laporan diskusi kelompok 6.docx

Upload: lidya-chandra-lukita

Post on 18-Oct-2015

311 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    1/32

    LAPORAN DISKUSI KELOMPOK

    SISTEM SARAF

    KEDOKTERAN GIGI BLOK 1

    SISTEM TUBUH 1

    SEMESTER 2

    TAHUN AKADEMIK 2013/2014

    OLEH:

    KELOMPOK 6

    RAFREZA ALDY FERDYNANTO 2013.07.0.0003ACHMAD SYARIFUDIN 2013.07.0.0094SANDRA LORENSA 2013.07.0.0078FRISCA MARIA TINDAON 2013.07.0.0004AFRIANI MASITOH 2013.07.0.0059LIDYA CHANDRA LUKITA 2013.07.0.0064ADI CANDRA MURTININGSIH 2013.07.0.0088MUHAMAD YURA RISTANDI 2013.07.0.0043GIGI AYU HAILIYAH 2013.07.0.0092FITRI WAHYU RAHMAWATI 2013.07.0.0082AYU DWI SUKMAWATI 2013.07.0.0093

    UNIVERSITAS HANG TUAH

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    SURABAYA

    2014

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    2/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Didalam tubuh kita terdapat sistem-sistem yang saling berkoordinasi.Sistem-

    sistem tersebut menyokong setiap aktifitas kita sehari-hari.Salah satu sistem yang

    memiliki peranan sangat penting dalam tubuh kita adalah sistem saraf.Sistem saraf

    mempunyai andil yang sangat besar untuk tubuh kita.Sistem saraf menghubungkan

    tubuh kita sehingga setiap organ saling berhubungan satu sama lain.Contohnya

    gigi.Seringkali tindakan yang dilakukan pada gigi kita berakibat pada organ lain.Seperti

    tindakan pencabutan gigi yang mengakibatkan kebiruan pada daerah bawah

    mata.Diharapkan setelah membaca laporan ini kita dapat mengetahui lebih tau tentang

    sistem saraf khususnya persarafan gigi.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    3/32

    JABARAN PEMICU

    Seorang pasien perempuanumur 31 tahun datang kembali ke dokter gigi1 minggu setelah

    menjalani pencabutan premolar pertama kanan rahang atas karena padabawah kelopak mata

    terlihat warna kebiruan, sedikit nyeri. Pasien menanyakan mengapa bisa terjadi. Doktermenjelaskan bahwa itu merupakan akibat anestesi local pada persarafan gigi dekat daerah

    yang berwarna kebiruan

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    4/32

    PETA KONSEP

    SARAF

    TEPI PUSAT

    SPINALIS CRANIALIS

    MOTORIK SENSORIK

    OTONOM SOMATIK SOMATIK

    GIGI SEBAGAI ORGAN SENSORIK SOMATIK

    RASA SAKIT DI BLOCK

    ANASTESI SARAF GIG KERUSAKAN HEMATOMA

    PEMBULUH DARAH

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    5/32

    LEARNING ISSUE

    1. SISTEM SARAF TEPI (PERIFER)

    a. Definisi

    b. Fungsi

    c. Macam

    2. SISTEM SARAF PUSAT

    a. Definisi

    b. Fungsi

    c. Macam

    d. Proteksi

    3. SARAF MOTORIK

    a. Definisi

    b. Fungsi

    c. Macam

    - Otonom

    - Somatik

    d. Mekanisme Konduksi Impuls

    4. SARAF SENSORIK

    a. Definisi

    b. Fungsi

    c. Mekanisme Konduksi Impuls

    5. Gigi sebagai organ sensorik somatic

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    6/32

    6. Anastesi gigi

    7. Persarafan gigi

    a.Maksilaris

    b.Mandibularis

    8. Saraf apa saja yang terlibat dalam pencabutan gigi premolar rahang atas ?

    9. Hematoma

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    7/32

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. SISTEM SARAF TEPI (PERIFER)

    a. Definisi

    Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada dibagian luar otak dan medula spinalis.

