anastetik bab i.docx

31
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan tidak ketinggalan pula perkembangan dibidang kefarmasian, maka dari itu kita sebagai ahli madya farmasi dituntut mempunyai kemampuan yang memadai dan harus siap menghadapi dunia luar yang semakin maju dan kompeten, sehingga harus dapat memahami dan menerapkan semua ilmu yang diperoleh untuk dimanfaatkan & digunakan serta dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, yang nantinya dapat digunakan dalam menghadapi dunia kerja. Untuk itu dengan adanya pelajaran dan praktikum farmakologi ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi ahli madya farmasi yang memiliki kemampuan yang dapat bermanfaat untuk dunia kefarmasian. Dalam praktikum ini, mahasiswa mengadakan percobaan tentang efek anestesi terhadap Fenobarbital, Kloralhidrat, Diazepam pada hewan uji, tetapi kelompok kami hanya melaporkan efek anastesi terhadap Kloralhidrat dan Kloralhidrat + Diazepam. Hewan uji yang digunakan adalah mencit Jantan DDY yang bobot rata-ratanya 20 gram. Hewan uji diberikan perlakuan berbeda yaitu dengan memberikan obat yang berlainan pada masing-masing mencit secara per-oral. Tujuannya adalah untuk membandingkan perlakuan mana yang memberikan efek anestesi paling cepat.

Upload: anisa-khoiriyani

Post on 09-Feb-2016

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: anastetik BAB I.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan tidak

ketinggalan pula perkembangan dibidang kefarmasian, maka dari itu kita sebagai

ahli madya farmasi dituntut mempunyai kemampuan yang memadai dan harus siap

menghadapi dunia luar yang semakin maju dan kompeten, sehingga harus dapat

memahami dan menerapkan semua ilmu yang diperoleh untuk dimanfaatkan &

digunakan serta dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, yang nantinya dapat

digunakan dalam menghadapi dunia kerja.

Untuk itu dengan adanya pelajaran dan praktikum farmakologi ini, diharapkan

mahasiswa dapat menjadi ahli madya farmasi yang memiliki kemampuan yang dapat

bermanfaat untuk dunia kefarmasian. Dalam praktikum ini, mahasiswa mengadakan

percobaan tentang efek anestesi terhadap Fenobarbital, Kloralhidrat, Diazepam

pada hewan uji, tetapi kelompok kami hanya melaporkan efek anastesi terhadap

Kloralhidrat dan Kloralhidrat + Diazepam. Hewan uji yang digunakan adalah mencit

Jantan DDY yang bobot rata-ratanya 20 gram. Hewan uji diberikan perlakuan

berbeda yaitu dengan memberikan obat yang berlainan pada masing-masing mencit

secara per-oral. Tujuannya adalah untuk membandingkan perlakuan mana yang

memberikan efek anestesi paling cepat.

Anestesi adalah keadaan depresi umum beberapa Sistem Saraf Pusat (SSP)

reversible di mana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan sehingga mirip

seperti pingsan. Obat yang dapat menimbulkan anestesi disebut anestetik. Tujuan

pemberian anestetik dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi

rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi reflex terhadap manipulasi

pembedahan, serta menimbulkan pelemasan otot.

Page 2: anastetik BAB I.docx

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perbandingan dari waktu mulai tidur (onset) & lama tidur (durasi)

dari pemberian Kloralhidrat dan kombinasi antara Kloralhidrat ditambah

Diazepam di setiap kelompok?

2. Apakah Kloralhidrat dan kombinasi Klorahidrat dengan Diazepam dapat

memberikan efek hipnotik?

1.3 Tujuan Praktikum

Tujuan Umum :

Mempraktikkan dan mengamati pengaruh efek anestetik Kloralhidrat dan

kombinasi Klorahidrat dengan Diazepam terhadap hewan percobaan mencit.

Tujuan Khusus :

- Membandingkan onset dan durasi tidur Kloralhidrat dan kombinasi

Kloralhidrat dengan Diazepam.

