laporan diskusi tutorial b17s1

Upload: hana-indriyah

Post on 06-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    1/33

    1

    LAPORAN TUTORIAL

    BLOK TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN SKENARIO I

    Aduh, Telingaku Sakit!

    KELOMPOK

    ABDURRAHMAN A"A HARIDI G#

    AHMAD LUTH"I G#

    ARLINDA$ATI G##%

    ASMA A&I&AH G#'#

    A(ATI )AUHAROTUN NA"ISAH G#*

    +I+ILIA IAN( EA)ELISTA G#-*

    "HAN( GRA+E LUBIS G#%*

    HANA INDRI(AH DE$I G#*

    KHANIA PUTU (AH(A G#.%

    RADEN ISMAIL H A G#%#

    SANTI D$I +AH(ANI G#.#

    SHEND( $IDHA MAHENDRA G#./

    TUTOR0 d12 ENDANG LIST(ANINGSIH SUPAR(ANTI M2Ke3

    "AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    TAHUN .*

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    2/33

    2

    SKENARIO I

    Aduh, Telingaku Sakit!

    Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter umum.

    Berdasarkan keterangan ibu pasien dikatakan bahwa pasien dibawa ke dokter karena keluhantelinga kanan keluar cairan kuning kental, tidak berbau busuk sejak 3 hari yang lalu. Sebelum

    timbul keluhan tersebbut, pasien demam dan mengeluh telinganya sakit. Pasien mengalami

     batuk pilek minimal sebulan sekali. Riwayat keluar cairan dari telinga sebelumnya disangkal.

    Pada pemeriksaan isik didapatkan! kesaadaran compos mentis, tanda "ital dalam

     batas normal. Pada pemeriksaan telinga dengan otoskopi didapatkan telinga kanan liang

    telinga lapang, tampak sekret mukopurulen, dan tampak perorasi membran timpani sentral

    #pulsating point $%. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret seromukous,

    konka inerior oedema, hiperemis, septum nasi de"iasi #-%, palatal phenomena -&-. Pada

     pemeriksaan tenggorokan didapatkan tonsil '3-'3, hiperemis, kripta melebar, detritus #$%.Pada pemeriksaan kelenjar getah bening leher tidak didapatkan lymphadenophaty.

    Pemeriksaan penunjang dengan rontgen (epala )ateral okus *denoid, tampak 

    gambaran sot tissue mass di regio nasoaring, dicurigai hipertroi adenoid, dengan *&+ ratio

    8..

    2

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    3/33

    3

    BAB II

    DISKUSI DAN TIN)AUAN PUSTAKA

    SEVEN   JUMPS 

    A. )angkah ! embaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam

    skenario

    Beberapa istilah yang diklariikasi adalah sebagai berikut!

    1. /iperemi

    Berlebihnya jumlah darah pada suatu bagian tubuh akibat meningkatnya aliran

    darah, respon inlamasi, local relaxation of arterioles, atau obstruksi aliran darah

    di suatu area. (ulit di daerah yang mengalami hiperemi akan berwarna merah dan

    terasa hangat.

    2. 0toskopi !

    Pemeriksaan dengan menggunakan otoskop dan digunakan untuk melihat meatus

    acusticus e1ternus dan membrana tympanica.

    3. Palatal phenomena

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adakah gerakan dari palatum mole.

    2enomena palatum mole positi ketika palatum mole bergerak saat pasien

    mengucapkan iii4 dimana akan tampak adanya benda gelap yang bergerak ke atas

    dan dinding belakang nasoaring berubah menjadi lebih gelap. Sebaliknya,

    enomena palatum mole negati apabila palatum mole tidak bergerak sehingga

    tidak tampak adanya benda gelap yang bergerak ke atas dan dinding belakang

    nasoaring tetap terang benderang.

    4. Pemeriksaan Rhinoskopi *nterior 

    Pemeriksaan pada hidung. Pemeriksaan rhinoskopi terbagi menjadi dua, yaitu

     pemeriksaan rhinoskopi anterior dan pemeriksaan rhinoskopi posterior.

    Pemeriksaan rhinoskopi anterior

    5. 5etritus

    (umpulan leukosit polimoronuklear #P+% atau bakteri yang mati. Secara klinis,

    detritus berwarna kuning atau putih.

    3

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    4/33

    4

    6. 'onsil '3-'3 !

    6kuran tonsil pada tubuh manusia. (riterianya adalah !

    ' 7 tonsil sudah diangkat

    ' 7 tonsil masih dalam ossa tonsillaris

    '97 tonsil sudah melewati pilar posterior, tetapi belum melewati garis para

    median

    '37 tonsil melewati garis para median, tetapi blm melewati garis median

    #pertengahan u"ulae%

    ':7 tonsil sudah melewati garis median, biasanya pada tumor 

    7. *&+ ,8

    *&+ merupakan ratio antara adenoid dengan nasopharyn1. nterpretasinya adalah !

    *&+ , ; ,

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    5/33

    5

    Septum nasi bengkok atau tidak normal.

    11. )ympadenopathy

    Pembengkakan pada kelenjar lima akibat adanya respon ineksi.

    B. )angkah ! enentukan&mendeinisikan permasalahan

    Permasalahan dalam skenario ini adalah sebagai berikut!

    1. engapa keluar cairan kuning kental tidak berbau dari telinga pasien?

    2. *paakah hubungan demam dengan keluhan pasien?

    3. *dakah hubungan riwayat penyakit dahulu #sering batuk pilek% dengan keluhan

     pasien?

    4. Bagaimana interpretasi pemeriksaan isik #otoskopi dan rhinoskopi% pada

    skenario?

    5. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang #oto polos% pada skenario?

    6. *pakah hubungan umur dan jenis kelamin dengan penyakit pasien?

    7. *pa saja indikasi serta kontraindikasi rhinoskopi dan otoskopi?

    8. *pakah perbedaan sekret yang keluar dari hidung maupun telinga? *pa saja

     jenisnya?

    9. *pa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan?

    10. *pa saja diagnosis banding dari penyakit pasien? @elaskan juga patoisiologi,

    gejala, kompliasi,dll

    11. Bagaimana anatomi dan isiologi telinga, hidung dan tenggorok?

    12. *pa saja jenis-jenis perorasi? (apan terjadi perorasi?

    13. Bagaimana tanda patognomonik kelainan pada telinga luar, tengah atau dalam?14. *dakah hubungan keluhan di telinga dengan hipertroi adenoid?

