laporan ppl

68
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA 1 NEGERI JEPON OLEH: 1. AHMAD SYAIFUL ANAM 2. REZA ANDRIAWAN 3. YERI UTAMI 4. SITI NUR FADILLAH 5. JARYOKO 6. KUSNI 7. SITI NUR KHOLIFAH 8. RITA LATIFAH YUNITA 9. MENIK SUSANTI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH BLORA

Upload: ahmad-syaiful-anam

Post on 30-Oct-2014

224 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PPL

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMA 1 NEGERI JEPON

OLEH:

1. AHMAD SYAIFUL ANAM

2. REZA ANDRIAWAN

3. YERI UTAMI

4. SITI NUR FADILLAH

5. JARYOKO

6. KUSNI

7. SITI NUR KHOLIFAH

8. RITA LATIFAH YUNITA

9. MENIK SUSANTI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

BLORA

TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012

Page 2: LAPORAN PPL

PENGESAHAN

Laporan praktek pengalaman lapangan di SMA 1 NEGERI JEPON ini diterima untuk

memenuhi sebagian dari tugas-tugas praktek keguruan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 9 Januari 2012

Disahkan oleh Disetujui

Dosen Pembimbing Kepala Sekolah

Mardian Hayati, M. Ag Dra. Tiknowati, M.pdNIP. 19550606 197903 2 007

Mengetahui

Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora

Ketua,

NASRULLAHNBM.1095625

Page 3: LAPORAN PPL

MOTTO

“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan

kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang

yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

"Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat

orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar

engkau sekalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang

telah diberikan kepadamu." Muttafaq Alaihi.

“Janganlah bangga akan tubuhmu, tetapi banggalah atas kebersihan jiwa sucimu”.

( PETA)

Page 4: LAPORAN PPL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

penulis berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga telah dapat menyelesaikan laporan

program pengalaman lapangan. Laporan ini penulis buat berdasarkan hasil pengamatan,

wawancara dan pengalaman langsung selama mengikuti praktek pengalaman lapangan (PPL)

di SMA 1 NEGERI JEPON.

Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa STAI

MUHAMMADIYAH untuk menyelesaikan studinya sehingga kelak dari pengalaman ini

dapat menembah pengalaman dan wawasan yang lebih luas serta dapat meciptakan nuansa

yang lebih baru.

Keberhasilan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan dari

berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama bimbingan dan

pengarahan yang tulus dan ikhlas dari pembimbing, untuk itu penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dosen pembimbing

2. Kepala SMA 1 NEGERI JEPON

3. Guru pamong serta dewan guru SMA 1 NEGERI JEPON

4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah mendukung dan memberi arahan serta kritikan

demi terselesainya laporan ini

Kepada semua pihak yang telah membantu, kami tidak bisa membalas jasa yang telah

diberikan kepada kami, hanya kepada tuhan jualah kami berserah diri semoga semua apa yang

telah diberikan itu mendapat imbalan yang setimbalnya.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan-

kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya

kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang

Amin yarabbal alamin

Blora, Februari 2012

Penulis

Page 5: LAPORAN PPL

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………… 1

Halaman pengesahan ………………………………………………………………. 2

Motto ………………………………………………………………………………. 3

Kata pengantar …………………………………………………………………….. 4

Daftar isi……………………………………………………………………………. 5

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 7

A. Latar belakang……………………………………………………………… 7

B. Tujuan ……………………………………………………………………… 8

C. Kedudukan …………………………………………………………………. 8

D. Sasaran……………………………………………………………………… 8

E. Manfaat …………………………………………………………………….. 9

BAB II Gambaran Umum SMA N 1 Jepon ……………………………………….. 10

A.Latar geografis SMA N 1 Jepon……………………………………………. 10

B.Sejarah singkat SMA N 1 Jepon……………………………………………. 10

C.Visi dan misi SMA N 1Jepon ……………………………………………… 11

D.Data-data berkaitan dengan SMA N 1 Jepon………………………………. 11

BAB III Uraian Teoritis yang berkaitan dengan praktik keguruan atau praktik

pengalaman lapangan …………………………………………………… 26

A. Pengertian praktik keguruan atau praktik pengalaman lapangan…...……… 26

B. Kegunaan praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa…………………. 27

C. Metode pendidikan ………………………………………………………… 27

D. Kompetensi profesional guru ……………………………………………… 32

E. Hasil belajar………………………………………………………………… 33

Page 6: LAPORAN PPL

BAB IV Laporan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA 1 N Jepon…………….… 37

A. Persiapan awal seorang guru ………………………………………………. 37

B. Komunikasi pendidik dengan peserta didik ……………………………….. 38

C. Pengelolaan kelas ………………………………………………………….. 39

D. Penilaian dalam kelas………………………………………………………. 40

BAB V Penutup………………………………………………………………………. 43

Lampiran-lampiran

Page 7: LAPORAN PPL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat esensial yang mempunyai peranan

cukup dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Indonesia. Oleh

karena itu, system pendidikan Indonesia diharapkan mampu untuk menghasilkan

output yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi sesuai dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.

STAI MUHAMMADIYAH BLORA merupakan lembaga yang mencetak

calon pendidik. Dalam perkembangannya lembaga ini selalu dituntut untuk

meningkatkan mutu lulusannya, dalam arti dapat mencetak calon pendidik yang

professional.

Agar terbentuk calon pendidik yang profesional dan berkompeten, diperlukan

pengalaman yang cukup dan memadai. Semua pengalaman dan teori yang diterima di

bangku perkuliahan tidak banyak artinya tanpa pengalaman yang memadai. Hal ini

disebabkan karena masih adanya kesenjangan antar teori dan kenyataan y\ang ada

dalam masyarakat. Mahasiswa STAI MUHAMMADIYAH BLORA, sebagai contoh

pendidik yang harus memahami hal ini. Dan pada akhirnya mereka diharapkan dapat

menentukan sikap yang baik untuk menghadapinya.

Praktek pengalaman lapangan merupakan suatu bagian yang integral dari

keseluruhan kurikulum pendidikan keguruan dan ilmu pendidikan yang berfungsi

untuk merealisasikan pencapaian tujuan pendidikan. Program ini merupakan suatu

wahana bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan. Teori dan nilai-nilai yang

telah diperoleh dibangku kuliah. Selanjutnya diharapkan akan terbentuk ketrampilan

dan sikap yang lebih baik. Oleh karena itu kegiatan ini harus menyajikan pengalaman

yang sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan tugas seorang pendidik.

B. Tujuan.

Melalui kegiatan PPL diharapkan akan membentuk keprofesionalan guru dan

kependidikan yang lain. Secara rinci tujuan PPL adalah sebagai berikut:

a. Membimbing para mahasiswa atau calon guru kearah terbentuknya pribadi

yang memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan bagi

Page 8: LAPORAN PPL

profesi keguruan serta mampu menangkap arti situasi keguruan yang

dihadapi.

b. Membimbing para mahasiswa atau calon guru untuk menilai kepribadian

pendidik yang baik serta setia pada profesinya, sesuai dengan bidang

pendidikan dan perkembangan jasmaninya serta cakap menyelenggarakan

pendidikan di sekolah.

c. Membimbing para mahasiswa atau calon guru menghargai, menghormati

serta mentrampilkan diri dalam semua kegiatan. Sehingga terbentuk sikap

mental mahasiswa yang sesuai dengan profesi seorng guru.

d. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya

selama pelatihan refleksi, dan menuangkan hasilnya dalam pembuatan

laporan.