- Dapat memberikan obat secara oral kepada hewan coba

1.4 Manfaat PraktikumMemberikan suatu gambaran mengenai pengaruh cara pemberian kloralhidrat

dan kombinasi kloralhidrat dengan diazepam terhadap efek anestesi dengan hewan

percobaan mencit betina putih. Disamping itu penulisan ini diharapkan akan dapat

memberikan manfaat bagi :

Bagi Penulis

a. Dapat mengetahui obat-obat yang efektif dalam penggunaan anestetik

b. Mampu memberikan obat secara oral pada hewan coba mencit dengan

menggunakan jarum suntik yang ujungnya tumpul (sonde) untuk oral.

Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan tentang cara yang efektif dalam penggunaan anestesi.

Bagi Akademik

2

Page 3: anastetik BAB I.docx

Memberikan masukan – masukan untuk kefektifan dalam pemberian anestesi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Anestetik

Anestetik adalah hilangnya sensasi nyeri (rasa sakit) yang disertai maupun

tidak disertai hilangnya kesadaran. Diperkenalkan oleh Oliver W. Holmes pada tahun

1846. Pada umumnya anestetik terdiri dari anestetik local dan umum.

Anestetik umum dapat memberikan efek analgesia yaitu hilangnya sensasi

nyeri, atau efek anastesia yaitu analgesia yang disertai hilangnya kesadaran.

Sedangkan anestetik lokal hanya dapat menimbulkan efek analgesia. Anastetik

umum bekerja di susunan saraf pusat sedangkan anastetik lokal bekerja langsung

pada serabut saraf di perifer. Anestetik umum bekerja di susunan saraf pusat. Efek

yang ditimbulkan tergantung dari dosis mulai dari sedasi (tenang-mengantuk),

hipnotis (menidurkan), anestesi (hilang kesadaran), koma, dan mati.

Anestetik yang pertama dikenal adalah gas N2O yang disintesis pada tahun

1776. Bebrapa tahun kemudian ditemukan dietil eter yang juga berbentuk gas, tetapi

baru pada pertengahan abang ke-19 keuda zat ini digunakan pada manusia.

Kloroform adalah anastetik berikutnya, yang diperkenalkan oleh Sir James Simpson,

tetapi zat ini ternyata hepatotoksik, dapat menimbulkan aritmia jantung dan depresi

napas, sehingga sebaiknya tidak dipakai lagi.

Pada penggunaan anestesi terdapat beberapa tahap yang perlu diperhatikan,

yaitu :

Tahap analgesia pada tahap ini rasa nyeri hilang dan terasa nyaman.

Tahap eksitasi pada tahap ini akan menyebabkan kesadaran hilang dan

menimbulkan kegelisahan, batuk, muntah, ketawa, nafas tidak teratur,kejang

bahkan dapat menimbulkan kematian.

Tahap anestesia pada tahap ini pernafasan teratur, cepat seperti dalam keadaan

tidur, pada REM pernafasan dada dan perut kemudian menjadi pernafasan perut.

Tahap kelumpuhan sumsum tulang pada tahap ini perut melemah, kolaps

pembuluh darah dan dapat menghentikan detak jantung yang kemudian

menyebabkan kematian.

3

Page 4: anastetik BAB I.docx

Kloralhidrat (C2H3Cl3O2)Kloralidrat : mengandung tidak kurang dari 99,55 dan tidak lebih dari 102,5%

C2H3Cl3O2

Pemerian : Hablur transparan, tidak meleleh basah, tidak berwarna, bau

tajam dan khas, rasa kaostik dan agak pahit, melebur pada suhu

lebih kurang 55° dan perlahan - lahan menguap.

Farmakokinetik : Absorpsinya cepat adan hampir lengkap. Waktu paruh: 8 jam.

Metabolisme: cepat (dalam beberapa menit ) terutama di hati,

pertama-tama diuraikan menjadi triklorasetaldehid, kemudian

dengan reduksi trikloratenol; asam trikorasetat terbentuk karena

oksidasi tidak mempunyaiefek.

Efek samping : Potensiasi penghambatan neurotransmisi oleh GABA di sinaps

semua saraf otak, dan blokade dari pelepasan muatan istrik.

Indikasi : Hipnotik sedativ, sebagai praanestesi medikasi, untuk mengobati

gejala putus obat dengan morfin, alkohol, dan barbiturat

Diazepam (C16H13ClN2O)Diazepam : mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari

101,0% C16H13ClN2O dihitung terhadap zat yang telah

dikeringkan .

Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau atau hampir

tidak berbau, rasa, mula-mula tidak mempunyai rasa, kemudian

pahit.

Farmakokinetik : t½ : Diazepam 20-40 jam, DMDZ 40-100 jam. Tergantung pada

variasi subyek. t½ meningkat pada mereka yang lanjut usia dan

bayi neonatus serta penderita gangguan liver. Perbedaan jenis

kelamin juga harus dipertimbangkan.

Volume Distribusi :Diazepam dan DMDZ 0,3-0,5 mL/menit/Kg.

Juga meningkat pada mereka yang lanjut usia.

Efek samping : mengantuk, amnesia, ketergantungan, gangguan penglihatan,

hipotensi, agranulositosis, reaksi alergi

Indikasi : nyeri ringan sampai sedang, nyeri kolik, nyeri pasca bedah

4

Page 5: anastetik BAB I.docx

5

Page 6: anastetik BAB I.docx

Prosedur pemberian

Oral (pada pemberian kloralhidrat).

Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan

Meletakkan mencit pada alas kawat, biarkan mencit memegang kawat dengan

kaki depannya

Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantara jari telunjuk dan ibu jari

Pindahkan ekornya dari tangan kanan ke tangan kiri diantara jari manis dan jari

kelingking

Melakukan pemberian oral (kloralhidrat) diawali memasukkan ujung sonde ke

dalam mulut

Kemudian secara perlahan dimasukkan melalui dinding mulut atas sampai ke

esophagus

Dorong piston sonde hingga cairan obat masuk seluruhnya.

Oral (pada pemberian kombinasi kloralhidrat dengan diazepam).

Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan

Meletakkan mencit pada alas kawat, biarkan mencit memegang kawat dengan

kaki depannya

Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantara jari telunjuk dan ibu jari

Pindahkan ekornya dari tangan kanan ke tangan kiri diantara jari manis dan jari

kelingking

Melakukan pemberian oral (kloralhidrat+diazepam) diawali memasukkan ujung

sonde ke dalam mulut

Kemudian secara perlahan dimasukkan melalui dinding mulut atas sampai ke

esophagus

Dorong piston sonde hingga cairan obat masuk seluruhnya.

6

Page 7: anastetik BAB I.docx

Hewan Coba

Pada percobaan ini digunakan mencit putih DDY. Mencit digunakan sebagai

hewan coba antara lain karena mencit memiliki respons fisiologis yang hampir sama

dengan manusia, selain itu mencit memiliki karakteristik yang mudah ditangani.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Clasis : Mammalia

Ordo : Rodentia

Familia : Muridae

Sub familia : Murinae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Hewan coba memiliki sifat seperti berikut: mudah ditangani, bersifat penakut,

fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya, kecenderungan untuk bersembunyi,

lebih aktif pada malam hari, dan kehadiran manusia akan menghambat mencit.

Cara memperlakukan mencit adalah mencit diangkat dengan memegang

ujung ekornya dengan tangan kanan, lalu biarkan mencit menjangkau kawat

kandang dengan kaki depannya. Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit

diantara telunjuk dan ibu jari lalu pindahkan ekornya dari tangan kanan ke antara jari

manis dan jari kelingking tangan kiri, sehingga mencit cukup erat dipegang.

Pemberian obat kini dapat dimulai.

Adapun cara pemberian per-oral, bentuk sediaannya harus dalam bentuk

suspensi, larutan, atau emulsi. Cara pemberian ini membutuhkan pertolongan jarum

suntik yang ujungnya tumpul (bentuk bola). Ujung ini dimasukkan ke dalam mulut,

kemudian perlahan-lahan dimasukkan melalui tepi langit-langit ke belakang sampai

esofagus.