    C. )angkah ! enganalisis permasalahan dan membuat pernyataan sementara

    mengenai permasalahan tersebut pada langkah ii

    1. engapa keluar cairan kuning kental dan tidak berbau busuk?

    Sekret dan pus bertambah banyak dari proses inlamasi lokal, pendengaran dapat

    terganggu karena membran timpani dan tulang-tulang pendengaran tidak dapat

     bergerak bebas terhadap getran. *kumulasi cairan yang terlalu banyak akhirnya

    merobek membran timpani akibat tekanannya yang meninggi sehingga cairan

    dapat keluar dari liang telinga.

    2. *pakah hubungan demam dengan keluhan pasien?

    5emam menunjukan adanya indikasi ineksi

    3. *pakah hubungan riwayat penyakit dahulu dengan sekarang?

    0* #otitis media akut% merupakan komplikasi bronchiolitis #dari aspirasi

    ditemukan "irus$bakteri patogen%.

    a. 5apat didahului oleh inseksi traktus respiratorik atas karena bakteri&"irus. 3-

    :A 7 Rhino"irus dan respiratory syncytial "irus#RS%, "irus inluensa, atau

    5

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    6/33

    6

    adeno"irus. -< A pada anak dengan penyakit respiratorik karena "irus

     parainluensa, rhino"irus atau entero"irus.

    neksi "irus pada traktus respiratoris bagian atas menyebabkan pelepasan

    sitokin dan mediator inlamasi yang dapat menyebabkan disungsi tubaeustachii. irus respiratorik dapat meningkatkan kolonisasi bakteri nasoaring

    dan rusaknya pertahanan imun host terhadap ineksi bakteri.

    b. *lergi

    Cangguan pada silia mukosa karena paparan berulang pada "irus&asap rokok 

    dapat menganggu keseimbangan patogenesis pada patogen otitis media yang

    kurang "irulen. Paparan berulang meningkatkan resiko untuk kolonisasi

    nasoaring dan resistensi antimokroba.

    nlamasi pada nasoaring meluas ke ujung medial tuba Dustachii,

    meyebabkan inlamasi yang akan mengubah tekanan dalam auris media. /al

    ini memungkinkan bakteri patogen untuk mengkolonisasi telinga bagian

    tengah yang steril dari nasoaring dengan cara reluks, aspirasi. 'erjadi

    respons reaksi inlamasi akut #"asodilatasi, eksudat, in"asi leukosit,agositosi,

    respon imun lokal dalam telinga bagian tengah yang menyebabkan tanda klinis

    0*%. Bakteri akan beradherensi ke dinding mukosa sedangkan jika serangan

    "irus akan merusak lapisan mukosa traktus respiratorik dan hal ini

    memasilitasi bakteri untuk mampu menjadi patogenik di nasoaring, tuba

    eustachii dan telinga tengah.

    6. *pakah hubungan umur dan jenis kelamin dengan penyakit pasien?

    'uba Dustachii atau tuba auditorius atau tuba aringotympani merupakan

    saluran yang menghubungkan nasoaring dan telinga tengah. Pada orang dewasa,

    kira kira panjangnya 3< mm. 'uba ini dinamakan setelah ahli anatomi di abad

    enam belas, Bartolomeo Dustachi.

    'uba Dustachii mempunyai ungsi !a. Dkualisasi tekanan antara telinga tengah dan lingkungan luar.

    b. 5rainase mukus dari telinga tengah.

    'uba Dustachii pada anak anak lebih horiEontal dan pendek. /al ini

    menyebabkan anak anak lebih rentan terhadap ineksi telinga tengah yang

    disebabkan karena tidak adekuatnya drainase mukus dari telinga tengah.

    6

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    7/33

    7

    Sedangkan mengenai jenis kelamin, tidak ada perbedaan bentuk pada

     perempuan dan pria, sehingga jenis kelamin tidak terlalu berpengaruh terhadap

    aktor risiko.

    7. *pa saja indikasi serta kontraindikasi rhinoskopi dan otoskopi?

    0toskopi

    5okter akan melakukan pemeriksaan otoskopi ketika ada nyeri telinga #otalgia%,

    ineksi telinga, hilangnya pendengaran, tinitus, atau gejala-gejala lain yang

     berhubungan dengan telinga. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk diagnosis

    atau untuk melihat apakah pengobatan gangguan telinga bekerja #Ross, 99%.0toskopi dilakukan untuk menginspeksi meatus acusticus e1ternus dan

    menge"aluasi membrana tympanica. +ormalnya, meatus acusticus e1ternus

    mengandung rambut dan dapat mengandung serumen berwarna kuning atau

    coklat. embrana tympanica normal merah muda-abu-abu, translusen, dan

    terletak di posisi netral. Selain itu, terdapat malleus dengan posisi oblik di bagian

     belakang-atas membrana tympanica. embrana tympanica juga bergerak dengan

    air inlation #Fhandrasekhar, n.d.%

    ndikasi !a. Pemeriksaan rutin pada telinga tengah dan luar.

    b. 6ntuk membantu diagnosis patologis.

    c. 6ntuk debridement cerumen dan pengambilan corpus allienum

    (ontraindikasi ! tidak ada kontraindkasi khusus.

    Rhinoskopi

    ndikasi!

    a. /anya bila ada e"aluasi sistemik menunjukan jika penyakit nasal adalah

     primary problem.

    b. Fhronic nasal discharge yang tidak merespon dengan terapi sederhana.

    c. Dpistaksis.

    d. Stertor.

    e. D"aluasi dan pemeriksaan ca"um nasi, sinus paranasal dan nasopharyn1.

    f. Skrining awal tumor.

    (ontraindikasi ! tidak ada kontraindikasi absolut, kontraindikasi relati jika pasien

    tidak bisa diajak kerjasama. #edscape, 9

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    8/33

    8

    11. Bagaimana anatomi dan isiologi telinga, hidung dan tenggorok?

    asing-masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga

    tengah, dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah menyalurkan gelombang suara

    ke telinga dalam. 'elinga dalam memiliki dua macam sensorik, yaitu koklea, yang

    mengandung reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls sara sehingga kita dapat mendengar, dan apparatus "estibularis, yang penting bagi

    sensasi keseimbangan.

    'elinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga luar. 5aun telinga

     berungsi menangkap dan megumpulkan gelonbang suara dan menyalurkannya ke

    saluran telinga luar. Pintu masuk saluran telinga dijaga oleh rambut-rambut halus

    yang berungsi mencegah partikel asing masuk ke dalam telinga. (ulit yang

    melapisi saluran mengandung kelenjar keringat modiikasi yang menghasilkan

    serumen, suatu sekret yang merupakan salah satu mekanisme pertahanan terhadap

     benda asing.

    embran timpani terletak di perbatasan antara telinga tengah dan telinga luar.

    Bagian luar mebran timpani terpajan oleh tekanan atmoser dari luar, sedangkan

     bagian dalamnya terpapar oleh tekanan penyeimbang dari tuba eustachius, yang

    meghubungkan telinga tengah dengan nasopharyn1. 'uba eustachius dalam

    keadaan normal tertutup, tetapi membuka oleh menguap, menelan, dan

    mengunyah. 'ulang telinga terdiri dari malleus, incus, dan stapes. Sistem osikulus

    ini memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh gelobang suara di udara melalui

    dua keistimewaan. Pertama, luas permukaan jendela o"al lebih kecil daripada luas permukaan membran timpani, sehingga tekanan yang disalurkan ke jendela o"al

    akan lebih besar. (edua, sistem osikulus ini merupakan sistem pengungkit yang

    akan mengampliikasi gaya yang berkerja pada jendela o"al sebesar 9 kali.

    (oklea merupakan bagian dari telinga dalam yanng mengandung organ indera

     pendengaran, yaitu organ Forti.0rgan Forti terletak di atas mebran basilaris,

    mengadung sel rambut, yang merupakan reseptor suara. Sel rambut menghasilkan

    sinyal sara jika terjadi perubahan gerakan mekanis dari rambut permukaaannya

    akibat gerakan cairan lime di telinga dalam. Peran sel rambut dalam dan luar 

     berbeda. Sel rambut dalam adalah sel ynang mengubah gaya mekanis suaramenjadi impuls listrik pendengaran. Sementara sel rambut luar adalah mengirim

    sinyal auditorik ke otak melalui sel sara aeren. 5iskriminasi nada bergantung

     pada bagian membran basilaris yang bergetar. 5iskriminasi kekuatan suara

     bergantung pada amplitudo getaran.

    6ntuk keseimbangan dan posisi, di dalam kanalis semisirkularis terdapat sel-

    sel rambut resepti yang terbenam di dalam lapisan gelatinosa di atasnya, kupula,

    yang menonjol ke dalam endolime di dalam ampula. Rambut-rambut di sel

    rambut "estibularis terdiri dari kinosilium bersama 9-

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    9/33

    9

     berhubungan di ujung-ujungnya oleh tautan ujung, yaitu jembatan molecular halus

    antara stereosilia-stereosilia yang berdekatan. @ika tautan ini tegang, maka saluran

    ion berpintu mekanis di sel rambut akan tertarik yang menyebabkan terjadinya

    depolarisasi atau hiperpolarisasi bergantung pada apakah saluran ion terbuka atau

    tertutup. Pada saat depolarisasi neurotransmitter dilepaskan, menyebabkan peningkatan rekuensi lepas muatan serat aerenG sebaliknya, hiperpolarisasi

    mengurangi pelepasan neurotransmitter dari sel rambut, pada gilirannya

    mengurangi rekuensi potensial aksi di sara aeren.

    0rgan otolit pada telinga juga membantu memberikan inormasi tentang posisi

    kepala relati"e terhadap gra"itasi dan perubahan kecepatan gerakan lurus. 0rgan

    otolit berupa utrikulus dan sakulus. Pada utrikulus terdapat otolit atau batu

    keseimbangan di lapisan gelatinosa yang terletak di atas rambut. Pada posisi tegak 

    rambut utrikulus akan "ertical dan rambut sakulus akan horiEontal. Sakulus

     berungsi untuk memberikan inormasi pada gerakan miring menjauhi posisihoriEontal, misalnya bangun tidur, dan linier "ertical, misalnya loncat naik turun

    dan naik tangga berjalan. 2ungsi organ otolit ini adalah!

    a. empertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan

    b. engontrol otot mata eksternal sehingga teriksasi ke satu titik meskipun

    kepala bergerak 

    c. empersepsikan gerakan dan orientasi.

    *danya ketidakseimbangan cairan di dalam telinga khususnya di kanalis

    semisirkuklaris atau sering disebut eniere bisa menyebabkan "ertigo, tinnitus,

    dan tidak dapat berdiri tegak #Sherwood, 9%

    ekanisme Pedengaran

    Celombang gelombang suara di udara ditangkap dan dikumpulkan oleh auriculae.

    5ihantarkan melalui eatus *custicus Dksternus menuju membrana tympanica.

    Cetaran dari membrana tympanica menyebabkan pergerakan ossicula auditi"a.

    Pergerakan dari stapes pada enestra "estibuli menghasilkan gelombang tekanan

    9

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    10/33

    10

     pada perilymphe pada ductus "estibularis. Celombang tekanan mengubah

    membrana basilaris pada perjalanannya menuju enestra cochleae scala tymphani.

    Cetaran membrana basilaris memnyebabkan getaran sel rambut terhadap

    membrana tectorial. normasi mengenai daerah dan intensitas rangsang direlay ke

    susunan sara pusat melalui ner"us cochlearis cabang ner"us .

    'ip link meregangkan dan membuka kanal ketika sterosilia menekuk ke arah

    sterosilia yang tertinggi -> ($ masuk, sel rambut berdepolarisasi -> 5epolarisasi

    membuka kanal Fa9$ berpintu listrik -> asuknya Fa9$ menyebabkan

     peningkatan pelepasan neurotransmiter -> +eurotransmiter yang lebih banyak 

    menyebabkan peningkatan laju potensial aksi. #Sherwood, 9

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    11/33

    11

    ini pula yang membuat bayi sering mengalami radang pada tuba eustachiusnya.

    'uba dapat mengalami gangguan yang berupa !

    a. 'uba eustachius paten abnormal atau tubanya terbuka abnormal terus menerus

    sehingga udara masuk ke telinga tengah pada saat respirasi. /al ini biasanya

    terjadi pada penyakit kronis tertentu seperti riniti atroi, aringitis, mystenia gra"is

    yang kesemuanya berdampak pada hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut tuba

    dan akan menimbulkan keluhan berupa rasa penuh dalam telinga ataupun

    terdapatnya autooni.

     b. 0bstruksi tuba, biasanya dapat terjadi oleh berbagai kondisi seperti

     peradangan di nasoaring, peradangan adenoid, ataupun tumor nasoaring. Bila

    terdapat penyumbatan maka temuan klinis pertama berupa terdapatnya cairan

    dalam telinga tengah.

