bab i.docx

49
BAB I PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN DAN USAHANYA Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba. Karakteristik persekutuan : 1. Berusaha bersama-sama (mutual agency) 2. Jangka waktu terbatas (limited life) 3. Tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) 4. Memiliki suatu bagian / hak di dalam persekutuan (ownership of an interest in a partnership) 5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan. Macam-macam bentuk persekutuan : 1. Persekutuan perdagangan (trading partnership) yaitu persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian dan penjualan barang-barang. 2. Persekutuan jasa-jasa (non trading partnership) yaitu persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya, misalnya persekutuan akuntan, pengacara, notaris, dll. 3. Persekutuan umum (general partnership) yaitu suatu bentuk persekutuan dimana semua anggota dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat dimintai pertanggung jawab terhadap kewajiban- kewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum. 4. Persekutuan terbatas (limited partnership) yaitu suatu persekutan dimana aktivitas anggota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota ini dibatasi sampai jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yang telah diberikannya. Anggota tersebut disebut sekutu terbatas. 5. Joint stock companies yaitu bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindahtangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab setiap joint stock companies tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum. Isi perjanjian persekutuan diantaranya

Upload: agung-dwi-saputro

Post on 25-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BAB IPERSEKUTUANPEMBENTUKAN DAN USAHANYA

Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.

Karakteristik persekutuan :1. Berusaha bersama-sama (mutual agency)2. Jangka waktu terbatas (limited life)3. Tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability)4. Memiliki suatu bagian / hak di dalam persekutuan (ownership of an interest in a partnership)5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan.

Macam-macam bentuk persekutuan :1. Persekutuan perdagangan (trading partnership)yaitu persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian dan penjualan barang-barang.2. Persekutuan jasa-jasa (non trading partnership)yaitu persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya, misalnya persekutuan akuntan, pengacara, notaris, dll.3. Persekutuan umum (general partnership)yaitu suatu bentuk persekutuan dimana semua anggota dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat dimintai pertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum.4. Persekutuan terbatas (limited partnership)yaitu suatu persekutan dimana aktivitas anggota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota ini dibatasi sampai jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yang telah diberikannya. Anggota tersebut disebut sekutu terbatas.5. Joint stock companiesyaitu bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindahtangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab setiap joint stock companies tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.

Isi perjanjian persekutuan diantaranya1. Nama persekutuan2. Anggota persekutuan3. Tanggal berdiri4. Bidang usaha5. Besarnya investasi masing-masing anggota6. Hak dan kewajiban anggota7. Buku-buku catatan dan laporan keuangan8. Pembagian keuntungan9. Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota, penarikan kembali modal disetor.10. Asuransi jiwa, kematian salah satu anggota11. Penyelesaian apabila ada perselisihan diantara para anggota dan lain-lain

Akuntansi terhadap penyertaan modal dalam persekutuan :Hak-hak dari para anggota diikhtisarkan di dalam rekening modal masing-masing yang terdiri dari penanaman mula-mula, penanaman tambahan dan prive, serta bagian dari keuntungan / kerugian usaha. Para anggota boleh membuat persetujuan dalam membagi keuntungan / kerugian dalam berbagai macam cara yang sesuai dengan hak penyertaan mereka. Apabila tidak ada suatu persetujuan tertentu, maka keuntungan / kerugian harus dibagi sama diantara para anggota.Contoh :Ahmad, Budi, dan Citra mendirikan suatu persekutuan dengan investasi masing-masing Rp 75.000.000,- ; Rp 25.000.000,- ; Rp 50.000.000,- Mereka setuju untuk membagi masing-masing keuntungan dan kerugian dengan perbandingan yang sama. Apabila persekutuan laba Rp 90.000.000,-Berapa modal masing-masing sekutu tersebut !

Jawab :KeteranganKekayaan BersihModal AhmadModal BudiModal Citra

Investasi awalKeuntungan150.000.00090.000.00075.000.00030.000.00025.000.00030.000.00050.000.00030.000.000

Modal akhir240.000.000105.000.00055.000.00080.000.000

Latihan :

1. Tuan Abidin dan Tuan Handoyo mengadakan persekutuan dengan modal awal masing-masing Rp 80.000.000,- dan Rp 70.000.000,- Pada tahun pertama persekutuan mengalami kerugian sebesar Rp 25.000.000,- Berdasarkan perjanjian kedua belah pihak, bahwakeuntungan dan kerugian dibagi menurut perbandingan jumlah modal yang telah disetor.Berapakah modal tuan Abidin dan Tuan Handoyo pada akhir tahun tersebut ?

keteranganKekayaan bersihModal abidinModal handoyo

Investasi awal150.000.00080.000.00070.000.000

Kerugian

(25.000.000)13.333.33311.666.666

Modal akhir125.000.00066.666.66658.333.333

Perhitungan : * 80.000.000x25.000.000 =13.333.333150.000.000

* 70.000.000x25.000.000 =11.666.666150.000.000

2.Persekutuan ABG mempunyai modal awal masing-masing sekutu sebagai berikut :Sekutu A modal disetor Rp 100.000.000,-Sekutu B modal disetor Rp75.000.000,-Sekutu G modal disetor Rp 150.000.000,-Pada tahun pertama operasional dikeluarkan biaya sebesar Rp 315.000.000,- dan diperoleh pendapatan sebesar Rp 405.000.000,- pajak badan usaha sebesar 25%.Berapakah modal masing-masing sekutu pada akhir tahun pertama tersebut, apabila perbandingan keuntungan dan kerugian adalah A sebesar 30%, B sebesar 20%, dan G sebesar 50%.

Jawaban :

Pendapatan =405.000.000Biaya= (315.000.000)90.000.000

Laba sebelum pajak:25%(22.500.000)laba bersih67.500.000

keuntungan :

A = 30% x 67.500.000 = 20.250.000B = 20% x 67.500.000 = 13.500.000C = 50% x 67.500.000 = 33.750.00067.500.000

Apabila Persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka bisanya timbul beberapa persoalan seperti :1. Apakah persekutuan melanjutkan pembukuan salah satu perusahaan ?2. Apakah persekutuan membuat pembukuan tersendiri yang baru ?3. Apakah perubahan atau penilaian terhadap posisi aktiva, hutang, dan modal masing-masing perusahaan yang akan digabung perlu diadakan atau tidak ?

Contoh :Tuan D dan Tuan E masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan. Tuan D telah memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan. Tuan E bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp 100.000.000,-Adapun necara perusahaan Tuan D sebelum bergabung adalah :

Tuan DNeraca per 31 Desember 2007KasPiutang80.000.000Cad kerug piut(4.800.000)PersediaanSuplies kantorMeubel & Peralt48.000.000Ak. Peny(22.400.000)64.800.000

75.200.00085.600.0006.400.000

25.600.000Hutang dagangModal Tuan D96.000.000161.600.000

AKTIVA257.600.000PASIVA257.600.000

Kesepakatan diantara Tuan d dan Tuan E adalaha.Uang kas yang ada diambil seluruhnya oleh Tuan Db.Piutang dagang sebesar Rp 4.000.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapus. Cadangan kerugian piutang ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru.c.Persediaan barang dagangan dinilai kembali menjadi Rp 106.400.000,-d.Meubel dan peralatan, nilai pengganti sebesar Rp 60.000.000,- terhadap aktiva ini telah disusutkan sebesar 50% dan dicatat berdasar nilai sehat sebesar Rp 30.000.000,-e.Goodwill, kepada Tuan D diberikan goodwill atas reputasi perusahaannya yang dinilai sebesar Rp 40.000.000,-Diminta :1.Buat pembukuan persekutan baru dengan membuka buku baru tersendiri.2.Buat pembukuan persekutuan baru dengan melanjutkan buku perusahaan terdahulu.

