lp+lk mola hidatidosa
DESCRIPTION
MOLA HIDATIDOSATRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
MOLA HIDATIDOSA
1. Pengertian
Mola Hidatidosa ialah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis
langka vaskularisasi dan edematus.
2. Patofisiologis
Faktor Ovum, Imunoselektif dari Tropoblas, Sosial ekonomi yang rendah, Pariatas
tinggi, Kekurangan protein, Infeksi virus, Faktor kromosom yang belum jelas.
Chorionic villi berganda
Membentuk gelembung-gelembung berisi cairan menyerupai buah anggur
Diferensiasi Proliferasi Gastrula + Blastula Blastocyt
Uterus menjadi besar
Gelembung mola kelaur beserta darah
Pada molahidatinosa tidak terjadi deperensiasi tetapi hanya froliferasi sehingga
pertumbuhan tidak terkendali pada sel-sel tropoblas yang mana vaskularisasi tidak
mencukupi sehingga bagian pinggir akan nekrosis dan keluar menimbulkan
gelembung mola (fluksus) yang akhirnya akan mengalami mola abortion.
3. Diagnosis :
Kehamilan mola hidatidosa akan didapatkan gambaran/tanda :
- Seperti keluhan kehamilan muda
- Dengan perubahan secara cepat menyebabkan TFU (tinggi Fundus uteri) lebih
besar dari pada usia kehamilan dari pada umumnya. Sehingga pada keadaan ini
harus dibedakan dari pada kehamilan gemmelli.
1
4. Therapi
- Evakuasi, dengan persiapan khusus
Cairan /darah
Upaya dilatasi tujuan utama bila osteum uteri belum terbuka ( amnion 10 –
12 jam)
Drip oxcitosin untuk menambah kontraksi, ekspulsi, menurunkan
perdarahan, mencegah perforasi kebelakang
- Terapi supportif (antibiotika, transfusi, dll)
- Monitor kadar HCG sampai 1 bulan :
- Apakah ada mola
- Apakah ada tanda-tanda keganasan /Chorio Ca.
Curret bisa menyebabka robeknya mukosa endometrium sehingga bila diberikan
oksitoxin maka endometrium akan menebal.
Predisposisi terjadinya Molahidatinosa :
1. Kekurangan vitamin B 12
2. Imunologi
3. Gizi terganggu
2
I. PENGKAJIAN
A. AKTIVITAS
Kelemahan.
Kesulitan ambulasi.
B. SIRKULASI
Takikardia, berkeringat, pucat, hipotensi (tanda syok).
Edema jaringan.
C. ELIMINASI
Ketidakmampuan defekasi dan flatus.
Diare (kadang-kadang).
Cegukan; distensi abdomen; aabdomen diam.
Penurunan haluan urine, warna gelap.
Penurunan/tak ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising usus
kasar (obstruksi); kekakuan abdomen, nyeri tekan. Hiperesonan/timpani (ileus);
hilang suara pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen).
D. CAIRAN
Anoreksia, mual/muntah; haus.
Muntah proyektil.
Membran mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.
E. KENYAMANAN/NYERI
Nyeri abdomen, Distensi, kaku, nyeri tekan.
F. PERNAPASAN
Pernapasan dangkal, takipnea.
G. KEAMANAN
Riwayat inflamasi organ pelvik (salpingitis); infeksi pasca-melahirkan, abses
retroperitoneal.
H. PENYULUHAN/PENBELAJARAN
Riwayat adanya trauma penetrasi abdomen, contoh luka tembak/tusuk atau
trauma tumpul pada abdomen; perforasi kandung kemih/ruptur; penyakit
saluran GI contoh apendisitis dengan perforasi, ganger/ruptur kandung empedu,
perforasi karsinoma gaster/ulkus duodenal, obstruksi gang renosa usus,
perforasi divertikulum, ileitis regional, hernia strangulasi.
3
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan
sekunder.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan komponen seluler
yang di butuhkan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan
intrauteri.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.
