lap. kiman modul i.docx

40
PERCOBAAN I A. JUDUL : Alkali Tanah B. TUJUAN : Mempelajari sifat unsur alkali tanah C. DASAR TEORI Unsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.Unsur-unsur alkali jarang larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut, maka disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalisium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi. Sementara unsur yang paling sedikit dari golongan II A adalah radium sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat Ca dan Mg.Dibandingkan dengan unsur-unsur alkali, unsur-unsur alkali tanah mempunyai titik leleh,

Upload: weedhy-kha-gleda

Post on 08-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Kiman Modul I.docx

PERCOBAAN I

A. JUDUL : Alkali Tanah

B. TUJUAN : Mempelajari sifat unsur alkali tanah

C. DASAR TEORIUnsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif.

Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan

unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.Unsur-unsur alkali jarang

larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak

larut, maka disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri

dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium

(Ra). Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalisium dan

magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit

bumi. Sementara unsur yang paling sedikit dari golongan II A adalah radium sebab bersifat

radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Dalam percobaan ini akan dipelajari

beberapa sifat Ca dan Mg.Dibandingkan dengan unsur-unsur alkali, unsur-unsur alkali tanah

mempunyai titik leleh, kerapatan, dan kekerasan yang tinggi. Sebab ikatan logam antara atom-

atomnya kuat. Sehingga logam alkali tanah lebih bersifat logam dibandingkan logam alkali.

Logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air, udara, halogen, hidrogen, belerang, asam dan

basa kuat, meskipun tidak semuanya dapat bereaksi.

Logam magnesium banyak dijumpai disumbernya, yaitu air laut, sedangkan kalsium

banyak dijumpai yaitu batu kapur (CaCO3), pualam (CaCO3) dan gips (CaSO4.2H2O).

Sedangkan magnesium dijumpai sebagai amgnet (MgCO3) dan kiserit (MgSO4). Campuran

magnesium dan kalsium ditemukan pada dolomite (CaCO3.MgCO3) dan asbes

(CaSiO3.3MgSiO3). Selain itu ada juga ditemukan pada karnalit (KCl.MgCl.6H2O) dan mika (K-

Mg-Al silikat).

Sumber utama dari berilium adalah beryl dengan rumus Be3Al2(SiO3)6. kristal beryl

setelah digosok disebut manikam (zamrud, emerald). Suatu permata yang terkenal,

sedangkan sronsium ditemukan pada bijih strontianit (SrCO3) dan selestit (SrSO4). Barium

ditemukan dalam bijih barit (BaSO4) dan loterit (BaCO3). Oleh kaena sifatnya yang mudah

Page 2: Lap. Kiman Modul I.docx

melepas elektron, maka logam–logam alkali tanah bersifat reduktor kuat, meski tidak sekuat

unsur–unsur alkali. Logam–logam alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan halogen dan

belerang.

M + X2 → MX2 (halida)

M + S → MS (sulfida)

Pada suhu tinggi unsur alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan karbon.

M + N2 → M3N2 (nitrida)

M + 2O → MO2 (karbida)

Logam alkali tanah juga mampu bereaksi dengan air membentuk basa dan gas H2.

M (s) + 2H2O (l) → M(OH)2(s) + H2 (g)Berilium praktis tidak bereaksi dengan iar, sebab akan segera terbentuk lapisan tipis BeO

yang melindungi permukaan logam. Magnesium hanya mampu bereaksi dengan air panas.

Hanya kalsium, stronsium, dan barium yang dapat beraeaksi denga air dingin. Semua

senyawa kalsium, stronsium dan barium berikatan ionik yang menandung ion–ion Ca2+, Sr2+,

atau Ba2+. Hampir semua senyawa magnesium berikatan ionik, hanya dalam senyawa organik

seperti CH3MgBr dan Mg(C2H5)2 dengan membentuk ikatan kovalen. Sebaliknya, sebagian

besar senyawa berilium berikatan kovalen. Senyawa–senyawa hidroksida alkali tanah, kecuali

(Be(OH)2) merupakan basa–basa kuat.