JAWAB :

1.Persekutuan yang baru dibentuk dengan membuka buku baru tersendiri.

a.Mencatat kekayaan bersih Tuan DPiutang dagangRp76.000.000 --------- ( 80.000.000 4.000.000)PersediaanRp 106.400.000SupliesRp6.400.000Meubel dan peralatanRp30.000.000GoodwillRp40.000.000Cad. Kerugian piutangRp3.040.000 (4% x 76.000.000)Hutang dagangRp 96.000.000Modal Tuan DRp 159.760.000

b.Mencatat setoran modal Tuan EKasRp 100.000.000Modal Tuan ERp 100.000.000

Persekutuan D dan ENeraca per 1 Januari 2008KasPiutang76.000.000Cad kerug piut(3.040.000)PersediaanSuplies kantorMeubel & PeraltGoodwill100.000.000

72.960.000106.400.0006.400.00030.000.00040.000.000Hutang dagangModal Tuan DModal Tuan E96.000.000159.760.000100.000.000

AKTIVA355.760.000PASIVA355.760.000

2.Persekutuan yang baru dibentuk dengan melanjutkan buku-buku perusahaan terdahulu.

a.Mencatat pengambilan uang tunai / kas Tuan DModal Tuan DRp 64.800.000,-KasRp 64.800.000,-

b.Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva Tuan DCad. Kerugian piutangRp1.760.000,-Persediaan barang daganganRp 20.800.000,-Ak. Penyusutan meubel & peralatanRp 22.400.000,-GoodwillRp 40.000.000,-Piutang dagangRp4.000.000,-Meubel & peralatanRp 18.000.000,-Modal Tuan DRp 62.960.000,-

Keterangan :- Cadangan kerugian piutang awalRp 4.800.000baruRp 3.040.000selisihRp 1.760.000

- Persediaan barang dagangan baruRp 106.400.000awalRp85.600.000selisihRp20.800.000

- Meubel & peralatan, harga pokok lamaRp 48.000.000nilai sekarangRp 30.000.000selisihRp 18.000.000c.Mencatat setoran modal Tuan EKasRp 100.000.000Modal Tuan ERp 100.000.000

Persekutuan D dan ENeraca per 1 Januari 2008KasPiutang76.000.000Cad kerug piut(3.040.000)PersediaanSuplies kantorMeubel & PeraltGoodwill100.000.000

72.960.000106.400.0006.400.00030.000.00040.000.000Hutang dagangModal Tuan DModal Tuan E96.000.000159.760.000100.000.000

AKTIVA355.760.000PASIVA355.760.000

***Pembagian laba rugi di dalam persekutuan

1.Apabila disetujuai laba rugi yang diperoleh dibagi sama, maka jurnal untuk mencatat laba sebesar Rp 150.000 adalah

Laba rugiRp 150.000Prive FRp 50.000Prive GRp 50.000Prive HRp 50.000

2.Apabila disetujui pembagian laba rugi dengan suatu perbandingan sebagai berikut F : G ; H = 3 : 5 : 7

Laba rugiRp 150.000Prive FRp 30.000Prive GRp 50.000Prive HRp 70.000

Perhitungan :

Bagian laba Tuan F = 3/15 x 150.000= Rp 30.000Bagian laba Tuan G = 5/15 x 150.000= Rp 50.000Bagian laba Tuan H = 7/15 x 150.000= Rp 70.000

3.Apabila disetujui bahwa pembagian laba rugi dilakukan sesuai dengan perbandingan penyertaan modal dari masing-masing anggota.Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu :a.Sesuai dengan perbandingan modal awalb.Sesuai dengan perbandingan modal akhirc.Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan

Contoh :MODAL : FTanggalKeteranganMUTASISaldo

DebetKredit

Jan2300.000300.000

Apr1100.000400.000

MODAL : GTanggalKeteranganMUTASISaldo

DebetKredit

Jan2400.000400.000

Juni1100.000100.000

MODAL : HTanggalKeteranganMUTASISaldo

DebetKredit

Jan2500.000500.000

Apr1875.0001.375.000

Agst1775.000600.000

a. Sesuai dengan perbandingan modal awal

Laba rugiRp 150.000Prive FRp 37.500 ---- (3/12 x 150.000)Prive GRp 50.000 ---- (4/12 x 150.000)Prive HRp 62.500 ---- (5/12 x 150.000)

b. Sesuai dengan perbandingan modal akhir

Laba rugiRp 150.000Prive FRp 40.000 ---- (4/15 x 150.000)Prive GRp 50.000 ---- (5/15 x 150.000)Prive HRp 60.000 ---- (6/15 x 150.000)

c.Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan

Laba rugiRp 150.000Prive FRp 33.750Prive GRp 41.250Prive HRp 75.000Perhitungan :NamaTanggalmutasidebetkreditSaldomodalJangka waktu tiap bagian modalJumlah kmodal dlm jk waktu yg bersangkutan

F2 jan1 apr300.000100.000300.000400.0003 bulan9 bulan900.0003.600.0004.500.000

G2 jan1 juni400.000100.000400.000500.0005 bulan7 bulan2.000.0003.500.0005.500.000

H2 jan1 apr1 agst

775.000500.000875.000500.0001.375.000600.0003 bulan4 bulan5 bulan1.500.0005.500.0003.000.00010.000.000

Pembagian laba :F45/200 x Rp 150.000Rp 33.750G55/200 x Rp 150.000Rp 41.250H100/200 x Rp 150.000Rp 75.000

4.Apabila pembagian laba rugi dilakukan dengan perhitungan bunga modal untuk masing-masing penyertaan dan sisanya dibagi dengan perbandingan F : G : H = 2 : 2 : 1. Bunga modal ditentukan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata.

Jurnal untuk mencatat pembagian laba tersebut adalah :Laba rugiRp 150.000Prive FRp 42.500Prive GRp 47.500Prive HRp 60.000

Lihat perhitungan modal rata-rata 3cBunga modal untukF = 6% xBunga modal untukG = 6% xBunga modal untukh = 6% xJumlah bunga modal Rp 100.000,- jadi sisa laba sebesar Rp 50.000,- ( 150 rb 100 rb)

Pembagian sisa laba :F2/5 x 50.000= Rp20.000G2/5 x 50.000= Rp20.000H1/5 x 50.000= Rp10.000

Pembagian laba keseluruhan :FGHBunga modal22.50027.50050.000Sisa laba20.00020.00010.000Jumlah42.50047.50060.0005.Apabila pembagian keuntungan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan gaji para pemilik yang setiap bulannya Tuan F, G, H masing-masing menerima sebesar Rp 2.750 : Rp 2.500 : Rp 2.250. Sedangkan sisanya dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir.

