buku panduan blok 18 2014(mahasiswa)

72
1 BAB I INFORMASI UMUM A. NAMA BLOK: ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL B. TUJUAN BLOK: 1. Mampu menjelaskan dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial 2. Mampu menegakkan diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial 3. Mampu menyusun rencana perawatan anomali dentokraniofasial 4. Mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana dan melakukan kontrol perawatan anomali dentokraniofasial C. URAIAN BLOK: Blok Estetika dentokraniofasial secara umum mempelajari perawatan anomali dentokraniofasial yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan aspek fungsional, estetika dan kestabilan sistem stomatognatik sebagai kunci utama untuk mencapai kesehatan seorang individu secara menyeluruh. Pada blok ini akan dipelajari mengenai dasar-dasar biomekanika dentokraniofasial yang mencakup aspek tumbuh kembang dalam kaitannya dengan perawatan ortodonti. Selanjutnya mengenai pergerakan gigi secara ortodonti dan prinsip penjangkaran dalam perawatan ortodonti, serta konsep oklusi dan maloklusi yang mencakup klasifikasi dan etiologi maloklusi. Mahasiswa juga akan mempelajari prosedur pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan menyusun prognosis. Prosedur pemeriksaan yang dimaksud mencakup pengumpulan data berupa prosedur anamnesis, analisis data ekstra oral dan intra oral, analisis model serta analisis foto roentgen terutama sefalogram lateral yang merupakan pemeriksaan penunjang. Pertimbangan prosedur radiologi dalam prosedur perawatan ortodonti juga dipelajari. Pada blok ini dipelajari juga mengenai berbagai komponen piranti ortodonti lepasan sederhana dan sifat fisisnya. Selanjutnya mengenai rencana perawatan ortodonti preventif dan interseptif serta kasus-kasus ortodonti yang memerlukan rujukan. Diharapkan pada akhir modul ini mahasiswa mampu menyusun rencana perawatan ortodonti dan membuat desain piranti ortodonti lepasan sederhana. Selanjutnya mahasiswa juga akan mempelajari mengenai piranti ortodonti lepasan yang bersifat myofunctional dan penatalaksanaan berbagai kebiasaan buruk yang dapat menjadi etiologi anomali dentokraniofasial. Berbagai komponen retainer untuk mencapai kestabilan hasil perawatan juga dipelajari serta pertimbangan kondisi periodontal sewaktu menjalani perawatan ortodonti juga dipelajari dalam blok ini. Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana dan melakukan prosedur kontrol piranti ortodonti lepasan dengan baik dan benar.

Upload: tachna-shan

Post on 21-Nov-2015

165 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

usu

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    INFORMASI UMUM

    A. NAMA BLOK: ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL

    B. TUJUAN BLOK:

    1. Mampu menjelaskan dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial

    2. Mampu menegakkan diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial

    3. Mampu menyusun rencana perawatan anomali dentokraniofasial

    4. Mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana dan melakukan kontrol

    perawatan anomali dentokraniofasial

    C. URAIAN BLOK:

    Blok Estetika dentokraniofasial secara umum mempelajari perawatan

    anomali dentokraniofasial yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan aspek

    fungsional, estetika dan kestabilan sistem stomatognatik sebagai kunci utama untuk

    mencapai kesehatan seorang individu secara menyeluruh. Pada blok ini akan

    dipelajari mengenai dasar-dasar biomekanika dentokraniofasial yang mencakup aspek

    tumbuh kembang dalam kaitannya dengan perawatan ortodonti. Selanjutnya mengenai

    pergerakan gigi secara ortodonti dan prinsip penjangkaran dalam perawatan ortodonti,

    serta konsep oklusi dan maloklusi yang mencakup klasifikasi dan etiologi maloklusi.

    Mahasiswa juga akan mempelajari prosedur pemeriksaan untuk menegakkan

    diagnosis dan menyusun prognosis. Prosedur pemeriksaan yang dimaksud mencakup

    pengumpulan data berupa prosedur anamnesis, analisis data ekstra oral dan intra oral,

    analisis model serta analisis foto roentgen terutama sefalogram lateral yang

    merupakan pemeriksaan penunjang. Pertimbangan prosedur radiologi dalam prosedur

    perawatan ortodonti juga dipelajari.

    Pada blok ini dipelajari juga mengenai berbagai komponen piranti ortodonti

    lepasan sederhana dan sifat fisisnya. Selanjutnya mengenai rencana perawatan

    ortodonti preventif dan interseptif serta kasus-kasus ortodonti yang memerlukan

    rujukan. Diharapkan pada akhir modul ini mahasiswa mampu menyusun rencana

    perawatan ortodonti dan membuat desain piranti ortodonti lepasan sederhana.

    Selanjutnya mahasiswa juga akan mempelajari mengenai piranti ortodonti lepasan yang bersifat myofunctional dan penatalaksanaan berbagai kebiasaan buruk

    yang dapat menjadi etiologi anomali dentokraniofasial. Berbagai komponen retainer

    untuk mencapai kestabilan hasil perawatan juga dipelajari serta pertimbangan kondisi

    periodontal sewaktu menjalani perawatan ortodonti juga dipelajari dalam blok ini.

    Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat piranti ortodonti lepasan

    sederhana dan melakukan prosedur kontrol piranti ortodonti lepasan dengan baik dan

    benar.

  • 2

    D. METODE PEMBELAJARAN:

    1. Kuliah interaktif

    2. Diskusi Kelompok (collaborative learning)

    3. Sidang Pleno

    4. Skills lab

    5. Presentasi tugas kelompok

    6. Tugas Individual

    E. TATA TERTIB AKADEMIK

    1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi

    kelompok dan sidang pleno.

    b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dimulai dan tidak

    diperkenankan meninggalkan ruang kuliah/diskusi kelompok sebelum

    kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang

    terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan

    masuk untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

    c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

    d. Kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.

    e. Bagi mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno wajib menyerahkan surat keterangan tidak hadir

    atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya

    kepada Wakil Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Bila

    dalam satu hari ada dua kegiatan atau lebih dan mahasiswa telah

    menyerahkan surat sakit/ izin pada hari tersebut, maka mahasiswa tersebut

    tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan terjadwal lain pada hari yang

    sama.

    f. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno dilarang merokok, makan dan minum atau kegiatan serupa lainnya.

    g. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno.

    2. Tata Tertib Praktikum/ Skills Lab a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skills

    lab.

    b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skills lab dengan nilai kelulusan minimal 60. Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skills lab, maka pada nilai skills lab ditulis pernyataan tidak lulus (TL) dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai E dengan keterangan mahasiswa wajib mengulang ujian skills lab.

    c. Mahasiswa dibagi menjadi 7 kelompok praktikum/skills lab pada masing-masing kelas A dan B yaitu Kelas A dibagi menjadi kelompok A1-A7

    dan Kelas B dibagi menjadi kelompok B1-B7.

  • 3

    d. Pelaksanaan praktikum/skills lab diatur oleh laboratorium terkait dalam blok.

    e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skills lab 10 menit sebelum jadwal yang ditentukan dengan mengenakan jas lab dan memakai nama.

    Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti

    praktikum/skills lab. f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skills lab karena

    sakit harus menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan

    selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak sakit kepada Wakil Dekan I dan

    ketua/Sekretaris Blok/ koordinator skills lab atau praktikum. g. Selama praktikum/skills lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan

    minum serta melakukan kegiatan serupa lainnya.

    h. Selesai praktikum/skills lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi.

    i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.

    3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa

    diwajibkan mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.

    b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    4. Tata Tertib Ujian a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat

    mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan.

    b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, masih diperbolehkan mengikuti ujian namun tidak ada penambahan waktu untuk

    mengerjakan ujian tersebut.

    c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah

    hari ujian kepada koordinator pendidikan dan ketua blok serta

    menyerahkan keterangan sakit dari dokter/ rumah sakit atau pihak yang

    berwenang.

    Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa

    tersebut wajib melapor kepada Wakil Dekan I untuk mengikuti ujian

    susulan, dan Wakil Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa

    mahasiswa tersebut diizinkan mengikuti ujian susulan. Surat pengantar

    tersebut ditujukan kepada ketua blok dan ditembuskan kepada koordinator

    Blok dan Divisi Assesment Blok.

    d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Wakil Dekan I dan dilaksanakan oleh Tim Blok. Ujian susulan dilaksanakan pada hari ujian

    remedial blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul

    blok regular dan alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial

    blok.

    e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa alat tulis ke dalam ruang ujian dan tidak diperkenankan membawa Hp atau

    alat/bahan untuk curang dalam ujian. Apabila mahasiswa melakukan

    pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung (seperti membeli soal ujian,

    menyontek, memfoto soal, membawa soal pulang dll), maka mahasiswa

    tersebut akan dikenakan sanksi sesuai yang diatur oleh Peraturan Rektor

  • 4

    USU No. 701/UN5.1.R/SK/SPB/2013 Pasal 58 dan 59 (lihat buku

    Peraturan Rektor tentang Peraturan Akademik Program Sarjana USU).

    Isi pasal 58 yaitu:

    (1). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 15 ayat (5), Pasal

    20 ayat (1), Pasal 47 ayat (4) dan Pasal 57 (berlaku curang dalam

    mengikuti ujian) merupakan pelanggaran.

    (2).Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi

    administratif.

    (3).Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    pelanggaran juga dikenakan denda yang diatur dalam Surat Keputusan

    Rektor.

    Isi pasal 59 yaitu:

    (5). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf d

    (berlaku curang dalam mengikuti ujian) dikenakan sanksi nilai E

    untuk mata kuliah bersangkutan.

    (7). Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf f

    (memberikan uang dan/atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

    untuk tujuan mempengaruhi nilai), huruf h (melakukan perbuatan

    yang mencemarkan nama baik Universitas), dan huruf I (melakukan

    perbuatan kriminal) dikenakan sanksi administratif berupa skorsing.

    5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam

    lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:

    a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.

    b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan

    berbaju bahan kaos.

    c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang

    tidak sopan.

    d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.

    e. Tidak dibenarkan memakai sandal.

    f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan,

    bagi pria tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.

    g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.

    Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan

    diambil tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.

    6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skills lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan

    praktek lapangan.

    6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno

    a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno adalah minimal 80% dari total pertemuan.

    b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok/ sidang pleno tanpa alasan yang dapat diterima, akan diberi sanksi :

    (1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok/ sidang pleno yang

    tidak dihadiri (attitude, pemicu/ laporan diskusi kelompok)

  • 5

    (2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok

    tersebut.

    c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno

    kurang dari 80 %, maka tidak boleh mengikuti ujian Blok dan nilai Blok

    mahasiswa tidak dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA

    nilai Blok ditulis K. d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan

    diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang

    mengulang blok tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok

    dan sidang pleno, sedangkan praktikum/skills lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/ skills lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.

    e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima

    dan telah menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap

    diperhitungkan ketidakhadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan

    sidang pleno. Ketidakhadiran karena sakit dan izin tersebut akan dihitung

    dengan bobot setengah (0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat

    dihitung satu. Kehadiran mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi

    kelompok dan sidang pleno adalah tetap minimal 80% dari total

    pertemuan.

    Contoh:

    Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ izin (telah memberi surat)

    selama 7 hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok

    dan sidang pleno. Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi

    kuliah yang tidak memberikan surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah,

    diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok tersebut 150 jam. Maka

    jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) / 150 X 100 %= 22 %.

    Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan

    mengikuti ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester

    berakhir dan diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut karena

    memiliki jumlah absen lebih besar dari 20%.

