ncp gagal ginjal - ckd
DESCRIPTION
Laporan praktikum tentang Nutrition Care Process pada pasien CKDTRANSCRIPT
LAPORAN DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIFPENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD). HEMATEMESIS MELENA
Oleh:
Kelompok 8
Nuril Fajeriyati
(G1H012003)
Yukika Fatmalasari
(G1H012030)
Zidna Akmala Dewi
(G1H012038)
Anindita Nur Asilatin
(G1H012045)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
PURWOKERTO2015BAB I
ASESSMENT
1. Anamnesis
a. Identitas pasien
Nama : Sdr. ENo.RN : 787384
Umur : 18 tahunRuang : Mawar 2
Sex : Laki-lakiTgl Masuk : 11 Desember 2012
Pekerjaan : -Tgl Kasus : 12 Desember 2012
Pendidikan : SMPAlamat : Jatilawang
Agama : IslamDiagnosis medis : CKD end stage, hematemesis melena
b. Berkaitan dengan riwayat penyakit
Keluhan utama Muntah darah, sesak
Riwayat penyakit sekarang Sejak 3 hari muntah darah, BAB hitam, pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan sesak, muntah dan lemas.
Riwayat penyakit dahulu -
Riwayat penyakit keluarga -
c. Berkaitan dengan riwayat Gizi
Data Sosio EkonomiPenghasilan : -
Jumlah anggota keluarga : 2 orang
Suku : Jawa
Aktivitas FisikJumlah jam kerja : -
Jumlah jam tidur sehari : 8-9 jam sehari.
Jenis olaharaga : Sepak bola, voli
Frekuensi olahraga : Setiap hari
Alergi Makanan dan diet khusus -
Masalah GastrointestinalNyeri uluh hati (ya), mual (ya), muntah (tidak), diare (tidak), konstipasi (tidak), anorexia (ya), perubahan penciuman/pengecapan (tidak).
Penyakit KronikJenis penyakit : HT
Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut/menelanSulit menelan (ya), stomatitis (tidak), gigi lengkap (ya)
Pengobatan-
Perubahan berat badan-
Mempersiapkan makanan Fasilitas memasak : ada, ibu yang memasak
Fasilitas menyimpan makanan : ada
Riwayat pola makan Makanan pokok 1-2 x/hari dan selingan 1x sehari Makanan pokok : nasi sebanyak 2 centong 1-2 x sehari (7/7), mie instan (2/7) Lauk : tahu, tempe (6/7), ikan keranjang (2/7) lebih sering digoreng Sayur : buncis, labu siam, kangkung lebih sering digoreng Susu bendera cokelat (4/7), kopi 1 gelas/hari (7/7)
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas saudara E berumur 18 tahun didiagnosis medis mengalami CKD end stage dan hematemesis melena.
Pasien mengalami masalah gastrointestinal yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah dan anoreksia
Pasien mempunyai penyakit kronik yaitu hipertensi (HT).
Frekuensi makan pasien sebelum masuk RS adalah 1-2 kali sehari.
Pasien memiliki pola makan tidak begitu beragam yang hanya terdiri dari makanan pokok, lauk nabati, sayur, buah dan konsumsi minum air putih yang kurang. Dan tidak adanya konsumsi lauk hewani dan konsumsi kopi tiap hari.