Jurnal untuk mencatat pembagian laba tersebut adalah :Laba rugiRp 150.000Prive FRp 49.000Prive GRp 50.000Prive HRp 51.000

Perhitungan gaji :F2.750 x 12Rp 33.000G2. 500 x 12Rp 30.000H2.250 x 12Rp 27.000JumlahRp 90.000

Pembagian sisa laba :F4/15 x 60.000= Rp16.000G5/15 x 60.000= Rp20.000H6/15 x 60.000= Rp24.000

Pembagian laba keseluruhan :FGHGaji pemilik33.00030.00027.000Sisa laba16.00020.00024.000Jumlah49.00050.00051.000

6.Apabila pembagian keuntungan disetujui dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :a.Bunga modal ditetapkan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata.b.Untuk Tuan F sebagai anggota yang memimpin diberikan bonus sebesar Rp 25.000,- sedangkan Tuan G yang membantu secara part-time diberikan bonus sebesar Rp 5.000,-c.Sisanya dibagi dengan perbandingan F : G : H = 2 : 2 : 1

Jurnal untuk mencatat pembagian laba tersebut adalah :Laba rugiRp 150.000Prive FRp 55.500Prive GRp 40.500Prive HRp 54.000

Pembagian laba keseluruhan :FGHJumlahBunga modal22.50027.50050.000100.000Bonus25.0005.00030.000Sisa laba8.0008.0004.00020.000Jumlah55.50040.50054.000150.000

Pembagian sisa laba :F2/5 x 20.000= Rp8.000G2/5 x 20.000= Rp8.000H1/5 x 20.000= Rp4.000

***Gaji pemilik dan atau bunga modal di atas jumlah laba bersih

Gaji pemilik dan atau bunga modal dari masing-masing anggota harus diperhitungkan lebih dahulu di dalam pembagian laba, baik perusahaan memperoleh keuntungan maupun mengalami kerugian.

Contoh :Tuan A dan Tuan B membentuk persekutuan dan masing-masing mempunyai modal sebagai berikut : Modal Tuan A sebesar Rp 100.000,- dan modal Tuan B sebesar Rp 200.000,- Pembagian laba rugi diatur sebagai berikut : mula-mula diperhitungkan bunga modal sebesar 6% per tahun, sedang sisanya dibagi dengan perbandingan yang sama.

1.Apabila perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 50.000

Tuan ATuan BJumlahBunga modal 6%6.00012.00018.000Sisa laba16.00016.00032.000Jumlah22.00028.00050.000

2.Apabila perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 10.000

Tuan ATuan BJumlahBunga modal 6%6.00012.00018.000Kerugian(4.000)(4.000)(8.000)Jumlah2.0008.00010.000

3.Apabila perusahaan memperoleh rugi sebesar Rp 4.000

Tuan ATuan BJumlahBunga modal 6%6.00012.00018.000Bunga modal dan rugi(11.000)(11.000)(22.000)Jumlah(5.000)1.000(4.000)

Meskipun B masih berhak menerima pembagian laba Rp 1.000 menurut perhitungan pembagian laba-rugi, tetapi tidak mungkin ia menagihnya kepada A. maka sebagai kebijakannya akan mengurangi modal tuan A sebagai beirkut :

Modal AModal BKekayaan bersihModal awal100.000200.000300.000Bunga modal 6%( 6.000)(12.000)(18.000)Bunga modal dan rugi( 5.000)1.000(4.000)Jumlah89.000189.000278.000Dengan demikian ada sebagian Modal A sebesar Rp 1.000 terserap dan berpindah menjadi haknya B. untuk menghindari keadaan demikian, maka biasanya di dalam perjanjian pembagian laba rugi ditegaskan adanya pembatasan terhadap jumlah minimum laba yang didapat. Misalnya, di dalam perjanjian pembagian laba rugi persekutuan A dan B pada contoh di atas ditambah ketentuan sebagai berikut : Laba dibawah jumlah bunga modal yang diperhitungkan dibagi sesuai dengan perbandingan modal, sedangkan kerugian yang diderita dibagi dengan perbandingan yang sama.

Modal AModal BKekayaan bersihModal awal100.000200.000300.000Bunga modal 6%( 6.000)(12.000)(18.000)Bunga modal dan rugi( 2.000)( 2.000 )(4.000)Jumlah92.000186.000278.000

Laporan keuangan pada persekutuan:

Laporan Perhitungan Laba Rugi

Persekutuan DE Laporan Perhitungan Laba RugiUntuk periode tahun buku 2008

Hasil penjualanHarga pokok penjualanLaba kotorBiaya usaha :Biaya bunga atas hutang kepada DGaji karyawanMacam-macam biaya usaha

Laba bersih

Rp25.000Rp75.000Rp 100.000Rp 1.000.000Rp600.000Rp400.000

Rp200.000Rp200.000

Pembagian LabaTuan DTuan EJumlah

Gaji pemilikBunga atas modalSisa laba, dibagi samaRp80.000Rp10.000Rp25.000Rp 115.000Rp 40.000Rp 20.000Rp 25.000Rp 85.000Rp 120.000Rp30.000Rp50.000Rp 200.000

Laporan Perubahan Modal

Persekutuan DE Laporan Perubahan ModalUntuk periode tahun buku 2008

Tuan DTuan EJumlah

Saldo per 1 JanuariLabah tahun buku 2008

Pengambilan priveSaldo per 31 DesemberRp910.000Rp115.000Rp1.025.000Rp125.000Rp900.000Rp 1.955.000Rp85.000Rp 2.040.000Rp90.000Rp 1.950.000Rp 2.865.000Rp200.000Rp 3.065.000Rp215.000Rp 2.850.000

Neraca

Persekutuan DE Neraca per 31 Desember 2008

AKTIVA

Kas150.000Piutang dagang750.000Persediaan600.000Jumlah aktiva lancar1.500.000

Tanah500.000Bangunan1.500.000Ak. Depresiasi250.0001.250.000Mesin2.000.000Ak. Depresisasi250.0001.750.000Meubel750.000Ak. Depresiasi150.000600.000Jumlah aktiva tetap4.100.000Jumlah Aktiva5.600.000HUTANG & MODAL

Hutang dagang500.000Hutang Tuan D250.000Jumlah Hutang Lancar750.000

Hutang Bank Jk. Panjang2.000.000Jumlah Hutang2.750.000

Modal D900.000Modal E1.950.000Jumlah modal2.850.000

Jumlah Hutang & Modal5.600.000

BAB 1PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN DAN USAHANYA

Persekutuan (partnership) adaah suatu penggabungan diantara dua orang atau (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.Berbagai masalah akuntansi timbul di dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan. Dari segi akuntansi Persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan pemilik-pemiliknya.Karakteristik Persekutuana.Berusaha bersama-sama(Mutual Agency)Setiap anggota (partner) merupakan agen darai pada / persektuan untuk mencapai tujuan usahanya.b.Jangka waktu tebatas (Limited Life)Persekutuan tetap ada selama orang-orang yang mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya.c.Tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability)Tanggung jawab seseorang tidak terbatas pada jumlah yang di tanam di dalam usaha persekutuan.d.Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an interest in a partneship)Anggota yang menanamkannya kekayaannya ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknyauntuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan ppersekutuan.e.Pengambilan bagian keuntungan persekutuanSeorang anggota mungkin hanya menyumbangkan tenaganya, dan yang lain sebagian harta kekayaannya, maka untuk anggota yang menyumbangkantenaganya itu juga harus mendapatkan bagian keuntungan sesuai dengan imbangan jasa yang diberikan.