    6.2 Praktikum/ Skills Lab a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skills lab dalam

    blok, kecuali sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin

    dengan alasan yang dapat diterima.

    Pengganti kegiatan praktikum/skills lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat ada) tersebut, diatur oleh penanggung

    jawab dari departemen yang mengelola praktikum/skills lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/skills lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa tersebut wajib mengulang

    blok untuk kegiatan praktikum/ skills lab. b. Bila mahasiswa tidak mengikui sebagian/seluruh kegiatan

    praktikum/skills lab, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan mengikuti ujian skills lab dan pada nilai praktikum / skills lab serta nilai BLOK (DPNA) ditulis K. Pada nilai blok K tersebut diberi keterangan bahwa mahasiswa tersebut wajib

    mengulang praktikum/ skills lab. c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skills lab

    mendapat nilai K, maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti

  • 6

    praktikum/ skills lab setelah semester 7 berakhir dan diulang pada semester yang sama.

    6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual

    a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai yang tertera pada buku panduan blok

    b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

    d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah

    tugas kelompok.

    e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok

  • 7

    BAB II

    MODUL

    A. PEMBAGIAN MODUL

    Blok 18 terdiri atas empat modul:

    Modul 1 : Dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial

    Modul 2 : Diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial

    Modul 3 : Rencana perawatan anomali dentokraniofasial

    Modul 4 : Piranti ortodonti lepasan sederhana

    Modul 1. Dasar-dasar Perawatan Anomali Dentokraniofasial

    a. Tujuan Terminal Modul.

    Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dasar-dasar

    perawatan anomali dentokraniofasial

    b. Prilaku awal : 1. Menjelaskan aktivitas dan umur biologis 2. Menjelaskan konsep matriks fungsional 3. Menjelaskan pengaruh genetik, lingkungan dan hormon dalam proses tumbuh

    kembang

    4. Menjelaskan proses tumbuh tulang endchondral dan intra-membran

    c. Tujuan Khusus Modul:

    1. Menjelaskan defenisi ortodonti 2. Menjelaskan tujuan utama perawatan ortodonti 3. Menjelaskan tujuan tambahan perawatan ortodonti 4. Menjelaskan sejarah ortodonti 5. Menjelaskan ruang lingkup ortodonti dan ortopedi facial 6. Menjelaskan perkembangan ilmu ortodonti masa kini 7. Menjelaskan perbedaan tugas ortodontis dan dokter gigi umum dalam

    melaksanakan perawatan anomali dentokraniofasial

    Topik : Ruang Lingkup Ortodonti

    8. Menjelaskan pola wajah yang berkaitan dengan anomali dentokraniofasial 9. Menjelaskan variasi pertumbuhan wajah yang berkaitan dengan anomali

    dentokraniofasial

    10. Menjelaskan rotasi wajah pada pasien dalam tahap tumbuh kembang Topik : Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan serta mekanisme

    pertumbuhan tulang kraniofasial dan Perkembangan gigi geligi terhadap

    sistem stomatognasi

    11. Menjelaskan kompensasi pertumbuhan dentoalveolar 12. Menjelaskan variasi etnik Topik : Dasar Biologis pergerakan gigi pada perawatan ortodonti

  • 8

    13. Menjelaskan definisi dan perkembangan oklusi Topik : Konsep Oklusi dan Fase Oklusi

    14. Menjelaskan oklusi ideal, oklusi sentrik, oklusi habitual, oklusi distal, oklusi mesial dalam kaitannya dengan perawatan anomali dentokraniofasial

    Topik : Macam-macam Oklusi

    15. Menjelaskan klasifikasi maloklusi: dental, skeletal dan dentoskeletal 16. Menjelaskan tujuan klasifikasi maloklusi Topik : Macam-macam maloklusi

    17. Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Angle 18. Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Simon 19. Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut bentuk tubuh 20. Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Dewey Topik : Klasifikasi Etiologi maloklusi

    21. Menjelaskan etiologi-etiologi maloklusi yang berhubungan dengan faktor internal

    22. Menjelaskan etiologi-etiologi maloklusi yang berhubungan dengan faktor eksternal

    Topik : Faktor-faktor yang mempengaruhi etiologi maloklusi

    23. Menjelaskan respons fisiologis terhadap gaya 24. Menjelaskan mekanisme periodontal dalam mempertahankan posisi gigi 25. Menjelaskan tahap-tahap pergerakan gigi akibat gaya ortodonti 26. Menjelaskan pengaruh gaya ortodonti terhadap jaringan gigi dan gingiva 27. Menjelaskan konsep pergerakkan gigi Mulligan terhadap gaya Topik : Respons Jaringan terhadap gaya ortodonti

    28. Menjelaskan gerakan translasi (bodili, ekstrusi dan intrusi) 29. Menjelaskan gerakan rotasi murni (rotasi) 30. Menjelaskan gerakan rotasi transversal (torque dan tiping) 31. Menjelaskan ketebalan kawat, panjang pegas dan defleksi (kelenturan) pegas

    jari

    32. Menjelaskan besar gaya yang ditimbulkan oleh pegas jari piranti lepas. 33. Menjelaskan gerakan tiping 34. Menjelaskan gerakan rotasi 35. Menjelaskan gerakan akar

    Topik : Macam-macam gaya ortodonti

    36. Menjelaskan jenis-jenis penjangkaran pada perawatan ortodonti 37. Menjelaskan kehilangan penjangkaran (loss of anchorage) Topik : Penjangkaran pada perawatan ortodonti

  • 9

    d. Topik Kuliah

    No Topik Mata

    Ajar Kode Staf Pengajar

    Waktu

    (jam)

    1 Ruang lingkup ortodonti Orto OR1.1 Erliera drg., Sp.Ort 1

    2

    Dasar pertumbuhan dan

    perkembangan serta mekanisme

    pertumbuhan tulang kraniofasial

    Orto OR1.2 Erliera drg., Sp.Ort 1

    3 Perkembangan gigi geligi terhadap

    sistem stomatognasi

    Orto OR1.3 Erliera drg., Sp.Ort 2

    4 Dasar biologis pergerakan gigi

    pada perawatan ortodonti

    Orto OR1.4 Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K) 2

    5 Konsep oklusi dan fase oklusi Orto OR1.5 Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) 1

    6 Macam-macam oklusi Orto OR1.6 Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) 1

    7 Macam-macam maloklusi Orto OR1.7 Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) 1

    8 Klasifikasi etiologi maloklusi Orto OR1.8 Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) 1

    9 Faktor-faktor etiologi yang

    mempengaruhi maloklusi

    Orto OR1.9 Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) 1

    10 Respons jaringan terhadap gaya

    ortodonti

    Orto OR1.10 Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K) 1

    11 Macam-macam gaya ortodonti Orto OR1.11 Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K) 1

    12 Penjangkaran dalam perawatan

    ortodonti Orto OR1.12 Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K) 2

    Total Waktu 15

  • 10

    Modul 2. Diagnosis Perawatan Anomali Dentokraniofasial

    a. Tujuan Terminal Modul

    Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menegakkan diagnosis pada kasus

    anomali dentokraniofasial

    b. Perilaku awal : 1. Menjelaskan prosedur anamnesis dan pembuatan riwayat medis

    c. Tujuan Khusus Modul

    1. Manjelaskan cara anamnesis pada pasien ortodonti 2. Menjelaskan pemeriksaan ekstra oral 3. Menjelaskan pemeriksaan intra oral 4. Menjelaskan analisis fungsi 5. Menjelaskan pemeriksaan jaringan lunak 6. Menjelaskan pemeriksaan TMJ 7. Menjelaskan pemeriksaan oral higiene Topik : Prosedur pemeriksaan awal / Cara pemeriksaan subjektif dan

    objektif

    8. Menjelaskan profil wajah dari depan 9. Menjelaskan profil wajah dari samping Topik : Cara pemeriksaan analisis foto profil wajah

    10. Menjelaskan penentuan garis mediana pada analisis model 11. Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi

    dalam arah sagital

    12. Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi dalam arah lateral

    13. Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi dalam arah vertikal

    Topik : Analisis model dan terminologi anomali gigi pada RA, RB, RA dan

    RB dalam arah vertikal, sagital, dan transversal

    14. Menjelaskan cara mengukur lebar mesio distal gigi dan tempat yang tersedia dalam lengkung rahang

    Topik : Diskrepansi lengkung gigi dan ukuran gigi

    15. Melakukan perhitungan kebutuhan ruang dengan metode Huckaba pada gigi desidui

    Topik : Analisis gigi desidui

    16. Menjelaskan analisis gigi geligi pergantian berdasarkan analisis Moyers 17. Menjelaskan analisis gigi geligi pergantian berdasarkan analisis Berendonk 18. Menjelaskan analisis Tonn 19. Menjelaskan analisis Howes 20. Menjelaskan analisis Bolton

  • 11

    21. Menjelaskan Indeks Pont 22. Menjelaskan analisis segmental Lundstrum

    Topik : Analisis gigi geligi pergantian dan gigi permanen

    23. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengambilan radiografi untuk keperluan ortodonti

    24. Menjelaskan nilai batas dosis radiasi pada pasien anak dan dewasa 25. Menjelaskan persyaratan radiografi intral oral, panoramic, dan sefalometri

    untuk mengoptimalkan dosis radiasi

    Topik : Pengambilan foto radiologi

    26. Menjelaskan pemeriksaan foto ronsen : panoramik dan sefalometri 27. Menjelaskan pengantar sefalometri, tujuan sefalometri, bentuk sefalogram 28. Menjelaskan alat-alat yang dibutuhkan untuk penjiplakan 29. Menjelaskan cara penjiplakan jaringan keras dan lunak pada kertas tracing Topik : Analisis radiologi (panoramik dan sefalometri) sebagai pemeriksaan

    penunjang dalam perawatan anomali dentokraniofasial

    30. Menjelaskan pengertian dan penentuan Landmark radiografi sefalometri Lateral

    31. Menjelaskan pengertian garis, bidang dan sudut pada radiografi sefalometri lateral

    Topik : Pengertian dan penentuan titik referensi

    32. Menjelaskan pengukuran besar sudut dan bidang 33. Menjelaskan pengukuran angular skeletal 34. Menjelaskan pengukuran linear skeletal 35. Menjelaskan pengukuran angular dental 36. Menjelaskan pengukuran jarak bibir atas dan bawah terhadap garis estetik

    (analisis Ricketts)

    Topik : Cara pengukuran angular.linear skeletal; angular/linear dental; bibir

    bawah dan atas terhadap garis E

    37. Melakukan diagnosis kasus anomali dentokraniofasial 38. Menjelaskan defenisi prognosis perawatan ortodonti 39. Menjelaskan tiga macam prognosis berdasarkan evaluasi dan etiologi anomali

    yang dirawat

    40. Menjelaskan tujuh faktor yang dapat mempengaruhi prognosis ortodonti 41. Menentukan prognosis perawatan ortodonti 42. Menentukan diagnosis perawatan ortodonti

    Topik : Diagnosis dan prognosis perawatan ortodonti

  • 12

    d. Topik Kuliah

    No. Topik Mata Ajar Kode Staf Pengajar Waktu

    (jam)

