buku mahasiswa blok 9
DESCRIPTION
nj hkTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Modul ini mempelajari tentang dasar-dasar patogenesis, diagnosis dan
penatalaksanaan komprehensif pada gangguan sistem kardiovaskuler. Blok ini juga akan
membahas secara mendasar hal-hal yang berkaitan dengan gangguan sistem tersebut,
termasuk epidemiologi penyakit kardiovaskuler.
Buku penuntun ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
penyakit ikardiovskular pada semester 3. Pada modul ini mahasiswa diharapkan dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul pada kasus-kasus yang akan banyak
dijumpai pada masyarakat dan melihat hubungan antara disiplin ilmu yang terkait serta
dampak psikososial yang terjadi akibat kelainan tersebut.
Dengan adanya skenario ini diharapkan akan mendorong mahasiswa untuk
belajar dan mencari jawaban dengan pendekatan ilmiah. Sebelum menggunakan modul
ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga tidak terjadi
penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi minimal yang
diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercantum di akhir
modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan
penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok
diskusi mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan
buku ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi
tropis yang disajikan.
SASARAN PEMBELAJARAN BLOK IX Gangguan Kardiovaskular .
A. SASARAN PEMBELAJARAN UMUM (TIU)
Pada akhir blok 9 Gangguan Kardiovaskuler mahasiswa semester III FK UNAYA
diharapkan mampu menjelaskan patogenesis, diagnosis, dan penatalaksanaan
komprehensif pada gangguan sistem kardiovaskuler.
1
B. SASARAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TIK)
- Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit jantung bawaan (T & K & P)
- Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit jantung iskemik (T & K & P)
- Mahasiswa mampu menjelaskan hipertensi dan kelainan vaskular lainnya (T &
K & P)
- Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan irama jantung (T & K & P)
- Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit infeksi pada jantung dan penyakit
katup jantung (T & K & P)
- Mahasiswa mampu menjelaskan gagal jantung (T & K & P)
- Mahasiswa mampu melakukan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan denyut
nadi dan pemeriksaan fisik jantung (SL)
- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan elektrokardiografi/ EKG (SL)
- Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan elektrokardiografi/
EKG (SL)
AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA :
Area 1 : Komunikasi Efektif
1. Mampu menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran maupun
harapanya.
2. Mampu mengunakan open-ended maupun closed question dalam mengali
informasi (move from opening to closed question properly)
3. Meminta penjelasan pada pasien terhadap pernyataan (statement) yang kurang
dimengerti
Area 2 : Keterampilan Klinis
1. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan benar
2. Menetukan pemeriksaan penunjang untuk penanpisan penyakit.
3. Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau menetapkan
rujukan.
Area 3 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
1. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekuler
2. Menjelaskan perubahan proses patofisiologis setelah pengobatan
3. Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan
2
4. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.
5. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.
Area 5 : Pengelolaan Informasi
Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data
relavan menjadi arsip pribadi.
Area 6 : Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan petugas
kesehatan lain, serta bertindak secara profesional.
FORMAT KEGIATAN BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk PBL (Problem Based Learning) dengan
beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini
berupa :
1. Kuliah pakar
2. Diskusi Tutorial
3. Skill Lab
4. Praktikum Anatomi dan Patologi Anatomi
5. Belajar Mandiri
6. Konsultasi Pakar
Ad. 1. Kuliah Pakar
Kuliah pakar diberikan oleh seseorang yang dianggap memiliki kompetensi
akademik dalam bidang yang menjadi topic masalah yang dibahas dalam diskusi dan
tutorial. Kuliah pakar seminggu dapat berlangsung 2-3 kali, diruang kuliah dengan total
kuliah sebanyak 15 kali. Kuliah pakar ini dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah.
Kuliah pakar akan sangat membantu mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan yang
didapatkanya melalui proses belajar mandiri, praktikum maupun diskusi.