C. Kedudukan.

PPL merupakan bagian integral dalam keseluruhan kurikulum pendidikan yang

lainnya. Kegiatan ini berfungsi merealisasikan tujuan pendidikan dan pembentukan

profesi keguruan serta pembaharuan atau modernisasi STAI MUHAMMADIYAH

BLORA.

D. Sasaran.

Sasaran PPL adalah membentuk kepribadian calon guru dan tenaga

kependidikan yang lain agar memiliki nilai dan sikap, pengetahuan, serta ketrampilan

yang diperlukan profesinya, serta cakap dalam menyelenggarakan kependidikan yang

baik di sekolah maupun diluar sekolah.

Dengan berbekal pengetahuan yang cukup dan ketrampilan yang memadai

serta pengalaman dilapangan diharapkan mahasiswa berkecakapan dan tanggap serta

peka dalam mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada lingkungan

masyarakat pada umumnya, dan khususnya dalam lingkungan pendidikan sesuai

dengan bidang atau jurusan yang ditekuni selama ini.

Page 9: LAPORAN PPL

E. Manfaat.

Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan

adalah:

a. Mahasiswa PPL mengerti dan memahami secara cermat lingkungan fisik,

administrasi social dan psikologi sekolah.

b. Mahasiswa PPL dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang

diperoleh di kampus secara terpadu dalam kehidupan nyata sesuai dengan

kebutuhan anak didik.

c. Mahasiswa PPL menguasai berbagai ketrampilan mengajar.

d. Mahasiswa PPL dapat melatih profesionalismenya sebagai seorang guru.

Page 10: LAPORAN PPL

BAB II

Gambaran Umum SMA Negeri 1 JEPON

A. Letak Geografis SMA Negeri 1 Jepon

SMA Negeri 1 Jepon di bangun pada tahun 1997 dn merupakan SMA Negeri

termuda di Kabupaten Blora. Walupun merupakan SMA Negeri termuda, SMA Negeri 1

Jepon telah memperoleh beberapa prestasi yg sangat membangakan di tingkat Kabupaten

maupun Provinsi. SMA Negeri 1 Jepon berada di Desa Tempellemahbang Kec. Jepon

Kab. Blora. Letak sangat strategis, berada di sebelah selatan jalan utama kota Blora-Cepu

tepatnya dikilometer 9. SMA Negeri 1 Jepon merupakan satu-satunya sekolah menengah

atas yang berada di Kecamatan Jepon. Selain itu SMA Negeri 1 Jepon merupakan

sekolah dambaan bagi masyarakat sekitar. SMA Negeri 1 Jepon mempunyai peserta didik

kurang lebih 600 siswa dan Pendidik dan Tenaga kependidikan sekitar 58 orang yang

sangat berpengalaman. Selain itu mempunyai 18 ruang mengajar .

Fasilitas yang dimiliki: kantin sekolah, lapangan olahraga (voli, basket, tenis,

bulu tangkis, sepak bola, putsal dll), lab. Kimia dan fisika, lab. Biologi, lab.Bahasa, lab.

Komputer, mushola, tempat parkir, perpustakaan

dan Free hotspot.

B. Sejarah singkat SMA Negeri 1 Jepon

SMA Negeri 1 Jepon lahir dan diresmikan pada tanggal 21 juli 1997 di Blora,

pada awal perjalananya SMA Negeri 1 Jepon banyak mengalami kesulitan dan hambatan,

pada awalnya SMA Negeri 1 Jepon pada waktu itu belum memiliki gedung resmi,

sebelum memiliki Gedung kegiatan belajar mengajar dilaksanakan Di Gedung SMA 1

BLORA. Akhirnya pada tahun 1998/1999 Gedung SMA Negeri 1 Jepon diresmikan dan

mulai saat itu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di Gedung SMA Negeri 1 Jepon

dan sampai sekarang.

Page 11: LAPORAN PPL

C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Jepon

1. Visi SMA Negeri 1 Jepon adalah sebagai berikut :

”Unggul dalam prestasi yang berwawasan Imtaq, Iptek dan Kreatifitas

2. Misi SMA Negeri 1 Jepon adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

b. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama

c. Memotifasi peserta didik dalam mempelajari tehnologi informasi.

d. Memotifasi peserta didik dalam mengembang kreatifitas seni

e. Memacu peserta didik dalam bidang olahraga

D. Data – data berkaitan dengan SMA Negeri 1 Jepon

Berikut ini data-data tentang SMA Negeri 1 Jepon adalah sebagai berikut :

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jepon

2. Status Sekolah : Negeri

3. Alamat Sekolah

a) Alamat lengkap : Jln. Raya Blora-Cepu Km. 09. Tempellemahbang

b) Propinsi : Jawa Tengah

c) Kabupaten : Blora

d) Kecamatan : Jepon

4. Telepon : (0296) 525252/ 525676/ 535533

5. Sekolah Dibuka : 1 Juli 1997

6. No. Statistik Sekolah : 301031608028

7. No. Kode Jawa Tengah : 003

8. No. Satuan Kerja : 608162

9. No. Wajib Pajak : 0.265.029.9-507

10. Waktu Penyelenggaraan : Pagi

11. Akreditasi

a. Status : A

b. SK : Ma. 005115

12. KBM Perminggu : 45 Jam

13. Nama Kepala Sekolah : Dra. Tiknowati, M.Pd

: NIP. 19550606 197903 2 007

14. Pelaksanaan PBM : Sistem KTSP

Page 12: LAPORAN PPL

15. Tempat PBM : Milik Sendiri

16. Status Tanah dan Gedung : Milik Sendiri

17. Luas Tanah : 9.995 meter persegi

18. Gedung/ Bangunan : 2.628 meter persegi

19. Penggunaan Gedung

a) Gedung Kantor

No. Nama Bangunan Jumlah

1

2

3

4

5

6

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Tata Usaha

Ruang Guru

Ruang Waka

Ruang Komputer TU

Ruang Tamu/ Hall

1

1

1

1

1

1

b) Gedung Pendidikan

No. Nama Bangunan Jumlah

1

2

3

Ruang Kelas

Ruang Perpustakaan

Ruang Laboratorium

18

1

2

Page 13: LAPORAN PPL

c) Gedung Pendukung

No. Nama Bangunan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Ruang UKS

Ruang OSIS

Tempat Parkir

Mushola

KM/WC KS dan Guru

KM/WC Siswa

Ruang Koperasi

Ruang BK

Ruang Keterampilan

Ruang PSB

Ruang Komputer

1

1

3

1

2

4

1

1

2

1

1

20. Lapangan Olah raga : 1.020 Meter persegi

21. Luas Halaman : 750 Meter persegi

22. Sisa lahan : 5.597 Meter persegi

Page 14: LAPORAN PPL
Page 15: LAPORAN PPL

STRUKTUR ORGANISASI

SMA NEGERI 1 JEPON

Page 16: LAPORAN PPL

DAFTAR NAMA GURU/KARYAWAN SMA N 1 JEPON

No. NAMA Ket.

