isi lk genu ra-rudiansyah.docx

Download ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

If you can't read please download the document

Upload: ririt-dika

Post on 13-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.

    Perkembangan ilmu radiologi sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran dan

    ilmu-ilmu pada umumnya. Kemajuan dibidang radiologi menghasilkan pemeriksaan

    pada dunia kesehatan dapat membantu menentukan diagnosa suatu penyakit,

    perkembangan ilmu radiologi juga diiringi dengan perkembangan peralatan radiologi

    yang semakin mutakhir dan canggih, ini semua pada akhirnya menuntut sumber

    daya manusia yang bekerja di bidang radiografi untuk meningkatkan pengetahuan

    dan ketrampilan yang sejalan dengan alat yang digunakan demi menghasilkan hasil

    yang sesuai dengan yang diharapkan.

    Persendian atau Articulatio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang

    atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan

    pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi

    oleh tulang rawan. Salah satu kelainan yang terdapat didaerah genu adalah

    Rheumatoidarthritartritis. Rheumatoidarthritartritis adalah suatu penyakit autoimun

    dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami

    peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya

    menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.

    enurut errill (!""#) proyeksi yang digunakan untuk melihat Articulatio

    Genuadalah anterior posterior supine dengan tungkai di endorotasikan sejau $-%

    derajat dan lateral mediolateral supine. &erdasarkan hasil pengamatan Penulis di

    'S r.oewardi Surakarta proyeksi yang digunakan untuk melihat Articulatio

    Genu dengan indikasi Rheumatoidarthritartritis menggunakan proyeksi anterior

    posterior supine bilateral dengan tungkai tidak di endorotasikan dan lateral

    mediolateral supine bilateral maka penulis tertarik membuat laporan kasus dengan

    judul TEKNIK PEMERIKSAAN ARTICULATIO GENU PADA KASUS

    RHEUMATOIDARTHRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR.MOEWARDI

    SURAKARTA

    1

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    2/19

    1.2 Ruu!an Ma!ala".

    &erdasarkan latar belakang masalah diatas maka Penulis merumuskan

    masalah sebagai berikut *

    +.!.+ &agaimana prosedur pemeriksaan Articulatio Genu dengan kasus

    Rheumatoidarthritis di nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi Surakarta

    +.!.! engapa dibuat proyeksi ntero Posterior (P) supine bilateral, /ateral

    (ediolateral) supine bilateral

    1.# Tu$uan Penul%!an.

    0ujuan penulisan dari laporan kasus ini adalah *

    +.$.+ ntuk mengetahui teknik pemeriksaan Articulatio Genu dengan kasus

    Rheumatoidarthritis.

    +.$.! ntuk mengetahui alasan mengapa pada indikasi Rheumatoidarthritis di

    nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi Surakarta dibuatnya proyeksi ntero

    Posterior (P) supine bilateral dan /ateral (ediolateral) supine bilateral.

    1.& Man'aat Penel%t%an.

    dapun manfaat dari penulisan laporan kasus ini *

    +.1.+ &agi penulis.

    ntuk memenuhi tugas /aporan Kasus Praktek Kerja /apangan Semester

    , serta menambah pengetahuan terutama tentang teknik pemeriksaan

    Articulatio Genu.

    +.1.! &agi 'umah Sakit.

    /aporan kasus ini dapat memberi masukan dan saran yang berguna bagi

    rumah sakit, dan nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi Surakarta mengenai

    teknik pemeriksaanArticulatio Genu pada kasus Rheumatoidarthritis.

    +.1.$ &agi nstitusi.

    /aporan ini dapat menambah kepustakaan dan pertimbangan referensi

    tentang teknik pemeriksaan Articulatio Genu pada kasus

    Rheumatoidarthritis.

    +.1.1 &agi Pembaca.emberikan gambaran dan informasi tentang teknik pemeriksaanArticulatio

    Genupada kasus Rheumatoidarthritis.

    2

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    3/19

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Anat(%.

    Secara umum sendi atau articulatio adalah pertemuan dari dua atau lebih tulang.

