askep anak kejang demam

22
Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam Oleh : Abdul Mujib, Diah Ayu Puspitasari, Ervin Dwi Pramita, Miftakhul Khasanah, M. Gaustullah, Siti Masita

Upload: ervinpramita

Post on 23-Jul-2015

185 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep anak kejang demam

Asuhan Keperawatan Anak

Kejang Demam

Oleh :

Abdul Mujib, Diah Ayu Puspitasari, Ervin

Dwi Pramita, Miftakhul Khasanah, M.

Gaustullah, Siti Masita

Page 2: Askep anak kejang demam

Definisi

Demam adalah meningkatnya temperatur tubuh

secara abnormal lebih dari 37,5oC, merupakan

respon tubuh terhadap kuman, bakteri dan virus

penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh

(Suriadi, 2001).

Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak

dan sementara sebagai akibat dari aktivitas

neoronal yang abnormal dan pelepasan listrik

serebral yang berlebihan (Betz, 2002).

Gangguan kejang merupakan sindrom kronis

dimana disfungsi neurologis pada jaringan serebral

menghasilkan episode paraksosmal berulang

(kejang) gangguan perilaku, suasana hati, sensasi,

persepsi, gerakan dan tonus otot (Carpenito, 2000).

Page 3: Askep anak kejang demam

Etiologi

Demam itu sendiri

Efek produk toksik dari pada mikroorganisme

(kuman dan virus terhadap otak).

Respon alergik atau keadaan imun yang

abnormal oleh infeksi.

Perubahan keseimbangan cairan atau

elektrolit

Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang

ringan yang tidak diketahui atau ensekalopati

toksik sepintas.

Gabungan semua faktor tersebut di atas.

Page 4: Askep anak kejang demam

Klasifikasi

Menurut Ngastiyah

(Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 231) :

Kejang demam sederhana.

Kejang demam kompleks.

Page 5: Askep anak kejang demam

K.D sederhana

Umur 6 bulan sampai empat tahun.

Lama kejang tidak lebih dari 15 menit.

Kejang bersifat umum.

Kejang terjadi 16 jam pertama setelah timbulnya

demam.

EEG normal satu minggu setelah kejang.

Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang

normal.

Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak

lebih dari empat kali.

Page 6: Askep anak kejang demam

K. D kompleks

Lama kejang lebih dari 15 menit

Frekuensi kejang lebih dari satu kali dalam 24 jam.

Anak mempunyai kelainan neurologis atau riwayat

kejang demam sebelumnya.

Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tuhun lebih

dari Empat kali.

Kejang demam yang tipe kejangnya fokal, artinya

kejangnya tidak seluruh tubuh misalnya kejangnya

cuma tangan kiri saja atau kaki kanan saja.

Page 7: Askep anak kejang demam

Patofisiologi Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat

celcius akan menyebabkan metabolisme basal

meningkat 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat

20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun

sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh,

sedangkan pada orang dewasa hanya 15%. Jadi

pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi

perubahan keseimbangan dari membran dan dalam

waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium

maupun natrium melalui membran tadi, dengan

akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan

listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas

ke seluruh sel maupun ke membran sel lainnya dengan

bantuan bahan yang disebut neurotransmitter

sehingga terjadi kejang.

Page 8: Askep anak kejang demam

WOC

Page 9: Askep anak kejang demam

Manifestasi Klinis

Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba)

Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam)

Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)

Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)

Lidah atau pipinya tergigit

Gigi atau rahangnya terkatup rapat

Inkontinensia (mengompol)

Gangguan pernafasan

Apneu (henti nafas)

Kulitnya kebiruan

Page 10: Askep anak kejang demam

Prognosa

Riwayat penyakit kejang tanpa demam

dalam keluarga.

Keluarga dengan kelainan saraf.

Kejang yang berlangsung lama atau kejang

lokal.

Page 11: Askep anak kejang demam

Penatalaksanaan

Menurut Arif Mansjoer (Kapita selekta kedokteran,

1999; 436)

Pengobatan fase akut

Pengobatan profilaksis

Menurut Ngastiyah (Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 232)

Memberantas kejang secepat mungkin.

Pengobatan penunjang

Memberikan pengobatan Rumat

Mencari dan mengobati penyebab

Page 12: Askep anak kejang demam

Komplikasi

Menurut Taslim S. Soetomenggolo dapat

mengakibatkan :

1. Kerusakan sel otak

2. Penurunan IQ pada kejang demam yang

berlangsung lama lebih dari 15 menit dan

bersifat unilateral

3. Kelumpuhan (Lumbatobing,1989)

Page 13: Askep anak kejang demam

Asuhan Keperawatan

Page 14: Askep anak kejang demam

Pengkajian

Identitas Klien

Riwayat Kesehatan

Keluhan utama : Kejang karena panas.

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya

Activity Daily Live

Riwayat Psiko sosial

Pemeriksaan umum dan fisik

Pemeriksaan penunjang

Page 15: Askep anak kejang demam

Diagnosa kep Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan

adanya pirogen yang mengacaukan termostat,

bertambahnya rata-rata metabolisme dan penyakit

dehidrasi.

Resiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan

nafas sehubungan dengan kerusakan

neuromuskuler dan obstruksi trakeobroncial.

Kurang pengetahuan keluarga sehubungan

dengan mis interpretasi dan keterbatasan informasi.

