Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
Silabus Pembelajaran
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
25
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab
pertanyaan berikut.:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui
suatu kegiatan pembelajaran
2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk
kompetensi tersebut
3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi
tersebut sudah dimiliki peserta didik.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan
rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian.
2) Komponen-Komponen Silabus
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari
beberapa komponen, sebagai berikut :
a. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah
kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran
tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan
siswa untuk suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata
pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa, kemampuan yang
harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran
tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
b. Kompetensi Dasar
26
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap
mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam
silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang
harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu
menyelesaikan diri dengan lingkungan dan
sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen Diknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi
suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu
kompetensi dasar.Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai
petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa
sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai
dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.Hasil
belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,maupun sikap.
d. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain
kompetensi dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai
tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pda
diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati
dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah
terpenuhi atau tercapai.
e. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus
dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan
yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang
disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.Secara umum
materi pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu
fakta,konsep,prisip,dan prosedur.
f. Kegiatan Pembelajaran
27
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Strategi
pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka
(pengalaman belajar).
g. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk
menguasai masing-masing kompetensi dasar.
h. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar
siswa.
i. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar
yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1) Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar
yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1
(satu) kali pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar.
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar”.
28
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
2) Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP
untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di
satuan pendidikan. Komponen RPP adalah:
1) Identitas mata pelajaran, meliputi:
Satuan pendidikan,
Mata Pelajaran
Kelas,
Semester,
Jumlah pertemuan.
Alokasi waktu
2) Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3) Kompetensi dasar,adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.
29
4) Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan pembelajaran,menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
6) Materi ajar,memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7) Sumber belajar, penentuan sumber belajar didasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
8) Alokasi waktu,ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
9) Model/pendekatan/metode pembelajaran,digunakan oleh guru
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan
model/pendekatan/metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap
mata pelajaran.
10) Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan
30
motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi. Dalam kegiatan ini terbagi menjadi
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
Memberikan stimulus berupa pemberian materi.
Mendiskusikan materi bersama siswa (Buku : Bahan Ajar
Bahasa Inggris mengenai materi yang disampaikan).
Memberikan kesempatan pada peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai materi yang diajarkan.
Siswa diminta membahas contoh soal dalam Buku (Bahan
Ajar Bahasa Inggris mengenai materi yang berkaitan).
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
Membiasakan siswa membuat contoh lain seperti pada
materi yang sedang diajarkan.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas mengerjakan
latihan soal yang ada pada buku ajar Bahasa Inggris untuk
dikerjakan secara individual.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
31
Memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
penguatan dalam bentuk lisan pada siswa yang telah dapat
menyelesaikan tugasnya.
Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah
dikerjakan oleh siswa melalui sumber buku lain.
Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang sudah dilakukan.
Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang dan belum
bisa mengikuti dalam materi yang sedang diajarkan.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam
bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi,
umpan balik, dan tindak lanjut.
11) Penilaian hasil belajar, prosedur dan instrumen penilaian proses
dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
3) Langkah-langkah Penyusunan RPP
a. Mengisi kolom identitas
b. Menentukan alokasi waktu, aspek keahlian misalnya
speaking, materi yang dibutuhkan untuk pertemuan yang
telah ditetapkan.
c. Menentukan SK,KD dan Indikator yang akan digunakan.
d. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,KD dan
Indikator yang telah ditetapkan.
e. Mengidentifikasi materi agar berdasarkan materi yang
terdapat dalam Silabus. Materi ajar merupakan uraian dari
materi pembelajaran.
f. Menentukan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan
32
g. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal,inti, dan akhr. Perumusan langkah-langkah ini
memperhatikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip KTSP.
h. Menentukan sumber/alat/bahan ajar yang akan digunakan.
i. Menyusun kriteria penilaian, instrumen penilaian serta rubrik
penilaian.