    Pada tubuh manusia terdapat tiga tipe sendi yaitu * sendi fibrosa (sinartrodial)

    merupakan sendi yang tidak dapat bergerak, sendi kartilaginosa (amfiartrodial)

    merupakan sendi bergerak dan sendi synovial(diartrodial)merupakan sendi yang dapat

    digerakan dengan bebas (Price dan Wilson, 2!). Sedangkan sendi synovialterdiri dari

    enam jenis sendi yaitu * sendi datar, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi

    berporos dan sendi pelana.

    Sendi lutut (Articulatio Genu) merupakan sendi terbesar dalam tubuh manusia,

    pada dasarnya terdiri dari dua articulation kondilaris yaitu kondilus femoralis dan

    kondilus tibia serta sebuah sendi pelana antara fasies patelaris femoris dan patella.

    Pada permukaan dari sendi terdapat patella yang merupakan tulang sesamoid terbesar

    pada tubuh manusia dan terletak pada tendon dari otot 2uadriceps femoralis. Pada

    bagian inferior ape3 patella berikatan dengan ligament patellae yang terletak di anterior

    tuberkel tibia sampai ke kondilus ("ryan, 2#).

    Articulatio Genu 4 sendi lutut diperkuat oleh kapsul sensi yang kuat . $igament

    kolateraldan medial yang menjaga kesetabilan lutut agar tidak bergerak ke medial dan

    ligament %rusiatum anterior dan &osterior menjaga agar tidak terjadi hi&er&leksi dan

    hi&er ekstensi, sendi lutut. 'leksi lutut akan diikuti rotasi eksternal 4 femur. Patella

    mempunyai fungsi untuk memperbesar momen gaya pada waktu lutut ekstensi sehingga

    kerja otot uardrise&s femoris tidak terlalu berat sendi lutut merupakan sendi yang

    terbesar pada tubuh manusia yang merupakan modifikasi sendi engsel.

    3

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    4/19

    + Keterangan *

    + 5 6uadriceps uscle

    ! ! 5 7s 8emur

    $ # $ 5 rticular 9artilage

    1 5 nterior 9ruciate /igament

    1 : % 5 /ateral 9ollateral /igament

    ; 5 7s 8ibula

    % < # 5 Patella

    +" : 5 Posterior 9ruciate /igament

    ==================== ++ < 5 eniskus

    +" 5 Patellar /igament

    ; +! ++ 5 edial 9ollateral /igament

    +! 5 7s 0ibia

    >ambar !.+ natomi sendi lutut posisi anterior (http*44?ale School of edicine, !"+")

    Keterangan *

    + + 5 7s 8emur

    ! ! 5 Patella

    $ $ 5 /igamen

    1 1 5 7s 0ibia

    % % 5 7s 8ibula

    >ambar !.! natomi sendi lutut posisi lateral (http*44?ale School of edicine, !"+")

    4

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    5/19

    2.2 )%!%(l(g%.

    !.!.+ Pengertian sendi.

    ?ang dimaksudkan dengan sendi adalah semua persambungan tulang, baik

    yang memungkinkan tulang@tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain

    secara anatomik.

    !.!.! 8ungsi utama Articulatio Genu.

    Sendi atau articulatio adalah pertemuan antara dua tulang kerangka serta

    sendinya merupakan penyangga bagian tubuh kita yang lunak, juga

    merupakan alat dan organ penting. Sendi lutut merupakan sendi yang

    terbesar pada tubuh manusia tergantung pada efektifnya interaksi anatara

    sendi yang normal dengan unit-unit neuromaskular yang menggerakannya.

    Alemen tersebut juga berinteraksi untuk mendistribusikan stress mekanik

    kejaringan sekitar sendi otot, tendon, ligament,bekerjasama agar fungsinya

    tersebut dapat berlangsung dengan sempurna.

    2.# Pat(l(g%2.#. Rhuematoidarthritis

    'heumatoidarthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana

    persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami

    peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnyamenyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. 'heumatoidarthritis bisa

    muncul secara tiba-tiba, dimana pada saat yang sama banyak sendi yang

    mengalami peradangan. &iasanya peradangan bersifat simetris, jika suatu

    sendi pada sisi kiri tubuh terkena, maka sendi yang sama di sisi kanan tubuh

    juga akan meradang. ?ang pertama kali meradang adalah sendi-sendi kecil

    di jari tangan, jari kaki, tangan, kaki, pergelangan tangan, sikut dan

    pergelangan kaki.

