ncp gagal ginjal - ckd

34
LAPORAN DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIF PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD). HEMATEMESIS MELENA Oleh: Kelompok 8 Nuril Fajeriyati (G1H012003) Yukika Fatmalasari (G1H012030) Zidna Akmala Dewi (G1H012038) Anindita Nur Asilatin (G1H012045) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: anindita-nur-asilatin

Post on 17-Dec-2015

1.766 views

Category:

Documents


128 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum tentang Nutrition Care Process pada pasien CKD

TRANSCRIPT

LAPORAN DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIFPENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD). HEMATEMESIS MELENA

Oleh:

Kelompok 8

Nuril Fajeriyati

(G1H012003)

Yukika Fatmalasari

(G1H012030)

Zidna Akmala Dewi

(G1H012038)

Anindita Nur Asilatin

(G1H012045)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

PURWOKERTO2015BAB I

ASESSMENT

1. Anamnesis

a. Identitas pasien

Nama : Sdr. ENo.RN : 787384

Umur : 18 tahunRuang : Mawar 2

Sex : Laki-lakiTgl Masuk : 11 Desember 2012

Pekerjaan : -Tgl Kasus : 12 Desember 2012

Pendidikan : SMPAlamat : Jatilawang

Agama : IslamDiagnosis medis : CKD end stage, hematemesis melena

b. Berkaitan dengan riwayat penyakit

Keluhan utama Muntah darah, sesak

Riwayat penyakit sekarang Sejak 3 hari muntah darah, BAB hitam, pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan sesak, muntah dan lemas.

Riwayat penyakit dahulu -

Riwayat penyakit keluarga -

c. Berkaitan dengan riwayat Gizi

Data Sosio EkonomiPenghasilan : -

Jumlah anggota keluarga : 2 orang

Suku : Jawa

Aktivitas FisikJumlah jam kerja : -

Jumlah jam tidur sehari : 8-9 jam sehari.

Jenis olaharaga : Sepak bola, voli

Frekuensi olahraga : Setiap hari

Alergi Makanan dan diet khusus -

Masalah GastrointestinalNyeri uluh hati (ya), mual (ya), muntah (tidak), diare (tidak), konstipasi (tidak), anorexia (ya), perubahan penciuman/pengecapan (tidak).

Penyakit KronikJenis penyakit : HT

Modifikasi diet : -

Jenis dan lama pengobatan : -

Kesehatan mulut/menelanSulit menelan (ya), stomatitis (tidak), gigi lengkap (ya)

Pengobatan-

Perubahan berat badan-

Mempersiapkan makanan Fasilitas memasak : ada, ibu yang memasak

Fasilitas menyimpan makanan : ada

Riwayat pola makan Makanan pokok 1-2 x/hari dan selingan 1x sehari Makanan pokok : nasi sebanyak 2 centong 1-2 x sehari (7/7), mie instan (2/7) Lauk : tahu, tempe (6/7), ikan keranjang (2/7) lebih sering digoreng Sayur : buncis, labu siam, kangkung lebih sering digoreng Susu bendera cokelat (4/7), kopi 1 gelas/hari (7/7)

Kesimpulan:

Berdasarkan data diatas saudara E berumur 18 tahun didiagnosis medis mengalami CKD end stage dan hematemesis melena.

Pasien mengalami masalah gastrointestinal yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah dan anoreksia

Pasien mempunyai penyakit kronik yaitu hipertensi (HT).

Frekuensi makan pasien sebelum masuk RS adalah 1-2 kali sehari.

Pasien memiliki pola makan tidak begitu beragam yang hanya terdiri dari makanan pokok, lauk nabati, sayur, buah dan konsumsi minum air putih yang kurang. Dan tidak adanya konsumsi lauk hewani dan konsumsi kopi tiap hari.

