bab 2 revisi
DESCRIPTION
Electric Door StrikeTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Electric Door Strike
Electric Door Strike merupakan sebuah alat penguncian elektrik dengan
lacthing solenoid sebagai perangkat utamanya. Lacthing solenoid adalah sebuah
pengunci yang terdiri dari kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat . Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya
disebut kumparan, apabila dialirkan arus listrik maka akan berfungsi seperti
magnet batang.
Kunci Electric Strike beroperasi dengan mengirimkan arus listrik kepada
solenoida untuk melepaskan dan membuka pintu atau sebaliknya tergantung dari
arus listrik yang dialirkan.Electric Strike dapat dipasangkan dengan satu set kunci
remote control yang menggunakan teknologi radio frekuensi untuk kartu atau
akses kontrol sidik jari/fingerspot akses kontrol. Electric Strike dalam instalasi
terbagi menjadi dua konfigurasi dasar:
1. Fail Secure (Normaly Open). Dalam konfigurasi ini, akan terbuka saat
kunci dialirkan arus listrik. Kunci ini akan tetap terkunci dalam apabila
tidak ada arus listrik atau terjadi kegagalan power, agar bisa terbuka saat
terkunci sistem ini diberikan button relese yang berfungsi untuk membuka
kunci. Dalam konfigurasi ini menerapkan sistem dengan jenis arus listrik
yang berbeda, baik AC atau DC. Arus AC menciptakan “buzz” untuk
memberikan informasi bahwa pintu siap dibuka. Sedangkan Arus DC tidak
membuat “buzz”, namun sebuah suara “klik” saat kunci terbuka.
2. Fail Safe (Normaly Close). Dalam konfigurasi ini, beroperasi sama seperti
kunci magnetik akan terbuka saat kunci tidak ada aliran arus listrik. Jika
ada listrik, pintu akan terbuka hanya dengan menjadi mendorong /
membuka.
Kunci Electric Strike memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kunci
konvensional. Misalnya, daya tahan dan efektivitas operasi, selain itu Electric
Strike lebih mudah untuk menginstal daripada kunci lain yang diberikan tidak ada
interkoneksi bagian. Untuk menjalankan kunci ini tidak membutuhkan arus yang
besar cukup 450 mA dengan tegangan 12 volt DC.
Kunci Electric Strike dipasang pada sisi dalam kusen pintu, sedangkan
untuk daun pintu bagian sisi dalam bisa menggunakan hadle pintu biasa. Kita
hanya perlu meluruskan flace plate, lach dan pengunci handle pintu Untuk
pemasangan Electric Strike tidak diperlukan penambahan braket. Kunci Electric
Strike ini lebih sesuai digunakan untuk pintu dengan satu daun misalnya pintu
kayu, bisa digunakan untuk ruang server, ruang pribadi(khusus), gudang atau
tempat lainnya yang membutuhkan keamanan yang lebih.
2.2 Perangkat Keras Electric Door Strike
2.2.1 Konfigurasi Umum Electric Door Strike PGS-702A, Fail Safe /w switch
Electric Door Strike PGS-702A adalah kunci pintu elektik yang dibuat
oleh perusahaan Pongee Industries Co., Ltd asal Taiwan. Berikut ini gambar dan
spesifikasi produk :
Gambar 2.1 Electric Door Strike PGS-702A, Fail Safe /w switch
Spesifikasi Produk
- Supply voltage 12VDC
- Standby current 120mA
- Working current 0mA
- Voltage reference +/- 20%
- Power consumption 1.5W
- Fail safe type (lock as energized)
- Dimension 150x 25x 32
- Weight 430g
- Temperature range -20 sampai 70 derajat celcius
Door Strike PGS-702A, memiliki sistem fail safe yang berarti bahwa
kunci pintu ini akan dalam kondisi terbuka saat tidak ada aliran listrik dan
sebaliknya akan dalam kondisi tertutup dalam kondisi teraliri arus listrik.
2.3 Arduino Board
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino secara fisik adalah mikrokontroler. Arduino adalah perangkat
keras berbentuk rangkaian elektronik dengan ukuran yang kecil dengan berfungsi
sebagai kontroler. Didesain untuk dihubungkan dengan sensor yang akan
memberikan informasi keadaan obyek atau lingkungan di sekitarnya dan
kemudian mengolah informasi tersebut untuk kemudian menghasilkan suatu aksi.