    Sendi yang meradang biasanya menimbulkan nyeri dan menjadi

    kaku, terutama pada saat bangun tidur atau setelah lama tidak melakukan

    aktiBitas.&eberapa penderita merasa lelah dan lemah, terutama menjelang

    sore hari. Sendi yang terkena akan membesar dan segera terjadi kelainan

    bentuk. Sendi bisa terhenti dalam satu posisi (kontraktur) sehingga tidak

    dapat diregangkan atau dibuka sepenuhnya. Cari-jari pada kedua tangan

    5

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    6/19

    cenderung membengkok ke arah kelingking, sehingga tendon pada jari-jari

    tangan bergeser dari tempatnya.

    Pembengkakan pergelangan tangan bisa mengakibatkan terjadinya

    sindroma terowongan karpal. i belakang lutut yang terkena, bisa terbentuk

    kista, yang apabila pecah bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada

    tungkai sebelah bawah. Sekitar $"-1"D penderita memiliki benjolan keras

    (nodul) tepat dibawah kulit, yang biasanya terletak di daerah sekitar

    timbulnya penyakit ini.

    &isa terjadi demam ringan dan kadang terjadi peradangan pembuluh

    darah (vaskulitis) yang menyebabkan kerusakan saraf atau luka (ulkus) di

    tungkai. Peradangan pada selaput di sekitar paru-paru (&leuritis) atau pada

    kantong di sekitar jantung (&erikarditis)atau peradangan dan pembentukan

    jaringan parut pada paru-paru bisa menyebabkan nyeri dada, gangguan

    pernafasan dan kelainan fungsi jantung. Penyakit Still merupakan Bariasi dari

    Rheumatoidarthritis dimana yang pertama muncul adalah deman tinggi dan

    gejala umum lainnya. *indroma 'elty terjadi jika pada penderita

    Rheumatoidarthritis ditemukan pembesaran limpa dan penurunan jumlah sel

    darah putih.

    >ambar !.$ rticulatio >enu 'heumatoidarthritis dan rticulatio >enu Eormal

    (http*44?ale School of edicine, !"+")

    6

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    7/19

    !.$.+ +steoarthritis

    +steoarthritismerupakan suatu kelainan sendi yang disebabkan oleh

    ketidak seimbangan fisiologi yang menyebabkan kerusakan sendi. &erbeda

    dengan sendi yang terserang penyakit peradangan primer. +steoarthritis

    ditandai dengan penurunan kadar &roteoglikan yang nyata pada tulang

    rawan sendi, perubahan ukuran, kerusakan struktur jaringan kolagen.

    !.$.! Antesopari

    ?aitu kelainan pada tempat melekatnya ligament,tendonatau kapsul

    sendi ke&isiosteum tulang.

    !.$.$ &engkak sendi

    &engkak sendi dapat disebabkan oleh cairan jaringan lunak atau

    tulang. 9airan sendi yang terbentuk biasanya akan menumpuk disekitar

    daerah kapsul sendi yang resistensinya lemah, misalnya cairan pada lutut

    yang mengisi cekungan median dan kantung su&ra&atelar, mengakibatkan

    pembengkakan diatas dan sekitar &atella yang berbentuk seperti ladam

    kuda.

    !.$.1 'uptur /igamen

    ?aitu perobekan jaringan ikat yang terbentuk seperti tali pada

    permukaan meniscussendi lutut, perobekan ini terjadi karena pergerakan

    yang tidak teratur dan oleh kekuatan berlebihan yang terus menerus.

    !.$.% tropatri

    >angguan sendi yaitu kerusakan rawan sendi atau inflamasi atau

    ruptur ligament, sehingga sendi lutut yang goyah perlu dibandingkan dengan

    sendi yang tidak goyah pada sendi yang lainnya.

    2.&.Tekn%k Peer%k!aan

    !.1.+ Persiapan pasien

    Pada dasarnya pemeriksaan Articulatio Genuatau sendi lutut tidak

    membutuhkan persiapan khusus, hanya melepaskan benda@benda yang

    dapat menimbulkan bayangan artefak pada radiograf, selain itu sebelumpemeriksaan petugas memberitahu prosedur pemeriksaan sehingga tidak

    terjadi kesalah pahaman dari pasien. Pemeriksaan Articulatio Genu

    dilakukan dengan dua cara, yaitu proyeksi P dan /ateral (ediolateral).