Pembahasan :

Saudara E berusia 18 tahun didiagnosis menderita CKD (Chronic kidney disease) end stage dan hematemesis melena (muntah dan BAB darah). Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih. Asupan makanan paisen juga dapat mempengaruhi kejadian CKD. Pasien sering mengkonsumsi makanan tinggi protein. Pasien hampir setiap hari mengkonsumsi tahu dan tempe. Selain itu, pasien kurang mengkonsumsi air putih dilihat dari riwayat pola makan pasien yg lebih sering mengonsumsi kopi dan susu setiap harinya. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi kejadian gagal ginjal.Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti the yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas (Nettina, Sandra M. 2001). Hematemesis melena ini dapat disebabkan karena sampah metabolik yang terbentuk akibat gagal ginjal mengganggu saluran pencernaan dan mengakibatkan luka dan perdarahan.Hipertensi yang dialami pasien dapat timbul karena konsumsi kopi yang tinggi. Hipertensi merupakan penyakit yang dapat merupakan faktor penyebab sekaligus dampak dari CKD. Hipertensi berperan mempercepat terjadinya kerusakan glomerural pada CKD, selain itu tingginya tekanan sistolik dan diastolik berpengaruh terhadap keepatan penurunan kerja ginjal. Oleh karena itu, hipertensi yang dialami pasien berhubungan dengan CKD yang dialaminya.Nyeri ulu hati dan mual yang dialami pasien disebabkan karena hematemesis. Selain itu mual dapat terjadi karena CKD karena ammonia yang merupakan sampah metabolik. Pasien mengalami anoreksia yang merupakan akibat dari CKD dan dapat berakibat pada terjadinya malnutrisi pada pasien (Smeltzer dan Bare, 2001).B. Antropometri

a. Data Antropometri

BBUlna

51 kg25 cm

Kesimpulan :

Estimasi Tinggi Badan = 97,252 + 2,645 x panjang ulna (cm)

= 97,252 + 2,645 x 25

= 163,4 cm

Bedasarkan perhitungan estimasi berat badan, pasien memiliki berat badan sebesar 163,4 cm (R. Ilayperuma et al.). BB Ideal

= (TB 100) 10% (TB 100)

= (163,4 100) 10% (163,4 100)

= (63,4) 10% (63,4)

= 57, 06 Kg = = 19,10 kg/m2

Nilai IMT pasien adalah 19,10 kg/m2. Bedasarkan perhitungan IMT pasien, status gizi pasien adalah normal (18,5-22,9 kg/m2) (Sugondo, 2006).

C. Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan urin/darahSatuan/ nilai normalAwal masuk RS (11 desember 2012)Awal kasus (12 desember 2012)Keterangan

Hb*duplo14-18 g/gL7,310,4Rendah

Leukosit 4800-10800 uL8570Normal

Hct 42-52%2028Rendah

Eritrosit 4,7-5,1x106/uL2,5Rendah

Rombosit 150000-450000/Ul161000Normal

MCV79-99 Fl80,8Normal

MCH 27-31 pg29,2Normal

MCHC33-37%36,1Normal

RDW11,5-14,5%13,5Normal

MPV7,2-11,1%9,3Normal

Basofil 0-1%0,1Normal

Eosinofil2-4%0,8Rendah

Batang 2-5%0Rendah

Segmen 40-70%81,4Tinggi

Limfosit 25-40%14,8Rendah

Monosit 2-8%2,9Normal

Bilirubin total 0-1,1 mg/dL0,35Normal

Bilirubin direk 0-0,3 mg/dL0,14Normal

Bilirubin indirek 0-1,1 mg/dL0,21Normal

SGOT 15-37/ Ul18Normal

SGPT 30-65/ Ul29Rendah

Ureum darah 14,98-38,5 mg/dL261,1137,8Tinggi

Kretinin darah 0,8-1,3 mg/dL20,211,46Tinggi

GDS 200 mg/dL83Normal

Natrium 136-145 mmol/L134Rendah

Kalium* duplo 2,5-5,1 mmol/L7,13,7Normal

Klorida 95-107 mmol/L104Normal

HbsAg Non reaktifNon reaktifNormal

Ani HCV Non reaktifNon reaktifNormal

Kesimpulan :

Hb* duplo rendah yang menandakan terjadinya anemia pada pasien

Hct rendah merupakan indikator anemia dan menghambat terjadinya penyerapan kembali natrium (Na) Eritrosit rendah menjadi indikator anemia pada pasien

Ureum darah tinggi menyebabkan uremia yang terjadi karena gangguan renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

