bab iii - (revisi) 1
DESCRIPTION
sssTRANSCRIPT
III. LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Strukur Atap Rangka Baja
1. Perencanaan Gording
Beban-beban yang diperhitungkan dalam perencanaan gording antara lain
beban mati (akibat beban sendiri gording dan beban penutup atap), beban hidup
dan beban angin. Profil baja yang digunakan adalah profil canal.
Proses perencanaan gording dapat dilihat pada bagan alir (flowchart)
seperti pada gambar III.1 berikut ini :
Gambar III.1. Bagan alir perencanaan gording
10
Mulai
Data perencanaan
Analisa pembebanan
Kontrol tegangan
σ=M ux
φb .M nx
+M uy
12φb .M ny
≤1,0
Kontrol lendutan δx = 0
δ y=5 .q y .L4
384 . E . I x+
P y .L3
48 . E . I x< L
240
Selesai
Tidak
Tidak
Ya Ya
Pilih profil untuk gording
2. Perencanaan Sagrod
Dimensi batang sagrod dihitung dengan rumus berikut :
Tu < ϕ .Tn
Tu < ϕ.Ag.fy
Tu < 0,90.(1/4π.d2).fy
3. Perencanaan Kuda-Kuda
Proses perencanaan kuda-kuda dapat dilihat pada bagan alir berikut :
11
Gambar III.2. Pembebanan pada sagrod
d≥√ 4 .T u
0 ,90 .π . f y(III.1)
Mulai
Menentukan beban kapasitas rencana
Analisa SAPBatang tarikBatang tekan
σt = 0,75.σ
Menghitung luas tampang batang (lihat tabel baja)
λx=k . La 1
r x
λs=√ λy2+m2
. λ12
λc=λmin
π √ f yEUntukλc≤0 ,25 maka ω = 1
0,25 < λc < 1,2 maka ω =
1 ,431,6−0 ,67 λc
λc > 1,2 maka ω = 1,25 λc 2
Selesai
Tidak
Tidak
Ya Ya
Gambar III.3. Bagan alir perencanaan kuda-kuda
Pilih profil batang dan mutu baja
Hitung tegangan
0,85 Nn = 0,85 .(2A) .fyω
φ .T n1=0,90 . f y . Abr
φ .T n2=0,75 . f u . Ae
Mulai
Selesai
4. Perencanaan Sambungan
Dalam perencanaan kuda-kuda baja ini menggunakan sambungan las
tampang 2.
Proses perencanaan sambungan las dapat dilihat pada bagan alir berikut :
Gambar III.4. Bagan alir perenanaan sambungan las
B. Perencanaan Strukur Plat Lantai dan Tangga
1. Perencanaan plat
Untuk mempermudah dalam perhitungan penulangan plat, berikut ini
dijelaskan tentang langkah hitungannya dalam bentuk bagan alir dilengkapi
dengan rumus sebagai dasar perencanaan.
12
Syarat tebal Las : Syarat Panjang Las :
amin < a < amax Llas =
12
gaya batang perlu
Rlas
Rel = ϕ.te.(0,6.fuw) L2 = (ey/h).Llas
Rplat = ϕ.te.(0,6.fu) L1 = Llas – L2
Hitung Panjang Las
Perencanaan sambungan las
Data perencanaan
Mulai
Selesai
13
K =
Mu
φ .b.d2 ≤ K maks
Ya
Tidak
Plat diperbesar :
d ≥ √ Mu
b.Kmaks.
a=[1−√1− 2. K0,85 . f c ' ] .d
Dihitung luas tulangan pokok perlu :
A s=0 ,85 . f c ' .a . 1000
f y
Jika fc’ < 31,36 MPa, As >
1,4f y
.b .d
Jika fc’ > 31,36 MPa, As >
√ f c '4 . f y
.b .d
Dihitung luas tulangan bagi (Asb,u) :Asb = 20%.As,u)Untuk fy 300 MPa, maka Asb = 0,0020.b.h Untuk fy = 400 MPa, maka Asb = 0,0018.b.h Untuk fy > 400 MPa, maka Asb = 0,0018.b.h (400/fy) Asb > 0,0014.b.h
Gambar III.5. Bagan alir perhitungan penulangan plat
Dihitung jarak tulangan s :
s <
14
.π .D2 .b
As , u
; s<450mm
s < 2.h (untuk plat 2 arah)s < 3.h (untuk plat 1 arah)
Dihitung jarak tulangan s :
s <
14
.π .D2 .b
Asb ,u
s < 5.h dan s < 450 mm
Data : dimensi plat (h,d,ds), mutu bahan (fc’,fy) dan beban perlu (Mu) ; b = 1000
Langkah-langkah untuk menghitung momen rencana plat dapat
dilaksanakan sebagai berikut :
14
Gambar III.6. Bagan alir perhitungan momen rencana plat.
