laporan diskusi tutorial 3

Upload: shinta-amalia-kartika

Post on 19-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    1/37

    LAPORAN DISKUSI TUTORIAL

    BLOK PEDIATRI SKENARIO 3

    KELOMPOK A7

    ALINDINA IZZANI G0011013

    ATIKA SUGIARTO G0011043

    DOROTHY EUGENE G0011075

    HANY ZAHRO G0011105

    RATNA SARIYATUN G0011165

    SHINTA AMALIA K G0011197

    AFRIZAL TRI HERYADI G0011007

    BRYAN PANDU PERMANA G0011055

    HANIF NUGRA PUJIYANTO G0011103

    NOVANDI LISYAM PRASETYA G0011153

    NOVY WAHYUNENGSIH L. G0011155

    TUTOR

    dr. Jarot Subandono

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2014

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    2/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pembentukan kualitas sumber daya manusia yang optimal, baik sehat

    secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses perkembangan.

    Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

    struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

    diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya

    proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem

    organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

    memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan

    tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).

    Perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh

    yang dapat dicapai melalui kematangan dan belajar. Dalam perkembangan anak

    terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan.

    Masa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Percepatan dan perlambatan

    merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh tetapi masih

    saling berhubungan satu sama lain. Peristiwa perkembangan anak dapat terjadi

    pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial,

    emosional, dan intelektual (Hidayat, 2008).

    Dalam skenario 3 blok Pediatri ini kami dihadapkan pada sebuah kasus

    yang berkaitan dengan keterlambatan perkembangan pada anak. Berikut adalah

    skenario 3 blok Pediatri

    Normalkah anakku ?

    Seorang anak berusia 2,5 tahun di gendongan sang ibu mendatangi

    poliklinik umum untuk berkonsultasi dengan dokter. Anak tersebut belum bisa

    merangkak apalagi berjalan, dan sampai saat ini belum sepatah katapun bisa

    diucapkannya, hanya merengek dan kadang terdiam. Berdasarkan hasil

    pemeriksaan Denver II oleh dokter didapatkan adanya keterlambatan di smeua

    domain perkembangan.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    3/37

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. JUMP 1 : MENGKLARIFIKASI ISTILAH

    1. Denver II

    Merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan

    perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Tujuannya

    adalah mengkaji dan mengetahui perkembangan anak yang meliputi motorik

    kasar, bahasa, adaptif-motorik halus dan personal sosial pada anak usia satu

    bulan sampai dengan enam tahun (Saryono, 2010).

    2. Domain Perkembangan Anak

    Personal sosial : penyesuaian diri anak dengan masyarakat dan perhatian

    terhadap pertumbuhan

    Motorik kasar : ketrampilan duduk, jalan, gerakan otot, dll

    Motorik halus : koordinasi mata dan tangan, memainkan dan menggunakan

    benda - benda kecil

    Bahasa : kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa

    B. JUMP 2 : MENENTUKAN / MENDEFINISIKAN PERMASALAHAN

    1. Anak 2,5 tahun datang ke poliklinik umum untuk berkonsultasi dengan

    dokter

    2. Anak tersebut belum bisa merangkak, berjalan, berbicara hanya merengek

    dan kadang terdiam

    3. Hasil pemeriksaan Denver II terdapat keterlambatan di semua domain

    perkembangan.

    C. JUMP 3 : MENGANALISIS PERMASALAHAN

    1. Apa saja tahap perkembangan anak ?2. Bagaimana cara Denver II ?3. Apa penyebab anak belum bisa merangkak , berjalan dan berbicara ?

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    4/37

    4. Bagaimana mekanisme terjadinya keterlambatan di semua domainperkembangan ?

    5. Apa saja pemeriksaan untuk deteksi keterlambatan perkembangan anak ?6. Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang ?7. Apa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada anak ?8. Apa saja diagnosis banding kelainan tumbuh kembang ?9. Bagaimana penatalaksanaan dan edukasi pada keterlambatan perkembangan

    anak ?

    10. Bagaimana prognosis dan pencegahan keterlambatan perkembangan anak?

    D. JUMP 4 : MENGINVENTARISASI PERMASALAHAN

    1. Apa saja tahap perkembangan anak ? Neonatus (lahir-28 hari)

    Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk

    dikembangkan sesuai keinginan. Implikasinya adalah membantu orang

    tua untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak

    ditemukan.

    Bayi (1 bulan-1 tahun)Pada tahap ini, tumbuh kembang terbagi menjadi 4 tahap

    perkembangan,

    yaitu bayi usia 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan.

    Uraiannya adalah:

    a. Bayi usia 0-3 bulan

    1) Mengangkat kepala

    2) Mengikuti obyek dengan mata

    3) Melihat dengan tersenyum

    4) Bereaksi terhadap suara atau bunyi

    5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan

    kontak

    6) Menahan barang yang dipegangnya

    7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    5/37

    b. Bayi usia 3-6 bulan

    1) Mengangkat kepala sampai 90

    2) Mengangkat dada dengan bertopang tangan

    3) Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau

    diluar jangkauannya

    4) Menaruh benda-benda di mulutnya

    5) Berusaha memperluas lapang pandang

    6) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain

    7) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

    c. Bayi usia 6-9 bulan

    1) Duduk tanpa dibantu

    2) Tengkurap dan berbalik sendiri

    3) Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

    4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain

    5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

    6) Bergembira dengan melempar benda-benda

    7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

    8) Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain

    9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

    d. Bayi usia 9-12 bulan

    1) Berdiri sendiri tanpa dibantu

    2) Berjalan dengan dituntun

    3) Menirukan suara

    4) Mengulang bunyi yang didengarnya

    5) Belajar menyatakan satu atau dua kata

    6) Mengerti perintah sederhana atau larangan

    7) Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya

    8) Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke

    mulutnya

    9) Berpartisipasi dalam permainan

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    6/37

    Toddler (1-3 tahun)Pada usia ini terjadi peningkatan kemampuan psikososial dan

    perkembangan motorik, baik motorik halus maupun kasar. Tahap ini

    terbagi menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:

    a. Usia 12-18 bulan

    1) Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling

    rumah

    2) Menyusun 2 atau 3 kotak

    3) Dapat mengatakan 5-10 kata

    4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

    b. Usia 18-24 bulan

    1) Mampu naik turun tangga

    2) Menyusun 6 kotak

    3) Menunjuk mata dan hidungnya

    4) Menyusun dua kata

    5) Belajar makan sendiri

    6) Menggambar garis di kertas atau pasir

    7) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil

    8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih

    besar

    9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan

    mereka

    c. Usia 2-3 tahun

    1) Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki

    2) Membuat jembatan dengan 3 kotak

    3) Mampu menyusun kalimat

    4) Mempergunakan kata-kata saya

    5) Bertanya

    6) Mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya

    7) Menggambar lingkaran

    8) Bermain dengan anak lain

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    7/37

    9) Menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

    Pra sekolah (3-6 tahun)Pada masa pra sekolah pertumbuhan fisik lebih lambat. Ketika sedang

    bermain anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Tahap ini

    terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

    a. Anak usia 3-4 tahun

    1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

    2) Berjalan pada jari kaki

    3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

    4) Menggambar garis silang

    5) Menggambar orang (hanya kepala dan badan)

    6) Mengenal 2 atau 3 warna

    7) Bicara dengan baik

    8) Bertanya bagaimana anak dilahirkan

    9) Mendengarkan cerita-cerita

    10) Bermain dengan anak lain

    11) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara saudaranya

    12) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana

    b. Anak usia 4-5 tahun

    1) Mampu melompat dan menari

    2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan

    3) Dapat menghitung jari-jarinya

    4) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

    5) Minat kepada kata baru dan artinya

    6) Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya

    7) Membedakan besar dan kecil

    8) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

    c. Anak usia 6 tahun

    1) Ketangkasan meningkat

    2) Melompat tali

    3) Bermain sepeda

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    8/37

    4) Menguraikan objek-objek dengan gambar

    5) Mengetahui kanan dan kiri

    6) Memperlihatkan tempertantrum

    7) Mungkin menentang dan tidak sopan

    2. Bagaimana cara Denver II ?Denver II adalah revisi utama dan standardisasi ulang dari Denver

    Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver

    Developmental Screening Test (DDST-R). Denver II adalah salah satu

    metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes

    diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan untuk skrining sekitar 15-

    20 menit. Denver II terdiri atas 125 tugas perkembangan. Tugas yang

    diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas.

    Prosedur Denver II terdiri atas 2 tahap skrining, yaitu tahap pertama,

    dilakukan secara periodik pada semua anak yang berusia 3-6 bulan, 9-12

    bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun; tahap kedua dilakukan

    pada anak-anak yang dicurigai mengalami hambatan perkembangan pada

    tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang

    lengkap.

    A.Empat sektor perkembangan yang dinilai dalam Denver II, yaitu :1.Personal Social(perilaku sosial)

    Aspek ini berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi

    dan berinteraksi dengan lingkungannya.

    2.Fine Motor Adaptive(gerakan motorik halus)Gerakan motorik halus berhubungan dengan kemampuan anak

    untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan

    bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi

    memerlukan koordinasi yang cermat.

    3.Language(bahasa)Bahasa adalah kemampuan untuk memberikan respons terhadap

    suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    9/37

    4. Gross motor (gerakan motorik kasar)Gerakan motorik halus merupakan aspek yang berhubungan

    dengan pergerakan dan sikap tubuh.

    B.Alat yang digunakan dalam skrining antara lain:1. Alat peraga : benang wol merah, kismis atau manik-manik,

    peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu atau permainan ular

    tangga, pakaian, buku gambar atau kertas, pensil, kubus warna merah-

    kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat

    diperiksa).

    2. Lembar formulir Denver II3. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-caramelakukan tes dan cara penilaiannya.

    C.Penilaian Denver II terdiri atas :1. Lulus (Passed = P)2. Gagal (Fail = F)3. Anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (NoOpportunity = NO).

    D.Cara pemeriksaan Denver II :1. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yangakan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12

    bulan untuk satu tahun. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor

    prematuritas. Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum

    tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus

    dilakukan koreksi

    2. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

    3. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garishorisontal tugas perkembangan pada formulir Denver II.

    4. Hitung pada masing-masing sektor, berapa jumlah P dan berapajumlah F.

    5. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan menjadi :

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    10/37

    a. Abnormal1) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor ataulebih

    2) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebihketerlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan

    pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang

    berpotongan dengan garis vertikal usia.

    b. Meragukan1) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih2) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan padasektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan

    dengan garis vertikal usia.

    c. Tidak dapat dites1) Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadiabnormal atau meragukan.

    d.Normal1) Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

    E.Interpretasi dari nilai Denver II1. AdvancedMelewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis

    (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak

    tersebut)

    2. OKMelewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis

    usia antara persentil ke-25 dan ke-75

    3. CautionGagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia

    kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

    4. DelayGagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia

    kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    11/37

    kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah

    ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu

    F.Interpretasi tes1.NormalTidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

    2. SuspectSatu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak

    kewaspadaan

    3. UntestablePenolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis

    usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis

    usia pada area 75% sampai 90%. Rekomendasi untuk rujukan tes

    Suspect dan Untestable adalah skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu

    untuk mengesampingkan faktor temporer seperti sakit, merasa lapar,

    dan sebagainya.

    (Soetjiningsih, 1998).

    3. Apa penyebab anak belum bisa merangkak , berjalan dan berbicara ?Gangguan tumbuh kembang terjadi bila ada faktor genetik dan atau

    karena faktor lingkungan yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasar

    tumbuh kembang anak. Peran lingkungan sangat penting untuk mencukupi

    kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu kebutuhan bio-psikosial

    terdiri dari kebutuhan biomedis/asuh (nutrisi, imunisasi, higiene,

    pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan dan lain-lain) dan

    kebutuhan psikososial/asih dan asah (kasih sayang, penghargaan,

    komunikasi, stimulasi bicara, gerak, sosial, moral, intelegensi dan lain-

    lain) sejak masa konsepsi sampai akhir remaja (Soedjatmiko, 2001).