    12. *pa saja jenis-jenis perorasi? (apan bisa terjadi perorasi?

    Pe1451a3i 6e671an ti68ani u6u6 te19adi aki7at :ede1a telinga atau

    in4ek3i2 In4ek3i telinga 7e1ulang, da8at 6en;e7a7kan 9a1ingan 8a1ut 8ada

    6e671an ti68ani2 Hal ini 6engaki7atkan 3u8lai da1ah ;ang ku1ang da1i

    n516al2 Dengan de6ikian, te19adi 8e1tahanan ;ang ku1ang te1hada8 in4ek3i

    dan akhi1n;a akan te19adi 8e1451a3i2 Pe1451a3i Me671an t;68ani 9uga 7i3a

    te19adi ka1ena 7enda a3ing, t1au6a 3e8e1ti ta68a1an di telinga, dan

    gangguan Tu7a eu3ta:hi2 Su67atan 8ada Tu7a eu3ta:hi akan 6en;e7a7kan

    tekanan telinga tengah negati4 ;ang da8at 6e1ea735173i dan 6eni8i3kan

    gendang telinga 3ehingga 6en9adi di34ung3i2

    *da tiga macam perorasi berdasarkan letaknya, yaitu!

    . Perorasi sentral! terletak di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perorasi

    masih ada sisa membran timpani. Perorasi yang terbentuk dapat bundar, o"al,

     bentuk ginjal atau hati. Perorasinya dapat subtotal atau total, masih terlihat

     pinggir membran timpani #annulus timpanikus%, melalui perorasi tampak mukosa

    ka"um timpani bewarna pucat, bila ada eksaserbasi akut maka warna mukosa

    menjadi merah dan jarang terdapat granulasi atau polip.

    9. Perorasi marginal! perorasi sebagian di mana sebagian tepi daerah perorasi

    langsung berhubungan dengan sulkus timpanikum.  pada pars tensa belakang atas

     biasanya besar, atau pada pars laksida muka atau belakang #kecil%, prosesnya

     bukan hanya pada mukosa ka"um timpani dan tulang-tulang pendengaran ikut

    rusak, sering terdapat granulasi atau polip, annulus timpanikus tidak terlihat lagi

    dan terlihat gambaran nekrosis tulang.

    3. Perorasi atik! perorasi yang terletak di pars laccida

    A. *pakah hubungan hipertroi adenoid dengan penyakit pasien?11

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    12/33

    12

    /ipertroi adenoid merupakan pertumbuhan yang tidak normal pada tonsil

    adenoid yang pertama kali diterangkan oleh Iilhelm eyer. Iilhelm

    mendeskripsikan bahwa pasien yang menderita hipertroi adenoid dalam jangka

    waktu yang panjang dapat menyebabkan obtruksi pada jalan napas. /al ini dapat

    menyebabkan anomali pertumbuhan bentuk wajah dan gigi menjadi enomenayang disebut acies adenoid.

    (eadaan ini pada umumnya disebabkan karena adanya ineksi pada

    saluran pernaasan atas. (arena seperti jaringan limoid yang lain, adenoid akan

    membesar jika tubuh terjangkit ineksi. *da saat dimana jaringan limoid gagal

    melawan ineksi tersebut dan terineksi oleh mikroorganisme yang gagal dilawan.

    /ipertroi adenoid jika mengalami hipertroi atau pembesaran dapat

    menutupi tuba eustachii sehingga drainase mukus menjadi tidak adekuat dan

    menyebabkan ineksi telinga tengah.

    D. )angkah ! engidentiikasi permasalahan secara sistematis dan pernyataan

    sementara mengenai permasalahan pada )angkah .

    12

    (omplikasi

    'atalaksana

    5iagnosisPatogenesis

    Dtiologi

    5iagnosis Banding

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan 2isik 

    'elinga sakit

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    13/33

    13

    E. )angkah ! erumuskan tujuan pembelajaran

    'ujuan pembelajaran pada skenario ini yaitu sebagai berikut!

    1. *natomi, 2isiologi 'elinga

    2. 5iagnosis Banding terkait keluhan pada pasien3. Pemeriksaan 2isik dan Pemeriksaan Penunjang '/'

    4. Dtiologi, patoisiologi, aktor resiko dari diagnosis banding

    5. 'atalaksana dari keluhan pasien

    6. engapa keluar cairan kental kuning dari telinga pasien?

    7. /ubungan demam dengan keluhan pasien?

    8. /ubungan RP5 dan RPS terkait skenario

    9. Bagaimana interpretasi pemeriksaan isik dan penunang pada skenario?

    10. Bagaimana hubungan umur, jenis kelamin dengan keluhan pasien?

    11. *pa perbedaan sekret yang keluar daru hidung dan telinga? Bagaimana contoh

    isiologis dan patologisnya?

    12. *pa saja jenis-jenis perorasi dan kapan bisa terjadi?13. Bagaimana tanda patognomik kelainan pada telinga?

    F. )angkah ! engumpulkan inormasi baru

    Pengumpulan inormasi baru dilakukan di antara waktu setelah diskusi pertemuan

     pertama dan pertemuan ke-dua.

    G. )angkah ! elaporkan, membahas dan menata kembali inormasi baru yang

    diperoleh

    normasi baru yang diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran adalah sebagai

     berikut!

    1. Men9ela3kan Anat56i, "i3i5l5gi, dan Hi3t5l5gi THT

    a *natomi

    Secara anatomis, telinga dibagi menjadi tiga regio utama!

    1 *uris eksterna

    Berungsi untuk mengumpulkan suara dan sebagai saluran ke bagian yang

    lebih dalam. 'erdiri dari!

    - auricula! merupakan kartilago elastis yang ditutupi oleh kulit,

     berbentuk seperti terompet dengan bagian ujung yang melebar 

    - meatus acusticus e1ternus! tabung yang melengkung dengan panjang

    sekitar 9,

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    14/33

    14

    mengeluarkan sekret yang disebut serumen, berungsi mencegah

    kotoran masuk ke dalam telinga.

    - membrana tympani! merupakan selapis membran tipis yang

    semitransparan dan menjadi batas antara auris e1terna dengan auris

    media. Dpitelnya adalah kuboid simpleks.

