makalah sumber hukum islam full

Upload: o-jelaimtyf-ms-xemiq

Post on 10-Jul-2015

12.104 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Fiqihislammerupakankumpulanhukumislamyangberkenaan dengan amal perbuatan, yang digali dari sumber/dalilnya secara terperinci. Dalil pokok yang merupakan sumber fiqih itu adalah wahyu Tuhan. Satu-satunya pemilik dan penguasa hukum. Pengertianwahyusebagaisatu-satunyasumberhukum,ialah bahwadialahyangberhakmenetapkanadanyasumberlainyangdapat dijadikan dasar bagi fiqih islam, di antaranya dinyatakan adalah : Quran , Hadist dan sumber hukum pelengakap islam lainnya. Sedangkansaatinikitatidakhanyamenggunakan3hukum tersebut.Kitamenggunakanhukumyangdibuatolehpemimpinnegara Indonesiayang berupa Undang-Undang. Akan tetapi diIndonesiamuncul Undang-UndangIslamyangterbarusampaisaatiniadalahKHI (Kompilasi Hukum Islam). Semogatulisankamiinibisamembantupembacadalam mempelajari hukum islam. BAB II SUMBER HUKUM ISLAMYANG DISEPAKATI PARA ULAMA A. Al-Quran 1. Pengertian Al-Quran Menurutbahasa(etimologi)kataAl-Quranberasaldarikataqara-yaqrau-qurananartinyabacaanatauyangdibaca.Sedangkanmenurutistilah (terminologi)Al-QuranadalahKalmullahsebagaimujizatyangditurunkan kepadanabiMuhammadSAWmelaluimalaikatJibril,denganbahasaArab, ditulisdimushhaf,disampaikansecaramutawatir,dibacabernilaiibadah. Diawali dengan surat Al-Fatihan dan diakhiri dengan surat An-Nas. 2. Pokok-pokok isi Al-Quran Pokok-pokok isi Al-Quran ada lima yaitu : a. Tauhid b. Ibadah c. Janji dan ancaman d. Jalan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat e. Riwayat dan ceritera ( qishah umat terdahulu). 3.Dasar Kehujjahan Al-Quran dan Kedudukannya sebagai Sumber Hukum SebagimanakitaketahuiAl-Qur'anditurunkankepadaNabiMuhammadSAW dandisampaikankepadaumatmanusiaadalahuntukwajibdiamalkansemua perintah-Nyadanwajibditinggalkansegalalarangan-Nya.Firman)Allah SWT : Artinya : "SesungguhnyaKamitelahmenurunkanKitabkepadamu denganmembawakebenaran,supayakamumengadiliantara manusiadenganapayangtelahAllahwahyukankepadamu, danjanganlahkamumenjadipenantankarenamembelaorang-orang yang khianat". (An-Nisa :105). Artinya : "Dan hendaklah kamumemutuskan perkara di antara mereka menurutapayangditurunkanAllah,danjanganlahkamu mengikuti hawa nafsu mereka (Al-Maidah: 49). Al-Qur'anmerupakannumberhukumutamadalamislamdanmenempati kedudukan pertama dari sumber- sumber hukum islam yang lain, ia merupakan aturandasaryangpalingtinggi.Semuasumberhukumdanketentuannorma yang ada tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur'an. 4. Pedoman AI-Qur'an dalam Menetapkan Hukum. Pedoman Al-Qur'an dalam menetapkan hukum sesuai dengan perkembangan dankemampuanmanusia,baiksecarafisikmaupunrohani.manusia selalu berawal dari kelemahan dan ketidak mampuan. Untuk itu Al Qur'an berpedoman kepada tiga hal, yaitu : a. Tidak memberatkan () Firman Allah SWT : Artinya :"Allahtidakmembebaniseseorangmelainkansesuai dengan kesanggupannya..." (Al-Bagarah : 286). Artinya : "...Allahmenghendakikemudahanbagimudantidak menghendaki kesukaran bagimu". (Al-Bagarah : 185) Contoh:Azimah(ketentuan-ketentuanumumAllah)misalsholat wajib dll b.Meminimalisir beban () Dasarinimerupakankonsekwensilogisdaridasaryangpertama.Dengan dasarinikitadapatirukhshah(keringanan)dalambeberapajenis ibadah,sepertiMenjamadanmengqasharsholatapabiladalam perjalanan dengan syaratyang telah ditentukan. c. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum () Al-Qur'andalammenetapkanhukumadalahsecarabertahap,halini bisakitatelusuridalamhukumharamnyameminum-minumankeras, berjudisertaperbuatan-perbuatanyangmengandungjudiditetapkan dalamAlQur'an(QS.Al-Baqarah:219,QS.An-Nisa:43danQS.Al-Maidah : 90). B.Al- Hadits 1.Pengertian Al-Hadits Menurutbahasa(etimologi)Al-Haditsberartiyangbaru,yangdekat, atauwartayaitusesuatuyangdibicarakan.Sedangkanmenurutistilah (terminologi)Al-Haditsadalahsegalasesuatuyangdisandarkankepada NabiSAW,baikberupaperkataan,perbuatanmaupuntaqrir(persetujuan) beliau. 2.Bentuk-bentuk Al-Hadits Berdasarkandefinisiistilahdiatas,makabentukhaditsdapatdibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Qauliyah ( ucapan ) b. Filiyah ( perbuatan ) c. Taqririyah ( keputusan/ketetapan ) 3. DasarKehujjahanAl-HaditsdanKedudukannyasebagaiSumber Hukum Banyakkitajumpaiayat-ayatAl-Qur'andanHadits-haditsyang memberikanpengertianbahwahaditsmerupakansumberhukumIslam selainAl-Qur'anyangwajibdiikuti,dandiamalkanbaikdalambentuk perintah maupun larangannya. Uraian di bawah ini merupakan penjelasan secararincitentangdasarkehujjahanhaditssebagaisumberhukum Islam dengan mengambil beberapa dalil, baik naqli maupun aqli. a. DaliI Al-Qur'an BanyakkitajumpaiayatAl-Qur'anyangmenjelaskantentangkewajiban mempercayaidanmenerimasegalayangdisampaikanolehRasul kepadaumatnyauntukdijadikanpedomanhidupsehari -hari.Di antara ayat-ayat dimaksud adalah: Firman Allah SWT : Artinya: Allahsekali-kalitidakakanmembiarkanorang-orangyang berimandalamkeadaankamusekarangini,sehinggaDia menyisihkanyangburuk(munafiq)dariyangbaik(mukmin). DanAllahsekali-kalitidakakanmemperlihatkankepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-NyadiantaraRasul-rasul-Nya.Karenaitu berimanlahkepadaAllahdanRasul-Rasul-Nya;danjika kamu beriman dan bertaqwa, makabagimu pahala yang besar. (QS. Ali lmran (3): 179). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : Artinya:Wahaiorang-orangyangberiman,tetaplahberimankepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepadaRasul-Nya,sertakitabyangAllahturunkan sebelumnya.BagisiapayangkafirkepadaAllah,malaikat-malaikat-Nya,Rasulrasul-Nya,danharikemudian,maka sesungguhnyaorangitutelahsesatsejauhjauhnya.(QS.Al-Nisa' (4): 136). Ayat-ayatdiatasAllahmenyurukaumMusliminagarmereka tetapberimankepadaAllah,Rasul-Nya(MuhammadSAW),Al-Qur'an,dankitabyangditurunkansebelumnya.KemudianAllah mengancamorang-orangyangmengingkaridanmenentangseruan-Nya. Disampingitu,Allahjugamemerintahkankepadakaum musliminagarmenaatidanmelaksanakansegalabentukperundang-undangandanperaturanyangdibawaolehRasul-Nya,baikberupa perintah maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh kepada Rasul-Nya samahalnyatuntutantaatdanpatuhkepadaAllahSWT.Banyakayat Al-Qur'an yang berkenaan dengan masalah ini. Firman Allah SWT: Artinya:Katakanlah!TaatlahkaliankepadaAllahdanRasul-Nya; jikakamuberpaling,makasesungguhnyaAllahtidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali lmran (3): 32). Dalam firman-Nya yang lain: Artinya : Hai orang-orang yang beriman ! TaatilahAllah,Rasul,dan UlilAmridiantarakamu.Kemudianjikakamuberlainan pendapattentangsesuatu,akankembalilahkepadaAllah danRasul,jikakamubenar-benarkepadaAllahdanhari Kemudian.Yangdemikianinilebihutamadanlebihbaik akibatnya. (QS. AN-Nisa (4): 59). Kemudian dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman: Artinya:ApayangdiberikanRasulkepadamu,terimalahdanapa-apa yangdilarangnya,makatinggalkanlah.Danbertaqwalah