laporan pendahuluan ansietas

25
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS (KECEMASAN) LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS (KECEMASAN) 1. Definisi : Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004). Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002). Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut Klasifikasi ansietas adalah : a. Ansietas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

Upload: hengky-stevan

Post on 24-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS (KECEMASAN)

LAPORAN PENDAHULUAN

ANSIETAS (KECEMASAN)

1. Definisi :

•      Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang

disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004).

•      Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting

of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002).

•      Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang

dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian

intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional

terhadap penilaian tersebut

Klasifikasi ansietas adalah :

a. Ansietas ringan

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang

menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan

menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

b. Ansietas sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan mengesampingkan

yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu

yang lebih terarah.

c. Ansietas berat

Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk

memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu

berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.

d. Panik

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah terganggu sehingga

individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah

diberi pengarahan/tuntutan.

2. Faktor Predisposisi :

a. Biologis

1)      Latar belakang genetik :

a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang sedang dan dihubungkan dengan

fobia sosial dan depresi mayor

b.Sensitivitas laktat

c. Kembar monozigot 5 x > dizigot

d.                  Sindrom kromosom 13 terkait dengan gangguan panik, sakit kepala berat, hipotiroid

2)      Status nutrisi :

a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)

3)      Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat penyakit fisik

a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)

b.Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada penyakit paru obstruksif kronik, oedema

paru, sumbatan jalan nafas, asma, embolus)

c. Riwayat gangguan jantung (Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan

jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)

d.                  Riwayat penyakit endokrin (Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual sindrom,

menopause)

e. Riwayat penyakit neurologis (Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain

Syndrome)

f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus Peptik, CH

g.Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela, Eskoriasis

h.Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan Amputasi,

i.  Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid, Infertil,

j.  Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilis

k.Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom Steven Johnson

4)      Riwayat penggunaan zat

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen termasuk phenchiclidine,

steroid dan simpatomimetik

5)      Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik

6)      Sensitivitas biologi :

a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal.

b.Sistem neurokimia: GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau

ketidakseimbangan GABA, Norepinephrin: terlalu aktif atau kurang aktif di bagian otak yang

berkaitan dengan ansietas, Serotonin: kekurangan atau ketidakseimbangan

7)      Paparan terhadap racun

b. Psikologis

1)      Intelegensia

Retardasi mental ringan IQ 50-70

Retardasi mental sedang IQ 35-50

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan

Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2)      Kemampuan verbal

Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:

- buta - tuli

Adanya kerusakan area motorik bicara :

- pelo - gagap

Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :

- perbedaan budaya - lokasi tempat tinggal yang terisolasi

Proses pengobatan yang menyebabkan gangguan bicara : ICU, NGT, ETT,

trakeostomi

3)      Kepribadian

ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif

kompulsif/ kepribadian pencemas

4)      Pengalaman masa lalu

Pengalaman yang tidak menyenangkan :

- di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah dengan orang tua

pada usia awal/ dini, proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

- di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun jabatan, konflik di tempat kerja

- di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering pindah sekolah

- di masyarakat

Riwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman berperang, perkosaan, kecelakaan yang serius,

deprivasi atau penyiksaan yang buruk)

5)      Konsep diri

a) Gambaran diri:

- tidak menyukai tubuhnya

- merasa tidak sempurna

- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan

potensi yang dimiliki

b) Identitas diri

- kerancuan identitas

c) Peran

- konflik peran

- peran ganda

- ketidak mampuan menjalankan peran

- tuntutan peran tidak sesuai usia

d) Ideal diri

- ideal diri tidak realistis

- ideal diri terlalu rendah

- ambisius

e) Harga diri

- harga diri rendah situasional

8). Motivasi

- motivasi rendah

9) Pertahanan psikologis

- self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif)