Macam-macam bentuk persekutuan (partnership)1.Persekutuan dapat diklsifikasi kedalam:oPersekutuan perdagangan (trading partnership) : persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan.oPersekutuan jasa-jasa (non trading partnership) : persekutuan yang bertujuan untuk meberikan jasa-jasa karena keahliannya.2.Persekutuan dapat pula dibedakan antara:oPersekutuan umum (general patrnership) : suatu bentuk persekutuan di mana semua anggota dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat dimintai pertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban persekutuan.oPersekutuan terbatas (limited partnership) : suatu persekutuan aktivitas anggota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota dibatasi sampai jumlah tertentu sejum;ah investasi yang diberikannya.oJoint- stock companies : bentuk persekutuan struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindah tangankan.Isi perjanjian persekutuanDiantaranya:-Besarnya investasi dari masing-masing anggota.-Hak dan kewajiban anggota.-Buku-buku catatan dan laporan keuangan.-Pembagian keuntungan.-Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu di antara para anggota, penarikan kembali modal yang disetor.-Asuransi jiwa, kematian salah satu anggota.-Penyelesaian apabila ada perselisihan di antara para anggota dan lain-lain.Akuntansi terhadap penyertaan Modal dalam Persekutuan.Pembentukan persekutuan diantara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya menyerahkan setoran atau modalnya dalam bentuk uang. Tetapi apabila persekutuan didirikan dengan mengabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka timbul beberapa persoalan, yaitu:-Apabila melanjutkan catatan pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu.-Apabila penilaian tertentu terhadap posisi aktivba, hutang dan modal dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak perlu diadakan.Akuntansi terhadap kegiatan (usaha) persekutuan.Penyelenggaraan akuntansi dalam masa kegiatan (usaha) persekutuan tidak banyak berbeda dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya yang bertujuan untuk mencari laba (profit-oriented business).Karakteristik dan jumlah relatip Hak Pemilikan, di dalam persekutuanAtas dasar kriteria hubungan sebagai kreditur-kreditur di satu pihak antara perusahaan dengan pemilik dan hak-hak atau pemilik atau defisi modal didalam perusahaan di pihak lain.Hubungan sebagai kreditur-debitur antara pemilik dengan perusahaan.Perlakuan akuntansi terhadap transaksi hutang-piutang antara perusahaan dengan pemilik, harus diikuti sebagaimana mestinya.Hak pemilikan dan atau Defisit modal dalam perusahaan.Jumlah modal perusahaan sama dengan selisih lebih antara juumlah aktiva dari jumlah semua hutang yang dimilikinya. Dalam perseroan terbatas jumlah modal tersebut dinyatakan dalam rekening modal saham, Agio (Disagio) saham, dan laba ditahan.Pembagian laba (rugi) di dalam Persekutuan.Adapun berbagai macam cara pembagian laba-rugi adalah:a.Dibagi sama.b.Dengan perbandingan atas dasar perjanjian.c.Dengan perbandingan penyertaan modal.d.Mula-mula ditentukam bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian.e.Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktiv bekerja, sisanya dobagi atas dasar perjanjian.f.Mula-mula ditetapkan bungan untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-anggota yang dianggap berjasa dari sisanya dibagi atas dasar perjanjan bersama.Masalah gaji Pemilik, dan Bunga ModalGaji pemilik dan bunga atas modal (sendiri) adalah biaya bagi persekutuan dan bukan pembagian laba. Biaya meliputi semua pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa yang dapat dijual atau diserahkan untuk memperoleh pendapatan. Gaji pemilik adalah biaya yang terjadi atas jasa yang diberikan kepada perusahaan, sedang bunga modal yang ditanamkan oleh para pemilik merupakan biaya atas modal yang diinvestasikan didalam perusahaan.Gaji pemilik dan atau Bunga modal di atas jumlah laba bersihGaji pemilik dan atau bunga modal dar masing-masing anggota harus diperhitungkan kebih dahulu di dalam pembagian laba, baik perusahaan itu memperoleh keuntungan mauu mengalami kerugian.Koreksi atas laba (rugi) tahun-tahun yang laluTiga alternatif ini dipakai untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu:1.Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil, cukup di tutup atau dibebankan kepada laba rugi tahun yang berjalan.2.Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya dan sulit di identifikasikan dengan tahun-tahun tertentu.3.Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya tetapi, dapat di identifikasikan kepada tahun-tahun buku tertentu.Laporan keuangan pada persekutuanTerdiri dari dua laporan keuangan utama, yaituoLaporan Perhitungan Rugi-LabaoLaporan perubahan modaloNeracaPerubahan ratio pembagian laba (rugi) di dalam persekutuanUntuk mengadakan perubahan ketentuan pembagian laba-rugi perusahaan, maka tertelbi dahulu harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan sebelum ketentuan yang barumualai berlaku. Agar perimbangan hak-hak pemilikan setelah berlakunya ketentuan yang baru tetap dapat dipertahankan.

Berbagai masalah akuntansi timbul didalam perusahaan yang dibentuk persekutuan.Perlakuan dan presedur akuntasi yang spesifik dan tidak bisa dijumpai pada perusahaan yang dibentuk perseroan terbatas, merupakan problema tersendiri sesuai dengan karakteristik persekutuan di dalam perseroan terbatas dimana terdapat pemisahaan yang tegas antara pemilik dengan menejemen, dipakai sebagai dasar landasan untuk meletakkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.Didalam persekutuan pemisahan antara pemilik dengan manajemen demikian itu hampir tidak ada, namun demikian penyelanggaran akutansinya harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.Dari segi akuntansinya persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedududkan terpisah dengan pemilik-pemiliknya.

Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.2.2Karakteristik PersekutuanSecara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :a.Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan usahanya.b.Jangka waktu terbatas (Limited life)Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan dengan maksud mengkahiri penjanjian dari para anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan modal atau kaitan seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.c.Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat membayar hutang-hutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.d.Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a Partnership)Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang menanamkan kekayaan ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan kepada persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk memimpin dan menjalankan usaha persekutuan.e.Pengembalian bagian keuntungan persekutuanSetiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan yang dibuat untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan suatu bentuk persekutuan.

2.3Bentuk-Bentuk Persekutuan dan Perjanjian dalam Persekutuan.Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam :Persekutuan PerdaganganAdalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan barang dagangan.Persekutuan Jasa-jasaAdalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya, misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara :Persekutuan UmumAdalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum.Persekutuan TerbatasSuatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yag telah diberikannya. Anggota tersebut disebut sekutu terbatas.Join Stock CompaniesAdalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupasaham-saham yang dapat dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.Perjanjian Dalam PersekutuanDalam persekutuan tentu harusada perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota, tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu ;1.Besarnya investasi dari masing-masing anggota2.Hak dan kewajiban anggota3.Buku-buku catatan dan laporan keuangan4.Pembagian keuntungan5.Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota.6.Penarikan kembali modal yang disetor7.Asuransi jiwa kematian salah satu anggota8.Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.

2.4Penyertaan Modal dalam PersekutuanProses akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah pencatatan pengakuan dan pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota dalam persekutuan. Hak masing-masing anggota diikhtisarkan dalam rekening modal masing-masing anggota sekutu.Pembentukan Awal PersekutuanContoh :Tuan Petruk, Gareng dan Semar sepakat mendirikan sebuah persekutuan dengan investasi masing-masing sebesar Rp. 7.500.000, Rp. 6.000.000 dan Rp. 8.000.000. dalam persekutuan tersebut mereka sepakat untuk melakukanpembagian keuntungan dengan perbandingan yang sama. Pada tahun pertama persekutuan mendapat keuntungan sebesar Rp. 3.000.000,-. Pencatatan atas modal dan kuntungan masing-masing sekutu adalah sebagai berikut :Modal PetrukModal garengModal SemarKekayaan BersihKeterangan

7.500.0006.000.0008.000.00021.500.000Investasi awal

1.000.0001.000.0001.000.0003.000.0000Keuntungan

8.500.0007.000.0009.000.00024.500.000

Bentuk jurnal yang dibuat adalah :UraianDK

Kas21.500.000

Modal Gareng7.500.000

Modal Petruk6.000.000

Modal Semar8.000.000

Laba Rugi6.000.000

Pribadi Gareng1.000.000

Pribadi Petruk1.000.000

Pribadi Semar1.000.000

Apabila persekutuan tersebut menderita kerugian kerugian sebesar Rp. 18.000.000, dengan porsi pembagian rugi di bagi dengan perbandingan yang sama, maka :Modal PetrukModal garengModal SemarKekayaan BersihKeterangan

