laporan modul kejang

40
Anjar Puspitaningrum(2011730118) Gisni Luthviatul (2012730128) Hafizhan Ilmi (2012730130) Hasepta Murfa Yesi (2012730131) M. lham Ramadhani (2012730138) Melisa Ramadhani (2012730139) Novia Ayu Larasati (2012730144) Reyhan Calabro (2012730149) Siti Sahara Andiyanti (2012730158) Fahmy Kharisma (2012730037) Tutor : DR. dr. Prabowo Soemarto, Sp.PA. MODUL KEJANG NEUROPSIKIATRI

Upload: pintwan

Post on 03-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Semester 6

TRANSCRIPT

Modul kejang Neuropsikiatri

Anjar Puspitaningrum(2011730118)Gisni Luthviatul (2012730128)Hafizhan Ilmi (2012730130)Hasepta Murfa Yesi (2012730131)M. lham Ramadhani (2012730138)Melisa Ramadhani (2012730139)Novia Ayu Larasati (2012730144)Reyhan Calabro (2012730149)Siti Sahara Andiyanti (2012730158) Fahmy Kharisma (2012730037) Tutor : DR. dr. Prabowo Soemarto, Sp.PA.

Modul kejangNeuropsikiatri SKENARIO Seorang laki-laki usia 30 tahun mengunjungi dokter dengan keluhan nyeri kepala disertai dengan muntah menyembur, tidak sembuh dengan analgetik yang diberikan dokter. Hal ini dialaminya sewaktu-waktu dan semakin sering pada 2 bulan terakhir. Riwayat sebelumnya; seminggu lalu pasien ini didapati keluarganya kejang-kejang saat menonton TV dan tidak sadar. Dua menit setelah sadar, pasien mengeluh sakit kepala hebat disertai muntah.Pada pemeriksaan dokter ditemukan kelumpuhan ringan pada tangan dan kaki kiri. Pemeriksaan CT Scan; ada masa hiperdens pada daerah subkortikal kanan otak.PERTANYAAN Jelaskan definisi, etiologi dan klasifikasi kejang ? Jelaskan Patomekanisme kejang ? Jelaskan alur diagnostik pada kasus di skenario ? Sebutkan penyakit penyakit dengan gejala kejang ? Jelaskan mengapa bisa terjadi kelumpuhan ringan ? Jelaskan hubungan nyeri kepala hebat dengan muntah menyembur ? Jelaskan mengapa nyeri kepala bersifat hilang timbul dan progresif ? Jelaskan penanganan awal dan tindakan preventif pada skenario ? Jelaskan DD dari skenario ?

1. Jelaskan definisi, etiologi dan klasifikasi kejang ?

Kejang Perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitas neuronal yang abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.

Etiologi IntrakranialEktracranial idiopatikAsfiksia TraumaInfeksiGenetik Gangguan metabolikToksikKejang neonatusFanciliel benignaKejangParsialGeneralisataParsial sederhanaParsial kompleksTonikKlonikMioklonikKlasifikasi Kejang2. Jelaskan Patomekanisme kejang ?

Patofisiologi KejangMuatan paroksismal lepas berlebihanFocus kejangInstabilitas membran sel sarafHipersensitifitas neuronKelaninan polarisasiKetidakseimbangan ionPeningkatan pelepasan muatan listrik sel-sel motorikKEJANG3. Jelaskan alur diagnostik pada kasus di skenario ?

ANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN PENUNJANGPreventive

Menghindari trauma pada kepalaHindari makanan yang mengandung karsinogenik jika memiliki riwayat kanker pada keluargaHindari paparan radiasiHidup sehat tanpa rokok, alkohol, narkotikaOlah raga rutin Promotive

Mengetahui sedini mungkin tentang tanda-tanda dan bahaya kankerPendidikan kesehatanMeningkatkan daya tahan tubuh Curative

KemoterapiPembedahanRadiasiRehabilitative

Sesuai kebutuhan penderita sesua kategori:Restoratifbila penderita bisa diharapkan kembali seperti semulaSupportif Bila penderita karena penyakitnya cacatPaliatif4. Sebutkan penyakit penyakit dengan gejala kejang ?

5. Jelaskan mengapa bisa terjadi kelumpuhan ringan ?Massa di hemisfer kanan Menekan traktus kortikospinalis Dan kapsula interna di sulcus centralis hemisfer kananImpuls motorik dari otak ke otot tergangguKelumpuhan pada tangan dan kaki kiriMenekan pembuluh darah otakAliran darah ke sel otak tergangguNekrosis dan kerusakan sel otakImpuls motorik dari otak ke otot tergangguKelumpuhan pada tangan dan kaki kiri166. Jelaskan hubungan nyeri kepala hebat dengan muntah menyembur ?