1 Dra. Tiknowati, M.Pd Kepala Sekolah

2 Dra. Th. Triwidyaningsih Waka Sarpras

3 Drs. Supriyadi Guru

4 Subarno, S.Pd Guru

5 Dra. Sumirah Guru

6 Drs. Marsono Guru BK

7 Drs. Slamet Setya Budi Waka Kurikulum

8 Agus Budi S, BA Guru

9 Drs. Eko Puji S. Guru

10 Sri Martutiningsih, S.Pd Guru

11 Suparno, S.Pd Guru

12 Kristanto, S.Pd Guru

13 Slamet Maryono, S.Pd Waka Penjamin Mutu

14 Sahlan, S.Pd Guru

15 Siti Mufrodah, S.Ag Waka Humas

16 Dra. Siti Nurhayati Waka

17 Sri Wahyuni, S.Pd Guru

18 Dian Novika Dewi, S.Pd Guru

19 Diana Kristyani, SE Guru

20 Yuliani Triwija, S.Pd Guru BK

21 Farida Listyari, S.Pd Guru

22 Endang Retno M, S.S. Guru

23 Septina K, S.Psi Guru BK

24 Ratna Wulandari, S.Pd Guru

25 Herlina Ekawati, S.Pd Guru

26 Dasar, S.Pd Guru

27 Drs. Toni Prayitno Guru

28 Walil Abdul Azis, S.Pd Guru

Page 17: LAPORAN PPL

No. NAMA Ket.

29 Triwati, S.Pd Guru

30 Dwi Susilo, S.Pd Guru

31 Dra. Th. Marjuni Guru

32 Lina Retnawati, S.Pd Guru

33 Listiana R, S.Sos Guru

34 Linarto, S.Kom Guru

35 Jerry Puspitasari, S.Pd Guru

36 Dewi Triwijayanti, S.Pd Guru

37 Kari Rahayu, S.Pd Guru

38 Dra. Endang Sunarti Guru

39 Drs. Nurudin Guru

40 Juhartono, S.Pd Guru

41 Iis Rukmini Sari, S.Pd Guru

42 Sr. Rodhiyah, S.Sen Guru

43 Intaya, S.Pd Guru

44 Helmi N, S.Pt Guru

45 Lenni N.W, ST, S.Pd Guru

46 Heri Akhirianto, S.Pd Guru

47 Dian Yuliyanti C, S.Pd Guru

48 Sukimin, SE KTU

49 Jumini, SE Staf TU

50 Endang Dwi H, A.Md Staf TU

51 Lestari Staf TU

52 Yustiana Dewi P Staf TU

53 Sulastri Staf TU

54 Ngaminah Staf TU

55 Tintin Suahartini Staf TU

56 Poni Aguswati Staf TU

57 Damiatun Staf TU

58 Sulastri B Staf TU

59 Wasirin Penjaga

60 Suparmin Penjaga

Page 18: LAPORAN PPL

No. NAMA Ket.

61 Samijan Penjaga

62 Lasmin Penjaga

63 M. Mujayin Penjaga

Page 19: LAPORAN PPL

FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA SEKOLAH

1. KEPALA SEKOLAH

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer. Administrasi dan

supervisor, pemimpin/lader, inovator, motivator.

a. Kepala sekolah selaku edukator

Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar

secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

b. Kepala sekolah selaku manger mempunyai tugas

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasi kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan pengawasan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7. Menentukan kebijakan

8. Mengadakan rapat

9. Mengambil keputusan

10. Mengatur proses belajar mengajar

11. Mengatur administrasi : ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana prasarana,

keuangan/RAPBS

12. Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi

1. Perencanaan 12. Perpustakaan

2. Pengorganisasian 13. Laboratorium

3. Pengarahan 14. Ruang keterampilan/kesenian

4. Pengkoordinasian 15. BP/BK

5. Pengawasan 16. UKS

6. Kurikulum 17. OSIS

7. Kesiswaan 18. Serbaguna

8. Ketatausahaan 19. Media

9. Ketenagaan 20. Gudang

Page 20: LAPORAN PPL

10. Kantor 21. 7 K

11. Keuangan

d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi

mengenai:

1. Proses belajar mengajar

2. Kegiatan BP/BK

3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasamanya masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana Prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegiatan 7 K

e. Kepala Sekolah sebagai pemimpin/leader

1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab

2. Memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa

3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah

4. Mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah

5. Membuat, memiliki gagasan baru

f. Kepala sekolah sebagi inovator

1. Melakukan pembaharuan di bidang : KBM, BK, ekstrakurikuler, Pengadaan

2. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan

3. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di BP3 / Komite

dan masyarakat

g. Kepala sekolah sebagai motivator

1. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

2. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK

3. Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

4. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

5. Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

7. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada

wakil kepala sekolah

Page 21: LAPORAN PPL

2. WAKIL KEPALA SEKOLAH

Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Ketenagaan

e. Pengkoordinasian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan data

i. Penyusunan laporan

Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan sebagai

berikut :

A. Kurikulum

1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

3. Mengatur penyusunan program pengajaran

4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler

5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kelulusan, dan

laporan kemajuan siswa, serta pembagian raport dan STTB

6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajarn

7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

8. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran

9. Mengatur mutasi siswa

10. Melakukan supervisi administrasi dan akademis

11. Menyusun laporan

B. Kesiswaan

1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

2. Mengatur dna mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (Keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan)

3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, Palang

Merah Remaja (PMR) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) usaha kesehatan sekolah

(UKS) patroli keamanan sekolah (PKS) paskibra

Page 22: LAPORAN PPL

4. Mengatu program pesantren kilat

5. Menyusun dan mengatu pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi

7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa

C. Sarana Prasarana

1. Merencanakan kebutuhan sarana, prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar

2. Merencanakan program pengadaannya

3. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana

4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

5. Mengatur pembakuannya

6. Menyusun laporan

D. Humas

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite sekolah dan peran

Komite

2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata

3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar Pendidikan)

4. Menyusun laporan

3. GURU

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien

Tugas dn tanggung jawab seorang guru meliputi :

a. Membuat perangkat program pengajaran :

1. AMP

2. Program Tahunan/cawu

3. Program satuan pelajaran

4. Program renana pengajaran

5. Program mingguan guru

6. LKS

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum,

ujian akhir

Page 23: LAPORAN PPL

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru

lain dalam proses kegiatan belajar mengajar

h. Membuat alat pelajaran / alat perga

i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

j. Mengikuti keigatan pengembangan dan pemasyarakatn kurikulum

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung

jawabnya

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang penelitian

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

4. WALI KELAS

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pengelola kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :

1. Denah tempat duduk siswa

2. Papan absensi siswa

3. Daftar pelajaran kelas

4. Daftar piket kelas

5. Buku absensi kelas

6. Buku kegitan pembelajaran/buku kelas

7. Tata tertib siswa

c. Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa

d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (leger)