    Sistem ini mencakup saraf kranial yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal

    dari medula spinalis, dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.

    b. Fungsi

    1. Menerima rangsang, menghantarkan informasi sensorik dan membawa perintah

    motorik ke jaringan dari sistem perifer.

    2. Berkas akson (serat saraf) : membawa informasi sensorik dari perintah motorik.

    c. Macam

    i. Saraf Tepi Kranial

    12 pasang saraf kranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Bebereapa saraf Kranial hanya

    tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagian besar dari serabut sensorik dan motorik

    Nomer Nama Tipe Fungsi

    I Olfactory Sensorik Indra penciuman atau

    pembauan

    II Optic Sensorik Presepsi indra penglihatan

    III Oculomotor Motorik Pergerakan bola mata,kontraksi

    pupil mata, kelengkunagan

    lensa mata

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    8/32

    IV Trochlear Motorik Pergerakan bola mata

    V Trigeminal Campuran Mengatur informasi dari wajah,

    mengatur mulut dalam hal

    mengunyah

    VI Abducens Motorik Pergerakan bola mata

    VII Facial Campuran Mengatur untuk perasa, air

    mata, kelenjar saliva, dan

    ekspresin wajah

    VIII Vestibulocochlear Sensotrik Pendengaran dan keseimbangan

    IX Glossopharyngeal Campuran Mengatur pembuluh darah,

    menelan, dan kelenjar parotid

    salivary

    X Vagus Campuran Mengatur organ dalam, otot,

    dan kelenjar

    XI Spinal accessory Motorik Otot pada leher sampat pundak

    XII Hypogossal Motorik Otot-otot lidah

    ii. Saraf Tepi Spinal

    31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal(posterior) ventral(anterior) pada

    bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal.

    Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna berterba tempat munculnya

    saraf tersebut.

    Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian

    bercabang menjadi 4 divisi cabang meninggal, romus dorsal, cabang ventral, dan cabang viseral.

    iii. Sistem saraf otonom

    Merupakan sistrem saraf motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung, seluruh otot

    polos, seperti pembuluh darah, viscera, dan kelenjar-kelenjar. Sistem ini dikendalikan oleh pusat

    tambahan pada formasi reticular batang otak. Divisi sistem saraf otonom memiliki 2 divisi :

    1. Divisi simpatis, memiliki satu neuron per ganglionik pendek dan satu neuron post

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    9/32

    ganglionik panjang.(Guyton,2008)

    2. Divisi parasimpatis, memiliki neuron perengang lionik panjang yang menjulur mendekati

    organ yang terinervasi dan memiliki serabut post ganglionik pendek.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    10/32

    2. SISTEM SARAF PUSAT

    A. Definisi

    Pusat pengendalian fungsi organ tubuh baik langsung maupun tidak langsung

    serta merupakan pusat integral dan kontak segala aktivitas tubuh.

    B. Fungsi

    1. Menerima rangsangan atau menangkap rangsangan

    2. Mengontrol gerakan otot ke rangka

    3. Otak besar sebagai pusat penyimpanan memori

    4. Otak sebagai pusat indera

    c. Macam

    Sistem saraf pusat (SSP) meliputiotak dansumsum tulang belakang (medulla

    spinalis).

    OTAK

    a. Otak besar (serebrum)

    2 hemisfer otak besar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otak
  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    11/32

    Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang

    berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan

    pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau

    sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada

    bagiankorteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang

    (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur

    gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang

    menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,

    menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar

    kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.

    Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis,

    berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

    Korteks serebral

    Adalah bagian cerebrum berwarna kelabu (gray matter):, tdd cell body neuron, memiliki

    4 area (lobus=lobe). Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan

    yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah:

    Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporalis.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besar
  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    12/32

    Lobus Frontalmerupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar.

    Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak,

    kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas,

    kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

    Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan

    seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

    Lobus Temporalberada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan

    pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

    Lobus Occipitalada di bagian paling belakang, berhubungan dengan

    rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi

    terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

    b. Otak kecil (serebelum)

    Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara

    sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau

    berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    13/32

    c. Brainstem (Batang Otak)

    1. Otak tengah (mesensefalon)

    Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah

    terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.

    Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata

    seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

    2. Sumsum sambung (medul la oblongata)

    Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis

    menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi

    seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat

    pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

    Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,

    batuk, dan berkedip.

    3. Jembatan varol (pons varo li)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    14/32

    Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan

    kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

    d. Limbic System (Sistem Limbik)

    Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah

    baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki

    juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen

    limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik.

    Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon,

    memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,

    metabolisme dan juga memori jangka panjang.

    Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang

    lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan

    kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau

    ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang

    dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat

    duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan

    kejujuran.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    15/32

    Sel Neuroglial

    Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP

    yang berfungsi sebagai jaringan ikat.

    a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,

    sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau kaki

    vascular.

    b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah

    prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.

    c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki

    peran fagositik.

    d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan

    ronggal medulla spinalis.

    Meningen

    Meningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf

    yang bersiaft non neural. Meningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran

    yang menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula

    spinalis. Meningen terdiri dari 3 lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan

    duramater.Piameter merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak

    yang mengikuti setiap lekukan-lekukan pada sulkus-sulkus dan fisura-fisura, juga

    melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal

    sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra. Arakhnoid mempunyai

    banyak trabekula halus yang berhubungan dengan piameter, tetapi tidak

    mengikuti setiap lekukan otak. Diantara arakhnoid dan piameter disebut ruang

    subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal dan pembuluh-pembuluh darah.

    Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukanlekukan otak, maka di beberapa

    tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna. Yang paling besar

    adalah siterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum danme

    oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis di permukaan ventral pons, sisterna

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    16/32

    interpedunkularis di permukaan venttralmesensefalon, sisterna siasmatis di

    depan lamina terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina

    terdapat sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna

    interpedunkularis melalui sisterna ambiens. Ruang subarakhnoid spinal yang

    merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan

    selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid dibawah

    L2 dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan serebrospinal

    diambil pada waktu pungsi lumbal.

    Cairan Cerebrospinalis

    Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan

    medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan

    cerebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak

    mengandung protein. Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan

    sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan

    melapisi kanal sentral medulla spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah

    sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga

    berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan

    otak serta medulla spinalis.

    Diensefalon

    Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer

    serebral, kecuali pada sisi basal.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    17/32

    TALAMUS

    Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 cm dan panjang 3 cm) substansi abu-

    abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar

    untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.

    HIPOTALAMUS

    Terletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisidinding ventrikel ketiga.Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas

    SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan

    frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan,

    saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat

    otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan.

    Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon

    kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

    EPITALAMUS

    Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil,

    badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior

    epitalamus.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    18/32

    Basal Ganglia

    Basal ganglia adalah massa berwarna kelabu pada cerebral hemisphere (cerebrum)

    yang berfungsi mengatur pergerakan otot rangka (voluntary muscle). Fungsi lainnya adalah

    menghubungkan antara cerebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

    Basal ganglia

    d. Proteksi

    Berikut adalah proteksi yang melindungi sistem saraf pusat :

    1. Neuroglia

    Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang

    secara keseluruhan menyokong, melindungi & sumber nutrisi sel saraf (neuron)

    pada otak dan Medulla spinalis; sedangkan sel Schwann merupakan pelindung

    dan penyokong neuronneuron diluar sistem saraf pusat. Neuroglia menyusun40% volume otak dan medulla spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari

    selsel saraf (neuron) dengan perbandingan sekitar 10:1. Ada 4 Neuroglia yang

    dapat diidentifikasi yaitu : Oligodendroglia, Ependima, Astroglia dan Microglia.

    Masingmasing mempunyai fungsi khusus.