Proses ini akan dilakukan berulang-ulang. Siklusnya adalah masukan (input) –>
proses –> keluaran (output). Terus menerus siklus ini akan diulang. Jadi
Arduino adalah sebuah komputer kecil yang mempunyai ‘mata’ dan ‘telinga’
untuk mencerna keadaan disekelilingnya dan kemudian beraksi sesuai ‘nalar’
yang telah kita tanamkan di dalam ‘otak’-nya.
Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya Eksternal
(non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat
dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik board.
Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor DAYA.
Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika
Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika
menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan.
Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.
2.3.1 Pengenalan dan Konfigurasi Umum Arduino Mega 2560
Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan
ATmega2560 (datasheet ATmega2560). Arduino Mega2560 memiliki 54 pin
digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin
sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz
kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Ini
semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan
menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan
dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino
Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk
Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 adalah versi
terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.
Arduino Mega2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru
sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan
chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang
diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Arduino Mega2560 Revisi 2
memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground, sehingga lebih mudah untuk
dimasukkan ke dalam mode DFU.
Arduino Mega2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:
1.0 pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin
AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET,
IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang
tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan
papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan
dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada
dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
Sirkuit RESET.
Chip ATmega16U2 menggantikan chip ATmega8U2.
Gambar 2.2 Arduino Mega 2560 Rev 3
Gambar 2.3 Pemetaan pin ATmega2560 dengan Arduino Mega2560:
Dibawah ini spesifikasi sederhana dari Arduino Mega2560:
Mikrokontroler ATmega2560
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage (disarankan) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Pin Digital I/O54 (yang 15 pin digunakan sebagai output PWM)
Pins Input Analog 16
Arus DC per pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
2.3.2 Sumber Daya dan Memori Arduino Mega 2560
Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-
USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat
dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal
positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai
dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor
POWER.
Papan Arduino ATmega2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya
eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka,
pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan
membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih
dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa
merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai
12 Volt.
Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:
VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan
sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi
USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan
tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui
jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin
ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-
in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal
dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN
pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V
secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.
3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini
dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus
maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.
GND : Pin Ground atau Massa.
IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan
referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai
(shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan
IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan
penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada
tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.
Arduino ATmega2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan
kode (yang 8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM
(yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).
2.3.2 Input dan Output Arduino Mega 2560
Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan
sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dan
digitalRead(). Arduino Mega beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up
internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa
pin memiliki fungsi khusus, antara lain:
Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 : 17
(RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk
menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0 dan 1 juga
terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL.
Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18
(interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt
2). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai
yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai.
SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini
mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin SPI juga
terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan
Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila.
LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560.
LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka
LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam
(OFF).
TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi
TWI menggunakan perpustakaan Wire. Perhatikan bahwa pin ini tidak di
lokasi yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove atau
Arduino Diecimila.
Arduino Mega2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang masing-
masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga
memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka
menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().
Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain:
AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi
analogReference().
RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang)
mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol
reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
2.3.3 Komunikasi Arduino Mega 2560
Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi
dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya.
Arduino ATmega328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5
Volt). Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi
2) yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui
USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk
berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi
Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan
Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak
Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual
sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia
pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip
USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk
komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1).
Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan untuk komunikasi
serial pada salah satu pin digital Mega2560. ATmega2560 juga mendukung
komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire
digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI,
menggunakan perpustakaan SPI.
2.3.4 Pemograman Arduino Mega 2560
Arduino Mega dapat diprogram dengan software Arduino (Unduh
perangkat lunak Arduino). ATmega2560 pada Arduino Mega sudah tersedia
preburned dengan bootloader yang memungkinkan untuk meng-upload kode baru
tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Hal ini karena komunikasi
yang terjadi menggunakan protokol asli STK500.
Chip ATmega16U2 (atau 8U2 pada board Rev. 1 dan Rev. 2) source code
firmware tersedia pada repositori Arduino. ATmega16U2/8U2 dapat dimuat
dengan bootloader DFU, yang dapat diaktifkan melalui:
Pada papan Revisi 1 : Menghubungkan jumper solder di bagian belakang
papan (dekat dengan peta Italia) dan kemudian akan me-reset 8U2.
