bab i, bab ii, bab iii, daftar pustaka.docx

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Martha Elizabert Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennesse di Knoxville pada tahun 1931.Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933.Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937.Pada tahun 1945 beliau mendapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakulitas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Azzona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dengan memperoleh gelar MPH tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi kepala bagian keperawatan di New York Universitas pada tahun 1954. 1

Upload: andreaskristanto

Post on 29-Nov-2015

90 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Martha Elizabert Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas,

Texas.Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas

Tennesse di Knoxville pada tahun 1931.Beliau masuk sekolah keperawatan di

RSU Knoxville pada September 1933.Beliau menerima gelar Diploma

Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody

College di Masville pada tahun 1937.Pada tahun 1945 beliau mendapat gelar MA

dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakulitas Keguruan

Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari

pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Azzona pada tahun

1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre

MD dengan memperoleh gelar MPH tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi

kepala bagian keperawatan di New York Universitas pada tahun 1954.

Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan

Keperawatan bagian keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam

pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pension dengan hormat dengan memakai

gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai

beliau meninggal pada 13 Maret 1994.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia

(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam

1

Page 2: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

semesta.Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan

(Lutjens, 1995).Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki

integritas diri dan menunjukkan karakteritik yang lebih dari sekedar gabungan

dari beberapa bagian (Rogers 1970).

Manusia yang utuh merupakan “ Empat sumber dimensi energy yang

diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan

kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya “

(Maminer – toey,1994).

Keempat dimensi yang di gunakan oleh Marhta E. Rogers sumber energy,

keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas

manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana

berkembang.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana definisi konsep keperawatan menurut martha E. Rogers ?

2. Bagaimana perinsip – perinsip dasar keperawatan menurut martha E.

Rogers ?

3. Bagaimana perbedaan antara teori martha E. Rogers dengan teori

keperawatan yang lain ?

4. Bagaimana inplementasi keperawatan dari martha E. Rogers ?

2

Page 3: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

1.3 Tujuan :

Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan

menurut Martha E. Rogers serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik

keperawatan.

Khusus

1. Untuk megetahui pengertian konsep keperawatan menurut martha E.

Rogers.

2. Untuk mengetahui perinsip – perinsip dasar keperawatan menurut

martha E. Rogers.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara teori martha E. Rogers dengan

teori keperawatan yang lain.

4. Untuk mengetahui inplementasi keperawatan dari martha E. Rogers.

3

Page 4: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 BIOGRAFI

Martha E Rogers lahir pada 12 mei 1914 di Dallas,Texas. Ia meraih gelar diploma

ilmu keperawatan dari general hospital school of nursing pada tahun 1936.tahun

1937,ia menerima B.S.dari George Peabody College di Nashville,tennesse.gelar sarjana

lainnya adalah M.A. dibidang supervisi keperawatan kesehatan masyarakat (public

health nursing supervision) dari Teacher’s College,University Of Columbia,New York

tahun 1945. Gelar M.P.H. dan Sc.D. ia peroleh dari john hopkins university di Baltimore

masing-masing pada tahun 1952 dan tahun 1954.

2.1.1 Teori yang dikemukan Martha E. Rogers

1. defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan

dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam

4

Page 5: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip

dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.Ilmu keperawatan adalah ilmu

kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan

perkembangan manusia.

Rogers mengungkapkan bahwa aktifitas yang di dasar prinsip-prinsip

kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers

merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,

pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan

adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi

keterampilan, dan teknologi. Aktifitas keperawatan meliputi pengkajian,

intervensi, dan pelayanan rehabilitative senantiasa berdasar pada konsep

pemahaman manusia/individu seutuhnya.

2. Asumsi Dasar

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam

semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah

dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.

Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan

perkembanagn manusia secara langsung.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers

(1970) ada lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:

5

Page 6: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

a. Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan

mewujudkan karakteritik yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian-

bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan menghilang

lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan

secara konstab mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang

memiliki kepribadian unik, antara satu dan lsinnya berbeda di beberapa

bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika

semuanya dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu

subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat sari

system kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak

dijumpai.

b. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energy.

Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energy

dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan

lingkungan sebagai factor eksternal pada seorang individu dan

merupakan satu kesatuan yanh utuh dari semua hal.

c. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak

dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu. Individu tidak pernah dapat

mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses

kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dala

satu kesatuan ruang waktu secara terus-menerus. Akibatnya seorang

individu tidak akan pernah kembali ata menjadi seperti yang diharapkan

semula.

