lk-1 ca ovari
DESCRIPTION
ASKEP CA OVARIUM 111TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN CA OVARIUM
DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Disusun Oleh
SITI NUR JANAH
P.17420113071
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015
Nama Mahasiswa : Siti Nur Janah
NIM : P.17420113071
Tanggal pengkajian : 25-05-2015
Ruang/RS : Rajawali 4a/RSUP dr. Kariadi
A. Data Umum Klien:
1. Initial Klien : Ny. S
2. Usia : 37 tahun
3. Suku Bangsa : Jawa
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Kawin
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Pendidikan Terakhir : Tamat SD
8. Alamat : Semarang
B. Data Penanggung Jawab :
1. Nama Penanggung Jawab : Tn. A
2. Usia : 49 tahun
3. Suku Bangsa : Jawa
4. Agama : Islam
5. Hubungan dengan Klien : Suami
6. Pekerjaan : Pegawai Swasta
7. Alamat : Semarang
C. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan BAK tidak lancar.
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien pernah menjalani operasi kandungan sekali di RS Bina Asih Ambarawa dengan
Diagnosa Clear Cell Ca Ovarium Kiri pada 16 Desember 2014. Pada bula Januari
saat kontrol di dokter, klien disarankan periksa ke RSDK. Tetapi klien tidak langsung
kontrol dikarenakan harus menunggu penyelesaian BPJS ±1 bulan. Pada bulan Mei
ini klien mengeluh ada benjolan pada bahu depan kiri disertai nyeri dan cemas
tungkai kanan dan kiri. Klien mendapatkan kemoterapi pada tanggal 15 Mei 2015.
Klien post kemoterapi dengan Paxus-Carbosin. Infus NaCl 0,9 % (100 cc). Injeksi
yang diberikan berurutan yaitu : injeksi Dexamethason 20 mg intravena pelan, injeksi
Diphenhidramin 50 mg intravena pelan, injeksi Ranitidin 50 mg intravena pelan
( diencerkan dengan 20 ml NaCl diberikan selama kurang lebih 2 menit), injeksi
ondancentron 8 mg intravena pelan. Kemudian klien mendapat terapi Paxus 245 mg
dalam NaCl 500 cc (dalam botol kaca) diberikan dalam 3 jam ( kurang lebih 60-80
tpm). Kemudian bilas dengan NaCl 0,9 % 100 cc. Kemudian klien mendapat terapi
carbosin 560 mg dalam NaCl 250 cc dalam 2 jam.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu :
Klien pernah mengalami sakit Clear Cell Ca Ovarium Kiri pada 16 Desember 2014.
Tidak ada riwayat penyakit lain yang pernah diderita klien.
4. Riwayat Keperawatan Keluarga :
Keluarga klien tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang
diderita klien saat ini.
5. Riwayat Menstruasi: Klien sudah mengalami menopause sejak 5 tahun yang lalu
6. Riwayat Pernikahan : Klien sudah menikah sekali selama 18 tahun
7. Riwayat Obsetri : P3A0, anak terkecil 5 tahun
8. Riwayat KB : Klien mennjalani KB suntik 3 bulan sekali tetapi sudah
berhenti sejak 5 tahun yang lalu
9. Pola Kesehatan:
a. Pola Managemen Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan, klien dan keluarga makan dan tidur teratur. Klien
selalu memeriksakan kesehatannya kepada dokter tetapi pada saat klien
disarankan kontrol atau memeriksakan diri ke Rumah Sakit.
b. Pola Nutrisi dan Cairan:
Sebelum sakit klien selalu makan 3x sehari secara teratur dengan makanan yang
mengandung karbohidrat,lemak dan protein. Pasien minum air putih kira-kira 1
liter perhari dengan ditambah segelas teh dipagi hari. Klien tidak mempunyai
pantangan maupun alergi terhadap suatu makanan.
Setelah sakit klien makan sehari 3 kali tetapi dengan porsi yang berkurang yaitu
½ porsi dari sebelumya. Klien setiap harinya meminum air putih sekitar
800cc/hari.