    2 *uris media

    Berungsi untuk membawa getaran suara ke enestra o"ale. Ruangan di

    dalamnya berisi udara disebut ca"um timpani. *uris media dipisahkan

    dengan auris interna oleh enestra o"ale dan enestra rotundum. 2enestra

    o"ale nantinya akan dilekati oleh basis stapedis. Sedangkan, enestra

    rotundum akan ditutupi oleh selapis membran disebut membrana tympani

    sekundaria.

    'erdiri dari!

    - osikula auditi"a! terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu malleus,

    incus, dan stapes. anubrium mallei akan melekat di bagian interna

    dari membrana tympani. Faput dari mallei akan berartikulasi dengan

    corpus incus. Sedangkan, caput dari stapes akan berartikulasi dengan

     processus lenticularis pada os incus. Basis stapedis akan melekat pada

    enestra o"ale. (etiga tulang ini berhubungan dengan ungsinya adalah

     penghantaran getaran.

    - musculus stapedius dan musculus tensor timpani! musculus tensor timpani akan diiner"asi oleh ner"us ma1illaris dan berungsi untuk 

    membatasi gerakan dan meningkatkan tekanan di membrana timpani

    untuk mencegah suara yang terlalu keras di dalam auris interna.

    usculus stapedius diiner"asi oleh ner"us acialis dan merupakan

    musculus skeletal terkecil pada tubuh manusia. 2ungsinya adalah

    memperkecil getaran apabila terdapat suara yang keras untuk 

    melindungi enestra rotundum.

    - tuba auditi"a atau tuba Dustachii! saluran ini menghubungkan ruangan

     pada auris media dengan nasopharyn1. 'uba auditi"a akan membuka

    saat menguap dan menelan. 2ungsinya adalah menyeimbangkan

    tekanan antara auris media dengan dunia luar. Saluran ini sering

    menjadi rute perpindahan patogen dari hidung dan tenggorok ke

    telinga.

    3 *uris interna

    Berungsi sebagai tempat reseptor pendengaran dan keseimbangan. 'erdiri

    dari dua bagian, yaitu labyrinthis osseus dan labyrinthis membranaceus.

    14

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    15/33

    15

    )abyrinth osseus dibatasi oleh periosteum dan mengandung perilymphe.

    Bagian-bagiannya adalah canalis semicircularis #anterior, posterior, dan

    lateral%, "estibulum, dan cochlea. Sedangkan, labyrinth membranaceus

    menyerupai kantung epitelium, terdaoat reseptor pendengaran atau organon

    Forti dan keseimbangan. )abyrinth membranaceus mengandung

    endolymphe. 5i dalam "estibulum, terdapat dua kantung yang merupakan

     bagian dari labyrinth membranaceus, disebut utriculus dan sacculus. 5i

    dalam canalis semicircularis terdapat ductus membranous semicircularis,

    yang nantinya akan melebar pada bagian akhir disebut ampulla.

    Fochlea merupakan saluran spiral yang terbentuk dari tulang dan berputar 

    hamper tiga kali dengan pusatnya adalah modiolus. *danya membrana

     basalis dan membrana "estibuli akan membagi cochlea menjadi tiga

    ruangan, yaitu scala "estibule, scala media, dan scala timpani. Scala media

    merupakan tempat terletaknya reseptor pendengaran. #'ortora, 9%

    b /istologi

    % 'elinga luar

    a% 5aun telinga

      'ulang rawan elastis, kecuali lobus aurikularis

      5itutupi oleh kulit tipis

      'ulang rawan yang berbentuk tidak teratur 

      (ulit ! rambut halus #"ellus%, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat

     b% eatus *kustikus Dksterna #*D%

      Saluran dari daun telinga ke membran timpani

      9&< bagian luar merupakan tulang rawan elastis

      3&< bagian dalam merupakan tulang temporal

      Bagian luar ditutupi oleh kulit, terdapat rambut #tragi%, kelenjar 

    sebasea dan kelenjar keringat,

    9% 'elinga tengah

    a% Rongga 'impani # (a"um timpani %

      Rongga kecil berisi udara, bentuk tidak teratur 

      5alam tulang temporal

      5ilapisi membran mukosa, epitel selapis gepeng

    15

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    16/33

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    17/33

    17

    c% (analis Semisirkularis

    J 3 kelompok ! anterior, posterior, lateral

    J *mpula ! pelebaran kanalis semisirkularis, dekat "estibulum

    d% (oklea

    J Bentuk spiral seperti kulit keong

    J 5iameter K mm, tinggi < mm

    J Puncaknya ! kupula

    J odiolus ! tiang btk kerucut di tengah

    J )amina spiralis ossea ! skala "estibuli dan skala timpani

    J /elikotrema ! hubungan koklea pada apeks

    J (rista basilaris ! perlekatan membran basalis ke dinding luar koklea

    #escher, 93%

    c 2isiologi

    asing-masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar,

    telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah menyalurkan

    gelombang suara ke telinga dalam. 'elinga dalam memiliki dua macam

    sensorik, yaitu koklea, yang mengandung reseptor untuk mengubah

    gelombang suara menjadi impuls sara sehingga kita dapat mendengar, dan

    apparatus "estibularis, yang penting bagi sensasi keseimbangan.

    'elinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga luar. 5aun

    telinga berungsi menangkap dan megumpulkan gelonbang suara dan

    menyalurkannya ke saluran telinga luar. Pintu masuk saluran telinga dijaga

    oleh rambut-rambut halus yang berungsi mencegah partikel asing masuk ke

    dalam telinga. (ulit yang melapisi saluran mengandung kelenjar keringat

    modiikasi yang menghasilkan serumen , suatu sekret yang merupakan salah

    satu mekanisme pertahanan terhadap benda asing.embran timpani terletak di perbatasan antara telinga tengah dan

    telinga luar. Bagian luar mebran timpani terpajan oleh tekanan atmoser dari

    luar, sedangkan bagian dsalamny aterpapar oleh tekanan penyeimbang dari

    tuba eustachius, yang meghubungkan telinga tengah dengan nasopharyn1.

    'uba eustachius dalam keadaan normal tertutup, tetapi membuka oleh

    menguap, menelan, dan mengunyah. 'ulang telinga terdiri dari malleus, incus,

    dan stapes. Sistem osikulus ini memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh

    gelobang suara di udara melalui dua keistimewaan . Pertama, luas permukaan17

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    18/33

    18

     jendela o"al lebih kecil daripada luas permukaan membran timpani, sehingga

    tekanan yang disalurkan ke jendela o"al akan lebih besar. (edua, sistem

    osikulus ini merupakan sistem pengungkit yang akan mengampliikasi gaya

    yang berkerja pada jendela o"al sebesar 9 kali.