Kuliah – kuliah dalam Blok 4 ini adalah :
No Judul Kuliah Hari/Tanggal Waktu Pemberi Kuliah/Bagian
1. Introduksi Blok IX
Gangguan Kardiovaskuler
12.00 – 14.00 dr. Wanti Mahdalena
M E U
2. Perubahan Anatomi-
fisiologi sirkulasi fetus,
08.00 – 10.00 Dr. Julinar, Sp.A
3
bayi dan dewasa
3. Pemeriksaan fisik jantung
pada dewasa
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
4. Penyakit Jantung Bawaan 12.00 – 14.00 Dr. Julinar, Sp.A
5. Penyakit Jantung Iskemik 08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
6. Hipertensi, Penyakit
Jantung Hipertensi dan
Kelainan Vaskular lainnya
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
7. Gangguan Irama Jantung/
Aritmia
12.00 – 14.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
8. Interpretasi pemeriksaan
EKG pada gangguan irama
jantung
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
9. Infeksi Jantung
(Endokarditis dan
Miokarditis)
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
10. Penyakit Katup Jantung
dan Penyakit Jantung
Rheumatik
12.00 – 14.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
11 Penyakit jantung kongestif
pada dewasa
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
12 Penyakit jantung kongestif
pada anak
08.00 – 10.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
13 Kardiomiopati, Cor-
pulmonale, Syok
Kardiogenik, dan Terapi
cairan pada penyakit
jantung kongestif
12.00 -14.00 Dr. Arif Fadillah
Sp.PD, FINASIM
14 Farmakologi Obat- obat
Kardiovaskular
08.00 – 10.00 Dr. Mustafa
15 Pleno 14.00 – 18.00 M E U
4
Ad. 2 Diskusi Tutorial
Pra tutorial
1. Mempelajari dengan seksama modul ini termasuk TIU dan TIK
2. Jika ada materi yang tidak jelas mohon ditanyakan pada dosen pengampu (nama,
no telfon setiap dosen pengampu terlampir)
3. Membuat rencana pembelajaran
4. Membuat tabulasi penyakit penyakit yang menyebabkan produksi kurang dan
menghubungkannya dengan kata kunci
5. Mengecek kelengkapan ruang tutorial
Tutorial tahap 1
1. Membantu mahasiswa menunjuk ketua dan sekertaris kelompok
2. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Menyusun kata kunci
Membahas TIU dan TIK
Membuat daftar pertanyaan sebanyak banyaknya yang diarahkan ke TIK
Menjawab pertanyaan-pertanyaan
Membuat tabulasi penyakit penyakit yang menyebabkan kencing
kurang dan menghubungkannya dengan kata kunci
Membuat tujuan pembelajaran selanjutnya
Membagi tugas pencarian informasi berdasarkan jenis penyakit yang
menimbulkan kencing kurang
3. Melakukan penilaian untuk mahasiswa dan menandatanganinya
4. Mengecek kehadiran mahasiswa dan menandatangani daftar hadirnya
5. Mengingatkan mahasiswa agar pertemuan selanjutnya masing masing sudah
mengisi lembaran kerja
Tutorial tahap 2
6. Mengecek apakah mahasiswa datang dengan membawa lembaran kerjanya
7. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Melaporkan informasi tambahan yang baru diperolehnya
Mahasiswa mendiskusikan satu persatu penyakit yang bergejala utama
produksi kencing kurang, etiologinya, patomekanismenya, cara
5
mendiagnosis (anamnesis, inspeksi, palpasi perkusi dan auskultasi,
pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaannya.
Mahasiswa menganalisa kembali tabulasi yang dibuat berdasarkan setiap
penyakit dan kata kunci.
Mengurutkan penyakit mulai dengan diagnosis terdekat sampai
diagnosis yang terjauh
Tutor menanyakan beberapa pertannyaan mendasar yang perlu diketahui
mahasiswa dan mendiskusikannya
Mahasiswa membuat tujuan pembelajaran selanjutnya dengan mencatat
pertanyaan yang belum terjawab untuk dicari pada perpustakaan,
ditanyakan langsung kepada dosen pengampu atau ditanyakan dalam
diskusi panel.
