laporan hasil observasi simb
TRANSCRIPT
DINAS BANGUNAN
SEPUTAR SIMB (SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN)
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Konsep sistem Informasi
Oleh:
IMB Team
Andri Kurnaedi 10507454
Anggi
Arif Noor Iman 10507457
Eneng
Eva Nurjanah 10507421
Feri Faisal M 10507430
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2008
i
DAFTAR ISI
Daftar isi ............................................................................................................................... i
Data Observasi .............................................................................................................. 1
Dinas Bangunan Kota Bandung ...................................................................................... 2
Visi dan Misi ......................................................................................................... 2
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bangunan (Perda 05 Tahun 2001) ........................ 2
Dasar Hukum ........................................................................................................ 2
Kegunaan SIMB ..................................................................................................... 3
Tata kota dan aktivitas kota di daerah bandung .................................................. 3
Persyaratan memperoleh IMB dan prosedur serta mekanisme pengajuan
permohonan ......................................................................................................... 3
Retribusi IMB (PERDA no. 24 Tahun 1998) ........................................................... 6
Informasi yang digunakan .................................................................................... 8
Proses yang tejadi ................................................................................................ 8
Hasil proses .......................................................................................................... 8
Pengguna hasil proses .......................................................................................... 9
Teknologi yang digunakan .................................................................................... 9
Peranan dan pemanfaat teknologi yang digunakan ............................................. 9
Unit-unit yang terlibat dalam proses pembuatan SIMB ....................................... 9
Kendala-kendala yang dihadapi ........................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 11
1
DATA OBSERVASI
Lokasi Observasi : Dinas Bangunan Kota Bandung, jalan Cianjur no. 34
Waktu Observasi : Senin, 19 Mei 2008
Teknik Observasi : Wawancara & Browsing
2
DINAS BANGUNAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Visi : Terwujudnya tertib bangunan guna menunjang kota Bandung sebagai kota
jasa yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat).
Misi :
1. Meningkatkan pelayanan perizinan bangunan dengan cepat dan tepat.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal tertib bangunan.
3. Meningkatkan kualitas perencanaan bangunan, administrasi teknis
bangunan, penataan bangunan, pengendalian, pengawasan dan penertiban
bangunan.
4. Meningkatkan pelayanan teknis administratif meliputi adminiistrasi umum,
kepegawaian dan keuangan dinas.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bangunan (Perda 05 Tahun 2001):
Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum
Fungsi :
1. Merumuskan kebijakan teknis bidang bangunan.
2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang bangunan meliputi
administrasi bangunan, tata bangunan, pengawasan dan penertiban
bangunan.
3. Melaksanakan pelayanan teknis administratif meliputi administrasi umum dan
keuangan serta administrasi kepegawaian dinas.
Dasar Hukum :
1. UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung.
2. Perda kota Bandung Nomor 05 Tahun 2001 perihal sotk Distacip kota Bandung.
3. Perda kota bandung nomor 14 Tahun 1998 tentang bangunan di wilayah kota
bandung.
4. Perda kota Bandung nomor 24 tentang retribusi bagunan.
5. SK. Walikota Bandung nomor 851 tentang kewajiban pemohon SIMB untuk menanam
pohon pelindung, memasang grill besi pada jalan masuk, membuat sumur serapan.
3
Kegunaan SIMB antara lain :
Bangunan tertib (sesuai dengan rencana tata ruang kota).
Banguna sehat, kuat, aman, dan indah serta mempunyai kekuatan hukum.
Dapat dijadikan sebagai agunan.
Tata kota dan aktivitas kota di daerah bandung
Dalam perencanaannya, pengurusan SIMB akan diberlakukan di RT/RW setempat kota
Bandung untuk menurunkan detail tata ruangnya. Pembangunan di kota Bandung belum
sepenuhnya merata, seperti di kota Bandung timur. Rencananya pusat Primer akan di
kembangkan di daerah Gede bage untuk menarik investor agar tidak berpusat di Alun-alun
kota Bandung saja.