Peningkatan tekanan intrakranialTumor OtakGangguan NeurologikPeningkatan tekanan intrakranialGangguan FokalTerjadi akibat penekanan pada jaringan otakPerubahan suplai darahHilangnya fungsiIskemiNekrosis Jaringan otakPerubahan kepekaan neuron karena kompresiKejangTerjadi akibat pertumbuhan tumorSelisih osmotic yg menyebabkan penyerapan CSFPenambahan massaedemaPerubahan sirkulasi CSFPeningkatan tekanan intrakranialSakit kepala dan muntah7. Jelaskan mengapa nyeri kepala bersifat hilang timbul dan progresif ?

Progresif ?

Pertumbuhan Tumor

8. Jelaskan penanganan awal dan tindakan preventif pada skenario ?

1.Pelihara jalan nafas berikan 02, cegah aspirasi dan pertahankan tekanan tekanan darah optimal.2. Ambil darah untuk pemeriksaan glukosa, elektrolit, kalsium, magnesium, hitung darah tepi lengkap.Berikan 100mg tiamin diikuti glukosa 50% intravena.3. Phenytoin (15mg/kgBB diberikan dalam 30-45 menit)Obat ini bekerja dengan baik tidak menekan pusat pernafasan dan penderita dapat terlindungi dari serangan kejang berikutnya.4.Diazepam (valium) 5 mg IV secara lambat, berikan phenytoin dan phenobarbital apabila diazepam beresiko terjadinya depresi pernafasan.5.Bila phenytoin phenobarbital gagal, dapat diberikan paraldehida 5 mg dicampur 5 ml minyak mineral per-rektal.

Preventive

Menghindari trauma pada kepalaHindari makanan yang mengandung karsinogenik jika memiliki riwayat kanker pada keluargaHindari paparan radiasiHidup sehat tanpa rokok, alkohol, narkotikaOlah raga rutin

DD 1MENINGIOMADefinisiMeningioma adalah tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya.EtiologiTraumaKehamilanVirusEpidemiologiNeoplasma intracranial nomor 2Wanita > Pria50 60 tahun40% berlokasi di lobus frontalis20% gejala sindrom lobus frontalisKlasifikasi menurut WHOGrade IGrade IIGrade IIISubtipe berdasarkan lokasiM. Falx & ParasagitalM. ConvexitasM. SphenoidM. OlfactoriusM. Fossa posteriorM. SuprasellarSpinal MeningiomaM. IntraorbitalM. IntraventrikularGejalaSakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari.Perubahan mentalKejangMual muntahPerubahan visus, misalnya pandangan kabur.

KomplikasiKomplikasi operasi termasuk kerusakan jaringan otak di sekitarnya yang normal, perdarahan, dan infeksiPemeriksaan PenunjangFoto PolosCT ScanMRIAngiografiHistopatologiImunohistokimiaPenanggungan medis secara simptomatisKortikosteroid, untuk setelah operasiMifepriston, antiprogesteronRadiasiRadiosurgery Dalam penanganan operatif, jika memungkinkan semua jaringan yang terkena atau hiperostosis tulang harus dikeluarkan.- Antitusif & Laxative, mencegah peningkatan intrakranialPrognosisUntuk tumor di lokasi yang tidak berbahaya, hingga 85% dari meningioma dapat disembuhkan dengan operasi. Sebagian besar tingkat keberhasilan ditentukan oleh kondisi pasien sebelum operasi, lokasi dan besar tumor.

DD 2 MENINGITIS Infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter (lapisan dalam selaput otak) dan arachnoid. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf, otak dan sumsum tulang belakang.DEFINISI Meningitis Berdasarkan perubahan cairan otak Meningitis SerosaMeningitis Purulentaditandai dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan serebrospinal yang jernih. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis dan virus.meningitis yang bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus Meningitis Meningococcus Infectious Agent Meningitis virusbakteri,riketsiajamurcacing dan protozoagolongan neonatus paling banyak disebabkan oleh E.Coli, S.beta hemolitikus dan Listeria monositogenes. Golongan umur > 5 tahun (balita) disebabkan oleh H.influenzae, Meningococcus dan Pneumococcus. Golongan umur 5-20 tahun disebabkan oleh Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis dan Streptococcus, Pneumococcus,dewasa (>20 tahun) disebabkan oleh Meningococcus, Pneumococcus, Stafilocccus, Streptococcus dan Listeria. yang paling sering ditemukan yaitu Mumps virus, Echovirus, dan Coxsackie virus , sedangkan Herpes simplex , Herpes zooster, dan enterovirus jarang menjadi penyebab meningitis aseptic (viral).

