asuhan keperawatan ckd fix
DESCRIPTION
GVGVTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KASUSCHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke RS Cipto mangunkusumo dengan keluhan utama :Sesak nafas, odema pada seluruh tubuh. Keluhan sekarang : sesak nafas; kulit terasa gatal; nausea, vomitus, oedema anasarka, anemia, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ns. Dina didapat data: BB 50 kg ; TB 145 cm; TD: 150/100 mmHg; Nadi 88 x/menit; Suhu 375 0c ; RR 28x menit; conjungtiva pucat; fatique, malaise, kulit kering, turgor kulit tidak elastis; edema +3; pada pemeriksaan laboratorium didaptkan: HB 7 gr/dl; pH: &,2, PCO2 : 47 mmHg,PO2: 90 mmHg; HCO3: 19 mEq/L: BE: -2. Albumin 2,8 g/dL; BJ Urine 1.030.Data Fokus
Data SubjektifData Objektif
Klien Mengatakan : Mengeluh sesak bengkak pada tubuhnya Badanya lemas mual tidak nafsu makan kulitnya gatal-gatal
Klien tampak : Odem di seluruh tubuh memegang dada menggaruk seluruh badan lelah,letih,lesu,lunglai,lemah ingin muntah BB 50 kg TB 145 cm TTV TD 150/100 mmHgNadi 88 x/menitSuhu 37,5 RR 28 x /menit Conjungtiva pucat Fatique Malaiese Kulit kering Edema +3 Hasil lab HB 7 gr/dlBUN 114 mg/dLCreatinin 2mg/dLKalium 5,7 mEq/LAGD : PH: 7,2 PCO2 : 47 mmHgPO2: 90 mmHgHCO3 : 19 mEq/LBE: -2Albumin 2,8 g/dLBJ Urine 1.030
Data Tambahan Klien tampak : Menggunakan otot bantu nafas terengah-engah saat bernapas BB sebelum : 65 kg USG ( + ) pembesaran ginjal Rotgen thorak Menggunakan cuping hidung
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
Data Subjektif Klien mengatakan : Mengeluh sesak lemas
Data Objektif Klien tampak : memegang dada TTV TD 150/100 mmHgNadi 88 x/menitSuhu 37,5 RR 28 x /menit Conjungtiva pucat
Data Tambahan Klien tampak : Menggunakan otot bantu nafas Terengah-engah saat bernapas Rotgen thorak Menggunakan cuping hidung
Gangguan Pola NafasHiperventilasi sekunder edema paru
Data Subjektif Klien mengatakan : Bengkak pada tubuhnya Badanya lemas
Data tambahan : Klien mengatakan urinnya sedikit
Data ObjektifKlien tampak : Odem di seluruh tubuh BB 50 kg TB 145 cm TTVTD 150/100 mmHgNadi 88 x/meSuhu 37,5 RR 28 x /menit Edema +3 Hasil lab Creatinin 2mg/dL Kalium 5,7 mEq/L AGD : PH: 7,2 PCO2 : 47 mmHg PO2: 90 mmHg
Data tambahan : USG ( + ) pembesaran ginjal Balance cairan Intake Output
Kelebihan volume cairanKetidakmampuan ginjal mensekresi air
Data Subujektif Klien mengatakan : Mual tidak nafsu makan Badanya lemas
Data ObjektifKlien tampak : lelah,letih,lesu,lunglai,lemah ingin muntah BB 50 kg TB 145 cm TTVTD 150/100 mmHgNadi 88 x/menitSuhu 37,5 RR 28 x /menit Conjungtiva pucat Fatique Malaiese HB 7 gr/dl BUN 114 mg/dL Creatinin 2mg/dL Kalium 5,7 mEq/L Albumin 2,8 g/dL
Data tambahan : BB sebelum : 65 kg Lingkar lengan atas
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhAnoreksia, malaise
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan petukaran gas berhubungan dengan edema paru 2. Gangguan Pola Nafas berhubungan dengan Hiperventilasi sekunder edema paru3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Ketidakmampuan ginjal mensekresi air4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, malaise5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolik, sirkulasi lanemia dengan iskemia jaringan dan sensasi (neuropati perifer), gangguan turgor kulit ledema / dehidrasi penurunan aktivitas / mobilisasi, akumulasi toksin dalam kulit6. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan darah 7. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik 9. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b.d kurangnya informasi kesehatan
Intervensi Keperawatan 1. Gangguan Pola Nafas berhubungan dengan Hiperventilasi sekunder edema paru
Tujuan : Setelah dilakukan assuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan polanafas klien menunjukkan ventilasi yg adekuat.Kriteria Hasil : Tidak ada dispnea Kedalaman nafas normal Tidak ada retraksi dada / penggunaan otot bantuan pernafasan TTV Normal Rotgen thorak edema paru ( - )
