bab 1 revisi baru)

Upload: loeb-qulub

Post on 19-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab 1Pendahuluan

1.1 Latar BelakangProses menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri atau atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000). Pada lansia terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu sel, sistem persyarafan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem pengaturan temperatusr suhu tubuh, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem genitourinaria, sistem endokrin, sistem kulit, dan sistem muskuloskeletel (Constantinidies dalam Nugroho, 2000). Meskipun pada lansia terjadi perubahan-perubahan fisik organ tubuh dan menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pola hidup lansia terdapat pemenuhan kebutuhan hidup lansia agar tetap sehat dan tetap menjadi prioritas. Terdapat tujuh pemenuhan kebutuhan hidup yaitu makanan dengan menu seimbang (diet), olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum-minuman keras narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stress, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti bersosialisasi dengan semua orang dalam segala usia (Beckes dalam Notoadmodjo, 2003).Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Sementara itu WHO mengatakan bahwa lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun (Nugroho, 2000) dan mengidentifikasikan lanjut usia sebagai kelompok masyarakat yang mudah terserang kemunduran fisik dan mental (Watson, 2003).Kantor Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat melaporkan, jika tahun 1980 usia harapan hidup (UHH) 52,2 tahun dan jumlah lansia 7.998.543 orang (5,45%) maka pada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan UHH juga meningkat (66,2 tahun). Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan UHH sekitar 67,4 tahun. Sepuluh tahun kemudian atau pada 2020 perkiraan penduduk lansia di indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34% dengan UHH sekitar 71,1 tahun. (http: // www.kemsos.go.id, diakses tanggal 30 Oktober 2013). Untuk mempertahankan tingkat kesehatan merupakan suatu kebutuhan bagi semua golongan tingkat umur termasuk dengan kelompok lansia. Upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhanya sebagai manusia, adalah dengan cara memenuhi kebutuhan dasar yang sangat vital. Pemenuhan kebutuhan dasar adalah hal-hal yang harus dipenuhi untuk mengembalikan tingkat kesehatan yang lebih optimal, kebutuhan dasar yang sering dikenal adalah menurut A.H. Maslow dibagi menjadi beberapa macam kebutuhan, yaitu mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman dan perlindungan, sosialdan kasih sayang, harga diri, serta pemenuhan aktualisasi diri.Masalah pemenuhan kebutuhan kasih sayang, adalalah kebutuhan yang harus dipenuhi lansia setelah kebutuhan fisiologi, dan kebutuhan akan keamanan menurut teori Hirarki Maslow. Masalah perubahan yang mendorong terjadinya pemenuhan kebutuhan kasih sayang pada lanjut usia, antara lain : perubahan gaya hidup, dalam menghadapi kematian, kehilangan pasangan hidup, ketidak mampuan fisik dan penyakit kronis. Lansia yang mengalami proses menua harus mampu produktif pada masa tuanya untuk tetap memenuhi kebutuhan kasih sayangnya dalam menghadapi berbagai macam perubahan yang terjadi pada kehidupan keseharianya, agar lansia tidak hanya berumur panjang tapi menikmati masa tuanya dengan bahagia, serta meningkatkan kualitas hidup diri mereka.Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah di negara-negara yang maju dan berkembang, serta memiliki kesejahteraan yang baik, tuntutan hidup memaksa orang-orang yang lebih muda bekerja lebih keras dan lebih banyak beraktivitas diluar rumah. Setelah bekerja keras, waktu luang merekapun lebih banyak dilakukan diluar rumah. Sementara orang tua mereka yang sudah lanjut usia harus tinggal dirumah, menjaga rumah setiap hari. Tidak ada yang kurang dalam hal materi. Walaupun hidup serba berkecukupan, lanjut usia merasakan kehilangan miliknya yang paling akhir, yaitu rasa kasih sayang dari keluarga (Santoso, 2009).Sekarang ini jumlah orang lansia di indonesia terus meningkat, dari jumlah yang ada diatas, pada tahun 2010 jumlah penduduk lansia yang tinggal di perkotaan sebesar 12.380.321 (9,85%) dan yang tinggal di pedesaan sebesar 15.612.232 (9,97%). Dari data tersebut menurut Pusat data dan informasi (Pusdatin) Kementrian Sosial, tahun 2010 sekitar 2.851.606 lanjut usia terlantar(15,80%), 4.658.280 rawan terlantar (25,80%), dan 10.533.831 tidak terlantar (58,38%). Dari paparan data diatas menunjukan bahwa masih ada lansia yang kurang mendapat perhatian baik dari keluarga maupun orang terdek disekitarnya (http://www.kemensos.go.id, diakses tanggal 30 Oktober 2013).Pada dasarnya masalah yang dihadapi lansia juga didukung dengan adanya perubahan sosial pada masyarakat misalnya kecenderungan perubahan struktur keluarga dari keluarga luas (entended family) ke keluarga inti (nuclear family). Dimana perubahan tersebut mempengaruhi terhadapa lansia. Lansia yang sebelumnya tinggal bersama dalam satu rumah dengan anggota keluarga lainnya, namun perubahan itu menyebabkan orang lansia tinggal terpisah dengan anak-anak mereka. Padahal harapan lansia pada usia tuanya, supaya dapat hidup bersama, rukun, dan harmonis dengan anak dan keluarganya.