8. Membuat penilaian terutama saat mahasiswa melaporkan informasi yang
diperoleh.
9. Mengecek kehadiran mahasiswa dan menandatangani daftar hadirnya
Saat Panel Diskusi
1. Wajib mengikuti diskus panel
2. Membuat penilaian pada penampilan, cara menjawab, isi jawaban dan lain-lain
pada mahasiswa yang melapor atau menjawab pertanyaan.
Setelah satu Seri Tutorial Selesai
1. Mengumpulkan semua absensi kelompok di Koordinator PBL
2. Membuat penilaian ahir: dari semua nilai
3. Memeriksa laporan mahasiswa bersama nara sumber
Tugas dan Kewajiban Mahasiswa
Tugas Untuk Mahasiswa
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang
ketua dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini
6
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa
dipimpin oleh tutor atau secara mandiri
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi
dalam menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umunya dan kinerja tutor
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
atau tidak ditemukan jawabannya..
8. Melakukan praktikum di laboratorium Anatomi dan Histologi.
9. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik
Dalam semua aktivitas mahasiswa diharuskan memakai Name tag dan mematuhi
semua tata tertib yang ada.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam
skenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini :
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan minimal 5
kata kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan
mendasar.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming menjawab pertanyaan-
pertanyaan di atas.
4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas
kasus di atas.
Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
7
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak
dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Bila pada pelaporan masih ada pertanyaan-pertanyaan yang masih membutuhkan
informasi baru maka proses 6 diulangi lagi dan seterusnya.
Penjelasan : Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi
yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi,
dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan
dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan
penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.
Jadwal Kegiatan
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang
tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara
menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama
buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok.
* Brain-storming untuk proses 1 – 5.
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan
melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
8
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru
yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah
cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan
tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan
hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah
pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa
diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian
dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang
salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang
didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian
dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
mahasiswa.
Ad. 3. Skill Lab
Skill Lab dilakukan di ruangan skill lab yang terkait dengan modul I, dimana
setiap kelompok akan di bimbing oleh 1 orang instruktur yang telah ditunjuk. Skill lab
dalam modul I terdiri sebanyak 5 kali dimana sklil lab dimulai pada minggu pertama
modul I dan berakhir padan minggu ke lima modul I.
Minggu Materi Skill Lab Jenis Kelompok
IIPemeriksaan Tekanan Darah
dan Frekuensi Nadi
Skill1-15
III Pemeriksaan Fisik Jantung Skill 1-15
IV Pemeriksaan EKG Skill 1-15
V Interpretasi EKG Skill 1-15
9
Ad. 4. Praktikum
Praktikum dilakukan di laboratorium yang terkait dengan Blok IX dan bertujuan
untuk membantu mahasiswa memahami topik-topik dalam modul ini. Praktikum-
praktikum dalam modul ini adalah :
No Materi Praktikum Waktu Laboratorium Kelompok
1. Anatomi Sistem
Kardiovaskuler
Selasa Anatomi 15 kelompok
(A&B&C)
2. Fisiologi Sistem
Kardiovaskuler
Selasa Fisiologi 15 kelompok
(A&B&C)
Ad. 5. Belajar Mandiri
Pada format belajar mandari ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari,
memahami, mensitesa serta merekontruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50 dari total
waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam).
Belajar mandiri merupakan format utama dalam PBL.
Topic-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree.
Ad. 6. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar bertujuan untuk membantu mahasiswa yang menghadapi
kesulitan dalam memahami materi yang ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah.
Konsultasi pakar dapat dilakukan dengan membuat janji dengan pakar untuk waktu
konsultasi yang diketahui oleh pihak Medical Education Unit (MEU).