Karakteristik Mencit (Mus musculus)

7

Page 8: anastetik BAB I.docx

1. Pubertas 35 hari

2. Masa beranak Sepanjang tahun

3. Hamil 19-20 hari

4. Jumlah sekali lahir 4-12 (biasanya 6-8)

5. Lama hidup 2-3 tahun

6. Masa laktasi 21 hari

7. Frek. kelahiran/tahun 4

8. Suhu tubuh 37,9-39,2oC

9. Kecepatan respirasi 136-216/menit

10. Tekanan darah 147/106 S/D

11. Volume darah 7,5% BB

8

Page 9: anastetik BAB I.docx

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

3.1 Rancangan1. Akan dilakukan uji efek anestesi Kloralhidrat dan kombinasi antara kloralhidrat

dengan Diazepam

2. Cara pemberian oral

3. Dosis Kloralhidrat untuk manusia yaitu 2.500 mg

4. Dosis Diazepam untuk manusia yaitu 100 mg

5. Dosis Kloralhidrat untuk mencit yaitu 6,5 mg/20 g

6. Dosis Diazepam untuk mencit yaitu 0,26 mg/20 g

7. Setiap kelompok praktikum memberi perlakuan yang sama, dosis Kloralhidrat

dan kombinasi antara Kloralhidrat dengan Diazepam disesuaikan dengan berat

mencit

8. Evaluasi data dihitung dengan membandingkan onset dan kalau mungkin durasi

3.2 Tempat dan Waktu

1. Tempat pengambilan data percobaan dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II

2. Tempat pengambilan data percobaan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27

September 2012 pukul 11.00-14.00 WIB

3.3 Prosedur Kerja

1. Semua mencit dipuasakan mulai jam 17.00 (16 jam)

2. Dengan menggunakan kandang bulat, ambil mencit untuk tiap meja

3. Beri nomor mencit, kemudian timbanglah

4. Semua volume direncanakan 0.3 ml/20 g BB mencit

5. Hitung, ukur dosis dan berikan per oral masing-masing Klorahidrat dan

kombinasi antara Kloralhidrat dengan Diazepam

6. Tempatkan masing-masing mencit dalam wadah pengamatan

7. Amati hal-hal yang dapat teramati

9

Page 10: anastetik BAB I.docx

8. Isilah tabel yang tersedia dengan data yang didapat, gabung dengan kelompok

lain

9. Hitung rata-rata onset dan durasi tidur

3.4 Alat dan Bahana. Alat

1. timbangan mencit

2. spuit injeksi dan jarum (1ml), kapas

3. beaker glass, vial, gelas ukur

4. spidol

5. stop watch

6. wadah tempat pengamatan uji anestika.

7. Tissue

b. Bahan

1. Kloralhidrat : 189 mg/9 ml

2. Diazepam : 10 mg/11.5 ml

3. Mencit putih DDY dengan bobot rata-rata 20 gram.

3.5 PerhitunganSediaan :1. Kloralhidrat 2500 mg : 189 mg/9 ml

Perhitungan sediaan yang akan diambil dilakukan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

Mencit kelompok 1 = 27,20 g

Mencit kelompok 2 = 25,50 g

Mencit kelompok 3 = 20,82 g

10

Page 11: anastetik BAB I.docx

Kloralhidrat 2,5Mencit kelompok 1Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20g BB

= 27,2020

x6,50=8,84mg

Dosis yang dibutuhkan = 8,84 mg

Volume yang disuntikan = 8,84189

x 9=0,42ml

Mencit Kelompok 2Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20gBB

Dosis yang di butuhkan = 6,5 mg x 25,5g20g = 8,2875 mg

Volume yang disuntikan = 8,2875mg189mg x 9 ml = 0,39 ml

Mencit Kelompok 3 Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20gBB

Dosis yang dibutuhkan = 6,5 mg x 20,82g20 = 6,76 mg

Volume yang disuntikan = 6,76mg189mg x 9 ml = 0,32 ml

Sediaan : 2. Kloralhidrat 2,5 g + Diazepam 0,1 g : 189 mg/9 ml + 10mg/11,5 ml

Perhitungan sediaan yang akan diambil dilakukan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

Mencit kelompok 1 = 26,20 g

Mencit kelompok 2 = 22,50 g

Mencit kelompok 3 = 28,15 g

11

Page 12: anastetik BAB I.docx

12

Page 13: anastetik BAB I.docx

Kloralhidrat 2,5 + Diazepam 0,1

KloralhidratMencit kelompok 1Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20g BB