Antropometri : BB = 53 kg TB= 150cm
Biochemical : Imunoserologi 159.31 U/ml
Clinical Sign : Turgor kulit baik, rambut hitam
IMT : BB= 53= 23,5
(TB)2 2.25
c. Pola Eliminasi:
Sebelum sakit klien selalu BAB setiap hari dengan tekstur lunak,berbau khas dan
berwarna kuning kecoklatan. Klien BAK 5-6 kali/hari.
Setelah sakit,Setiap harinya klien BAK selama 3x sehari dengan jumlah ±200cc
namun air kencing yang keluar tidak lancar. Untuk BAB, klien mengatakan BAB
sempat tidak bisa keluar namun beberapa hari ini sudah dapat BAB dengan
konsistensi lunak, bau khas, warna kecoklatan.
d. Pola Aktivitas dan Latihan:
Sebelum sakit klien setiap harinya bekerja dirumah sebagai ibu rumah tangga,
kegiatan yang dilakukan selasa dirumah seperti mencuci,menyapu,memasak.
Setelah sakit
Skrining fungsional
Personal Hygiene (5) Memakai pakaian (10)
Mandi (5) kontrol BAB (10)
Makan (10) kontrol BAK (10)
Toileting (10) Ambulasi/ kursi roda (10)
Menaiki tangga (10) Transfer kursi – tempat tidur (10)
Total skor : 90 (ketergantungan ringan)
e. Pola Istirahat dan Kenyamanan:
Sebelum sakit klien tidur selama ±8 jam. Setelah sakit Klien tidak mengalami
gangguan tidur. Setiap hari klien tidur selama ±8 jam dan merasa nyaman denagn
lingkungan Rumah Sakit. Tetapi klien merasakan nyeri pada saat mobilisasi
terutama pada bagian ekstremitas bawah.
f. Pola Hubungan dan Peran
Klien seorang Ibu rumah tangga yang mempunyai 3 orang anak dan seorang
suami. Hubungan klien dengan keluarga sangat baik.
g. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori
Kognitif : pasien sudah mengetahui penyakitnya. Baik pasien maupun
keluarga belum mengerti penuh dengan efek samping kemoterapi
yang akan dilakukan.
Persepsi : Pasien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat,
dan orang-orang yang disekitarnya. Pasien meyakini bahwa Ia
akan sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
Sensori : Pasien masih bisa melihat dengan jelas, mendengar dengan jelas,
pasien masih dapat membedakan bau yang berbeda. Pasien masih
dapat merasakan nyeri.
P : nyeri disebabkan oleh metastase ca ke tulang belakang
Q : nyeri seperti hantaman benda tumpul
R : nyeri didaerah sekitar tulang belakang
S : Skala nyeri 8
T : nyeri datang sewaktu-waktu
h. Pola Konsep Diri
Klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat, orang disekitarnya.
Klien mengerti tentang keadaan yang dialami saat ini dan mempunyai persepsi
klien dapat sembuh dan dapat beraktivitas kembali seperti semula.
i. Pola Koping terhadap stress
Klien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan akan penyakit yang dialami sekarang dan macam-macam pengobatannya.
j. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien merupakan seorang istri dan ibu dengan 3 orang anak. Klien telah
mengalami menopause sejak 5 tahun yang lalu.
k. Pola Spiritual
Klien memeluk agama Islam dan rajin beribadah. Sebelum sakit klien selalu
mengerjakan sholat 5 waktu tanpa bantuan orang lain. Selama sakit pasien tidak
dapat menjalankan sholat 5 waktu. Walaupun begitu tetap berusaha dan selalu
berdoa agar cepat sembuh.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital:
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. Kesadaran (GCS) : 15
c. BB : 53 kg
d. TB : 150 cm
e. Nadi : 100x/menit
f. Pernafasan : 24x/menit
g. TD : 130/90
h. Suhu :36,60c
2. Kepala :
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut rapi dan tidak
mudah rontok.