M (OH)2(s) → M2+(aq) + 2OH-(aq)Be(OH)2 tergolong basa lemah sebab hanya erionisasi sedikit sekali, bahkan menunjukkan

sifat amfoter. Beberapa kegunaan dari senyawa alkali tanah yaitu :

1. Mg(OH)2 sebagai antasida (obat maag)

2. MgSO4 sebagai obat pencahar usus, pupuk tanaman.

3. MgCO4 sebagai bahan cat

4. CaSO4 untuk zat pengering, pembuatan keramik gips (penyambung tulang)

5. CaC2 sebagai bahan pembuat gas asetilena

6. CaCl2 sebagai zat pengering

7. Sr(NO3)2 sebagai sumber nyala merah pada kembang api

8. BaSO4 sebagai bahan cat

Kereaktifan unsur–unsur alkali tanah menunjukkan kecenderungan perubahan yang

jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.

Page 3: Lap. Kiman Modul I.docx

Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan

+2.Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen.

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan

antaratom menurun.Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah

panjang.Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta

cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak

dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.

Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem

periodik.Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang.Energi ionisasi kedua

dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2.Akibatnya,

unsurunsur cukup reaktif.KN ereaktifan logam alkali meningkat dari atas kebawah dalam

sistem periodik.Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi

agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air.Adapun kalsium dan logam alkali

tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida.Barium dapat

membentuk peroksida.Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi

oksida pada 700°C.Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk

logam hidrida.Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi

dengan bantuan katalis MgI2.

Ca(s) + H2(g) → CaH2(s)

Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida,

dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:

Mg(s) + N2(g)→ Mg3N2(s)

Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat

memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan

magnesium putih terang.

Sifat Fisik

1. Lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium

Page 4: Lap. Kiman Modul I.docx

2. Memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Disebabkan oleh kehadiran dua valensi elektron

pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat daripada terjadi

di golongan 1A.

3. Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:

Putih cemerlang : Mg

Merah bata : Ca

Merah : Sr

Hijau : Ba

4. Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil

daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s

relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion.

Sisa elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping

meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran

ion.

Sifat Kimia

1. Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang

kuat dari logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di golongan.Begitu

dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:

2Mg (s) + O2(g) 2MgO (s)

Ca (s) + Cl2(g) CaCl2(s)

2. Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang

menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak.

3. Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen:

Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2(g)

4. Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi

kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih

berawan hemat larut kalsium hidroksida.

5. Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan,

membentuk hidrida:

Ca (s) + H2(g) CaH2(s)

Page 5: Lap. Kiman Modul I.docx

D. ALAT & BAHAN:

Alat yang di gunakan:

No Nama Alat Fungsinya

1. Untuk mencampurkan larutan

Page 6: Lap. Kiman Modul I.docx

Batang Pengaduk

2.

Cawan Petri

Sebagai wadah untuk menampung sampel yang

akan di panaskan

3.

Corong

Untuk menyaring

4. Tempat larutan

Page 7: Lap. Kiman Modul I.docx

Gelas Kimia

5.

Gelas Ukur

Untuk mengukur suatu larutan dalam bentuk cair

6.

Kaca Arloji

Sebagai wadah sampel yang digunakan untuk

menimbang bahan

7.

Labu Takar

Sebagai menakar volume zat kimia dalam bentuk

cair pada proses preparasi larutan.

Page 8: Lap. Kiman Modul I.docx

8.

Penjepit Tabung

Untuk menjepit tabung reaksi

9.

Rak tabung reaksi

Sebagai tempat tabung reaksi

10.

Tabung Reaksi

Sebagai tempat untuk mencapurkan larutan

11.

Neraca Analitik

Alat Untuk menimbang bahan yang di gunakan

12. Digunakan sebagai alat penunjang pada

rangkaian alat, berfungsi untuk menjepit pipa

penyalur gas.

Page 9: Lap. Kiman Modul I.docx

Statif & Klem

Bahan yang digunakan:

Bahan Sifat fisik Sifat kimia

Kalsium

Klorida

• Berat molekul : 110,99 g/mol

• Densitas : 2,15 g/ml

• Konsentrasi di pasaran : 94%

• Titik didih : 1670oC

• Titik lebur : 772oC

• pH : 8 - 9 (untuk larutan)

• Kelarutan (g/100 g H2O) : 74,5

gr (20oC)

• Berbentuk putih solid.