- menurut pandangan Psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua

elemen kepribadian, id dan super ego

c. Sosial Budaya

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

1)      Usia : remaja, dewasa awal

2)      Gender : wanita : pria = 2 : 1

3)      Pendidikan : kurang/ rendah

4)      Pendapatan : kurang/ rendah

5)      Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi, beban kerja yang

terlalu tinggi

6)      Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga

7)      Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang bertentangan dengan nilai

kesehatan dan nilai dirinya

8)      Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama dan

keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk

9)      Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome

10)  Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan

interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan

sosial yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim dengan

lawan jenis

11)  Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial

12)  Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua

3. Faktor Presipitasi

a. Nature

Faktor-faktor biologis;

1)      Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)

2)      Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah satu bgn tubuh,

kehilangan fungsi tubuh)

3)      Sensitivitas biologi :

secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal

sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn, serotonin

4)      Paparan terhadap racun

Faktor-faktor psikologis

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

1)      Intelegensia

Retardasi mental ringan IQ 50-70

Retardasi mental sedang IQ 35-50

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan

Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2)      Kemampuan verbal

adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:

-buta -tuli

adanya kerusakan area motorik bicara :

-pelo - gagap

adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :

perbedaan budaya,

lokasi tempat tinggal yang terisolasi

proses pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi

3)      Moral

Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat kerja

Pelanggaran norma dan nilai di masyarakat

Terlibat masalah hukum

4)      Kepribadian :

ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif

kompulsif/ kepribadian pencemas

5)      Pengalaman yang tidak menyenangkan :

(korban perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan

sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian traumatis, ketegangan

peran, kekerasan, penculikan, perampokan, kehamilan di luar nikah,

perselingkuhan)

6)      Konsep diri

Gambaran diri:

- tidak menyukai tubuhnya

- merasa tidak sempurna

- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

potensi yang dimiliki

Identitas diri

- kerancuan identitas

Peran

- konflik peran

- peran ganda

- ketidak mampuan menjalankan peran

- tuntutan peran tidak sesuai usia

Ideal diri

- ideal diri tidak realistis

- ideal diri terlalu rendah

- ambisius

Harga diri

- harga diri rendah situasional

7) Motivasi

- motivasi rendah

8). Pertahanan psikologis

- self kontrol

Faktor sosial budaya

1) Usia : remaja, dewasa awal

2)      Gender : wanita : pria = 2 : 1

3)      Pendidikan : kurang/ rendah

4)      Pendapatan : kurang/ rendah

5)      Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, beban kerja yang terlalu tinggi

6)      Status sosial : menengah ke bawah

7)      Latar belakang budaya : budaya yang individualis

8)      Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama

9)      dan keyakinannya

10)  Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome

11)  Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang

yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)

12)  Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial, gagal membentuk keluarga baru, belum menikah

b. Origin

Internal:

1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain

Eksternal

1) Kurang dukungan kelompok/ peer group

2) Kurang dukungan keluarga

2) Kurang dukungan masyarakat

c. Timing

1)      Stres terjadi dalam waktu dekat

2)      Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama

3)      Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus

d. Number

1)      Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia tumbang)