    7

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    8/19

    !.1.! Persiapan alat.

    a. Pesawat sinar @ Fb. Kaset dan film ukuran !1 3 $" 9m

    c. arker ' dan /

    d. lat immobilisasie. pron

    f. Procecing 8ilm

    !.1.$ 0eknik pemeriksaanArticulatio Genusendi lutut

    a. Proyeksi nterior Posterior (P) (&ontrager !""#).

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan supine (terlentang)

    diatas meja pemeriksaan dan tidak rotasi

    pada pelBis, berikan bantal dibawah

    kepala, kedua tangan disamping tubuhkaki endorotasi penuh

    Posisi 7byek * Kedua kaki lurus kedepan dan arah sinar

    dirotasikan tungkai kedalam $osampai %o

    sehingga lutut true P letakan sand bag

    dibawah ankle untuk kesetabilan jika

    dibutuhkan.

    Pengaturan sinar * rah sinar Bertikal tegak terhadap kaset,

    titik bidik setengah inci distal ape3

    patella.

    88 * 1" inci (+"" cm)

    kuran Kaset G film * !1 3 $" cm

    Kriteria 'adiografi * 0ampak distal femur, Pro3imal tibia dan

    fibula terlihat dalam radiograf.

    9elah 8emorotibial joint terlihat

    membuka.

    8

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    9/19

    >ambar !.1 Posisi Pasien dan radiograf sendi lutut proyeksi anterior posterior (P)

    (&ontrager !""#).

    b. Proyeksi /ateral @ ediolateral. (&ontrager !""#)

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan semiprone diatas meja

    pemeriksaan. &erikan bantal pada kepala. Kaki

    yang tidak di foto diletakan menyilang diatas

    femur yang akan di foto demi kenyamanan

    pasien.

    Posisi 7byek * 0ubuh dan tungkai diatur rotasi sehingga

    Articulatio Genu4sendi lutut yang akan difoto

    menempel pada kaset dengan baik. Kaki yang

    akan difoto difleksikan sehingga membentuk

    sudut H

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    10/19

    >ambar !.% Posisi Pasien dan radiograf sendi lutut proyeksi lateral (ediolateral)

    (&ontrager !""#)

    c. Proyeksi nterior Posterior (P) &ilateral Jeight@&earing

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan berdiri (erect) dengan

    membelakangi sandar kaset, kedua persendian

    lutut dirapatkan dengan beban tubuh berada pada

    kedua sendi lutut. ?akinkan tidak ada rotasi dari

    kedua Genu kedua tangan diposisikan senyaman

    mungkin di samping tubuh pasien.

    Posisi 7byek * Kedua kaki diposisikan berdiri lurus dengan kedu

    tungkai dirotasikan kedalam $"

    -%"

    sehingga Genu

    benar-benar true P.

    Pengaturan Sinar * rah sinar horiontal4mendatar, titik bidik pada

    pertengahan kedua Genu sejajar tibial &lateauL

    inci (+,!% cm) dibawah&atella.

    88 * 1" inci (+"" cm).

    kuran Kaset * $% 3 $% cm

    Kriteria 'adiograf * 0ampak distal femur, &ro-imal tibia dan fibula

    0ampak ruang persendian femoral tibia ointmembuka

    Patelatampak superposisi dengan /istal

    'emur

    10

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    11/19

    >ambar !.; Posisi Pasien dan radiograf sendi lutut proyeksi P (Jeight-&earing)

    (&allinger, !""#)

    d. Proyeksi /ateral (mediolateral) Jeight@&earing &ilateral

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan berdiri (erect) menyamping dari standar

    kaset dengan sisi lateral genu menempel kaset dengan

    beban tubuh berada pada sendi lutut yang akan diperiksa

    dan kaki yang tidak di periksa berada dibelakang.

    Posisi 7byek * Kaki yang akan diperiksa diposisikan berdiri lurus dengan

    menahan beban tubuh

    Pengaturan Sinar * rah sinar horiontal tegak lurus kaset

    0itik bidik pada pertengahanArticulatio Genu4sendi lutut

    bagian medial

    88 * 1" inci (+"" cm).

    kuran Kaset * !1 3 $" cm.