Pembahasan :
Saudara E berusia 18 tahun didiagnosis menderita CKD (Chronic kidney disease) end stage dan hematemesis melena (muntah dan BAB darah). Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih. Asupan makanan paisen juga dapat mempengaruhi kejadian CKD. Pasien sering mengkonsumsi makanan tinggi protein. Pasien hampir setiap hari mengkonsumsi tahu dan tempe. Selain itu, pasien kurang mengkonsumsi air putih dilihat dari riwayat pola makan pasien yg lebih sering mengonsumsi kopi dan susu setiap harinya. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi kejadian gagal ginjal.Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti the yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas (Nettina, Sandra M. 2001). Hematemesis melena ini dapat disebabkan karena sampah metabolik yang terbentuk akibat gagal ginjal mengganggu saluran pencernaan dan mengakibatkan luka dan perdarahan.Hipertensi yang dialami pasien dapat timbul karena konsumsi kopi yang tinggi. Hipertensi merupakan penyakit yang dapat merupakan faktor penyebab sekaligus dampak dari CKD. Hipertensi berperan mempercepat terjadinya kerusakan glomerural pada CKD, selain itu tingginya tekanan sistolik dan diastolik berpengaruh terhadap keepatan penurunan kerja ginjal. Oleh karena itu, hipertensi yang dialami pasien berhubungan dengan CKD yang dialaminya.Nyeri ulu hati dan mual yang dialami pasien disebabkan karena hematemesis. Selain itu mual dapat terjadi karena CKD karena ammonia yang merupakan sampah metabolik. Pasien mengalami anoreksia yang merupakan akibat dari CKD dan dapat berakibat pada terjadinya malnutrisi pada pasien (Smeltzer dan Bare, 2001).B. Antropometri
a. Data Antropometri
BBUlna
51 kg25 cm
Kesimpulan :
Estimasi Tinggi Badan = 97,252 + 2,645 x panjang ulna (cm)
= 97,252 + 2,645 x 25
= 163,4 cm
Bedasarkan perhitungan estimasi berat badan, pasien memiliki berat badan sebesar 163,4 cm (R. Ilayperuma et al.). BB Ideal
= (TB 100) 10% (TB 100)
= (163,4 100) 10% (163,4 100)
= (63,4) 10% (63,4)
= 57, 06 Kg = = 19,10 kg/m2
Nilai IMT pasien adalah 19,10 kg/m2. Bedasarkan perhitungan IMT pasien, status gizi pasien adalah normal (18,5-22,9 kg/m2) (Sugondo, 2006).
C. Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan urin/darahSatuan/ nilai normalAwal masuk RS (11 desember 2012)Awal kasus (12 desember 2012)Keterangan
Hb*duplo14-18 g/gL7,310,4Rendah
Leukosit 4800-10800 uL8570Normal
Hct 42-52%2028Rendah
Eritrosit 4,7-5,1x106/uL2,5Rendah
Rombosit 150000-450000/Ul161000Normal
MCV79-99 Fl80,8Normal
MCH 27-31 pg29,2Normal
MCHC33-37%36,1Normal
RDW11,5-14,5%13,5Normal
MPV7,2-11,1%9,3Normal
Basofil 0-1%0,1Normal
Eosinofil2-4%0,8Rendah
Batang 2-5%0Rendah
Segmen 40-70%81,4Tinggi
Limfosit 25-40%14,8Rendah
Monosit 2-8%2,9Normal
Bilirubin total 0-1,1 mg/dL0,35Normal
Bilirubin direk 0-0,3 mg/dL0,14Normal
Bilirubin indirek 0-1,1 mg/dL0,21Normal
SGOT 15-37/ Ul18Normal
SGPT 30-65/ Ul29Rendah
Ureum darah 14,98-38,5 mg/dL261,1137,8Tinggi
Kretinin darah 0,8-1,3 mg/dL20,211,46Tinggi
GDS 200 mg/dL83Normal
Natrium 136-145 mmol/L134Rendah
Kalium* duplo 2,5-5,1 mmol/L7,13,7Normal
Klorida 95-107 mmol/L104Normal
HbsAg Non reaktifNon reaktifNormal
Ani HCV Non reaktifNon reaktifNormal
Kesimpulan :
Hb* duplo rendah yang menandakan terjadinya anemia pada pasien
Hct rendah merupakan indikator anemia dan menghambat terjadinya penyerapan kembali natrium (Na) Eritrosit rendah menjadi indikator anemia pada pasien
Ureum darah tinggi menyebabkan uremia yang terjadi karena gangguan renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit
Kretinin darah tinggi karena ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
Natrium rendah berkaitan dengan terjadinya anemia dan penyakit ginjal
Pembahasan :
Anemia sering terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis. 80-90% pasien penyakit ginjal kronik mengalami anemia. The National Kidney Foundations Kidney Dialysis Outcomes Quality Initiative(K/DOQI) merekomendasikan anemia pada pasien penyakit ginjal kronik jika kadar hemoglobin < 11,0 gr/dl (hematocrit < 33%) pada wanita premonopause dan pasien prepubertas, dan 160 mmHg atau diastolic > 100 mmHg termasuk kategori hipertensi tingkat 2 (Sani, 2008). Menurut Wanhyuningsih (2013), menyatakan suhu normal adalah 37oC dan > 37o C termasuk kategori demam sehingga Sdr. E masuk kategori normal. Sedangkan nadi pasien termasuk kedalam kategori normal yaitu 88x/menit dan resiprasi termasuk kategori tinggi (nafas cepat) yaitu 28x/menit (Wahyuningsih, 2013).