Tim Pakar dalam modul ini adalah :
No Nama Bagian HP
1. Dr. Arif Fadillah, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam 08126914937
2. Dr. Chairul Zulfi, M.Si MEU 0811688889
3. Dr. Wanti Mahdalena MEU 08116800753
10
PENILAIAN
Modul ini mempunyai kompentensi sedang dengan penilaian :
1. Nilai proses 40% teridir atas
a. Tutorial 15 %
b. Logbook 5 %
c. Skill Lab 15 %
d. Praktikum 5 %
2. Nilai Ujian Akhir Modul 60%
Bagian utama yang terlibat:
1. Ilmu Kesehatan Jantung
2. Ilmu Penyakit Dalam
3. Ilmu Kesehatan Anak
4. Radiologi
5. Bedah Kardiovaskuler
11
SKENARIO 1
Jantung Adelia
Adelia, putri seorang bidan di Aceh Besar yang berumur 3 tahun dibawa ibunya
ke poliklinik anak rumah sakit Abulyatama, karena sering terlihat pucat dan sianosis
terutama setiap menangis atau berlari. Riwayat kelahiran normal spontan, dengan berat
badan lahir 3000 gram. Tidak ada penyakit serius sebelumnya yang dialami Adelia.
Sambil membimbing mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani
kepaniteraan klinik, Dokter Thalita menanyakan kepada mahasiswa tentang anamnesis
lain yang diperlukan seperti adanya serangan spells, mudah letih dan sering jongkok
setelah berlari atau beraktivitas, dll.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai tanda failure to trhive, clubbing of fingger, dan
suara bising pansistolik pada jantung. Dari laboratorium didapatkan tanda pansitopenia.
Dokter Thalita menyarankan pada ibunya agar Adelia di rawat inap guna pemeriksaan
lebih lengkap dan terapi lanjutan. Terhadap Adel dilakukan pemeriksaan EKG, foto
thorak dan pemasangan cairan intravena lalu dikonsulkan ke dokter spesialis anak.
Dokter juga menganjurkan untuk melakukan squatting apabila serangan spells terjadi
kembali.
Sementara menunggu kedatangan dokter spesialis anak, dokter Thalita kembali
berdiskusi bersama mahasiswanya.
Bilamana sang ibu bertanya pada anda sebagai seorang mahasiswa kedokteran,
dapatkan anda menjelaskan kondisi yang terjadi pada Adel?
12
SKENARIO 2
Ada Apa Dengan Dadaku...
Pak Kardi, 45 tahun, seorang guru fisika di salah satu SMU favorit di Banda
Aceh, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUZA saat sedang menjalani rapat akhir
semester di sekolah, karena sesak nafas dan dadanya terasa nyeri hebat seperti tertekan.
Dalam sebulan terakhir Pak Kardi memang telah beberapa kali merasakan nyeri dada,
namun kali ini nyeri dada yang dirasakanya terasa lebih berat, tidak berkurang dengan
istirahat serta membuatnya terasa susah bernafas dan berkeringat dingin.
Di IGD, dokter jaga langsung melakukan penanganan gawat darurat dan disertai
dengan anamnesis. Dari hasil anamnesis, didapatkan bahwa nyeri dada yang
dirasakannya substernal, menjalar ke lengan kiri, telah berlangsung lebih dari 20 menit,
serta diketahui bahwa Pak Kardi adalah perokok aktif sejak masih remaja ( bisa
menghabiskan rokok 2 bungkus dalam sehari) dan kurang mengkonsumsi sayur dan
buah. Namun, Pak Kardi mengakui bahwa dirinya selama ini sebelumnya tidak pernah
merasa sakit apapun sehingga merasa tidak perlu untuk memeriksakan kesehatan
dirinya.
Selanjutnya, dari pemeriksaan EKG dan pemeriksaan enzim jantung didapatkan
gambaran segmen ST elevasi di lead II,III, aFV disertai adanya peningkatan enzim
CKMB dan troponin T. Dokter langsung melakukan informed consent ke Pak Kardi,
agar mau menerima pemberian terapi reperfusi fibrinolisis atau tindakan operatif untuk
mengatasi penyakit yang dideritanya. Pak Kardi bingung dan hanya berkata “ada apa
dengan dadaku, dokter”???