Mata : tidak ada edema Palpebra, konjunctiva berwarna merah muda, sclera
tidak ikterik.
Hidung : Simetris, tak ada kotoran didalam lubang hidung, tak ada polip
Mulut : Mukosa bibir normal, mulut bersih, gigi masih utuh, tidak ada
pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
Telinga : Simetris, tak ada serumen, tak ada benjolan
Leher : tak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan vena
jugularis
3. Dada :
Paru- paru
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu
ekspirasi dan inspirasi simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :tidak terdapat bunyi ronchi basah
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tampak intercosta keIV-V, pada mid clavicula
sedikit 2cm medial sinistra
Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta keIV-V, pada mid clavicula
sedikit 2cm medial sinistra
Perkusi : konfiguran jantung dalam batas normal
Auskultasi :bunyi jantung S1 - S2 normal, tidak ada gallop
Payudara :
Kesan umum : Baik, padat/ keras, bersih, hiperpigmentasi areola dan
payudara simetris kanan dan kiri.
Puting susu : menonjol dan besar
4. Perut :
Inspeksi :perut klien terlihat besar
Auskultasi :bising usus 8x/menit
Palpasi :perut terasa keras
Perkusi : terdengar suara pekak pada kuadran 1,2,3,4
5. Perineum dan genital
Intergitas kulit : baik, tidak ada edema.
Genetalia terpasang kateter. Klien dilatih bladder training sejak tanggal 27 Mei
2015.
Tanda REEDA :
Rednees : tidak ada kemerahan
Echomosis : tidak ada kebiruan
Edema : tidak ada pembengkakan
Dischargment : tidak ada cairan sekresi yang keluar
Approksimity : ada jahitan luka post SC
Kebersihan : bersih
Lokhea : Rubra
Jumlah : ±40cc
Jenis/warna : merah segar
Konsistensi : cair
Bau : khas
Hemorrhoid : tidak ada
6. Ekstremitas
Ekstrimitas atas : akral teraba hangat, tidak terdapat sianosis, tidak ada edema,
dan capilarirefil <2 detik.
Ekstrimitas bawah : Simetris, tidak ada edema, tidak terdapat sianosis,
capilarirefil < 2 detik.
E. Pemeriksaan Penunjang:
1. Foto Thoraks (8 Mei 2015)
Klinis : CLEAR CELL CA OVARII INADEQUAT STAGING
COR : Bentuk dan letak jantung normal
PULMO : Corakan vaskuler kedua lapangan paru meningkat, disertai
cephalisasi. Tak tampak bercak maupun nodul pada kedua lapangan paru
Tampak penebalan fissua minor
Hemidiafragma kanan setinggi costae 9-10 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Tak tampak lesi litik, sklerotik maupun destruktif pada os costae, scapula dan
clavicula kanan kiri yang tervisualisasi
KESAN:
COR TAMPAK MEMBESAR
GAMBARAN AWAL EDEMA PULMONUM
TAK TAMPAK GAMBARAN METASTASIS PADA TULANG YANG
TERVISUALISASI
2. Foto Lumbosacral Ap-Lateral (8 Mei 2015)
KLINIS: PARAPHARESIS INFERIOR FLACCID
Struktur tulang baik
Tampak straight lumbal
Alignment baik, tak tampak listhesis
Tampak osteofit minimal pada aspek lateral kanan corpus vertebra lumbal
4
Tak tampak diskontinuitas pada veterbra lumbosacral yang tervisualisasi
Tak tampak pemipihan corpus vetebra lumbalis
Tak tampak penyempitan diskus maupun loramen intervetebralis
Sendi sacroiliaka kanan kiri baik
KESAN:
Spondilosis lumbalis minimal
Tak tampak listhelis maupun pemipihan corpus vertebra lumbosacral yang
tervisualisai.