Kretinin darah tinggi karena ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya

Natrium rendah berkaitan dengan terjadinya anemia dan penyakit ginjal

Pembahasan :

Anemia sering terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis. 80-90% pasien penyakit ginjal kronik mengalami anemia. The National Kidney Foundations Kidney Dialysis Outcomes Quality Initiative(K/DOQI) merekomendasikan anemia pada pasien penyakit ginjal kronik jika kadar hemoglobin < 11,0 gr/dl (hematocrit < 33%) pada wanita premonopause dan pasien prepubertas, dan 160 mmHg atau diastolic > 100 mmHg termasuk kategori hipertensi tingkat 2 (Sani, 2008). Menurut Wanhyuningsih (2013), menyatakan suhu normal adalah 37oC dan > 37o C termasuk kategori demam sehingga Sdr. E masuk kategori normal. Sedangkan nadi pasien termasuk kedalam kategori normal yaitu 88x/menit dan resiprasi termasuk kategori tinggi (nafas cepat) yaitu 28x/menit (Wahyuningsih, 2013).

Klasifikasi Derajat Hipertensi Berdasarkan JNC 7

Sistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Normal120dan80 mmHg

Pre-Hipertensi120 -13980 90

HIPERTENSI

Tingkat 1140 159atau90 -99

Tingkat 2>160>100

Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan. Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) juga berpengaruh pada retensi cairan dan natrium. Retensi cairan dan natrium tidak terkontol dikarenakan ginjal tidak mampu untuk mengonsentrasikan atau mengencerkan urin secara normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari hari tidak terjadi. Natrium dan cairan sering tertahan dalam tubuh yang meningkatkan resiko terjadinya oedema, gagal jantung kongesti, dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi akibat aktivasi aksis renin angiotensin dan kerjasama keduanya meningkatkan sekresi aldosteron. Pasien lain mempunyai kecenderungan untuk kehilangan garam, mencetuskan resiko hipotensi dan hipovolemia. Episode muntah dan diare menyebabkan penipisan air dan natrium, yang semakin memperburukstatus uremik.Takipnea merupakan kondisi tingkat pernapasan lebih cepat dari biasanya dapat dikaitkan dengan penyakit seperti flu atau pilek pada anak-anak. Beberapa penyebab lain termasuk pneumonia dan asma yang dapat meningkatkan laju respirasi. Pada orang dewasa, penyebab takipnea biasanya termasuk asma, infeksi paru-paru seperti pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emboli paru. Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar. Terdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada paru (rongkhi basah), terdapat pembesaran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung. Dan takipnea atau nafas cepat merupakan salah satu tanda dari CKD. (Alam & Hadibroto, 2008)E. ASUPAN ZAT GIZIHasil recall 24 jam diet : Rumah Sakit

Tanggal : 12 Desember 2012

Diet RS : Lunak RP

ImplementasiEnergi (kal)Protein (gr)Lemak (gr)KH (gr)

Asupan oral42,750,609,81

Asupan parenteral

Parenteral (D5)640016

Kebutuhan191934,353,31287,85

% Asupan5,56 %1,75 %0 %8,97 %

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil recall 24 jam diet di Rumah Sakit pada tanggal 12 Desember 2012 dengan jenis makanan lunak diet rendah protein (RP), tingkat konsumsi pasien dengan membandingkan asupan zat gizi dengan kebutuhan pasien dikali 100 % didapatkan hasil kriteria tingkat konsumsi pasien sangat kurang (defisit) yaitu % asupan < 70%.Pembahasan :

Kriteria tingkat konsumsi menurut Studi Diet Total (SDT) 2014 :

Kelebihan 130%

Cukup 100 % - < 130 %

Kurang 70 % - < 100 %

Sangat kurang< 70 %

Berdasarkan hasil recall 24 jam di rumah sakit, didapatkan % asupan kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat adalah < 70 % dimana pasien mengalami inadekuat asupan oral. Kekurangan asupan oral ini disebabkan karna pasien mengalami gagal ginjal kronik (CKD) end stage, hematemesis (muntah darah) dan melena (BAB berdarah). Hal ini juga disebabkan karena pasien mengalami nyeri ulu hati, anoreksia dan mual muntah yang mana pasien mengalami gangguan pada gastrointestinal dan terjadi penurunan nafsu makan yang mengakibatkan penurunan asupan makanan pasien.F. TERAPI MEDIS