Setiap mahasiswa diserahkan pada guru pamongnya masing-
masing. Dalam praktek mengajar penulis dibantu dan dibimbing oleh guru
pamong yaitu Bapak Najib Al-Afghoni, S.Pd
Bapak Najib Al-Afghoni memberikan arahan dan bimbngannya
mengenai jadwal mengajar dan pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) agar nantinya proses belajar mengajara dapat berjalan
dengan baik. Penulis memulai kegiatan mengajar pada Rabu, 21 Oktober
2015. Penulis diberi kesempatan untuk mengajar siswa Kelas XI IPS 4 dan
diberi kesempatan untuk mengajar siswa selama 7 kali pertemuan. Dalam
setiap kali mengajar penulis harus membuat RPP.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Orientasi pembelajaran di Kelas
Seluruh mahasiswa prektek pengalaman lapangan (PPL) menunjuk
guru pamong, mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru pamong ( Guru Bidang Studi Masing-masing ) di dalam ruang
kelas. Serta mengikuti arahan-arahan yang di sampaikan guru pamong,
dalam suasana proses belajar mengajar diharapkan setiap mahasiswa
Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL) mampu mengevaluasi kondisi
kelas sehingga dapat memberikan ide-ide positif dalam proses kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan karakter kelas.
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajar
Rencana Pelaksanaan Belajar adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pemelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang diterapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaa Pembelajaran paling luas
33
mencangkup 1 ( Satu ) Kompetensi Dasar yng terdiri atas 1 (satu) kali
pertemuan atau lebih. Hal itu sesuai dengan Landasan Rencana
pelaksanaan Pembelajaran No. 19 Tahun 2005 Pasal 20
Alur pembuatan Rrancangan pelaksanaan Pembelajaran dijelaskan
dalam uraian dibawah.
Komponen RPP minimal meliputi:
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Metode Pembelajaran
Sumber Belajar
Penilaian Hasil Kerja
Format RPP di SMA Negeri 1 Balapulang dalam pembuatan RPP
yang merupakan pengembangan dari Silabus tingkat satuan pendidikan
adalah sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : ......................................................................................
SatuanPendidikan:...................................................................................
Kelas/Semester :......................................................................................
Pertemuan Ke :........................................................................................
Alokasi Waktu :.......................................................................................
Kompetensi Dasar:
1...............................................................................................................
2. ............................................................................................................
34
Indikator :
1.1. ..........................................................................................................
1.2. ..........................................................................................................
Tujuan Pembelajaran :
1. .............................................................................................................
2. .............................................................................................................
Materi Pembelajaran :
1. .............................................................................................................
2. .............................................................................................................
Metode Pembelajaran :
1. ……………………………………………………………………………
2.………………………………………………………………………………
Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal (pembukaan):
a. ..............................................................................................................
b. .............................................................................................................
2. Kegiatan Inti (pembentukan kompetensi):
a.Eksplorasi
b.Elaborasi
c. Konfirmasi
3. Kegiatan akhir (penutup):
a. ..............................................................................................................
35
b. .............................................................................................................
Sumber Belajar:
1. .............................................................................................................
2. .............................................................................................................
Penilaian :
1. Tes tulis :
........................................................................................................
2.Kinerja (performansi):
........................................................................................................
3. Produk :
........................................................................................................
4.Penugasan/Proyek
........................................................................................................
5. Portopolio :
........................................................................................................
Tabel 1
Rubik Penilaian
Tabel 1
No. Uraian Skor
1. Isi, langkah retorika dan tata bahasa benar 41 – 50
36
2.
3.
Isi,langkah retorika dan tata bahasa kurang tepat
Isi, langkah retorika dan tata bahasa tidak tepat
21 - 40
0 - 20
Jumlah skor maksimal 1. 5 X 20 = 100
Jumlah = 100
Tegal, 2 November 2015Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Najib Al – Afghoni, S.Pd Nur Afita NIP. 196409011995121001 NPM. 1612500078
3. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 2
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
NoHari /
TanggalKelas Waktu Materi Ajar
1.