    4. Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang ?Dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu (Hassan dan Alatas, 2007) :

    1. Faktor heredokonstitusional

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    12/37

    a. Jenis KelaminPada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran

    besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga

    memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa

    lebih dini, yaitu mulai adolensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria

    mulai pada umur 12 tahun.

    b. Ras atau bangsaOleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning

    mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.

    Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang

    Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia.

    c. KeluargaTidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga

    yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.

    d. UmurKecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa

    bayi dan masa adolesensi.

    2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal).

    5. Apa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada anak ?Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran-ukuran fisik anak,

    terutama tinggi (panjang) badan. Berat badan lebih erat kaitannya dengan

    status gizi dan keseimbangan cairan (dehidrasi, retensi cairan), namun

    dapat digunakan sebagai data tambahan untuk menilai pertumbuhan anak.

    Pertambahan lingkar kepala juga perlu dipantau, karena dapat berkaitan

    dengan perkembangan anak. Perkembangan adalah bertambahnya

    kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar

    dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial,

    kemandirian, intelegensia, bahkan perkembangan moral (Needlman,

    2000).

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    13/37

    E. JUMP 5 : MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Apa saja tahap perkembangan anak sampai umur 6 tahun ?2. Bagaimana form denver II ?3. Bagaimana mekanisme terjadinya keterlambatan di semua domain

    perkembangan ?

    4. Apa saja pemeriksaan untuk deteksi keterlambatan perkembangan anak ?5. Apa saja diagnosis banding kelainan tumbuh kembang ?6. Bagaimana penatalaksanaan dan edukasi pada keterlambatan perkembangan

    anak ?

    7. Bagaimana prognosis dan pencegahan keterlambatan perkembangan anak ?

    F JUMP 6 : MENGUMPULKAN INFORMASI BARU

    G. JUMP 7 : MELAPORKAN, MEMBAHAS DAN MENATA KEMBALI

    INFORMASI BARU YANG DIPEROLEH

    1. Apa saja tahap perkembangan anak sampai umur 6 tahun ?1. Masa neonatus (4 minggu pertama)

    Tiarap : dalam sikap fleksi; memutar kepala dari sisi ke sisi; kepalamelengkung pada suspense ventral.

    Terlentang : biasanya fleksi dan sedikit kaku.Visual : dapat memfiksasi muka atau cahaya pada garis peglihatan;

    gerakan mata mata boneka (dolls eye) pada pemutaran tubuh.

    Sosial : penglihatan memilih pada muka manusia.2. Pada 4 minggu

    Tiarap : kaki lebih ekstensi; mempertahankan dagu ke atas;memutar kepala; mengangkat kepala sebentar sebidang dengan tubuh

    pada suspense ventral.

    Terlentang : postur tonus leher menonjol; lentur dan refleks; kepalatertinggal di belakang pada penarikan untuk posisi duduk.

    Visual : mengamati orang; mengikuti gerakan objek.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    14/37

    Sosial : gerakan tubuh seirama dengan orang lain pada kontaksosial; mulai tersenyum.

    3. Pada 8 mingguTiarap : mengngkat kepala sedikit lebih jauh; kepala ditahan padabidang tubuh pada suspense vertical.

    Terlentang : postur tonus leher menonjol; kepala tertinggal di belakangpada penarikan untuk posisi duduk.

    Visual : mengikuti gerakan objek 180 derajat

    Social : tersenyum pada kontak social; mendengarkan suara dancoos

    4. Pada 12 mingguTidur : mengangkat kepala dan dada, lengan ekstensi; kepala di

    atas bidang tubuh pada suspense ventral.

    Terlentang : postur tonus leher menonjol; menjulurkan tangan kea rahdan menghindari objek; melambaikan mainan.

    Duduk : kepala yang tertinggal di belakang terkompensasi padapenarikan untuk posisi duduk; pengendalian kepala awal dengan

    menggerak-gerakkan; punggung berputar.

    Refleks: respon Moro khas tidak menetap; membuat gerakanpertahanan atau reaksi penarikan selektif.

    Social : mempertahankan kontak social; mendengarkan music;berkata aah, ngah

    5. Pada 16 mingguTidur : mengangkat kepala dan dada, kepala pada sekitar sumbu

    vertical; kaki ekstensi.

    Terlentang : postur simetri menonjol, tangan pada garis tengah,mencapai dan memegang objek dan membawanya ke mulut.

    Duduk : kepala tidak tertinggal pada posisi duduk; kepala mantap,condong ke depan; menyenangi duduk dengan dukungan badan

    sepenuhnya.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    15/37

    Berdiri : bila dipegang tegak, mendorong dengn kaki.

    Adaptif : melihat bola kecil, tetapi tidak bergerak ke arahnya.Social : tertawa keras; dapat menampakkan tidak senang jika

    kontak social diputus; gembira pada saat melihat makanan.

    6. Pada 28 mingguTidur : berguling-guling; berputar; merangkak atau merayap-

    merangkak (Knobloch).

    Terlentang : mengangkat kepala; berguling-guling; gerakan meliuk-liuk.

    Duduk : duduk sebentar dengan dukungan pelvis; membungkuk kedepan pada tangan; punggung memutar.

    Berdiri : dapat mendukung sebagian besar berat; melompat-lompatsecara aktif.

    Adaptif : mencapai dan memegang objek besar; memindahka objekdari tangan ke tangan; memegang menggunakan telapak tangan sisi

    radial; cenderung pada bola kecil.

    Bahasa : suara vocal polisilabus dibentuk.Social : menyukai ibu; mengoceh; senang berkaca; berespon

    terhadap perubahan pada kepuasan emosi kontak social.

    7. Pada 40 mingguDuduk : duduk bangun sendiri dan dengan tidak terbatas tanpa

    dukungan, punggung lurus.

    Berdiri : menarik ke posisi berdiri; berkeliling atau berjalanberpegangan pada peralatan rumah tangga.