- Bersifat higroskopis.

- Larut dalam asam asetat, etanol,

dan aseton.

- Kalsium klorida dapat bertindak

sebagai sumber untuk ion kalsium

dalam suatu

larutan, tidak seperti senyawa kalsium

lainnya yang tidak dapat larut,

kalsium

klorida dapat berdisosiasi.

- Mempunyai rasa seperti garam

sehingga dapat digunakan sebagai

bahan untuk

makanan.

MgCl2 Rumus molekul : MgCl2

Massa molekul : 95,211 g/mol

(anhidrat)

203,31 g/mol (hexahidrat)

Warna : Putih atau kristal

padat tidak berwarna

Densitas : 2,32 g/cm3

(anhidrat) 1,56 g/cm3

(hexahidrat)

Titik lebur : 714 0C

Titik didih : 1412 0C

-Larut dalam air dan etanol.

-Reaksi pembentukan magnesium

klorida pada proses Dow :

Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 + 2

H2O

-Reaksi pembentukan Mg(OH)2 :

MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 +

CaCl2

-Reaksi elektrolisis MgCl2 :

MgCl2 → Mg + Cl2

-Dapat digunakan untuk memproduksi

Page 10: Lap. Kiman Modul I.docx

Kelarutan didalam air : 54,3

g/100 ml (200C)

ΔHf298 : -641,3 Kj/mol

ΔGf298 : -591,8 Kj/mol

bahan tekstil dan semen.

- Larut dalam air dan alkohol

- Mudah terbakar

- Cukup Mengandung racun

CaCO3 - Berat molekul : 100,09 gr/mol

-Massa jenis : 2,8 gr/cm3

-Titik lebur : 825°C

-Berbentuk kristal atau serbuk.

-Tidak berwarna atau putih.

-Tidak berbau dan tidak berasa.

-Tidak mudah terbakar dan bersifat

stabil.

-Dapat diperoleh secara alami dalam

bentuk barang tambang berupa

kapur.

-Merupakan endapan yang dapat

diperoleh dari reaksi antara kalsium

klorida dan

natrium karbonat.

CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3

+ 2NaCl

-Bereaksi dalam air.

CaCO3 + 2H2O → Ca(OH)2

+ H2O + CO2

Bereaksi dengan asam sulfat

membebaskan CO2.

CaCO3 + H2SO4 → CaSO4

+ H2O + CO2

MgCO3 -Berat Molekul : 83,43 gr/mol

-Titik lebur : 540OC

-Densitas : 2,958 gr/cm3

-Kelarutan (gr/100ml H2O) :

0,0012 (25OC)

-Berbentuk solid

-Berwarna putih

-Dapat larut di dalam asam klorida

sehingga menghasilkan magnesium

klorida

dengan reaksi : MgCO3 + 2 HCl→

MgCl2 + CO2 + H2O

Universitas Sumatera Utara Dapat

larut di dalam asam sulfat sehingga

menghasilkan magnesium klorida

Page 11: Lap. Kiman Modul I.docx

dengan

Reaksi : MgCO3 + H2SO4 →

MgSO4 + CO2 + H2O

-Dapat terdekomposisi pada suhu

250-800OC menghasilkan

magnesium oksida dan

karbon dioksida :

MgCO3 → MgO + H2O

-Reaksi pembentukan magnesium

karbonat :

Mg2+(aq)+ 2 HCO3-(aq)

→ MgCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

-Magnesium karbonat dapat

digunakan sebagai drying agent

MgO - - Nomor atom 12

- - Konfigurasi elektron (Ne) 3S2

- - Titik cair, K 922

- Titik didih, K 1380

- Rapatan (densitas), gr/cm3 1,74

- -Energi Ionisasi I, kj/mol 738

- - Energi ionisasi II, kl/mol 1450

- - Elektronegatiitas 1,31

- - Potensial reduksi standar -2,38

- - Jari-jari atom, A 1,60

- - Kapasitas panas, J/gK 1,02

- Potensial ionisasi, volt 7,646

- Konduktivitas kalor, W/mK 156

-Magnesium oksida merupakan oksida

basa sederhana.