Intervensi a. Monitor irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan.Rasional : : Menyatakan adanya pengumpulan sekretb. Perhatikan pergerakan dada.Rasional : kemungkinan pasien mengalami sesak c. Auskultasi bunyi nafasRasional : Mengetahui adanya pengumpulan sekretd. Atur posisi tidur klien untuk maximalkan ventilasi ( semi fowler )Rasional : : Mengurangi sesak nafase. Ajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalamRasional : mengurangi sesak dan memperlancar O2f. Batasi untuk beraktivitas Rasional : Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia
Kolaborasi a. Berikan terapi oksigenasi sesuai kebutuhanRasional : mengurangi sesak dan memperlancar pernafasan pasien
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Ketidakmampuan ginjal mensekresi air
Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan selama 3 24 jam diharapkan kelebihan volume cairan dapat di atasi
Kriteria Hasil : Tanda vital dalam batas normalTD :N :RRS: Edema berkurang atau hilang Suara paru bersih Balance cairan normal HT normal : Intervensi a. Kaji status cairan ( timbang BB tiap hari,catat intake output, turgor kulit dan adanya edema, distensi leher, tekanan darah, denyut dan irama nadi)Rasional : Pengkajian adalah dasar dan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.b. Batasi masukan cairanRasional : Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluaran urine, dan respon terhadap terapic. Tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan seringRasional : hygiene oral mengurangi kekeringan membrane mukosa mulut.d. Identifikasi sumber potensial cairan ; medikasi dan cairan yang digunakan untuk pengobatan oral dan intravena, makanan.Rasional : Sumber kelebihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi.e. Beritahu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan Rasional : kenyamanan pasien meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan diet
Kolaborasi :
a. Berikan diuretic, contoh : furosemide, spironolakton, hidronolaktonRasional : Diuretic bertujuan untuk menurunkan volume plasma dan menurunkan retensi cairan di jaringan sehingga menurunkan resikoterjadinya edema paru
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, malaise
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 x 24 jam jam klien menunjukan status nutrisi adekuat
Kriteria Hasil : Berat badan normal edema (-) Tidak terjadi mual dan muntah Porsi makan habis Tidak terlihat letih,lesu,lemah,lunglai Intervensi a. Kaji status nutrisi ; perubahan berat badan, nilai laboratorium BUN,Kreatinin.Rasional : Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensib. Awasi konsumsi makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhariRasional : mengidentifikasi kekekurangan nutrisi/kekurangan terapic. Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering. Jadwalkan sesuai kebutuhan dialisisRasional : porsi kecil dapat meningkatkan masukan, tipe dialisis mempengaruhi pola makand. Kaji factor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi ; anoreksia, mual atau muntah, diet yang tidak menyenangkan bagi pasien, depresi,kurang memahami pembatasn diet,stomatitis.Rasional : menyediakan informasi mengenai faktro lain yang dapat dirubah atau dihilangkan untuk meningkatkan masukan oral.e. Berikan perawatan mulut seringRasional : Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makananf. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet.Rasional : mendorong peningkatan masukan dietg. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makanRasional : Faktor yang tidak menyenangkan yang berperan dalam menimbulkan anoreksia dihilangkan.h. Timbang berat badan harianRasional : Untuk memantau status cairan dan nutrisi.
Kolaborasi :
a. Kolaborasi dengan petugas dietRasional : untuk program diet individu untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.b. Kolaborasi pemberian diet tinggi karbohidrat dan pembatasan natrium/kaliunsesuai indikasiRasional : memberuikan nutrien cukup memperbaiki dan menjaga keseimbangan elektrolitc. Kolaborasi pemberian multivitamin; asam askorbat, asam folat, vitamin D, Fe,sesuai indikasi.Rasional : menggantikan kehilangan vitamin karena malnutrisi/anemia selama dialisis.