Jenis obat/tindakanFungsi Interaksi dengan zat gizi

Dextrosen 5% 10 tpmUntuk resusitasi mmulihkan tubuh dan mencegah syok dan kehilangan cairan.Mengkompensasi kehilangan atau kekurangan karbohidrat dan cairan

Ceftriaxone Mempunyai indikasi : septicemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), meningitis (radang selaput otak), infeksi perut (saluran pencernaan, kandung empedu, peritonitis/radang selaput perut), tulang, sendi dan jaringan lunak, pencegahan infeksi pada pembedahan, infeksi saluran kemih dan ginjal, infeksi pernapasan, infeksi gonokokal. Sednagkan kontra indikasinya adalah hipersensitif terhadap sefalosporin, reaksi pada darah, kelainan saluran pencernaan, reaksi kulit.Masalah gastrointestinal yaitu feses encer/diare, mual, muntah, stomatitis dan glositis.

Kalnex Kalnex termasuk golongan obat tranexamic acid. Tranexemic acid digunakan untuk membantu menghen tikan kondisi pendarahan. Tranexemic acid merupakan agen antifibrinolytic. Golongan obat ini bekerja dengan menghalangi pemecahan.Gangguan GI, mual, pusing, muntah, dan anoreksia.

Adona Mengandung karbazokrom Na sulfonat indikasinya untuk mengatasi pendarahanKehilangan nafsu makan, rasa tidak nyaman pada lambung, dan reaksi hipersensitivitas.

Kesimpulan :

Obat dextrosen dapat mengkompensasi kehilangan atau kekurangan karbohidrat dan cairan, sedangkan obat ceftriaxone dan kalnex dapat membuat pasien terjadi gangguan gastrointestinal, mual muntah. Dan pemberian obat adona dapat menyebabkan pasien menjadi kehilangan nafsu makan dan rasa tidak nyaman pada lambung/perut.BAB III

INTEGRITAS DATA DAN TEORI

BAB III

DIAGNOSIS

1. Domain Intake

NI 2.1 Inadequate Oral Intake

Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)

Kurangnya asupan oralBerkaitan dengan adanya perdarahan gastointestinal, mual, muntah dan anoreksiaDitandai dengan persentase asupan energi 5,56 %, protein 1,75 %, lemak 0 %, karbohidrat 8,97 %

NI 5.4 Decreased Nutrient Needs (Specify)Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)

Penurunan kebutuhan gizi (protein)Berkaitan dengan adanya disfungsi ginjal/ Chronic Kidney Disease (CKD)Ditandai dengan kadar kreatinin darah tinggi, retensi cairan dan natrium serta adanya hipertensi

2. Domain klinis

NC 2.2 Altered Nutrition Related Laboratory Value

Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)

Perubahan nilai laboratorium terkait gizi Berkaitan dengan adanya gangguan ginjal dan anemia Ditandai dengan kadar ureum 261,1 mg/dL, kreatinin 20,02 mg/dL, Hb 7,3 gr/gL, Hct 20%, eritrosit 2,5 x 106

NC 1.4 Altered GI Function

Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)

Perubahan fungsi gastrointestinal Berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal atau CKDDitandai dengan anoreksia, mual dan muntah

3. Domain behavior

NB 1.1 Food And Nutrition Related Knowledge Deficit

Problem (P)Etiology (E)Sign & Symptom (S)

Kurangnya pengetahuan terkait gizi dan pangan Berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang beragam Ditandai dengan kurang asupan cairan, kurang konsumsi buah

