laporan pendahuluan chf.doc

13
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN CONGESTIF HEART FAILURE (CHF) DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI 11111111111111111 Di susun Oleh : Nama : Fitria Umi Kasanah NIM : P17420613058 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Upload: fitria

Post on 14-Sep-2015

133 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN

CONGESTIF HEART FAILURE (CHF) DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Di susun Oleh :Nama : Fitria Umi Kasanah

NIM : P17420613058POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

2014A. DEFINISIGagal jantung adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel (disfungsi diastolic) dan/atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik).(Sudoyo Aru, dkk 2009)B. PATOFISIOLOGI Respon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat.

Cardiac out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi yang berusaha untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.

Respon awal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua pengaruh utama :

1. Meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium.

2. Vasokontriksi perifer

Vasokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang kurang vital, seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital, seperti otak. Kontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung. Peningkatan peregangan serabut otot myocardium memungkinkan kontraktilitas.

Pada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put, namun selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium, meregangkan serabut- serabut myocardium dibawah garis kemampuan kontraksi. Bila orang tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk memulai peningkatan volume ventrikel dapat memperberat preload dan kegagalan komponen- komponen.

Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktifkan sistem renin angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun afterload pada waktu jangka panjang dan seterusnya.

Kompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur miocardium itu sendiri yang akhirnya lama- kelamaan miocardium akan menebal atau menjadi hipertropi untuk memperbaiki kontraksi namun ini berdampak peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.

Kegagalan ventrikel kiri

Kegagalan ventrikel kiri untuk memompakan darah yang mengandung oksigen guna memenuhi kebutuhan tubuh berakibat dua hal :

1. Tanda- tanda dan gejala- gejala penurunan cadiac output.

2. Kongesti paru- paru.

Dispnea

Pernafasan yang memerlukan tenaga merupakan gejala dini dari kegagalan ventrikel. Bisa timbul akibat gangguan pertukaran gas karena cairan di dalam alveoli. Hal ini bisa menjadi payah karena pergerakan tubuh, misal menaiki tangga, berjalan mendaki dll. Karena dengan kegiatan tersebut memerlukan peningkatan oksigen.

Orthopnea

Timbul kesukaran bernafas pada waktu berbaring terlentang dan orang harus tidur pakai sandaran di tempat tidur atau tidur duduk pada sebuah kursi. Bila orang tidur terlentang ventilasi kurang kurang dan volume darah pada pembuluh- pembuluh paru- paru meningkat.

Kegagalan ventrikel kanan

Kegagalan ventrikel kanan terjadi bila bilik ini tidak mampu memompa melawan tekanan yang naik pada sirkulasi pada paru- paru. Kegagalan ventrikel kanan dalam memompakan darah akan mengakibatkan oedema pada ekstrimitas. Pada hati juga mengalami pembesaran karena berisi cairan intra vaskuler, tekanan di dalam sistem portal menjadi begitu tinggi sehingga cairan didorong melalui pembuluh darah masuk ke rongga perut (acites) akibatnya akan mendesak diafragma yang akhirnya akan susah untuk bernafas.

C. ETIOLOGIBeberapa istilah gagal jantung (Sudoyo Aru, dkk 2009)

1. Gagal jantung sistolik adalah ketidakmampuan kontraksi jantung memompa sehingga curah jantung menurun menyebabkan kelemahan, fatik, kemampuan aktifitas fisik menurun dan gejala hipoperfusi lainnya2. Gagal jantung diastolic adalah gangguan reaksi dan gangguan pengisian ventrikelKlasifikasi menurut gejala dan intensitas gejala (Morton, 2012)

1. Gagal jantung akutTimbulnya gejala secara mendadak, biasanya selama beberapa hari atau beberapa jam

2. Gagal jantung kronikPerkembangan gejala selama beberapa bulan sampai beberapa tahun dan menggambarkan keterbatasan kehidupan sehari hari

Klasifikasi gagal jantung menurut letaknya :1. Gagal jantung kiri merupakan kegagalan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengosongkan dengan benar dan dapat lebih lanjut diklasifikasikan menjadi disfungsi sistolik dan diastolic 2. Gagal jantung kanan merupakan kegagalan ventrikel kanan untuk mepompa secara adekuat. Penyebab gagal jantung kanan yang paling sering terjadi adalah gagal jantung kiri, tetapi gagal jantung kanan dapat terjadi dengan adanya ventrikel kiri benar benar normal dan tidak menyebabkan gagal jantung kiri. Gagal jantung kanan dapat juga disebabkan oleh penyakit paru dan hipertensi arteri pulmonary primerMenurut derajat sakitnya :

1. Derajat 1 : Tanpa keluhan masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak nafas2. Derajat 2 : Ringan aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang3. Derajat 3 :Sedang aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan4. Derajat 4 : Berat tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari hari, bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan aktivitas walaupun aktivitas ringanD. PATHWAYS

E.