Klasifikasi Derajat Hipertensi Berdasarkan JNC 7
Sistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)
Normal120dan80 mmHg
Pre-Hipertensi120 -13980 90
HIPERTENSI
Tingkat 1140 159atau90 -99
Tingkat 2>160>100
Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan. Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) juga berpengaruh pada retensi cairan dan natrium. Retensi cairan dan natrium tidak terkontol dikarenakan ginjal tidak mampu untuk mengonsentrasikan atau mengencerkan urin secara normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari hari tidak terjadi. Natrium dan cairan sering tertahan dalam tubuh yang meningkatkan resiko terjadinya oedema, gagal jantung kongesti, dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi akibat aktivasi aksis renin angiotensin dan kerjasama keduanya meningkatkan sekresi aldosteron. Pasien lain mempunyai kecenderungan untuk kehilangan garam, mencetuskan resiko hipotensi dan hipovolemia. Episode muntah dan diare menyebabkan penipisan air dan natrium, yang semakin memperburukstatus uremik.Takipnea merupakan kondisi tingkat pernapasan lebih cepat dari biasanya dapat dikaitkan dengan penyakit seperti flu atau pilek pada anak-anak. Beberapa penyebab lain termasuk pneumonia dan asma yang dapat meningkatkan laju respirasi. Pada orang dewasa, penyebab takipnea biasanya termasuk asma, infeksi paru-paru seperti pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emboli paru. Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar. Terdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada paru (rongkhi basah), terdapat pembesaran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung. Dan takipnea atau nafas cepat merupakan salah satu tanda dari CKD. (Alam & Hadibroto, 2008)E. ASUPAN ZAT GIZIHasil recall 24 jam diet : Rumah Sakit
Tanggal : 12 Desember 2012
Diet RS : Lunak RP
ImplementasiEnergi (kal)Protein (gr)Lemak (gr)KH (gr)
Asupan oral42,750,609,81
Asupan parenteral
Parenteral (D5)640016
Kebutuhan191934,353,31287,85
% Asupan5,56 %1,75 %0 %8,97 %
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil recall 24 jam diet di Rumah Sakit pada tanggal 12 Desember 2012 dengan jenis makanan lunak diet rendah protein (RP), tingkat konsumsi pasien dengan membandingkan asupan zat gizi dengan kebutuhan pasien dikali 100 % didapatkan hasil kriteria tingkat konsumsi pasien sangat kurang (defisit) yaitu % asupan < 70%.Pembahasan :
Kriteria tingkat konsumsi menurut Studi Diet Total (SDT) 2014 :
Kelebihan 130%
Cukup 100 % - < 130 %
Kurang 70 % - < 100 %
Sangat kurang< 70 %
Berdasarkan hasil recall 24 jam di rumah sakit, didapatkan % asupan kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat adalah < 70 % dimana pasien mengalami inadekuat asupan oral. Kekurangan asupan oral ini disebabkan karna pasien mengalami gagal ginjal kronik (CKD) end stage, hematemesis (muntah darah) dan melena (BAB berdarah). Hal ini juga disebabkan karena pasien mengalami nyeri ulu hati, anoreksia dan mual muntah yang mana pasien mengalami gangguan pada gastrointestinal dan terjadi penurunan nafsu makan yang mengakibatkan penurunan asupan makanan pasien.F. TERAPI MEDIS
Jenis obat/tindakanFungsi Interaksi dengan zat gizi
Dextrosen 5% 10 tpmUntuk resusitasi mmulihkan tubuh dan mencegah syok dan kehilangan cairan.Mengkompensasi kehilangan atau kekurangan karbohidrat dan cairan
Ceftriaxone Mempunyai indikasi : septicemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), meningitis (radang selaput otak), infeksi perut (saluran pencernaan, kandung empedu, peritonitis/radang selaput perut), tulang, sendi dan jaringan lunak, pencegahan infeksi pada pembedahan, infeksi saluran kemih dan ginjal, infeksi pernapasan, infeksi gonokokal. Sednagkan kontra indikasinya adalah hipersensitif terhadap sefalosporin, reaksi pada darah, kelainan saluran pencernaan, reaksi kulit.Masalah gastrointestinal yaitu feses encer/diare, mual, muntah, stomatitis dan glositis.