    (oklea merupakan bagian dari telinga dalam yanng mengandung

    organ indera pendengaran, yaitu organ Forti.0rgan Forti terletak di atas

    mebran basilaris, mengadung sel rambut, yang merupakan reseptor suara. Sel

    rambut menghasilkan sinyal sara jika terjadi perubahan gerakan mekanis dari

    rambut permukaaannya akibat gerakan cairan lime di telinga dalam. Peran sel

    rambut dalam dan luar berbeda. Sel rambut dalam adalah sel ynang mengubah

    gaya mekanis suara menjadi impuls listrik pendengaran. Sementara sel rambut

    luar adalah mengirim sinyal auditorik ke otak melalui sel sara aeren.

    5iskriminasi nada bergantung oada bagian membran basilaris yang bergetar.

    5iskriminasi kekuatan suara bergantung pada amplitudo getaran.

    6ntuk keseimbangan dan posisi, di dalam kanalis semisirkularis

    terdapat sel-sel rambut resepti yang terbenam di dalam lapisan gelatinosa di

    atasnya, kupula, yang menonjol ke dalam endolime di dalam ampula.

    Rambut-rambut di sel rambut "estibularis terdiri dari kinosilium bersama 9-

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    19/33

    19

    Tip link meregangkan dan membuka kanal ketika sterosilia menekuk ke arah

    sterosilia yang tertinggi ( $ masuk, sel rambut berdepolarisasi 5epolarisasi

    membuka kanal Fa9$ berpintu listrikauknya Fa9$ menyebabkan peningkatan

     pelepasan neurotransmiter +eurotransmiter yang lebih banyak menyebabkan

     peningkatan laju potensial aksi. #Sherwood, 9

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    20/33

    20

    2. Men9ela3kan eti5l5gi dan 8at54i3i5l5gi da1i diagn53i3 7anding

    a Diagn53i3 ke19a

    0titis media akut

    Dtiologi

    Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media.

    Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga pencegahan

    in"asi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga. Selain itu, SP* juga merupakan

    salah satu aktor penyebab yang paling sering.

    (uman penyebab 0* adalah bakteri piogenik, sepertiStreptococcus

    hemoliticus, Haemophilus Influenzae #9=A%,Staphylococcus aureus #9A%,  Streptococcus

     Pneumoniae #38A%, Pneumococcus.

    Pada anak-anak, makin sering terserang SP*, makin besar kemungkinan

    terjadinya otitis media akut #0*%. Pada bayi, 0* dipermudah karena tuba

    eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.

    Patogenesis

    0titis media sering diawali dengan ineksi pada saluran napas seperti radang

    tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Dustachius. Saat

     bakteri melalui saluran Dustachius, mereka dapat menyebabkan ineksi di saluran tersebut

    sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya

    sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri

    dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam

    telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Dustachius

    menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang

    gendang telinga.

    @ika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena

    gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ

     pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. (ehilangan pendengaran yang

    dialami umumnya sekitar 9: desibel #bisikan halus%. +amun cairan yang lebih banyak 

    dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga :< desibel #kisaran pembicaraan

    normal%. Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. 5an yang paling berat, cairan yang

    20

    http://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htm

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    21/33

    21

    terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya. 0*

    dapat berkembang menjadi otitis media supurati kronis apabila gejala berlangsung lebih

    dari 9 bulan, hal ini berkaitan dengan beberapa aktor antara lain higiene, terapi yang

    terlambat, pengobatan yang tidak adekuat, dan daya tahan tubuh yang kurang baik.

    0* memiliki beberapa stadium klinis antara lain!

    1. Stadium oklusi tuba eustachius

    a. 'erdapat gambaran retraksi membran timpani.

    b. embran timpani berwarna normal atau keruh pucat.

    c. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa "irus.

    2. Stadium hiperemis

    a. Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani.

    b. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersiat eksudat yang serosa

    sehingga sukar terlihat.

    2 Stadium supurasi

    a. embran timpani menonjol ke arah luar.

    b. Sel epitel superisila hancur.

    c. 'erbentuk eksudat purulen di ka"um timpani.

    d. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga

    tambah hebat.

    2 Stadium perorasi

    a. embran timpani ruptur.

    b. (eluar nanah dari telinga tengah.

    c. Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.

    2 Stadium resolusi

    a. Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal

    kembali.

    b. Bila terjadi perorasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.

    c. Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila "irulensi rendah dan daya

    tahan tubuh baik.

    b Diagn53i3 7anding

    21

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    22/33

    22

    Pada pemeriksaan otoskopi dapat dibedakan jenis 0S( berdasarkan perorasi

     pada membran timpani, yang terdiri dari perorasi sentral, marginal dan atik.

    Cambaran yang terlihat dengan otoskopi pada perorasi sentral adalah tampak 

     perorasi yang letaknya sentral pada pars tensa, dapat berbentuk bundar, o"al,

     bentuk ginjal atau hati.Perorasinya dapat subtotal atau total, masih terlihat pinggir 

    membran timpani #annulus timpanikus%, melalui perorasi tampak mukosa ka"um

    timpani bewarna pucat, bila ada eksaserbasi akut maka warna mukosa menjadi

    merah dan jarang terdapat granulasi atau polip. Cambaran otoskopi pada perorasi

    marginal adalah tampak perorasi yang letaknya marginal, pada pars tensa

     belakang atas biasanya besar, atau pada pars laksida muka atau belakang #kecil%,

     prosesnya bukan hanya pada mukosa ka"um timpani dan tulang-tulang

     pendengaran ikut rusak, sering terdapat granulasi atau polip, annulus timpanikus

    tidak terlihat lagi dan terlihat gambaran nekrosis tulang. Sedangkan gambaran

     pada perorasi atik adalah perorasi yang letaknya di pars laksida #ills, KK=G

    'elian, 99G (enna dan )atE, 9L%.

    0''S D5* +0+ S6P6R*'2

    0titis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang nonpurulen di

    telinga tengah, sedngkan membran timpani utuh. *danya cairan di telinga tengah

    dengn membran timpani utuh tanpa tanda-tanda ineksi disebut juga otitis media

    dengan eusi. *pabila eusi itu encer disebut otitis media serosa dan apabila eusi

    tesebut kental seperti lem disebut otitis media mukois # glue ear %. 0titis media

    serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari

     pembuluh darahke telinga tengah yang sebagian besar akibat adanya perbedaan

    tekanan hidostatik, sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga

    tengah timbul kibat sekresi akti dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam

    mukosa telinga tengah, tuba Dustachius, dan rongga mastoid.