3. Lab Urine Lengkap (8 Mei 2015)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Sekresi-Eksresi
Urine-Lengkap
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Berat Jenis 1.010 1.003-1.025
pH 6.0 4.8-7.4
Protein NEG mg/dl NEG
Reduksi NEG mg/dl NEG
Urobilinogen 0.2 mg/dl NEG
Bilirubin NEG mg/dl NEG
Aseton NEG mg/dl NEG
Nitrit NEG mg/dl NEG
Sedimen
Epitel 0-5 /LPK
Leukosit 0-1 /LPB
Eritrosit NEG /LPB
Ca Oxalat NEG NEG
Asam Urat NEG NEG
Triple Fosfat NEG NEG
Amorr URAT+/POS NEG
Sil. Hialin NEG NEG
Sil. Granulla NEG /LPK NEG
Sil. Granula NEG /LPK NEG
Sil. Epitel NEG /LPK NEG
Sil. Eritrosit NEG /LPK
4. Lab Imunoserologi (9 Mei 2015)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keteranngan
Imunoserologi
125 159.31 U/ml 0-35 H
5. Hematologi ( 8 Mei 2015)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 14,8 g/dL 12-15
Hematokrit 43,9 % 35-47
Eritrosit 5,1 10^6/ ul 4,4-5,9
MCH 28,7 pg 27-32
MCHC 33,6 g/dL 29-36
MCV 85,6 fl 76-96
Leukosit 6,6 10^3/ul 3,6-11
Trombosit 307,2 10^3/ul 150-400
RDW 12,8 % 11,6-14,8
MPV 7,2 fl 4-11
Kimia Klinik
SGOT 83 U/L 15-39
SGPT 118 U/L 15-60
Ureum 12 mg/dL 15-39
Kreatinin 0,55 mg/dL 0,6- 1,3
Elektrolit
Natrium 135 mmol/L 136-145
Kalium 3,5 mmol/L 3,5-5,1
Chlorida 101 mmol/L 98-107
F. Terapi yang diberikan (25 Mei 2015):
1. Methylprednisolon 16 mg/12 jam
2. B1B6B12 1 tab/8 jam
3. Amitriptilin 12,5 mg/8 jam
4. Phenisoin 200mg/24 jam
5. Amlodipine 1 tab/24 jam
6. MST 10 mg/8 jam
G.Daftar Masalah
No Tgl/jam Data Fokus Masalah Keperawatan Tgl
Teratasi
TTD
1 25 Mei
2015
Jam
09.00
Nadi : 100 x/menit
RR : 24 x/menit
TD : 130/90 mmHg
P : nyeri disebabkan oleh metastase ca ke
tulang belakang
Q : nyeri seperti hantaman benda tumpul
R : nyeri didaerah sekitar tulang belakang
S : Skala nyeri 8
T : nyeri datang sewaktu-waktu
Nyeri berhubungan
dengan spondilosis
lumbalis
2 25 Mei
2015
jam
09.00
Klien mengeluh belum bisa BAK dengan
lancar
Inspeksi :perut klien terlihat besar
Genetalia terpasang kateter
Gangguan Eliminasi
urine berhubungan
dengan hambatan dalam
reflex berkemih
3 25 Mei
2015
jam
09.00
Klien mengatakan punggungnya sakit jika
turun dari tempat tidur
Klien memakai alat bantu saat berjalan
Skrining fungsional
Total skor : 90 (ketergantungan ringan)
Gangguan Mobilisasi
Fisik berhubungan
Spondilosis lumbalis
H. Intervensi
Tgl/jam Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
25 Mei
2015
Jam
09.00
Nyeri
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
Tujuan: dalam waktu 3x 24 jam
klien tidak merasakan nyeri.
Kriteria Hasil :
a. Skala nyeri berkurang dari
8 menjadi 5
b. Pasien mampu melaporkan
a. Kaji tingkat nyeri yang komprehensif
b. Monitor TTV
c. Monitor skala nyeri
d. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
e. Informasikan kepada pasien dan keluarga
tentang factor yang menyebabkan nyeri
gejala nyeri terkontrol
c. Pasien mampu mengenali
factor yang menyebabkan
nyeri
meningkat
f. Kolaborasi pemberian obat analgetik
25 Mei
2015 jam
09.00
Gangguan
Eliminasi urine
berhubungan
dengan
hambatan
dalam reflek
berkemih
Tujuan: Dalam waktu 3x24 jam
klien tidak megalami gangguan
eliminasi urine/BAK.