Kalnex Kalnex termasuk golongan obat tranexamic acid. Tranexemic acid digunakan untuk membantu menghen tikan kondisi pendarahan. Tranexemic acid merupakan agen antifibrinolytic. Golongan obat ini bekerja dengan menghalangi pemecahan.Gangguan GI, mual, pusing, muntah, dan anoreksia.
Adona Mengandung karbazokrom Na sulfonat indikasinya untuk mengatasi pendarahanKehilangan nafsu makan, rasa tidak nyaman pada lambung, dan reaksi hipersensitivitas.
Kesimpulan :
Obat dextrosen dapat mengkompensasi kehilangan atau kekurangan karbohidrat dan cairan, sedangkan obat ceftriaxone dan kalnex dapat membuat pasien terjadi gangguan gastrointestinal, mual muntah. Dan pemberian obat adona dapat menyebabkan pasien menjadi kehilangan nafsu makan dan rasa tidak nyaman pada lambung/perut.BAB III
INTEGRITAS DATA DAN TEORI
BAB III
DIAGNOSIS
1. Domain Intake
NI 2.1 Inadequate Oral Intake
Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)
Kurangnya asupan oralBerkaitan dengan adanya perdarahan gastointestinal, mual, muntah dan anoreksiaDitandai dengan persentase asupan energi 5,56 %, protein 1,75 %, lemak 0 %, karbohidrat 8,97 %
NI 5.4 Decreased Nutrient Needs (Specify)Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)
Penurunan kebutuhan gizi (protein)Berkaitan dengan adanya disfungsi ginjal/ Chronic Kidney Disease (CKD)Ditandai dengan kadar kreatinin darah tinggi, retensi cairan dan natrium serta adanya hipertensi
2. Domain klinis
NC 2.2 Altered Nutrition Related Laboratory Value
Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi Berkaitan dengan adanya gangguan ginjal dan anemia Ditandai dengan kadar ureum 261,1 mg/dL, kreatinin 20,02 mg/dL, Hb 7,3 gr/gL, Hct 20%, eritrosit 2,5 x 106
NC 1.4 Altered GI Function
Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)
Perubahan fungsi gastrointestinal Berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal atau CKDDitandai dengan anoreksia, mual dan muntah
3. Domain behavior
NB 1.1 Food And Nutrition Related Knowledge Deficit
Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)
Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan pangan Berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang beragam Ditandai dengan kurang asupan cairan, kurang konsumsi buah
BAB IV
INTERVENSI GIZI
A. Planning 1. Terapi diet
a. Jenis diet
: Diet Rendah Protein (RP)b. Bentuk maknan
: Lunak c. Frekuensi pemberian
: 3x makanan utama, 3x makanan selingan
d. Cara Pemberian
: Oral
2. Tujuan Intervensia. Mempertahankan status gizi optimal b. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi
c. Mengendalikan kondisi terkait CKD seperti anemia dan hipertensi d. Meningkatkan pengetahuan terkait pola makan yang baik, bergizi dan beragam 3. Prinsip dan syarat diet a. Makanan yang diberikan adalah makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan tidak memberatkan kerja ginjal
b. Kebutuhan kalori cukup yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari.