    Kriteria 'adiograf * 0ampak distal femur, proksimal tibia, fibula dan patella

    terlihat lateral dalam gambar tampak Articulatio Genu

    4sendi lutut terlihat membuka.

    11

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    12/19

    >ambar !.# Masil 'adiograf sendi lutut proyeksi /ateral Jeight-&earing &ilateral

    2.* Pr(tek!% Ra+%a!%

    !.%.+ Proteksi pasien.

    a. Kolimasi secukupnya dengan memperkecil luas lapangan penyinaran.

    b. enggunakan faktor eksposi yang tepat.

    c. 0idak terjadi pengulangan foto karena kesalahan.

    d. Jaktu penyinaran sesingkat mungkin.

    e. Pasien menggunakan apron.

    f. Pasien hamil pada triwulan pertama ditunda pemeriksaannya .

    !.%.! Proteksi bagi petugas.

    a. 0idak menggunakan berkas sinar@3 yang mengarah ke petugas

    b. &erlindung di belakang sealding saat melakukan eksposi.

    !.%.$ Proteksi bagi masyarakat.

    a. Pintu ruang pemeriksaan harus tertutup rapat.

    b. Sedapat mungkin keluarga pasien ataupun orang lain tidak berada dalam

    ruang pemeriksaan pada saat melakukan pemeriksaan.

    12

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    13/19

    BAB III

    PAPARAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    #.1 Pa,aran Ka!u!.

    $.+.+ dentitas Pasien.

    Eama * Ey ES

    mur * !1 tahun

    lamat * Karang 0engah Sumber /awang Sragen

    Eomor 9 * "+"

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    14/19

    #.2.# 0eknik pemeriksaanArticulatio Genua. Proyeksi ntero Posterio (P) supine bilateral.

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan Supine diatas meja

    pemeriksaan dan kedua tangan disampingtubuh senyaman mungkin, berikan bantal

    dibawah kepala.

    Posisi obyek * /uruskan kedua kaki

    Pengaturan sinar * rah sinar Bertikal tegak lurus kaset

    0itik bidik pertengahan antara kedua Articulatio

    Genu setinggi L inci ape3 patella

    88 * 1" nchi (+"" 9)

    Kaset dan film * !1 3 $" cm dibuat ! proyeksi 8aktor Aksposi * kI * 1$, m * !"", S * ","$!

    Kriteria 'adiograf * 0ampak distal femur, pro3imal tibia dan fibula.

    9elah 8emorotibial joint terlihat membuka.

    Patella superposisi dengan distal femur

    0rabekulasi tulang baik

    >ambar $.+ Masil radiograf proyeksi >enu P supine bilateral

    14

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    15/19

    b. Proyeksi /ateral@edio /ateral supine bilateral

    Posisi Pasien * Pasien diposisikan semiprone diatas meja

    pemeriksaan. &erikan bantal pada kepala. Kaki yang

    tidak di foto di letakan menyilang diatas femur demi

    kenyamanan pasien. Kedua tangan diletakan di samping

    wajah senyaman mungkin.

    Posisi 7byek * 0ubuh dan tungkai di atur rotasi sehinggaArticulatio Genu

    4sendi lutut yang akan difoto menempel pada kaset

    dengan baik. kaki yang akan difoto difleksikan sehingga

    membentuk sudut H

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    16/19

    #.# Pr(tek!% Ra+%a!%#.#.1Proteksi Pasien.

    a. Kolimasi secukupnya dengan memperkecil luas lapangan penyinaran.

    b. enggunakan faktor eksposi yang tepat.c. 0idak terjadi pengulangan foto karena kesalahan.

    d. Jaktu penyinaran sesingkat mungkin.

    $.$.!Proteksi &agi Petugas.a. &erlindung pada tabir4tirai, saat melakukan eksposib. rahkan sinar @3 menjauh dari petugas.

    $.$.$Proteksi ntuk asyarakat.

    a. Pintu kamar pemeriksaan tertutup rapat.

    b. Sedapat mungkin keluarga pasien tidak berada didalam ruang

    pemeriksaan pada saat proses pemeriksaan berlangsung#.& Ha!%l Ba-aan Ra+%(gra'Articulatio GenuAP +an Lateral Su,%ne B%lateral

    $.1.+ ligment baik

    $.1.! 0rabekulasi tulang baik

    $.1.$ 9elah dan permukaan sendi baik

    $.1.1 0ak tampak erosi dan desturksi tulang baik

    $.1.% 0ak tampak soft tissue mass4swelling

    #.* Pea"a!an Tekn%k Peer%k!aan.