Ø Reaksi dengan air:

MgO + H2O -->

Mg(OH)2

Ø Reaksi dengan udara:

Menghasilkan MO dan

M3N2 jika dipanaskan.

Ø Reaksi dengan Hidrogen:

tidak bereaksi

Ø Reaksi dengan klor:

M + X2 -->

(dipanaskan) --> MX2 (garam)

Page 12: Lap. Kiman Modul I.docx

- Entalpi pembentukan, kJ/mol

8,95

- Entalpi penguapan, kJ/mol

127,6

BaOH2 Nomor atom

56

Fase

Solid

Densitas ( g/cm3 )

3,59

Energi Ionisasi I, kJ/ mol

453

Energi Ionisasi II, kJ/ mol

908

Elekttronegatifitas

0,89

Potensi Reduksi Standar

-2,90

Jari-jari atom, A0

2,22

Kapasitas panas, J/gK

0,204

Potensi ionisasi, Volt

5,212

Konduktivitas listrik, ohm-cm-

2,8 x 106

Massa jenis ( suhu kamar )

3,51 g/cm3

-Dapat bereaksi dengan air, klor,

hidrogen,udara, dan asam

-Sifat oksida Basa Asam

-Kestabilan Peroksida

-Makin stabil sesuai dengan arah

panah

- Ikatan Ion

-Warna Nyala Hijau

-Kestabilan Karbonat (suhu

pemanasan antara 550o - 1400oC)

Page 13: Lap. Kiman Modul I.docx

Massa jenis cair pada titik lebur

3,338 g/cm3

Titik lebur

1000 K

Titik didih

2170 K

Kalor peleburan

7,12 kJ/ mol

Kalor penguapan

140,3 kJ/ mol

Kapasitas kalor

28,07 J/mol-K

BacO3 Berat Molekul : 197, 37 gr/mol

Warna : putih

Spesifik gravity : 4, 29

Titik lebur : 17400 c

Titik didih : 14500 c

Sering bergabung dengan

galena

Tersedia dalam jumlah yang

sedikit di alam

- Mempunyai kelarutan yang normal

- Larut dalam air- Terbentuk karena reaksi oleh

asam karbonat yang berlebihan

- Barium karbonat dapat di larutkan dalam asam nitrat

- Terurai pada saat pendidihan larutan

- Barium karbonat digunakan untuk racun tikus

Serbuk Mg Nomor atom: 12

Massa atom: 24,305 g/mol

Elektronegativitas menurut

Pauling: 1,2

Densitas: 1,74 g/cm-3 pada

20°C

- Magnesium merupakan logam

berwarna putih keperakan dan sangat

ringan.

- Magnesium dikenal untuk waktu

lama sebagai logam ringan struktural

dalam industri, karena bobotnya yang

ringan serta kemampuannya

membentuk paduan logam kuat.

Page 14: Lap. Kiman Modul I.docx

Titik lebur: 650 °C

Titik didih: 1107 °C

Radius Vanderwaals: 0,16 nm

Radius ionik: 0.065 nm

Isotop: 5

Energi ionisasi pertama: 737,5

kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 1450

kJ/mol

Potensial standar: – 2,34 V

- Magnesium sangat aktif secara

kimia dengan sejumlah besar logam

dapat diproduksi melalui reduksi

termal garam logam tersebut dengan

magnesium teroksidasi.

- Unsur ini bisa bereaksi dengan

sebagian besar unsur non-logam dan

hampir setiap asam.

CaO Rumus molekul : CaO

Massa molekul : 56.077 g/mol

Titik didih : 2850 °C (3123 K)

Titik Beku : 2572 °C (2845 K)

Densitas : 3.35 g/cm3

- Tidak bereaksi dengan asam klorida

encer (2M-3M) (Vogel, 1979)

Pita Mg - Fase padat

- Massa jenis 1,738 gr/cm3

- Massa jenis cair pada titik

lebur 1,584 gr/cm3

- Titik lebur 923 K (650 oC 1202 oF)

- Titik didih 1363 K (1090 oC

1994 oF)

- Magnesium hanya sedikit bereaksi

atau tidak sama sekali dengan

sebagian besar alkali dan berbagai

bahan organik seperti hidrokarbon,

aldehide, alkohol, fenol, amina,

ester, dan sebagian besar minyak.