    ( Sumber: http://library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf )

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    19/32

    2. Meninges

    Susunan sistem saraf Pusat dibungkus membran jaringan ikat yang disebut

    meninges. Meninges mempunya 3 lapisan yaiutu : Dura meter, Arakhnoid, dan

    Pia meter.

    a. Dura meter

    Lapisan terluar yang tebal, keras dan fleksibel, tetapi tidak dapat

    diregangkan. Menyatu dengan periosteum tengkorak, membungkus medulla

    spinalis. Di lapisan ini terdapat vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar dan

    jaringan lemak.

    b. Arakhnoid

    Lapisan ini berada di tengah tepatnya dibawah dura meter. Bentuk dari

    lapisan ini seperti jaring labalaba, sifatnya lembut dan berongga. Arakhnoid

    mempunyai 2 komponen yaitu rongga subarakhnoid dan rongga subdural.

    Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Arakhnoid yang

    menembus dura meter dan membentuk tonjolan tonjolan dalam sinus

    venosus akan membentuk vili arakhnoid. Fungsi dari vili arakhnoid ini adalah

    untuk mereabsorbsi cairan serebrospinal ke dalam darah sinus venosus.

    c. Pia Meter

    Jaringan pelindung yang terletak dilapisan paling bawah (paling dekat denganotak, sumsum tulang belakang, dan melindungi jaringanjaringan saraf yang

    lain). Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah yang mengalir di otak

    dan sumsum tulang belakang.

    3. Sistem Ventrikulus

    Otak merupakan organ yang sangat lembut dan kenyal. Organ ini dilindungi oleh

    cairan cerebrospinal. Cairan cerebrospinal ini dihasilkan oleh pleksus koroid.

    Cairan ini membuat otak kita mengapung dan kondisi ini sekaligus mengurangi

    tekanan pada bagian bawah otak yang dipengaruhi oleh gravitasi. Selain itu,

    cairan tersebut dapat mengurangi massa otak dan melindungi otak dari

    goncangan yang terjadi.

    4. Sawar Darah Otak (Blood Brain Barrier)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    20/32

    Sawar darah otak ini terbentuk dari selsel endotel yang saling berikatan erat di

    kapiler otak. Fungsi dari sawar darah otak adalah untuk melindungi sel sel otak

    terhadap bahan asing misalnya antibiotik, zat toksik kimiawi, dan bakteri dari

    darah dan jaringan saraf. Bahan yang dapat masuk ke jaringan saraf adalah O2,

    H2O, CO2, glukosa, dan asam amino.(Junquira,2007)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    21/32

    3. SARAF MOTORIK

    a. Definisi

    Saraf Efferen adalah saraf tepi yang membawa pemerintah motorik ke otot dan

    kelenjar.

    Berfungsi :

    1. Mentramisi informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar

    2. Sebagai motorik somatik, yaitu: kontrol involunter otot rangka

    3. Sebagai motorik otanom, yaitu : kontrol involuter otot polos, otot jantung, dan

    kelenjar.(Ganong,2003)

    b. Fungsi

    1. Mentrasmisi informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar

    2. Sebagai motorik somatik yaitu : control volunteer otot rangka

    3. Sebagai motorik otonom, yaitu : control involunter otot polos , otot jantung dan

    kelenjar

    c. Macam

    1. sistem saraf motorik somatik

    mengontrol kontraksi otot rangka secara volunter/ sadar; dan involunter berupa respons

    yang sederhana & otomatis, atau gerakan kompleks yang di luar kesadaran (refleks)

    terdapat dua reseptor untuk saraf motoric somatic, yaitu tipe dan tipe .

    2. sistem saraf motorik otonom / sistem saraf motorik viserall

    mengontrol kontraksi otomatis otot polos, otot jantung, & sekresi kelenjar tanpa

    disadari; terdiri dari saraf simpatis & parasimpatis yang berefek antagonis

    terdapat dua golongan utama reseptor untuk saraf motorik otonom, yaitu muskarinik

    dan nikotinik reseptor muskarinik terutama ditemukan dalam visera. sedangkan

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    22/32

    reseptor nikotinik ditemukan pada ujung saraf motorik (motor end plate) pada semua

    ganglion otonom, dan pada medula adrenal (Guyton,2003)

    d. Mekanisme Konduksi Impuls

    impuls berjalan dari korteks serebri menuju tulang belakang, melalui jalur menurun

    yang disebut traktus serebro spinalis atau yang disebut traktus piramidalis. Neuron

    pertama yaitu neuron motorik atas, memiliki badan- badan sel dalam daerah pra-

    Rolandi pada koerteks selebri dan serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintasi

    antara nukleus- kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna .Neuron motorik bawah

    yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior tulang sumsum tulang belakang

    keluar, lantas masuk akar anterior saraf spinalis, lalu didistribusikan ke perifer dan

    berakhir dalam organ motorik misalnya otot.