    Motorik : merayap atau merangkakAdaptif : memegang objek dengan ibu jari dan jari telunjuk;

    mendorong barang-barang dengan jari telunjuk, mengambil bola-bola

    kecil dengan dibantu gerakan tangan; menemukan mainan yang

    disembunyikan, berupaya mendapatkan kembali objek yang jatuh;

    melepaskan objek yang dipegang oleh orang lain.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    16/37

    Bahasa : suara konsonan berulang (mama, papa).

    Social : berespons terhadap suara mama; memainkan permainanciluk-ba; melambaikan bye-bye.

    8. Pada 52 minggu (1 tahun)Motorik : berjalan dengan satu tangan dipegang (48 minggu),bangkit secara bebas; melangkah beberapa langkah (Knobloch).

    Adaptif : mengambil bola kecil tanpa dibantu gerakan tang jaritelunjuk dan jempol; melepaskan objek pada orang lain atas permintaan

    atau isyarat.

    Bahasa : beberapa kata di samping mama, papaSocial : memainkan permainan bola sederhana; membuatpenyesuaian postur untuk berpakaian.

    9. Pada 15 bulanMotor : berjalan sendiri; merangkak naik tangga.Adaptif : membuat menara 3 kubus; membuat garis dengan pensilberwarna (crayon); memasukipellet ke dalam botol.

    Bahasa : campuran; mengikuti perintah sederhana; dapat menamaiobjek yang familiar (bola).

    Social : menunjukkan keinginan atau kebutuhan denganmenunjuk; memeluk orang tua.

    10. Pada 18 bulanMotor : lari dengan kaku; duduk pada kursi kecil; berjalan naik

    tangga dengan satu tangan dipegang; menjelajahi laci dan keranjang

    sampah.

    Adaptif : membuat menara dari 4 kubus; meniru mencoret-coret;meniru coretan vertical; melempar bola kecil dari botol.

    Bahasa : 10 kata (rata-rata); memberi nama gambar;mengidentifikasi satu atau lebih bagian tubuh.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    17/37

    Social : makan sendiri; mencari pertolongan bila ada kesukaran;dapat mengeluh bila basah atau menjadi kotor; mencium orang tuadengan mengerut.

    11. Pada 24 bulanMotor : berlari baik; naik turun tangga; satu tangga setiap saat;

    membuka pintu; memanjat peralatan rumah tangga; melompat.

    Adaptif : menara 7 kubus (6 pada 21 bulan); menggambarlingkaran; meniru coretan horizontal; melipat kertas; mengikuti lipatan

    yang sudah ada.

    Bahasa : mengajukan 3 kata bersama (subjek, kata kerja, objek)Social : memegang sendok dengan baik; sering menceritakanpengalaman baru; membantu membuka pakaian; mendengarkan cerita

    dengan gambar.

    12. Pada 30 bulanMotor : naik tangga dengan kaki berselang-seling.Adaptif : menara 9 kubus; membuat garis vertical dan horizontal,

    tetapi biasanya tidak mau menggabungnya menjadi silang; meniru garis

    sirkuler, membentuk gambar tertutup.

    Bahasa : menyebut dirinya dengan sebutan saya; mengetahuinama seluruhnya.

    Social : membantu menjauhkan barang; berpura-pura dalambermain.

    13. Pada 36 bulanMotor : memiliki sepeda roda tiga; berdiri sebentar pada satu kaki.Adaptif : menara 10 kubus; meniru konstruksi jembatan 3 kubus;

    mengkopi lingkaran; meniru silang.

    Bahasa : mengetahui umur dan jenis kelamin; menghitung 3 objekdengan benar; mengulangi 3 angka atau kalimat 6 silabus.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    18/37

    Social : memainkan permainan sederhana (bersama dengananaklain); membantu dalam berpakaian (pakaian yang tidak berkancing danmembuka sepatu); mencuci tangan.

    14. Pada 48 bulanMotor : melompat dengan satu kaki; melempar bola tangan ke

    atas; menggunakan gunting untuk memotong gambar; memanjat baik.

    Adaptif : mengkopi jembatan dari model; mengimitasi konstruksigerbang 5 kubus; mengkopi silang dan segi empat; menggambar

    manusia dengan 2 atau 4 bagian selain kepala; nama-nama yang lebih

    panjang dari 2 garis.

    Bahasa : menghitung 4penny dengan tepat; menceritakan sejarah.Social : bermain dengan beberapa anak dengan memulai interaksi

    social dan memainkan peran; pergi ke toilet sendiri.

    15. Pada 60 bulanMotor : melompat-lompatAdaptif : menggambar segitiga dari mencontoh; memberi nama

    yang lebih berat dari 2 timbangan.

    Bahasa : memberi nama 4 warna; mengulangi kalimat 10 silabus;menghitung 10penny dengan benar.

    Social : berpakaian dan membuka pakaian; menanyakanpertanyaan mengenai arti kata-kata; memainkan peran domestic (

    Behrman, 1999 )

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    19/37

    2. Bagaimana form denver II ?

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    20/37

    3. Bagaimana mekanisme terjadinya keterlambatan di semua domainperkembangan ?

    Kesalahan dalam morfogenesis dari susunan saraf pusat Perubahan dalam lingkungan biologis intrinsik Pengaruh ekstrinsik (hipoksia, trauma, keracunan, dsb)

    Kesalahan dalam morfogenesis dari susunan saraf pusat

    Dalam kategori ini telah terjadi perubahan dalam perkembangan

    embrio dan fetus. Kurang lebih 4% dari bayi yang lahir hidup dalam tahun

    pertama kehidupannya penelitian yang dilakukan oleh Holmes pada tahun

    1980, 2.4% bayi baru lahir (newborns) menunjukkan anomaly yang berat

    dan sebanyak 60% berhubungan dengan keadaan genetik atau penyebab

    selama dalam kandungan (in utero). Kesalahan dalam morfogenesis dapat

    terjadi karena malformasi (kegagalan jaringan untuk terbentuk secara

    normal sejak saat konsepsi), deformasi (perubahan dari jaringan yang

    berkembang secara normal yang terkena kekuatan mekanis yang abnormal)

    dan gangguan / trauma terhadap Rahim / uterus atau keracunan

    jaringan. Peristiwa-peristiwa ini mempunyai kesamaan tetapi berbeda

    dalam mekanisme sehingga berbeda juga dalam pengaruh terhadap bentuk

    dan fungsi susunan saraf pusat.