    1 Menjelaskan prosedur pemeriksaan awal

    serta pemeriksaan subjektif dan objektif Orto OR2.1

    Erna Sulistyawati drg.,

    Sp.Ort(K) 2

    2 Cara pemeriksaan analisis foto profil

    wajah

    Orto OR2.2

    Erna Sulistyawati drg.,

    Sp.Ort(K) 1

    3

    Analisis model dan terminologi anomali

    gigi pada RA,RB, RA dan RB dalam

    arah vertikal, sagital dan transversal

    Orto

    OR2.3 Siti Bahirrah drg.,

    Sp.Ort 2

    4 Analisis gigi geligi pergantian dan

    permanen

    Orto OR2.4

    Siti Bahirrah drg.,

    Sp.Ort 2

    5 Analisis gigi geligi desidui IKGA

    GA2.1 Essie Octiara drg.,

    Sp.KGA 1

    6 Diskrepansi lengkung gigi dan ukuran

    gigi

    Orto OR2.5

    Siti Bahirrah drg.,

    Sp.Ort 3

    7 Pengambilan foto radiologi pada pasien

    piranti ortodonti lepasan

    Radiologi

    Dental RD2.1

    Cek Dara Manja drg.,

    Sp.RKG 1

    8 Pengantar sefalometri dan Panoramik Orto OR2.6 Mimi Marina Lubis

    drg.,Sp.Ort 1

    9 Pengertian dan penentuan titik referensi Orto

    OR2.7 Mimi Marina Lubis

    drg.,Sp.Ort 2

    10

    Cara pengukuran angular/linear skeletal;

    angular/linear dental; bibir atas dan

    bawah terhadap garis E

    Orto

    OR2.8

    Mimi Marina Lubis

    drg.,Sp.Ort 3

    11 Diagnosis dan prognosis perawatan

    ortodonti

    Orto OR2.9

    Erna Sulistyawati drg.,

    Sp.Ort(K) 1

    Total Waktu 19

    e. Tugas kelompok: Presentasi mahasiswa

    Tugas Kelompok 2.1

    Judul Tugas:

    1. Terminologi maloklusi dalam arah sagital, transversal dan vertikal 2. Diskrepansi ruang

    Penyusun : Siti Bahirrah,drg., Sp.Ort

    Untuk tugas kelompok, mahasiswa masing-masing kelas A dan kelas B

    dibagi menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok mahasiswa dengan topik

    yaitu :

    Kelompok

    Mahasiswa

    Topik Tugas

    Kel. A1 dan B1

    Menentukan terminologi maloklusi dalam arah sagital,

    transversal dan vertikal serta diskrepansi ruang pada model

    studi

    Kel. A2 dan B2

    Kel. A3 dan B3

    Kel. A4 dan B4

    Kel. A5 dan B5

    Kel. A6 dan B6

  • 13

    Produk :

    - Semua kelompok yang telah ditentukan di atas, membuat power point sesuai topiknya untuk dipresentasikan Kelas A tanggal 15 Desember 2014 dan Kelas B

    tanggal 16 Desember 2014.

    - Bahan referensi yang digunakan untuk pembuatan presentasi tidak diperkenankan menggunakan buku kuliah ortodonti atau buku yang tidak ada

    ISSN/ISBN-nya atau dari buku skripsi dan bila menggunakan referensi internet

    tidak diperkenankan wikipedia dan anonimous.

    - Tugas kelompok power point diserahkan oleh ketua angkatan Kelas A tanggal 15 Desember 2014 dan Kelas B tanggal 16 Desember 2014 kepada Siti

    Bahirrah,drg., Sp.Ort

    - Waktu presentasi paling lama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi dan umpan balik selama 5 menit. Mahasiswa yang presentasi akan dirandom saat

    presentasi berlangsung.

    Bobot penilaian : 8 %

    Tugas Kelompok 2.2

    Judul Tugas:

    1. Penentuan titik referensi pada sefalometri lateral 2. Cara Pengukuran garis/bidang dan sudut-sudut ( skeletal, dental

    dan jaringan lunak)

    3. Menegakkan diagnosis kasus Skletal Klas I, II dan III

    Penyusun : Mimi Marina lubis,drg.Sp.Ort

    Untuk tugas kelompok, mahasiswa masing-masing kelas A dan kelas B

    dibagi menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok mahasiswa dengan topik

    yaitu:

    Kelompok

    Mahasiswa

    Topik Tugas

    Kel. A1 dan B1

    Menentukan titik referensi dan Menegakkan diagnosis Kasus

    Skeletal Klas I, II dan III dari sefalometri lateral

    Kel. A2 dan B2

    Kel. A3 dan B3

    Kel. A4 dan B4

    Kel. A5 dan B5

    Kel. A6 dan B6

    Produk :

    - Semua kelompok yang telah ditentukan di atas, membuat power point sesuai topiknya untuk dipresentasikan , kelompok B tanggal 08 Desember 2014 dan

    kelompok A tanggal 11 Desember 2014.

    - Bahan referensi yang digunakan untuk pembuatan presentasi tidak diperkenankan menggunakan buku kuliah ortodonti atau buku yang tidak ada

    ISSN/ISBN-nya atau dari buku skripsi dan bila menggunakan referensi internet

    tidak diperkenankan wikipedia dan anonimous.

    - Tugas kelompok power point diserahkan oleh ketua angkatan kelompok B tanggal 08 Desember 2014 dan kelompok A tanggal 11 Desember 2014 kepada

    Mimi M. Lubis,drg.Sp.Ort

    - Waktu presentasi paling lama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi dan

  • 14

    umpan balik selama 5 menit. Kelompok yang presentasi akan dirandom saat

    presentasi berlangsung, demikian juga mahasiswa yang akan presentasi.

    Bobot penilaian : 8 %

    Modul 3. Rencana Perawatan Anomali Dentokraniofasial

    a. Tujuan Terminal Modul

    Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menyusun rencana perawatan anomali

    dentokraniofasial sederhana

    b. Tujuan Khusus Modul 1. Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan tujuan 2. Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan pemakaian dalam mulut 3. Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan kekuatan 4. Menjelaskan tipe perawatan ortodonti (preventif, interseptif, dan kuratif) 5. Menjelaskan perbedaan prinsip-prinsip perawatan pada pasien anak-anak dan

    dewasa

    Topik : Piranti Ortodonti Lepasan Aktif

    6. Menjelaskan pengertian piranti lepas aktif 7. Menjelaskan keuntungan piranti lepas aktif 8. Menjelaskan kerugian piranti lepas aktif 9. Menjelaskan syarat-syarat piranti lepas aktif 10. Menjelaskan komponen piranti lepas aktif 11. Membuat berbagai jenis lengkung labial sebagai komponen aktif dan pasif 12. Membuat berbagai jenis pegas sebagai komponen aktif 13. Membuat berbagai jenis kawat retensi 14. Menjelaskan berbagai jenis sekrup 15. Menjelaskan berbagai jenis elastik 16. Membuat pelat basis dan jenis-jenis bite plane 17. Menjelaskan macam-macam desain alat ortodonti lepasan

    Topik : Komponen piranti lepas dan macam-macam piranti lepas

    18. Menjelaskan sifat fisis kawat untuk alat lepasan berdasarkan diameter 19. Menjelaskan sifat fisis kawat berdasarkan komposisi, proses pembuatan dan

    perubahan dekomposisi selama penggunaan.

    20. Menjelaskan komposisi bahan kawat alat lepasan yang sering menyebabkan alergi

    21. Menjelaskan alergi yang disebabkan oleh bahan piranti ortodonti Topik : Sifat Fisis bahan piranti lepasan

    22. Menjelaskan perawatan kelainan gigi akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan

    Topik : Perawatan kelainan gigi akibat gangguan pertumbuhan dan

    perkembangan

    23. Menjelaskan dasar perawatan ortodonti preventif

  • 15

    24. Menjelaskan defenisi space maintaner 25. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi perawatan space maintaner 26. Menjelaskan berbagai macam space maintaner 27. Menjelaskan perawatan setiap macam space maintaner 28. Merencanakan setiap perawatan space maintaner sesuai kasus

    Topik : Perawatan ortodonti preventif : space maintainer

    29. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan rencana perawatan 30. Menganalisis daftar masalah dan tujuan perawatan 31. Menentukan rencana perawatan anomali dentokraniofasial 32. Menganalisis alternatif perawatan 33. Menentukan rencana perawatan ortodonti yang bersifat pencegahan dan

    interseptif

    Topik : Penentuan rencana terapi kasus anomali dentokraniofasial

    34. Menjelaskan kasus-kasus yang memerlukan rujukan interdisiplin dan intradisiplin

    Topik : Menentukan kasus-kasus ortodonti yang memerlukan rujukan

    35. Menjelaskan dasar perawatan ortodonti interseptif 36. Menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan

    ortodonti interseptif

    37. Menjelaskan defenisi crossbite anterior pada pasien anak 38. Menjelaskan etiologi crossbite anterior pada pasien anak 39. Menjelaskan klasifikasi crossbite anterior pada pasien anak 40. Menjelaskan perawatan crossbite anterior sederhana pada pasien anak 41. Menjelaskan perawatan crossbite anterior sederhana sesuai kasus 42. Menjelaskan perawatan kasus crowded pada masa gigi bercampur 43. Menjelaskan 44. Menjelaskan perawatan crossbite anterior dan posterior pada masa gigi

    bercampur

    45. Membuat desain dan mekanoterapi suatu kelainan dentokraniofasial 46. Menjelaskan perawatan kelas I tanpa pencabutan 47. Menjelaskan perawatan Klas II dan Klas III sederhana pada masa gigi

    bercampur

    48. Menjelaskan prosedur perawatan serial ekstraksi Topik : Perawatan ortodonti interseptif

    c. Topik Kuliah

    No. Topik Mata

    Ajar Kode Staf Pengajar

    Waktu

    (jam)

    1 Piranti Ortodonti Orto OR3.1 Hilda F. Lubis drg.,. Sp.Ort 1

    2 Komponen piranti lepas dan macam-

    macam piranti lepas

    Orto OR3.2 Hilda F. Lubis drg.,. Sp.Ort 3

    3 Sifat Fisis bahan alat lepasan IMTKG IMT3.1 Lasminda Syafiar drg., M.Kes 1

    4

    Perawatan kelainan gigi akibat

    gangguan pertumbuhan dan

    perkembangan

    IKGA

    GA3.1 Taqwa Daliemunthe drg.,

    Sp.KGA 3

    5 Perawatan ortodonti preventif : space

    maintainer

    IKGA GA3.2 Siti Salmiah drg., Sp.KGA 2

    6 Penentuan rencana terapi kasus Orto OR3.3 Ervina Sofyanti drg., Sp.Ort 2

  • 16

    anomali dentokraniofasial

    7 Menentukan kasus-kasus ortodonti

    yang memerlukan rujukan

    Orto OR3.4 Ervina Sofyanti drg., Sp.Ort 1

    6 Perawatan ortodonti interseptif Orto

    OR3.5 Nurhayati Harahap drg.,

    Sp.Ort(K) 5

    7 Perawatan Crossbite anterior

    sederhana (1 gigi) IKGA GA 3.3 Siti Salmiah drg., Sp.KGA 1

    Total Waktu 19

    d. Tugas kelompok: Presentasi mahasiswa

    Tugas Kelompok 3.1

    Judul Tugas: Perawatan Ortodonti Interseptif

    Penyusun : Nurhayati Harahap ,drg., Sp.Ort(K)

    Untuk tugas kelompok, masing-masing mahasiswa kelas A dan kelas B dibagi

    menjadi 4 kelompok. Pembagian kelompok mahasiswa dengan topik yaitu:

    Kelompok

    Mahasiswa

    Topik Tugas

    Kel. A1 dan B1 Perawatan kasus maloklusi Klas I,II dan III pada masa gigi

    bercampur Kel. A2 dan B2

    Kel. A3 dan B3

    Kel. A4 dan B4

    Produk :

    - Semua kelompok yang telah ditentukan di atas, membuat power point sesuai topiknya untuk dipresentasikan tanggal 17 Desember 2014 (Kelas

    A) dan 18 Desember 2014 (Kelas B)

    - Bahan referensi yang digunakan untuk pembuatan presentasi tidak diperkenankan menggunakan buku kuliah ortodonti atau buku yang tidak

    ada ISSN/ISBN-nya atau dari buku skripsi dan bila menggunakan referensi

    internet tidak diperkenankan wikipedia dan anonimous.