Daerah-daerah yang akan di kembangkan :
Bojongan
Cileunyi
Karees
Tegal lega
Gede bage
Ujung berung
RT \ RW
Rencana Detail Tata Ruang Kota Perencanaan Detail Tata Ruang Kota
Rancana Tata ruang Kota Rencana Tata bangunan & Lingkungan
Persyaratan memperoleh IMB dan prosedur serta mekanisme pengajuan permohonan :
Pasal 10 ayat (1) PERDA no. 14 Tahun 1998
*Setiap pemohon untuk memperoleh SIMB wajib mengajukan surat permohonan
4
Pasal 10 ayat (2) PERDA no. 14 Tahun 1998
*Pengajuan permohonan SIMB sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini,
untuk bangunan rumah tinggal, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mengisi formulir dengan melampirkan :
a. Tanda bukti pemilikan tanah.
b. Salinan akta pendirian untuk pemohon badan hukum.
c. Surat pernyataan / surat perjanjian penggunaan tanah bagi pemohon
yang menggunakan tanah bukan miliknya.
d. Surat kuasa pengurusan apabila dikuasakan.
e. Izin rencana penggunaan tanah dan / atau arahan teknis pemanfaatan
ruang kota.
f. Gambar rencana arsitektur bangunan dengan skala 1 : 100.
g. Gambar dan perhitungan konstruksi beton / baja apabila bertingkat.
h. Gambar instalasi listrik, air minum, air kotor, dan intalasi lainnya.
i. Persyaratan-persyaratan lainnya yang dianggap perlu.
2. Membayar retribusi.
Pasal 10 ayat (3) PERDA no. 14 Tahun 1998
*Pengajuan permohonan SIMB sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini,
untuk bangunan bukan rumah tinggal, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mengisi formulir dengan melampirkan :
a. Tanda bukti pemilikan tanah.
b. Salinan akta pendirian untuk pemohon badan hukum.
c. Surat pernyataan / surat perjanjian penggunaan tanah bagi pemohon
yang menggunakan tanah bukan miliknya.
d. Surat kuasa pengurusan apabila dikuasakan.
e. Izin rencana penggunaan tanah dan / atau arahan teknis pemanfaatan
ruang kota.
f. Gambar rencana arsitektur bangunan dengan skala 1 : 100.
g. Gambar dan perhitungan konstruksi beton / baja apabila bertingkat.
h. Gambar instalasi listrik, air minum, air kotor, dan intalasi lainnya.
i. Hasil penelitian tanah untuk bangunan besar dan / atau terletak di
daerah yang struktur tanahnya rawan (buruk/lembek) sebanyak 3 set.
j. Persyaratan-persyaratan lainnya yang dianggap perlu.
2. Membayar retribusi.
5
Prosedur Pengajuan SIMB.
Mekanisme Pengajuan SIMB
6
Pengajuan SIMB memakan waktu penyelesaian maksimal 12 hari kerja setelah
pemohon memenuhi persyaratan.
Retribusi IMB (PERDA no. 24 Tahun 1998)
Retribusi adalah pungutan daerah atas pemberian izin memdirikan bangunan dari
pemerintah daerah kepada orang pribadi dan / atau orang badan.
Prinsip dan sasaran penetapan besarnya tarif :
Pasal 6
Prinsip penetapan tarif retribusi adalah untuk kegiatan administrasi, perencanaan
koefesien dasar bangunan (KDB), koefesien lantai bangunan (KLB), dan koefesien
ketinggian bangunan (KTB), survey lapangan, keterangan rencana kota, rencana tata
letak bangunan, penelitian teknik, pengendalian pembangunan, pengendalian
penggunaan bangunan, dan kondisi bangunan serta pembinaan.