    (Evelyn,2012)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    23/32

    4. SARAF SENSORIK

    a. Definisi

    Saraf tepi yang menghantarkan informasi sensorik dari reseptor (somatik dan

    viseral) di jaringan atau organ perifer ke sistem saraf pusat.Reseptor dapat berupa :

    neuron (biasanya berupa dendrit) atau sel khusus dari jaringan lain (misalnya : sel

    merkel dari dermis).

    b. Fungsi

    - Mencakup semua akson reseptor sensorik yang menghantarkan impuls dari suatu

    struktur perifer ke saraf pusat

    - Sebagai sensorik somatic,mentransmisikan input dari kulit,fascia sendi dan otot

    rangka

    - Sebagai sensorik viseral , mentransmisikan input dari lambung , usus (bagian

    viseral) (Guyton,2003)

    c. Mekanisme Konduksi Impuls

    Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktur menaik yang terdiri dari 3 neuron :

    1. Neuron yang paling tepi memiliki badan sel dalam ganglion sensorik,pada akar

    posterior sebuah saraf spinalis,lantas dendron yang merupakan sebuah

    cabangnya bergerak menuju perifer dan berakhir dalam suatu organ sensorik

    ,misalnya : kulit.Sementara akson yang merupakan cabang yang lain masuk ke

    dalam sumsum tulang belakang ,lantas naik menuju kolumna posterior dan

    berakhir pada sekeliling sebuah nukleus dalam medulla oblongata.

    2. Neuron timbul dalam nucleus tersebut.Kemudian melintasi garis tengah dalam

    cara yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk deku sasio

    sensoris naik melalui pons dan dien sefalon guna mencapai thalamus

    3. Neuron yang terakhir bermula dalam thalamus ,bergerak melalui kapsula interna

    untuk mencapai daerah sensorik selebri.Traktus menaik untuk menghantarkan

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    24/32

    impuls sentuhan.Kedudukan sendi-sendi bergetaran,sementara menghantarkan

    impuls sentuhan rasa sakit dan suhu(Evelyn,2012)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    25/32

    5. GIGI SEBAGAI ORGAN SENSORIK SOMATIK

    Sensasi somatic

    Indera adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik dari

    seluruh tubuh. Sensasi ini berlawanan dengan indera khusus, yaitu indera penglihatan,

    pendengaran, penciuman, rasa dan keseimbangan. Indera somatic dapat

    diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Indera som atic mekanoresept i f, meliputi sensasi taktil (sentuhan) dan posisi

    yang dapat dirangsang oleh pemindahan secara mekanis beberapa jaringan

    tubuh.

    2. Indera termo resepti f, yang berguna untuk mengetahui panas dan dingin

    3. Indera rasa nyeri, yang dapat diaktifkan oleh setiap factor yang merusak

    jaringan.

    Klasifikasi lain sensasi somatic dapat diukelompokkan bersama dalam kelas lain ,

    yaitu sebagai berikut :

    1. Sensaisi eksteroreseptif, berasal dari permukaan tubuh. Sensasi proprioseptif

    yang berhubungan dengan keadaan fisik tubuh, meliputi posisi, sensasi tendon

    dan otot, sensasi tekan yang berasal dari telapak kaki dan sensasi

    keseimbangan tubuh.

    2. Sensasi visceral, berasal dari organ visera tubuh : secara khusus istilah ini

    seringkali dipakai untuk menyatakan sensasi yang berasal dari organ dalam.