    Otitis media serosa akut 

    Cejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran

     berkurang. Selain itu pasien juga dapat mengeluh rasa tersumbat pada telinga atau

    22

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    23/33

    23

    suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada liang yang sakit. (adang-

    kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi

    kepala berubah. Rasa sedikit nyeri dalam telinga dapat terjadi pada saat awal tuba

    terganggu yang menyebabkan timbul tekanan negati pada telinga tengah, tetapi

    setelah sekret terbentuk tekanan negati ini pelan-pelan hilang. Rasa nyeri dalam

    telinga tidak pernah ada bila penyebab timbulnya sekret adalah "irus atau alergi.

    'initus, "ertigo atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk ringan. Pada

    otoskopi terliht membaran timpani retraksi. (adang-kadang tampak gelembung

    udara atau permukaan cairan dalam ka"um timpani. 'uli kondukti dapat

    dibuktikan dengan garputala.

    Otitis media serosa kronik (glue ear)

    Perasaan tuli pada otitis media serosa kronik lebih menonjol #:o-

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    24/33

    24

    dengan cara ekstraksi apabila serumen padat, irigasi apabila tidak terdapat komplikasi

    irigasi atau di suction bila serumen cair.

    6ntuk pemeriksaan detail membran timpani seperti perorasi, hiperemis atau

     bulging dan retraksi, dipergunakan otoskop. 0toskop dipegang seperti memegang pensil.

    5ipegang dengan tangan kanan untuk memeriksa telinga kanan dan dengan tangan kiri

     bila memeriksa telinga kiri. Supaya posisi otoskop ini stabil maka jari kelingking tangan

    yang memegang otoskop ditekankan pada pipi pasien. 6ntuk melihat gerakan membran

    timpani digunakan otoskop pneumatic.

    a. 5*6+ 'D)+C*

    5iperhatikan bentuk serta tanda-tanda peradangan atau pembengkakan.

    5aun telinga ditarik, untuk menentukan nyeri tarik dan menekan tragus untuk 

    menentukan nyeri tekan.

    b. 5*DR*/ *S'05

    c. *dakah abses atau istel di belakang telinga.

    astoid diperkusi untuk menentukan nyeri ketok.

    d. )*+C 'D)+C*

    )apang atau sempit, dindingnya adakah edema, hiperemis atau ada urunkel.

    Perhatikan adanya polip atau jaringan granulasi, tentukan dari mana asalnya.

    *pakah ada serumen atau sekret.

    e. DBR*+ 'P*+

     +ilai warna, relek cahaya, perorasi dan tipenya dan gerakannya.

    Iarna membran timpani yang normal putih seperti mutiara.

    Releks cahaya normal berbentuk kerucut, warna seperti air raksa

    Bayangan kaki maleus jelas kelihatan bila terdapat retraksi membrane timpani

    ke arah dalam.

    Perorasi umumnya berbentuk bulat. Bila disebabkan oleh trauma biasanya

     berbentuk robekan dan di sekitarnya terdapat bercak darah. )okasi perorasi

    dapat di atik #di daerah pars laksida%, di sentral #di pars tensa dan di sekitar 

     perorasi masih terdapat membran% dan di marginal #perorasi terdapat di pars

    tensa dengan salah satu sisinya langsung berhubungan dengan sulkus

    timpanikus%

    Cerakan membran timpani normal dapat dilihat dengan memakai balon

    otoskop.

    Pada sumbatan tuba Dustachius tidak terdapat gerakan membran timpani ini.

    24

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    25/33

    25

    6ji Rinne

    embandingkan hantaran melalui udara dan melalui tulang. Faranya ialah garputala

    digetarkan, lalu diletakkan pada tulang di belakang telinga dengan demikian getaran

    melalui tulang akan sampai ke telinga dalam. *pabila pasien tidak mendengar bunyi dari

    garputala yang digetrakan itu, maka garputala dipindahkan ke depan liang telinga, kira-

    kira 9,< cm jaraknya dari liang telinga. /antaran disini ialah hantaran melalui udara. Pada

     pasien yang pendengarannya masih baik, maka hantaran melalui udara lebih baik dari

    hantaran melalui tulang. @adi garputala yang tadi diletakkan di tulang telinga belakang

    telinga tidak terdengar lagi, ketika dipegang di dekat liang telinga akan terdengar lagi,

    disebut uji rinne positi 

    6ji Ieber 

    embandingkan hantaran tulang telinga kanan dengan teling akiri. Faranya garputala

    digetarkan kemudian diletakkan pada garis tengah seperti di ubun-ubun, dahi, atau

     pertengahan gigi seri. Pasien dengan gangguan pendengaran akan mengatakan bahwa

    salah satu telinga lebih jelas mendengar bunyi garputala itu. Pada orang normal akan

    mengatakan bahwa tidak mendengar perbedaan bunti kiri dan kanan. Bila lebih keras ke

    kanan disebut lateralisasi ke kanan.

    6ji Schwabach

    embandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.

    Faranya ialah, garputala digetarkan , lalu dasarnya ditempelkan pada tulang di belakang

    telinga passion. Setelah pasien mengatakan tidak mendnegar lagi, maka dasar garputala

    diletakkan ke tulang belakang telinga pemeriksa. *pabila pemeriksa masih dapat

    mendengar bunyi, maka dikatakan bahwa telinga pasien uji schwabachnya memendek.

    Pemeriksaan /idung, +asopharyn1, dan sinus paranasal

    a. /idung luar 

    Bentuk hidung luar diperhatikan apakah ada deormitas atau depresi tulang hidung.

    *pakah ada pembengkakan di daerah hidung dan sinus paranasal. 5engan jari dapat

    25

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    26/33

    26

    dipalpasi adanya krepitasi tulang hidung atau rasa nyeri tekan pada peradangan hidung

    dan sinus paranasal.

    b. R+0S(0P *+'DR0R 

    Saat pemeriksaan diperhatikan keadaan !

    Rongga hidung, luasnya lapang&sempit# dikatakan lapang kalau dapat dilihat

     pergerakan palatum mole bila pasien disuruh menelan% , adanya sekret, lokasi

    serta asal sekret tersebut.

