laporan biokim iv

13
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II (KLINIK) PENETAPAN KADAR GULA DARAH OLEH: Nama : Della Novie Roseta NIM : 08121006037 Dosen Pembimbing : 1. Dra. Budi Untari, MSi, Apt 2. Dr. rer.nat. Mardiyanto, MSi, Apt Asisten Pembimbing : Tri Wahyuningsih

Upload: della-noviie-roseta

Post on 25-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II (KLINIK)PENETAPAN KADAR GULA DARAH

OLEH:Nama: Della Novie RosetaNIM: 08121006037Dosen Pembimbing : 1. Dra. Budi Untari, MSi, Apt 2. Dr. rer.nat. Mardiyanto, MSi, AptAsisten Pembimbing : Tri Wahyuningsih

LABORATORIUM ANALISA FARMASIPROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SRIWIJAYA2014-2015PRAKTIKUM IVPENETAPAN KADAR GULA DARAH

I. TUJUAN PERCOBAANMahasiswa mampu memahami prinsip penetapan kadar gula dan protein darah sebagai salah satu muatan kompetensi dalam bidang keahlian biokimia klinik.

II. PRINSIP KERJAMenetapkan kadar gula dalam sampel darah menggunakan metode spektrofotometri.

III. TINJAUAN PUSTAKAGlukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. (Joyce, 2007).Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut dengan resistensi insulin (Girindra, 1989).Glukosa darah dapat ditentukan dengan berbagai cara baik secara kimiawi maupun secara enzimatik. Prisip penentuannya didasari pada kemampuan glukosa untuk mereduksi ion anorganik seperti Cu2+atau Fe(CN)63-. Penentuan glukosa secara reaksi reduksi kurang spesifik dibanding cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan yang dapat mereduksi misalnya kreatinin, asam urat dan gula-gula lain selain glukosa (manosa, galaktosa dan laktosa) yang akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi daripada kadar glukosa yang sebenarnya. Sebagai pedoman dapat diperkirakan bahwa hasil penentuan glukosa secara reduksi akan memberikan hasil 3,6 -10,8 mg % lebih tinggi daripada cara enzimatik. Perbedaan ini akan lebih besar lagi bila terdapat peningkatan kreatinin dan asam urat (Suryohudoyo, 1996).Metode pemeriksaan darah meliputi metode induksi enzimatik dan lainnya. Metode yang paling sering digunakan adalah metode enzimatik, yaitu metode Glukosa Oksidase (GOD) dan metode heksokinase. Metode GOD banyak digunakan pada saat ini. Akurasi dan presisi yang baik ( karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama). Tetapi reaksi kedua rawan interfen ( tak spesifik). Interfen yang bisa menggangu antara lain bilirubin, asam urat dan asam askorbat. Harga normal dalam menentukan kadar glukosa darah adalah : 1). Kadar gula darah sewaktu : 60 120 mg/dl; 2). Kadar gula darah puasa : 50 100 mg/dl ( Hendromartono, 1998).Pada pemeriksaan sampel darah di laboratorium, penentuan kadar glukosa di dalam darah dilakukan dengan cara kimiawi, yaitu dengan penambahan reagen pada volume tertentu. Setelah melalui proses fisis maka sampel darah dimasukkan kedalam spektrofotometer. Alat pektrofotometer ini dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan cara membandingkan nilai absorbansi sampel yang diukur dengan nilai absorbansi standar. Dengan pengukuran pada laboraturim medis hasil pengukuran sudah cukup akurat dan presisi, akan tetapi pengukuran pada laboraturim membutuhkan proses preparasi yang lama dan reaksi kimiawi rawan terhadap interferensi (Tamridho, 2012).

IV. ALAT DAN BAHANAlat: 1. Beaker glass 8. Buret 2. Tabung reaksi 9. Statif 3. Bunsen 10. Penjepit tabung 4. Penangas air 11. Disposible cuvette 5. Pipet tetes 12. Spektrofotometer UV-Vis 6. Labu Erlemeyer 13. Sentrifugasi 7. Pipet gondok 14. Kertas SaringBahan: 1. Sampel Darah 8. NaOH 2. Fehling A & B 3. NaOH 4. ZnSO4 5. Aquadest 6. K2Fe(CN)6 7. Kalium Iodida (KI) 8. Asam asetat 9. Natrium Tiosulfat(Na2S2O3)

V. CARA KERJA1. Metode TitrasiSiapkan 4 tabung reaksi (3 tabung uji sampel dan 1 tabung blanko)

Dimasukkan

Pada masing-masing tabung sebanyak 1 ml NaOH dan 5 ml ZnSO4

Ditambahkan

Pada 3 tabung reaksi: 0,1 ml darah kapiler (Uji Sampel)

Rebus

Masing-masing tabung selama 4 menit hingga terdapat endapan coklat-kehijauan pada uji sampel dan bening pada blanko

Disaring

Dan dicuci dengan aquadest, lalu ambil filtrat

Tambahkan

2 ml K2Fe(CN)6 lalu rebus selama 15 menit

Didinginkan

Tambahkan 3 ml KI, 2 ml asam asetat dan 2-3 tetes amilum

Dititrasi

Dengan Natrium Tiosulfat hingga warna tepat biru

Catat

Volume titrasi dan hitung konsentrasi gula dalam sample darah dan bandingkan dengan blanko