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

f. Pencatatan mutasi siswa

g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar

h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

Page 24: LAPORAN PPL

5. GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi

oleh siswa tentang kesulitan belajar

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam

belajar

d. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

f. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling

g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling

i. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

6. PUSTAKAWAN SEKOLAH

Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika

b. Penyusunan pelayanan perpustakaan

c. Perencanaan pengembangan perpustakaan

d. Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka/media elektronika

e. Inventarisasi dan pengadministrasian buku/bahan pustaka/media elektronika

f. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta

masyarakat

g. Penyimpanan buku-buku/media elektronika

h. Menyusun tata tertib perpustakaan

i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

7. LABORAN

Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan sbb :

a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

b. Menyusun jadual dan tata tertib penggunaan laboratorium

c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

d. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium

Page 25: LAPORAN PPL

e. Inventaris dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium

f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

8. KEPALA TATA USAHA/KOORDINAT TU

Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan sbb :

a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

b. Pengelolaan keuangan sekolah

c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah

e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala

9. TEKNISI MEDIA

Teknisi media membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

a. Merencanakan alat-alat media

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media

c. Menyusun program kegiatan teknisi media

d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat media

e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media

f. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media

Page 26: LAPORAN PPL

BAB III

URAIAN TEORITIS YANG BERKAITAN DENGAN PRAKTIK

KEGURUAN ATAU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

( PPL )

A. Pengertian Praktik Keguruan atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Pengertian Praktik Keguruan adalah sesuatu yang bersifat intra kurikuler, yang

berupa latihan mengajar dan latihan tugas-tugas kependidikan lainnya, yang dilaksanakan

oleh setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesional guru yang

berkewenangan mengajar baik di SMP/MTs maupun SMU/SMK/MA.1 Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) menurut Prof. Dr. Oemar Hamalik adalah serangkaian

kegiatan yang diprogramkan bagi siswa LPTK, yang meliputi, baik latihan mengajar

maupun latihan diluar mengajar.2 Kegiatan ini merupakan ajang untuk membentuk dan

membina kompetensi profesional guru atau tenaga kependidikan yang lain.

PPL merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh

mahasiswa, yang mencakup, baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan

diluar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembetukan

profesi kependidikan. Berdasarkan rumusan yang singkat tersebut dapat diungkapkan 3

pikiran penting :

Pertama PPL berorientsi pada kompetensi, mengandung pengertian bahwa

tingkat kemampuan yang diperoleh oleh calon guru merupakan indikator hasil dan

pengalaman lapangan. Calon guru yang kompeten adalah calon guru yang mampu

melaksanakan tugas-tugas kependidikan dengan berhasil, dilihat dari produk yang

tercapai oleh siswanya dalam praktik kependidikan.

Kedua terarahnya pada pembentukan kemampuan-kemampuan profesional

calon guru atau tenaga kependidikan lainnya, bahwa PPL mengarahkan calon guru untuk

mengembangkan kemampuan profesional, kemampuan personal dan kemampuan sosial.

Ketiga dilaksanakan, dikelola dan ditata secara terbimbing dan terpadu, bahwa

dalam proses PPL, calon guru bertindak dan belajar secara aktif, bimbingan membantu

calon guru agar mampu mengarahkan dan mempebaiki diri.

1 Sukisno, M.Pd.I., Pedoman Praktik Keguruan, STAIM Blora, Tahun 20112 Prof. Dr. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, Hal 171.

Page 27: LAPORAN PPL

B. Kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa.

Menurut Dr. Redja Mudyahardjo, kegunaan praktik kependidikan pertama

adalah untuk memahami tenaga kependidikan secara komprehensif dan sistematis, turut

serta dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas-tugas

profesionalnya. Hal ini terjadi karena konsep-konsep ilmiah pendidikan yang menerapkan

prinsip-prinsip bagaimana melaksanakan pendidikan. Penguasaan yang mantap terhadap

konsep-konsep ilmiah pendidikan memberikan pencerahan tentang bagaimana melakukan

tugas-tugas profesional kependidikan. Kedua melatih penguasaan teknologi pendidikan

dari para pelaku praktik kependidikan. Penguasaan teknologi kependidikan memberikan

pedoman tehnis dalam melaksanakan praktik kependidikan. Penguasaan ini membawa

kepada ketepatan dalam memilih dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan

dalam praktik pendidikan, yang pada akhirnya membawa kelancaran, keberhasilan dan

kepuasan praktik kependidikan.3

Menurut Dr. Ir. H. Suprijanto, kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah

memberikan kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan informasi baru,

memberikan kesempatan kepada peserta praktikan untuk belajar sambil bekerja, prosedur

yang diamati dan dialami oleh peserta praktikan dapat diterapkan.4

C. Metode Pendidikan

1. Pengertian Metode Pendidikan

Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.5 Sedangkan

metode pendidikan ialah cara yang digunakan pendidik/ guru untuk menyapaikan

pelajaran kepada peserta didik.6 Dengan demikian metode pendidikan merupakan cara

untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Pada hakikatnya metode pendidikan

merupakan upaya pendidik/ guru dalam menciptakan situasi belajar yang mampu

menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi peserta didik sehubungan dengan

kegiatan belajar mengajar. Metode pendidikan yang baik merupakan upaya

mempertinggi mutu pendidikan baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Prinsip Umum Metode Pendidikan

3 Dr. Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, Rosda, Bandung, 2001, hal 195-1974 Dr. Ir. H. Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 132-133 5 DR. H. A. Qodri A. Azizy, MA. Dkk., Metodelogi Pendidikan Agama Islam, DEPAG. RI, Jkt., 2002, hal. 196 DR. H. A. Qodri A. Azizy, MA. Dkk., Metodelogi Pendidikan Agama Islam, DEPAG. RI, Jkt.,2002, hal. 88

Page 28: LAPORAN PPL

Pendidikan merupakan bimbingan secara sadar yang dilakukan pendidik

kepada peserta didik sebagai proses mentransfer baik kognitif, afektif dan

psikomotorik. Dengan seiring perkembangan zaman lahirlah teori-teori yang

digunakan para pendidik untuk proses belajar mengajar dan memunculkan berbagai

metode-metode pendidikan. Metode-metode tersebut berkembang dengan prinsip-

prinsip umum sebagai berikut :

a. Memperhatikan kecenderungan-kecenderungan para pelajar.

b. Memanfaatkan aktivitas individual para pelajar.

c. Mendidik melalui permainan atau menjadikan permainan sebagai sarana

pendidikan

d. Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar mengajar

tanpa membebani para pelajar dengan berbagai perintah atau larangan yang tidak

mereka butuhkan.

e. Memberikan motifasi kepada peserta didik untuk berbuat, bukannya menekannya,

sehingga dapat berbuat dengan penuh rasa senang.

f. Mengutamakan dunia anak-anak dalam arti memperhatikan kepentingan mereka

dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan masa depan.

g. Menciptakan semangat berkoperasi.