Kriteria Hasil:
a. Genetalia tidak terpasang
kateter
b. Klien dapat BAK denagn
lancar
a. Monitor eliminasi urine klien (bau,
warna, volume)
b. Monitor tanda-tanda infeksi
c. Anjurkan klien untuk minum sebanyak
200 ml setelah makan
d. Ajarkan bladder training pada klien
e. Lakukan perawatan kateter
25 Mei
2015 jam
09.00
Gangguan
mobilisasi fisik
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
Tujuan:Dalam waktu 2x24 jam
klien dapat bermobilisasi dengan
baik denagn kriteria hasil:
a. Klien dapat melakukan
ADL secara mandiri
a. Ajarkan dan pantau pasien dalam hal
penggunaan alat bantu.
b. Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan
ROM aktif dan pasif.
c. Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk
program latihan
I. IMPLEMENTASI
Tgl/jam Dx Implementasi Respon Pasien TTD
25 Mei
2015
08.00
08.00
08.10
08.15
Nyeri
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
a. Mengkaji tingkat nyeri yang
komprehensif
b. Memonitor TTV
c. Memonitor skala nyeri
d. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas
a. Pasien mengatakan
nyeri di sekitar tulang
belakang dengan skala
8
b. Nadi : 100 x/menit
RR : 24 x/menit
TD : 130/90 mmHg
Suhu : 36,6 oC
c. skala nyeri 8
d. pasien dapat
08.30
10.00
dalam
e. Menginformasikan kepada pasien
dan keluarga tentang factor yang
menyebabkan nyeri meningkat
f. Melakukan Kolaborasi pemberian
obat MST 10 mg melalui intravena
sesuai advice dokter
mendemonstrasikan teknik
relaksasi napas dalam
e. pasien dan keluarga
memperhatikan penjelasan
yang diberikan
f. Obat masuk dan tidak
ada tanda-tanda alergi
25 Mei
2015 jam
08.30
08.30
08.35
08.40
Gangguan
Eliminasi urine
berhubungan
dengan
hambatan
dalam reflek
berkemih
a. Memonitor eliminasi urine klien
(bau, warna, volume)
b. Memonitor tanda-tanda infeksi
c. Menganjurkan klien untuk minum
sebanyak 200 ml setelah makan
d. Melakukan perawatan kateter
c. Urine yang keluar
berwarna kekuningan,
baunya khas, volume
sekitar 100 cc
d. Tidak ada tanda-tanda
infeksi dibagian yang
dipasang kateter
e. Klien bersedia minum
sebanyak 200 ml
setelah makan
f. Tidak ada luka atau
tanda infeksi pada
genetalia yang
terpasang kateter
25 Mei
2015 jam
09.10
09.15
Gangguan
mobilisasi fisik
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
a. Mengajarkan dan pantau pasien
dalam hal penggunaan alat
bantu.
b. Mengajarkan dan dukung pasien
dalam latihan ROM aktif dan
pasif.