    (onka inerior, konka media dan konka superior warnanya merah muda #normal%,

     pucat atau hiperemis. Besarnya, eutroi, atroi, edema atau hipertroi. Septum nasi

    cukup lurus, de"iasi, krista dan spina..assa dalam rongga hidung, seperti polip

    atau tumor perlu diperhatikan keberadaannya. *sal perdarahan di rongga hidung,

    krusta yang bau dan lain-lain perlu diperhatikan.

    c. R+0S(0P P0S'DR0R 

    )idah pasien ditekan dengan spatula lidah, pasien bernaas melalui mulut

    kemudian kaca tenggorok dimasukkan ke belakang u"ula dengan arah kaca ke

    atas. Setelah itu pasien diminta bernaas melalui hidung. Perlu diperhatikan kaca

    tidak boleh menyentuh dinding posterior aring supaya pasien tidak terangsang

    untuk muntah. Sinar lampu kepala diarahkan ke kaca tenggorok dan diperhatikan!

    - septum nasi bagian belakang

    - nares posterior #koana%

    - sekret di dinding belakang aring #post nasal drip% dengan memutar kacatenggorok lebih ke lateral maka tampak konka superior, konka media dan

    konka inerior.

    - Pada pemeriksaan rinoskopi posterior dapat dilihat nasopharing, perhatikan

    muara tuba, torus tubarius dan ossa rossen muller.

    Pemeriksaan Penunjang

    a Pe6e1ik3aan audi56et1i

    Pada pemeriksaan audiometri penderita 0S( biasanya didapati tuli

    kondukti. 'api dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya

    ketulian tergantung besar dan letak perorasi membran timpani serta keutuhan

    dan mobilitas

    5erajat ketulian nilai ambang pendengaran

     +ormal ! - dB sampai 9L dB

    'uli ringan ! 9= dB sampai : dB

    'uli sedang ! : dB sampai

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    27/33

    27

    'uli total ! lebih dari K dB.

    6ntuk melakukan e"aluasi ini, obser"asi berikut bisa membantu !

    1 Perorasi biasa umumnya menyebabkan tuli kondukti tidak lebih dari

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    28/33

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    29/33

    29

    Pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan tanda-tanda terjadinya suatu

     peradangan yaitu edema konka inerior, hiperemis, sekret seromukous. 'idak 

    ditemukan adanaya de"iasi septum nasi menunjukkan bahwa tidak ada kelainan

    kongenital pada pasien. Palatal phenomena negati"e apabila tidak terlihat gerakan

     palatum mole yang biasanya disebabkan oleh hipertroi adenoid.

    Pemeriksaan tenggorok didapatkan kripta melebar, detritus, hiperemis yang

    merupakan tanda patognomik hipertroi tonsil. 6kuran tonsil yang membesar #'3-

    '3% menandakan terjadinya hipertroi tonsil.

    Pemeriksaan penunjang

    Cambaran sot tissue dicurigai hipertroi adenoid dengan *&+ ratio .8. *&+ ratio

     berarti rasio antara adenoid dan nasoaring dengan kriteria sebagai berikut!

    - .

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    30/33

    30

    30

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    31/33

    31

    BAB III

    SIMPULAN

    Pada skenario ini kita telah cukup membahas mengenai keluhan pasien dan juga tentang

    riwayat penyakit pasien. 5iketahui bahwa pasien berusia 8 tahun dan sejak satu tahun yang

    lalu mengalami batuk pilek, dimungkinkan terjadinya inlamasi juga dapat dilihat dari

     pemeriksaan isik ditemukan adanya kripta melebar, tonsil '3-'3 yang menandakan adanya

     pembesaran tonsila palatina melebihi garis paramedian, juga detritus yang juga mendukung

    kemungkinan terjadinya tonsilitis. 5ari pemerikasaan penunjangjuga ditemukannya

    hipertroi adenoid, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan tertutupnya ostium

     pharingeum tuba auditi" eustachii # 0P'*D%, sehingga mendukung untuk terjadinya ineksi

    lanjutan pada tuba dan pada stadium lanjut akan mengineksi ca"um timpani.

    Pada pasien ditemukan keluhan utama yakni telinga kanan keluar cairan kental kuning, yang beberapa hari yang lalu diserrtai demam dan nyeri telinga. 5ari gejala yang disebutkan pasien

    dan ditambah dengan hasil pemeriksaan isik maka disimpulkan kemungkinan terbesar pasien

    saat ini sedang berada pada stadium perorati otitis media akut, yakni perorasi yang terjadi

     pada membrana tympanica dan merupakan stadium lanjut dari otitis media akut. 5ari

     perjalanannya yang sebelumnya terjadi ineksi pada nasus dan oris menyebabkan ineksi

    lanjutan yang terjadi pada ca"um timpani.

    31

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    32/33

    32

    BAB I

    SARAN

    (elompok *-9 sudah melakukan diskusi tutorial dengan baik dan lancar, namun

    hendaknya pengaturan waktu lebih diperhatikan lagi agar diskusi bisa eekti. ahasiswa

    sudah akti berpartisipasi pada skenario sehingga setiap anggota diskusi dapat berpendapat

    dan berbagi ilmu dengan yang lain.5iperlukan adanya pemahaman scenario dan tujuan

     pembelajaran dari scenario tersebut sehingga tujuan pembelajaran scenario tercapai.

    Sebaiknya lebih dapat menggunakan reerensi yang telah dianjurkan dengan tambahan

    reerensi "alid lainnya. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama diskusi berlangsung

    hendaknya lebih diperhatikan lagi, agar nantinya tidak menjadi penghambat jalannya diskusi.

    Saran untuk pendamping tutorial agar dapat mengingatkan mahasiswa dalam diskusi

    agar tidak melenceng dari topik utama yang dibahas. 5iharapkan tutor juga bisa mendorong

     partisipasi mahasiswa agar lebih akti dalam menyampaikan pendapat yang berdasarkan pada

     Ei!ence "ase! Me!icine.

    Pembaca diharapkan dapat dengan mudah memahami hasil diskusi tutorial ini.

    Selanjutnya, pembaca bisa mencari inormasi yang disajikan dengan datar pustaka yang

    telah dilampirkan maupun dari sumber lain yang lebih "alid, karena ilmu kedokteran selalu

     berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi molekular di bidangini. Selain itu,

    diharapkan pembaca dapat mengambil pembelajaran mengenai penyakit-penyakit agar bisa

    menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup agar terhindar dari gangguan kesehatan

    yang berkaitan dengan telinga, hidung, dan tenggorokan.

    32

  • 8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1

    33/33