h. Memberikan motifasi kepada peseta didik untuk belajar mandiri serta memiliki

kepercayaan diri untuk melakukan tugas-tugas belajar dan penelitian.

i. Memanfaatkan segenap indra pelajar, sebab pendidikan indrawi merupakan alat

menuju pendidikan intelektual.7

3. Pertimbangan Menetapkan Metode Pendidikan Agama Islam

Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, sehingga

diperlukan pemilihan metode mengajar yang tepat dan efektif. Ketepatan penggunaan

metode pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi sifat dan tujuan belajar

yang hendak dicapai, kebutuhan untuk memperkaya pengalaman belajar, kemampuan

peserta didik, pengelolaan waktu, mengetahui dimana dan bagaimana menerapkan

kekuatan pendidik seefektif mungkin.8

4. Macam-macam Metode Pendidikan Agama Islam

Berikut ini merupakan macam – macam metode pendidikan antara lain seagai

berikut :

7 DR. H. A. Qodri A. Azizy, MA. Dkk., Metodelogi PAI, DEPAG. RI, Jkt., 2002, hal.89-918 DR. H. A. Qodri A. Azizy, MA. Dkk., Metodelogi PAI, DEPAG. RI, Jkt., 2002, hal. 91

Page 29: LAPORAN PPL

a. Ceramah.

Penyajian secara lisan. Metode ceramah dapat digunakan dalam kondisi sebagai

berikut :

Pendidik ingin mengajarkan topik baru.

Pendidik ingin membangkitkan semangat belajar kepada peserta didik

Proses belajar memerlukan penjelasan secara lisan.

b. Tanya Jawab

Hubungan antara pendidik dan peserta didik merupakan hubungan timbal balik

secara langsung. Tujuan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut :

Mengetahui penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan yang telah lalu

agar pendidik dapat menghubungkannya dengan topik bahasan yang baru atau

memeriksa efektivitas pendidikan yang dijalani.

Menguatkan pengetahuan dan gagasan pada peserta didik dengan memberikan

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan/ persoalan yang belum dipahami,

dan pendidik mengulang bahan pelajaran yang berkaitan dengan persoalan

tersebut.

Memotivasi peserta didik untuk aktif berfikir, memperhatikan jalannya proses

belajar mengajar dan melakukan pembahasan guna mencapai kebenaran.

Mendorong pelajar untuk berbuat, menunjukkan kebenaran dan

membangkitkan semangat untuk maju.

c. Diskusi

Merupakan kegiatan tukar-menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur

pengalaman secara teratur. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian

bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, di samping untuk

mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama.

d. Demonstrasi dan eksperimen

Memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu sesuai dengan fakta yang

ada. Metode ini digunakan apabila peserta didik ingin mengetahui tentang : proses

pengaturan, proses pembuatan, proses kerja, proses penggunaan dan proses

mengetahui kebenaran.

e. Sosiodrama

Mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Metode

ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :

Agar peserta didik dapat menghayati dan menhargai perasaan orang lain.

Page 30: LAPORAN PPL

Agar peserta didik dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.

Agar dapat belajar bagaimana mengambil keputusan secara spontan dalam

situasi kelompok.

Untuk merangsang kelas agar berfikir dan memecahkan masalah.

f. Pemecahan masalah

Pemecahan masalah untuk merangsang peserta didik untuk berfikir yang

melibatkan kegiatan bimbingan. Langkah-langkah dalam metode ini sebagai

berikut :

Mengidentifikasi masalah secara jelas untuk dipecahkan.

Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah tersebut.

Menetapkan jawaban sementara terhadap masalah tersebut.

Menguji jawaban sementara jawaban tersebut.

Menarik kesimpulan.

g. Karyawisata

Kunjungan diluar kelas dalam rangka belajar. Pengajaran dengan metode ini

memerlukan langkah-langkah : perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

Perencanaan ( perumusan tujuan, penetapan objek sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai, penetapan waktu, penyusunan rencana belajar selama karyawisata

berlangsung, dan penyediaan perlengkapan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan

kegiatan belajar di objek karyawisata, para pelajar dibimbing oleh pendidik agar

kegiatan tidak menyimpang dari tujuan yang telah direncanakan. Pada akhir

karyawisata pelajar harus diminta laporannya, baik lisan maupun tertulis, yang

merupakan inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karyawisata

berlangsung.

h. Simulasi

Tiruan atau perbuatan yang dilakukan dengan pura-pura. Metode ini digunakan

untuk menjelaskan sesuatu bahan pelajaran melalui perbuatan yang bersifat pura-

pura, atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peran mengenai

sesuatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.

Metode simulasi biasanya digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran

sebagai berikut :

Melatih keterampilan tertentu, baik untuk kepentingan profesi maupun untuk

kepentingan kehidupan sehari-hari.

Page 31: LAPORAN PPL

Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.

Melatih memecahkan masalah.

Meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan pelajar dalam mempelajari

situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya.

Memberikan motivasi belajar kepada pelajar.

Melatih pelajar untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok.

Menumbuhkan daya kreativitas pelajar.

Melatih pelajar untuk mengembangkan sikap toleransi.

i. Tutorial

Metode ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya sebagai berikut :

Tutorial konsultasi.

Pendidik dan peserta didik bertemu secara teratur yang membahas tentang

karya dan mempertahankan isinya terhadap pertanyaan atau sanggahan

pendidik.

Tutorial Kelompok

Memberdayakan tenaga-tenaga pengajar secara lebih efisien dalam usaha

membantu para peserta didik yang kurang berbakat dan juga untuk menggali

potensi kelompok kecil.

Tutorial Praktikum

Mengajarkan keterampilan psikomotorik terhadap kelompok maupun secara

individu. Yang perlu diperhatikan dalam metode ini diantarnya :

1. Baik tutor maupun perserta tutor hendaknya sama-sama mengadakan

persiapan dengan baik untuk setiap pertemuan.

2. Tutor hendaknya tidak memonopoli diskusi, tetapi hendaknya memberi

kesempatan kepada peserta tutor untuk berpartisipasi.

j. Studi bebas

Mengembangkan inisiatif, rasa tanggungjawab dan pandangan tentang hikmah

bahan pelajaran. Pelalaksanaan metode ini mencakup unsur-unsur sebagai

berikut :

Tujuan dirumuskan secara spesifik.

Setiap peserta diberikan keterangan terinci mengenai tujuan yang harus

dicapai dan diberikan kebebasan untuk menyusun jadwal dan kurikulum untuk

dirinya sendiri.

Page 32: LAPORAN PPL

Pekerjaan atau bacaan bebas dapat dikerjakan secara perorangan dan juga

kelompok kecil.

Pencapaian hasil belajar diukur dengan tes acuan patokan.

k. Latihan

Digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang

telah dipelajari.

D. Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus

dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apa pun. Guru harus terampil

mendidik dan mengajar juga memiliki kepribadian yang baik dan melakukan social

adjusment dalam masyarakat. Karakteristik kompetensi profesional seorang guru

diantaranya :

1. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya,

2. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil,

3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pedidikan (tujuan

intruksional) sekolah.

4. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar mengajar di

kelas.