Pada papan Revisi 2 : Ada resistor yang menghubungkan jalur HWB
8U2/16U2 ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam
mode DFU.
Kita juga dapat menggunakan Atmel FLIP software (sistem operasi
Windows) atau DFU programmer (sistem operasi Mac OS X dan Linux) untuk
memuat firmware baru. Atau dapat juga menggunakan pin header ISP dengan
programmer eksternal (overwrite DFU bootloader).
2.4 Bluetooth Module HC-05
HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang
mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi
port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR
(Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio
berfrekuensi 2,4 GHz.
Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. HC-05 memiliki
2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode
berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan
Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan
piranti lain.
Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa menggunakan driver
khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua
kondisi berikut :
Komunikasi harus antara master dan slave.
Password harus benar (saat melakukan pairing).
Jarak sinyal dari HC-05 adalah 30 meter, dengan kondisi tanpa halangan.
Gambar 2.4 Bluetooth Module HC-05
Adapun spesifikasi dari HC-05 adalah :
Hardware :
- Sensitivitas -80dBm (Typical)
- Daya transmit RF sampai dengan +4dBm.
- Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.
- Kontrol PIO.
- Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat diprogram.
- Dengan antena terintegrasi.
2.4 Arduino Shield Ethernet W5100
Arduino Shield Ethernet W5100 ini adalah modul yang dapat dipasangkan
langsung di atas papan Arduino untuk menambahkan fungsi LAN / Ethernet
dalam proyek rangkaian elektronika Anda yang menggunakan papan pengembang
Arduino. Dengan menggunakan modul komunikasi ini Arduino Anda dapat
dihubungkan dengan perangkat lain yang mendukung protokol TCP/IP atau UDP.
Menghubungkan dan menggunakan modul Arduino Ethernet Shield ini
sangat mudah, proses pemasangan dan pemgrograman hingga Arduino terhubung
dengan internet hanya memakan waktu beberapa menit saja. Cukup pasangkan
modul ini di atas papan Arduino, sambungkan dengan kabel network RJ45 (kabel
tidak termasuk dalam paket), ikuti tutorial pemogramannya (menggunakan
pustaka Ethernet yang sudah tersedia di paket perangkat lunak Arduino IDE), dan
Arduino Anda siap dikendalikan lewat internet.
Gambar 2.5 Arduino Shield Ethernet W5100
Untuk dapat menggunakan Arduino Shield ini diperlukan papan Arduino
(tidak termasuk dalam paket, Arduino board dapat dipesan di sini) dan tegangan
operasi 5V (dapat dipasok dari papan Arduino, pin 5V).
Spesifikasi Ethernet Controller: chip Wiznet W5100 dengan internal
buffer 16 Kb, kecepatan koneksi 10 / 100Mb (Fast-Ethernet). Papan ini terhubung
dengan Arduino melalui port SPI. Dapat mendukung hingga 4 koneksi simultan.
Sebagai tambahan sudah tersedia slot micro-SD card yang dapat
digunakan untuk menyimpan file yang akan disajikan ke jaringan. microSD card
reader ini dapat diakses melalui SD Library (juga sudah tersedia di Arduino IDE).
2.5 Visual Basic 2010
Visual Basic 2010 adalah suatu lingkungan pemrograman bagian dari
Microsoft Visual Studio 2010 dimana programmer dapat menggunakan Graphical
User Interface (GUI) untuk memilih dan memodifikasi kode yang ditulis dalam
bahasa BASIC
Visual Basic pertama kali ditemukan oleh Alan Cooper pada tahun
1991.Visual Basic secara umum digunakan untuk membangun suatu program
dengan menggunakan bahasa pemrograman BASIC, namun sudah menggunakan
user interface sehingga memudahkan programmer pemula.
Gambar 2.6 Tampilan Awal New Project Pada VB 2010
2.6 Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk
perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android
awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari
Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis
secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset
Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka
perangkat Google menyediakan pembaruan utama bagi versi Android, dengan
jangka waktu setiap enam sampai sembilan bulan. Sebagian besar perangkat
mampu menerima pembaruan melalui udara (OTA). Pembaruan utama terbaru
adalah Android 4.4 KitKat.