Mulai
Dikontrol nilai rasio tulangan (ρ) : = As / ( b.d), syarat : ρmin < ρ < ρmax
ρmin=
1,4f y
→jika fc’ < 31,36 Mpa
ρmin=
√ f c '4 . f y
→jika fc’ > 31,36 Mpa
ρmaks=0 ,75 . ρb=382 ,5. β1 . f'c(600+ f y) . f y
a =
( As . f y )0 ,85. f c ' .b
Plat diperkecil atau diperbesar
Selesai
Mn = As .fy (d-a/2)
Mt = . Mn ; = 0,8
ρ < ρmin
ρ > ρmaks
Tidak
Data : dimensi plat (h,d,ds), mutu bahan (fc’,fy) dan tulangan pokok terpasang (As); b = 1000 mm
2. Perencanaan tangga beton bertulang
Tangga merupakan salah satu sarana penghubung dari dua tempat yang
berbeda level / ketinggiannya. Pada bangunan gedung bertingkat, umumnya
tangga digunakan sebagai sarana penghubung antara lantai tingkat yang satu
dengan lantai tingkat lainnya (Asroni. A, 2010 : 233).
a. Sudut kemiringan tangga (α)
Sudut kemiringan tangga bergantung pada fungsi / keperluan tangga yang
akan dibangun. sebagai pedoman dapat diambil pedoman berikut :
1) Tangga mobil masuk garasi αmax = 12,50 atau 1 : 4,5
2) Tangga diluar bangunan αmax = 200 atau 1 : 2,75
3) Tangga perumahan & gedung αmax = 300 - 350 atau 1 : 7 – 1 : 1,4
4) Tangga curam (> 410), untuk basement αmax = 450
untuk menara / tandon air αmax = 750 - 900
b. Penentuan lebar tangga
Ukuran lebar tangga dari suatu bangunan, biasanya bergantung pada jenis
bangunan yang akan didirikan. tangga untuk bangunan perumahan, diperlukan
ukuran lebar yang berbeda dengan bangunan untuk umum.
c. Ukuran anak tangga
Ukuran anak tangga dapat ditentukan dengan rumus berikut :
2 . T + I = (61 – 65) (III.3)
(jarak satu langkah orang berjalan + 61 – 65 cm, untuk orang Indonesia diambil
61 cm).
d. Berat anak tangga
Berat anak tangga dihitung sebagai beban terbagi rata setebal T/2.
15
Gambar III.10. Ukuran anak tangga (T dan I)
C. Perencanaan Balok Dengan Sistem Daktail Parsial
1. Perhitungan tulangan memanjang balok
Proses perencanaan tulangan memanjang balok ini dapat dilihat pada
bagan alir (flowchart) dibawah ini.
16
Gambar III.8. Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok.
Tidak
Tulangan tarik perlu, As,u = A1 + A2
Tulangan tekan perlu, As,u = A2
Dipilih Mu yang paling besar (11.2. SNI 2847-2002) dari :Mu = 1,4 MD ; Mu = 1,2MD + 1,6 ML ; Mu = 1,2MD + 1,0 MLR 1,0 ME ; Mu = 0,9 MD 1,0ME
Pada ujung balok : Mu+ 1/3 Mu
- dan Pada lapangan : Mu 1/5 Mu,max
Balok tulangan rangkap
a=[1−√1− 2 .K0 ,85 . f c ' ] .d
a=[1−√1−2.K1
0,85 . f c ' ] .dDipilih yang besar :
Asu=0,85 . f c ' .a .b
f y
As ,min=1,4 .b .d
f y
A s ,max=√ f c ' .b .d
4 . f ySyarat : As ≥ As,u
A1=0,85 . f c ' .a1 .b
f y ;A2=
(K−K 1) .b .d2
(d−ds ' ) . f y
Ditambahkan Tulangan tekan As’ sebanyak 2 batang
K1 = 0,8. K maks
K=M u
φ .b .d2>Kmax
Balok tulangan tunggal
Mulai
Selesai
Ya
Data : b, h, d, d’s, f’c, fy
TidakYa
2. Perhitungan momen rencana (mr) balok
Proses perhitungan momen rencana (Mr) balok ini dapat dilihat pada bagan
alir (flowchart) dibawah ini.