Sebagai calon dokter, bagaimanakah anda menjelaskan kondisi yang diderita
Pak Kardi???
13
SKENARIO 3
Derita Pak Burgy…
Pak Burgy, 58 tahun, dengan berat badan 80 kg dan tinggi 160 cm, juga perokok
berat datang ke puskesmas lampoh keude dengan keluhan terasa berat di tengkuk, sakit
kepala dan mata terasa kabur sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu, juga dirasakan kebas
dan nyeri pada ujung jari-jari tangan dan kaki. Pak Burgy merupakan orang yang malas
berolahraga dan senang mengkonsumsi makanan jungfood dan seafood. Ibunya
meninggal dunia sekitar 5 tahun yang lalu karena stroke.
Pada pemeriksaan, dokter mendapatkan TD 180/100 mmhg, nadi 85 x/i, dan
nafas 24x/i. lain-lain dalam batas normal. Pada laboratorium didapatkan protein urin +.
Dokter menjelaskan keadaan pak Burgy dan menasehati agar beliau kontrol teratur dan
merubah pola hidup sehat dengan berhenti merokok dan mengurangi berat badan.
Selanjutya dokter memberikan terapi captopril dan Hidroclortiazid. Kemudian dokter
juga memberikan surat pengantar agar pak Burgy memeriksakan diri ke dokter mata dan
saraf.
Menurut anda sebagai calon dokter, dapatkah anda menjelaskan apa yang terjadi
pada pak Burgy???
14
SKENARIO 4
Dadaku berdenyut kencang...
Seorang karyawan indomart bernama fibril, 34th datang ke IGD bersama rekan
nya karena dadanya merasa berdenyut kencang secara tiba-tiba, tidak teratur , tak
berhenti dan disertai rasa pusing. Keluhan ini sudah pernah dirasakan sebelumnya,
namun kali ini terasa sangat mengganggu.
Dokter jaga segera melakukan pemeriksaan dan didapatkan TD 110/80 mmhg,
nadi berkisar 120x/i, halus dan irreguler, nafas 20x/i. Pada auskultasi didapatkan suara
nafas vesikular normal, HR160x/i tidak teratur, dan bunyi jantung tidak dapat dinilai.
Dari EKG ditemukan Atrium Fibrilasi dengan Rapid Ventrivular Respons.
Kemungkinan menurut dokter jaga AF nya sudah persisten. Dokter menganjurkan fibril
untuk segera di rawat intensif dengan monitor EKG dan segera mendapat terapi guna
mencegah komplikasi.
Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, dapatkan anda menjelaskan apa yang
terjadi pada fibril???
15
SKENARIO 5
Ada Apa Dengan Regina???
Regina, 10 tahun menangis tidak mau pergi sekolah hari ini karena mengeluh
sendi lutut kirinya sakit. Dua hari yang lalu siku kanan nya yang terasa nyeri. Ayah
Regina segera membawa ke puskesmas untuk berkonsultasi dengan dokter. Didapatkan
pada anamnesis adanya riwayat demam 2 minggu dan batuk-pilek disertai nyeri
menelan. Regina merupakan anak ke5 dari 7 bersaudara dari keluarga kurang mampu.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan TD 110/70 mmhg, nadi 74x/i, frekuensi nafas
20x/i, dan temperatur 37,50C. adanya pembengkakan pada sendi lutut dan hiperemis.
Tidak tampak sianosis, nodul subkutan dan eritem marginatum. Batas-batas jantung
dalam batas normal, dan didapatkan bising jantung pansistolik grade 3 jelas di apeks
kordis. Selanjutnya dokter menduga Regina menderita demam rematik. Untuk itu,
dokter segera merujuk Regina ke poliklinik anak Rumah Sakit Abulyatama agar segera
mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lebih lengkap serta terapi profilaksis. Karena
apabila Regina tidak segera tertangani akan beresiko menyebabkan gagal jantung.