2. Metode Spektrofotometri UV-VisBuat serial konsentrasi glukosa 0, 1, 0,5, 0,25, 0,2 dan 0,15 mg/mL

Diukur

Masing-masing absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm dan buat kurva kalibrasi

Masukkan 0,5 ml darah dan 2 ml aquadest dalam tabung reaksi

Disentrifugasi

Selama menit hingga terbentuk 2 lapisan

Diambil

Lapisan atas lalu tambahkan Fehling A dan Fehling B

Dipanaskan

Lalu diambil 4 tetes sampel dan ditambah 2 ml aquadest

Dimasukkan

Dalam cuvette dan ukur absorbansi darah dan aquadest menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm. Hitung kadar gula darah dengan kurva kalibrasi yang diperoleh.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN1. Metode TitrasiPercobaanHasil

1. Uji SampelZnSO4 5 ml + NaOH 1 ml + darah 2 tetes, dipanaskan 4 menit

Lalu disaring, + aquadest ad 20 tetes, filtrat + K2Fe(CN)6 2 ml, dipanaskan selama 15 menit

+ Asam Asetat 2 ml + Asam Askorbat 150 mg + KI 6 ml + 3 tetes Amilum lalu dititrasi dengan Na2S2O3Terbentuk endapan hijau zaitun

Terbentuk larutan bening

Tidak terjadi perubahan warna (titrasi gagal)

2. Uji BlankoZnSO4 5 ml + NaOH 1 ml dipanaskan 4 menit

Lalu disaring, + aquadest ad 20 tetes, filtrat + K2Fe(CN)6 2 ml, dipanaskan selama 15 menit

+ Asam Asetat 2 ml + Asam Askorbat 150 mg + KI 6 ml + 3 tetes Amilum lalu dititrasi dengan Na2S2O3Larutan Bening

Larutan bening

Tidak terjadi perubahan warna (titrasi gagal)

3. Uji Spektrofotometri UV-VisPercobaanHasil

0,5 ml darah + 2 ml aquadest Disentrifugasi

Lapisan atas diambil + Fehling A dan Fehling B Dipanaskan

Diambil 4 tetes + 2 ml aquadest masukkan dalam cuvette diukur absorbansi pada panjang gelombang 540 nm dengan spektrofotometer UV-VisBerwarna merah-coklat Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas bening, lapisan bawah ada endapanLarutan biru

Larutan biru pekat mirip blanko 0,1 mg/mLA air = - 0,12A darah = 0,13Rentang A = 0,25

Kurva Kalibrasi

Konsentrasi Glukosa (mg/mL)Absorbansi

00

10,09

0,50,049

0,250,02

0,20,022

0,150,012

VII. PEMBAHASAN

VIII. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:1. Lipid (minyak) tidak larut dalam air suling, alkohol 96%, dan larutan Na2CO3, dan kloroform tetapi dapat larut dalam heksan (pelarut organik) karena adanya perbedaan kepolaran.2. Lipid (minyak) membentuk emulsi dengan larutan empedu yang merupakan emulsifier, sehingga akan membentuk emulsi yang stabil dimana minyak terdispersi secara merata dalam larutan empedu.3. Hidrolisis oleh basa kuat (NaOH) pada minyak menghasilkan gliserol dan sabun yang larut dalam air.4. Pada minyak goreng tidak terdapat kolesterol, sedangkan pada larutan heksan-kuning telur terdapat kolesterol yang ditunjukkan reaksi positif dengan pereaksi Liebermann Burchard (kloroform, asam asetat anhidrat, dan H2SO4 Pekat).5. Kolesterol yang dilarutkan dalam alkohol dapat membentuk kristal.DAFTAR PUSTAKA

Girindra A. 1988.Biokimia I. Jakarta: GramediaHendromartono, dkk. 1999. Consensus on the Management of Diabetes. In Surabaya Diabetes Update-VI: 1 14.Suryohudoyo, P & Purnomo S.U. 1996. Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM), In Surabaya Diabetes Update-I: 71-73.Tamridho, Riza. 2012. Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Gula Darah. Jurnal Universitas Indonesia: 1-2.http://stationofwords.blogspot.com/2012/01/penentuan-kadar-glukosa-dalam-darah.htmlhttp://imamri.wordpress.com/2013/06/13/laporan-praktikum-pemeriksaan-kadar-glukosa-darah/http://machiato-affa.blogspot.com/2011/12/kadar-glukosa-dalam-darah.htmlhttp://pengawuran.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-menentukan-kadar.html http://styleoputri.blogspot.com/2013/08/laporan-penentuan-kadar-glukosa-darah.html

LAMPIRAN

Sampel kuning telur yang digunakan

Sampel Kolesterol yang digunakan

Sampel larutan empedu telur yang digunakan

Hasil Uji Kelarutan Lipid

Uji PH minyak goreng

Pengukuran PH dengan kertas PH stick

Proses penyabunan lipid

Hasil Uji Pembentukan Emulsi

Proses Pemanasan Minyak dan NaOH