III. RENCANA INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN :
1. Resiko tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah
dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Catat haluaran dan pemasukan
Rasional : Mengetahuai penurunanan sirkulasi terhadap destruksi sel darah
merah.
d. Observasi Nadi dan Tensi
Rasional : Mengetahui tanda hipovolume (perdarahan).
e. Berikan diet halus
Rasional : Memudahkan penyerapan diet
f. Nilai hasil lab. HB/HT
Rasional : Menghindari perdarahan spontan karena proliferasi sel darah
merah.
g. Berikan sejumlah cairan IV sesuai indikasi
Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan tranfusi
mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
4
h. Evaluasi status hemodinamika
Rasional : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan
fisik.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan
sekunder.
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart
keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin
merupakan tanda infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang
lebih luar
c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Rasional : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
d. Lakukan perawatan vulva
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.
e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik
infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala
infeksi
f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama
masa perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan
ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi
system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada
pasangan.
g. Batasi pengunjung dan ajari pengunjung untuk mencuci tangan yang baik.
Rasional : Mencegah cross infeksi.
h. Observasi suhu tubuh.
Rasional : Mengetahui infeksi lanjut.
i. Nilai hasil lab. Leukosit,darah lengkap.
Rasional : Penurunan sel darah putih akibat dari proses penyakit
5
j. Berikan obat sesuai terapi.
Rasional : Antibiotika profilaktik atau pengobatan.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan komponen seluler
yang di butuhkan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
Tujuan :
Tidak terjadi Perubahan perfusi jaringan selama perawatan perdarahan
Intervensi :
a. Kaji tanda vital, warna kulit, ujung jari
Rasional : Memberikan informasi mengenai perfusi
b. Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh.
Rasional : Memperlancar vaskularisasi kejaringan perifer.
c. Nilai hasil lab.HB/HT dan jumlah SDM GDA.
Rasional : Mengidentifikasi/memperbaiki defisiensi untuk menurunkan
resiko perdarahan.
d. Berikan sel darah merah seuai program terapi.
Rasional : Memaksimalkan transportasi oksigen kejaringan.
4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
Rasional : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi
perdarahan masif perlu diwaspadai untuk mencegah kondisi klien lebih
buruk
b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
Rasional : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi
organ reproduksi
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
Rasional : Mengistiratkan klilen secara optimal
d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi
klien
Rasional : Mengoptimalkan kondisi klien, pada Mola Hidatidosa, istirahat
mutlak sangat diperlukan
e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
Rasional : Menilai kondisi umum klien
6
5. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan
intrauteri
Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala
maupun diskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance
mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan
pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Tujuan :
Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit
meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit.
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas.
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien.
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit.
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan.
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan
merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan
kesadaran diri klien.
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama.
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi
menurunkan kecemasan.
e. Terangkan hal-hal seputar Mola Hidatidosa yang perlu diketahui oleh klien
dan keluarga.
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk
meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk
mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
7
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 2 September 2002 Jam masuk : 13.40 WIB
Ruang : Kandungan No. Reg Med : 10196923
Pengkajian : 3 September 2002
A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. Siti Zulaikah Nama Suami : Tn. M
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dinoyo Tambangan II/45 Surabaya
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah relatif
sedikit selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama
Haid Terakhir tanggal 2 Agustus 2002, tanggal 28 Agustus 2002 terjadi
perdarahan, di bawa ke klinik Al Falah tanggal 29 Agustus 2002, tanggal 31
Agustus 2002 terjadi perdarahan kembali, dan baru di bawa ke Poliklinik
Kandungan RSUD dr. Soetomo pada 2 September 2002.
b. Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :
Klien sebelumnya belum pernah mengalami.
Klien belum memiliki anak.
2. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
3. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis,
gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada
anggota keluarga lainnya.
8
4. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak
mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.