    - Tugas kelompok power point diserahkan oleh ketua angkatan tanggal 16 Desember 2014 kepada Nurhayati Harahap drg., Sp.Ort

    - Waktu presentasi paling lama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi dan umpan balik selama 5 menit. Mahasiswa yang presentasi akan

    dirandom saat presentasi berlangsung

    Bobot penilaian : 8 %

  • 17

    Tugas Kelompok 3.2

    Judul Tugas:

    Perawatan gigi yang mengalami gangguan pertumbuhan dan

    perkembangan gigi

    Penyusun : Taqwa Daliemunthe, drg, Sp.KGA

    1. Hipoplasia enamel merupakan salah satu kelainan gangguan struktur gigi pada tumbuh kembang anak. Jelaskan macam-macam kelainan yang

    termasuk kelainan struktur gigi (beserta gambar), tujuan perawatan dan

    perawatan masing-masing kelainan.

    2. Diskolorasi merupakan gangguan warna pada gigi. Jelaskan pembagiannya berdasarkan penyebab dan perawatannya, disertai gambar.

    Produk :

    - Tulis jawaban saudara di atas kertas double folio dengan tulisan tangan, tidak boleh diketik dan asli, tidak boleh difotokopi dari tugas orang lain.

    - Pada sudut kiri atas, tulis nama dan NIM - Tugas individual diserahkan oleh ketua angkatan pada tanggal 11 Desember

    2014 kepada Taqwa Daliemunthe drg., Sp.KGA

    Bobot penilaian : 8 %

    e. Topik Skills lab

    No Topik Mata Ajar Kode Waktu (Jam)

    1 Perencanaan disain space

    maintainer

    IKGA GAP3.1 3

    Tujuan Belajar Khusus:

    Setelah mengikuti skills lab ini mahasiswa diharapkan dapat:

    1. Membuat perencanaan disain space maintainer

    Modul 4. Piranti Ortodonti Lepasan sederhana

    a. Tujuan Terminal Modul

    Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu membuat piranti ortodonti lepasan

    sederhana untuk merawat anomali dentokraniofasial

    b. Tujuan Khusus Modul

    1. Menjelaskan pengertian sejarah perkembangan piranti fungsional 2. Menjelaskan perbedaan pergerakan gigi antara perawatan dengan piranti

    mekanik dengan perawatan fungsional secara umum (myofunctional dan

    ortopedik fungsional)

    3. Menjelaskan pengertian perawatan myofunctional 4. Menjelaskan prinsip dasar piranti myofunctional dengan meneruskan impuls

    otot-otot sekitar mulut

    5. Menjelaskan tiga arah/jurusan cara kerja piranti myofunctional

  • 18

    6. Menjelaskan 4 tujuan perawatan myofunctional 7. Menjelaskan 3 indikasi perawatan myofunctional 8. Menjelaskan 3 kontraindikasi perawatan myofunctional 9. Mengetahui jenis piranti fungsional yang bersifat compliant Topik : Perawatan myofunctional

    10. Menjelaskan 9 keuntungan pemakaian aktivator 11. Menjelaskan berbagai modifikasi aktivator 12. Menjelaskan kontrol pada pemakaian aktivator 13. Menjelaskan pengasahan dan pembuatan dataran penuntun aktivator pada

    Klas II dan III angle

    Topik : Aktivator sebagai salah satu piranti myofunctional sederhana

    14. Menjelaskan klasifikasi kebiasaaan buruk 15. Menjelaskan penatalaksanaan kelainan dentokraniofasial sederhana yang

    berkaitan dengan kebiasaan buruk

    Topik : Perawatan kasus dentokraniofasial sederhana yang berkaitan

    dengan kebiasaan buruk

    16. Menjelaskan 4 faktor penyebab relaps 17. Menjelaskan cara pencegahan relaps pada gigi/rotasi 18. Menjelaskan cara pencegahan relaps gigitan terbaik anterior 19. Menjelaskan cara pencegahan relaps diastema anterior 20. Menjelaskan 8 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemakaian retainer 21. Menjelaskan macam-macam retainer berdasarkan pemasangannya 22. Menjelaskan retainer cekat 23. Menjelaskan retainer lepas 24. Menjelaskan retainer fungsional 25. Menjelaskan macam-macam retainer berdasarkan lama pemakaian retainer 26. Menjelaskan pengertian retainer aktif 27. Menjelaskan syarat-syarat retainer 28. Menjelaskan 6 hal yang mempengaruhi lamanya pemakaian retainer Topik : Retainer dan relaps

    29. Menjelaskan kelainan-kelainan pada jaringan periodonsium akibat penggunaan piranti ortodonti lepasan

    30. Menjelaskan perawatan jaringan periodonsium sebelum, selama, dan sesudah perawatan ortodonti

    Topik : Pertimbangan jaringan periodonsium pada pasien piranti ortodonti

    lepasan

    31. Menjelaskan pengertian kontrol pada piranti ortodonti 32. Menjelaskan penilaian kemajuan perawatan 33. Menjelaskan penyesuaian piranti 34. Menjelaskan pengaktifan 35. Menjelaskan reposisi klamer 36. Menjelaskan penambahan atau pengurangan akrilik 37. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengaktifan 38. Menjelaskan cara pengaktifan

  • 19

    39. Menjelaskan cara pemeliharaan oral hygiene 40. Menjelaskan penyebab kurangnya pergerakan pada pemakaian piranti lepas

    aktif

    41. Membuat piranti ortodonti lepasan sederhana 42. Melakukan aktivasi piranti ortodonti lepasan sederhana Topik : Pengelolaan kontrol piranti lepas aktif

    c. Topik Kuliah

    No. Topik Mata Ajar Kode Staf Pengajar Waktu

    (jam)

    1 Perawatan myofunctional Orto

    OR4.1 Prof. Nazruddin drg.,

    Ph.D. C.Ort., Sp. Ort 2

    2 Aktivator sebagai salah satu piranti

    myofunctional sederhana

    Orto OR4.2

    Prof. Nazruddin drg.,

    Ph.D. C.Ort., Sp. Ort 2

    3

    Perawatan kasus dentokraniofasial

    sederhana yang berkaitan dengan

    kebiasaan buruk

    Orto

    OR4.3

    Prof. Nazruddin drg.,

    Ph.D. C.Ort., Sp. Ort 3

    4 Retainer dan relaps Orto

    OR4.4 Prof. Nazruddin drg.,

    Ph.D. C.Ort., Sp. Ort 1

    5

    Pertimbangan jaringan

    periodonsium pada pasien piranti

    ortodonti lepasan

    Periodonsia

    PE4.1 Irmansyah Rangkuti drg.,

    Ph.D 1

    6 Pengelolaan kontrol piranti lepas

    aktif

    Orto OR4.5

    Nurhayati Harahap drg.,

    Sp.Ort(K) 2

    Total Waktu 11

    d. Tugas kelompok: Presentasi mahasiswa

    Tugas Kelompok 4.1

    Judul Tugas: Pengaruh Oral Habit terhadap Perkembangan Dentofasial : Diagnosis dan penatalaksanaannya.

    Penyusun : Prof. Nazruddin drg., C.Ort. Ph.D, Sp.Ort

    Untuk tugas kelompok, mahasiswa masing-masing kelas A dan kelas B dibagi

    menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok mahasiswa dengan topik yaitu:

    Kelompok

    Mahasiswa Topik Tugas

    Kel. A1 dan B1 Tongue thrusting Kel. A2 dan B2 Thumb sucking atau Digit sucking Kel. A3 dan B3 Mouth breathing Kel. A4 dan B4 Lip sucking atau Lip biting Kel. A5 dan B5 Cheek biting Kel. A6 dan B6 Postural habit

    Produk :

    - Semua kelompok yang telah ditentukan di atas, membuat power point sesuai topiknya untuk dipresentasikan tanggal 19 Desember 2014 untuk kelas A dan

    tanggal 20 Desember 2014 kelas B

    - Bahan referensi yang digunakan untuk pembuatan presentasi tidak diperkenankan menggunakan buku kuliah ortodonti atau buku yang tidak ada

    ISSN/ISBN-nya atau dari buku skripsi dan bila menggunakan referensi internet

  • 20

    tidak diperkenankan wikipedia dan anonimous.

    - Tugas kelompok power point diserahkan oleh ketua angkatan tanggal 19 Desember 2014 untuk kelas A dan tanggal 20 Desember 2014 kelas B kepada

    Ervina Sofyanti, drg., Sp.Ort

    - Waktu presentasi paling lama 10 menit kemudian diikuti dengan diskusi dan umpan balik selama 5 menit. Mahasiswa yang presentasi akan dirandom saat

    presentasi berlangsung

    Bobot penilaian : 8 %

    e. Topik Skills lab

    No. Topik Mata

    Ajar

    Kode Waktu

    (jam)

    Kasus : 1. Protusi dan Diastema

    1a. Klamer Adams (2 buah)pada gigi 16 dan 26

    Orto ORP4.1 6 jam

    1b. Labial bow (1 buah) Orto ORP4.2 6 jam

    1c. Finger spring (2 buah) pada 11 dan 21

    ORP4.3 3 jam

    1d. Pengisian akrilik Orto ORP4.4 3 jam

    1e. Polishing ORP4.5 Di luar

    jadwal

    skills lab

    1f. Aktivasi Orto ORP4.6 3jam

    Kasus : 2. Crowding

    2a. Finger spring (1 buah) pada gigi 13 + Double cantilever spring

    pada gigi 12 (1 buah)

    Orto ORP4.7 3jam

    2b. Triangle antara 15-16 dan 16-17 (2 buah)

    Orto ORP4.8 3jam

    2c. Ball clasp (1 buah) antara gigi 16 dan 17 dan Interdental spring

    antara 11 dan 21 (1 buah)

    Orto ORP4.9 3jam

    2d. Buccal push spring pada gigi 25 (1 buah)

    Orto ORP4.10 3 jam

    2e. Blocking Orto ORP4.11 3 jam

  • 21

    TOPIC TREE MODUL

    Estetika Dentokraniofasial

    Rencana

    perawatan

    dentokraniofasial

    Komponen dan macam Piranti Lepas Aktif

    Ortodonti preventif

    Perawatan kelainan gigi akibat gangguan pada

    pertumbuhan dan

    perkembangan

    Space maintener

    Ortodonti interseptif

    Kasus ortodonti rujukan

    Piranti ortodonti

    lepasan sederhana

    Perawatan myofungsional

    Activator

    Kasus dentokraniofasial yang berkaitan dengan

    kebiasaan buruk

    Retainer dan relaps

    Pertimbangan radiologis

    Pertimbangan jar. Periodonsium

    Pengelolaan kontrol piranti lepas aktif

    Diagnosis perawatan

    dentokraniofasial

    Pemeriksaan Subjektif

    Pemeriksaan Objektif : - Analisis Ekstra oral

    - Analisis Intra Oral

    - Analisis Model

    - Analisis Sefalometri lateral

    - Analisis Orto-Panoramik

    Prognosis

    Diagnosis

    Dasar-dasar Perawatan

    Dentokraniofasial

    Ruang lingkup ortodonti

    Dasar pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial dan gigi geligi terhadap system stomatognasi

    Dasar biologis perawatan ortodonti

    Konsep oklusi dan maloklusi

    Respon jaringan terhadap gaya ortodonti

    Macam gaya ortodonti

    Macam penjangkaran

    Loss of anchorage

  • 22

    C. SKENARIO MODUL

    1. Blok 18 mempunyai empat pemicu yaitu:

    Pemicu 1 : Si minder

    Pemicu 2 : Gigi bengkak susah makan Pemicu 3 : Si ganteng

    Pemicu 4 : Si mancung yang pemalu

    2. Pemicu dan Learning Issues

    Pemicu 1

    Nama Pemicu : Si minder

    Penyusun : Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort (K), Erliera, drg,Sp.Ort, Ervina

    Sofyanti,drg.,Sp.Ort

    Hari/tanggal : Sabtu / 13 Desember 2014

    Jam : 07.00-09.00 wib

    Seorang pasien perempuan, berusia 12 tahun datang ke Poliklinik Gigi Puskesmas

    Medan Denai ditemani oleh ibunya. Menurut keterangan ibunya, anaknya merasa

    rendah diri karena kondisi fisik dan estetika wajahnya kurang baik. Pasien memiliki

    celah bibir dan langit-langit unilateral sejak bayi. Motivasi orangtua dan pasien sangat

    baik untuk memperoleh perawatan. Pasien sudah pernah dioperasi saat usia 10 bulan

    untuk penutupan celah langit-langit tanpa disertai oleh penanaman tulang (bone graft).