c. Kebutuhan protein rendah yaitu 0,75 g/Kg BB Ideal/hari.
d. Kebutuhan lemak cukup yaitu 25 % dari total kebutuhan energi.e. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa perhitungan protein dan lemak dari total kebutuhan energi.f. Natrium diberikan 600-800 mg/hari (1,5-2 gram atau sampai sdt per hari). Bahan makanan yang dibatasi seperti bahan makanan yang tinggi natrium seperti ikan asin, telur asin, ebi, jeroan, daging asap, makanan kaleng, makanan yang diawetkan
g. Kebutuhan cairan dibatasi untuk mencegah memperberat fungsi ginjal yaitu 400 600 ml + Cairan yang dikeluarkan4. Perhitungan Diet
a. Perhitungan energi yaitu 35 kkal/Kg BB ideal
Energi = 35 kkal x BB ideal
= 35 kkal x 57,06
= 1997,1 kkalb. Kebutuhan Protein rendah, yaitu sebesar 0,75 g/kg BB ideal= 0,75 x BB ideal= 0,75 x 57,06= 42,795 gr x 4 = 171,18 kkal
c. Kebutuhan lemak diberikan cukup, 25% dari kebutuhan energi total.
= 25% x Energi Total= 25% x 1997,1= 499,275 kkal : 9 = 55,475 gr
d. Kebutuhan Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan lemak
= Energi Total (Protein + Lemak)
= 1997,1 kkal (171,18 kkal + 499,275 kkal)
= 1997,1 kkal 670,455 kkal
= 1326,645 kkal : 4 = 331,7 gr5. Rekomendasi diet
Makanan dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan.WaktuEnergiPresentase
Pagi526,653 kkal25 %
Selingan210,66 kkal10 %
Siang526,653 kkal25 %
Selingan210,66 kkal10 %
Malam421,32 kkal20 %
Selingan210,66 kkal10%
6. Kajian Diet Rumah Sakit
ImplementasiEnergiProteinLemakKarbohidratNatrium
Kebutuhan1997,1 kkal42,795 gr55,475 gr331,7 gr800 mg
Rekomendasi Diet2008,8 kkal41,63 gr70 gr312 gr726,3 mg
% Asupan100,6 %97,3 %126,2 %94,1 %90,8 %
7. Konseling GiziTema
: Tata laksana diet ginjal
Media
: Leaflet tentang diet ginjal serta daftar bahan makanan penukar
Sasaran: Pasien dan keluarga yang merawatnya
Tempat: Ruang rawat pasien
Waktu: +/- 30 menit
Metode: Tanya jawab dan motivasi
Isi mateti: - Penjelasan tentang status gizi pasien saat kini
Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian diet sesuai kondisi pasien
Penjelasan tentang pola makan yang seharusnya dijalankan pasien
B. Implementasi
1. Rekomendasi Diet
WaktuMenuBahan makananBerat (gr)URTKebutuhan zat gizi
Pagi Nasi tim Beras giling 20 2/5 gelas Energi (kkal) = 334,5Protein (gr) = 7,16Lemak (gr) = 17Karbohidrat (gr) = 25
Natrium (mg) = 36,5
Tumis jamur Jamur kuping 15 gelas
Minyak kelapa sawit 101 sendok makan
Pepes ayam Ayam 25 potong sedang
Sayur buncis wortel Buncis 15 gelas
Wortel 151 buah sedang
Buah potong Semangka 1001 potong sedang
Selingan Jus buah Jambu biji 50 buah Energi (kkal) = 334,5Protein (gr) = 7,16Lemak (gr) = 9,6Karbohidrat (gr) = 57Natrium (mg) = 198
Susu kental manis 15 sachet
Agar-agar biskuitagar-agar 101 bungkus
Susu kental manis 502 sachet
Biskuit 203 keping
Siang Nasi tim Beras giling 25 gelas Energi (kkal) = 432Protein (gr) = 9,69Lemak (gr) = 12