2)      Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat

4. Penilaian stressor

a. Kognitif

1)            Kerusakan perhatian

2)            Kurang konsentrasi

3)            Pelupa

4)            Kesalahan dalam menilai

5)            Preokupasi

6)            Bloking

7)            Penurunan lapangan pandang

8)            Berkurangnya kreativitas

9)            Produktivitas menurun

10)        Bingung

11)        Sangat waspadai

12)        Berkurangnya objektivitas

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

13)        Takut kehilangan kontrol

14)        Takut bayangan visual

15)        Takut akan terluka atau kematian

16)        Kesadaran diri meningkat

17)        Mimpi buruk

b. Afektif

1. Mudah terganggu

2. Tidak sabar

3. Gelisah

4. Tegang

5. Nervous

6. Takut

7. Alarm

8. Frustasi

9. Teror

10. Gugup

11.Gelisah

12. Merasa bersalah

16. Pemalu

17. Frustasi

c. Fisiologik

Cardiovaskuler

1.Palpitasi

2. Jantung berdebar

3. TD meningkat

4. Rasa mau pingsan

5. Pingsan

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

6. TD menurun

7. Denyut nadi menurun

Pernafasan

1. Nafas cepat

2. Nafas pendek

3. Tekanan pada dada

4. Nafas dangkal

5. Pembengkakan pada tenggorok

6. Sensasi tercekik

7. Terengah-engah

Neuromuskular

1.Refleks meningkat

2.Reaksi kejutan

3.Mata berkedip-kedip

4.Insomnia

5.Tremor

6.Rigiditas

7.Gelisah

8.Wajah tegang

Gastrointestinal

1. Kehilangan nafsu makan

2. Menolak makanan

3. Rasa tidak nyaman pada abdomen

4. Mual

5. Rasa terbakar di perut

6. Diare

7. Perut melilit

Traktus Urinarius

1. Tidak dapat menahan kencing

2. Sering berkemih

Reproduksi

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

1. Tidak datang bulan (amenore)

2. Darah haid berlebihan

3. Darah haid amat sedikit

4. Masa haid berkepanjangan

5. Masa haid amat pendek

6. Haid beberapa kali dalam sebulan

7. Menjadi dingin

8. Ejakulasi dini

Integumen

1. Wajah kemerahan

2. Berkeringat setempat (telapak tangan)

3. Gatal

4. Rasa panas dan dingin pada kulit

5. Wajah pucat

6. Berkeringat seluruh tubuh

d. Behavioral

1.Gelisah

2.Ketegangan fisik

3.Tremor

4. Gugup

5. Bicara cepat

6. Kurang koordinasi

7.Cenderung mendapat cedera

8. Menarik diri dari hubungan interpersonal

9. Menghalangi

10. Melarikan diri dari masalah

11. Menghindar

12. Hiperventilasi

e. Respon Sosial

1. Kadang kadang menghindari kontak sosial/ aktivitas sosial

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

menurun

2. Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan

5. Sumber Koping

a. Personal ability

1)      Kurang komunikatif

2)      Hubungan interpersonal yang kurang baik

3)      Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu

4)      Mengalami gangguan fisik

5)      Perawatan diri yang kurang baik

6)      Tidak kreatif

b. Sosial Support

1)      Hubungan yang kurang baik antar : indiv, keluarga , kelp dan masyarakat

2)      Kurang terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya

3)      Ada konflik nlai budaya

c. Material Assets

1)      Kurang memilki penghasilan secara individu.

2)      2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan

3)      3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi

d. Positive beliefs

1)      Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif

2)      2. Kurang memiliki motivasi

3)      3. Kurang berorientasi kesehatan pada

4)      pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan )

6. Mekanisme koping

Konstruktif

Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya sebagai suatu pilihan

untuk pemecahan masalah. Seperti : negosiasi/ kompromi, meminta saran, perbandingan yang

positif, penggantian rewards

Destruktif

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau konflik tsb. Seperti denial, supresi

atau proyeksi, menyerang, menarik diri

INTERVENSI PADA KLIEN ANSIETAS

Intervensi Generalis

Individu

Tujuan :

1. Pasien mampu mengenal ansietas

2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi

Ansietas

Tindakan keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan

nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :

a. mengucapkan salam terapeutik

b. berjabat tangan

c. menjelaskan tujuan interaksi

d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietas

a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas

d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

a. pengalihan situasi

b. latihan relaksasi

1) Tarik nafas dalam

2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari

4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

Keluarga

Tujuan :

1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya

2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas

4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas

5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas

Tindakan keperawatan

1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala

3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas

4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan teknik

relaksasi

5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana

merujuk pasien

6. Terapi Aktivitas Kelompok

Intervensi Spesialis

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

1. Terapi individu : Deep Breathing, Relaksasi Progresif, Meditasi, Visualisasi,

Penghentian Pikiran

2. Terapi keluarga : Triangle Terapi, Terapi Komunikasi

3. Terapi kelompok : Logoterapi, Terapi Supportif

4. Terapi komunitas : Psikoedukasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Ny. A (30 tahun), bekerja, dirawat di Rumah Sakit B untuk pertama kalinya dengan keluhan

nyeri pada perut kanan bagian bawah. Ny. A merasa gelisah, cemas, tidak bisa tidur karena baru

pertama kalinya dirawat di Rumah Sakit

2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas

3. Tujuan :

1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya

2. Pasien mampu mengenal ansietas

3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi

ansietas

4. Tindakan keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan

nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :

a. mengucapkan salam terapeutik

b. berjabat tangan

c. menjelaskan tujuan interaksi

d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

2. Bantu pasien mengenal ansietas

a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas

d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

a. pengalihan situasi

b. latihan relaksasi

1) Tarik nafas dalam

2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari

4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

B. Proses pelaksanaan tindakan

Orientasi :