    3. Sensasi dalam, merupakan sensasi yang berasal dari organ-organ dalam seperti

    fasia, otot, dan tulang. Sensasi ini terutama meliputi tekanan dalam, rasa nyeri

    dan getaran.(Guyton,2006)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    26/32

    6. ANASTESI GIGI

    a.Definisi

    Lokal anestesi merupakan kehilangan sensasi pada sebuah area tubuh karena

    kehilangan stimulus pada ujung saraf atau hambatan proses konduksi pada saraf

    perifer.

    b.Fungsi

    -Digunakan untuk mengurangi atau mengeleminasi rasa nyeri.

    -Mencegah impuls saraf nyeri mencapai sistem saraf pusat dengan memblok progres

    aksi potensial.

    -mengikat reseptor chanel sodium pada membran axonal, permeabilitas ion sodium

    menghilang, dan penghantaran saraf terganggu.(Blanton,2003)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    27/32

    7. PERSARAFAN GIGI

    a.Mandibularis

    Dari truncus n.mandibularis, keluar 4 cabang saraf, yaitu:

    -Divisi anterior

    -N.auriculotemporalis

    -N.Lingualis

    -N.alveolaris inferior, terletak didalam m.pterygoideus lateralis, muncul pada tepi bawah

    didepan a.alveolaris inferior pada permukaan luar m.pterygoideus medialis. Sekitar 1

    cm diatas foramen mandibula, pada permukaan dalam ramus mandibula, saraf ini

    mengeluarkan cabang n.mylohyoideus dan masuk ke canalis mandibula. Segera

    setelah masuk, n.alveolaris inferior mengeluarkan cabang yang mempersarafi gigi

    geligi posterior - kanalis.

    b.Maxilaris

    Serabut sensorik keluar dari ujungsaraf dan berhubungan dengan gigi geligi atas serta

    struktur penunjangnya, berjalan disepanjang n.alveolaris superior adalah cabang divisi

    maxilaris n.tigeminus.

    -N.alvelaris superior anterior

    Didekat apertura nasalis, saraf turun ke arah apex gigi incisivus

    -N.alveolaris superior medius

    Berfungsi mempersarafi gigi premolar dan jaringan pendukung gigi kaninus dan molar

    pertama tetap.

    -N.alveolaris superior posterior

    Beberapa cabang akan tetap berjalan pada permukaan tulang untuk mempersarafi

    gingiva yang berhubungan dengan molar tetap dan pipi.(Sudibjo)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    28/32

    8. SARAF APA SAJA YANG TERLIBAT DALAM PENCABUTAN GIGI

    PREMOLAR RAHANG ATAS ?

    1. N. Maxillaris

    Serabut sensorik keluard ari ujung sarafd anb erhubungan dengan gigi geligi atas serta

    struktur penunjangannya, berjalan di sepanjangn alveolaris superior cabang N.

    Alveolaris

    2. N. Alveolaris Superior Anterior

    Di dekat aperturanasalis, saraf turun kearah apex gigiinsisivus (untuk pencabutan gigi

    kaninus)

    3. N. Alveolaris Superior Medius

    Berfungsi mempersarafi gigi premolar dan jaringan pendukung gigi kaninus dan molar

    pertama tetap

    4. N. Alveolaris Superior Posterior

    Beberapa cabang akan tetap berjalan padap ermukaan tulanguntuk mempersarafi

    gingival yang berhubungan dengan molar tetap dan pipi (untuk pencabutan gigi molar,

    premolar)

    5. N. Infra Orbitalis

    6. OctamicusdariMocusInfraorbitalis

    7. Fossa Orania Media

    8. Fossa Pterigopalatina

    9. Fossa Canalis Infra Orbitalis

    10. Fossa Wajah (Pedersen,1996)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    29/32

    9. HEMATOMA

    Hemtoma adalah perdarahan setempat yang membeku dan membentuk massa yang padat.

    Kadangkadang perdarahan sesudah pencabutan dengan tang atau pencabutan gigi dengan

    pembedahan berlangsung internal, yaitu meluas sepanjangdataran fasialatau periosteum.Perdarahan bisa diatasi dengan tampon (terbentuknya tekanan ekstravaskular local dari

    tampon), pembekuan dan atau keduanya.Hematom biasanya bermula sebagai pembengkakan

    rongga mulut atau fasial atau keduanya yang sering berwarna merah atau ekhimotik.Dengan

    berjalannya waktu akan berubah menjadi noda memar berwarna biru dan hitam.