7.500.0006.000.0008.000.00021.500.000Investasi awal

(6.000.000)(6.000.000)(6.000.000)(18.000.0000)Rugi

1.500.00002.000.0003.500.000

Pada saat persekutuan akan dilikuidasi, maka Gareng tidak akan mendapatkan pengembalian modal karena modal tersebut sudah habis untuk membayar kerugian persekutuan, sedangkan Petruk dan Semar akan mendapatkan pengembalian sebesar sisa masing-masing modal setelah di potong dengan kerugian persekutuan.2.5Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah BerjalanDalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu :Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang sudah ada atau membentuk pembukuan tersendiri.Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Contoh :Tuan Petruk, dan Gareng masing-masing sepakat untuk membentuk persekutuanPetruk telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan, dimana Gareng bermaksud akan menggabungkan diri ke dalam perusahaan tersebut dengan setoran modal Gareng sebesar Rp. 10.000.000,-.Adapun neraca perusahaan yang dimiliki oleh Petruk adalah :PETRUKNERACA, PER 31 DESEMBER 2007URAIANDK

Kas 4,500,000

Piutang Dagang 12,000,000

Cadangan Kerugian Piutang (1,200,000)

Persediaan Barang Dagangan 14,000,000

Suplies Kantor 1,500,000

Peralatan Kantor 5,000,000

Kendaraan 15,000,000

Akumulasi Penyusutan Pralatan 2,000,000

Akumulasi peyusutan Kendaraan 4,500,000

Hutang 37,300,000

Modal Petruk 20,000,000

Jumlah .. 57,300,000 57,300,000

Dalam pembentukan persekutuan tersebut ke dua belah pihak sepakat dengan perjanjian sebagai berikut :1.Uang kas diambil seluruhnya oleh Petruk2.Dari seluruh piutang dagang yang ada, sebesar Rp 4.000.000 dianggap tidak bisa tertagih dan cadangan kerugian ditetapkan sebesar 10% dari saldo piutang yang baru.3.Setelah diadakan penilaian kembali terhadap persediaan barang dagangan berdasarkan harga pasar, nilai persediaan menjadi Rp. 18.000.0004.Kendaraan dinilai sebesar Rp. 20.000.000 tetapi telah disusutkan sebesar 50%, sehingga menjadi Rp. 10.000.000;5.Good wil diberikan kepada Petruk atas prestasi perusahaannya sebesar Rp. 15.000.000

Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan pembukuan yang sudah adaMencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva :Cadangan Kerugian piutang 800.000Persediaan Barang Dagangan .. 4.000.000Akumulasi Peny. Kendaraan 4.500.000Good Will 15.000.000Piutang Dagang .. 4.000.000Kendaraan ... 5.000.000Modal Petruk 15.300.000Jurnal :Mencatat Setoran Modal GarengKas 10.000.000 Modal Gareng .. 10.000.000Mencatat pengambilan uang kas oleh PetrukModal Petruk 4.500.000 Kas . 4.500.000Pencatatan dengan membentuk buku-buku baru tersendiriMencatatkekayaan Petruk sebagai setoran modalPiutang dagang . .. 14.000.000,-Persed. Brg. Dagangan 18.000.000Suplies kantor . 1.500.000Peralatan Kantor 5.000.000Kendaraan ... 10.000.000Goodwil . 15.000.000Cadangan Kerugian . 400.000,-Hutang . 37.300.000Modal Petruk 25.800.000Mencatat setoran modal GarengKas 10.000.000 Modal Gareng .. 10.000.000

Maka neraca persekutuan Petruk dan Gareng adalah sebagai berikut :PERSEKUTUAN PETRUK DAN GARENGNERACA, PER JANUARI 2008URAIANDK

Kas 10,000,000

Piutang Dagang 14,000,000

Cadangan Kerugian Piutang (400.00)

Persediaan Barang Dagangan 18,000,000

Suplies Kantor 1,500,000

Peralatan Kantor 5,000,000

Kendaraan 10,000,000

Akumulasi Penyusutan Pralatan 0

Akumulasi peyusutan Kendaraan 0

Goodwill15.000.000

Hutang 37,300,000

Modal Gareng10.000.000

Modal Petruk 25,800,000

Jumlah ..73.100.00073.100.000

2.6 Pembagian laba (rugi) di dalam PersekutuanPara angota persekutuan dapat membuat persetujuan pembagian laba (rugi) yang dianggap sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota di dalam persekutuan. Terdapat berbagai cara yang dapat dipakai sebagai dasar pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan. Dasar pembagian laba (rugi) yang dipilih harus dinyatakan di dalam perjanjian persekutuan. Adapun berbagai cara pembagian laba (rugi) yang akan dikemukakan disini adalah:1.Dibagi sama.2.Dengan perbandingan atas dasar perjanjian.3.Dengan perbandingan penyertaan modal.4.Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian.5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian.6. Mula-mula diterapkan bunga untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-anggota yang dianggap berjasa dan sisanyadibagi atas dasar perjanjian bersama.Contoh : Tuan F, G dan H telah mendirikan sebuah persekutuan dan pada tahun 1980 mendapatkan keuntungan sebesar Rp 150.000,00. Pada akhir tahun1980, diketahui posisi rekening pribadi (prive/personal/current account) dan rekening modal masing-masing anggota adalah sebagai berikut :

Apabila disetujui laba (rugi) yang diperoleh dibagi sama :Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 50.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 50.000,00Apabila pembagian laba/rugi denganperbandingan Tuan F : G : H = 3 : 5 :7Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 30.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 70.000,00Perhitungan:Bagian laba Tuan F = 3/15 x 150.000 = Rp 30.000,00Bagian laba Tuan G = 5/15 x 150.00 = Rp 50.000,00Bagian laba Tuan H = 7/15 x 150.000 =Rp 70.000,00 Total Rp 150.000,00Apabila pembagian laba (rugi) sesuai perbandingan penyertaan modal dari masing-masing anggota Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bias ditempuh, yaitu :Sesuai dengan perbandingan modal awal.Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 37.500,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 62.500,00Sesuai dengan perbandingan modal akhir. Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 40.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 60.000,00

Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunanRugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 33.750,00 Pribadi, G Rp 41.250,00 Pribadi, H Rp 75.000,00