kepadaAllah,sesungguhnyaAllahsangatkerashukuman-Nya. (QS. AI-Hasyr (59): 7). Artinya:DantaatlahkamukepadaAllahdankepadaRasul -Nya, dan berhati-hatilah. (QS. Al-Maidah (5): 92). Artinya: Katakanlah:TaatlahkepadaAllahdantaatlahkepada Rasul;danjikakamuberpaling,makasesungguhnya kewajibanRasulSAWituadalahapayangdibebankan kepadanya,dankewajibankamusekalianadalahsemata-mataapayangdibebankankepadamu.Danjikakamutaat kepadanya,niscayakamumendapatpetunjuk(QS.A1-Nur (24): 54). Dariayat-ayatAl-Qur'andiatastergambarbahwasetiapada perintah taat kepada Allah SWT dalam Al-Qur'an selalu diikuti dengan perintahtaatkepadaRasul-Nya.Demikianpulamengenaiperingatan (ancaman)karenadurhakakepadaAllah,seringdisejajarkanatau disamakandenganancamankarenadurhakakepadaRasulMuhammad SAW. b. Dalil Al-Hadits MarikitapahamiDalamsalahsatupesanRasulullahSAW berkenaandengankewajibanmenjadikanhaditssebagaipedoman hidup,disampingAl-Qur'ansebagaipedomanutamanya,beliau bersabda: Artinya:"Akutinggalkanduapusakauntukmusekalian,yangkalian tidakakantersesatselagikamuberpegangteguhpada keduanya,yaituberupakitabAllahdanSunnahRasul-Nya". (HR. Malik). SaatRasulullahinginmengutusMu'adzbinJabaluntuk menjadipenguasadiNegeriYaman,terlebihdahuludiadiajakdialog oleh Rasulullah SAW. Artinya:"(Rasulbertanya),bagaimanakamuakanmenetapkanhukum biladihadapkanpadamusesuatuyangmemerlukanpenetapan hukum?Mu'azmenjawab:sayaakanmenetapkannya dengankitabAllah.LaluRasulbertanya;seandainyakamu tidak mendapatkannyadalamkitabAllah,Mu'azmenjawab: denganSunnahRasulullah.Rasulbertanyalagi,seandainya kamu tidak mendapatkannya dalam kitabAllah dan juga tidak dalamSunnahRasul,Mu'azmenjawab:sayaakanberijtihad denganpendapatsayasendiri.MakaRasulullahmenepuk-nepuk belakangan Mu'az seraya mengatakan "segalapuji bagi AllahyangtelahmenyelaraskanutusanseorangRasul dengansesuatuyangRasulkehendaki".(HR.AbuDauddan Al-Tirmidzi). Dalam hadits lain Rasul bersabda: Artinya: "WajibbagisekalianberpegangteguhdenganSunnahku danSunnahKhulafaAr-Rasyidin(khalifahyangmendapat petunjuk),berpegangteguhlahkamusekaliandengannya. (HR. Abu Daud dan Ibun Majah). Hadits-haditsdiatasmenunjukkanbahwaberpegangteguh kepadahaditsataumenjadikanhaditssebagaipegangandan pedomanhidupituadalahwajib,sebagaimanawajibnyaberpegang teguh kepada Al-Qur'an. c. Kesepakatan Ulama (Ijma') SeluruhUmatIslamtelahsepakatmenjadikanhaditssebagai salahsatudasarhukumSyari'atIslamyangwajibdiikutidan diamalkan;karenasesuaidenganyangdikehendakiolehAllah. Penerimaanmerekaterhadaphaditssamasepertipenerimaanmereka terhadapAl-Qur'an,karenakeduanyasama-samadijadikansebagai sumber hukum Syariat Islam. kesepakatanumatIslamdalammempercayai,menerimadan mengamalkansemuaketentuanyangterkandungdidalamhadits ternyata sejak Rasulullah masih hiduphinggasekarangtidakadayang mengingkarinya.Banyakdiantaramerekayangtidakhanya memahamidanmengamalkanisikandungannya,akantetapibahkan mereka menghafal, memelihara, dan menyebarluaskan kepada generasi-generasi selanjutnya. Marikitamenengokperistiwa-peristiwayangmenunjukkan adanyakesepakatanmenggunakanhaditssebagaisumberhukumIslam pada masa sahabat, antara lain dapat diperhatikan peristiwa di bawah ini : a. PadasaatAbuBakarRa.dibaiatmenjadiKhalifah,iadengan tegasberkataSayatidakmeninggalkansedikitpunsesuatuyang diamalkan/dilaksanakanolehRasulullah,sesungguhnyasaya takut menjadi orang bila meninggalkan perintahnya". b. PadasaatKhalifahUmarIbnuKhattabadadidepanHajar Aswadisberkata:Sayatahubahwaengkauadalahbatu. SeandainyasayasendiritidakmelihatRasulullahmenciummu, maka saya tidak akan menciummu". c. PadasuatusaatpernahditanyakankepadaAbdullahbinUmar (IbnuUmar)masalahketentuanshalatsafardalamAl-Qur'an.la menjawab:"AllahSWTtelahmengutusNabiMuhammadSAW kepadakitadankitatidakmengetahuisesuatu.Makasesungguhnya kamiberbuatsebagaimanaduduknyaRasulullahSAW,saya makansebagaimanamakannyaRasulullahdansayashalat sebagaimana shalatnya Rasul". d. DiceritakandariSa'idbinMusayyabbahwaKhalifahUsmanbin Affanberkata:Sayaduduksebagaimanamengikutiduduknya RasulullahSAW,sayajugamakansebagaimanamakannya Rasulullah,dansayamengerjakanshalatsebagaimanashalatnya Rasul. SebenarnyaMasihbanyaklagicontoh-contohyangdilakukan olehparasahabatyangmenunjukkanbahwaapayang diperintahkan,dilakukan,dandiserukan,niscayadiikutioleh umatnya, dan apa yang dilarang selalu ditinggalkan oleh mereka. d. Sesuai dengan Petunjuk Akal MuhammadSAW,sebagaiNabidanRasulAllahtelahdiakui dan dibenarkan oleh seluruh umat Islam. Di dalam mengemban misinya itu,kadang-kadangbeliauhanyasekedarmenyampaikanapayang diterimadariAllahSWT,baikisimaupunformulasinyadankadang kalaatasinisiatifsendiridenganbimbinganwahyudariAllah.Namun jugatidakjarangbeliaumembawakanhasilijtihadsemata-mata mengenaisuatumasalahyangtidakditunjukolehwahyudanjuga tidakdibimbingolehilham.Hasilijtihadbeliauinitetapberlaku sampai ada dalil yang menghapuskannyanyaDanapabilakerasulanMuhammadSAWtelahdiimanidan dibenarkan,makakonsekwensilogisnyasegalaperaturandan perundang-undangansertainisiatifbeliau,baikyangbeliauciptakan atasbimbinganilhamatauhasilijtihadsemata,ditempatkansebagai sumberhukumdanpedomanhidup.Disampingitusecaralogika kepercayaankepadaMuhammadSAWsebagaiRasulAllah mengharuskanumatnyamentaatidanmengamalkansegalaketentuan yang beliau sampaikan. SemuaumatIslamtelahsepakatdenganbulatbahwaHadits RasuladalahsumberdandasarhukumIslamsetelahAl -Qur'an,dan umatIslamdiwajibkanmengikutidanmengamalkannyasebagaimana diwajibkan mengikuti dan mengamalkan Al-Qur'an. Al-Qur'an danHadits merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islamyangtetap,danorangIslamtidakakan mungkinbisamemahami syariatIslamsecaramendalamdanlengkaptanpakembalikepada keduasumberIslamtersebut.Seorangmujtahiddanseorangulama' pun tidak diperbolehkan hanya mencukupkan diri dengan mengambil salah satu dari keduanya. Berdasarkanuraiandiatasbisadiketahuibahwahadits merupakansalahsatusumberhukumIslamdanmendudukiurutan keduasetelahAl-Qur'an.Sedangkanbiladilihatdarisegi kehujjahannya,haditsmelahirkanhukumzhanny,kecualihaditsyang mutawatir. 