    Pada bedah mulut mayor, insiden hematom berkurangdengan adanya hemostatis yang

    memadai pada waktu operasi, pemasangan drain atau suction pasca bedah atau keduanya,

    penggunaan pembalut tekanan fasial atau oral.

    Keadaanawalhematommerupakankandidataspirasiatauevakuasi, tetapijarangterjadi.Cara

    mengatasinya sering meliputi memberikan penjelasan kepada pasien mengenai kejadiant

    ersebut dan menunggu resolusi yang memberikan waktu beberapa hari.Kadang

    kadangkhususnya bila melibatkan pasien yang menderita penyakit tertentu, terapi antibiotic

    propilaktik merupakn indikasi ,karena hematom mudah terinfeksi (beku darah septik). Infeksi

    seperti ini kadang kadang mengakibatkan terkelupasnya flap mukoperiosteum, namun tidak

    sesering gangguan suplai darah yang merupakan factor etiolog utamanya.(Gordon,1996)

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    30/32

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Sistem saraf dibagi menjadi 2 yaitu saraf pusat dan saraf tepi.Saraf tepi terdiri dari saraf

    spinalis dan saraf cranialis.Didalam saraf cranialis terbagi menjadi sistem motorik dan

    saraf sensorik.Sistem saraf motorik ada yang bersifat otonom dan somatik.Sedangkan

    sistem saraf sensorik hanya bersifat somatic.Gigi kita merupakan organ sensorik

    somatik yang mempunyai persarafan yang sangat kompeks.Ketika dibutuhkan tindakan

    pencabutan gigi,gigi di block dengan dilakukan anastesi sehingga saraf gigi kebas.Hal

    ini disebabkan karena adanya kerusakan pembuluh darah yang nantinya akan memicu

    timbulnya kebiruan di bawah mata atau hematoma.

  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    31/32

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ash M, Nelson S. 2003. Wheelers Dental Anatomy, Physiology and Occlusion.

    8th edition. Saunders.

    2. Sudibjo, Subagio, Santoso, Alimsardjono. Anatomi Paket III. Laboratorium

    Anatomi Histologi. Fakultas Kedokteran Univ. Airlangga

    3. Rahily. 1986. Anatomy 5th ed. WB Saunders Company

    4. Ganong, W. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran

    EGC. Edisi 17. Jakarta

    5. Guyton, A & Hall, J. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9. Jakarta

    6. Riawan L. 2002. Penanggulangan komplikasi pencabutan gigi. Dipresentasikan

    di Dipresentasikan padaPembinaan Peningkatan Dokter Gigi Melalui Quality

    Assurance. Unpad. Available at http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

