laporan biokim pemeriksaan urin

Upload: hasti-rizky-wahyuni

Post on 17-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

urin adalah

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    1/11

    1

    NAMA

    NIM

    KEL.PRAKTIKUM/KELAS

    JUDUL

    DOSEN PEMBIMBING

    :

    :

    :

    :

    :

    HASTI RIZKY WAHYUNI

    08121006019

    VII / A (GANJIL)

    PEMERIKSAAN URIN

    1. Dr. rer.nat Mardyanto, M.Si, Apt.2. Dr. Budi Untari, M.Si, Apt.

    LABORATORIUM BIOKIMIA

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014

    LAPORAN PRAKTIKUM

    BIOKIMIA II

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    2/11

    2

    PRAKTIKUM I

    PEMERIKSAAN URIN

    I. TujuanPraktikum kali ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami prinsip

    pemeriksaan terhadap urin sebagai salah satu muatan dalam bidang keahlian

    biokimia klinik.

    II. PrinsipMembandingkan ukuran volume, berat jenis, keasaman, pengamatan

    warna, bau, kekeruhan, dan uji sedimentasi terhadap urin pagi, siang, dan

    malam,

    III. Dasar TeoriUrin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan

    oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses

    urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam

    darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.

    Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena

    sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin

    juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya

    bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini.

    Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-

    obatan dari dalam tubuh.Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang

    kotor. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal

    atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnyapun akan mengandung

    bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat,

    secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar

    dari tubuh. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan

    mengkontaminasi urin dan mengubah zat-zat di dalam urin dan menghasilkan

    bau yang khas, terutama bau amonia yang dihasilkan dari urea.

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    3/11

    3

    Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis

    cairan urin dan pH serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat

    meliputi analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk

    analisis kandungan proteinm ada banyak sekali metode yang ditawarkan , mulai

    dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah

    analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah

    mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam

    urin tersebut, misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri.

    (basoeki, 2000).

    Proses pembentukan urine dalam ginjal meliputi proses penyaringan

    (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan penambahan zat zat

    (augmentasi). Proses filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula bowman. Proses

    reabsorbsi terjadi di tubulus proksimal, dan augmentasi terjadi di tubulus distal.

    Ginjal kira-kira mengandung 1,3 x 106 nefron yang beroprasi secara paralel.

    Tiap nefron terdiri dari suatu glomerulus yang dibekali dengan darah dalam

    sistem kapiler arteri sedemikian sehingga terjadi tekanan filtrasi yang memadai

    untuk mempengaruhi ultrafiltrasi material berberat molekul rendah dalam

    plasma. (Roberts, 1993).

    Urin sering dianggap hasil buangan yang sudah tidak berguna. Padahal urin

    sangat membantu dalam pemeriksaan medis. Urin merupakan salah satu cairan

    fisiologis yang sering dijadikan bahan untuk pemeriksaan (pemeriksaan visual,

    pemeriksaan mikroskopis, dan menggunakan kertas kimia) dan menjadi salah

    satu parameter kesehatan dari pasien yang diperiksa. Selain darah, urin juga

    menjadi komponen yang penting dalam diagnosis keadaan kesehatan seseorang.

    Ada 3 macam pemeriksaan, antara lain (1) pemeriksaan visual. Urinmengindikasikan kesehatan yang baik bila terlihat bersih. Bila tidak, maka ada

    masalah dalam tubuh. Kesehatan bermasalah biasanya ditunjukkan oleh

    kekeruhan, aroma tidak biasa, dan warna abnormal. (2) Tes yang menggunakan

    kertas kimia yang akan berganti warna bila substansi tertentu terdeteksi atau ada

    di atas normal. (3) Hasil yang datang dari pemeriksaan mikroskopis yang

    dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan berikut ini berada di atas

    normal atau tidak (Ganong 2002).

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    4/11

    4

    IV. Alat dan Bahana) Alat yang digunakan dalam praktikum ini :

    1. Beaker gelas2. Pipet tetes3. Gelas ukur4. Tabung reaksi5. Rak tabung reaksi6. Kertas pH7. Urinometer

    b) Bahan yang digunakan dalam praktikum ini :1. Urin pagi, siang, dan malam2. Asam Asetat3. NaOH