    More info : Pada pemeriksaan klinis, terlihat susunan gigi-geligi mengalami malposisi

    terutama pada regio anterior rahang atas, disertai juga agenesis gigi anterior atas.

    Pertumbuhan maksila terlihat kurang dari normal dibandingkan dengan rata-rata

    pertumbuhan maksila, relasi Molar Klas III (perhatikan gambar). Pasien

    memperlihatkan kebiasaan memposisikan lidahnya di dasar mulut saat diam ataupun

    berbicara

  • 23

    Pertanyaan: 1. Jelaskan prosedur anamnesis yang baik ketika berhadapan dengan pasien pada

    kasus di atas!

    2. Jelaskan prosedur pengambilan data yang perlu dilakukan untuk dianalisis dalam menegakkan diagnosis kasus di atas!

    3. Bagaimana analisis bentuk wajah, simetrisitas, profil dan proporsi (keseimbangan) wajah pasien tersebut?

    4. Jelaskan diagnosis pada kasus tersebut! 5. Sebutkan etiologi pada kasus di atas 6. Jelaskan bagaimana proses terjadinya etiologi tersebut sehingga menyebabkan

    terjadinya maloklusi

    7. Jelaskan anomali ortodonti yang sering dijumpai pada kasus diatas 8. Apa yang akan terjadi bila maloklusi ini dibiarkan sejak masa tumbuh kembang

    hingga akhir masa tumbuh kembang?

    9. Bagaimana prognosis kasus di atas? 10. Jelaskan bagaimana tindakan saudara dalam kasus ini sebagai seorang dokter gigi

    umum?

    Sidang Pleno:

    - Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit

    - Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak

    - Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

    - Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

    - Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal 18 Desember 2014

    kepada Mimi Marina Lubis,drg., Sp.Ort (sekretaris blok 18).

    - Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

    Bobot penilaian: 5%

    Learning issue:

    1. Komunikasi 2. Etiologi maloklusi 3. Pertumbuhan dan perkembangan 4. Prosedur pemeriksaan 5. Prognosis

  • 24

    Pemicu 2

    Nama Pemicu : Gigi bengkak susah makan

    Penyusun : Siti Salmiah, drg., Sp.KGA

    Hari/tanggal : Rabu / 17 Desember 2014

    Jam : 07.00-09.00 WIB

    Pada pemeriksaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang lalu, seorang anak perempuan

    berusia 7,5 tahun datang bersama ibunya untuk melakukan pemeriksaan gigi dan

    mulut di RSGM FKG USU.

    Hasil anamnesis diperoleh gigi geraham atas dan bawah pernah bengkak berulang dan

    sakit tetapi sekarang tidak sakit lagi. ibu si anak juga mengeluhkan posisi satu gigi

    depan atas anak yang tepi ujungnya lebih masuk kedalam dan berada dibelakang gigi

    bawah.

    Hasil pemeriksaan klinis diperoleh :

    - Gigi 55 gigi dengan karies pada bagian oklusal meluas kemesial palatal dan mencapai pulpa dengan chlor etyl (-), perkusi dan palpasi (-) dan mobility 2

    - Gigi 11 gigitan silang dengan jarak diproksimalnya 1mm - Gigi 64 radiks disertai abses - Gigi 65 karies media dibagian mesial, oklusal dan palatal - Gigi 74,75 dan 85 radiks - Gigi molar permanen atas sudah erupsi sempurna - Gigi molar permanen bawah sudah erupsi tetapi belum mencapai dataran oklusal Hasil radiografi diperoleh resorpsi akar gigi 55 sudah 1/3 servikal akar dan terdapat

    radiolusen pada tulang interadikuler serta periapikalnya. Pembentukan benih gigi 15

    pada tahap 1/3 servikal akar.

    Pertanyaan:

    1. Tuliskan gigi yang sudah erupsi pada anak tersebut (nomenklatur gigi/apel). 2. Sebutkan diagnosis gigi 55, 11, 64, 65, 74, 75 dan 85. 3. Sebutkan rencana perawatan awal (RPA) dan final (RPF) yang paling tepat pada

    gigi 55 dan 64, dan jelaskan alasan Anda memilih rencana perawatan tersebut.

    4. Sebutkan jenis perawatan final pada gigi 55 dan 64 serta jelaskan alasan perbedaan pemilihan alat untuk penyangga pada kasus tersebut.

    5. Jelaskan tahap kerja perawatan final pada gigi 55 dan 64. 6. Sebutkan syarat pembuatan loop. 7. Jelaskan kapan saja waktu kontrol berkala dan apa yang dilakukan oleh dokter

    gigi pada saat kontrol.

    8. Sebutkan rencana perawatan awal (RPA) dan final (RPF) pada gigi 74,75, dan 85 secara lengkap serta jelaskan alasan Anda memilih rencana perawatan tersebut.

    9. Jelaskan tahap kerja perawatan final pada kasus tersebut dan gambarkan desain alatnya secara lengkap.

    10. Sebutkan beberapa rencana perawatan sederhana untuk gigi 11.

    Produk:

    - Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan

  • 25

    dipresentasikan.

    Sidang Pleno:

    - Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan

    sekitar 10-15 menit

    - Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih

    secara acak

    - Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya

    (10-15 menit)

    - Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-

    15 menit)

    - Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap

    kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada hari Rabu, tanggal 24 Desember

    2014 kepada Siti Salmiah, drg., Sp.KGA .

    - Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka

    nilai tugas akan dikurangi.

    Bobot penilaian: 5%

    Learning issue:

    1. Pemeriksaan lengkap pada anak

    2. Pencegahan maloklusi gigi

    3. Perawatan Crossbite Anterior sederhana

  • 26

    Pemicu 3

    Nama Pemicu : Si ganteng

    Penyusun : Drg.Siti Bahirrah.,Sp.Ort ., Drg.Mimi Marina Lubis.,Sp.Ort,Cek

    Dara Manja,drg.,Sp.RKG

    Hari/Tanggal : Sabtu / 20 Desember 2014

    Jam : 07.00-09.00 wib

    Seorang pasien laki-laki berusia 11 tahun datang ke klinik RSGMP FKG USU dengan

    keluhan gigi yang berjejal. Pada pemeriksaan ekstra oral, bentuk wajah meso cephaly,

    profil wajah cembung,wajah simetris. Pada pemeriksaan intra oral hubungan molar

    satu permanen kanan Klas I, dan kiri Klas II 1/4 P. Terdapat karies pada gigi 36

    (K3NV), gigi permanen yang belum erupsi antara lain 13,23, 27, 35. Gigi 33,34, 43

    dan 44,45 sedang erupsi. Gigi desidui yang masih ada : 53 (radiks).

    Pada pemeriksaan model di rahang atas ; gigi 21 palatoversi, gigi 24, 25 dan 25

    mesioversi. Gigi 12 mesiolabiotorsiversi. Pada rahang bawah gigi 36, 37 mesioversi.

    Terdapat crossbite pada gigi 21 /31. Overjet 11/41 : 1,5 mm, 21/31: -1 mm. Overbite

    11/41: 2,5 mm, 21/31 :3,5 mm. Lebar mesiodistal 11,21 = 9,5 mm, 12 = 8 mm, 22=

    7,5 mm. Tempat yang tersedia untuk gigi anterior kanan atas =16,5 mm, kiri =15,5

    mm. Tempat yang tersedia untuk gigi posterior kanan atas = 21,5 mm, kiri = 17,5 mm.

    Lebar mesiodistal gigi 31=6 mm, 41= 5 mm, 32,42 = 6,5 mm. Tempat yang tersedia

    untuk gigi anterior kanan bawah =12 mm, kiri bawah =12 mm. Tempat yang tersedia

    untuk gigi posterior kanan bawah = 22 mm, kiri bawah = 20 mm.

    Pada pemeriksaan radiografi panoramik tidak terdapat kelainan , Gigi 33,34, 43 dan

    44,45 sedang erupsi. Hasil pemeriksaan sefalometri lateral menunjukkan sudut SNA =

    87( N=82); SNB = 83(N=80), NaPog = 3(N=0), MP:SN= 32 (N=33), NSGn =

    76 (N=66), I:SN = 110,5(N=104 ), I:MP = 97(N=90),Bidang E: Ls = 0 mm,

    Bidang E: Li = 2,5 mm.

    Pertanyaan :

    1. Jelaskan analisis model pada maloklusi kasus tersebut (sagital,transversal, dan

    vertikal)

    2. Jelaskan analisis ruang (metode Moyers dan Tanaka Johnston) yang dibutuhkan

    pada kasus diatas.

    3. Jelaskan hasil analisis sefalometri pada kasus tersebut

    4. Jelaskan diagnosis dan etiologi kasus diatas

    5. Sebutkan pra-perawatan yang diperlukan sebelum perawatan ortodonti pada kasus

    tersebut.

    6. Apabila kualitas radiografi panoramik dan sefalometri kurang bagus dan harus

    dilakukan pengulangan, berapa lama boleh dilakukan pengulangan foto dan berapa

    dosis maksimal yang boleh terpapar pada pasien selama satu tahun.

  • 27

    Sidang Pleno :

    1. Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit

    2. Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak.

    3. Setelah presentasi dilanjutkkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit).

    4. Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15 menit)

    5. Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada 6 Januari 2015 kepada Mimi Marina

    Lubis,drg.,Sp.Ort (sekretaris blok 18).

    6. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

    Bobot Bobot Penilaian : 5 %

    Learning issue :

    1. Pemeriksaan lengkap pada pasien 2. Analisis model 3. Analisis sefalometri lateral 4. Etiologi maloklusi 5. Dosis radiografi

  • 28

    Pemicu 4

    Nama Pemicu : Si Mancung yang pemalu.