BAB IV

INTERVENSI GIZI

A. Planning 1. Terapi diet

a. Jenis diet

: Diet Rendah Protein (RP)b. Bentuk maknan

: Lunak c. Frekuensi pemberian

: 3x makanan utama, 3x makanan selingan

d. Cara Pemberian

: Oral

2. Tujuan Intervensia. Mempertahankan status gizi optimal b. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi

c. Mengendalikan kondisi terkait CKD seperti anemia dan hipertensi d. Meningkatkan pengetahuan terkait pola makan yang baik, bergizi dan beragam 3. Prinsip dan syarat diet a. Makanan yang diberikan adalah makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan tidak memberatkan kerja ginjal

b. Kebutuhan kalori cukup yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari.

c. Kebutuhan protein rendah yaitu 0,75 g/Kg BB Ideal/hari.

d. Kebutuhan lemak cukup yaitu 25 % dari total kebutuhan energi.e. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa perhitungan protein dan lemak dari total kebutuhan energi.f. Natrium diberikan 600-800 mg/hari (1,5-2 gram atau sampai sdt per hari). Bahan makanan yang dibatasi seperti bahan makanan yang tinggi natrium seperti ikan asin, telur asin, ebi, jeroan, daging asap, makanan kaleng, makanan yang diawetkan

g. Kebutuhan cairan dibatasi untuk mencegah memperberat fungsi ginjal yaitu 400 600 ml + Cairan yang dikeluarkan4. Perhitungan Diet

a. Perhitungan energi yaitu 35 kkal/Kg BB ideal

Energi = 35 kkal x BB ideal

= 35 kkal x 57,06

= 1997,1 kkalb. Kebutuhan Protein rendah, yaitu sebesar 0,75 g/kg BB ideal= 0,75 x BB ideal= 0,75 x 57,06= 42,795 gr x 4 = 171,18 kkal

c. Kebutuhan lemak diberikan cukup, 25% dari kebutuhan energi total.

= 25% x Energi Total= 25% x 1997,1= 499,275 kkal : 9 = 55,475 gr

d. Kebutuhan Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan lemak

= Energi Total (Protein + Lemak)

= 1997,1 kkal (171,18 kkal + 499,275 kkal)

= 1997,1 kkal 670,455 kkal

= 1326,645 kkal : 4 = 331,7 gr5. Rekomendasi diet

Makanan dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan.WaktuEnergiPresentase

Pagi526,653 kkal25 %

Selingan210,66 kkal10 %

Siang526,653 kkal25 %

Selingan210,66 kkal10 %

Malam421,32 kkal20 %

Selingan210,66 kkal10%

6. Kajian Diet Rumah Sakit

ImplementasiEnergiProteinLemakKarbohidratNatrium

Kebutuhan1997,1 kkal42,795 gr55,475 gr331,7 gr800 mg

Rekomendasi Diet2008,8 kkal41,63 gr70 gr312 gr726,3 mg

% Asupan100,6 %97,3 %126,2 %94,1 %90,8 %

7. Konseling GiziTema

: Tata laksana diet ginjal

Media

: Leaflet tentang diet ginjal serta daftar bahan makanan penukar

Sasaran: Pasien dan keluarga yang merawatnya

Tempat: Ruang rawat pasien

Waktu: +/- 30 menit

Metode: Tanya jawab dan motivasi

Isi mateti: - Penjelasan tentang status gizi pasien saat kini

Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian diet sesuai kondisi pasien

Penjelasan tentang pola makan yang seharusnya dijalankan pasien

B. Implementasi

1. Rekomendasi Diet

WaktuMenuBahan makananBerat (gr)URTKebutuhan zat gizi

Pagi Nasi tim Beras giling 20 2/5 gelas Energi (kkal) = 334,5Protein (gr) = 7,16Lemak (gr) = 17Karbohidrat (gr) = 25

Natrium (mg) = 36,5

Tumis jamur Jamur kuping 15 gelas

Minyak kelapa sawit 101 sendok makan

Pepes ayam Ayam 25 potong sedang

Sayur buncis wortel Buncis 15 gelas

Wortel 151 buah sedang

Buah potong Semangka 1001 potong sedang

Selingan Jus buah Jambu biji 50 buah Energi (kkal) = 334,5Protein (gr) = 7,16Lemak (gr) = 9,6Karbohidrat (gr) = 57Natrium (mg) = 198