4.Fungsi Al-Hadits terhadap Al-Quran DalamAl-Quranmasihbanyakayatbersifatumumdanglobalyang memerlukanpenjelasan.DanpenjelasanitudiberikanolehRasulullahSAW. YangberupaAl-Hadits.TanpapenjelasandaribeliaubanyakketentuanAl-Quran yang tidak bisa dilaksanakan. Maka dari itu Al-Hadits memiliki beberapa fungsi terhadap Al-Quran antara lain : a.BayanutTafsiryaitusebagaipenjelasataumerinciayat-ayatAl-Quran yangmasihglobaldanmemberikanbatasanterhadapayatAl-Quranyang dalam pelaksanaannya belum ada batasannya. Misal hadits tentang tata cara ibadah sholat, tata cara ibadah haji dan lain-lain. b. BayanutTaqriryaitusebagaipenguatketentuan-ketentuanyangtelah ditetapkan dalam Al-Quran. Misalhadits tentang rukun Islam dan lain-lain. c. BayanutTasyriyaitumenetapkanhukumsuatuperkarayangtidakada ketentuan nashnya dalam Al-Quran. Misal hadits tentang penyembelehan janin dalam perut induknya sama dengan penyembelehan induknya dan lain-lain. C.Ijma' 1. Pengertian Ijma' Ditinjaudarisegibahasa(etimologi),kataIjma'merupakanmasdar(kata bendaverbal)darikatayangartinyamemutuskandan menyepakatisesuatu.Iajugabisaberartikesepakatanbulat(konsensus). Menurut Abdul Wahhab Khalaf, secara istilah Ijma' adalah : Artinya :"Ijma'adalahkesepakatan(konsensus)seluruhmujtahid padasuatumasatertentusesudahwafatnyaRasulatas hukum syara' untuk satu peristiwa (kejadian) ". Dari rumusan di atas dapat diambil beberapa penjelasan sebagai berikut : 1. Kesepakatanadalahkesamaanpendapatbaikdisampaikansecara tegasmelaluilisanmaupuntulisanataudenganberamalsesuai dengan hukum yang disepakati itu. Kesepakatan seperti itu disebut Ijma'yangsebenarnyaatauijma'bayaniataudisebutjugaIjma' Qauli.Jikakesepakatanituditunjukkandengandiamyaitutidak memberikantanggapanmakadinamakanijma'sukuti,karena diamitutidakmemberikantanggapandipandangsebagaitelah menyetujui terhadap hukum yang sudah sampai kepadanya. 2. Seluruhmujtahidberartimasing-masingmujtahidmenyatakan kesepakatannya.Jikaseorangsajatidakmenyetujuinyamakatidak terjadi ijma'. Demikian pula jika pada suatu masa hanya ada pada seorangmujtahidsaja,makatidakadaijma'sebabtidakterjadi kesepakatan. 3. PadazamanRasulullahSAWtidakadaijma'sebabsetiapterjadi ketiadaanhukum,parasahabatbertanyakepadaRasul,lalu beliau menetapkan hukumnya. 4. Atashukumsyara'ijma'hanyaterjadibagimasalahyang berhubungandenganhukum.Syara'danberdasarkepadahukum syara'pula;baikberupanashyangqoth'iyaituAl-Qur'andan hadits mutawatir, sebab ijma' bukanlah dalil syar'i yang berdiri sendiri. 2. DasarKehujjahanIjmadanKedudukannyasebagaisumber hukum Ijma'sebagaidasarhukumwalaupunterjadiperbedaan,namun mayoritasulama'telahsepakatsebagaisumberhukumIslamyangke tiga setelah Al-Qur'an dan AI-Hadits. Apabila sudah terjadi ijma' maka hukum tersebut menjadi dasar beramal yang tidak boleh diingkari. Artinya : "Apa-apayangmenurutpendapatkaummusliminbaik, maka baik (pula) di sisi Allah (HR. Ahmad di dalam Kitab Sunnah-nya)". Artinya : "Umatkutidakbersepakatataskesesatan".(H.R.Ibnu Majah 3. Macam dan Tingkatan Ijma a. Ijma'Sharih,(Sharihdarisegibahasaartinyajelas)yaituIjma' yangmemaparkanpendapatbanyakUlama'secarajelasdan terbuka,baikdenganucapanmaupunperbuatan.Padasaatsemua Ulama'memaparkanpendapatnya,ternyatamerekamenghasilkan pendapatyangsamaatashukumsuatuperkara.ljma'jenisinikita akuisangatlangkakarenasangatsulitdicapaidarimsekian banyakUlama'memberikansebuahpaparanyangsama.Oleh karenaitu,sebagianUlama' berpendapat bahwaIjma' semacam ini hanya dapat terlaksana pada zaman sahabat ketika jumlah mujtahid masihsedikitdantempatmerekaberdekatan.Ijma'Sharihini menempatiperingkatIjma'tertinggi.Hukumyangditetapkannya bersifatqat'i,sehinggaumatwajibmengikutinya.Makaseluruh Ulama' sepakat dan menerima untuk menjadikan ijma Sharih ini sebagaidalilyangsahdankuatdalampenetapanhukumsyari'at Islam. b.ljma'sukuti,(Sukutidarisegibahasaartinyadiam)yaitusebagian mujtahid memaparkan pendapat-pendapatnya secara terang dan jelas mengenaisuatuhukumsuatuperistiwamelaluiperkataanatau perbuatan,sedangkanmujtahidyanglaintidakmemberikan komentarapakahiamenerimaataumenolak.ljma'sukutiini bersifatdzandantidakmengikat.Olehseababitu,tidakada halanganbagiparamujtahiduntukmemaparkanpendapatyang berbedasetelahIjma'itudiputuskan.BagiImamSyafi'idanImam Malikberpendapatbahwaljma'sukutiinitidakdapatdijadikan dasarhukum.NamunImamAbuHanifahdanImamAhmadbin Hambalberpendapatlainyaitumenjadikannyasebagaidasar hukum.Merekayangmenerimaljma'sukutisebagaihujahsebab menurut kedua Imam tersebut, diamnya mujtahid sebagai tanda setuju. D.Qiyas 1.Pengertian Qiyas Qiyas menurut bahasa berarti menyamakan atau mengukurkan sesuatu dengan yang lain. Para ahli Ushul Fiqih merumuskan qiyas dengan: Artinya:"Menyamakanataumengukursatukejadianyangtidakada nashtentanghukumnyadengankejadianyangadanash tentanghukumnyadidalamhukumyangdisebutkandidalam nashkarenaadakesamaanantaraduakejadianitudi dalam ilat hukum tersebut". 2.Rukun Qiyas Dari rumusan diatas dapat dijelaskan beberapa rukun qiyas sebagai berikut : a.Kejadianadalahperistiwa,perbuatan,tindakanyang tidak adahukumnya atau belum jelas hukumnya baik di dalam Al-Qur'anmaupunAs-Sunnah.DalamilmuUshulFiqihhalini disebut"Far'un"Suatuperistiwadapatdisebutfar'un apabila:adanyakemudian,adakesamaanillatdenganperistiwa yang akan disamainya. b. KejadianyangtelahadaketentuanhukumnyabaikdidalamAl-Qur'anmaupunsunnahdisebutashalataudisebutjuga "maqiis'alaih" yaitu sesuatuyangakandiqiyaskan kepadanya,atau"musyabbahbih"yaitusesuatuyang akan diserupakan dengannya. Suatu kejadian dapat disebut ashl apabila : 1) Hukumnya adalah hukum syari'ah amali dan berdasar nash.2) illat hukumnya dapat Diketahui secara aqli3) Hukumnya bukan merupakan cabang (far'un) dari ashal mansukh 4) Nash hukum ashal tidak meliputi hukum far'un. 5) Hukum ashal adalah hukum yang disepakati dan tidak mansukh6) Hukum pada ashal tidak mempunyai qiyas rangkap. c. Illatyaitusuatusifatyangmenjadidasarhukumpadaashal. Sifatinipulayangharusadapadafar'un".Haramnyaminum khamradalahashalkarenaadanashyangmenyatakanitu,yaitu firman Allah SWT : (maka jauhilah) karena sifatnya yang memabukkan.Perasanangguradalah"far'un" yang tidak disebutkan hukumnyatetapisifatnyasajayaitumemabukkan.Karena sifatnyasamamakarasaanggurdansemuamakanandan minuman yang memiliki sifat memabukkan hukumnya disamakan dengan khamar yaitu haram.Kataillah:penggunaannyaseringtumpangtindihdengansebab dalamhukumwadh'isebabbiasanyaberhubungandengansuatu asalanyangtidakbisadipahamiakal.Jadi,setiapsababpastilah 'illah, tetapi tidak semua 'illah merupakan sabab. d. Hukumashalyaituhukumsuatukejadianyangsudah disebutkandanakanditetapkanbagifar'unkarenasamasifatnya (illatnya). Suatu sifat dapat dijadikan sebagai illat,apabila : jelas ataudzonni(dapatdibuktikan),dapatdibatasisecarapasti samaantaraashaldenganfar'unsertamunasabah yaitudugaankuatbahwasifattersebutmerupakanalasanhukum padaashal,sehinggaadanyamenyebabkanadanyahukumdan tidak adanya mengakibatkan tidak adanya hukum. Al-AshluAl-FaruIlahHukum KhamarNarkobaMemabukkanHaram 3. Dasar Kehujjahan Qiyas dan Kedudukannya sebagai Sumber Hukum SebagianUlama'Sunniberpendapatbahwaqiyasadalahsalahsatu sumberhukumIslam.Ulama'yangmenjadikanqiyassebagai sumberhukumataudisebut(musbitulqiyas)danmerekamempunyai dasaryangkuatbaikdarinasmaupundariakal.DalamAl-Qur'an terdapatbanyakayatyangmenyuruhmanusiamenggunakanakalnya semaksimalmungkin.Tidakkurangdari50ayatAl-Qur'anyang mendorongmanusiamenggunakanakalnya.Diantaranyadapatdilihat dalam Surat al-Hasyr ayat 2 berikut ini : Artinya: Makaambillah(kejadianitu)untukmenjadipelajaran,wahaiorang-orang yang mempunyai pandangan. Dasar qiyas sebagai sumber hukum adalah sebuah.hadits dari Ibnu Abbas Artinya:DariIbnuAbbas,seorangperempuandarikabilahJuhainah telahdatangkepadaNabi.labertanya,"sesungguhnya ibukutelahbernazarakanpergihajitapiiatidak melaksanakannyasampaiwafat".Apakahsayaboleh mengerjakanhajiuntukibuku?"Nabimenjawab,"Ya boleh,kerjakanlahhajiuntuknya.Bagaimana pendapatmukalauibumusewaktuwafatmeninggalkan utang,bukankahengkauyangmembayarnya?Hendaklah kamubayarhakAllahsebabhakAllahlebihutama untuk dipenuhi". (HR. Bukhari). Darihaditsdiatas,dapatdijelaskanbahwamembayarhutangkepada Allah disamakan dengan hutang kepada manusia. Kalau hutangkepada manusiasajawajibdibayar,makahutangkepadaAllahjugaharus dibayar. 