Gambar III.9. Bagan alir perhitungan momen rencana balok
3. Perhitungan tulangan geser (begel) balok
Proses perhitungan tulangan geser (begel) balok ini dapat dilihat pada
bagan alir (flowchart) dibawah ini.
17
Fkap= Ø0. fy
a=(A s−A ' s) . f kap
0 ,85 . f 'c .b dan a leleh=
600 .β1 .d ' s600− f y
a ≥ aleleh
Tulangan tekan sudah mencapai tegangan kapasitas (leleh)Mnc = 0,85.f’c.a.b.(d-a/2)Mns = A’s.fy.(d-d’s)Mn = Mnc + Mns
Tulangan tekan belum leleh
p=600. A ' s−A s . f kap1,7 . f ' c .b
q=600 . β1 .d ' s . A ' s0 ,85 . f 'c .b
a=√ p2+q−p
f ' s=(a−β1 .d 'sa ). 600
Mnc = 0,85.f’c.a.b.(d-a/2)Mns = A’s.fy.(d-d’s)Mn = Mnc + Mns
Selesai
mulai
Dihitung Mr = ϕ.Mn ; ϕ = 0,8
Data : b, h, d, d’s, f’c, fy, As, As’
ρ < ρmax
Dikontrol jarak begel sa. Sepanjang 2h dari muka kolom S ≤ d / 4 S ≤ 24 ϕ S ≤ 300 mm S ≤ 8 D .b.dfc'1/3.
Gambar III.10. Bagan alir perhitungan tulangan geser (begel) balok
18
Tidak
Ya
V s ,max = 2 / 3. √ f c' .b .d
ϕ Vc = ϕ.1/6.√fc' .b .d
Dihitung V s :
a. Sepanjang 2h dari muka kolom
V s = (V ud−φVc/2 ) /φ ,dengan φ=0 ,75
b. Untuk daerah diluar 2h
Vs = (V u2h−φVc ) /φ , dengan φ=0 ,75
Mulai
Dipilih Av ,u yang besar
Av =
vs . s
f y .d : Av ,min =
b . s3. f y
V s ≥ V s ,max
Selesai
Dipilih V u yang terbesar :
Vu = 1,4.VD
Vu = 1,2. VD + 1,6.VL
Vu = 1,2. VD + VL + 2.VE(+/-)
Ukuran balok diperbesar
Vu pada jarak d (Vud) & Vu pada jarak 2h (Vu2h)
Vud = V u1+
s−0,5 .hk−d
s (V u2−V u1 )
Vu2h = V u1+
s−0,5 .hk−2h
s (V u2−V u1 )
Data : b ,d ,h ,ds , f c
' , f y ,V u
D. Perencanaan Kolom Dengan Sistem Daktail Parsial
1. Perhitungan tulangan memanjang kolom
Proses perhitungan tulangan memanjang kolom ini dapat dilihat pada
bagan alir (flowchart) dibawah ini.
2. Perhitungan tulangan geser (begel) kolom
19
Mulai
Dihitung
r = √I/A atau, r=0,3 (kolom segi 4 ) Kolom dapat bergoyang
Kolom tidak dapat bergoyang
k .λn,k
r≤22
k .λn,k
r≤ 34-12(M u1
M u2)
Kolom panjang
Kolom pendek
δ s=1
1−ΣPu
φ . ΣPc
≥1,0
δb=Cm
1−Pu
0,75 . Pc
≥1,0
Kolom panjang
EI=0,4 . Ec . I g
1+βd Pc=π2 .EI
(k . λn .k)2
Dihitung pembesaran momenM1c = M1b + s.M1s
M2c = M2b + s.M2s
Dihitung pembesaran momenMc = b.Mu,k(15+0,03.h) Mc = b.M2b
Dihitung tulangan dengan cara Suprayogi (1991), membuat diagram dan menghitung nilai g, K dan L
Dihitung Nu,k dan Mu,k dari berbagai kombinasi beban
As,t = t.b.h Selesai
Ya Ya
TidakTidak
Gambar III.11. Bagan alir penulangan memanjang kolom
Ψ=∑ (EC . I k /λn.k )∑ (EC . I k/ λn.b )
Kolom dapat bergoyang (k)1). kedua ujung jepit
Ψm<2 :k=(20−Ψm )( √1+ψm) /20
Ψm<2 :k=0,9√1+ψm
2). Satu ujung jepit, yg lain bebask = 2 + 0,3.ψ
Kolom tdk dapat bergoyang (k)Diambil nlai k terkecil :k = 0,7 + 0,05(ψA + ψB)k = 0,85 + 0,05. ψmin
k < 1ψmin = nilai yg kecil dr ψA atau ψB
ψ = 0 (ujung kolom jepit)ψ = 10 (ujung sendi)ψ = ∞ (ujung bebas)
Data : b, d, d s' , f c
' , f y , M u
Pemasangan begel kolom pada daerah sendi plastis dibuat lebih rapat dari pada bagian luar sendi plastis.