- Digunakan sebagai katalis,

magnesium memperlancar reaksi

Page 15: Lap. Kiman Modul I.docx

- Kalor peleburan 8,48kJ/molorganik kondensasi, reduksi, dan

dehalogenisasi.

- Magnesium adalah unsur paling

melimpah kedelapan dan

merupakan 2% penyusun kerak

bumi berdasarkan beratnya.

Air kapur − Rumus molekul : CaCO3

− Berat Molekul : 100,09 gr/mol

− Titik lebur, 1 atm : 25700 C

− Titik didih, 1 atm : 28500 C

− Densitas, 1 atm : 2,711 gr/ml

− Energi bebas Gibbs (25°C) : -

1.129.000 kj/mol

− Kapasitas panas (25°C) : -

5,896 cal/mol0 C

− Kelarutan , 250C : 0,0014 gr/

100 gr H2O

− Kelarutan , 1000 C : 0,002 gr/

100 gr H2O

− Panas penguapan, 1 atm :

12.700 cal/mol

− Ukuran : 30 mesh

− Asam klorida encer terjadi

penguraian dengan berbuih karena

karbon dioksida dilepaskan

CO3

= + 2 H+ → CO2 + H2O

− Dengan larutan barium klorida

terbentuk endapan putih barium

karbonat

CO3

= + Ba+2 → BaCO3

Page 16: Lap. Kiman Modul I.docx

E. Cara Kerja Reaksi dengan air (Air Dingin & air panas)

Serbuk Mg

- Memasukkan serbuk Mg kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia

- Mengamati reaksi yang terjadi

Pada air dingin reaksi yang terjadi lambat dan

tidak terbentuk gelembung

- Memasukkan serbuk Mg kedalam air panas yang terdapat dalam gelas kimia

- Mengamati reaksi yang terjadi

Pada air panas reaksinya lebih cepat terjadi dan

terbentuk pada gelembung

Serbuk Mg

Page 17: Lap. Kiman Modul I.docx

Sifat asam-basa

MgO

- Menimbang 0,01 gr - Memasukkan kedalam tabung reaksi- Menambahkan 10 mL air- Mengocok - Memeriksa pH

-Larutan MgO bening dan terdapat endapan putih

-pH MgO = 3

BaOH

- Menimbang 0,01 gr - Memasukkan kedalam tabung reaksi- Menambahkan 10 mL air- Mengocok - Memeriksa pH

-Larutan BaOH bening dan terdapat endapan

-pH BaOH = 4

Page 18: Lap. Kiman Modul I.docx

Hidrolisis klorida

- Menimbang 0,01 gr - Memasukkan kedalam tabung reaksi- Menambahkan 10 mL air- Mengocok - Memeriksa pH