Hasil penelitian Arora Kamla menyatkan bahwa karakteristik profesional yang

sangat mempengaruhi efektifitas guru mengajar adalah berkenaan dengan kemampuan-

kemampuan :

1. Menerangkan dengan jelas topik-topik yang menjadi bahan ajar.

2. Menyajikan dengan jelas tentang mata pelajaran

3. Mengorganisasikan secara sistematis tentang mata pelajar.

4. Berekspresi

5. Membangkitkan minat dan dorongan siswa untuk belajar,

6. Menyusun rencana dan persiapan mengajar.9

E. Hasil Belajar

Hasil belajar idealnya dapat mengungkap semua aspek pembelajaran, yaitu

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, sebab siswa yang memiliki kemampuan kognitif

baik saat diuji , misalnya dengan paper-and-pencil test belum tentu dapat menerapkan

9 Dr. Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, Rosda, Bandung, 2001, hal 198

Page 33: LAPORAN PPL

dengan baik pengetahuannya dalam mengatasi permasalahan kehidupan (Green, 1975).

Hasil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

Pada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasifikasian hasil belajar

yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 1956, yaitu cognitive, affective dan psychomotor.

Kognitif (cognitive) adalah ranah yang menekankan pada pengembangan kemampuan

dan ketrampilan intelektual. Afektif (affective) adalah ranah yang berkaitan dengan

pengembangan-pengembangan perasaan, sikap nilai dan emosi, sedangkan psikomotor

(psychomotor) adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan atau keterampilan

motorik.

Cakupan asesmen terkait dengan ranah hasil belajar dalam konteks Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan. Hal ini merupakan penjabaran

dari stándar isi dan stándar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat kompetensi secara

utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik

masing-masing mata pelajaran. Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa

kompetensi dasar dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator

pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Indikator-

indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai

pencapaian kompetensi dasar bersangkutan. Teknik penilaian yang digunakan harus

disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi

dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat

diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, afektif,

dan psikomotor.

Seperti diuraikan di atas, umumnya tujuan pembelajaran mengikuti

pengklasifikasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 1956, yaitu

cognitive, affective, dan psychomotor. Benjamin Bloom (1956) mengelompokkan

kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan ranah

non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ranah afektif

dan ranah psikomotor. Setiap ranah diklasifikasikan secara berjenjang mulai dari yang

sederhana sampai pada yang kompleks.

1. Ranah Kognitif

Dalam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang

tempat utama, terutama dalam tujuan pengajaran di SD, SMTP, dan SMU. Aspek

Page 34: LAPORAN PPL

kognitif dibedakan atas enam jenjang, yaitu aspek pengetahuan, pemahanan,

penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

a. Pengetahuan (knowledge), dalam jenjang ini seseorang dituntut dapat mengenali

atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat

menggunakannya. Kata-kata operasional yang digunakan, yaitu: mendefinisikan,

mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftarkan, menjodohkan,

menyebutkan, menyatakan dan mereproduksi.

b. Pemahaman (comprehension), kemampuan ini menuntut siswa memahami atau

mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan

dapat memanfaatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.

Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni; (1) menterjemahkan, (2)

menginterpretasikan, dan (3) mengekstrapolasi. Kata-kata operasional yang

digunakan antara lain: memperhitungkan, memperkirakan, menduga,

menyimpulkan, membedakan, menentukan, mengisi, dan menarik kesimpulan.

c. Penerapan (aplication), adalah jenjang kognitif yang menuntut kesanggupan

menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip prinsip,

serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata-kata operasional yang

digunakan antara lain: mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan,

memanipulasikan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, dan

menggunakan.

d. Analisis (analysis adalah tingkat kemampuan yang menuntut seseorang untuk

dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau

komponen pembentuknya. Kemampuan analisis diklasifikasikan menjadi tiga

kelompok, yaitu; (1) analisis unsur, (2) analisis hubungan, (3) analisis prinsip-

prinsip yang terorganisasi. Kata-kata operasional yang umumnya digunakan

antara lain: memperinci, mengilustrasikan, menyimpulkan, menghubungkan,

memilih, dan memisahkan.

e. Sintesis (synthesis), jenjang ini menuntut seseorang untuk dapat menghasilkan

sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang

diperoleh dapat berupa: tulisan, rencana atau mekanisme. Kata operasional yang

digunakan terdiri dari: mengkatagorikan, memodifikasikan, merekonstruksikan,

mengorganisasikan, menyusun, membuat design, menciptakan, menuliskan, dan

menceritakan.

Page 35: LAPORAN PPL

f. Evaluasi (evaluation) adalah jenjang yang menuntut seseorang untuk dapat

menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria

tertentu. Hal penting dalam evaluasi ialah menciptakan kondisi sedemikian rupa

sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria, standar atau ukuran untuk

mengevaluasi sesuatu. Kata-kata operasional yang dapat digunakan antara lain:

menafsirkan, menentukan, menduga, mempertimbangkan, membenarkan, dan

mengkritik.

2. Ranah Afektif

Secara umum ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang

menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar

tentang nilai yang diterima dan kemudian mengambil sikap sehingga kemudian

menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya.

Jenjang kemampuan dalam ranah afektif yaitu:

a. Menerima (Receiving), diharapkan siswa peka terhadap eksistensi fenomena atau

rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk

menerima dan memperhatikan. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain:

menanyakan, memilih, mendeskripsikan, memberikan, mengikuti, menyebutkan.

b. Menjawab (Responding), siswa tidak hanya peka pada suatu fenomena, tetapi juga

bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan siswa untuk

menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata-kata operasional

yang digunakan antara lain: menjawab, membantu, melakukan, membaca,

melaporkan, mendiskusikan, dan menceritakan.

c. Menilai (valuing), diharapkan siswa dapat menilai suatu obyek, fenomena atau

tingkah laku tertentu dengan cukup konsisten. Kata-kata operasional yang

digunakan antara lain; melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan,

mengambil bagian, memilih, dan mengikuti.

d. Organisasi (organization), tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai

yang berbeda,

e. menyelesaikan/memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata-kata

operasional yang digunakan antara lain: mengubah, mengatur, menggabungkan,

membandingkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, dan memodifikasikan.

3. Ranah Psikomotor

Berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya mulai dari yang

sederhana sampai yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurang-

Page 36: LAPORAN PPL

kurangnya 30 menit. Kata operasional untuk aspek psikomotor harus menunjuk pada

aktualisasi kata-kata yang dapat diamati, yang meliputi:

a. Muscular or motor skill; mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat,

menggerakkan, dan menampilkan.

b. Manipulations of materials or objects; mereparasi, menyusun, membersihkan,

menggeser, memindahkan, dan membentuk.

c. Neuromuscular coordination; mengamati, menerapkan, menghubungkan,

menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, dan menggunakan.