2. Pola Aktivitas dan latihan
Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktivitas seperti biasanya dan
tidak menambah waktu istirahat karena klien tidak merasa bahwa dirinya
hamil. Saat ini klien merasa nyeri pada perut bagian bawah dan perdarahan
walaupun tidak terlalu mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri yang timbul
terasa lebih berat saat merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-tiba.
5. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum : Composmentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 20 X/menit
Nadi : 80 X/menit
Konjungtiva : Anemis
Sclera : Anikteric
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : agak pucat
a. Inspeksi :
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit
b. Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari diatas pusat.
Periksa Dalam (Vaginal Toucher) :
- Vaginal Toucher : tidak ditemukan fluks
- Portio : Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
- Cavum Uteri : TFU 2 jari di atas pusat.
- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri tekan (-) Massa (-)
- Cavum Douglas : tidak menonjol
- Inspekulo : Fleks (+)
9
c. Auskultasi
Doppler tidak dilakukan
6. Data Penunjang
HCG Test : Positif
Hemoglobin : 9 mg%
Ultra Sonografi :
Diagnosa Medik : Mola Hidatidosa + Anemis
10
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGIMASALAH
KEPERAWATAN
DS :- Mengeluh nyeri perut
bagian bawah dan perdarahan sudah 6 hari, badan lemah
DO :- Perdarahan pervaginal
bergumpal.- Hb. 9 mg%- Kulit agak pucat
DS :- Mengeluh perdarahan
sudah 6 hariDO :- Perdarahan pervaginal
bergumpal.- Vulva kotor & lembab
DS :- Menyatakan Nyeri
perut bagian bawah.- Mengeluh Perdarahan
sudah 6 hariDO :- Kadang meringis
menahan nyeri
DS :- Menyatakan tidak tahu
kalau dirinya bukan hamil
- Menyatakan perdarahan yang terjadi adalah haid
- Menyatakan bingung apa yang harus dilakukan
DO :
Perdarahan akibat kerusakan jaringan intra uterus menimbulkan perdarahan dan penurunan volume cairan.
Akibat perdarahan mengakibatkan kondisi vulva hygiene menjadi berkurang dan selalu lembab, beresiko terhadap terjadinya infeksi
Kerusakan jaringan yang terjadi dapat mengakibatkan nyeri dan mengganggu kondisi fisik dan psikologis klien
Kekurangtahuan terhadap kondisi dapat mengakibatkan kecemasan dan mengakibatkan perawatan yang dilakukan tidak maksimal
Devisit Volume Cairan
Resiko tinggi untuk Infeksi
Gangguan Rasa Nyaman : (Nyeri)
Cemas
Diagnosa Keperawatan :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab.
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.
11
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume
cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah
dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan
Rasional : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan
2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringan
intrauteri
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dialami.
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala
maupun deskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance
mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan
pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
d. Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi
Rasional : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat
menurunkan nyeri disamping kecemasan
3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawtan, diharapkan tidak terjadi infeksi selama
12
perdarahan berlangsung
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dischart dikaji setiap saat dischart
keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin
merupakan tanda infeksi.
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang
lebih luar.
c. Lakukan perawatan vulva
Rasional :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat
menyebabkan infeksi.
d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik
infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala
infeksi.
e. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama
masa perdarahan.
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan
ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi
system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada
pasangan.
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasa cemas, pengetahuan
klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penilaian
objektif klien tentang penyakit
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan
merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan
kesadaran diri klien
13
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi
menurunkan kecemasan
e. Terangkan hal-hal seputar Molahidatidosa yang perlu diketahui oleh klien
dan keluarga
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk
meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk
mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
14
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Waktu Implementasi Respon
08.00 Mengukur jumlah cairan yang
keluar
Menerangkan bahaya
pengeluaran cairan berlebihan
Melakukan penghitungan intake
dan output
Mengajarkan cara mengukur
kebutuhan cairan sederhana
Menganjurkan klien cukup
banyak minum dan makan
Mengajarkan cara menentukan
jumlah minum yang diperlukan
selama perdarahan
Vol darah + 200 cc keluar, warna
merah segar bergumpal
Menyatakan takut dengan perdarahan,
dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output +
1400 cc.