    Penyusun : Drg.Muslim Sp.Ort (K)., Drg.Nurhayati.,Sp.Ort (K), Drg.Hilda Fitria

    Lubis.,Sp.Ort,Lasminda Syafiar,drg.,M.Kes

    Hari/Tanggal : Rabu / 24 Desember 2014

    Jam : 07.00-09.00 wib

    Seorang pasien perempuan bernama Mancung berusia 9 tahun datang ke praktek

    dokter gigi dengan keluhan gigi depan atas dan bawah yang berjejal. Pada

    pemeriksaan ekstra oral, profil wajah cembung,wajah simetris serta tidak dijumpai

    gangguan sendi temporomandibula. Pada pemeriksaan intra oral hubungan molar satu

    permanen kanan Klas II cusp to cusp dan kiri Klas I, kebersihan rongga mulut baik ,

    gigi 55 dan 65 karies oklusal sampai ke pulpa. Pemeriksaan model rahang atas

    menunjukkan midline pada rahang bawah bergeser ke kanan sebesar 1mm . Pada

    rahang atas dijumpai gigi 11 disto labio torsi versi, 22 labio versi dan rahang bawah

    dijumpai gigi 42 dan 41 linguo versi, 32 disto labio torsi versi. Overjet 11/41 = 3 mm,

    21/31 = 3 mm. Overbite 11/41=2 mm 21/31= 22 mm. Tempat yang tersedia untuk

    rahang atas sebelah kanan 2.6 mm,dan kiri -1.1 mm. Rahang bawah sebelah kanan

    +1.45 mm dan kiri -1.95 mm. Pada foto panoramik menunjukan akar gigi 33 dan 43

    sudah tebentuk lebih dari dan semua benih gigi lengkap . Hasil pemeriksaan

    sefalometri menunjukkan sudut SNA = 82, SNB = 80, NaPog : 6, MP:SN = 32,

    NSGn = 65, I : SN = 110, I : MP= 90

    Pertanyaan :

    1. Jelaskan diagnosis dan etiologi kasus diatas.

    2. Jelaskan jenis penjangkaran pada kasus diatas.

    3. Jelaskan jenis pergerakan gigi pada kasus diatas.

    4. Sebutkan pra-perawatan yang diperlukan sebelum perawatan ortodonti.

    5. Jelaskan rencana perawatan yang akan dilakukan pada pasien tersebut.

  • 29

    6. Jelaskan perawatan alternatif yang dapat dilakukan pada pasien tersebut.

    7. Jelaskan desain piranti untuk kasus tersebut serta fungsi dan diameter dari

    masing-masing komponen piranti.

    Rahang Atas Rahang Bawah

    8. Apa alasan saudara memilih diameter kawat tersebut?

    9. Kenapa pada pembuatan klamer diatas tidak boleh dilakukan tekukan

    berulang-ulang pada satu titik yang sama ?

    Produk:

    Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan di atas. Laporan akan

    dipresentasikan.

    Sidang Pleno:

    - Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit

    - Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak

    - Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

    - Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

    - Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal 7 Januari 2015 kepada

    Mimi Marina Lubis drg., Sp.Ort .

    - Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

    Bobot penilaian: 5%

    Learning issue:

    1. Pemeriksaan lengkap pada pasien ortodonti lepasan 2. Analisis model dan sefalo 3. Etiologi maloklusi 4. Analisis daftar masalah

  • 30

    5. Penyusunan rencana perawatan 6. Biomekanika dalam perawatan ortodonti 7. Desain piranti lepasan sederhana 8. Sifat fisis kawat

  • 31

    BAB III

    EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

    A. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar

    Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.

    Untuk evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti

    minimal 80% kegiatan blok pada semester berjalan.

    Evaluasi dan penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan

    beberapa cara antara lain dengan :

    1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan

    ganda, essay test yang dilaksanakan pada akhir blok.

    2. Penilaian psikomotor (skills lab, skills lab) dapat dilakukan dengan observasi,

    portofolio, dan instrumen non-tes (check list, rating scale).

    3. Penilaian afektif (attitude), tugas individual, tugas kelompok, dapat dilakukan

    dengan observasi,portofolio, dan instrumen non-tes (check list, rating scale).

    B. Bobot Penilaian

    1. Laporan tugas diskusi kelompok (4 pemicu) : 5 %

    2. Tugas kelompok presentasi dan Tugas Individual : 8 %

    3. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok : 10 %

    4. Skills lab (OSCE) : 25 %

    5. Ujian Blok (soal terdiri atas materi kuliah per modul ) : 52 %

    Total bobot penilaian = 100%

    C. Sistem Penilaian

    Sistem penilaian blok menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan

    (PAP) karena sesuai dengan penilaian dalam KBK.

    Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem yang digunakan

    untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang telah

    ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing

    blok.

  • 32

    Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP)

    Derajat Penguasaan Nilai Akhir

    85 - 100% A

    80 - 84% B+

    70 - 79% B

    65 - 69% C+

    55 - 64% C

    45 - 54% D

    0 - 44% E

    Nilai blok ditentukan dari hasil ujian setiap modul blok dan nilai tugas-tugas atau

    kegiatan terstruktur lainnya.

    D. Perbaikan Nilai Blok

    Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan

    nilai adalah sebagai berikut :

    Perbaikan nilai blok:

    a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian

    perbaikan nilai pada masa ujian remedial di akhir semester.

    b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, apabila akan

    memperbaiki nilainya hanya boleh mengikuti satu kali ujian remedial

    yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang berjalan pada semester

    tersebut.

    c. Mahasiswa yang mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+;

    nilai akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi

    d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa

    ujian remedial diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian

    remedial pada tahun-tahun berikutnya di semester yang sama sampai

    semester 7 berakhir. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai E

    setelah semester 7 selesai, maka mahasiwa tersebut wajib mengikuti

    kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok yang akan diperbaiki

    nilainya tersebut

    e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak

    diperkenankan memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program

    pendidikan akademik.

    E. Mengulang Blok

    a. Bagi mahasiswa yang masih memiliki nilai D dengan jumlah SKS melebihi

    ketentuan peraturan, nilai E dan K setelah semester 7 berakhir, maka

    mahasiswa tersebut wajib mengulang blok tersebut. Semua mahasiswa yang

    akan mengambil blok untuk diulang, wajib terdaftar didalam KRS dan

    melapor kepada bagian Pendidikan. Jumlah blok yang akan diambil sesuai

    dengan syarat dan peraturan yang berlaku.

  • 33

    b. Mahasiwa yang mengulang blok dengan nilai E dan K (terkena absensi kuliah)

    wajib mengikuti kegiatan perkuliahan, diskusi kelompok dan sidang pleno dari

    blok yang diulangnya.

    c. Apabila dalam semester yang sama, mahasiswa akan mengulang blok

    bersamaan waktu kegiatannya, maka berlaku ketentuan:

    - Apabila nilai dua blok tersebut mendapatkan E dan atau K, maka

    mahasiswa tersebut hanya diperbolehkan mengambil 1 blok sedangkan

    blok yang lainnya diambil tahun depan.

    - Apabila nilai dua blok tersebut yang satu mendapatkan nilai D

    sedangkan blok lainnya mendapatkan nilai E/K, maka mahasiswa

    tersebut wajib mengulang kuliah pada blok yang mendapat nilai E/K,

    sedangkan blok yang mendapatkan nilai D diperbolehkan hanya

    mengikuti ujian perbaikan nilai dengan syarat melapor kepada bagian

    Pendidikan. Wakil Dekan I akan mengeluarkan surat ijin mengikuti

    ujian perbaikan nilai yang ditujukan kepada Ketua Blok dan DEU.

    - Apabila nilai dua blok mendapat nilai D, maka mahasiswa

    diperbolehkan tidak mengikuti perkuliahan namun wajib melaporkan

    kepada bagian Pendidikan. Wakil Dekan I akan mengeluarkan surat

    ijin mengikuti ujian perbaikan nilai yang ditujukan kepada Ketua Blok

    dan DEU

  • 34

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    ORTODONSIA

    1. Jacobson A. Jacobson RL. Radiography Cephalometric. From Basics to 3-D Imaging. 2

    nd Ed. Canada. Quintessence Publishing Co, Inc. 2006

    2. Bhalajhi, SI . Orthodontics The Art And Science First Edition . Arya (Medi) Publishing House. New Delhi. 2004

    3. Profitt WR., Fields HW., Sarver DM. Contemporary Orthodontics. 4th ed. Canada. Mosby Elsevier. 2007

    4. Singh G. Textbook of Orthodontics. Jaypee brothers. 2004. 1st edition. 5. Moyers R.E : Handbook of Orthodontics, 4th ed. Year Book Medical Publisher

    Inc London,1988

    6. Isaacson KG., Muir JD., Reed RT. Removable Orthodontic Appliances. Wright. India. 2002.

    7. Ursula W. O-Atlas. Atlas of Orthodontic and Orofacial Orthopaedic technique. Dentaurum (NH)

    8. Rakosi T, Jonas I, Graber T.M. Color Atlas of Dental medicine : Orthodontic-Diagnosis, Thieme Medical publishers Inc, New York, 1993

    IKGA

    1. Dentistry for child and adolescent. McDonald RE. Mosby 2000.

    2. Paediatric Dentistry. Richard R Welbury. Oxford 2001.

    3. Pediatric Dentistry : a clinical approach. Goran Koch. Blackwell 2001.

    4. Clinical Pedodontics, Sidney Finn, Saunder Company 1973.

  • 35

    BAB V

    JADWAL KEGIATAN BLOK 18

    MINGGU I Waktu

    (WIB)

    Senin

    01/12/14

    Selasa

    02/12/14

    Rabu

    03/12/14

    Kamis

    04/12/14

    Jumat 05/12/14

    Sabtu

    06/12/14

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B

    07.00-08.00

    Kuliah

    Pengantar

    blok 18 &

    skills lab

    MANDIRI

    Kuliah Konsep

    dan Fase

    Oklusi

    (OR 1.5)

    Kuliah

    Perkembangan

    gigi thdp sistem

    stomatognasi

    (OR 1.3)

    Kuliah

    Macam

    Maloklusi

    (OR 1.7)

    Kuliah

    Pengertian

    dan

    penentuan

    titik referensi

    (OR 2.7)

    Kuliah

    Penjangkaran

    dlm Prwt Orto

    (OR 1.12)

    Kuliah Cara

    Pengukuran

    angular/Linear

    (OR 2.8)

    Kuliah

    Analisis gigi desidui

    (GA 2.1)

    Kuliah

    Faktor etio yg

    mempengaruhi

    Maloklusi

    (OR 1.9)

    Kuliah Prosedur

    Pmrks

    Awal/Pmrksaan

    subjektif objektif

    (OR 2.1)

    M A N D I R I

    08.00-09.00

    MANDIRI

    Kuliah

    Pengantar

    blok 18 &

    skills lab

    Kuliah

    Macam Oklusi

    (OR 1.6)

    Kuliah

    Etiologi

    Maloklusi

    (OR 1.8)

    Kuliah

    Faktor etio yg

    mempengaruhi

    Maloklusi

    (OR 1.9)

    Kuliah

    Analisis gigi

    desidui

    (GA 2.1)

    09.00-10.00 M A N D I R I

    10.00-11.00

    Kuliah Ruang

    Lingkup Orto

    (OR 1.1)

    Kuliah Dasar

    Biologis

    Pergerakan

    Gigi dalam

    Prwtan

    Ortodonti

    (OR 1.4)

    Kuliah

    Perkembangan

    gigi thdp

    sistem

    stomatognasi

    (OR 1.3)

    Kuliah

    Konsep dan

    Fase Oklusi

    (OR 1.5)

    Kuliah

    Pengertian

    dan

    penentuan

    titik referensi

    (OR 2.7)