6

Page 7: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

d. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yang

inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan pengatuan diri, ritme dan

teoripengaruh energy. Mereka member kesatuan keanekaragaman dan

mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.

e. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berfikir,

sensasi dan emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi

siapa dan keluasan dari alam semesta ini. Dari keseluruhan bentuk

kehidupan di dunia hanya manusia yang berfikir dan menerima dan

mempertimbangkan luasbya dunia.

Berdasarkan pada asumsi-asumsi, terdapat empat batasan utama yang

ditunjukan oleh Martha E rogers :

1. Sumber energi

2. Keterbukaan

3. Pola-pola perilaku

4. Ukuran-ukuran empat dimensi

Disini terdapat elemen elemen yang saling berhubungan pada ini adalah

manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu

mampu mengambil energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan

energi dan informasi untuk lingkungan. Karena pertukaran ini individu adalah

sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi asumsi utama Martha E

7

Page 8: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

rogers. Terdapat persamaan kekuatan antara anggapan dasar Rogers dan sistem

teori umum lainnya. Menurut Von bertalanffy (1968), sebuah sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang dihubungkan, seperti sebuah sistem hidup

dan energi dasar, individu memiliki kecakapan dalam memanfaatkan energi dan

informasi dari lingkungan dan energi bebas dan informasi kepada lingkungan.

Martha E Rogers mengemukakan empat konsep besar termasuk dan

menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu

yang individu utuh. Manusia dan lingkungan saling bertukar energi. Proses yang

terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu

sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola

kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, merasakan,

berfikir,emosi,membayangkan,dan memisahkan. Manusia memiliki empat

dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan

ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbedasatu sama lain dan

tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan,keperawatan dan

kesehatan.

2.1.2 Prinsip-prinsip Hemodinamika

Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip

hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :

1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang

menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara

berkesinambungan.

8

Page 9: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan

perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat

dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan

perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih

tinggi pada gelombang perubahan.

3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan

manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan

dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan

yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan

interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan

menyatakan ritmitasi.

2.1.3 Perbandingan dengan Teori Lain

Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada

umumnya.Prinsip hemodinamika yaitu helicy dibandingkan pada prinsip

equifinalli dan negetropi.Equifinally merupakan sistem terbuka yang mungkin

dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuran yang

mempunyai tujuan.

2.1.4 Teori dan 4 konsep Martha E. roger

Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan

alam semesta seperti antropologoi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi,

perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan

9

Page 10: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

manusia. Menurut nya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai

lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

Asumsi dasar teori Roger tentang manusia adalah:

1. Manusia adalh kesatuan utuh yg tidak dapat dipisahkan antara satu

dengan yang lain.

2. Manusia berinteraksi langsung dengan lingkungan di sekelilingnya.

3. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatuyang unik..jalan hidup

seseorang berbeda dengan orang lain.

4. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.

5. Manusia d ciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.

Misalnya dalam hal sifat dan emosi.

Secara singkat dapat d simpulkan bahwa teori Roger berfokus pada manusia

sebagai kesatuan yang utuh dalam siklus kehidupannya. Menurutnya, lingkungan

adalah segala hal yang berada di luar diri individu.

Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar.

Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan

sebagai suatu yang individu utuh.Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar

energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan

berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut

merupakan pola kehidupan.Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,

merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai

empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan

ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan

10

Page 11: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan

kesehatan.

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam

intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan

akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan

diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan

perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain

secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat

disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran

penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk

mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang

utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.

Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan

individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan

memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan

partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan

manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam

merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan

masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

1) Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang

pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan

alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan

11

Page 12: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan

pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu sisi.

Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.

2) Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal

merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai

asumsi pada prinsip hemodinamika.

3) Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan

sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan.Itu dinyatakan oleh Martha E

Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana.Meskipun memberikan kaitan

dalam pemahaman.Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem

terbuka yang sangat kompleks.

4) Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.

5) Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin

ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.

6) Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.

7) Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip

tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

2.1.5 Komponen dalam proses keperawatan Prinsip Hemodinamik

Integrality Resonancy Helicy

Komponen Pengkajian Keperawatan Mengkaji interaksi antara indvidu

dan lingkungan, bagaimana keduannya saling mempengaruhi Mengkaji kejadian

yang bervariasi selama proses kehidupan Mengkaji ritmisasi pola kehidupan dan

12

Page 13: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

lingkungan perubahan waktu dan perubahan kebutuhan yang terjadi selama

terjadinya perubahan pola kehidupan yang berirama mengkaji tujuan hidup.