Susu kental manis 15 sachet

Agar-agar biskuitagar-agar 101 bungkus

Susu kental manis 502 sachet

Biskuit 203 keping

Siang Nasi tim Beras giling 25 gelas Energi (kkal) = 432Protein (gr) = 9,69Lemak (gr) = 12

Karbohidrat (gr) = 73Natrium (mg) = 29

Wortel 101 buah kecil

Pepes ikan Ikan segar 20 potong

Sop sayur bihunKol kembang 10 gelas

Buncis 101/5 gelas

Wortel 101 buah kecil

Bihun 25 gelas

Kentang 50 1 buah besar

Tumis kacang panjang Kacang panjang 15 gelas

Jagung kuning pipil 101/5 gelas

Minyak Kelapa Sawit101 sendok makan

Buah potong Pepaya 1001 potong besar

Selingan Honey breadRoti putih 502 irisEnergi (kkal) = 481,9

Protein (gr) = 6,3Lemak (gr) = 4,9Karbohidrat (gr) = 107Natrium (mg) = 460

Madu 755 sendok makan

BiskuitBiskuit 30 3 keping

Malam Nasi tim Beras giling 25 gelasEnergi (kkal) = 410,45Protein (gr) = 8,51

Lemak (gr) = 26Karbohidrat (gr) = 36Natrium (mg) = 3,25

Gadon sapi Daging sapi 25 1 potong sedang

Santan 203 sendok makan

Tumis labu siam Labu siam 25 gelas

Minyak kelapa sawit101 sendok makan

Oseng tauge Tauge 20 gelas

Tahu 10 1/5 potong

Minyak kelapa sawit101 sendok makan

Buah potong Mangga harum manis100 buah besar

Selingan Puding jagung Jagung kuning pipil 20 gelas

Energi (kkal) = 70,4Protein (gr) = 2,46Lemak (gr) = 0,7

Karbohidrat (gr) =14Natrium (mg) = 0

Susu skim 255 sendok makan

Agar-agar10 1 bungkus

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Yang DiukurPengukuranEvaluasi/Target

AntropmetriBerat Badan3 hari sekaliMempertahankan status gizi optimal

BiokimiaHb, HCT, eritrosit, ureum dan kreatinin dalam darah3 hari sekaliKadar Hb 14 18 g/dl, kadar HCT 42 52 %, kadar eritrosit 4,7 5,1 x 106/Ul, kadar ureum 14,98 38,5 mg/dl, dan kadar kreatinin 0,8 1,3 mg/dl

Fisik klinisTekanan darah, respirasi, mual, muntah darah, nyeri ulu hati, dan BAB hitamSetiap hariTekanan darah dan respirasi dalam keadaan normal dan keluhan serta rasa nyeri berkurang dan hilang.

Asupan zat giziEnergi, protein, lemak dan karbohidratSetiap hariAsupan mencapai optimal

Evaluasi konselingPengetahuan pasien dan keluarga mengenai prinsip dan syarat diet ginjal Setiap hariMeningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Alam & Hadibroto. (2008). Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia.E.N. Kosasih & A.S. Kosasih,Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik, Edisi 2, Tangerang, 2008.

Frances K. Widmann, alih bahasa : S. Boedina Kresno, dkk.,Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC, Jakarta, 1992.

Husni, 2012. http://hawk-indo.blogspot.com/2012/08/membaca-hasil-lab-darahurine.htmlindonesian diatrans kidney foundation

http://rsudbwi.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/1218/gagal-ginjal-kronik.html http://www.farmasi-id.com

National Kidney Foundation. K/DOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, classification and stratification. Am J Kidney Dis 39: suppl 1, 2002.

Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman praktik keperawatan. Alih bahasa Setiawan, ddk. Jakarta.

Smeltzer C. Suzzane, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajaran Keperawatan Bedah. EGC : Jakarta.

Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit & Dewi Wulandari,Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta, 2004.