4. Macam-macam Qiyas Qiyasmempunyaitingkatanyangberbeda-beda.Perbedaantersebut didasarkanpadatingkatkekuatanhukumkarenaadanya`illahyangada padaasaldanfuru',adapuntingkatantersebutpadaumumnyadibagi menjadi tiga yaitu : a.Qiyasaula,yaituqiyasyangapabila'illahnyamewajibkanadanya hukum.Hukumcabangmemilikinilaiyanglebihutamadaripada hukumyangada padaal-ashal. Misalnya berkata kepada kedua orang tua dengan mengatakan "ah","eh","busyet"ataukata-katalainyang semaknadanmenyakitkanituhukumnyaharam,sesuaidengan firman Allah QS. Allsra' (17): 23. Artinya:"Makasekali-kalijanganlahkamumengatakankepadakeduanya perkataan "ah". Laludiqiyaskanmemukuldenganperkataan"ah","busyet"dan sebagainyahukumnyaIebihutama.Rasionalnya,berkata"ah"saja dilarang, apalagi memukulnya. Memukul tentu lebih menyakitkan dibanding berkata "ah" bukan? b. Qiyas musawi,yaitu qiyasyangapabila'illahnya mewajibkan adanya hukum.Hukumyangadapadaashaldanhukumyangadapada cabangnilainyasama.Contohnya,keharamanmemakanharta anak yatim berdasarkan firman Allah Surah an-Nisa' (4): 10. Artinya:Sebenarnyaorang-orangyangmemakanhartaanakyatim secarazalim,sebenarnyamerekaitumenelanapidalam perutnyadanmerekaakanmasukkedalamapiyang menyala-nyala (neraka). Dariayatdiatas,kitadapatmengqiyaskanbahwasegalabentuk kerusakanataukesalahanpengelolaanatausalahmenejemen yangmenyebabkanhilangnyahartatersebutjugadilarangseperti memakan harta anak yatim tersebut. c.Qiyasadnayaituqiyasyangapabila'illahnyamewajibkanadanya hukum. Hukum cabang nilainya lebih lemah dari padahukum ashal. Sebagai contoh, mengqiyaskan hukum apel kepada gandum dalam hal ribafadl(ribayangterjadikarenaadanyakelebihandalamtukar-menukarantaraduabahankebutuhanpokokataumakanan).Dalam kasusini,`illahhukumnyaadalahbaikapelmaupungandum merupakan jenis makanan, yang bisa dimakan dan ditukar. Namun ada segi yang lain dari 'illah gandum yang tidak terdapat pada apel, apa itu ? apel tidak makanan pokok. Oleh karenanya, 'illah yang ada pada apellebihlemahdibandingkandenganillatyangadapada gandum yang menjadi makanan pokok. 5. Sebab-sebab dilakukan Qiyas Diantara sebab-sebab dilakukan qiyas adalah : a.Adanyapersoalan-persoalanyangharusdicarikanstatushukumnya, sementaradidalamnashAl-QurandanAs-Haditstidakditemukan hukumnya dan mujtahid pun belum melakukan ijma b.Nash baik yang berupa Al-Quran maupun Al-Hadits telah berakhir dan tidak turun lagi c.Adanyapersamaanillatantaraperistiwayangbelumadahukumnya dengan peristiwa yang hukumnya telah ditentukan oleh nash. E.FUNGSI HUKUM ISLAM 1.Fungsi Ibadah : sebagai alat untuk menegakkan ibadah. 2. Fungsi amar maruf nahi munkar : perintah kebaikan dan pencegah kemunkaran. 3. Fungsi zawajir : sebagai alat penjeraan . 4. Fungsi tandzim wa ishlah al-ummah: penataan organisasi dan rehabilitasi masyarakat . 5.Fungsi Jawabir : sebagai penebus dosa. BAB III SUMBER HUKUM ISLAM YANG DIPERSELISIHKAN PARA ULAMA A.Istihsan1. Pengertian Menurutpengertianbahasa,istihsanberarti"menganggapbaik".Sedang menurutistilahahliUshulyangdimaksuddenganistihsanialah berpindahnyaseorangmujtahiddarihukumyangdikehendakiolehqiyas jaly(jelas)kepadahukumyangdikehendakiolehqiyaskhafy(samar-samar),ataudarihukumkully(umum)kepadahukumyangbersifat istisna'y(pengecualian),karenaadadalilsyara'yangmenghendaki perpindahan itu. Dari pengertian di atas jelas bahwa istihsan itu ada dua, yaitu : 1. Menguatkanqiyaskhafyatasqi yasjalydengandalil.Misalnya menurutulamaHanafiyahbahwawanitayangsedanghaidboleh membaca Al-Qur'an berdasarkan istihsan tetapi haram menurut qiyas. Qiyas : Wanita yang sedang haid itu diqiyaskan kepada orang junub denganillatsama-samatidaksuci.Orangjunubharammembaca Al-Qur'an, maka orang yang haid juga haram membaca Al-Qur'an.Istihsan:Haidberbedadenganjunub,karenahaidwaktunyalama. Karenaitu,wanitayangsedanghaiddiperbolehkan membacaAl-Qur'an, sebabbilatidak,makahaidyangpanjangituwanitatidakmemperoleh pahala ibadah apa pun, sedang laki-laki dapat beribadah setiap saat. 2. Pengecualiansebagianhukumkullydengandalil.Misalnyajualbeli salam(pesanan)bolehberdasarkanistihsantetapiharammenurut hukumkully.Hukumkully(syara'):melarangjualbeliyang barangnya tidak ada pada waktu akad. Istihsan : membolehkan jual beli salam karena manusia berhajat kepada akad tersebut dan sudah menjadi kebiasaan mereka. 2. Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam Para ulama berbeda pendapat tentang kehujjahan istihsan : a.Jumhurulamamenolakberhujjahdenganistihsan,sebabberhujjah dengan istihsan berarti menetapkan hukum berdasarkan hawa nafsu. b. GolonganHanafiyahmembolehkanberhujjahdenganistihsan. Menurutmereka,berhujjahdenganistihsanhanyalahberdalilkanqiyas khafyyangdikuatkanterhadapqiyasjalyataumenguatkansatuqiyas terhadap qiyas lain yang bertentangan dengannya berdasarkan dalil yang menghendakipenguatanitu.Atauberdalilkanmaslahatuntuk mengecualikansebagiandarihukumkully.ImamMalikdan pengikutnyajugamenggunakanistihsantapidikalanganmereka populer dengan istilah masholihul mursalah. B. Istishhab 1. Pengetian Yangdimaksuddenganistishabialahmengambilhukumyangtelahada atauditetapkanpadamasalaludantetapdipakaihinggamasa-masa selanjutnya,sebelumadahukumyangmengubahnya.Misalnya seseorangragu-ragu,apakahsudahwudhuataubelum?Dalamkeadaan sepertiini,ketentuanhukumnyaberpegangkepada"belumwudhu", karena hukum yang asal adalah belum wudhu. 2.Macam-macam Istishhab a.BaraahAshliyah,yaitubahwapadaasalnyasuatuhukumitu dianggaptidakadasehinggaadadalilyangmenyebutkan ketentuannya.Misalnyaseorangtidakbisamenuduhsembarangan bersalahpadaseseorangsebelumditemukanbukti-buktiyang menunjukkansecarameyakinkanbahwaiabersalah.Karena sebelumnya ia adalah seorang yang bebas.b.Istishhab Ash-Shifah, yaitu menguatkan tetap berlakunya suatu sifat, dimanasifatituberlakupadasuatuketentuanhukumsampaisifatitu mengalamiperubahanyangkonsekwensilogisnyajugaakan menyebabkanberubahnyahukum.Misalnyasifattanggungjawab seseoranguntukmembayarhutangnyakepadaseseorang,beban kewajibanuntukmembayarituakantetapadapadadiriorangyang berhutangsampaiiamembayarlunasataudibebaskanolehorang yang menghutangi. c.IstishhabAl-Hukmi,yaitumenguatkantetapberlakunyasuatu hukumbolehataularangan.Hukumbolehpadasesuatuperbuatan ataubarangharustetapberlangsungsampaiadadalilyang mengharamkannya.Sebaliknyahukumharampadasesuatuperbuat an ataubarangharustetapberlangsungsampaiadadalilyang membolehkannya.Misalnyaseorangsuamitidakboleh(haram) menikahi adik isterinya kecuali isterinya telah dicerai atau meninggal dunia. 3. Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam Para ulama berbeda pendapat tentang kehujjahan Istishhab : a. Menjadikanistishhabsebagaipegangandalammenentukanhukum sesuatuperistiwayangbelumadahukumnya,baikdalamAl -Qur'an, As-Sunnahmaupunijma'.Ulamayangtermasukkelompokiniadalah Syafi'iyah,Hanabillah, Malikiyah, Dhahiriyah, dan sebagian kecil dari ulama Hanafiyah dan ulama Syiah. Dalil yang mereka jadikan alasan, antara lain ialah Firman Allah dalam surat Yunus ayat 36 sebagai berikut : Artinya:"...sesungguhnyapersangkaanitusedikitpuntidakberguna untukmencapaikebenaran.SesungguhnyaAllahMaha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." Berdasarkankepadaprinsipdiatas,ulamaushulmenetapkankaidah-kaidah fiqih sebagai berikut : Artinya :Pada dasarnya yang dijadikan dasar adalah sesuatu yanq terjadi sebelumnya. " Artinya : "Asal hukum sesuatu adalah boleh" b. MenolakIstishhabsebagaipegangandalammenetapkanhukum. Ulamagolongan kedua ini kebanyakan adalahulama Hanafiyah. Mereka menyatakanbahwaistishhabdenganpengertiansepertidiatasadalah tanpa dasar. C.Mashalihul Mursalah 1. Pengertiannya Mashalihbentukjamadarimashlahah,artinyakemaslahatan,kepentingan. Mursalahberartiterlepas.Dengandemikianmashalihulmursalahberarti kemaslahatan yang terlepas. Maksudnya ialah penetapan hukum berdasarkan kepadakemaslahatan,yaitumanfaatbagimanusiaataumenolak kemadharatan atas mereka. Al-Khawarizmi menyatakan bahwa mashlahah ialahmenjagatujuansyara'denganjalanmenolakmafsadat(kerusakan) atau madharat dari makhluk. 2. Kedudukannya sebagai sumber hukum Para ulama berbeda pendapat mengenai kedudukan mashalihul mursalah sebagai sumber hukum. a. Jumhurulama menolak nya sebagai sumber hukum dengan alasan : 1).Nash-nash,ijma,danqiyasyangadatelahdisepakatipasti mempertimbangkan kemaslahatan umat, karena itulah syariat yang ada selalumemperhatikankemaslahatanumat.Takadasatupun kemaslahatanumatyangtidakdiperhatikanolehsyariatmelalui petunjuknya. 2).PembentukanhukumIslamyangsemata-matadidasarkankepada kemaslahatan umat berarti membuka pintu bagi keinginan hawa nafsu. b.Imam Malik membolehkan berpegang kepada mashalihul mursalah secara mutlak.SedangkanImamSyafi'ibolehberpegangkepadamashalihul mursalahapabilasesuaidengandalilkullyataudaliljuz'iydarisyara. Pendapat kedua ini berdasarkan : 1).Kemaslahatanumatselaluberubah-ubahdantidakadahabis-habisnya.Jikapembentukanhukumdibatasihanyapada maslahat-maslahatyangadapetunjuknyadarisyari'(Allah),tentu banyakkemaslahatanyangtidakadastatushukumnyapada masa dan tempat yang berbeda-beda. 2).Para sahabat dan tabi'in serta para mujtahid banyak menetapkan hukumuntukmewujudkanmaslahatyangtidakadapetunjuknya darisyari'.Misalnyamembuatpenjara,mencetakuang, mengumpulkandanmembukukanayat-ayatAl-Qur'andan sebagainya. 3. Syarat-syarat Berpegang kepada Mashalihul Mursalah a.Maslahatituharusjelasdanpasti,bukanhanyaberdasarkankepada prasangka. b.Maslahat itu bersifat umum, bukan untuk kepentingan pribadi.c.Hukumyangditetapkanberdasarkanmaslahatitutidakbertentangan dengan hukum atau prinsip yang telah ditetapkan dengan Nash atau ijma. D.Al-'Urf 1. Pengertiannya YangdimaksuddenganAl-'Urfialahsegalasesuatuyangsudahsaling dikenaldandijalankanolehsuatumasyarakatdansudahmenjadiadat istiadat,baikberupaQauly(perkataan)maupunAmaly(perbuatan). Menurutahlisyar'ibahwaantaraadat-istiadat denganUrfAmaliitu tidak adabedanya.ContohUrfQaulyialahorangtelahmengetahuibahwa kataar-rajulituuntuklaki-laki,bukanuntukperempuan.Contoh'Urf Amalyialahjualbeliyangdilakukanberdasarkansalingpengertiandan tidak mengucapkan sighat akad jual beli.2. Macam-macam AI-'Urf dan Hukumnya Secara garis besar, 'urfitu dibagi menjadi dua, yaitu : a.'UrfShahih,yaituapayangtelahdikenalorangtersebuttidak bertentangan dengansyari'at,tidakmenghalalkanyangharam,dantidak menggugurkankewajiban.Misalnyaorangtelahmengertibahwaorang yangmelamaritumenyerahkansesuatukepadaperempuanyang dilamar,berupaemasdanpakaian.Urfjenisinidiperbolehkandan bahwaharusdilestarikan,sebabsesuatu yang baik itu pasti mendatangkan maslahat bagi manusia. b.'UrfFasid,yaituapayangdikenalitubertentangandengansyara. Contohorangmengetahuibahwauntukmendudukisuatujabatanitu denganmemberikanuangsogokan(risywah).'Urfjenisinihukumnya haram,sebabbertentangandenganajaranagama.Dalamsuatukaidah dinyatakanyangartinya:"Tidakbolehtaatkepadamakhlukdalam bermaksiat kepada Khaliq". E.Syar'u Man Qablana 1.Pengertiannya Yangdimaksuddengansyar'umanqablanaialahsyari'atyangditurunkan kepadaorang-orangsebelumkita,yaituajaranagamasebelumdatangnya agama Islam. Padadasarnyasyari'atyangditurunkanuntukdijadikanpedomanhidup manusia, sejak dahulu hingga masa-masa selanjutnya bersumber dari satu yaituAllah.Namunkarenamasaturundankeadaanpemakainya berbeda,makaketentuan-ketentuandalamsyariatitujugamengalami penyesuaian.Karenanya,diantaraisisyari'attersebutadayangberlaku terus untuk umat selanjutnya dan ada yang tidak. Dalam surat Al-Maidah ayat 48 Allah berfirman : Artinya : DanKamitelahmenurunkankepadamukitabAl-Qur'andenganmembawakebenaran,membenarkanapayangsebelumnya, yaitukitab-kitab(yangditurunkansebelumnya)danmenjadiujian terhadapkitab-kitabyanglainitu.Karenaitu,putuskanlahperkaramereka menurutapayangAllahturunkandanjanganlahkamumengikutihawa nafsumerekadenganmeninggalkankebenaranyangtelahdatang kepadamu.Untuktiap-tiapumatdiantarakamuKamiberikanaturandan jalan yang terang. ( QS. Al-Maidah : 48 ). 2. Pembagian dan Hukumnya Secaragarisbesarsyarumanqablanadapatdikelompokkanmenjadidua, yaitu :a. Istimroryaituapayangdisyari'atkankepadamerekajuga disyariatkankepadakita(umatNabiMuhammad),baik penetapannyaitumelaluiperintahmelaksanakan,seperti puasa, maupun melalui kisah, seperti gishash. b. Jumudyaituapayangdisyari'atkankepadamerekatidak disyari'atkankepadakita(umatNabiMuhammad).Misalnyayang disyari'atkankepadaNabiMusa,sepertiDosaorangjahatitutidak akanterhapusselainmembunuhdirinyasendiridanpakaianyang terkenanajisitutidaksucikecualiharusdipotongbagianyangterkena najis tersebut".Terhadapsyari'atjeniskeduainipadaulamasepakat untuk ditinggalkan, karena syari'at kita telah menghapusnya. F. Saddudz Dzari'ah 1. Pengertiannya Kata sadduartinya tutup sedangkan kata dzari'ahartinya jalan. Berarti Saddudz dzari'ah adalahmenutup jalan. Menurut istilah ulama Ushul Fiqh bahwa yang disebut dengan saddudz dzari'ah ialah : Artinya :"Masalahyanglahirnyaboleh(mubah)tetapidapatmembuka jalan untuk melakukan perbuatan yang dilarang" Dengandemikian,saddudzdzari'ahberartimelarangperkara-perkarayang lahirnyaboleh,karenaiamembukajalandanmenjadipendorong kepadaperbuatan-perbuatanyangdilarangolehagama.Sepertimelarang permainan judi tanpa uang. 2. Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Para ulama berbeda pendapat mengenai kedudukan saddudz dzari'ah sebagai sumber hukum, yaitu : a. Diterima.MenurutImamMalikbahwasaddudzdzari'ahdapat dijadikansumberhukum,sebabsekalipunmubahakantetapidapat mendorongdanmembukaperbuatan-perbuatanyangdilarangoleh agama. Al-Qurtubi,seorangulamaMadzhabMalikimenyatakan;"Sesunggunya apa-apa yang dapat mendorong terjerumus kepada perkara yang dilarang (maksiat)adakalanyasecarapastimenjerumuskandantidakpasti menjerumuskan.Yangpastimenjerumuskannyabukantermasuk suddudz dzari'ah tetapi harus dijauhi, sebab perbuatan maksiat wajib ditinggalkan.Yangtidakpastimenjerumuskannyatermasuksuddudz dzari'ah.Gunamenjauhkandiridariterjerumuskepadaperbuatan-perbuatanyang dilarang oleh agama, maka kita wajib menjauhkan diri dariperkara-perkarayanglahirnyamubah,tetapilambatlaundapat membawa dan mendorong kita kepada perbuatan maksiat. b.Ditolak.MenurutImamAbuHanifahdanImamSyafi'i,bahwa saddudzdzari'ahtidakdapatdijadikansumberhukum,karenasesuatu yangmenuruthukumasalnyamubah,tetapdiperlakukansebagaiyang mubah. Dalam sebuah hadits Nabi Saw. Dikatakan : Artinya:"Tinggalkanapayangmeragukanbagimukepadaapayang tidak meragukan". Artinya:"Bagisiapayangberputar-putardisekitarlarangan(Allah) lama kelamaan dia akan melanggar larangan tersebut". G.Mazhab Shahaby 1. Pengertiannya YangdimaksuddenganMazhabShahabyialahfatwa-fatwaparasahabat mengenai berbagai masalah yang dinyatakan setelah Rasulullah SAW wafat. fatwa-fatwaparasahabatdiatasbisaterjadipadaduamasayaitu: Pertama,ketikaRasulullahSAWmasihhidupdanselanjutnya dijadikanketetapan(taqrir)RasulullahSAWdengansebutanHadits Taqrir.Kedua,setelahRasulullahSAWwafatberartiberdasarkanijtihad merekasendiri,haliniterbagimenjadidua,yaituhasilijtihadyang merekasepakati(IjmaSahaby)danhasilijtihadyangtidakmereka sepakati. 2. Kedudukannya sebagai sumber hukum Sesuaidengansifatfatwasahabattersebut,makakedudukanmazhab sahabat inidapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu : a.MazhabsahabatyangberdasarkankepadaketetapanRasulullahSAW wajib ditaati, sebab hakekatnya ia merupakan hadits Rasulullah SAW.. b.Mazhabsahabatyangberdasarkanhasilijtihadtetapitelahmereka sepakati(IjmaSahaby)dapatdijadikanhujahdanwajibditaati, sebab mereka di samping dekat dengan rasul, mereka mengetahui rahasia rahasia tasyri' dan mengetahui perbedaan pendapat mengenai peristiwa yangseringterjadi.Contohmazhabsahabatyangtelahmereka sepakati, antara lain ialah mengenai bagian harta waris bagi nenek, yaitu seperenam. c. Mazhabsahabatyangtidakmerekasepakatitidakdijadikanhujahdan tidak wajibdiikuti.AbuHanifahdanImamSyafi'imenyatakan:Tidak melihatseorangpunadayangmenjadikanperkataansahabatuntuk dijadikanhujjah,sebabperkataansahabattersebutdidasarkankepada ra'yudandiantarasahabatsendirijugaberbedapendapat,danmereka tidak luput dari kesalahan. H.Dalalatul Igtiran 1. Pengertiannya Yangdimaksuddengandalalatuliqtiranialahdalil -dalilyang menunjukkankesamaanhukumterhadapsesuatuyangdisebutkan bersamaan dengan sesuatu yang lain. 2. Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum a. Jumhurulamaberpendapatbahwadalalatuliqtirantidakdapat dijadikanhujjah,sebabbersamaandalamsatususunantidakmesti bersamaan dalam hukum. b. AbuYusufdarigolonganHanafiyah,IbnuNashardarigolongan Malikiyah,danIbnuHurairahdarigolonganSyafi'iyahmenyatakan dapatdijadikanhujjah.Alasanmerekabahwasesungguhnyaathafitu menghendaki musyarakah. Contoh :firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 196 Artinya : "Sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah". Berdasarkanayatdiatas,ImamSyafi'i,menyamakanhukumumrah denganhaji,yaitufardhu,sebabkeduaibadahinidisebutkandalamsatu ayat.Contoh lain :firman Allah dalam surat An-Nahl : 8 Artinya:"DanDia(jadikan)kuda,bighal,dankeledaiuntukkamu jadikan kendaraan dan untuk perhiasan". Berdasarkan ayat di atas Imam Malik tidak mewajibkan zakat atas kuda, lantaran disebut beriringan dengan harta yang tidak dikenai zakat. BAB IV PELENGKAP SUMBER HUKUM ISLAM A.Ijtihad dalam hukum Islam 1. Pengertian Ijtihad Ijtiha menurut bahasa berasal dari kata yangartinyamengerjakansesuatudengansungguh-sungguh.Paraahli Ushul Figih merumuskan pengertian ijtihad. Artinya : Pencurahansegalakemampuanuntukmendapatkanhukum syara' melalui dalil-dalil syara' pula" Jadi dengan demikian, ijtihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk menetapkanhukumsyaradenganjalanistinbath(mengeluarkanhukum) dariAl-QurandanAl-Hadits.Orangyangmelakukanijtihaddisebut Mujtahid. ImamAl-Ghazali mendefinisikan ijtihad adalahusaha sungguh-sungguhdari seorang mujtahid dalam upaya mengetahui atau menetapkan hukum syariat. Berdasarkandefinisidiatas,makaijtihadhanyadibenarkanbagi peristiwaatauhal-halyangtidakadadalilnyayangqoth'i,atautidak ada dalilnya sama sekali.1.Hukum ijtihad MenurutSyeikhMuhammadKhudlari,bahwahukumijtihaditudapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : a.WajibAin,yaitubagiseseorangyangditanyatentangsesuatumasalah dan masalah ituakan hilang sebelum hukumnyadiketahui.Atau ia sndiri mengalamisuatuperistiwayangiasenirijugainginmengetahui hukumnya. b.Wajibkifayah,yaituapabilaseseorangditanyatentangsesuatudan seseuatuitutidakhilangsebelumdiketahuihukumnya,sedangkanselain diamasihadamujtahidlain.Apabilaseorangmujtahidtelah menyelesaikan dan menetapkan hukum sesuatu tersebut, maka kewajiban mujtahidyanglaintelahgugur.Namunbilatakseorangpunmujtahid melakukan ijtihadnya, maka dosalah semua mujtahid tersebut. c.Sunnah,yaituijtihadterhadapsuatumasalahatauperistiwayangbelum terjadi. 3.Peranan dan kedudukan hasil ijtihad a.Peranan ijtihad Ijihad sangat diperlukan dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mencarisandaranhukmyangbenar,mengingatbanyakmasalahyang secarajelasbelumditentukanhukumnyabaikdalamAl-Quranmaupun Al-Hadits.Karenanya,Islammemberikanpeluangkepadaumatnyayang mempunyaikemampuanuntukmelakukanijtihad.Sebagaimana dianjurkan dalam Al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 2 yang berbunyi : _4- W-+O4;N Ojq^4CO=- ^g Artinya: Makaambillah(kejadianitu)untukmenjadipelajaran,wahaiorang-orangyangmempunyaipandangan.(QS.Al-Hasyr:2 ). Hadits Nabi MuhammadSAW : Artinya : "Jika seorang hakim menghukum, lalu ia berijtihad kemudian ijtihadnyaitubenar,makaismendapatkanduapahala, apabilaiamenghukum,danberijtihaddanternyata ijtihadnyasalah,makamendapatsatupahala".(HR. Bukhori dan Muslim) . Dengandemikian,ijtihadmerupakansalahsatualatpenggalihukum syarauntukdapatmengaplikasikansetiaphukumyangterkandung dalam nash-nash tersebut, agar relevan dengan permaslahan hukum yang ada di masyarakat. b.Kedudukan hasil ijtihad Hasilijtihadmerupakanpendapatyangbersifatzanni(dugaankuat). Hasilijtihaditumempunyaiakibathukum,baikbagiorangyang bertanyamaupunbagimujtahidnyasendiri.Sedangkanbagikaum muslimin, hasil ijtihad itu tidak mengikat dan tidak mengharuskan orang lainuntukmengikutinya.Bahkanpendapathasilijtihadseseorang,tidak menghalangioranglainuntukberijtihaddanmenghasilkanpendapat yang berbeda. Kecualiseoranggadliatauhakimyangtelahmemutuskanhukum berdasarkanijtihadnyasendiritidakbolehmembatalkankeputusan selama keputusan pertama tidak menyalahi nash atau dalil qath'i. Sifatdasarijtihadyangdemikianitu,membolehkanseorangmujtahid atau orang lain untuk meninjau ulang atau melakukan ijtihad baruuntuk menetapkan hukum baru. 4.Syarat-syarat mujtahid Seseorangdiperbolehkanmelakukanijtihadbilasyarat-syaratijtihad dipenuhi. Syarat-syarat tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu : a.Syarat umum 1). Beriman 2). Mukallaf 3). Memahami masalah b.Syarat khusus 1).Mengetahui ayat-ayat Al-Quranyang berhubungan dengan masalah yangdianalisis,dalamhaliniayat-ayatahkam,termasukasbabulnuzul, musytarak, dan sebagainya. 