Komponen Diagnosa Keperawatan Menggambarkan pengabungan medan energi

antara individu dengan lingkungan Menggambarkan proses kehidupan yang

bervariasi sebagai individu yang utuh Menggambarkan pola yang berirama

antara individu dan lingkungan.

Komponen Rencana dan Implementasi Keperawatan Menciptakan

lingkungan yang sebaik baiknya bagi individu Mendukung atau memodifikasi

variasi proses kehidupan individu dalam konteks seutuhnya Mendukung

terciptanya dinamisasi pola yang berirama antara individu dan lingkungan.

Menerima perbedaan sebagai evolusi yang cepat

Komponen Evaluasi Keperawatan Mengevaluasi perubahan di dalam

integrasi lingkungan dan individu Mengevaluasi modifikasi yang diciptakan dalam

variasi proses kehidupan manusia Mengevaluasi pola yang berirama dari individu

dan lingkungan. Mengevaluasi hasil yang di harapkan.

Menggunakan Prinsip-prinsip Roger dalam Proses Keperawatan

Prinsip – prinsip hemodinamika memberi petunjuk untuk mengetahui

hubungan antara perkembangan individu dengan alam sebagai respon sehat

yang berhubungan dengan masalah yang terjadi.

Kesuksesan menggunakan prinsip hemodinamika perlu pertimbangan perawat

dan melibatkan baik perawat maupun klien dalam proses keperawatan. Jika

sesuatu di luar individu adalah bagian dari lingkungan maka perawat menjadi

bagian dari lingkungan klien.

13

Page 14: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

Keperawatan bekerja dengan klien bukan untuk untuk klien. Ini meliputi

proses keperawatan dengan menunjukkan bahwa perawat memperhatikan

manusia secara keseluruhan, tidak cukup satu aspek, satu masalah, atau terbatas

pada pemenuhan kebutuhannya saja.

2.1.6 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset

Keperawatan

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara

langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.

Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan

tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita

profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti

konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas

tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas

dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam

keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian

keperawatan.

2.1.7 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan

Keperawatan

Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali

program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini

adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu

14

Page 15: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan

bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang

tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk

menempuh pendidikan dalam keperawatan.

2.1.8 Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik

Keperawatan

Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari

konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan.

Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan,

yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E

Rogers.

1) Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

2) Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar

3) Penyesuaian terhadap pola

4) Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan

dalam proses penyembuhan.

5) Menunjukkan suatu perubahan yang positif

6) Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan

7) Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

15

Page 16: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

2.1.9 Bagan Ilustrasi Dinamisme Proses Keperawatan Martha E. Rogers

Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers

membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Manusia Lingkungan

Sehat Secara terus menerus berhubungan dengan individu

Sejahtera Melakukan pertukaran energi dengan individu

Profesi memberikan pelayanan kepada semua orang, memaksimalkan potensi

kesehatan dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan

Konsep diambil dari studi dan observasi manusia yang memberikan dasar untuk

model konseptual.

Teori Konseptual

Konsep manusia seutuhnya :

1. Medan energi

2. Keterbukaan

3. Pola

4. Dimensi

Prinsip Hemodinamik :

1. Integrality

2. Resonancy

3. Helicy

Praktik Keperawatan

16

Page 17: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

“Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang di

manapun mereka berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi

individu, keluarga dan kelompok (Rogers, 1985)”

Model konseptual mamberikan fokus keperawatan

Ilmu keperawatan memberikan pengetahuan yang menjadi dasar praktik

keperawatan

Ilmu keperawatan

Riset : Pengetahuan dan aplikasi.

Teori : Dikembangkan untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan memprediksi.

17

Page 18: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan

mendukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan

mengembangkan pengetahuan dari ilmu – ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga

dengan ilmu keperawatan itu sendiri, ilmu keperawatan bertujuan untuk

memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian

ilmiah dan analisis logis dan kemampuan menerapkannya dalam praktik

keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan

terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.

3.2 Saran

Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk

acuan tindakan proses keperawatan. Menjedi tambahan pengetahuan tentang

teori keperawatan. Makalah ini akan lebih baik jika para pembaca memberikan

tambahan saran untuk menjadikan makalah ini sempurna.

18

Page 19: BAB I, BAB II, BAB III, daftar pustaka.docx

DAFTAR PUSTAKA

19