-Larutan CaOH keruh-pH CaOH = 4

CaOH

MgCl2 Hidrat

- Memasukkan MgCl2 hidrat kedalam tabung reaksi

- Memanaskan di dalam kamar asam- Memeriksa asam klorida yang

terbentuk

-MgCl2 : terdapat gelembung gas-Terdapat asam klorida

Page 19: Lap. Kiman Modul I.docx

CaCl2 Hidrat

- Memasukkan CaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi

- Memanaskan di dalam kamar asam- Memeriksa asam klorida yang

terbentuk

-CaCl2 : tidak terjadi apa-apa -Tidak terdapat asam klorida

BaCl2 Hidrat

- Memasukkan BaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi

- Memanaskan di dalam kamar asam- Memeriksa asam klorida yang

terbentuk

-BaCl2 : terdapat gelembung gas, airnya menjadi lebih jernih

-Terdapat asam klorida

Page 20: Lap. Kiman Modul I.docx

Kestabilan thermal karbonat

CaCO3

- Memasukkan secukupnya kedalam tabung reaksi

- Memanaskan sampai beberapa menit- Mencatat kecepatan timbulnya gas

dan terjadi kekeruhan air kapur

CaCO3 :gelembung gasnya terjadi pada menit ke – 10. Air

kapurnya keruh

BaCO3

- Memasukkan secukupnya kedalam tabung reaksi

- Memanaskan sampai beberapa menit- Mencatat kecepatan timbulnya gas

dan terjadi kekeruhan air kapur

BaCO3 :gelembung gasnya terjadi pada menit ke – 5. Air

kapurnya lebih keruh

Page 21: Lap. Kiman Modul I.docx

F. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil pengamatan

1. Reaksi dengan Air

- Memasukkan kedalam air dingin yang

terdapat dalam gelas kimia serbuk

magnesium

- Mengamati reaksi yang terjadi

- Perlakuan yang sama pada serbuk

magnesium tetapi menggunakan air

panas

- Reaksi lambat

- Tidak terbentuk gelembung

- Reaksi lebih cepat terjadi

- Terbentuk gelembung gas

2. Sifat Asam-Basa

- Menimbang 0,01 gr (MgO, CaOH &

BaOH)

- Memasukkan kedalam tabung reaksi

- Menambahkan 10 mL air

- Mengocok

- Memeriksa PH

- MgO: Larutan bening dan

terdapat endapan putih

- BaOH: bening terdapat

endapan

- CaOH: Larutannya keruh

- MgO: 3

- BaOH: 4

- CaOH: 8

3. Hidrolisis klorida

- Memasukkan MgCl2 hidrat, BaCl2 hidrat&

CaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi

- Memanaskan didalam kamar asam - MgCl2: Terdapat gelembung

gas

- BaCl2: terdapat gelembung

gas, airnya menjadi lebih jernih

Page 22: Lap. Kiman Modul I.docx

- Memeriksa asam klorida yang terbentuk

- CaCl2: tidak terjadi apa-apa

- MgCl2 dan BaCl2 terdapat

asam klorida sedangkan pada

CaCl2 tidak terbentuk asam

klorida

4. Kestabilan thermal karbonat

- Memasukkan secukupnya kedalam

tabung reaksi

- Memanaskan sampai beberapa menit

- Mencatat kecepatan timbulnya gas dan

terjadi kekeruhan air kapur

- CaCO3: gelembung gasnya

terjadi pada menit ke-10. Air

kapurnya keruh

- BaCO3: gelembung gasnya

terjadi pada menit ke-15. Air

kapurnya lebih keruh

G. Pembahasan

Page 23: Lap. Kiman Modul I.docx

Unsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif.

Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan

unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.Unsur-unsur alkali jarang

larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak

larut, maka disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri

dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium

(Ra).

1. Reaksi dengan airPada percobaan pertama mengenai reaksi dengan air ini di lakukan dengan 2 cara yaitu

dengan menggunakan air dingin dan air panas. Hal pertama yang dilakukan yaitu

memasukkan serbuk Mg kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia, setelah itu

mengamati reaksi yang terjadi. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh bahwa reaksi yang

terjadi lambat pada suhu dingin,sehingga reaksi tidak terlihat pada waktu yang

cepat.Reaksinya sebagai berikut :

Mg (s) + H2O (l) → MgO (s) + H2 (g)

Menurut reaksi diatas adanya gas hidrogen dapat dilihat oleh adanya gelembung-

gelembung gas, namun hal ini tidak ditemukan oleh praktikan.

Pada reaksi serbuk Mg dengan menggunakan air panas terjadi reaksi yang lebih cepat

hal ini di buktikan dengan terbentuknya gelembung gas yang merupakan gas hydrogen dan

membentuk larutan basa. Reaksinya sebagai berikut:

Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2 (g)

2. Sifat asam-basaPertama menimbang 0,01 gr MgO, CaOH dan BaOH, kemudian memasukkan kedalam

tabung reaksi dan menambahkan 10 mL air, setelah itu mengocok sehingga diperoleh hasil

reaksi antar MgO dengan air menghasilkan larutan bening dan terdapat endapan putih

dilapisan bawahnya. Setelah itu mengukur pH dengan kertas indikator dan ternyata pH-nya =

3. Hasil uji ini menunjukkan bahwa larutan bersifat asam.Reaksinya adalah:

MgO (s) + H2O (aq) → Mg(OH)2 (s)

Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 (s)

Page 24: Lap. Kiman Modul I.docx

Pada reaksi CaOH dengan air menghasilkan larutan yang keruh, setelah di uji pHnya dengan

menggunakan kertas indikator dan ternyata pHnya = 8, sehingga larutan ini bersifat basa.