Karbohidrat (gr) = 73Natrium (mg) = 29
Wortel 101 buah kecil
Pepes ikan Ikan segar 20 potong
Sop sayur bihunKol kembang 10 gelas
Buncis 101/5 gelas
Wortel 101 buah kecil
Bihun 25 gelas
Kentang 50 1 buah besar
Tumis kacang panjang Kacang panjang 15 gelas
Jagung kuning pipil 101/5 gelas
Minyak Kelapa Sawit101 sendok makan
Buah potong Pepaya 1001 potong besar
Selingan Honey breadRoti putih 502 irisEnergi (kkal) = 481,9
Protein (gr) = 6,3Lemak (gr) = 4,9Karbohidrat (gr) = 107Natrium (mg) = 460
Madu 755 sendok makan
BiskuitBiskuit 30 3 keping
Malam Nasi tim Beras giling 25 gelasEnergi (kkal) = 410,45Protein (gr) = 8,51
Lemak (gr) = 26Karbohidrat (gr) = 36Natrium (mg) = 3,25
Gadon sapi Daging sapi 25 1 potong sedang
Santan 203 sendok makan
Tumis labu siam Labu siam 25 gelas
Minyak kelapa sawit101 sendok makan
Oseng tauge Tauge 20 gelas
Tahu 10 1/5 potong
Minyak kelapa sawit101 sendok makan
Buah potong Mangga harum manis100 buah besar
Selingan Puding jagung Jagung kuning pipil 20 gelas
Energi (kkal) = 70,4Protein (gr) = 2,46Lemak (gr) = 0,7
Karbohidrat (gr) =14Natrium (mg) = 0
Susu skim 255 sendok makan
Agar-agar10 1 bungkus
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Yang DiukurPengukuranEvaluasi/Target
AntropmetriBerat Badan3 hari sekaliMempertahankan status gizi optimal
BiokimiaHb, HCT, eritrosit, ureum dan kreatinin dalam darah3 hari sekaliKadar Hb 14 18 g/dl, kadar HCT 42 52 %, kadar eritrosit 4,7 5,1 x 106/Ul, kadar ureum 14,98 38,5 mg/dl, dan kadar kreatinin 0,8 1,3 mg/dl
Fisik klinisTekanan darah, respirasi, mual, muntah darah, nyeri ulu hati, dan BAB hitamSetiap hariTekanan darah dan respirasi dalam keadaan normal dan keluhan serta rasa nyeri berkurang dan hilang.
Asupan zat giziEnergi, protein, lemak dan karbohidratSetiap hariAsupan mencapai optimal
Evaluasi konselingPengetahuan pasien dan keluarga mengenai prinsip dan syarat diet ginjal Setiap hariMeningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Alam & Hadibroto. (2008). Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia.E.N. Kosasih & A.S. Kosasih,Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik, Edisi 2, Tangerang, 2008.
Frances K. Widmann, alih bahasa : S. Boedina Kresno, dkk.,Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC, Jakarta, 1992.
Husni, 2012. http://hawk-indo.blogspot.com/2012/08/membaca-hasil-lab-darahurine.htmlindonesian diatrans kidney foundation
http://rsudbwi.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/1218/gagal-ginjal-kronik.html http://www.farmasi-id.com
National Kidney Foundation. K/DOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, classification and stratification. Am J Kidney Dis 39: suppl 1, 2002.
Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman praktik keperawatan. Alih bahasa Setiawan, ddk. Jakarta.
Smeltzer C. Suzzane, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajaran Keperawatan Bedah. EGC : Jakarta.
Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit & Dewi Wulandari,Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta, 2004.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta
Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Paien. Graha Ilmu. Yogyakarta
LAMPIRAN
WaktuMenuBahanBrtENERGIProtein (gr)LMKH ACFFeVit. AVit. B1Vit. CNaKChols
( gr )KalHwnNbt(gr)(gr)(mg)(mg)(mg)(SI)(mg)(mg)( mg )( mg )(mg)
Pagi nasi timBeras giling207201,360,1161,2280,1600,02401200
tumis jamurJamur kuping segar152,2500,570,10,10,4514,10,2600,0150,75000
Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000
pepes ayamAyam2575,54,5506,303,5500,38202,50,0202587,515
sayur buncis wortelBuncis155,2500,3601,29,756,60,1794,50,0122,85000
Wortel156,300,1801,45,855,550,1218000,0090,910,536,750
buah potongSemangka1002800,50,26,97120,25900,056000
Sub Total279,54,552,97172527,81161,2886870,1310,536,5144,315
Snackjus buahJambu biji5024,500,450,26,17140,5512,50,0143,5000
Susu kental manis1550,41,2301,58,341,331,40,0376,50,0080,1522,5480
agar-agar biskuitAgar-agar10000004012,50,5000000
Susu kental manis501684,105281381050,12550,0250,5751600
Biscuit2091,601,382,91512,417,40,5400,0180100400
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
Sub Total334,55,331,839,6572381801,723440,06144,2197,52480
Siangnasi timBeras giling259001,70,2201,5350,200,0301,25250
Wortel104,200,1200,93,93,70,0812000,0060,6724,50
pepes ikanIkan segar2022,63,400,904400,2300,010000
sop sayur bihunKol kembang102,500,2400,52,27,20,1190,0116,9334,90
Buncis103,500,2400,86,54,40,11630,0081,9000
Wortel104,200,1200,93,93,70,0812000,0060,6724,50
Bihun259001,180210,48,750,450003,2549,250
Kentang5041,5010,19,65,5280,3500,0558,53,51980
tumis kacang panjangKacang panjang156,600,4101,27,3552,10,1150,250,023,15000
Jagung kuning pipil baru1030,700,790,36,40,914,80,21440,0330000
Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000
buah potongPepaya1004600,501223121,73650,047842210
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
Sub Total4323,46,29127359,22103,689610,21999,729577,20
Snackhoney breadRoti putih50124040,625547,50,7500,05026545,50
Madu75220,500,230603,75120,6800345157,50
biskuitBiscuit30137,402,074,32318,626,10,8100,0270150600
Sub Total481,906,34,910727,485,62,2400,07734602630
Mlmnasi timBeras giling259001,70,2201,5350,200,0301,25250
gadon sapiDaging sapi2551,754,503,502,7542,50,77,50,020000
Santan peras, dengan air2024,400,421,5560,02000,40,864,80
tumis labu siamLabu siam256,500,1501,73,56,250,1350,0054,5000
Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000
oseng tahu taugeTahu106,800,780,50,212,46,30,0800,00601,215,10
Tauge kacang ijo204,600,5800,85,813,80,1620,0143000
Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000
buah potongMangga harumanis1004600,40,2121590,212000,086000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
00000000000000
Sub Total410,454,54,012636461191,49132150,15513,93,25104,90
Snackpuding jagungJagung kuning pipil baru2061,401,580,7131,829,60,42880,0660000
Susu skim2590,88001,330,824,30,0300,010,25000
Agar-agar10000004012,50,5000000
Sub Total70,40,881,580,71472,666,40,95880,0760,25000
Total2008,841,637031247177611,3312950,717171726,3133715
Standar KebutuhanEnergiProteinLmkKH
Pembatasan Asupan Natrium
Pembatasan Asupan Cairan
Pembatasan Asupan Protein
Kadar Ureum dan Kreatinin Darah Meningkat
Hipertensi
Respirasi Meningkat
(www.rsudbwi.banyuwangikab.go.id)
Penurunan Kadar Hb, Hct, Eritrosit Di Dalam Darah
Anemia
Lemah
BAB Hitam
Melena
Muntah Darah
Inadekuat Asupan Oral
Penurunan Nafsu Makan
Mual, Muntah, Anorexia, Nyeri Ulu Hati
Tekanan Darah Tinggi
Pendarahan Dan Gangguan Gastrointestinal
CKD
Kurang Pengetahuan Terkait Gizi dan Pangan
Kurangnya Konsumsi Air Putih
Kelebihan Asupan Protein
Hematemesis
Sesak