”Selamat Pagi Mbak, perkenalkan nama saya Indrisari Christin, panggil saja saya Suster Indri,

saya perawat yang akan merawat mbak selama di rumah sakit ini, saya akan datang setiap hari

dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore, Apa betul ini mbak LS ? Mbak lebih suka dipanggil siapa?”

”Tujuan saya merawat mbak untuk membantu mengatasi masalah yang mbak rasakan”

”Bagaimana perasaan Mbak L pagi ini?”

”O, jadi Mbak L semalam tidak bisa tidur?”

”Baiklah, mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang Mbak

rasakan?”

’Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?”

”Kita berbincang-bincang disini saja ya mbak, di ruangan Mbak?”

Kerja

”Coba Mbak ceritakan apa yang mbak rasakan?”

”Oh, jadi Mbak merasa gelisah, cemas karena harus dirawat di RS?”

”Apakah sebelumnya Mbak pernah mengalami sakit sehingga perlu dirawat di RS?”

”Jadi Mbak baru pertama kali dirawat di RS ?”

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

“Selama ini, bila Mbak punya masalah yang mengganggu, apa yang Mbak lakukan?”

”Jadi kalau Mbak punya masalah, Mbak akan memikirkan terus masalah itu sehingga Mbak

merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”

“Apakah sebelumnya Mbak pernah mengalami masalah yang Mbak anggap cukup berat?”

“Apakah Mbak mampu menyelesaikan masalah tersebut?”

“Wah, baik sekali, berarti dulu Mbak pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup berat,

saya yakin sekali Mbak sekarang juga akan mampu menyelesaikan kecemasan yang Mbak

rasakan”

“Baiklah Mbak, bagaimana kalau sekarang kita coba latihan relaksasi dengan cara tarik nafas

dalam, ini merupakan salah satu cara yang cukup mampu untuk mengurangi kecemasan yang

mbak rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, mbak perhatikan saya,

lalu mbak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya mbak.”

“Mbak silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, mbak tarik nafas dalam

perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara

melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba mbak praktikkan. Wah

bagus sekali, mbak sudah mampu melakukannya. Mbak bisa melakukan latihan ini selama 5

sampai 10 kali sampai mbak merasa relaks atau santai”

Terminasi

”Bagaimana perasaan mbak setelah kita ngobrol tentang masalah yang mbak rasakan dan latihan

relaksasi?”

”Bagus sekali, jam berapa mbak akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita masukkan

dalam jadual harian mbak. Jadi, setiap mbak merasa cemas, mbak bisa langsung praktikkan cara

ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat. Latihan relaksasi ini hanya

salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara

lain dengan latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana kalau kita latihan cara yang

kedua ini besok pagi, seperti biasa jam 10 pagi di ruangan ini? Selamat pagi, Mbak.”

Diposkan oleh agung susanto di 04.22 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013 (20) o November (1) o September (19)

<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\... LP Managemen stress LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLI... STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KOPING KELUARGA

TIDAK ... LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS (KECEMASAN) LAPORAN PENDAHULUAN Defisit perawatan diri LP BUNUH DIRI LAPORAN PENDAHULUAN Perilaku kekerasan LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI LAPORAN PENDAHULUAN ISOS LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH (HDR) ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INFARK

MIOKAR... ASKEP Kanker Serviks ASKEP INFARK MIOKARD AKUT (AMI) ASKEP DIARE PADA ANAK askep BAYI HIPERBILIRUBINEMIA ASKEP ANAK DENGAN HIDROCEPHALUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ANAK DENGAN THIPOID

Mengenai Saya

agung susanto Lihat profil lengkapku