    Kuliah

    Respon

    Jaringan

    (OR 1.10)

    Kuliah

    Perawatan

    Ortodonti

    Preventif :

    Space

    Maintainer

    (GA 3.2)

    Kuliah Prwtan

    Kel. Gigi akibat

    Gangguan

    Tumbuh

    Kembang

    (GA 3.1)

    M A N D I R I

    M A N D I R I

    11.00-12.00 Kuliah Dsr

    tbh Kembang

    dan

    mek.Kranio-

    fasial

    (OR 1.2)

    Kuliah

    Macam Oklusi

    (OR 1.6)

    Kuliah

    Macam Gaya

    Ortodonti

    (OR 1.11)

    12.00-13.00 I S H O M A

    13.00-13.30

    Kuliah Dasar

    Biologis

    Pergerakan

    Gigi dalam

    Prwtan

    Ortodonti

    (OR 1.4)

    Kuliah Ruang

    Lingkup Orto

    (OR 1.1)

    Kuliah

    Pengantar

    Sefalometri

    (OR 2.6)

    Kuliah

    Pengambilan

    foto radiologi

    (RD 2.1)

    Kuliah

    Respon

    Jaringan

    (OR 1.10)

    Kuliah

    Macam

    Maloklusi

    (OR 1.7)

    M A N D I R I

    M A N D I R I

    M A N D I R I

    13.30-14.00

    14.00-14.30 Kuliah Dsr tbh

    Kembang dan

    mek.Kranio-

    fasial (OR1.2)

    Kuliah

    Pengambilan

    foto radiologi

    (RD 2.1)

    Kuliah

    Pengantar

    Sefalometri

    (OR 2.6)

    Kuliah

    Macam Gaya

    Ortodonti

    (OR 1.11)

    Kuliah

    Etiologi

    Maloklusi

    (OR 1.8)

    14.30-15.00

  • 36

    MINGGU II Waktu (WIB) Senin

    08/12/14

    Selasa

    09/12/14

    Rabu

    10/12/14

    Kamis

    11/12/14

    Jumat 12/12/14

    Sabtu

    13/12/14

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B

    07.00-08.00

    Kuliah Piranti

    Ortodonti

    (OR 3.1)

    Kuliah Prosedur

    PmrksAwal/Pmrksaan

    subjektif objektif

    (OR 2.1)

    Kuliah Prwtan Kel.

    Gigi akibat

    Gangguan Tumbuh

    Kembang

    (GA 3.1)

    Kuliah

    Penjangkaran dlm

    Prwt Orto (OR

    1.12)

    Kuliah

    Analisis Gigi

    pergantian dan

    Permanen

    (OR 2.5)

    Kuliah

    Komponen

    dan macam

    Piranti Lepas

    Lanjutan

    (OR 3.2)

    Kuliah Prwtan

    Kel. Gigi akibat

    Gangguan

    Tumbuh

    Kembang

    Lanjutan

    (GA 3.1)

    Kuliah

    Analisis Gigi

    pergantian dan

    Permanen

    (OR 2.5)

    Kuliah

    Komponen dan

    macam Piranti

    Lepas

    lanjutan

    (OR 3.2)

    Kuliah

    Diskrepansi

    lengkung gg dan

    ukuran gg

    (OR 2.4)

    DISKUSI KELOMPOK

    PEMICU I

    08.00-09.00 Kuliah Komponen

    dan macam Piranti

    Lepas

    (OR 3.2)

    Kuliah cara

    pengukuran

    angular/linear

    (OR 2.8)

    Lanjutan

    09.00-10.00 MANDIRI MANDIRI Skills Lab ORP 4.1a

    MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI Skills Lab ORP 4.1a

    lanjutan

    Skills Lab ORP 4.2a

    MANDIRI MANDIRI MANDIRI

    10.00-11.00 Kuliah Analisis

    Model dan

    terminologi

    Anomali Gigi

    (OR 2.3)

    Kuliah Piranti

    Ortodonti

    (OR 3.1)

    Kuliah Prwtan Kel.

    Gigi akibat

    Gangguan Tumbuh

    Kembang

    Lanjutan

    (GA 3.1)

    Kuliah cara

    pengukuran

    angular/linear

    (OR 2.8)

    Kuliah

    Analisis

    Model dan

    terminologi

    Anomali Gigi

    (OR 2.3)

    Kuliah

    Myofunctional

    (OR 4.1)

    Kuliah

    Diskrepansi

    lengkung gg

    dan ukuran gg

    (OR 2.4)

    Kuliah

    Prwtan Orto

    Interseptif

    (OR 3.5)

    11.00-12.00 Kuliah Komponen dan

    macam Piranti Lepas

    (OR 3.2)

    MANDIRI

    12.00-13.00 I S H O M A

    13.00-13.30 Kuliah Prwtan

    CBA sederhana

    (GA 3.3)

    Kuliah cara

    pengukuran

    angular/linear

    (OR 2.8)

    Lanjutan

    Kuliah Analisis Foto

    Profil

    (OR 2.2)

    Skills Lab ORP 4.1a

    Kuliah Prwtan Orto

    Interseptif

    (OR 3.5)

    Kuliah

    Analisis Foto

    Profil

    (OR 2.2)

    Skills Lab ORP 4.1a

    Lanjutan

    Kuliah

    Perawatan

    Ortodonti

    Preventif :

    Space

    Maintainer

    (GA 3.2)

    SHOLAT JUMAT

    Kuliah Prwtan

    Orto Interseptif

    Lanjutan

    (OR 3.5)

    Kuliah

    Penentuan

    rencana

    terapi kasus

    anomali

    (OR 3.3)

    13.30-14.00

    MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.2a

    14.00-15.00

    MANDIRI MANDIRI

    Kuliah Diagnosis &

    Prognosis Orto

    (OR 2.9)

    Kuliah

    Diagnosis dan

    Prognosis

    Orto

    (OR 2.9) 15.00-15.30

    MANDIRI

    MANDIRI

    15.30-16.00

  • 37

    MINGGU III Waktu (WIB) Senin

    15/12/14

    Selasa

    16/12/14

    Rabu

    17/12/14

    Kamis

    18/12/14

    Jumat 19/12/14

    Sabtu

    20/12/14

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B

    07.00-08.00 MANDIRI

    MANDIRI

    Sidang Pleno

    Pemicu I

    MANDIRI

    DISKUSI KELOMPOK

    PEMICU II

    Kuliah

    Aktivator

    (OR 4.2)

    MANDIRI

    Skills Lab GAP 3.1

    MANDIRI

    DISKUSI KELOMPOK PEMICU III

    08.00-09.00 Kuliah

    Diskrepansi

    lengkung gg dan

    ukuran gg

    lanjutan

    (OR 2.4)

    Kuliah Prwtan

    CBA

    sederhana

    (GA 3.3)

    Kuliah

    Diskrepansi

    lengkung gg

    dan ukuran gg

    lanjutan

    (OR 2.4)

    Kuliah

    Perawatan

    Orto Interseptif

    lanjutan

    (OR 3.5)

    09.00-10.00

    MANDIRI

    MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.2b

    MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI Skills Lab ORP 4.3

    MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI

    10.00-11.00

    Kuliah

    Penentuan rencana

    terapi kasus

    anomali

    (OR 3.3)

    Kuliah

    Perawatan

    Orto Interseptif

    Lanjutan

    (OR 3.5)

    Kuliah

    Aktivator

    (OR 4.2)

    Kuliah

    Perawatan Orto

    Interseptif

    lanjutan

    (OR 3.5)

    Sidang Pleno

    Pemicu I

    MANDIRI

    MANDIRI

    Skills Lab GAP 3.1

    MANDIRI

    Kuliah

    Prwatan Anomali yang

    berkaitan dengan

    Kebiasaan buruk

    (OR 4.3)

    11.00-12.00

    MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI

    12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA

    13.00-13.30

    Kuliah

    Myofunctional

    (OR 4.1)

    MANDIRI MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.2b

    Kuliah

    Kasus Orto yg

    memerlukan

    rujukan

    (OR 3.4)

    MANDIRI

    MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.3

    MANDIRI

    Kuliah

    Prwatan Anomali yang

    berkaitan dengan

    Kebiasaan buruk

    lanjutan

    (OR 4.3)

    13.30-14.00

    Kuliah

    Prwatan

    Anomali yang

    berkaitan

    dengan

    Kebiasaan

    buruk

    (OR 4.3)

    MANDIRI

    14.00-14.30

    MANDIRI MANDIRI MANDIRI

    Kuliah

    Kasus Orto yg

    memerlukan

    rujukan

    (OR 3.4)

    Kuliah Retainer dan

    relaps

    (OR 4.4)

    14.30-15.00

    15.00-15.30

    15.30-16.00

    16.00-16.30

  • 38

    MINGGU IV Waktu

    (WIB)

    Senin

    22/12/14

    Selasa

    23/12/14

    Rabu

    24/12/14

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B 07.00-08.00

    MANDIRI

    Kuliah Pengelolaan Kontrol

    Piranti lepas Aktif (OR 4.5)

    Sidang Pleno Pemicu III

    MANDIRI DISKUSI KELOMPOK PEMICU IV

    08.00-09.00

    09.00-10.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.4

    MANDIRI

    10.00-11.00

    Sidang Pleno Pemicu

    II

    Kuliah sifat fisis Bahan alat

    lepasan (MT 3.1)

    Kuliah

    Pertimbangan Jar. Perio pada Os. Piranti Lepas

    (PE 4.1) Kuliah Pengelolaan Kontrol Piranti lepas

    Aktif

    (OR 4.5)

    Sidang Pleno Pemicu

    III 11.00-12.00 Kuliah

    Pertimbangan Jar. Perio pada

    Os. Piranti Lepas

    (PE 4.1)

    Kuliah sifat fisis Bahan alat

    lepasan

    (MT 3.1)

    12.00-13.00 ISHOMA

    13.00-13.30

    Kuliah

    Prwatan Anomali yang berkaitan dengan

    Kebiasaan buruk

    lanjutan

    (OR4.3)

    Sidang Pleno Pemicu II

    Skills Lab ORP 4.4

    MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI 13.30-14.00

    14.00-14.30

    Kuliah Retainer dan

    relaps

    (OR 4.4)

    14.30-15.00

    15.00-15.30

    15.30-16.00

    16.00-16.30

  • 39

    TGL. 25 Desember 2014 s/d 03 Januari 2015: LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU

    MINGGU V Waktu

    (WIB)

    Senin

    05/01/15

    Selasa

    06/01/15

    Rabu

    07/01/15

    Kamis

    08/01/15

    Jumat 09/01/15

    Sabtu

    10/01/15

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B

    07.00-08.00

    MANDIRI Sidang

    Pleno

    Pemicu IV

    Sidang

    Pleno

    Pemicu IV

    MANDIRI MANDIRI MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.10

    UJIAN

    SKILLS LAB

    IKGA MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI MANDIRI 08.00-09.00

    09.00-10.00 MANDIRI Skills Lab ORP 4.7

    Skills Lab ORP 4.8

    MANDIRI Skills Lab ORP 4.9

    MANDIRI Skills Lab ORP 4.11

    Skills Lab ORP 4.6

    MANDIRI

    10.00-11.00 UJIAN

    SKILLS LAB

    IKGA

    Skills Lab ORP 4.10

    11.00-12.00

    12.00-13.00 ISHOMA

    SHOLAT JUMAT ISHOMA

    13.00-13.30

    Skills Lab ORP 4.7

    MANDIRI MANDIRI Skills Lab

    ORP 4.8 MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.9

    MANDIRI

    MANDIRI

    MANDIRI

    Skills Lab ORP 4.6

    13.30-14.00 Skills Lab ORP 4.11

    MANDIRI

    14.00-14.30

    14.30-15.00

    15.00-15.30

    15.30-16.00

    16.00-16.30

    MINGGU VI Waktu

    (WIB)