    Sebagai contoh adalah Myelodysplasia (Spina Bifida) yang mungkin

    berhubungan dengan Retardasi mental merupakan sindrom malformasi yang

    bersifat multipel / ganda. Meskipun beberapa organ yang terkena tetapi

    kesalahan primer adalah perkembangan atau differensiasi dari early neural

    tube dan akibatnya adalah persyarafan yang abnormal dari berbagai organ.

    Deformasi mungkin terjadi karena bentuk Rahim / uterus yang abnormal

    sehingga menekan tulang kepala yang sedang berkembang sehingga

    bentuknya berubah atau gerakan fetus terhambat sehingga terjadi kontraktur

    yang tetap dan ketika lahir terdapat kelainan pada panggul atau kaki.

    Kelainan yang terakhir ini tidak menyebabkan RM tetapi kelainan

    neurologis mungkin bisa menyebabkannya.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    21/37

    Gangguan / trauma terjadi karena zat-zat yang bersifat teratogenik, zat

    kimia dan toksin. Zat-zat tersebut menghambat morfogenesis. Zat yang

    dalam jangka panjang menghambat morfogenesis antara lain alcohol,

    kokain, dll. Meskipun secara fisik tidak jelas tampak efeknya pada waktu

    lahir. Keadaan lain yang juga menghambat adalah infeksi virus (toxoplasma,

    rubella, cytomegalovirus), demam pada ibu hamil dan gangguan vaskuler

    yang terjadi dalam rahim pada plasenta atau pembuluh darah serebral pada

    fetus ( Humris, 2013 ).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.

    Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan,

    yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal/lingkungan).

    Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi dua faktor

    tersebut.

    Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga,

    umur, jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang

    terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran

    tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat dewasa

    dibanding laki-laki. Pada masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih

    cepat daripada laki-laki, kemudian setelah melewati masa pubertas

    sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik

    dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,

    seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindroma Down.

    Selain faktor internal, faktor eksternal/lingkungan juga mempengaruhi

    pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor lingkungan yang

    banyak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi,

    stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi.

    Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses

    tumbuh kembang anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat gizi yang

    terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada tersedianya

    bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Hasil penelitian tentang

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    22/37

    pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang, 2002) menunjukkan bahwa

    kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan.

    Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola

    makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi.

    Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis.

    Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan

    penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota

    keluarga lain akan mempengaruhi anak dalam mencapai perkembangan

    yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh

    orang tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di

    dalam pertumbuhan dan perkembangan.

    Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan

    perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu

    berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek,

    serta kurangnya pengetahuan. (Tanuwijaya, 2003).

    4. Apa saja pemeriksaan untuk deteksi keterlambatan perkembangananak ?

    Tes Perkembangan

    Untuk melakukan skrining keterlambatan pertumbuhan anak dapat

    digunakan tes-tes perkembangan. Tes perkembangan yang sering

    digunakan untuk skrining antara lain DDST, tes IQ dan tes psikoogis

    lainnya. Berikut tes perkembangan yang dapat digunakan untuk menilai

    perkembangan anak:

    A. Tes intelegensia Individual (tes IQ)1. Tes Stanford-Binet2. LIPS (The Leiter International Performance Scale)3. WISC (The Wechsler Intelligence Scale for Children)4. WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence)5. McCarthy Scale of Children Abilities)

    B. Tes Prestasi

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    23/37

    1. Gray oral reading test-revised (GORT-R)2. WRAT (Wide Range Achievement Test)3. Peabody Individual Achievement Test

    C. Tes Psikomotor1. Brazelton Newborn Behaviour Assessment Scale2. Uzgiris-Hunt Ordinal Scales3. Gesell Infant Scale dan Catell Infant Scale4. Bayley Infant Scale of Development5. DDST (The Denver Develoment Screening Test)6. Yale Revised Developmental Test7. Diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama8. Geometric Forms Test9. Bender-Gestalt Visual Motor Test10.Draw-A-Man Test11.Picture-Vocabulary Subtest Stanfort-Binet Test12.Ammons Quick Test (Picture-word Test)

    D. Tes Proyeksi1. Symonds Picture Story Test2. The Machover Human Figure Drawing Test3. The animal Choise Test4. The Three Wishes Test5. Childrens Apperception Test6. The Rorschach Test

    E. Tes Perilaku Adaptif1. Vineland Adaptive Behavior Scale2. Vineland Adaptive Behavior Scales (edisi kelas)

    Dari sekian banyak tes diatas, tes yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Picture-Vocabulary Subtest Stanfort-Binet TestTes ini hampir digunakan di semua tempat. Digunakan mulai umur

    2 tahun sampai dewasa. Nilai yang didapat tes ini adalah nilai IQ

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    24/37

    dan umur mental. Tes ini tidak bermanfaat untuk anak dengan

    gangguan bahasa dan bicara, serta tidak dapat menjelaskan anak

    yang mengalami kesulitan belajar.

    2. WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence)Tes ini digunakan untuk anak-anak prasekolah (umur 4-61/2

    tahun). Terdiri dari 11 sub-tes yang dibagi menjadi skala verbal

    dan performance, dengan nilai IQ yang menggambarkan

    keseluruhan penilaian hasil tes. Tes ini dapat memberikan

    informasi diagnostik yang berguna untuk penilaian anak yang

    mengalami kesulitan belajar dan retardasi mental.

    3. Gesell Infant Scale dan Catell Infant ScaleTes ini bertujuan untuk menentukan tahap kematangan dan

    kelengkapan kegiatan suatu sistem yang sedang berkembang. Tes

    ini tidak hanya meninjau aspek diagnostik, etapi juga aspek

    prognosis dan kemungkinan pengobatannya. Tes ini dapat

    digunakan dari umur 4 minggu sampai 6 tahun.