Masalah Gaji Pemilik, dan Bunga Modal. Di dalam akuntansi gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) tidak diakui sebagai biaya (usaha) bagi perusahaan, karena pada umumnya ditentukan sepihak (oleh pemilik sendiri) dan bukan atas transaksi yang obyektif.Namun jika dapat diidentifikasikan dengan jasa dan bunga modal maka harus diperlukan sebagai biaya yang sebenarnya. Bagi manajemen lebih bermanfaat untuk memperlakukan gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) sama halnya dengan biaya usaha. Untuk itu informasi laba (rugi) periodiknya lebih menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang sebenarnya.contohnya sebgai berikut :A dan B adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan perbandingan yang sama. Kepada mereka sebagai pemilik diberi gaji masing-masing sebesar Rp. 75.000,00 per bulan untuk A dan Rp. 100.000,00 per bulan untuk B. menurut Laporan Perhitungan Rugi-laba dalm periode tahun buku 1980, perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 2.500.000,00.Apabila gaji yang diberikan kepada A dan B diperlakukan sebagai faktor pembagian laba, maka laba sebesar Rp. 2.500.000,00 menurut laporan Perhitungan Rugi-Laba tersebut, akan mamberikan hak atas laba kepada masing-masing anggota sebagai berikut :Akan tetapi apabila gaji yang dibayarkan kepada A dan B diperlakukan sebagai biaya usaha, maka pembagian laba sebesar Rp. 2.500.000 akan memberikan hak atas laba kepada masing-masing anggota sebesar Rp. 1.250.000Dengan demikian jerlas B akan memilih untuk memperlakukan gaji yang telah diterimanya itu sebagai pembagian laba. Sedang bagi A lebih untung apabila gaji pemilik diperlakukan sabagai biaya usaha bagi perusahaan.Gaji Pemilik dan atau Bunga Modal di atas jumlah laba bersihContohnya :A dan B adalah anggota persekutuan mempunyai saldo modal masing-masingsebesar Rp. 100.000,00 untuk A. dan Rp. 200.000,00 untuk B. pembagianlaba diatur dengan ketentuan sebagai berikut :Mula mula di perhitungkan bunga modal sebesar 6% per tahun, sedang dibagi dengan perbandingan yang sama.Apabila dalam tahun 1980, perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.50.000,00 maka pembagian laba tersebut adalah :Apabila laba dalam tahun 1980 sebesar Rp. 10.000 atau Rp. 8.000 (lebih kecil dari bunga modal) maka pembagian laba tersebut adalah :Apabila perusahaan rugi sebesar Rp. 4.000,00 dalam tahun 1980, maka bunga modal harus diperhitungkan terlebih dahulu sehingga diperoleh pembagian laba sebagai berikut :Karena perusahaan mengalami kerugian dan barang tidak membagikan laba kepada anggotanya, kecuali untuk bunga modal yang telah dibayarkan. Perhitungan pembagian laba(rugi) dalam tahun yang bersangkutan di bebankan langsung kepada saldo modal masing-masing anggota. Meskipun B masih berhak menerima pembagian laba Rp. 1.000 menurut perhitungan pembagian laba (rugi), tetapi tidak mungkin ia menagihnya kepada A. penurunan perhitungan kekayaan bersih persekutuan sebesar Rp. 22.000 (rugi usaha Rp. 4.000 di tambah bunga modal Rp. 18.000 akan diikuti dengan berkurangnya saldo modal masing-masing anggota sebesar Rp. 11.000 seperti terlihat pada tabel berikut ini :Dengan demikian ada sebagian modal A sebesar Rp. 1.000 (yaitu selisih lebih rugi usaha dengan jumlah kerugian yang ditanggung oleh A = Rp. 4.000 Rp. 5.000 ) terserap dan berpindah menjadi haknya B sebagai partnernya. Hal ini juga terbukti dari jumlah uang yang telah diterima B sebesar Rp. 12.000 dari perusahaan, akan tatapi saldo modalnya hanya berkurang sebesar Rp. 11.000 dalam tahun buku 1980Untuk menghindari keadaan sperti itu, maka biasanya di dalam perjanjian pembagian laba ditegaskan adanay pembatasan terhadap jumlah minimum laba yang di dapat. Berdasarkan ketentuan jumlah minimum laba tersebut biasanya di tentukan jumlah gaji pemilik dan bunga modal yang diperhitungkan sebagai faktor pembagian laba. Apabila diadakan batasan, berarti laba di bawah jumlah minimum yang ditetapkan atau jumlah kerugian harus dibagi berdasar ketentuan lain yang di tetapkan dalam perjanjian.Misalnya dalam perjanjian pembagian laba(rugi) persekutuan A&B pada contoh di atas ditambah ketentuan sbb :>laba di bawah jumlah bunga modal yang diperhitungkan dibagi sesuaidengan perbandingan modal, sedang kerugian yang dibagi dengan perbandingan yang sama.>Kerugian yang diderita Rp. 4.000,00 dalam tahun 1980. dibagi rata jadi Rp. 2.000.>Penurunan kekayaan sebesar Rp. 22.000 diikuti berkurangnya saldo masing-masing anggota.Koreksi atas L / R tahun-tahun yang lalu Di dalam persekutuan, masalah yang dihadapi dalam koreksi laba (rugi) ialah pengaruhnya terhadap hak pemilikan dan bagian atas laba (rugi) kepada masing-masing pribadi anggota (pemilik). Hal ini menyangkut masalah koreksi dan penyesuaian terhadap alokasi laba (rugi) kepada msing-masing anggota pemilik.Pada umumnya tiga alternatif berikut ini dapat dipakai untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba (rugi) tahun-thaun yang lalu :1. Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil, cukup ditutup atau dibebebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan, asal tidak mempengaruhi secara material terhadap hak-hak pemilikan (saldo modal) dari masing-masing anggota pemilik.2. Apabila jumlah koreksi cukup besar,dan sulit diidentifikasikan,dapat dibebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan atau dialokasikan sebagian kepada laba (rugi) tahun-tahun yang lalu sesuai dengan kehendak para anggota pemilik.3. Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar,dan dapat diidentifikasikan.Misalnya ada kesalahan perhitungan beban penyusutan aktiva tetap, maka perhitungan dan alokasi kembali laba (rugi) kepada masing-masing pemilik harus dilakukan.Neraca Sebagian besar ketentuan di dalam penyusunan neraca pesekutuan tidak berbeda dengan neraca perusahaan pada umumnya. Kecuali penyajian pada sisi passive di dalam neraca persekutuan menggunakan dasar konsep pemilik (proprietary concept), dengan menonjolkan hak pemilikan tiap-tiap anggota melalui rekening modalnya secara terpisah.Perubahan Ratio Pembagian Laba (rugi) Apabila para anggota pemilik bersepakat untuk mengadakan perubahan ketentuan pembagian laba (rugi) perusahaan, maka terlebih dahulu harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan sebelum ketentuan yang baru mulai berlaku. Hal ini dianggap penting agar perimbangan hak-hak pemlikan setelah berlakunya ketentuan yang baru tetap dapat dipertahankan. Peubahan ketentuan pembagian laba (rugi) tanpa diikuti penilaian kembali aktiva, kemungkinan akan mengakibatkan keuntungan pada sebagian pemilik dan kerugian bagi sebagian pemilik lainya dari posisi aktiva sebelum ketentuan baru itu mulai berlaku.Dengan kata lain perubahan ketentuan pembagian laba, kemungkinan berlaku surut.

Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.2.2Karakteristik PersekutuanSecara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :a.Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan usahanya.b.Jangka waktu terbatas (Limited life)Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan dengan maksud mengkahiri penjanjian dari para anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan modal atau kaitan seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.c.Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat membayar hutang-hutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.d.Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a Partnership)Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang menanamkan kekayaan ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan kepada persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk memimpin dan menjalankan usaha persekutuan.e.Pengembalian bagian keuntungan persekutuanSetiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan yang dibuat untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan suatu bentuk persekutuan.

2.3Bentuk-Bentuk Persekutuan dan Perjanjian dalam Persekutuan.Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam :Persekutuan PerdaganganAdalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan barang dagangan.Persekutuan Jasa-jasaAdalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya, misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara :Persekutuan UmumAdalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum.Persekutuan TerbatasSuatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi yag telah diberikannya. Anggota tersebut disebut sekutu terbatas.Join Stock CompaniesAdalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupasaham-saham yang dapat dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.Perjanjian Dalam PersekutuanDalam persekutuan tentu harusada perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota, tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu ;1.Besarnya investasi dari masing-masing anggota2.Hak dan kewajiban anggota3.Buku-buku catatan dan laporan keuangan4.Pembagian keuntungan5.Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota.6.Penarikan kembali modal yang disetor7.Asuransi jiwa kematian salah satu anggota8.Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.