Page 37: LAPORAN PPL

BAB IV

ANALISA PRAKTIK KEGURUAN

Dalam praktik pengalaman lapangan, tingkat kemampuan yang harus dimiliki bagi

seorang calon guru adalah tingkat profesional maupun tingkat kemampuan berinovasi dalam

kondisi lingkungan kerja, baik yang berkenaan dengan kebutuhan dan kesulitan yang

dihadapi, maupun kesempatan dan tangung jawab orang-orang disekitar, termasuk kerjasama

sesama rekan guru dan pimpinan (Kepsek). Dengan demikian penguasaan konsep-konsep

ilmiah tentang pendidikan sangat berguna bagi pengembangan dan penguasaan prosedur dan

teknik-teknik kerja profesional kependidikan.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan adalah

pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap

serta pola tingkah laku yang dipelukan bagi profesinya serta cakap dalam mneggunakan

teknologi pendidikan di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah

maupun di luar sekolah.

Dari sedikit uraian di atas, maka yang diperlukan dalam praktik keguruan untuk

menunjang profesionalitas seorang guru adalah bagaiman seorang guru mampu

mempersiapkan untuk kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan, bagaimana seorang

guru mampu berkomunikasi dengan baik dengan siswanya dan juga bagaimana seorang guru

mampu mengelola kelas dengan baik.

A. Persiapan Awal Seorang Guru.

Persiapan awal yang dilakukan seorang guru atau calon guru untuk

memperlancar kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran dengan menganalisa Silabus yang ada

Dalam konteks ini, program yang dirancang merupakan rencana pribadi

seorang guru tentang apa yang akan dilakukan bersama dengan peserta didik. Atas

dasar di atas sasaran pokok dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah sebagai berikut :

a. Nyatakan kegiatan pertama pembelajaran, yaitu pernyataan kegiatan peserta didik

yang merupakan gabungan antara standart kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, materi pokok dan pencapaian hasil belajar.

b. Nyatakan tujuan umum pembelajaran

Page 38: LAPORAN PPL

c. Merinci media untuk mendukung kegiatan belajar mengajar

d. Membuat skenario tahapan kegiatan siswa

2) Mempersiapkan Alat peraga atau media pendidikan

Persoalan yang paling esensial bagi para pendidik adalah dalam pemilihan,

pengadaan, serta pendayagunaan secara efektif media pengajaran. Baik dalam proses

pengembangan kurikulum, implementasi dalam kelas maupun mempersiapkan materi

dan bahan pengajaran. Sebenarnya permasalahan tersebut terletak pada tehnologi dan

metodelogi media pengajaran itu sendiri. Pemilihan dan pengadaan media pengajaran

dalam kaitannya dengan penyajian bahan pengajaran banyak mengalami kesulitan.

Karena tidak semua pendidik memahai bahwa :

a. Melalui media pengajaran yang tepat, akan dapat dihilangkan ataupun ditekan

seminimal mungkin semua hambatan komunikasi dalam proses belajar mengajar.

b. Peserta didik dapat belajar atau menerima materi pelajaran secara lebih efektif dan

efesien sesuai dengan kamampuan peserta didik dan waktu yang tersedia dalam

proses belajar mengajar.

c. Dengan aneka ragam media pengajaran, peserta didik akan lebih aktif dalam

proses belajar mengajar.

Dalam hal ini kemampuan media pengajaran untuk menghasilkan prodak

ataupun pengaruh yang diharapakan oleh pendidik atau peserta didik akan banyak

mempengaruhi proses belajar mengajar tadi. Karakteristik dan stimulasi yang ada

pada media pengajaran harus diselaraskan dengan situasi dan tujuan para peserta didik

tersebut.

B. Komunikasi Pendidik dengan Peserta Didik.

Dalam konteks belajar mengajar, seorang pendidik harus mampu menyampaikan

pesan secara sederhana, sebab tingkat bahasa peserta didik berbeda dengan kemampuan

bahasa pendidik. Lebih tepatnya, komunikasi antara pendidik dan peserta didik harus

lebih mementingkan pesan yang harus disampaikan dari pada bahasa yang tinggi.

Komuniksai harus memberikan pemahaman menuju kondisi yang lebih baik, baik dalam

kelas maupun luar kelas, harus mampu mendorong dinamika kehidupan yang membawa

kepahaman bersama.

Page 39: LAPORAN PPL

Komunikasi antara Pendidik dan Peserta Didik menjadi pentingdalam kelas

sebab:

1) Memberikan kebebasan kepada Peserta Didik untuk bertanya, dan merupakan hal

yang harus dilakukan. Kebebasan bagi peserta didik untuk terlibat secara komunikatif

merupakan hal yang sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan kegiatan belajar

mengajar.

2) Menumbuhkan keberanian berkomunikasi terhadap peserta didik merupakan tugas

pendidik yang harus dikerjakan. Ini menjadi pembuka pertama bagaimana

mengaktualisasikan diri di depan kelas dan pendidik sebagai pengelola kelas harus

mampu memberikan apresiasi yang positif.

3) Memanusiakan Peserta Didik ketika berkomunikasi dalam kelas merupakan sesuatu

yang harus dilakukan peserta didik. Dengan kata lain, toleransi kepada peserta didik

harus dijunjung tinggi, sebab mereka masih berada dalam proses belajar.

Strategi yang bisa diterapkan untuk menunjang komunikasi yang baik antara

Pendidik dan Peserta didik menurut Center of Occupational Research and Development

menyampaikan lima strategi penerapan pembelajaran, yang dapat disingkat REACT

yaitu:

1) Relating yaitu pembelajaran dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.

2) Experiencing yaitu pembelajaran yang ditekankan pada eksplorasi, penemuan dan

penciptaan.

3) Appliying yaitu pembelajaran dengan mempresentasikan pengetahuan dalam

konteksnya

4) Cooperating yaitu pembelajaran melalui konteks komunikasi interpersonal,

pemakaian bersama dan sebagainya.

5) Transferring yatiu pembelajaran melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi

atau konteks baru.

C. Pengelolaan Kelas

Kelas merupakan salah satu elemen sekolah yang memiliki peran tersendiri

dalam pendidikan. kelas merupakan ruang bagi mereka untuk mencurahkan sesuatu yang

Page 40: LAPORAN PPL

dapat dikerjakan. Hal yang paling penting dalam memperhatikan ruang kelas sebagai

ruang belajar yang mendidik dan menghasilkan praktik pendidikan yang bermutu.

Selama ini pembelajaran dalam kelas yang banyak dilakukan pendidik yang

kurang bisa dalam pengelolaan kelas dan membuat peseta didik bosan bahkan malas

karena adanya faktor yang cukup rasional antara lain seabagai berikut :

1. Pola pengajaran yang dilakukan sangat otoriter. Peserta didik harus mengikuti apa

yang diperintahkan pendidik. Kemungkinan lain adalah model pengajaran yang

membosankan hingga anak didik merasa jenuh dan tidak memiliki semangat. Hal

demikian harus diperhatikan apabila mengharapkan praktik kependidikan yang

menarik dalam kelas.

2. Pendidik tidak memberikan ruang bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapat

mengenai persoalan dalam pelajaran yang sedang dibahas. Ada monopoli pendapat

yang dijalankan oleh pendidik kepada peserta didik

3. Pendidik menganggap dirinya paling pintar dan mengetahi bahan pelajaran yang

disampaikan, sehingga peserta didik tidak perlu berkomentar apapun.