    $.%.+ 0eknik pemeriksaan pada Articulatio Genu4sendi lutut dengan kasus

    Rhuematoidarthritis di nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi dilakukan

    dengan proyeksi P dan /ateral (edio /aeral) supine bilateral namun

    pada proyeksi P tungkai tidak diendorotasikan sedangkan menurut

    &allinger !""# untuk proyeksi P tungkai diendorotasikan sejauh $@%

    derajat agar posisi objek true P.

    $.%.! Karena sudah cukup informatif untuk penegakan diagnosa dan apabila

    dibandingkan hasil radiograf antara proyeksi P supine tungkai

    diendoratasikan sejauh $-% derajat dengan proyeksi P spine tungkai tidak

    diendoratasikan hampir tidak ada perbedaan yang sangat menonjol,

    sehingga tidak dibuat proyeksi yang sesuai dengan teori yang ada. engan

    dibuatnya proyeksi P supine dapat memperlihatkan distal femur,

    proksimal tibia, fibula dari anterior dan celah femurtibia terlihat membuka

    dan dibuatnya proyeksi lateral (edio /ateral) supine bilateral dapat

    16

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    17/19

    memperlihatkan distal femur, proksimal tibia, fibula dan patella tampak

    lateral danArticulatio Genu4sendi lutut membuka.

    17

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    18/19

    BAB I/

    PENUTUP

    &.1 Ke!%,ulan

    Sebagai penutup laporan kasus ini penulis menyajikan kesimpulan yang

    merupakan intisari dari keseluruhan uraian tersebut diatas, dan saran-saran

    yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan di nstalasi

    'adiologi 'S r.oewardi Surakarta.

    Kesimpulan yang dimaksud antara lain *

    1.+.+ 0eknik pemeriksaanArticulatio Genu pada kasus Rhuematoidarthritis

    pada nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi dilakukan dengan proyeksi P

    supine kanan dan kiri dan /ateral supine mediolateral kanan dan kiri dengan

    posisi tungkai tidak diendorotasikan.1.+.! Karena tidak terdapat perbedaan yang terlalu menonjol antara proyeksi

    P supine tungkai diendorotasikan sejau $-% derajat dengan proyeksi P supine

    tungkai tidak diendorotasikan, maka di nstalasi 'adiologi 'S r.oewardi

    teknik pemeriksaanArticulatio Genu pada kasus Rhuematoidarthritis proyeksi

    yang dibuat adalah P supine kanan dan kiri dengan tungkai tidak

    diendorotasikan dan /ateral supine mediolateral kanan dan kiri.

    &.2 Saran

    1.!.+ nformasikan kepada pasien agar pada saat pemeriksaan tidak

    melakukan pergerakan.1.!.! Proteksi radiasi untuk pasien itu sendiri dan keluarga pasien sebaiknya

    di tingkatkan dengan cara pasiennya diberi apron dan keluarga pasien sebaiknya

    tidak berada didalam ruang pemeriksaan pada saat proses pemeriksaan

    berlangsung, karena radiasi hambur sangat berbahaya.1.!.$ Kolimasi penyinaran sebaiknya dibuka sesuai dengan luas objek yang

    akan di periksa.1.!.1 'adiografer semestinya memakai alat pendeteksi paparan radiasi

    seperti 8ilm &adge atau osimeter Saku.

    DA)TAR PUSTAKA

    18

  • 7/25/2019 ISI LK GENU RA-RUDIANSYAH.docx

    19/19

    &ontrager, Kenneth /. 0e-tbook of Radiogra&hic Positioning and Related anatomy.

    nited States of merica * osby, !""#.

    &ryan, !""$

    erillNs, !""# Radiogra&hic Positioning and Radiologic Prosedures,Iolume 7ne,

    Einth Adition, 0he I9 osby co /ondon

    Price dan Jilson, !""%

    ?ale School of edicine, !"+" diakses tanggal % Canuari !"+! http*44?aleedicalgroup

    19

    http://yale/http://yale/