Sebagai calon dokter, bagaimanakah anda menjelaskan kondisi Regina
tersebut???
16
SKENARIO 6
Penyakit tn. Cory…
Tn. Cory, 65 th, di antar ke puskesmas dengan keluhan lemas dan sesak nafas
yang semakin meningkat sejak 5 hari yang lalu. Pasien sudah terdiagnosis hipertensi
lama dengan obesitas dan Penyakit Jantung Koroner namun tidak kontrol teratur. Begitu
juga dengan riwayat keluarganya terdahulu, bahwa ayah tn.Cory meninggal dunia
karena penyakit jantung dan diabetes.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/60, nadi 105x/i lemah dan tak cukup,
frekuensi nafas 32x/i, serta akral dingin. Tekanan Vena Jugularis meningkat 5+4
cmH2O, dan didapatkan ronchi basah halus tidak nyaring di kedua basal paru. Terlihat
juga edema pada kedua tungkai kakinya. Pada pemeriksaan EKG didapatkan sinus
takhikardi, LVH, T inverted di lead II, III, aVF, dan V3-V6. Dokter segera memasang
oksigen dan infus tetesan lambat lalu merujuk tn.Cory ke Rumah Sakit.
Di Rumah Sakit, tn.Cory di rawat di ruang ICCU, di pasang oksigen, monitor,
CVP dan drip dopamin.
Setelah 3 hari rawatan, pasien mulai membaik dan dokter melakukan
pemeriksaan echocardigraphy. Dokter juga menasehati tn.Cory agar kontrol teratur dan
merubah pola hidup (life style) guna menunjang kesehatan lebih lama.
Sebagai calon dokter, bagaimanakah anda menjelaskan apa yang terjadi pada
tn.Cory tersebut???
17
SUMBER BELAJAR
Behavioural Modification. In: Management of chronic heart failure: A national clinical
guideline. Edinburgh: Scottish Intercollegiate Guidelines Network: 2007
Branch, William T., R. Wayna Alexande, Robert C. Schlant, and J. Wilis Hurst. 2000.
Cardiology in Primary Care. Singapore : McGraw Hill.
Chan, Paul D. Cardiovascular Disorders. In: Chan, Paul D. Treatment Guidelines for
Medicine and Primary Care. California: Current Clinical Strategies Publishing:
2004.
Dorland. 2000. Kamus Kedokteran. EGC: Jakarta.
Figueroa, Michael S. Congestive Heart Failure: Diagnosis, Pathophysiology, herapy,
and Implications for Respiratory Care. San Antonio: University of Texas
Health Science: 2006
Ganong, William F. 2001. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.
Guyton & Hall.1997. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta..
Price, Sylvia A, dkk. 2003. Patofisiologi. EGC: Jakarta.
Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia dari Sistem ke Sistem. EGC: Jakarta.
Sloane, Ethel. 1994. Anotomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC: Jakarta.
Sudoyo, Aru W dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI: 2006.
18
THE SEVEN JUMPS
No Langkah Uraian
1 Identifikasi istilah / konsep Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha
mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau
asing, dari scenario kemudian menjelaskannya untuk
menyamakan persepsi.
2 Identifikasi masalah Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan
masalah tambahan dalam scenario.
3 Analisa masalah Brainstorming/curah pendapat dengan menggali
masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan
menjelaskan pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya (walaupun konsep dan penjelasannya
masih salah, tutor tidak perlu segera berkomentar).
4 Strukturisasi Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa
mengelompokkan masalah dan konsep lalu
membentuk pola / skema yang sistematis dan
terangkai secara logis.
5 Identifikasi tujuan belajar Merumuskan hal-hal yang perlu dipelajari lebih
lanjut secara mandiri.
Masa belajar mandiri: perpustakaan, diskusi kelompok kecil kuliah, internet, konsultasi
pakar, dll.
6 Presentasi hasil belajar
mandiri
Melaporkan hasil belajar mandiri / temuan informasi
terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan
bersama langkah ke-5.
7 Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh.
19
20