Pengelolaan kelas yang baik harus bisa menghindari tiga faktor diatas, sehingga di

dalamnya terjadi komunikasi yang baik. Sehingga materi yang disampaikan dapat

terserap oleh peserta didik

D. Penilaian dalam Kelas.

Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan

pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik

yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai

informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini,

keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam

mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.

Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan

dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau

hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas lebih merupakan proses

pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam

hal ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari

Page 41: LAPORAN PPL

proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah

perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti

yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan

informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui

berbagai cara, seperti unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper

and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil

kerja/karya peserta didik (portfolio), , dan penilaian diri.

Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang

menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami

dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk

dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta

didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh

guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.

Dari 4 poin diatas maka ada beberapa kendala yang kami hadapi saat PPL

berlangsung diantaranya:

1. Persiapan Awal Seorang Guru.

Kendalanya adalah dalam pembuatan RPP, sebab teori yang di dapat di

perguruan tinggi berbeda jauh dengan apa yang ada dalam kenyataan di sekolah,

hal ini menyebabkan mahasiswa harus menyesuaikan diri, mencari informasi

tentang format RPP terbaru yang diterapkan di sekolah. Hal ini dapat dihindari

apabila pihak perguruan tinggi mampu mengikuti perubahan-perubahan yang ada

dalam dunia pendidikan.

Persiapan selanjutnya adalah alat peraga, di tempat PPL kami ada

beberapa kelas yang sangat mendukung adanya pemakain multimedia namun ada

juga kelas yang tidak dapat menggunakan fasilitas tersebut, hal ini menyebabkan

kebimbangan apakah kami akan menggunakan fasilitas tersebut atau tidak. Hal

lain yang menjadi kendala adalah kurangnya kemampuan mahasiswa dalam

penguasaan teknologi ynng menyebabkan mahasiswa menggunakan media lama

yakni menulisnya di kertas dan ditempel. Pihak perguruan tinggi harusnya dapat

memperbaiki diri dengan mengajarkan mahasiswanya dengan teknologi yang

Page 42: LAPORAN PPL

berkembang saat ini, sebab semakin majunya jaman semakin maju pula pemikiran

dan multimedia yang ada.

Page 43: LAPORAN PPL

2. Komunikasi

Komunikasi sangat vital sekali dalam suatu PBM sebab lancar dan

tidaknya komunikasi sangat berpengaruh dengan hasil belajar. Kendala yang kami

hadapi adalah tuntutan menggunakan bahasa yang formal saat PBM padahal

dengan bahasa yang formal maka suasana kelas akan menjadi tegang dan kurang

menyenangkan.

3. Pengelolaan kelas.

Di dalam pengelolaan kelas tidak luput dari arti penting komunikasi

dimana pengelolan kelas dapat tercapai apabila guru dapat berinteraksi secara baik

dengan murid. Pengelolan kelas sebenarnya tergantung dari situasi dan kondisi

kelas masing-masing diman tiap kelas mempunyai karakter yang berbeda dan

mendapatkan penanganan yang berbeda. Kendala yang kami hadapi adalah kami

masih sering terfokus pada diri kami sendiri sat menyampaikan materi yang

mengakibatkan kejenuhan murid didalam kelas.

4. Penilain dalam kelas

Penilaian didalam kelas adalah penilaian saat PBM berlangsun adapun

kendala yang kami hadapi adalah kurang mengenal siswa siswi yang

mengakibatkan keraguan dalam penilaian sikap, kemudian saat penilaian evaluasi

kami mendapat kendala yakni ada siswa yang mengerjakn dengan tidak sungguh-

sungguh.

Page 44: LAPORAN PPL

BAB V

PENUTUP

Segala puji bagi Allah SWT dengan segala Rahmat, Taufiq, Hidayah serta

Inayahnya yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga penulis dan segenap

kelompoknya telah mampu menenyelesaikan semua kegiatan PPL yang dilakukan di

SMA 1 NEGERI JEPON dengan lancar. Penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berpartisipasi dalam

kelancaran kegiatan PPL ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik dari

sekolah tempat PPL dan lembaga perguruan tinggi kami.

Penulis dan segenap kelompoknya menyadari bahwa banyak kesalahan dan

kekurangan dalam kegiatan dan penulisan laporan kegiatan PPL ini. Kesalahan dan

kekurangan dalam kegiatan dan penulisan laporan kegiatan PPL, kami minta maaf yang

sebesar-besarnya dan kesalahan dan kekurangan itu kami jadikan sebuah pembelajaran

bagi kami. Untuk itu kami mohon koreksi, kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan laporan ini.

Demikian yang bisa kami tulis sebagai laporan kegiatan PPL di SMA 1 NEGERI

JEPON, semoga dapat bermanfat bagi kita semua untuk menambah wawasan dalam

meningkatkan profesionalisme sebagai seorang guru Agama Islam. Amin.

Kritik dan Saran

Dari pengalaman kami selama PPL yang telah kami laksanakan mulai hari/

tanggal : Senin 9 Januari 2012 sampai Rabu, 8 Februari 2012 dan penutupan kegiatan

PPL pada hari/ tanggal : Kamis 9 februari 2012. Sehingga penulis ingin memberikan

saran yang semoga dapat meningkatkan kualitas PPL yang akan datang baik untuk

Lembaga Perguruan Tinggi maupun Mahasiswa peserta PPL yang akan datang :

1) Untuk lembaga Perguruan Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah

Blora.

a. Untuk kegiatan PPL yang akan datang, semoga dapat dikembangkan lagi, dengan

mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah negeri yang lain.

Page 45: LAPORAN PPL

b. Adanya penyeleksian bagi mahasiswa PPL agar lebih siap dan lebih menjaga

nama baik STAI MUHAMMADIYAH BLORA

c. Untuk Dosen Mata Kuliah supaya mempersiapkan lebih matang lagi kegiatan PPL

yang akan datang.

d. Bimbingan selama PPL yang dilakukan Dosen Pembimbing Lapangan diharapkan

lebih intensif lagi.

2) Untuk Mahasiswa yang akan melaksanakan PPL

a. Supaya mempersiapkan sesuatu yang dibutuhkan dalam PPL dengan lebih baik

lagi, baik dari segi intern (mental, kemampuan dalam berbahasa dan lain

sebagainya) dan Ekstern (finansial, dan lain sebagainya)

b. Menjalin hubungan yang baik dengan sekolah tempat PPL, dengan mematuhi

seluruh peraturan dan tata tertib yang ada.

c. Merencanakan dan mempersiapkan praktik keguruan dengan baik.

d. Mematuhilah semua kesepakatan dalam kelompok, yang menunjang kegiatan

PPL.

e. Memperhatikan dan melaksanakan semua pembekalan yang dilakukan oleh STAI

MUHAMMADIYAH BLORA

Page 46: LAPORAN PPL

DAFTAR LAMPIRAN

Surat tugas

Daftar dosen pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing

Daftar guru pamong mahasiswa yang dibimbing

Daftar hadir mahasiswa

Jadwal praktek mengajar

RPP