    content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabut

    an_gigi.pdf . Accessed ini 20-2-2012

    7. Robinson PP, Loescher AR, Smith KG. 2003, Nerve damage and Third Molar

    Removal Dent Update 2003; 30: 375382. Available from

    http://exodontia.info/files/Dental_Update_-

    _Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfAccessed in 21-2-2014

    8. Brandt RG, 2010. Efficacy of Local Anaesthetic in Clinical Dentistry Disertasi

    Master of Science endodontics University of Michigan. Available

    fromhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesi

    s_10-10-

    2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?se

    quence=14. Accessed in 21-2-2014

    9. Blanton PL, Jeske AH. 2003. The Key to Profound Local Anaesthesia. JADA Vol

    134. Available from http://www.eurodental1.com/anestesia.pdf. Accessed in 21-2-2013

    10. Sakkinen J, Huppunen M,Suuronen R. 2005. Compication following Local

    Anesthesia.Noon Tannlegeforen Tid Vol 11:48-52. Available at

    http://www.tannlegetidende.no/dntt/pdf2005/P05-01-48-52.pdf.Accessed in 21-2-

    2014

    http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://exodontia.info/files/Dental_Update_-_Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfhttp://exodontia.info/files/Dental_Update_-_Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfhttp://exodontia.info/files/Dental_Update_-_Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://www.eurodental1.com/anestesia.pdfhttp://www.eurodental1.com/anestesia.pdfhttp://www.tannlegetidende.no/dntt/pdf2005/P05-01-48-52.pdfhttp://www.tannlegetidende.no/dntt/pdf2005/P05-01-48-52.pdfhttp://www.tannlegetidende.no/dntt/pdf2005/P05-01-48-52.pdfhttp://www.eurodental1.com/anestesia.pdfhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/78276/Brandt_Thesis_10-10-2010_DEEPBLUE.pdf;jsessionid=470737CAA98C062E463610B0024256ED?sequence=14http://exodontia.info/files/Dental_Update_-_Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfhttp://exodontia.info/files/Dental_Update_-_Nerve_Damage_and_Third_Molar_Removal.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad_penanggulangan_komplikasi_pencabutan_gigi.pdf%20.%20Accessed%20ini%2020-2-2012
  • 5/28/2018 LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6.docx

    32/32

    11. Kuster CG,Udin RD. 1984. Frequency of Hematoma Formation Subsequent to

    Injection of Injection of Dental Local Anesthetics in Children. Anesth Prog 31:3.

    Available athttp://europepmc.org/scanned?pageindex=1&articles=PMC2235807 .

    Accessed in 21-2-2014

    12. Anonim. Injection Technique. Available at

    http://www.iowadental.org/Local%20Anesthesia%20Swift%20Part%202.pdf.

    Accessed in 21-2-2014

    13. Roda RS, Blanton PL.1994. The anatomy of local anesthesia. Quintessence Int

    Vol 25 :27-38. Available at

    http://www.quintpub.com/userhome/qi/qi_25_1_roda_5.pdf.Accessed 21-2-2014

    14. Traeger KA. 1974. Hematoma following inferior alveolar injection: a possible

    cause for anesthesia failure. Anesth Prog 26(5) : 122-123. Available at

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2516859/ .Accessed 21-2-2014

    15. Pedersen , GW.1996.Buku Ajar Praktis Bedah Mulut.EGC

    16. Evelyn CP. 2012. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. 355-356. Available

    at: http://books.google.co.id/books?id=55OShlTLNCMC&pg=RA1-PT310&dq=mekanisme++impuls+saraf+motorik&hl=id&sa=X&ei=_Y0UU-

    WGIMb4rQe9yIHIBQ&ved=0CFAQ6AEwCA#v=onepage&q=medula%20spinalis

    &f=false. Accessed in 4-3-201417. Stringer,JL.2006.Konsep Dasar Farmakologi.EGC:Jakarta Available at :

    http://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=

    muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MO

    VdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6

    AEwBDgK

    18.http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdf

    http://europepmc.org/scanned?pageindex=1&articles=PMC2235807http://europepmc.org/scanned?pageindex=1&articles=PMC2235807http://europepmc.org/scanned?pageindex=1&articles=PMC2235807http://www.iowadental.org/Local%20Anesthesia%20Swift%20Part%202.pdfhttp://www.iowadental.org/Local%20Anesthesia%20Swift%20Part%202.pdfhttp://www.quintpub.com/userhome/qi/qi_25_1_roda_5.pdfhttp://www.quintpub.com/userhome/qi/qi_25_1_roda_5.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2516859/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2516859/http://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdfhttp://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdfhttp://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdfhttp://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdfhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://books.google.co.id/books?id=w5LmxZH9N7wC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=muskarinik+dan+nikotinik&source=bl&ots=KHljzrtBoE&sig=8_ZiWfD5PKUk3MOVdIXwAZVQLFc&hl=id&sa=X&ei=FB0XU8i7KrPM0gH2pYGQDw&ved=0CDgQ6AEwBDgKhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2516859/http://www.quintpub.com/userhome/qi/qi_25_1_roda_5.pdfhttp://www.iowadental.org/Local%20Anesthesia%20Swift%20Part%202.pdfhttp://europepmc.org/scanned?pageindex=1&articles=PMC2235807