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Bulan April 2010, di PSTW Budi Luhur Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian ini secara keseluruhan adalah dengan presentase 97,2% aspek kebutuhan dasar fisiologis kategori baik presentase 95,2%. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan kategori baik presentase 85,7%. Kebutuhan soaial, memiliki dan dimiliki kategori baik presentase 95,2%. Kebutuhan harga diri kategori baik presentase 95,2%, Kebutuhan aktualisasi diri kategori baik presentase 97,6% (Abdul Salam, diakses tanggal 31 Oktober 2013).Mencintai dan dicintai adalah merupakan suatu pancaran cinta seseorang kepada orang lain atau subyek atau obyek apapun yang dikehendaki dalam kondisi mencintai. Arah dan sasaran pemenuhan kebutuhan ini pertama-tama adalah kebutuhan dasar dan kebutuhan pengembangan cintai, dan kasih sayang (Prayitno,2009).Kasih sayang adalah salah satu kebutuhan dasar menurut hierarki Abraham Maslow, pemberian pemenuhan kasih sayang didasarkan pada perasaan positif yang ada pada pihak yang mencintai. Upaya kita untuk mengembalikan seseorang yang dicintai darigodaan, atau ketergantungan diluar kebutuhan dasar merupakan suatu pengembangan sisi positif dari arah upaya memenuhi kebutuhan yang dilakukan oleh orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai (Prayitno, 2009).Stanley ( 2006) menjelaskan bahwa cinta harus mencakup perasaan memiliki, sementara pada proses menjelang ajal dapat menciptakan perasaan tidak didinginkan atau tidak dipedulikan. Melalui cinta, pasien dan pemberi perawatanya dapat tumbuh dan membentuk harga diri.Dari hasil wawancara dengan Ketua Penanggung Jawab di PSLU Tulungagung didapatkan hampir semua lansia terpenuhi kebutuhannya seperti makan, minum, sandang, pangan dan papan, tapi belum diketahui untuk pemenuhan kebutuhan kasih sayang dalam kesehariannya. Ditambah oleh hasil wawancara dengan petugas yang bertanggung jawab di ruang Melati mengungkapkan bahwa Lansia yang sangat membutuhkan kasih sayang sangat banyak terdapat pada Lansia perempuan. Hal ini didukung dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 16 Oktober 3013, terhadap 10 lansia di 5 wisma, Wisma Melati, Wisma Tulip, Wisma Mawar, Wisma Dahlia, Wisma Krisan di PSLU Tulungagung didapatkan data 10 lansia dari jumlah 81 lansia tampak terpenuhi kebutuhannya seperti, makan, minum, sandang, pangan dan papan, tetapi belum diketahui pemenuhan kebutuhan kasih sayang dalam keseharianya.Perawat dapat membantu memenuhi kebutuhan kasih sayang, cinta dan dicintai dalam bentuk memberikan kemampuan profesional dan perhatian perawat untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien seperti saat sakit/ menderita/menjelang kematian dapat memenuhi kebutuhan cinta untuk disayang, memiliki, dan pertalian. Menunjukan kepedulian perawat dengan sungguh-sungguh, misalnya dengan menerapkan ketrampilan komunikasi terapeutik dengan cara, selalu hadir untuk mendengarkan ungkapan perasaan klien, pertanyaan klien dsb. Memberikan inspirasi harapan yang jujur, nyata, praktis bagi kebutuhan kasih sayang ,cinta dan dicintai. Stanley ( 2006) menjelaskan bahwa hal yang dapat dilakukan perawat untuk menumbuhkan harapan pada pasien adalah membantu pasien dan keluarga membentuk kesadaran apresiasi terhadap kehidupan, mengidentifikasi alasan-alasan untuk hidup, dan membentuk sistem pendukung.Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti tentang Kebutuhan Kasih Sayang lansia di PSLU Tulungagung.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumukan masalah sebagai berikut, Bagaimanakah gambaran pemenuhan kebuthan kasih sayang lansia di PSLU Tulungagung?1.3 Tujuan PenelitianUntuk menggambarkan pemenuhan kebutuhan kasih sayang lansia di PSLU Tulungagung.1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Bagi PenelitiHasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang Lansia menurut teori Kebutuhan Maslow.1.4.2 Bagi Pendidikan peneliti lainSebagai dasar penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan kasih sayang lansia dalam memenuhi kebutuhannya. 1.4.3 Bagi Penelitian KeperawatanKhususnya untuk PSLU Tulungagung, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan kasih sayang lansia, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal khususnya untuk para lansia yang kurang terpenuhi kasih sayangnya.