Menyatakan mengerti cara pengukuran
cairan
Menyatakan akan berusaha banyak
minum
Menyatakan akan minum air tambahan
2 gelas tiap hari
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan intrauterine
Waktu Implementasi Respon
07.00 Menilai derajad nyeri
Menerangkan penyebab nyeri
Menganjurkan klien tidak
banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk
memberitahu perawat bila nyeri
bertambah hebat
Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Klien mengangguk
Klien mengangguk, menyatakan akan
memperhatikan kondisi tubuhnya
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulcva lembab
Waktu Implementasi Respon
07.30 Mengajarkan pada ibu untuk
dapat mengecek perdarahan tiap
hari, menerangkan hal-hal yang
harus diperhatikan dalam
mengkaji tanda infeksi pada
Menyatakan ia telah berusaha
memperhaikan perdarahan yang terjadi
dan dapat menyebutkan tanda infeksi
15
vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat
bila ada tanda demam,
perdarahan berbau atau keluar
nanah
Menganggguk dan menyatakan sanggup
Menyatakan akan segera memberitahu
perawat bila ada tanda demam,
perdarahan berbau atau keluar nanah
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Waktu Implementasi Respon
08.30 Menerangkan bahwa ibu saat
ini sebenarnya tidak hamil.
Menerangkan agar ibu banyak
istirahat.
Menerangkan perdarahan yang
terjadi
Mengulang pernyataan bahwa dirinya
tidak hamil.
Menyatakan ia akan banyak istirahat
-
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Waktu Implementasi Respon
08.00 Mengukur jumlah cairan yang
keluar
Menerangkan bahaya pengeluaran
cairan berlebihan
Melakukan penghitungan intake
dan output
Mengajarkan cara mengukur
kebutuhan cairan sederhana
Menganjurkan klien cukup banyak
minum dan makan
Mengajarkan cara menentukan
jumlah minum yang diperlukan
selama perdarahan
Vol darah +200 cc keluar, warna merah
segar dan bergumpal.
Menyatakan takut dengan perdarahan,
dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400
cc.
Menyatakan mengerti cara pengukuran
cairan
Menyatakan akan berusaha banyak
minum
Menyatakan akan minum air tambahan
2 gelas tiap hari
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan
intrauterine
Waktu Implementasi Respon
07.00 Menilai derajad nyeri
Menerangkan penyebab nyeri
Menganjurkan klien tidak
banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk
segera memberitahu perawat bila
nyeri bertambah hebat
Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Klien mengangguk
Klien mengangguk, menyatakan akan
memperhatikan kondisi tubuhnya
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulcva lembab
Waktu Implementasi Respon
07.30 Mengajarkan pada ibu untuk
dapat mengecek perdarahan tiap
hari, menerangkan hal-hal yang
harus diperhatikan dalam
Menyatakan ia telah berusaha
memperhaikan perdarahan yang terjadi
Dan dapat menyebutkan tanda infeksi
17
mengkaji tanda infeksi pada
vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat bila
ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
Menganggguk dan menyatakan sanggup
Menyatakan akan segera memberitahu
perawat bila ada tanda demam,
perdarahan berbau atau keluar nanah
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Waktu Implementasi Respon
08.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini
sebenarnya tidak hamil
Menerangkan agar ibu banyak
istirahat
Menerangkan perdarahan yang
terjadi
Mengulang pernyataan bahwa dirinya
tidak hamil
Menyatakan ia akan banyak istirahat
-
18
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad. (1981). Obstetri Patologi, Elstar Offset,
Bandung.
JNPKKR-POGI. (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Marilynn E.Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Rustam Mochtar. (1992). Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC, Jakarta.
Sarwono Prawirohardjo. (1999). Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
Wong,Dona L& Perry, Shanon W. (1998). Maternal Child Nursing Care, Mosby Year
Book Co., Philadelphia.
. Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Surabaya
19