    4. Bayley Infant Scale of DevelopmentSkala ini digunakan untuk umur 8 minggu sampai 30 bulan. Tujuan

    dari program diagnosik perkembangan ini adalah untuk

    menentukan kemampuan perkembangan mental dan motorik

    seorang anak, dan mencari penyimpangan dari perkembangan yang

    normal. Skala ini dibagi menjadi 3 bagin yang saling melengkapi,

    yaitu : mental scale, motoric scaledan infant behavior record.

    5. DDST (The Denver Develoment Screening Test)6. Diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama

    Aspek yang dinilai antara lain: umur merangkak, umur duduk,

    umur berjalan, umur memegang, umur berbicara, umur pengertian

    bahasa dan umur sosialisasi.

    7. Geometric Forms TestTes ini merupakan suatu prosedur yang sederhana untuk

    mengetahui kemampuan anak-anak umur 2 tahun sampai 7 tahun

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    25/37

    dengan cara meniru bentuk geometrik yang sederhana. Tes ini

    dapat sebagai indikator perkembangan intelegensia dan

    perkembangan motorik halus.

    8. Bender-Gestalt Visual Motor TestTes ini untuk menilai dan skrining anak-anak yang engalami

    kesulitan persepsi motorik yang dimulai pada umur 5 tahun dan

    lebih tua.

    9. Draw-A-Man TestTes ini relatif sederhana, yaitu memint anak untuk menggambar

    seorang laki-laki. Makin cerdas seseorang anak ia akan membuat

    gambar yang lebih baik yang mencerminkan kapasitas intelektual

    yang lebih tinggi yang sudah ada secara intrinsik didalam dirinya.

    10.Tes perkembangan adaptasi sosialSkala pengukuran yang baik untuk perkembangan sosial adalh

    skala maturitas sosial dari vibeland. Tes ini mengkategorikan

    kemampuan motorik dan perkembangan sosial anak dari lahir

    sampai dewasa. Tes ini berguna untuk tes psikologi anak - anak

    yang mengalami deviasi perkmbangan (Soetjiningsih, 1995).

    5. Apa saja diagnosis banding kelainan tumbuh kembang ?Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan

    anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa,

    emosi, dan perilaku.

    1. Gangguan Pertumbuhan Fisik

    Gangguan pertumbuhan fisik meliputi gangguan pertumbuhan di atas

    normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal. Pemantauan berat

    badan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) dapat dilakukan secara

    mudah untuk mengetahui pola pertumbuhan anak. Menurut Soetjiningsih

    (2003) bila grafik berat badan anak lebih dari120% kemungkinan anak

    mengalami obesitas atau kelainan hormonal. Sedangkan, apabila grafik

    berat badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi,

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    26/37

    menderita penyakit kronis, atau kelainan hormonal. Lingkar kepala juga

    menjadi salah satu parameter yang penting dalam mendeteksi gangguan

    pertumbuhan dan perkembangan anak. Ukuran lingkar kepala

    menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebrospinal. Lingkar

    kepala yang lebih dari normal dapat dijumpai pada anak yang menderita

    hidrosefalus, megaensefali, tumor otak ataupun hanya merupakan variasi

    normal. Sedangkan apabila lingkar kepala kurang dari normal dapat diduga

    anak menderita retardasi mental, malnutrisi kronis ataupun hanya

    merupakan variasi normal. Deteksi dini gangguan penglihatan dan gangguan

    pendengaran juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya

    gangguan yang lebih berat. Jenis gangguan penglihatan yang dapat diderita

    oleh anak antara lain adalah maturitas visual yang terlambat, gangguan

    refraksi, juling, nistagmus, ambliopia, buta warna, dan kebutaan akibat

    katarak, neuritis optik, glaukoma, dan lain sebagainya. (Soetjiningsih,

    2003). Sedangkan ketulian pada anak dapat dibedakan menjadi tuli

    konduksi dan tuli sensorineural. Menurut Hendarmin (2000), tuli pada anak

    dapat disebabkan karena faktor prenatal dan postnatal. Faktor prenatal

    antara lain adalah genetik dan infeksi TORCH yang terjadi selama

    kehamilan. Sedangkan faktor postnatal yang sering mengakibatkan ketulian

    adalah infeksi bakteri atau virus yang terkait dengan otitis media.

    2. Gangguan perkembangan motorik

    Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa

    hal. Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan

    tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat

    mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas,

    athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti

    spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik.

    Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan

    keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya

    gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut.

    Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    27/37

    keterlambatan dalam perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai

    kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby

    walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan

    motorik.

    3. Gangguan perkembangan bahasa

    Kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh system

    perkembangan anak. Kemampuan berbahasa melibatkan kemapuan motorik,

    psikologis, emosional, dan perilaku (Widyastuti, 2008). Gangguan

    perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor, yaitu

    adanya faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah,

    kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan

    faktor keluarga. Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena

    adanya kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi. Gagap juga

    termasuk salah satu gangguan perkembangan bahasa yang dapat disebabkan

    karena adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas (Soetjingsih,

    2003).

    4. Gangguan Emosi dan Perilaku

    Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai

    gangguan yang terkait dengan psikiatri. Kecemasan adalah salah satu

    gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu intervensi khusus

    apabila mempengaruh interaksi sosial dan perkembangan anak. Contoh

    kecemasan yang dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan

    berpisah, fobia sosial, dan kecemasan setelah mengalami trauma. Gangguan

    perkembangan pervasif pada anak meliputi autisme serta gangguan perilaku

    dan interaksi sosial. Menurut Widyastuti (2008) autism adalah kelainan

    neurobiologis yang menunjukkan gangguan komunikasi, interaksi, dan

    perilaku. Autisme ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa,

    munculnya gerakan-gerakan aneh seperti berputar-putar, melompat-lompat,

    atau mengamuk tanpa sebab.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    28/37