Rabu, 21
Oktober
2015
XI.IS 4 12.00-13.30 Analitycal Exposition
2. Senin, 26
Oktober XI.IS 4 09.00-11.45 Reported Speech
37
2015
3.
Rabu, 28
Oktober
2015
XI.IS 4 12.00-13.30 Reported Speech
4.
Senin, 2
November
2015
XI. IS 4 09.00-11.45 Narrative Text
5.
Rabu, 4
November
2015
XI.IS 4 12.00-13.30 Ulangan Harian
6.
Senin, 9
November
2015
XI.IS 4 09.00-11.45Noun Clause and Adjective
Clause
7.Rabu, 11
NovemberXI.IS 4 12.00-13.30 Narrative Text
Adapun langkah-langkah yang di terapkan dalam penyusunan
Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMA negeri 1 Balapulang
yaitu sebagai berikut:
1. Mengisi Kolom identitas
2. Menentukan Alokasi waktu yang di butuhkan untuk pertemuan
yang telah ditetapkan
3. Memtukan SK, KD dan Indikator yang akan digunakan
4. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan
Indikator yang akan digunakan
5. Mengidentifikasi materi agar sesuai dengan Silabus
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari
awal, inti dan penutup.
8. Menentukan alat / bahan/ sumber belajar yang akan digunakan
38
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal,
dan teknik penskoran
Setiap mahasiswa diserahkan pada guru pamongnya masing-masing dan
bimbingannya mengenai jadwal mengajar mahasiswa dibantu dan dibimbing oleh
guru pamong yaitu Bapak Najib Al-afghoni, S.Pd
Penulis memulai kegiatan mengajar pada Rabu, 28 Oktober 2015. Penulis
diberi kesempatan untuk mengajar siswa kelas XI IS 4, dan di eri kesempatan
untuk mengajar siswa selama 7 kali perteman. Dalam setiap kali mengajar penulis
harus membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
4. Pelaksanaan Pembelajarn di SMA Negeri 1 Balapulang
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan mahasisa Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kegiatan belajar mengajar di ruang kelas,
mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktek mengajar sesuai degan konsep
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum mengajar. Mahasiswa Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar minimal 6 kali pertemuan dalam waktu
kurang dari 2 bulan
Setiap pertemuan mahasiswa membuat 1 (satu) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) :
1. Pelaksanaan Praktek Mengajar
Mengajar adalah proses penyampaian materi dari guru kepada siswa dalam
proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam materi tergantuk pada penyampaian
serta teknik yang di gunakan pengajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
mahasiswa PPL adalah sebagai berikut :
Mengusai materi ajar
Penguasaan kelas
Teknik dalam mengajar
39
Mengelola kelas
Mengevaluasi proses belajar mengajar
Menilai hasil kerja
Setelah penulis diberi arahan dan bimbingn oleh guru pamong, kemudian guru
pamong memberi tanggung jawab penuh pada penulis untuk mengajar di kela XI
IS 4.
2. Mengembangkan Kegiata Pembelajaran
Mahasiswa Praktek Pengalaman Laangan (PPL) dalamkegiaan pelaksanaan
pembelajaran bertujuan untuk memberikan bantuan pada para pendidik, agar
dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai
tuntutan kurikulum. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas suatu
tuntutan kompetensi dasar secara utuh dan berpusat pada siswa (Student Centred),
sehingga mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) arus selalu berfikir
kegiatan apa yang dapat dilakukan supaya siswa dapat memilki kompetensi yang
telah ditetapkan.
Dalam pemilihan kegiatan pembelajaran mahasiswa Praktek Pengalaman
Lampangan (PPL) perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengelola, dan
menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru
Menyesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan
sarana prasarana
Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individu
berdasarkan bakat, latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta
masalah yang hadapi setia siswa.