    V. Cara Kerja1. Pemeriksaan Organoleptis Urin

    2. Pengukuran Volume

    Hasil pengamatan

    Diamati

    Dalam 3 tabung reaksi berbeda

    Warna, bau, dan kekeruhan masing-masing urin

    Dicatat

    Ketiga urin

    Dimasukkan

    Diukur

    Dalam 3 gelas ukur besar yang berbeda

    Volume masing-masing urin

    Ketiga urin

    Dimasukkan

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    5/11

    5

    3. Pengukuran Berat Jenis

    4. Pengukuran Keasaman

    5. Uji Sedimentasi

    Hasil pengukuran berat jenis pada alat

    Dicelu kan

    Dalam 3 gelas ukur besar yang berbeda

    Alat urinometer

    Dicatat

    Ketiga urin

    Dimasukkan

    Hasil pengukuran pH

    Dicelu kan

    Dalam 3 gelas beaker yang berbeda

    Kertas pH

    Dicatat

    Ketiga urin

    Dimasukkan

    Perubahan yang terjadi

    Ditambahkan

    Dalam 3 tabung reaksi yang berbeda

    Asam asetat 10-15 tetes

    Dicatat

    Ketiga urin

    Dimasukkan

    Lakukan hal yang sama, namun ditambahkan

    NaOH 10-15 tetes

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    6/11

    6

    VI. Data Hasil Pengamatan

    VII. PembahasanPada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan terhadap urin normal.

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk terhadap tiga urin yang berbeda waktu

    pengambilannya, yakni pada waktu pagi, siang, dan malam. Urin terdiri dari

    berbagai unsur seperti : air, protein, amoniak, glukosa, sedimen, bakteri, epitel

    dsb. Unsur-unsur tersebut sangat bervariasi perbandingannya pada orang yang

    berbeda dan juga pada waktu yang berbeda dan dipengaruhi oleh makanan yang

    kita konsumsi. Kandungan urin inilah yang menentukan tampilan fisik air urin

    seperti kekentalannya, warna, kejernihan, bau, busa, dsb.

    Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis

    cairan urin dan pH serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat

    meliputi analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk

    Pemeriksaan Urin Pagi Urin Malam Urin Siang

    Volume 367 mL 200 mL 250 mL

    WarnaKuning muda

    (transparan)

    Kuning muda

    (transparan)

    Kuning muda

    (transparan)

    KekeruhanUrin jernih

    (tidak ada kekeruhan)

    Urin jernih

    (tidak ada kekeruhan)

    Urin jernih

    (tidak ada kekeruhan)

    KeasamanpH = 6

    (asam)

    pH = 6

    (asam)

    pH = 6

    (asam)

    Berat JenisTerukur

    1.002 (BJ terukur)Suhu 270C

    1.002 (BJ terukur)Suhu 270C

    1.003 (BJ terukur)Suhu 270C

    BauBau amoniak cukup

    pekat

    Bau amoniak kurang

    pekat

    Bau amoniak sangat

    pekat

    Sedimentasi

    Saat ditambah asam

    (asam asetat) dan basa

    (NaOH)tidak ada

    perubahan pada urin

    Saat ditambah asam

    (asam asetat) dan basa

    (NaOH)tidak ada

    perubahan pada urin

    Saat ditambah asam

    (asam asetat) dan basa

    (NaOH)tidak ada

    perubahan pada urin

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    7/11

    7

    analisis kandungan protein ada banyak sekali metode yang ditawarkan , mulai

    dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah

    analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah

    mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam

    urin tersebut, misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri. Namun

    dalam praktikum ini hanya dilakukan pemeriksaan urin secara fisik, yaitu

    meliputi warna, bau, keasaman, berat jenis, kekeruhan, serta pengukuran

    volume urin, dan dilakukan juga uji sedimentasi.

    Pada pengukuran volume urin, volume terbanyak adalah pada urin pagi

    hari. Hal ini karena pada pagi hari, aktivitas yang dilakukan masih sedikit

    dibandingkan pada siang dan malam hari, sehingga produksi urin terbanyak

    adalah pada pagi hari. Pada malam hari, produksi urin paling sedikit bila

    dibandingkan dengan pagi dan siang hari, hal ini dikarenakan pada saat malam

    hari banyak aktivitas yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga cairan dalam

    tubuh banyak dikeluarkan tidak hanya melalui urin, dan hal ini menyebabkan

    produksi urin yang sedikit.

    Pada pegamatan warna dan kekeruhan, ketiga urin yang diamati berwarna

    kuning muda dan bening. Karakteristik urin normal memiliki warna urin pagi

    (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit lebih gelap dibanding urin di

    waktu lainnya. Warna urin normal kuning pucat sampai kuning. Kekurangan

    minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua substansi

    dalam urin meningkat). Warna urine ditentukan oleh besarnya dieresis. Makin

    besar dieresis, makin muda warna urine itu. Biasanya warna urine normal

    berkisar antara kuning muda dan kuning tua. Warna itu disebabkan oleh

    beberapa macam zat warna, terutama urochrom dan urobilin. Jika didapat warnaabnormal disebabkan oleh zat warna yang dalam keadaan normal pun ada,

    tetapi sekarang ada dalam jumlah besar.

    Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism

    abnormal, tetapi mungkin juga berasal dari suatu jenis makanan atau obat-

    obatan. Beberapa keadaan warna urine mungkin baru berubah setelah dibiarkan.

    Kekeruhan pada masing-masing urin juga tidak terlihat, karena warna urin

    sangat bening. Ini berarti kadar unsur unsur yang terlarut dalam urine tidak

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    8/11

    8

    tinggi karena urin yang terlalu keruh menandakan tingginya kadar unsur-unsur

    yang terlarut di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan, karena

    adanya infeksi yang mengeluarkan bakteri atau karena konsumsi air yang

    kurang.

    Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah

    menguap. Bau amoniak terdapat pada masing-masing urin. Bau urin yang

    paling pekat adalah urin pada pagi hari. Bau amonia ini dikarenakan amonnium

    yang terkandung di dalm urin menguap atau terlepas ke udara. Ini berarti urin

    sampel mengandung garam amonium. Reaksi utama pada tubuh yang

    menghasilkan NH4+ terjadi di dalam sel, yaitu perubahan glutamin menjadi

    glutamat yang dikatalisis oleh enzim glutaminase yang terdapat di dalam sel

    tubulus renalis. Glutamat dehidrogenase mengkatalisis perubahan glutamat

    menjadi -ketoglutarat.

    Glutamin glutamat + NH4+ -ketoglutarat + NH4+

    Pada pengujian keasaman urin, dilakukan dengan mengukur pH masing-

    masing urin. Hasil yang didapatkan pH urin = 6, yang berarti ketiga urin

    tersebut asam. pH urin normal dapat berkisar dari 4,5 8,0. pH bervariasi

    sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan, bersifat basa setelah

    makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya.

    Urine pagi hari (bangun tidur) bersifat lebih asam. Menurut Biokimia Harper,

    dalam cairan interstisial dan urin tubulus, NH3 bergabung dengan H+

    membentuk NH4+ yang menyingkirkan NH3 dan mempertahankan perbedaan

    konsentrasi yang memudahkan difusi NH3 keluar sel. Bila pH urin 7,0 maka

    rasio NH3: NH4+= 1 : 100. Bila urin lebih asam, maka keseimbangan berubah

    lebih lanjut ke NH4

    +

    . Proses NH3disekresikan ini disebut difusi non-ionik.Pengukuran berat jenis urin menggunakan alat urinometer dan dilakukan

    pada suhu 270C. Alat ini dicelupkan ke dalam gelas ukur yang berisi masing-

    masing urin. Pada alat ini, akan terlihat berat jenis terukur pada alat, namun

    berat jenis urin sesungguhnya belum dapat ditentukan. Pengujian yang

    selanjutnya adalah uji sedimentasi yaitu melihat perubahan urin setelah

    ditambah asam (asam asetat) dan basa (NaOH). Ketiga urin ini tidak

    menunjukkan perubahan walaupun ditambah asam dan basa. Eksreksi urin

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    9/11

    9

    diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring

    oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.

    VIII. Kesimpulan1. Volume urine normal : 1200-1500 ml/24 jam. Volume urine masing-masing

    orang bervariasi tergantung pada luas permukaan tubuh, pemakaian cairan,

    dan kelembapan udara / penguapan.

    2. Bau urine yang normal disebabkan dari sebagian oleh asam-asam organikyang mudah menguap. Bau amonia dikarenakan amonnium yang

    terkandung di dalm urin menguap atau terlepas ke udara.

    3. Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasisemua substansi dalam urin meningkat). Warna urine ditentukan oleh

    besarnya dieresis.

    4. Urin yang diamati berwarna jernih tanpa kekeruhan. Namun urin dapatmenjadi keruh jika dibiarkan atau didinginkan.

    5. pH urin normal dapat berkisar dari 4,58,0. pH bervariasi sepanjang hari,dipengaruhi oleh konsumsi makanan, bersifat basa setelah makan, lalu

    menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya.

    6. Pengukuran berat jenis urin menggunakan alat urinometer yang dicelupkanke dalam gelas ukur yang berisi masing-masing urin.

    7. Uji sedimentasi yaitu melihat perubahan urin setelah ditambah asam (asamasetat) dan basa (NaOH).

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    10/11

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Ganong. 2003.Fisiologi Kedokteran. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

    Girindra A.1988.Biokimia I. Jakarta : Gramedia

    Poedjiadi, Anna 1994.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta: UI Press.

    Roberts, M. 1993. Biology Princeple and Processes, 1 sted. London : Thomas

    Nelson and Sons Ltd.

    Winarno, F.G. 2008.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia.

  • 5/27/2018 Laporan Biokim Pemeriksaan Urin

    11/11

    11

    LAMPIRAN

    Gambar Urin Pengukuran pH

    Pengukuran bobot jenis Uji Sedimentasi

    dengan urinometer