2).Mengetahuisunnah-sunnahNabiyangberkaitandenganmasalah yangdianalisis,mengetahuiasbabulwurud,dandapatmengemukakan hadit-haditsdariberbagaikitabhaditssepertiShahihBukhori,Shahih Muslim, Sunan Abu Daud dan lain-lain. 3).Mengetahuimaksuddanrahasiahukumislam,yaitukemaslahatan hidup manusia di dunia dan akhirat. 4).Mengetahuikaidah-kaidahkulliyah,yaitukaidah-kaidahyang diistinbathkan dari dalil-dalil syara. 5).Mengetahuikaidah-kaidahBahasaArab,yaitunahwu,sharaf, balaghah,dan sebagainya. 6).Mengetahuiilmuushulfiqih,yangmeliputidalil-dalilsyarIdan cara-cara mengistinbathkan hukum. 7).Mengetahui ilmu mantiq. 8).Mengetahui penetapan hukum asal berdasarkan barah ashliyah. 9).Mengetahuisoal-soalijma,sehinggahukumyangditetapkantidak bertentangan dengan ijma. c.Syarat pelengkap 1).MengetahuibahwatidakadadalilqathIyangberkaitandengan masalah yang akan ditetapkan hukumnya. 2).Mengetahuimasalah-masalahyangdiperselisihkanolehpara ulamadan yang akan mereka sepakati. 3). Mengetahui bahwa hasil ijtihad itu tidak bersifat mutlak.5.Tingkatan-tingkatan mujtahid Tingkatan ini sangatbergantung pada kemampuan, minat dan aktivitas yang adapadamujtahiditusendiri.Secaraumumtingkatanmujtahidinidapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu : a.MujtahidMuthlaqatauMustaqil,yaituseorangmujtahidyangtelah memenuhipersyaratanijtihadsecarasempurnadaniamelakukanijtihad dalam berbagai hukum syara, dengan tanpa terikat kepada madzhab apa pun.Sepertimadzahibularba(ImamHanafi,Syafii,Maliki,dan Ahmad bin Hambal ). b.MujtahidMuntasib,yaitumujtahidyangmemilikisyarat-syaratijtihad secara sempurna, tetapi dalam melakukan ijtihad dia menggabungkan diri kepadasuatumadzhabdenganmengikutijalanyangditempuholeh madzhab itu. Sekalipun demikian, pendapatnya tidak mesti sama dengan pendapat imam madzhab tersebut.c.MujtahidFilMazhabih,yaitumujtahidyangdalammelakukan ijtihadiamengambilmetodeyangdigunakanolehImamMazhab tertetudaniajugamengikutiImamMazhabdalammasalahfuru'. Terhadapmasalah-masalahyangbelumditetapkanhukumnyaoleh Imam Mazhabnya, terkadang ia melakukan ijtihad sendiri. d. MujtahidMurajjih,ataudalamistilahlainorangyangmentarjih, yaitumujtahidyang dalam menggali dan menetapkan hukum suatu perkara didasarkankepadahasiltarjih(memilihyanglebihkuat)daripendapat imam-imammazhabannyatentunyadenganmengambildasarhukum yang lebih kuat. 4. Penerapan hasil ijtihad Padagarisbesarnyaayat-ayatAl-Qur'andapatdibedakanatasAyat MuhkamatdanAyatMutasyabihat.AyatMuhkamatadalahayatyang sudahjelasdanterangmaksudnyahukumyangdikandungnyasehinggatidak memerlukanpenafsiranatauinterpretasi.Padaumumnyaayatmuhkamatini bersifatperintahsepertiperintahmenegakkansholat,puasa,menunaikan zakat,ibadahhaji.SedangkanAyatMutasyabihatadalahayatyang memerlukanpenafsiranlebihlanjutwalaupundalambunyinyasudahjelas mempunyaiarti,sepertiayat-ayatmengenaigejala-gejalaalamyangterjadi setiaphari.Denganayat-ayatmutasyabihatmengisyaratkankepadakita bahwaAl-Qur'anmergajarkankepadamanusiamempergunakanakalnya, mengamatidenganbenar,harusberpikirdanbertanyasecaratuntastentang segala sesuatu yang diamatinya. Demikian juga dalam Al-qur'an dijumpai dalil-dalil yang bersifat Qoth'i dan dzonni.DalilQothiadalahdalilyangsudahjelashukumnyadantidak diperlukan penafsiran. Sedangkan Dalil dzonni adalah belum jelas hukumnya untuk itu dibutuhkan penjelasan dan penafsiran,hal demikian bermuara untuk menggunakanakaluntukmemecahkannyadanyangtidakkalahpenting munculnyaperistiwabaruyangsebelumnyabelumpernahterjadidan membutuhkanstatushukum.Misalnya:Bagaimanahukumnyabayitabung, cangkok mata, cloning manusia, donor Darah dll. Dasar menggunakan akal untuk menetapkan hukum adalah : 1. Ketetapan Al-Qur'an mengenai landasan musyawarah dalam menetapkan sesuatu: Firman Allah SWT : Artinya:"....Sedangkanurusanmereka(diputuskan)denganmusyawarah antara mereka (As-Syura : 38). 2. AllahmemerintahkandalamAl-Qur'anuntukmengembalikansegala pertentangandansilangpendapatkepadaulilamri,yaituorang-orangyang memiliki tingkatpemahaman syariahyangtinggidan menguasai tatacara menetapkan hukum. 3.AdanyaketegasanNabikepadaparasahabatnyaagarberijtihaddan merumuskanketetapanhukummelaluipemikirandalammasalahyang tidakterdapathukumnyadalamAl-Qur'anmaupunas-sunnah.Seperti dalamhaditssaatterjadidialogantaranabidenganMu'adzbinjabalcukup memperkuat mengenai kedudukan akal itu. Didalammenerapkanhasilijtihadadabeberapamacam,yaitutarjih, talfiq,ittiba,taqlid,danfatwa.Masing-masingpenerapannyamemiliki perbedaandanpersamaan.Paraulamaberbedapendapatmengenai penerapan beberapa jenis hasil ijtihad tersebut sebagai berikut : B. Tarjih dan Talfiq 1. Tarjih a.Pengertian tarjih Menurut bahasa, tarjih adalah melebihi sesuatu, sedangkan menurut istilahtarjihmenguatkansalahsatudalilatasdalillainnya.Maksudnya memilihdalilyangkuatdiantaradalil-dalilyangtampakberlawananatau tidaksamaterhadapsatuhukumyangsama.Dalilyanglebihkuatdisbut rajih dan dalil yang lemah disebut marjuh.Berdasarkanuraiandiatas,paraahliUshulFiqihmemberikan rumusan Tarjih sebagai berikut : Artinya : "Tarjihadalahmenguatkansalahsatudalildariduadalil yangbertentanganterhadapyanglainsehinggadapat diketahuimanayanglebihkuatkemudiandiamalkandan dikesampingkan (ditinggalkan) yang lainnya (yang Iemah)". Tarjihdibenarkandalammenetapkanhukumsyar'iberdasarkan ijma' sahabat. Misalnya wajib berpuasa bagi orang yang junub sampai shubuhwalaupunadahaditsyangmenerangkanbahwaorangyang junub sampai shubuh puasanya batal. Kedua hadits itu adalah sebagai berikut : Artinya : "Sesungguhnya Nabi SAW pernah dalam keadaan junub pada waktu shubuh" (HR. Bukhori dan Muslim). Artinya : "TelahbersabdaRasulullahSAWbarangsiapapadawaktu subuhdalamkeadaanjunub,makatidaksahpuasanya". (HR. Ahmad dan lbnu Habban). Haditsyangpertamadiriwayatkandariisteri-isteriNabisedang haditskeduadiriwayatkandariAbuHurairah.HaditspertamaIebih kuat,sehinggaditetapkansebagaidasarhukumkarenadiriwayatkan dariistri-istriNabiyangmenyaksikansendiriapayangdiriwayatkannya itu. b.Dalil-dalil yang ditarjihkan1) Dalilyangditarjihitusamakepastiankekuatannya,seperti:Al-Qur'an dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an dengan Hadits mutawatir, hadits ahad dengan hadits ahad. 2) Dalilyangberlawanansamadalamhukumnya,waktunya,tempatnya dan arah yang dimaksudnya. 