    Senin

    12/01/15

    Selasa

    13/01/15

    Rabu

    14/01/15

    Kamis

    15/01/15

    Jumat 16/01/15

    Sabtu

    17/01/15

    Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B

    07.00-08.00

    08.00-09.00

    PENGUMPULAN MODEL

    SKILLS LAB ORTO UJIAN SKILLS LAB ORTO

    UJIAN MODUL 1 UJIAN MODUL 2 UJIAN MODUL 3 UJIAN MODUL 4 09.00-10.00

    10.00-11.00

    11.00-12.00

    12.00-13.00

    13.00-13.30

    MANDIRI

    Mandiri MANDIRI

    UJIAN REMEDIAL

    SKILL:S LAB IKGA

    MANDIRI MANDIRI

    13.30-14.00

    14.00-14.30

    14.30-15.00

    15.00-15.30

    15.30-16.00

  • 40

    MINGGU VII

    Waktu

    (WIB)

    Senin

    19/01/15

    Kelas A Kelas B 07.00-08.00 08.00-09.00

    UJIAN REMEDIAL

    SKILLS LAB-ORTO 09.00-10.00

    10.00-11.00

    11.00-12.00

    12.00-13.00

    13.00-13.30

    MANDIRI

    13.30-14.00

    14.00-14.30

    14.30-15.00

    15.00-15.30

    15.30-16.00

    16.00-16.30

  • 41

    BAB VI

    JADWAL KULIAH

    , DISKUSI KELOMPOK, SIDANG PLENO

    BLOK 18

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Senin,

    01/12/14

    07-08

    Kelas A :

    Pengantar Blok 18 dan skills lab

    Kelas B :

    Mandiri

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) Hilda Fitria Lubis,drg., Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    08-09

    Kelas A :

    Mandiri

    Kelas B : Pengantar Blok 18 dan skills lab

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K) Hilda Fitria Lubis,drg., Sp.Ort

    B. Lt. II R.7

    09-10 Mandiri

    10-11

    1

    Kelas A : Ruang Lingkup Ortodonti (OR 1.1)

    Kelas B : Dasar Biologis Pergerakan Gigi dalam

    Perawatan Orto (OR 1.4)

    Erliera drg., Sp,Ort

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R.6

    B. Lt. II R.7

    11-12 1

    Kelas A :

    Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan serta Mekanisme Pertumbuhan Tulang

    Kraniofasial (OR 1.2)

    Kelas B :

    Dasar Biologis Pergerakan gigi dalam

    Perawatan Orto (OR 1.4)-lanjutan

    Erliera drg., Sp.Ort

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R 6

    B. Lt. II R. 7

    12-13 ISHOMA

    13-14 1

    Kelas A : Dasar Biologis Pergerakan Gigi dalam

    Perawatan Orto (OR 1.4)

    Kelas B :

    Ruang lingkup Ortodonti (OR 1.1)

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    Erliera drg., Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    14-15 1

    Kelas A :

    Dasar Biologis Pergerakan Gigi dalam

    Perawatan Orto (OR 1.4)

    Kelas B :

    Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan serta

    Mekanisme Pertumbuhan Tulang Kraniofasial (OR 1.2)

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    Erliera drg., Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

  • 42

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Selasa,

    02/12/14

    07-08 1

    Kelas A :

    Kuliah konsep oklusi dan Fase oklusi

    (OR1.5)

    Kelas B : Perkembangan Gigi Terhadap Sistem

    Stomatognasi (OR 1.3)

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    Erliera drg., Sp,Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    08-09 1

    Kelas A :

    Kuliah macam oklusi (OR 1.6)

    Kelas B :

    Perkembangan Gigi Terhadap Sistem Stomatognasi (OR 1.3)-lanjutan

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    Erliera drg., Sp,Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    09-10 Mandiri

    10-11

    1

    Kelas A :

    Perkembangan Gigi terhadap Sistem Stomatognasi (OR 1.3)

    Kelas B : Konsep Oklusi dan Fase oklusi (OR 1.5)

    Erliera drg., Sp,Ort

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    11-12 1

    Kelas A :

    Perkembangan Gigi terhadap Sistem Stomatognasi (OR 1.3)-lanjutan

    Kelas B : Macam Oklusi (OR 1.6)

    Erliera drg., Sp.Ort

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    12-13 ISHOMA

    13-14 2

    Kelas A : Pengantar Sefalometri (OR 2.6)

    Kelas B :

    Pengambilan Foto Radiologi (RD 2.1)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    Cek Dara Manja drg., Sp. RKG

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    14-15 2

    Kelas A : Pengambilan Foto Radiologi (RD 2.1)

    Kelas B :

    Pengantar Sefalometri (OR 2.6)

    Cek Dara Manja drg., Sp. RKG

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

  • 43

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Rabu,

    03/12/14

    07-08

    1

    2

    Kelas A :

    Kuliah macam maloklusi (OR 1.7)

    Kelas B : Pengertian dan Penentuan Titik Referensi

    (OR 2.7)

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    08-09

    1

    2

    Kelas A :

    Kuliah etiologi maloklusi (OR 1.8)

    Kelas B :

    Pengertian dan Penentuan Titik Referensi

    (OR 2.7)-lanjutan

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    09-10 Mandiri

    10-11

    2

    1

    Kelas A :

    Pengertian dan Penentuan Titik Referensi

    (OR 2.7)

    Kelas B :

    Respon Jaringan (OR 1.10)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    11-12

    2

    1

    Kelas A :

    Pengertian dan Penentuan Titik Referensi

    (OR 2.7)

    Kelas B :

    Macam Gaya Ortodonti (OR 1.11)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    12-13 ISHOMA

    13-14 1

    Kelas A :

    Respon Jaringan (OR 1.10)

    Kelas B :

    Kuliah macam maloklusi (OR 1.7)

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    13-15 1

    Kelas A : Macam Gaya Ortodonti (OR 1.11)

    Kelas B :

    Kuliah etiologi maloklusi (OR 1.8)

    Muslim Yusuf drg., Sp.Ort(K)

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

  • 44

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Kamis, 04/12/14

    07-08

    1

    2

    Kelas A :

    Penjangkaran dalam Perawatan Ortodonti (OR 1.12)

    Kelas B :

    Cara pengukuran angular/linear (OR 2.8)

    Muslim Yusuf drg., Sp,Ort (K)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    08-09

    1

    2

    Kelas A :

    Penjangkaran dalam Perawatan Ortodonti (OR 1.12)-lanjutan

    Kelas B :

    Cara pengukuran angular/linear (OR 2.8)-

    lanjutan

    Muslim Yusuf drg., Sp,Ort (K)

    Mimi M. Lubis drg,Sp.Ort

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    09-10 Mandiri

    10-11

    3

    Kelas A :

    Kuliah perawatan Ortodonti preventif : space maintainer (GA 3.2)

    Kelas B :

    Kuliah perawatan kel.gigi akibat gangguan tumbuh kembang (GA 3.1)

    Siti Salmiah drg., Sp. KGA

    Taqwa Daliemunthe drg., Sp.KGA

    A. Lt. II R. 6

    B. Lt. II R. 7

    11-12

    3

    Kelas A :

    Kuliah perawatan Ortodonti preventif :

    space maintainer (GA 3.2)

    Kelas B :

    Kuliah perawatan kel.gigi akibat gangguan

    tumbuh kembang (GA 3.1)

    Siti Salmiah drg., Sp. KGA

    Taqwa Daliemunthe drg., Sp.KGA

    A. Lt. II R.6

    B. Lt. II R. 7

    12-13 ISHOMA

  • 45

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Jumat,

    05/12/14

    07-08

    2

    1

    Kelas A :

    Analisis Gigi Geligi Desidui (GA 2.1)

    Kelas B :

    Faktor-faktor Etiologi yang Mempengaruhi Maloklusi (OR 1.9)

    Essie Octiara drg., Sp.KGA

    Erna Sulistyawati drg., Sp,Ort (K)

    A. Lt. II R.6

    B. Lt. II R. 7

    08-09

    1

    2

    Kelas A :

    Faktor-faktor Etiologi yang Mempengaruhi

    Maloklusi (OR 1.9)

    Kelas B :

    Analisis Gigi Geligi Desidui (GA 2.1)

    Erna Sulistyawati drg., Sp,Ort (K)

    Essie Octiara drg., Sp.KGA

    A. Lt. II R.6

    B. Lt. II R. 7

    09-10 MANDIRI

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Sabtu,

    06/12/14

    07-08

    1

    Kelas A : Prosedur Pemeriksaan Awal/Subj-Objektif

    (OR 2.1)

    Kelas B :

    Mandiri

    Erna Sulistyawati drg., Sp,Ort (K)

    A. Lt.2 R 6

    08-09 1

    Kelas A :

    Prosedur Pemeriksaan Awal/Subj-Objektif

    (OR 2.1)

    Kelas B :

    Mandiri

    Erna Sulistyawati drg., Sp,Ort (K)

    A. Lt.2 R 6

    09-10 Mandiri

  • 46

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Senin,

    08/12/14

    07-08

    3

    2

    Kelas A :

    Piranti Ortodonti (OR 3.1)

    Kelas B :

    Prosedur Pemeriksaan Awal/Subj-Objektif

    (OR 2.1)

    Hilda F. Lubis drg., Sp. Ort

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt 2. R6

    B. Lt 2. R 7

    08-09

    3

    2

    Kelas A :

    Komponen Piranti Lepas dan Macam-macam Piranti Lepas (OR 3.2)

    Kelas B :

    Prosedur Pemeriksaan Awal/Subj-Objektif

    (OR 2.1)

    Hilda F. Lubis drg., Sp. Ort

    Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort(K)

    A. Lt 2. R6

    B. Lt 2. R 7

    09-10 Mandiri

    10-11

    2

    3

    Kelas A : Analisis Model dan terminologi anomali gigi

    (OR 2.3)

    Kelas B : Piranti Ortodonti (OR 3.1)

    Siti Bahirrah drg., Sp.Ort

    Hilda F. Lubis drg., Sp. Ort

    A. Lt 2. R6

    B. Lt 2. R 7

    11-12

    2

    3

    Kelas A :

    Analisis Model dan terminologi anomali gigi

    (OR 2.3) lanjutan

    Kelas B : Komponen Piranti Lepas dan Macam-

    macam Piranti Lepas (OR 3.2)

    Siti Bahirrah drg., Sp.Ort

    Hilda F. Lubis drg., Sp. Ort

    A. Lt 2. R6

    B. Lt 2. R 7

    12-13 ISHOMA

    13-14

    3

    2

    Kelas A :

    Kuliah perawatan CBA sederhana (GA 3.3)

    Kelas B :

    Kuliah cara pengukuran angular/linear

    (OR 2.8) lanjutan

    Siti Salmiah drg., Sp. KGA

    Mimi Marina Lubis,drg.,Sp.Ort

    A. Lt 2. R6

    B. Lt 2. R 7

  • 47

    Hari/

    Tanggal Jam Mdl Pokok Bahasan Fasilitator Ruang

    Selasa, 09/12/14

    07-09

    3

    1

    Kelas A :

    Kuliah Perawatan Kelainan Gigi akibat Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan

    (GA 3.1)

    Kelas B :

    Penjangkaran dalam