Proses perhitungan tulangan geser kolom ini dapat dilihat pada bagan alir
(flowchart) dibawah ini.
E. Perencanaan Pondasi Bored Pile
20
Mulai
Menghitung gaya geser perlu Vu,k
(pilih yang besar)
V c=(1+N u,k
14 . Ag) √ f c '
6.b .d
Dihitung Vs,k < Vs,max : Vs,max =
23
.√ f c ' .b .d
Begel didaerah sendi pastis
V s,k=V u−0,75 .
V c
20,75
Begel diluar sendi pastis
V s,k=V u−0,75 .V c
0,75
Dihitung luas begel perlu per meter kolom Av,u (pilih yang besar) :
1). Av=
V s . S
f y .d ; 2). Av=
b .S3 . f y ; 3).
Av=75 .√fc' .b .S1200 . f y ; dengan S = 1000 mm
Dipilih begel n kaki, dihitung jarak begel
s=
n4
.π . dp2 .S
Av,u
Kontol jarak begel pada daerah plastis1). so < 8.Dterkecil
2). so < 24.ϕbegel
3). so < b/2 dan s < h/24). so < 300 mm
Kontol jarak begel diluar sendi plastis1). s < 2.so
2). s < 16.D3). s < 48.dp
Vs >
13
.√ f c ' .b .d s < d/4 dan s < 300 mm ; Vs <
13
.√ f c ' .b .d s < d/2 dan s < 600 mm
Selesai
Gambar III.12. Bagan alir penulangan geser (begel) kolom
Data; b, h, d s , ds' , f c
' , f y
1. Kapasitas tiang bor dalam tanah lempung
Pekerjaan pengeboran tanah pada pemasangan tiang menyebabkan
perubahan kuat geser tanah lempung yang serius. Selain itu pengecoran beton juga
menambah kadar air lempung sehingga mengurangi kuat geser lempung
(Christady, 2002 : 108).
a) Tahanan ujung ultimit tiang bor (Qh) :
Qh = μ.Ah.Nc.ch (III.4a)
Faktor koreksi μ = 0,8 untuk d < 1, dan μ = 0,75 utuk d > 1 m
b) Tahanan gesek ultimit tiang bor (Qu) (Skempton, 1966) :
Qs = 0,45.cu.As (III.4b)
c) Kapasitas ultimit tiang bor :
Qu = Qh + Qs (III.4c)
d) Kapasitas ijin tiang bor :
Untuk dasar tiang yang dibesarkan d < 2 m :
Qu =
Qu
2,5 (III.4d)
Untuk tiang tanpa pembesaran dibawahnya :
Qu =
Qu
2 (III.4e)
2. Kapasitas kelompok tiang
Satabilitas kelompok tiang-tiang tergantung dari dua hal, yaitu :
1) Kemampuan tanah disekitar dan dibawah kelompok tiang untuk mendukung
beban total struktur.
2) Pengaruh konsolidasi tanah yang terletak dibawah kelompok tiang.
a) Dinding gesek negatif tiap tiang :
Ql = Q +
1n [2D (L+B )cu+B . L.H . γ ]
(III.5a)
b) Faktor aman :
F = Qh / Ql = Qh / (Q + Qneg) (III.5b)
Faktor aman digunakan sebesar 2,5 sampai 3.
3. Perancangan pelat penutup (pile cap)
21
Dari keseimbangan momen, momen akibat reaksi tiang-tiang harus sama
dengan momen yang bekerja (My).