Resiko terjadi injuri atau trauma sehubungan

dengan kelemahan, perubahan kesadaran.

Gangguan konsep diri (harga diri rendah )

sehubungan dengan epilepsi dan persepsi yang

salah dan tidak terkendali.

Page 16: Askep anak kejang demam

Perencanaan Diagnosa I

Tujuan : Suhu tubuh normal.

Kriteria hasil : Suhu 36,5 oC – 37,5 o C dan klien bebas dari demam.

Rencana tindakan dan Rasional

Observasi TTV Tiap empat jam

R/ TTV yang meningkat merupakan manifestasi akan terjadinya kejang dan adanya komplikasi.

Berikan penjelasan pada keluarga tentang pemberian kompres.

R/ Kompres dingin dapat menurunkan suhu tubuh.

Berikan pakaian tipis yang dapat menyerap keringat.

R/ Memudahkan terjadinya pelepasan panas ke udara.

Anjurkan klien untuk banyak minum.

R/ Mencegah timbulnya dehidrasi.

Laksanakan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antipiretik dan antibiotik.

R/ Antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh dan antibiotik untuk pengobatan infeksi.

Page 17: Askep anak kejang demam

Perencanaan Diagnosa II

Tujuan : mempertahankan efektivitas pola nafas dengan jalan nafas yang bersih dan tercegah dari aspirasi.

Kriteria hasil : RR normal 15-30 x permenit dan tidak ada retraksi otot.

Rencana tindakan dan Rasional

Letakkan pasien dalam posisi nyaman (semi fowler).

R/ Membebaskan jalan nafas mencegah aspixia.

Longgarkan pakaian terutama pada leher, dada dan perut.

R/ Memudahkan pernafasan.dan rasa nyaman.

Berikan Tong spatel pada mulut

R/ Mencegah trauma pada lidah.

Section jika perlu.

R/ Menghilangkan sekret dan mencegah terjadinya aspirasi serta membersihkan jalan nafas dari sekret.

Berikan 02 Sesuai dengan kebutuhan.

R/ Mengatasi hipoksia.

Page 18: Askep anak kejang demam

Perencanaan Diagnosa III Tujuan : Secara verbal klien dapat mengungkapkan stimulasi yang dapat

meningkatkan kejang Kriteria hasil : Klien dapat minum obat secara teratur. Rencana tindakan dan Rasional Kaji pathologi dan prognosis terhadap kondisi klien. R/ Dapat menunjukkan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Kaji pengobatan yang sudah dijalankan R/ Mencegah terjadinya pertentangan efek obat. Berikan makanan yang bergizi. R/ Memulihkan kondisi dan keadan umum serta mencegah penurunan

Berat badan. Diskusikan Efek obat. R/ Mengetahui adanya tanda-tanda reaksi alergi dan mengetahui

perkembangan kondisi klien. Jelaskan cara mencegah Infeksi. R/ Meningkatkan pengetahuan klien dan mencegah adanya komplikasi. Segera turunkan panas jika terjadi kejang. R/ Panas dapat menimbulkan kejang ulang. Ajarkan pada keluarga agar memberikan obat anti kejang dan anti

piretik sesuai dengan aturan dari tim medis. R/ Mencegah salah penggunaan obat.

Page 19: Askep anak kejang demam

Perencanaan Diagnosa IV

Tujuan : Secara verbal klien dapat mengetahui faktor yang memungkinkan terjadinya trauma.

Kriteria hasil : Klien terbebas dari trauma saat kejang terjadi.

Rencana tindakan dan Rasional

Jelaskan faktor predisposisi kejang

R/ Mencegah salah persepsi dan meningkatkan sikap kooperatif klien.

Jaga klien dari trauma dengan memberikan pengaman pada sisi tempat tidur.

R/ Pengaman saat berguna mencegah trauma (jatuh) saat terjadi kejang.

Jaga klien jika terjadi aura

R/ Mengetahui secara dini akan datangnya kejang dan mencegah adanya trauma.

Tetap bersama klien saat fase kejang.

R/ dapat mencegah komplikasi sedini mungkin.

Page 20: Askep anak kejang demam

Perencanaan Diagnosa V

Tujuan : Secara verbal klien tidak mengalami mis intrepretasi dan tidak terjadi harga diri rendah

Kriteria Hasil : Klien dan keluarga dapat mengetahui secara benar tentang prognosis, cara pengobatan dan penanganan kejang.

Rencana tindakan dan Rasional

Berikan penjelasan tentang penyakitnya, cara penanganan dan pencegahannya.

R/ Meningkatkan sikap kooperatif dan mencegah mis intrepretasi.

Jelaskan cara menghindari faktor resiko.

R/ Dengan mengetahui faktor resiko klien dapat menghindari penyebab kejang.

Jawab dan tampung semua pertanyaan klien dan keluarga.

R/ Memenuhi keterbatasan informasi tentang kejang demam.

Page 21: Askep anak kejang demam

Terima Kasih

Page 22: Askep anak kejang demam

Pertanyaan

Apa itu bising sistolik?

Kenapa bisa menurunkan IQ pada anak yang

kejang demam?

Mengapa diabetes melitus bisa menyebabkan

TOF?

Apakah anak yang kejang demam dapat

menjadi epilepsi?