F.

G.

H. I.

J.

K.

L.

E. PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Aktivitas dan istirahatKelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas).

b. SirkulasiMempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes melitus. Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary refill time, disritmia. Suara jantung , suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papilaris yang tidak berfungsi. Heart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan (tachy atau bradi cardia). Irama jantung mungkin ireguler atau juga normal. Edema: Jugular vena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung. Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.

c. EliminasiBising usus mungkin meningkat atau juga normal.

d. NutrisiMual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.

e. Personal hygiene Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar pada saat melakukan aktivitas.

f. Neuro sensori

Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation.

g. Kenyamanan

Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin.

Lokasi nyeri dada bagian depan substernal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah.Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran. h. RespirasiDispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged. i. Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.

j. Pengetahuan Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.

k. Studi diagnostic

ECG menunjukan: adanya S-T elevasi yang merupakan tanda dari iskemik, gelombang T inversi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang Q yang mencerminkan adanya nekrosis. Enzym dan isoenzym pada jantung: CPK-MB meningkat dalam 4-12 jam, dan mencapai puncak pada 24 jam. Peningkatan SGOT dalam 6-12 jam dan mencapai puncak pada 36 jam. Elektrolit: ketidakseimbangan yang memungkinkan terjadinya penurunan konduksi jantung dan kontraktilitas jantung seperti hipo atau hiperkalemia. Whole blood cell: leukositosis mungkin timbul pada keesokan hari setelah serangan. Analisa gas darah: Menunjukan terjadinya hipoksia atau proses penyakit paru yang kronis atau akut. Kolesterol atau trigliseid: mungkin mengalami peningkatan yang mengakibatkan terjadinya arteriosklerosis. Chest X ray: mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF, atau aneurisma ventrikuler. Echocardiogram: Mungkin harus di lakukan guna menggambarkan fungsi atau kapasitas masing-masing ruang pada jantung. Exercise stress test: Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi terhadap suatu stress/ aktivitas.

DIAGNOSA KEPERAWATANa. Penurunan perfusi jaringan jantung berdasarkan kontraktilitas miokardialb. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

INTERVENSIRencana tujuan :a. Gangguan perfusi jaringan berkurang atau tidak meluas

b. Dapat melakukan ADLs secara mandiri

Rencana tindakan :

a. - Evaluasi adanya nyeri dada Posisikan semiflower untuk memaksimalkan ventilasi Pasang alat bantu nafas dan monitor pemberian therapy O2 Monitor balance cairan

Monitor adanya perubahan tekanan darah

Kolaborasi pemberian obat diuretik

Monitor adanya dispneu

Anjurkan pasien untuk menurunkan stressb. - Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas yang konsisten yang sesuai dengan kemampuan

Selingi periode aktivitas dengan periode istirahat

Evaluasi peningkatan intoleransi aktivitas Bantu pasien untuk membuat jadwal latihan

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri

EVALUASIa. Heart rate jantung normal dan tidak timbul adanya penurunan perfusi jaringan jantungb. Pasien dapat melakukan ADLs sehari - hari secara mandiriDAFTAR PUSTAKAPerry Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Ed. 2 Vol. 2. Jakarta: EGC.

Booker Crish. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Nurul Wahit. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC

Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 2014. Jakarta: EGCHambatan pengosongan ventrikel

Kontraktilitas berkurang

Beban sistole meningkat

Preload

meningkat

Gagal jantung kanan

Disfungsi miocardium

Beban tekanan berlebihan

Beban sistole berlebihan

Beban volume berlebihan

Beban jantung meningkat

Kurang pengetahuan

Gagal jantung kongestif

Gagal jantung kiri

Cemas

Gagal pompa ventrikel kiri

Backward failure

Forward failure

LVED naik

COP

Renal flow turun

Tekanan kapiler paru naik

Oedema paru

Gangguan pertukaran gas

Cairan masuk dalam alveoli

GFR

Suplai O2

otak menurun

Tekanan vena pulmo naik

Suplai darah jaringan turun

Metabolisme an aerob

Timbunan asam laktat meningkat

Fatique

Intoleransi aktivitas

Nutrisi

Retensi Na + H2O

Metabolisme sel

Kelebihan volume cairan

Lemah

Gangguan perfusi jaringan