My = Q1x1 + Q2x2 + Q3x3 + Q4x4 (III.6a)
Jika variasi reaksi tiang dianggap linear, maka :
My = Q1x12/x1 + Q1x2
2/x1 + Q1x32/x1 + Q1x4
2/x1 (III.6b)
Atau :
Q1 =
M y x1
X12+x22+x32+x42
=M y x1
Σx2
(III.6c)
Reaksi tiang-tiang yang lain dapt diitung dengan cara yang sama, yaitu
dengan mengganti x1 dengan jarak masing-masing ke titik berat kelompok tiang.
Reaksi total atau beban aksial pada masing-masing tiang adalah jumlah dari reaksi
akibat beban-beban V dan My, yaitu :
Qi=Vn
±M y x iΣx2
(III.6d)
Jika momen yang bekerja dua arah, yaitu arah sumbu x dan y, aka
persamaan untuk menghitung tekanan aksial pada masing-masing tiang adalah
sebagai berikut :
Qi=Vn
±M y x iΣx2
±M x y iΣy2
(III.6e)
My = exV da Mx = eyV
Jika tiang-tiang disusun dalam suatu deret dengan jarak yang sama (s), maka :
Σx2= 112
s2n(n−1)(III.6f)
Dengan n = jumlah tiang dalam 1 deret.
22
Gambar III.13. Kelompok tiang dibebani dengan beban vertical dan momen di kedua arah sumbunya.
4. Tiang menahan gaya tarik keatas
a) Tiang tunggal
Untuk tiang pada tanah lempug, tahanan tarik ultimit dinyatakan dalam
persamaan :
Qtr = cd . As + Wp (III.7a)
Kapasitas tarik tiang dalam tanah lempung pada pembebanan jangka
pendek(kondisi undrained), dengan mengambil nilai terkecl dari :
1) Tahanan geser dari silinder vertical diatas dasar yang di perbesar, dikalikan
faktor k, ditambah berat tanah diatasnya (Ws) dan tiang (Wp)
2) Kapasitas tarik tiang dengan dasar yang diperbesar ditambah W :
Qtr = (1/4) π (dh2-d2)cu.Nu+W (III.7b)
Untuk tanah yang mempunyai kohesi dan sudut gesek dalam (tanah c-ϕ) :
1) Untuk kedalaman dangkal (L < dh) :
Qtr = πdh.c.L + (π/2)s.γ.dh.L2.kl.tgnϕ + W (III.7c)
2) Untuk kedalaman besar (L > H) :
Qtr = πdh.c.H + (π/2)s.γ.dh.(2L-H)H.kl.tgnϕ + W (III.7d)
Batas atas dari kapasitas tarik adalah jumlah dari kapasitas dukung netto
dasar tiang, adhesi dinding tiang dan berat tiang, atau :
Qtr(maks) = (π/4).(dh2-d2).(c.Nc+po’.Nq)+Asfs+W (III.7e)
b) Kelompok tiang
Untuk tanahkohesif (ϕ=0), tahanan kelompok tiang dalam menahan gaya
tarik keatas (Qtr) dinyatakan dalam persamaan berikut :
Qtr = 2D.cu(L+B)+W (III.7f)
23
F. Perencanaan Basement
Perhitungan dinding dan lantai basement ini, digunakan sistem
pemasangan dinding dan lantai plat. Proses perhitungan basement ini dapat dilihat
pada bagan alir (flowchart) dibawah ini.
Gambar III.14. Bagan alir perhitungan dinding penahan tanah pada basement
24
Hitung luas tulangan pokok perlu (AS,U)Pilih yang terbesar
AS=0 ,85 . f ' c .a . 1000
f y
f c ' ≤31,36 MPa, Asu=1,4f y
b .d
f c ' >31,36 MPa, Asu=√ f c '4 . f y
b .d
Hitung luas tulangan bagi (Asb,u)Asb,u = 20% As,u
Untuk fy ≤ 300 MPa, Asb,u= 0,0025.b.h=2,5.hUntuk fy = 400 MPa, Asb,u= 0,0018.b.h=1,8.hUntuk fy > 400 MPa, Asb,u = 0,0018.b.h(400/fy)=720.h/fy
Asb,u > 0,0014.b.h
Hitung jarak tulangan, pilih yang terkecil
S ≤
14
. π .D2b
As ,u
; s ≤ 450
S ≤ 2.hS ≤ 3.h
Hitung jarak tulangan, pilih yang terkecil
S ≤
14
. π .D2b
A s ,u
S ≤ 5.h
S ≤ 450 mm
A= [1−√1− 2.K
0 ,85 . f ' c ] .dK=
M u
b .d2.φ≤ KMaks
Selesai
Data= h, ds, d
Mulai
Tidak