a. Saat mobilisasi klien
dibantu oleh keluarga
contohnya pada saat
ke kamar mandi
b. Klien dapat
melakukan ROM aktif
dengan sedikit
bantuan pada
09.30 c. Melakukan Kolaborasi ke ahli
terapi untuk program latihan
(TMS)
ektremitas bawah
c. Klien mengatakan
badan terasa lebih
nyaman
26 Mei
2015
07.30
07.40
10.00
Nyeri
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
a. Memonitor skala nyeri
b. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam
c. Menginformasikan kepada pasien
dan keluarga tentang factor yang
menyebabkan nyeri meningkat
d. Melakukan Kolaborasi pemberian
obat MST 10 mg melalui intravena
sesuai advice dokter
a. . skala nyeri 8
b. pasien dapat
mendemonstrasikan
teknik relaksasi napas
dalam
c. pasien dan keluarga
memperhatikan
penjelasan yang
diberikan
d. Obat masuk dan tidak
ada tanda-tanda alergi
26 Mei
2015
08.00
08.05
08.10
08.30
Gangguan
Eliminasi urine
berhubungan
dengan
hambatan
dalam reflek
berkemih
a. Memonitor eliminasi urine klien
(bau, warna, volume)
b. Memonitor tanda-tanda infeksi
c. Menganjurkan klien untuk minum
sebanyak 200 ml setelah makan
d. Melakukan perawatan kateter
a. Urine yang keluar
berwarna kekuningan,
baunya khas, volume
sekitar 150 cc
b. Tidak ada tanda-tanda
infeksi dibagian yang
dipasang kateter
c. Klien bersedia minum
sebanyak 200 ml
setelah makan
d. Tidak ada luka atau
tanda infeksi pada
genetalia yang
terpasang kateter
26 Mei
2015
09.00
09.10
Gangguan
mobilisasi fisik
berhubungan
dengan
komplikasi
penyakit
a. Mengajarkan dan pantau pasien
dalam hal penggunaan alat
bantu.
b. Mengajarkan dan dukung pasien
dalam latihan ROM aktif dan
pasif.
a. Saat mobilisasi klien
dibantu oleh keluarga
contohnya pada saat ke
kamar mandi
b. Klien dapat melakukan
ROM aktif dengan
sedikit bantuan pada
ektremitas bawah
27 mei
2015
21.00
21.40
22.00
Nyeri
berhubungan
dengan
spondilosis
lumbalis
a. Memonitor skala nyeri
b. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam
c. Menginformasikan kepada pasien
dan keluarga tentang factor yang
menyebabkan nyeri meningkat
d. Melakukan Kolaborasi pemberian
obat MST 10 mg melalui intravena
sesuai advice dokter
a. . skala nyeri 8
b. pasien dapat
mendemonstrasikan
teknik relaksasi napas
dalam
c. pasien dan keluarga
memperhatikan
penjelasan yang
diberikan
d. f. Obat masuk dan tidak
ada tanda-tanda alergi
27 Mei
2015
21.10
22.20
Gangguan
Eliminasi urine
berhubungan
dengan
hambatan
dalam reflek
a. Memonitor eliminasi urine klien
(bau, warna, volume)
b. Memonitor tanda-tanda infeksi
a. Urine yang keluar
berwarna kekuningan,
baunya khas, volume
sekitar 100 cc
b. Tidak ada tanda-tanda
infeksi dibagian yang
22.20
22.25
berkemih
c. Menganjurkan klien untuk minum
sebanyak 200 ml setelah makan
d. Mengajarkan bladder training pada
klien
dipasang kateter
c. Klien bersedia minum
sebanyak 200 ml
setelah makan
d. Klien memahami
latihan bladder
training
J. EVALUASI
Tgl/jam Dx Evaluasi TTD
28 Mei
2015
Jam 07.00
Nyeri berhubungan dengan
spondilosis lumbalis
S : pasien mengatakan nyeri disekitar tulang belakang
O : klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 8
menjadi 7
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
28 Mei
2015 jam
07.00
Gangguan Eliminasi urine
berhubungan dengan
hambatan dalam reflek
berkemih
S : Klien mengatakan sudah bisa BAK
O:klien masih terpasang kateter
A :Masalah belum Teratasi
P :Lanjutkan Intervensi
28 Mei
2015 jam
07.00
Gangguan mobilisasi fisik
berhubungan dengan
spondilosis lumbalis
S : Klien mengatakan masih mengalami gangguan
mobilisasi saat turun dari bed
O : Klien masih membutuhkan bantuan saat turun dari
bed
A : Masalah Sebagian Teratasi
P :Lanjutkan Intervensi