2.4Penyertaan Modal dalam PersekutuanProses akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah pencatatan pengakuan dan pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota dalam persekutuan. Hak masing-masing anggota diikhtisarkan dalam rekening modal masing-masing anggota sekutu.Pembentukan Awal PersekutuanContoh :Tuan Petruk, Gareng dan Semar sepakat mendirikan sebuah persekutuan dengan investasi masing-masing sebesar Rp. 7.500.000, Rp. 6.000.000 dan Rp. 8.000.000. dalam persekutuan tersebut mereka sepakat untuk melakukanpembagian keuntungan dengan perbandingan yang sama. Pada tahun pertama persekutuan mendapat keuntungan sebesar Rp. 3.000.000,-. Pencatatan atas modal dan kuntungan masing-masing sekutu adalah sebagai berikut :Modal PetrukModal garengModal SemarKekayaan BersihKeterangan

7.500.0006.000.0008.000.00021.500.000Investasi awal

1.000.0001.000.0001.000.0003.000.0000Keuntungan

8.500.0007.000.0009.000.00024.500.000

Bentuk jurnal yang dibuat adalah :UraianDK

Kas21.500.000

Modal Gareng7.500.000

Modal Petruk6.000.000

Modal Semar8.000.000

Laba Rugi6.000.000

Pribadi Gareng1.000.000

Pribadi Petruk1.000.000

Pribadi Semar1.000.000

Apabila persekutuan tersebut menderita kerugian kerugian sebesar Rp. 18.000.000, dengan porsi pembagian rugi di bagi dengan perbandingan yang sama, maka :Modal PetrukModal garengModal SemarKekayaan BersihKeterangan

7.500.0006.000.0008.000.00021.500.000Investasi awal

(6.000.000)(6.000.000)(6.000.000)(18.000.0000)Rugi

1.500.00002.000.0003.500.000

Pada saat persekutuan akan dilikuidasi, maka Gareng tidak akan mendapatkan pengembalian modal karena modal tersebut sudah habis untuk membayar kerugian persekutuan, sedangkan Petruk dan Semar akan mendapatkan pengembalian sebesar sisa masing-masing modal setelah di potong dengan kerugian persekutuan.2.5Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah BerjalanDalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu :Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang sudah ada atau membentuk pembukuan tersendiri.Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari masing-masing perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Contoh :Tuan Petruk, dan Gareng masing-masing sepakat untuk membentuk persekutuanPetruk telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan, dimana Gareng bermaksud akan menggabungkan diri ke dalam perusahaan tersebut dengan setoran modal Gareng sebesar Rp. 10.000.000,-.Adapun neraca perusahaan yang dimiliki oleh Petruk adalah :PETRUKNERACA, PER 31 DESEMBER 2007URAIANDK

Kas 4,500,000

Piutang Dagang 12,000,000

Cadangan Kerugian Piutang (1,200,000)

Persediaan Barang Dagangan 14,000,000

Suplies Kantor 1,500,000

Peralatan Kantor 5,000,000

Kendaraan 15,000,000

Akumulasi Penyusutan Pralatan 2,000,000

Akumulasi peyusutan Kendaraan 4,500,000

Hutang 37,300,000

Modal Petruk 20,000,000

Jumlah .. 57,300,000 57,300,000

Dalam pembentukan persekutuan tersebut ke dua belah pihak sepakat dengan perjanjian sebagai berikut :1.Uang kas diambil seluruhnya oleh Petruk2.Dari seluruh piutang dagang yang ada, sebesar Rp 4.000.000 dianggap tidak bisa tertagih dan cadangan kerugian ditetapkan sebesar 10% dari saldo piutang yang baru.3.Setelah diadakan penilaian kembali terhadap persediaan barang dagangan berdasarkan harga pasar, nilai persediaan menjadi Rp. 18.000.0004.Kendaraan dinilai sebesar Rp. 20.000.000 tetapi telah disusutkan sebesar 50%, sehingga menjadi Rp. 10.000.000;5.Good wil diberikan kepada Petruk atas prestasi perusahaannya sebesar Rp. 15.000.000

Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan pembukuan yang sudah adaMencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva :Cadangan Kerugian piutang 800.000Persediaan Barang Dagangan .. 4.000.000Akumulasi Peny. Kendaraan 4.500.000Good Will 15.000.000Piutang Dagang .. 4.000.000Kendaraan ... 5.000.000Modal Petruk 15.300.000Jurnal :Mencatat Setoran Modal GarengKas 10.000.000 Modal Gareng .. 10.000.000Mencatat pengambilan uang kas oleh PetrukModal Petruk 4.500.000 Kas . 4.500.000Pencatatan dengan membentuk buku-buku baru tersendiriMencatatkekayaan Petruk sebagai setoran modalPiutang dagang . .. 14.000.000,-Persed. Brg. Dagangan 18.000.000Suplies kantor . 1.500.000Peralatan Kantor 5.000.000Kendaraan ... 10.000.000Goodwil . 15.000.000Cadangan Kerugian . 400.000,-Hutang . 37.300.000Modal Petruk 25.800.000Mencatat setoran modal GarengKas 10.000.000 Modal Gareng .. 10.000.000

Maka neraca persekutuan Petruk dan Gareng adalah sebagai berikut :PERSEKUTUAN PETRUK DAN GARENGNERACA, PER JANUARI 2008URAIANDK

Kas 10,000,000

Piutang Dagang 14,000,000

Cadangan Kerugian Piutang (400.00)

Persediaan Barang Dagangan 18,000,000

Suplies Kantor 1,500,000

Peralatan Kantor 5,000,000

Kendaraan 10,000,000

Akumulasi Penyusutan Pralatan 0

Akumulasi peyusutan Kendaraan 0

Goodwill15.000.000

Hutang 37,300,000

Modal Gareng10.000.000

Modal Petruk 25,800,000

Jumlah ..73.100.00073.100.000

2.6 Pembagian laba (rugi) di dalam PersekutuanPara angota persekutuan dapat membuat persetujuan pembagian laba (rugi) yang dianggap sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota di dalam persekutuan. Terdapat berbagai cara yang dapat dipakai sebagai dasar pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan. Dasar pembagian laba (rugi) yang dipilih harus dinyatakan di dalam perjanjian persekutuan. Adapun berbagai cara pembagian laba (rugi) yang akan dikemukakan disini adalah:1.Dibagi sama.2.Dengan perbandingan atas dasar perjanjian.3.Dengan perbandingan penyertaan modal.4.Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian.5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian.6. Mula-mula diterapkan bunga untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-anggota yang dianggap berjasa dan sisanyadibagi atas dasar perjanjian bersama.Contoh : Tuan F, G dan H telah mendirikan sebuah persekutuan dan pada tahun 1980 mendapatkan keuntungan sebesar Rp 150.000,00. Pada akhir tahun1980, diketahui posisi rekening pribadi (prive/personal/current account) dan rekening modal masing-masing anggota adalah sebagai berikut :

Apabila disetujui laba (rugi) yang diperoleh dibagi sama :Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 50.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 50.000,00Apabila pembagian laba/rugi denganperbandingan Tuan F : G : H = 3 : 5 :7Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 30.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 70.000,00Perhitungan:Bagian laba Tuan F = 3/15 x 150.000 = Rp 30.000,00Bagian laba Tuan G = 5/15 x 150.00 = Rp 50.000,00Bagian laba Tuan H = 7/15 x 150.000 =Rp 70.000,00 Total Rp 150.000,00Apabila pembagian laba (rugi) sesuai perbandingan penyertaan modal dari masing-masing anggota Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bias ditempuh, yaitu :Sesuai dengan perbandingan modal awal.Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 37.500,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 62.500,00Sesuai dengan perbandingan modal akhir. Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 40.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 60.000,00

Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunanRugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 33.750,00 Pribadi, G Rp 41.250,00 Pribadi, H Rp 75.000,00

Masalah Gaji Pemilik, dan Bunga Modal. Di dalam akuntansi gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) tidak diakui sebagai biaya (usaha) bagi perusahaan, karena pada umumnya ditentukan sepihak (oleh pemilik sendiri) dan bukan atas transaksi yang obyektif.Namun jika dapat diidentifikasikan dengan jasa dan bunga modal maka harus diperlukan sebagai biaya yang sebenarnya. Bagi manajemen lebih bermanfaat untuk memperlakukan gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) sama halnya dengan biaya usaha. Untuk itu informasi laba (rugi) periodiknya lebih menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang sebenarnya.contohnya sebgai berikut :A dan B adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan perbandingan yang sama. Kepada mereka sebagai pemilik diberi gaji masing-masing sebesar Rp. 75.000,00 per bulan untuk A dan Rp. 100.000,00 per bulan untuk B. menurut Laporan Perhitungan Rugi-laba dalm periode tahun buku 1980, perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 2.500.000,00.Apabila gaji yang diberikan kepada A dan B diperlakukan sebagai faktor pembagian laba, maka laba sebesar Rp. 2.500.000,00 menurut laporan Perhitungan Rugi-Laba tersebut, akan mamberikan hak atas laba kepada masing-masing anggota sebagai berikut :Akan tetapi apabila gaji yang dibayarkan kepada A dan B diperlakukan sebagai biaya usaha, maka pembagian laba sebesar Rp. 2.500.000 akan memberikan hak atas laba kepada masing-masing anggota sebesar Rp. 1.250.000Dengan demikian jerlas B akan memilih untuk memperlakukan gaji yang telah diterimanya itu sebagai pembagian laba. Sedang bagi A lebih untung apabila gaji pemilik diperlakukan sabagai biaya usaha bagi perusahaan.Gaji Pemilik dan atau Bunga Modal di atas jumlah laba bersihContohnya :A dan B adalah anggota persekutuan mempunyai saldo modal masing-masingsebesar Rp. 100.000,00 untuk A. dan Rp. 200.000,00 untuk B. pembagianlaba diatur dengan ketentuan sebagai berikut :Mula mula di perhitungkan bunga modal sebesar 6% per tahun, sedang dibagi dengan perbandingan yang sama.Apabila dalam tahun 1980, perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.50.000,00 maka pembagian laba tersebut adalah :Apabila laba dalam tahun 1980 sebesar Rp. 10.000 atau Rp. 8.000 (lebih kecil dari bunga modal) maka pembagian laba tersebut adalah :Apabila perusahaan rugi sebesar Rp. 4.000,00 dalam tahun 1980, maka bunga modal harus diperhitungkan terlebih dahulu sehingga diperoleh pembagian laba sebagai berikut :Karena perusahaan mengalami kerugian dan barang tidak membagikan laba kepada anggotanya, kecuali untuk bunga modal yang telah dibayarkan. Perhitungan pembagian laba(rugi) dalam tahun yang bersangkutan di bebankan langsung kepada saldo modal masing-masing anggota. Meskipun B masih berhak menerima pembagian laba Rp. 1.000 menurut perhitungan pembagian laba (rugi), tetapi tidak mungkin ia menagihnya kepada A. penurunan perhitungan kekayaan bersih persekutuan sebesar Rp. 22.000 (rugi usaha Rp. 4.000 di tambah bunga modal Rp. 18.000 akan diikuti dengan berkurangnya saldo modal masing-masing anggota sebesar Rp. 11.000 seperti terlihat pada tabel berikut ini :Dengan demikian ada sebagian modal A sebesar Rp. 1.000 (yaitu selisih lebih rugi usaha dengan jumlah kerugian yang ditanggung oleh A = Rp. 4.000 Rp. 5.000 ) terserap dan berpindah menjadi haknya B sebagai partnernya. Hal ini juga terbukti dari jumlah uang yang telah diterima B sebesar Rp. 12.000 dari perusahaan, akan tatapi saldo modalnya hanya berkurang sebesar Rp. 11.000 dalam tahun buku 1980Untuk menghindari keadaan sperti itu, maka biasanya di dalam perjanjian pembagian laba ditegaskan adanay pembatasan terhadap jumlah minimum laba yang di dapat. Berdasarkan ketentuan jumlah minimum laba tersebut biasanya di tentukan jumlah gaji pemilik dan bunga modal yang diperhitungkan sebagai faktor pembagian laba. Apabila diadakan batasan, berarti laba di bawah jumlah minimum yang ditetapkan atau jumlah kerugian harus dibagi berdasar ketentuan lain yang di tetapkan dalam perjanjian.Misalnya dalam perjanjian pembagian laba(rugi) persekutuan A&B pada contoh di atas ditambah ketentuan sbb :>laba di bawah jumlah bunga modal yang diperhitungkan dibagi sesuaidengan perbandingan modal, sedang kerugian yang dibagi dengan perbandingan yang sama.>Kerugian yang diderita Rp. 4.000,00 dalam tahun 1980. dibagi rata jadi Rp. 2.000.>Penurunan kekayaan sebesar Rp. 22.000 diikuti berkurangnya saldo masing-masing anggota.Koreksi atas L / R tahun-tahun yang lalu Di dalam persekutuan, masalah yang dihadapi dalam koreksi laba (rugi) ialah pengaruhnya terhadap hak pemilikan dan bagian atas laba (rugi) kepada masing-masing pribadi anggota (pemilik). Hal ini menyangkut masalah koreksi dan penyesuaian terhadap alokasi laba (rugi) kepada msing-masing anggota pemilik.Pada umumnya tiga alternatif berikut ini dapat dipakai untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba (rugi) tahun-thaun yang lalu :1. Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil, cukup ditutup atau dibebebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan, asal tidak mempengaruhi secara material terhadap hak-hak pemilikan (saldo modal) dari masing-masing anggota pemilik.2. Apabila jumlah koreksi cukup besar,dan sulit diidentifikasikan,dapat dibebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan atau dialokasikan sebagian kepada laba (rugi) tahun-tahun yang lalu sesuai dengan kehendak para anggota pemilik.3. Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar,dan dapat diidentifikasikan.Misalnya ada kesalahan perhitungan beban penyusutan aktiva tetap, maka perhitungan dan alokasi kembali laba (rugi) kepada masing-masing pemilik harus dilakukan.Neraca Sebagian besar ketentuan di dalam penyusunan neraca pesekutuan tidak berbeda dengan neraca perusahaan pada umumnya. Kecuali penyajian pada sisi passive di dalam neraca persekutuan menggunakan dasar konsep pemilik (proprietary concept), dengan menonjolkan hak pemilikan tiap-tiap anggota melalui rekening modalnya secara terpisah.Perubahan Ratio Pembagian Laba (rugi) Apabila para anggota pemilik bersepakat untuk mengadakan perubahan ketentuan pembagian laba (rugi) perusahaan, maka terlebih dahulu harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan sebelum ketentuan yang baru mulai berlaku. Hal ini dianggap penting agar perimbangan hak-hak pemlikan setelah berlakunya ketentuan yang baru tetap dapat dipertahankan. Peubahan ketentuan pembagian laba (rugi) tanpa diikuti penilaian kembali aktiva, kemungkinan akan mengakibatkan keuntungan pada sebagian pemilik dan kerugian bagi sebagian pemilik lainya dari posisi aktiva sebelum ketentuan baru itu mulai berlaku.Dengan kata lain perubahan ketentuan pembagian laba, kemungkinan berlaku surut.