    Tabel 1 . Diagnosis banding beberapa penyebab keterlambatan

    berbahasa

    DiagnosisBahasa

    reseptif

    Bahasa

    ekspresif

    Kemampuan

    pemecahan

    masalah Visuo-

    motor

    Pola

    perkembangan

    Tuli < normal < normal < normal Tidak seimbang

    Retardasi

    mental

    < normal < normal < normal Keterlambatan

    menyeluruh

    Kesulitan

    belajar

    Normal,

    < normal

    Normal

    < normal

    Normal,

    < normal

    Tidak seimbang

    Autisme < normal , normal

    aneh

    Tampaknya

    normal,

    Biasanya lebih

    baik

    dibandingkan

    kemampuan

    berbahasa

    Tidak

    penyeimbang

    Keterlambatan

    pematangan

    otak

    Normal < normal normal Hanya ekspresif

    yang terganggu

    (Pusponegoro, 2002 )

    6. Bagaimana penatalaksanaan dan edukasi pada keterlambatanperkembangan anak ?1. Terapi Okupasi

    Terapi okupasi umumnya menekan pada kemampuan motorik halus,

    selain itu terapi okupasi juga bertujuan untuk membantu seseorang agar

    dapat melakukan kegiatan keseharian, aktifitas produktifitas dan

    pemanfaatan waktu luang.

    Terapi okupasi diperlukan oleh anak/orang dewasa yang mengalami

    kesulitan belajar, hambatan motorik (cedera, stroke, traumatic brain

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    29/37

    injury), autisme, sensory processing disorders, cerebral palsy, down

    syndrome, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), genetic

    disorders, aspergers syndrome, kesulitan belajar, keterlambatan wicara,

    gangguan perkembangan (Cerebal Palsy/CP), Pervasive Developmental

    Disorder (PDD)dan keterlambatan tumbuh kembang lainnya.

    2. Terapi Sensori Integrasi

    Sensori integrasi berarti kemampuan untuk mengolah dan

    mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun

    lingkungan, dan kemudian menghasilkan respons yang terarah. Aktivitas

    fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons yang adaptif yang makin

    kompleks. Dengan demikian efisiensi otak makin meningkat.

    Layanan terapi ini dapat diterapkan pada anak dengan gangguan

    perilaku, Autism Spectrum Disorder (ASD),Down Syndrome, Attention

    Deficit Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD),Aspergers Syndrome,

    Kesulitan Belajar, Keterlambatan wicara, Gangguan perkembangan

    (Cerebal Palsy/CP), Pervasive Developmental Disorder (PDD) dan

    keterlambatan perkembangan lainnya.

    3. Terapi Wicara

    Terapi Wicara adalah layanan terapi yang membantu bekerja pada

    prinsip-prinsip dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau ganguan

    pada berbahasa dan berbicara bagi orang dewasa maupun anak.

    4. Terapi ADL (Aktifitas Keseharian)

    Salah satu bentuk layanan terapi yang membantu anak-anak untuk

    dapat melakukan aktifitas keseharian seperti makan, minum, berpakaian,

    bersepatu, bersisir, mandi, aktifitas toileting, dst secara mandiri.

    Layanan terapi ADL ini pada umumnya diberikan oleh seorang

    Okupasi Terapis. Layanan terapi ini dapat diterapkan bagi anak

    berkebutuhan khusus sehingga anak dapat mandiri dalam kesehariannya.

    5. Terapi Perilaku

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    30/37

    Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak

    autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang

    berkekurangan (belum ada) ditambahkan.

    Dalam terapi perilaku, fokus penanganan terletak pada pemberian

    reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi

    yang diberikan. Tidak ada hukuman (punishment) dalam terapi ini, akan

    tetapi bila anak berespons negatif (salah/tidak tepat) atau tidak berespons

    sama sekali maka ia tidak mendapatkan reinforcement positif yang ia

    sukai tersebut. Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan

    anak untuk berespons positif dan mengurangi kemungkinan ia berespons

    negatif (atau tidak berespons) terhadap instruksi yang diberikan.

    Layanan terapi ini umumnya diperuntukan untuk anak dengan

    gangguan perilaku, pemusatan pemikiran dan hiperaktifitas (ADHD),

    ADD, maupun autisme.

    6. Orthopegagog(Remedial Teaching)

    Orthopedagog adalah terapi untuk mengatasi kesulitan belajar khusus

    pada anak. Kesulitan-kesulitan ini umum terjadi pada anak-anak usia

    sekolah dan bisa dideteksi oleh orang tua atau guru, ketika anak

    menunjukkan beberapa gejala tertentu.

    7. Fisioterapi

    Fisioterapi merupakan salah satu jenis layanan terapi fisik yang

    menitik beratkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi

    alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan

    proses/metode terapi gerak.

    Fisioterapi membantu anak mengembangkan kemampuan motorik

    kasar. Kemampuan motorik kasar meliputi otot-otot besar pada seluruh

    tubuh yang memungkinkan tubuh melakukan fungsi berjalan, melompat,

    jongkok, dst

    8. Terapi Musik

    Terapi musik adalah salah satu bentuk terapi yang bertujuan

    meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    31/37

    terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang

    diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat

    untuk kesehatan fisik dan mental.

    Layanan terapi ini diperuntukkan bagi semua ketunaan yang ada serta

    pada gangguan perkembangan anak seperti autisme, ADHD, Down

    Syndrom, dst

    9. Terapi Akupresur dan Akupuntur

    Akupresur adalah salah satu bentuk terapi dengan memberikan

    pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Layanan

    terapi ini bertujuan untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri

    serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit.

    Sedangkan akupuntur merupakan salah satu bentuk dari pembedahan

    dengan menusukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di badan.

    Layanan akupresur dan akupuntur dapat menyembuhkan sakit dan

    nyeri yang sukar disembuhkan seperti nyeri punggung, spondilitis, kram

    perut, gangguan neurologis, artritis, serta gangguan dalam kesulitan tidur,

    hiperaktifitas, kesulitan makan, obesitas, dst

    7. Bagaimana prognosis dan pencegahan keterlambatan perkembangananak ?

    a. Prognosis- Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disetrai

    keterlambatan lainnya seperti keterlambatan merangkak, duduk, berlari

    atau melompat.