C. Teknik Evaluasi di SMA Negeri 1 Balapulang
Evaluasi pencapaian kometensi dasar peserta didik SMA Negeri 1 Balapulang
dilakukan berdasarkan Indikator dan Tujuan pembelajaran.
40
Bentuk evaluasi harus sesuai dengan teknik penilaian, maka dari itu, bentuk
evaluasi yang di terapkan berupa:
3) Test tulis ( Essai, pilihan ganda, menjodohkan dan isian)
4) Test lisan berbentuk pertanyaan dan praktik
5) Observasi dengan menggunakan lembar observasi
6) Penilaian diri dengan lembar penilaian diri
Selama proses belajar mengajar penulis berusaha untuk menerangkan materi
dengan baik. Untuk menetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa penulis
mengadakan evaluasi terhadap siswa berupa:
7) Pemberian soal latihan
8) Tanya jawab langsung
9) Penugasan
10) Tugas
11) Post – Test
D. Analisis dan Tindak Lanjut
1. Analisis
Berdasarkan pengamatan yang di lakukan penulis selama proses belajar
mengajar, sebagian besar siswa memahami materi yang diajarkan dan siswa
antusias dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat di lihat dari hasil evaluasi siswa
yag dilakukan penulis melalui ulangan harian, pemberian soal-soal latihan, tugas
kelompok, tugas indidvidu, tanya jawab dan praktek.
Pada saat pemebrian soal beberapa siswa aktif dalam mengerjakan da
sebagiaan lagi masih bergantung pada jawaban teman.
2. Tindak Lanjut
41
Dengan di perolehnya informasi mengenai sejauh mana tujuan
pembelajaran itu telah dicapai siswa secara individual, dapat di simpulkan
tentang tindakan-tindakan apa saja yang perlu di ambil sehubungan
dengan pembelajaran dan siswa yang bersangkutan.
Pada proses akhir kegiatan pembelajaran atau evaluasi sering
ditemukan siswa dengan memberikan pengayaan dan mengadakan
perbaikan nilai.
42
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian
integral dari keseluruhan program pendidikan di
Universitas Pancasakti Tegal khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan yang wajib di ikuti
oleh mahasiswa FKIP Universitas Pancasakti Tegal
b. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk
calon guru profesional pada bidangnya masing-masing.
c. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mendapat tanggapan
yang positif dari pihak SMA Negeri 1 Balapulang, baik
dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan di luar
kelas.
d. SMA Negeri 1 Balapulang merupakan sekolah yang
memadai dan dinilai sangat baik sebagai tempat belajar
mengajar.
e. Praktek mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang
calon guru mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan agar menjadi generasi penerus gurru yang
profesional ada bidangnya masing-masing.
B. Saran-saran
43
f. Mudah-mudahan SMA Negeri 1 Balapulang menjadi
sekolah unggulan di Kabupaten Tegal
g. Kedisiplinan siswa, guru dan mahasiswa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) harus di tingkatkan lagi.
h. Komunikasi yang baik mengawali kerja sama yang bai pula
i. Sarana belajar / sumber-sumber buku peajaran atau buku
paket bagi siswa, guru maupun mahasiswa PPL perlu
diperlengkap lagi untuk bisa menunjang keberhasilan
belajar dan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
j. Jadikan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dan ilmu.
k. Diperlukan adanya keterlibatan langsung dari mahasiswa
PPL dalam suatu rapat guru guna menyalurkan ide-ide
mahasiswa untuk kemajuan pendidikan khususnya SMA
Negeri 1 Balapulang.
l. Diperlukan adanya penambahan kegiatan ekstrakurikuler
siswa yang lebih banyak dan dengan pembimbingan yang
baik. Sehingga siswa dapat menyalurkan bakat mereka dan
diharapkan siswa dapat terlatih dengan baik dari kegiatan
ekstrakurikuler tersebut
44