= 26,2020

x6,50=8,51mg

Dosis yang dibutuhkan = 8,51 mg

Volume yang disuntikan = 8,51189

x 9=0,40ml

Mencit Kelompok 2Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20gBB

= 6,5 mg x 22,5g20g = 7,3125 mg

Dosis yang dibutuhkan = 7,3125 mg

Volume yang disuntikan = 7,3125mg189mg x 9 ml = 0,348 ml ~ 0,35 ml

Mencit Kelompok 3 Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20gBB

= 6,5 mg x 28,15g20 = 9,14 mg

Dosis yang dibutuhkan = 9,14 mg

Volume yang disuntikan = 9,14mg189mg x 9 ml = 0,43 ml

DiazepamMencit kelompok 1Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20g BB

13

Page 14: anastetik BAB I.docx

= 26,2020

x 0,26=0,34mg

Dosis yang dibutuhkan = 0,34 mg

Volume yang disuntikan = 0,3410

x 11,5=0,39ml

Mencit kelompok 2Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20g BB

= 22,5020

x 0,26=0,2925mg

Dosis yang dibutuhkan = 0,2925 mg

Volume yang disuntikan = 0,292510

x11,5=0,336ml ~ 0,34 ml

Mencit kelompok 3Dosis mencit = 2500 mg x 0,0026 = 6,5 mg / 20g BB

= 28,1520

x0,26=0,36mg

Dosis yang dibutuhkan = 0,36 mg

Volume yang disuntikan = 0,3610

x 11,5=0,42ml

3.6 Definisi Operasional Mulai tidur: Selesai disuntik, mencit ditelentangkan di tengah bejana, di atas

kapas, dipanasi lampu, tidak mampu tengkurap

Bangun: Mencit tengkurap sendiri dan bergerak meninggalkan pusat bejana

Onset: Waktu jarum suntik dicabut – waktu mulai tidur (menit)

Durasi: Waktu mulai tidur – waktu bangun (menit)

14

Page 15: anastetik BAB I.docx

15

Page 16: anastetik BAB I.docx

3.7 Cara AnalisisCara analisis yang digunakan adalah dengan mengamati dan menganalisa

perbandingan onset dan durasi dari dari masing-masing mencit yang telah diberikan

obat secara per-oral antara lain kloralhidrat dan kombinasi antara kloralhidrat dengan

diazepam.

16

Page 17: anastetik BAB I.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Kelompok 3Dari penelitian yang dilakukan diperoleh data dalam :

No.mencit

PerlakuanBerat

(g)Obat(ml)

Waktu Onset Waktubangun

DurasiKeteranganOral Tidur (‘) Aver (‘) aver

I+ F0,6 24,82 0,3 12.06 - - 21,7’ - - - Tidak tidur

+ K2,5 20,82 0,32 12.06 12.11 05 32,33’ 12.30 19 11’

+I F0,6+D0,1 27,160,4

0,4112.07 12.44 37 > 17.30

> 5

jam

198,

67

+II K2,5+D0,1 28,150,4

0,4212.08 12.14 06 10’ 16.40 266

173,

67’

Hasil penelitian KloralhidratDari penelitian yang dilakukan diperoleh data dalam :

No.mencit

PerlakuanBerat(gr)

Obat(ml)

Waktu Onset Waktubangun

DurasiKeteranganOral Tidur (‘) Aver (‘) Aver

II K 27,2 0,42 12.02 12.13 1132,33

12.27 14

11’-- I K 25,5 0,39 11.56 12.04 81 14.54 170

+ K 20,82 0,32 12.06 12.11 05 12.30 19

17

Page 18: anastetik BAB I.docx

Hasil penelitian Kloralhidrat + DiazepamDari penelitian yang dilakukan diperoleh data dalam :

No.mencit

PerlakuanBerat(gr)

Obat(ml)

Waktu Onset Waktubangun

DurasiKeteranganOral Tidur (‘) Aver (‘) aver

I- K + D 26,2 0,79 12.04 12.10 06

10’

14.45 155’

173,6

7’-- III K + D 22,5

0,35

0,3411.59 12.16 18 14.16 120’

+ II K + D 28,150,4

0,4212.08 12.14 06 16.40 266’