2.Talfiq a.Pengertian talfiq Menurutbahasatalfiqadalahmenyambungduatepiyangbebeda. Sepertimempertemukanduatepikainkemudianmenjahitnya.Sedangkan menurutistilahtalfiqadalahmengikutisuatuhukumdenganmengambil pendapatdariberbagaimadzhabdengantujuanagarhukumtersebutdapat lebihringan.Talfiqdalamrumusanushulfiqihberartimengambil beberapahukumsebagaidasarberamaldariberbagaimadzhabatau pendapat yang berbeda. Contoh, seseorang berwudlu dengan tidak menggosok anggota wudlu, menurutImamSyafi'iwudlunyasahsedangkanmenurutImamMalik tidaksah,kemudianiamenyentuhwanita,menurutImamSyafi'i wudlunyabatalsementaramenurutImamMaliktidakbatal.Jika kemudianiasholattidaksah.MenurutImamSyafi'ikarena wudlunyabataldenganmenyentuhwanita,sedangkanmenurutImam Maliktidaksahkarenawudlunyabataldengantidakmenggosok anggota wudlu. b.Hukum talfiq 1).Contohdiatasmemberikangambaranbahwapenggabungan pendapatsebagaidasarberamalmengakibatkanamalannyabatal/ tidak sah. Maka talfiq tidak dibenarkan dalam ajaran syari'at Islam. 2).Talfiqdibenarkansepanjangtidakberakibatbatalnyaamaliah, demikianpulaperpindahanmadzhabyanglaindalammasalah yangberbedatetapdibenarkan,sepertiwudlu mengikutipendapat ImamSyafi'i.SholatnyamengikutipendapatImamMaliksedang ketentuanhalaldanharamnyamakananmengikutipendapat Imam Hambali. 3.Perbandingan antara tarjih dan talfiq Di antara tarjih dan talfiq terdapat persamaan dan perbedaan, yaitu :a.Persamaan keduanya adalah masalah yang hukumnya akan ditetapkan mencakupmasalah-masalahyangmasihdalamlingkupperbedaan pendapatulama,baikdikarenakanterdapatnyanashlebihdarisatu atauperselisihanpendapatulama.Dantermasukdalambagian ijtihad. b.Perbedaankeduanyaadalahkalautarjihmenetapkansalahsatudalil yangpalingkuatdantidakadakemungkinanmencariyanglebih ringandaridalil-dalilyangada,sedangkantalfiqmenggabungkan beberapapendapatmadzhabdanadakecendrunganmencariyang lebih ringan dari beberapa pendapat madzhab. C.Ittiba dan Taqlid1. Pengertian ittiba dan taqlida.Ittiba Menurutbahasaittibaadalahmengikutiataumenurut.Sedangkan menurutistilahittibaadalahmengikutisemuayangdiperintahkanatau yangdilarangdanyangdibenarkanolehRasulullahSAW.Salahsatu ulama berpendapat bahwa ittibaadalah : Artinya:"Menerimaataumengikutipendapatperbuatanseseorang dengan mengetahui dasar pendapat atau perbuatannya itu". b.Taqlid Menurut bahasa taqlid adalah meniru. Sedangkan menurut istilahTaqlid adalah : Artinya:"Menerimaataumengikutipendapatperbuatanseseorang tanpa mengetahui dasar pendapat atau perbuatannya itu".2.Hukum ittiba dan taqlid Ittiba' dalam agama adalah wajib. Firman Allah SWT : Artinya : "Katakanlah jikakamu(benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu". (Ali Imran : 31) Taqlid adalah perbuatan yang tercela dalam agama (Islam) terutama bagi orang yang mempunyai kemampuan beristidlal. Firman Allah SWT : Artinya: "Danapabilatelahdikatakankepadamereka: ikutilah apa yangditurunkanAllah,merekamenjawab:"(tidak)akantetapi kamihanyamengikutiapayangtelahkamidapatidari (perbuatan)nenekmoyangkami".(Apakahmerekaakan mengikutijuga)walaupunnenekmoyangmerekaitutidak mengetahuisesuatuapapundantidakmendapatpetunjuk". (Al-Bagarah : 170). 3.Perbandingan antara ittiba dan taqlid Secarakhususdapatdiketahuibahwaittibadantaqlidmemiliki persamaan dan perbedaan sebagai beikut : a.Persamaannya keduanya perbuatan mengikuti. b.Perbedaannyakalauittibaseseorangyangmengikutiitumengetahui sumberyangdijadikandasarolehmujtahidyangdiikutinya.Sedangkan kalautaqlidseseorangyangmeniruitutidakmengetahuisumberyang dijadikan daras oleh mujtahid yang ditirunya. D.Fatwa 1.Pengertian fatwa Yang dimaksud dengan fatwa adalah jawaban berdasarkan ijtihad terhadap pertanyaanmengenaihukumsuatuperistiwayangbelumjelashukumnya. Orangyangmenyampaikanfatwadisebutmuftidanbiasanyamerupakan tokoh agama dan ulama. 2.Syarat-syarat mufti Muftimenjadipanutanmasyarakatkaummuslimin,karenanyaharus memiliki syarat-syarat sebagai berikut : a.Menguasai hukum dalam Al-Quran dan Al-Hadits b.Niyatnya semata-mata mencari ridlo Allah SWT. c.Berakhlak mulia, sabar, mampu menguaisai diri, bijaksana, dan berwibawa d.Mengetahui ilmu sosial. 3.Perbandingan hakim dan mufti Adabeberapapersamaandanperbedaanantarahakimdanmuftisebagai berikut : a.Persamaan 1).Hakim dan mufti sama-sama mujtahid 2).Hakimdanmuftiorangyangmengetahuidanmemahamimasalah yang diselesaikan 3).Hakimdanmuftiadalahorangyangmengetahuikondisisosial masyarakat yang dihadapi. b.Perbedaan 1).Persoalan yang dihadapi hakim telah dibatasi oleh berbagai ketentuaan yang sudah ditetapkan oleh undang-undang, sedangkan persoalan yang dihadapi mufti bebas 2).Keputusanhakimharusdilaksanakanolehpenggugatdantergugat, sedangkanfatwamuftibolehdilaksanakanbolehtidakdiserahkan kepada orang yang meminta fatwa tersebut 3).Keputusanhakimdapatmembatalkanfatwa,sedangkanfatwatidak dapat membatalkan keputusan hakim. BAB V KONSTRIBUSI UMAT ISLAM DAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA B.Kontribusi umat Islam dalam Perumusan Sistem Hukum Nasional 1.Konstribusi Umat Islam Dalam Perumusan Sistem Hukum Islam. a.Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia Kemerdekaan indonesia tidak lepas dari orang-orang islam juga. Dapat dilihat dari organisasi-organisasi kemerdekaan jaman dahulu seperti oraganisasi serikat islam dan organisasi islam lainnya. b.Perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pada saat sidang BPUPKI dulu sebagin besar orang yang mengikuti sidang tersebuat adalah orang islam seperti M. Yamin Dan pada saat sidang PPKI juga banyak sekali orang islam yang ikut rapat tersebut C.Lahirnya Undang-Undang Perkawinan, Peradilan Agama, Zakat, dll 1.Undang-undang Nomor 22 Tahun 1946 2.Undang-undang Nomor 19 Tahun 1948 & Undang-undang Darurat Nomor 1 Tahun 19513.Undang-undang Darurat Nomor 1 Tahun 19514.Undang-undang Nomor 1 Tahun 19745.KHI (Kompilasi Hukum Islam) BAB VI KESIMPULAN Dalam menentukan hukum, islam sangatlah sistematis yang pertama dalam menentukan hukum islam menggunakan Al-Quran terlebih dahulu. Al-Quran dalam menetapkan hukum tidak memberatkan, memminimalisisr beban dan berangsur-angsur dalam menetapkan hukum. Kemudian Al-Hadist dan yang terakhir adalah sumber hukum pelengkap yang salah satunya ijtihad. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Dr. H. Sulaiman, Sumber Hukum Islam Permasalahn dan Fleksibilitasnya, Jakarta, Sinar Grafika, 1995. AbdulWahhabKhallaf,Kaidah-kaidahHukumIslam,Arrisalah, Bandung, 1985 AcaraPeradilanAgamadanZakatMenurutHukumIslam,Jakarta,Sinar Grafika, 1995 A.Hanafi, Ushul Fiqih, Bumirestu, Jakarta, 1981 A.Syafii Karim, Ushul Fiqih, Pustaka Setia, Bandung, 2006 DediSupriyadi,PerbandinganFiqihSyiyasah,PustakaSetia,Bandung, 2007 DediSupriyadi,PerbandinganMazhabdenganPendekatanBaru, Pustaka Setia, Bandung, 2008 Idris Ramulyo, Mohammad, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, HukumMahrusAsaddkk,MemahamiFiqihKelasIIIMadrasahAliyah,Armico, Bandung, 2006 Muzilantodkk,ModulFiqihKelasXIIMadrasahAliyah,AkikPusaka, Solo, 2009