    - Anak dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disertai gangguan

    motorik kasar dan keseimbangan. Pada keadaan ini harus diwaspadai

    biasanya anak mudah terjatuh dan tersandung. Saat jatuhpun biasanya

    anak lebih tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur kepala atau

    dagunya.

    - Di masa depan anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak

    menyukai olahraga atau nilai olahraganya tidak bagus. Anak seperti ini

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    32/37

    biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di dalam

    rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang menonton

    temannya yang sedang bermain di halaman.

    - Tetapi pada anak dengan keterlambatan ringan motorik kasar biasanya

    akan mempunyai ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti

    kerajinan tangan, menggunting, mainpuzzle, maingameatau permainan

    elektronik lainnya. Biasanya kemampuan tangan lebih baik daripada

    keterampilan kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai

    adalah tenis, basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau sepakbola

    ( Judarwanto,2006 ).

    b. Pencegahan

    Sebelum MenikahSebelum menikah seorang wanita harus menjaga kesehatannya dengan

    makan makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, pantang seks

    bebas dan sebangsanya, serta jika memiliki hewan peliharaan dirawat dan

    divaksinasi secara teratur. Wanita yang baik pasti akan memilih calon

    suami yang baik pula. Sehingga, seorang laki-lakipun sebagai calon ayah

    juga harus merawar kesehatannya dengan makan bergizi, menghindari

    rokok dan alkohol, pantang seks bebas dan jajan PSK, serta

    seyogyanya berasal dari keluarga baik-baik.

    Sebelum menikah, disarankan seorang wanita melakukan premarital

    screening (periksa kesehatan) terutama periksa lab darah untuk penyakit

    TORCH.

    Setelah MenikahSetelah menikah, perlu diingat bahwa usia 20 tahun hingga 30 tahun

    adalah masa yang aman untuk melahirkan. Sebelum menikah sebaiknya

    sudah mendapatkan imunisasi TT 1 x. Ada beberapa hal yang perlu

    diingat sebelum hamil :

    - Jika masih dalam pengobatan penyakit tertentu sebaiknya kehamilan

    ditunda.

    - Jika usia belum 20 tahun sebaiknya kehamilan ditunda.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    33/37

    - Jika ingin menunda kehamilan, sebaiknya dilakukan dengan metode

    alami (missal kondom, pantang berkala, kalender) atau setidaknya

    metode hormonal (pil saja)

    Setelah HamilSetelah tes kehamilan (tes pack) menunjukkan positif, sebaiknya

    langsung diperiksakan ke puskesmas / bidan / dokter terdekat. Selama

    kehamilan sampai persalinan, sebaiknya setiap ibu hamil perlu

    memeriksakan diri secara teratur kepada petugas kesehatan sekurang-

    kurangnya 4 kali (1 x trimester pertama, 1 x trimeseter kedua, dan 2 x

    trimeseter kedua). Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) sebaiknya

    dilakukan sekitar 2-3 x selama kehamilan. (satu kali awal untuk

    memastikan kehamilan, satu kali usia 3-5 bulan untuk melihat

    kelengkapan janin dan ada tidaknya kelainan serta satu kali pada akhir

    kehamilan untuk melihat posisi, letak, dan kondisi janin).

    Pada saat persalinanIbu hamil sebaiknya bersalin di tempat pelayanan kesehatan, namun

    jika tidak memungkinkan boleh ditolong oleh dukun namun yang sudah

    terlatih. Perlu diingat bagi ibu hamil yang tergolong RESTI (resiko

    tinggi) harus melahirkan di rumah sakit.

    Masa Tumbuh KembangUntuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan terutama otak yang

    optimal, anak-anak perlu:

    - mendapat ASI yang cukup

    - makanan yang bergizi

    - imunisasi sesuai yang dianjurkan

    - diawasi hati-hati jangan sampai jatuh, kejedug, tenggelam, dan

    sejenisnya

    - penggunaan obat bila sakit harus seijin dokter

    - jika sakit tidak membaik > 2 hari segera bawa ke RS untuk mencegah

    penyakit yang berat seperti meningitis

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    34/37

    - pantau terus lingkar kepala anak (2 cm tiap 3 bulan pertama, 1 cm tiap 3

    bulan kedua, dan 0,5 cm tiap 6 bulan berikutnya)

    - Komunikasi dan kehangatan interaksi anak-orang tua harus dipelihara

    - Pengasuh anak sebaiknya sehat dan terlatih jika anak terpaksa diasuh

    orang lain karena ibu bekerja

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    35/37

    BAB III

    PENUTUP

    A.Kesimpulan

    B. Saran

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    36/37

    DAFTAR PUSTAKA

    Behrman, Richard E et al (ed). 1999. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15,

    Volume 1. Jakarta: EGC. Pp: 51; 56.

    Hassan R., Alatas H. 2007.Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian

    Ilmu Kesehatan Anak FKUI. pp: 390-1.

    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi

    Konsep dan Proses Keperawatan Buku 2, Jakarta: Salemba Medika.

    Humris, W Edith et al. 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta: Balai

    Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pp: 452-453.

    Judarwanto, widodo. 2006.Keterlambatan Bicara.

    Needlman RD. 2000. Growth and Development. Dalam: Behrman dkk, (eds).

    Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke 16. Tokyo: Saunders, pp: 23-65.

    Pusponegoro HD. 2002. Diagnosis autisme. Pertemuan Ilmiah Berkala Ilmu

    Kesehatan Anak..

    Saryono. 2008.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogyakarta : Mitra Medika.

    Soedjatmiko. 2001. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita. Sari

    Pediatri, 3 (3): 175188

    Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

    Soetjiningsih. 2003.Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC.

  • 5/28/2018 Laporan Diskusi Tutorial 3

    37/37

    Sunawang. 2002. Pertumbuhan Anak Indonesia dan MP-ASI Sebuah Tinjauan

    Analisis Prosiding. Jakarta: Kongres Nasional Persagi dan Temu Ilmiah XII

    Jakarta

    Tanuwijaya, S. 2003.Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC

    Widyastuti, D, dan Widyani, R. 2001. Panduan Perkembangan Anak 0 Sampai 1

    Tahun. Jakarta: Puspa Swara