Gejala umum :panas mendadak,letargi,Muntahkejang.Mumpsvirus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise, kemudian diikuti oleh pembesaran kelenjer parotid sebelum invasi kuman ke susunan saraf pusat.Echovirus ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok, nyeri otot, demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang tidak gatal di daerah wajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas.Coxsackie virus yaitu tampak lesi vasikuler pada palatum, uvula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut timbul keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan nyeri punggung.Gejala-gejala meningitis Yang disebabkan oleh virus Gejala-gejala meningitis Yang disebabkan oleh bakteriMeningitis bakteri biasanya didahului oleh gejala gangguan alat pernafasan dan gastrointestinal. Meningitis bakteri pada neonatus terjadi secara akut dengan gejala panas tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan berkurang, dehidrasi dan konstipasi, biasanya selalu ditandai dengan fontanella yang mencembung. Kejang dialami lebih kurang 44 % anak dengan penyebab Haemophilus influenzae, 25 % oleh Streptococcus pneumoniae, 21 % oleh Streptococcus, dan 10 % oleh infeksi Meningococcus.Pemeriksaan Meningitis Pemeriksaaan Rangsangan MeningealPemeriksaan Kaku Kuduk Pemeriksaan Tanda Kernig Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher)Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai)Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Pungsi Lumbal Pemeriksaan darah Pemeriksaan RadiologisPrognosis meningitis

tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yang menimbulkan penyakit, banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis meningitis dan lama penyakit sebelum diberikan antibiotik. Penderita usia neonatus, anak-anak dan dewasa tua mempunyai prognosis yang semakin jelek, yaitu dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.Pencegahan Meningitis Pencegahan Primer Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko meningitis bagi individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi meningitis pada bayi agar dapat membentuk kekebalan tubuh. b. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder bertujuan untuk menemukan penyakit sejak awal, saat masih tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan awal dapat menghentikan perjalanan penyakit. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan segera. Deteksi dini juga dapat ditingkatan dengan mendidik petugas kesehatan serta keluarga untuk mengenali gejala awal meningiti

c. Pencegahan Tertier Pada tingkat pencegahan ini bertujuan untuk menurunkan kelemahan dan kecacatan akibat meningitis, dan membantu penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi-kondisi yang tidak diobati lagi, dan mengurangi kemungkinan untuk mengalami dampak neurologis jangka panjang misalnya tuli atau ketidakmampuan untuk fisioterapi dan rehabilitasi juga diberikan untuk mencegah dan mengurangi cacat.

DAFTAR PUSTAKA A.Price, Sylvia, et.al.Patofisiologi vol. 2. 2006. Jakarta: EGC Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi, Vol.2. Jakarta: EGCAndrew E H, Elia M.D, Helen A Shih, Jay S Loeffler. 2007. Stereotactic radiation treatment for benign meningiomas. Journal Of Neurosurgery. Vol. 23 No. 4.Berger MS, Prados MD. Meningiomas in Text book of Neuro-oncology. Elsevier Saunders. 2005. p.335-45.Black PM. Benign brain tumors in Neurologic Clinics Brain Tumors in Adults. Vol 13. Number 4. 1995. p.927-33.Chamberlain MC, Wei DDT, Groshen S. Temozolomide for treatment-resistent recurrent meningioma. Neurology 2004;62:1210-2.Chang JH, Chang JW, Choi JY, Park YG, Chung SS. Complications after gamma knife radiosurgery for benign meningiomas. J Neurol Neurosurg Psychiatry 2003;74:226-30.Focusing on tumor meningioma[ cited 2012 Maret 28]. Availble from: http://www.abta.org/meningioma.pdfFyann E, Khan N, Ojo A. Meningioma. In: SA Journal of Article Radiology. SA: Medical University of Southern Africa; 2004. p. 3-5.Haddad G, Hatoum C. Meningioma. 2002. Availlable at: http://eMedicine.comHusain SM, Forsyth PA. Headache associated with intracranial neoplasms in Cancer Neurology in Clinical Practice. Humana Press. 2003. p.23-36.Luhulima JW. Menings. Dalam: Anatomi susunan saraf pusat. Makassar: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin; 2003.