DIAGRAM 1Perbandingan Onset pada Kloralhidrat

Kloral 1 Kloral 2 Kloral 30

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kloral 1Kloral 2Kloral 3

18

Page 19: anastetik BAB I.docx

DIAGRAM 2Perbandingan Onset pada Kloralhidrat + Diazepam

K2.5 + D0.1 (1) K2.5 + D0.1 (2) K2.5 + D0.1 (3)02468

101214161820

K2.5 + D0.1 (1)K2.5 + D0.1 (2)K2.5 + D0.1 (3)

DIAGRAM 3Perbandingan Durasi pada Kloralhidrat

Kloral 1 Kloral 2 Kloral 30

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Kloral 1Kloral 2Kloral 3

19

Page 20: anastetik BAB I.docx

Diagram 4Perbandingan Durasi pada Kloralhidrat + Diazepam

K2.5 + D0.1 (1) K2.5 + D0.1 (2) K2.5 + D0.1 (3)0

50

100

150

200

250

300

K2.5 + D0.1 (1)K2.5 + D0.1 (2)K2.5 + D0.1 (3)

4.2 Pembahasan

Praktek kali ini membandingkan onset dan durasi dari mencit yang diberikan

perlakuan kloralhidrat dan kombinasi kloralhidrat dengan diazepam yang dilakukan

pada 1 ekor mencit secara oral.

Pada tabel di atas, perlakuan Kloralhidrat dan kombinasi kloralhidat dengan

diazepam pada hewan uji coba terlihat cukup efektif untuk membuat mencit tertidur

terbukti dari percobaan 3 ekor mencit, tiga diantaranya tertidur. Sehingga dalam

kasus ini diperoleh onset rata-rata 32,33 menit pada Kloralhidrat dan 10 menit pada

kombinasi Kloralhidrat dengan Diazepam. Sedangkan durasi rata-rata 11 menit pada

Kloralhidrat dan 173,67 menit pada kombinasi Kloralhidrat dengan Diazepam.

Tetapi dari kedua perlakuan ini, yang paling efektif adalah pada kloralhidrat

dikombinasi dengan diazepam dengan onset 10 menit dan durasi 173,67 menit.

20

Page 21: anastetik BAB I.docx

Bab VKesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai

berikut

1. Pengaruh efek anestesi pada pemberian kloralhidrat memberikan efek

anestesi yang baik pada mencit dimana ketiga mencit dapat tertidur, dengan

rata-rata waktu Onset = 32,33 menit dan rata-rata waktu Durasi = 11 menit

2. Pengaruh efek anestesi pada pemberian kombinasi kloralhidrat dengan

diazepam memberikan efek anestesi yang baik pada mencit dimana ketiga

mencit dapat tertidur, dengan rata-rata waktu Onset = 10 menit dan rata-rata waktu Durasi = 173,67 menit

3. Cara pemberian anestesi pun berpengaruh terhadap kecepatan efek yang

ditimbulkannya.

5.2 Saran

1. Untuk mendapatkan efek anestesi paling efektif sebaiknya mencit diberikan

kloralhidrat yang dikombinasi dengan diazepam, karena durasi yang diperoleh

dari kombinasi kloralhidrat dengan diazepam memiliki durasi yang lebih lama

dibandingkan dengan mencit yang hanya diberikan kloralhidrat.

2. Ketika mengambil sediaan menggunakan sonde, sebaiknya harus lebih teliti,

jangan sampai dosis kurang atau lebih dan pastikan sudah tidak ada

gelembung dalam sonde.

3. Sebelum mengambil Diazepam, sebaiknya diaduk terlebih dahulu, karena

sediaan Diazepam berupa suspensi.

21

Page 22: anastetik BAB I.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Farmakope Indonesia edisi III. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

2. Anonim, Famakope Indonesia edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indoesia.

3. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. Obat – Obat Penting edisi VI. 2006.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

4. Handoko, T, Suharto, B. Farmakologi dan Terapi edisi IV. 1995. Jakarta : Bag

Farmakologi FKUI Jakarta.

5. Pengantar Praktikum Farmakologi

6. Farmakologi dan Toksikologi

22

Page 23: anastetik BAB I.docx

23