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta

Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Paien. Graha Ilmu. Yogyakarta

LAMPIRAN

WaktuMenuBahanBrtENERGIProtein (gr)LMKH ACFFeVit. AVit. B1Vit. CNaKChols

( gr )KalHwnNbt(gr)(gr)(mg)(mg)(mg)(SI)(mg)(mg)( mg )( mg )(mg)

Pagi nasi timBeras giling207201,360,1161,2280,1600,02401200

tumis jamurJamur kuping segar152,2500,570,10,10,4514,10,2600,0150,75000

Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000

pepes ayamAyam2575,54,5506,303,5500,38202,50,0202587,515

sayur buncis wortelBuncis155,2500,3601,29,756,60,1794,50,0122,85000

Wortel156,300,1801,45,855,550,1218000,0090,910,536,750

buah potongSemangka1002800,50,26,97120,25900,056000

Sub Total279,54,552,97172527,81161,2886870,1310,536,5144,315

Snackjus buahJambu biji5024,500,450,26,17140,5512,50,0143,5000

Susu kental manis1550,41,2301,58,341,331,40,0376,50,0080,1522,5480

agar-agar biskuitAgar-agar10000004012,50,5000000

Susu kental manis501684,105281381050,12550,0250,5751600

Biscuit2091,601,382,91512,417,40,5400,0180100400

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

Sub Total334,55,331,839,6572381801,723440,06144,2197,52480

Siangnasi timBeras giling259001,70,2201,5350,200,0301,25250

Wortel104,200,1200,93,93,70,0812000,0060,6724,50

pepes ikanIkan segar2022,63,400,904400,2300,010000

sop sayur bihunKol kembang102,500,2400,52,27,20,1190,0116,9334,90

Buncis103,500,2400,86,54,40,11630,0081,9000

Wortel104,200,1200,93,93,70,0812000,0060,6724,50

Bihun259001,180210,48,750,450003,2549,250

Kentang5041,5010,19,65,5280,3500,0558,53,51980

tumis kacang panjangKacang panjang156,600,4101,27,3552,10,1150,250,023,15000

Jagung kuning pipil baru1030,700,790,36,40,914,80,21440,0330000

Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000

buah potongPepaya1004600,501223121,73650,047842210

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

Sub Total4323,46,29127359,22103,689610,21999,729577,20

Snackhoney breadRoti putih50124040,625547,50,7500,05026545,50

Madu75220,500,230603,75120,6800345157,50

biskuitBiscuit30137,402,074,32318,626,10,8100,0270150600

Sub Total481,906,34,910727,485,62,2400,07734602630

Mlmnasi timBeras giling259001,70,2201,5350,200,0301,25250

gadon sapiDaging sapi2551,754,503,502,7542,50,77,50,020000

Santan peras, dengan air2024,400,421,5560,02000,40,864,80

tumis labu siamLabu siam256,500,1501,73,56,250,1350,0054,5000

Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000

oseng tahu taugeTahu106,800,780,50,212,46,30,0800,00601,215,10

Tauge kacang ijo204,600,5800,85,813,80,1620,0143000

Minyak kelapa sawit1090,200100000600000000

buah potongMangga harumanis1004600,40,2121590,212000,086000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

00000000000000

Sub Total410,454,54,012636461191,49132150,15513,93,25104,90

Snackpuding jagungJagung kuning pipil baru2061,401,580,7131,829,60,42880,0660000

Susu skim2590,88001,330,824,30,0300,010,25000

Agar-agar10000004012,50,5000000

Sub Total70,40,881,580,71472,666,40,95880,0760,25000

Total2008,841,637031247177611,3312950,717171726,3133715

Standar KebutuhanEnergiProteinLmkKH

Pembatasan Asupan Natrium

Pembatasan Asupan Cairan

Pembatasan Asupan Protein

Kadar Ureum dan Kreatinin Darah Meningkat

Hipertensi

Respirasi Meningkat

(www.rsudbwi.banyuwangikab.go.id)

Penurunan Kadar Hb, Hct, Eritrosit Di Dalam Darah

Anemia

Lemah

BAB Hitam

Melena

Muntah Darah

Inadekuat Asupan Oral

Penurunan Nafsu Makan

Mual, Muntah, Anorexia, Nyeri Ulu Hati

Tekanan Darah Tinggi

Pendarahan Dan Gangguan Gastrointestinal

CKD

Kurang Pengetahuan Terkait Gizi dan Pangan

Kurangnya Konsumsi Air Putih

Kelebihan Asupan Protein

Hematemesis

Sesak