Reaksinya sebagai berikut:

Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-

Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)

Pada reaksi BaOH dengan air menghasilkan larutan bening, setelah di uji pHnya dengan

menggunakan kertas indikator dan ternyata pHnya = 4, sehingga larutan ini bersifat basa.

Reaksinya sebagai berikut:

Ba2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ba(OH)2 (s) + H2 (g)

Dari uji sifat asam-basa tersebut dapat disimpulkan bahwa Barium sifat basa yang paling kuat sedangkan Calsium memilki sifat asam yang paling kuat.

3. Hidrolisis kloridaPada percobaan yang ketiga ini yaitu memanaskan BaCl2, MgCl2dan CaCl2hidrat

didalam kamar asam.

Dari pemanasan tersebut diperoleh hasil bahwa pada MgCl2dan BaCl2terbentuk

gelembung gas, namun airnya menjadi lebih jernih, sedangkan pada pemanasan CaCl2 tidak

terjadi apa-apa.

Hal ini menunjukkan bahwa MgCl2 dan BaCl2 terdapat asam klorida, sedangkan pada

CaCl2 tidak terbentuk asam klorida. Reaksinya sebagai berikut:

BaCl2 (s) + 2 H2O → Ba(OH)2 + 2 HCl

MgCl2 (s) + 2 H2O → Mg(OH)2 + 2 HCl

CaCl2 (s) + 2 H2O → Ca(OH)2 + 2 HCl

4. Kestabilan thermal karbonatPada percobaan yang keempat ini dilakukan dengan memanaskan kalsium karbonat

dan Barium karbonat. Dimana kalsium karbonat lebih cepat menghasilkan gelembung gas

dibanding barium karbonat.

Pada pemanasan kalsium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke-10, air

kapurnya keruh. Sedangkan pada barium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke-

15, air kapurnya lebih keruh.

Page 25: Lap. Kiman Modul I.docx

Jika dilihat dari kecenderungan kestabilan thermal dari karbonat alkali tanah maka

BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar daripada CaCO3. Ini dikarenakan waktu

yang dibutuhkan untuk proses pemanasan lebih lama jika dibandingkan dengan CaCO3. Jika

dilihat dari waktu yang dibutuhkan pada proses pemanasan maka BaCO3 > CaCO3 kestabilan

thermalnya. Reaksi setelah dipanaskan terurai menjadi:

CaCO3 (s) → CaO(s) + CO2(g)

BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2(g)

Urutan kecepatan timbul gelembung gas (tingkat kekeruhan air kapur):

CaCO3> BaCO3

H. Kesimpulan Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Page 26: Lap. Kiman Modul I.docx

1. Serbuk magnesium lebih cepat bereaksi jika menggunakan air panas dibandingkan

dengan menggunakan air dingin (suhu mempengaruhi)

2. Logam alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila direaksikan

dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sifat basa semakin meningkat

dengan bertambahnya nomor atom dalam 1 golongan.

3. Pada hidrolisis klorida larutan MgCl2 dan BaCl2 terbentuk asam klorida sedangkan

pada larutan CaCl2 tidak terbentuk asam klorida

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: Lap. Kiman Modul I.docx

Akhmad, Hiskia dan Irfan Anshory.1999. Kimia SMU 3. Erlangga : Jakarta.

Achmad, Hiskia dan Edi Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Anshory. Irfan. 1998. Kimia SMU3. Erlangga : Jakarta

Intiadmojo, Maksum. 1987. Kimia Anorganik 1. PMIPA IKIP : Malang

Keenan. 1984. Kimia Univerisitas Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Mahdian dan Parham Saadi. 2012. Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Banjarmasin : FKIP UNLAM

Soeharto. 1994. Pengantar Kimia Anorganik. ITB :: Bandung.