Struktur dan besarnya tarif :
Pasal 7
Struktur dan besarnya tarif retribusi diukur berdasarkan jenis bangunan, jenis
kontruksi bangunan, dan pelaksanaan pembangunan dengan luas bangunan, harga
dasar bangunan atau rencana anggaran biaya (RAB), dan koefisien / faktor lantai
bangunan.
Pasal 13
Penetapan besarnya tarif retribusi bangunan yaitu :
1. Untuk bangunan yang hanya memiliki 1 lantai adalah (Luas Bangunan*Tarif
Harga dasar bangunan*1%)
2. Untuk bangunan yang memiliki lantai lebih dari 1 adalah (Luas Bangunan*Tarif
Harga dasar bangunan*koefesien lantai*1%)
3. Untuk perbaikan bangunan adalah (Luas Bangunan*Tarif Harga dasar
bangunan*0.5%)
4. Untuk pembongkaran bangunan adalah (Luas Bangunan*Tarif ongkos
bongkar)
Pasal 14
Penetapan besarnya tarif retribusi bangun bangunan adalah Rencanan Anggaran
Bangunan (RAB)*1%.
Pasal 15
7
Bangunan dan bangun bangunan tertentu yang tidak dikenakan retribusi yaitu
bangunan yang didirikan oleh pemerintah daerah, tempat pribadatan, sarana
kepentingan sosial yang bersifat nir laba dan rumah sangat sederhana.
Keputusan Walikota no. 640 / Kep. 554 – Huk / 2004 Untuk bangunan baru, rencana
anggaran biaya (RAB)*1%.
Untuk membuat bangunan Tower, dihitung setiap ketinggian naik 10m, faktor pengali
presentasenya naik 1%.
Harga Dasar Bangunan dan Tarif Ongkos Bongkar Bangunan
No. Jenis
Bangunan
Jenis Struktur dan Kontruksi
Harga Dasar M2
(Rp) Pondasi Rangka
Bangunan
Lantai
Tingkat
Penutup
Lantai Dinding
Kuda
-
Kuda
Rangka
Atap
Penutup
Atap
I BANGUNAN
PERMANEN I
1
Bangunan
Bertingkat
dan Tidak
Bertingkat
Beton Beton,
Baja
Beton,
Baja
Keramik,
Marmer,
Granit
Bata
Merah,
Beton
Kayu,
Beton
Kayu,
Baja
Genting,
Sirap
Beton
1.100.000
2
Bangunan
Tidak
Bertingkat
Pasir,
Batu
Beton,
Baja -
Keramik,
Marmer,
Granit
Bata
Merah
Kayu,
Baja
Kayu,
Baja
genting,
Sirap
kayu,
Asbes
1.000.000
3 Bangunan
Los
Pasir,
Batu,
Beton
Beton,
Baja -
Keramik,
Beton -
Kayu,
Baja
Kayu,
Baja
Asbes,
Genting
Almnium
640.000
II
BANGUNAN
PERMANEN II
(Bangunan
Sederhana)
Pasir,
Batu
Pasir, Batu,
Plester
Kontruksi
Kayu
Kayu
Ubin PC
Keramik
Bata
Merah Kayu Kayu
Genting,
Asbes
640.000
III PAGAR /
HALAMAN
1 Pagar Depan Pasir,
Batu
Pasir, Bata,
Beton - - Tralis - - -
400.000
2
Pagar
Samping dan
Belakang
Pasir,
Batu
Pasir, Bata,
Beton - -
Pasir,
Bata,
Beton
- - -
400.000
3 Perkerasan
Halaman - - -
Paving
Block - - - -
60.000
8
IV
BANGUN
BANGUNAN
Perda No. 14
Thn 1998
- - - - - - - -
Dihitung dari
RAB, Khusus
bangunan tower
setiap
ketinggian 10m
faktor pengali
presentasenya
naik 1
V
RENOVASI,
REHABILITASI
dan
PERBAIKAN
BANGUNAN
- - - - - - - - Dihitung 0,5%
dari harga dasar
VI
TARIF
RETRIBUSI
ONGKOS
BONGKAR
BANGUNAN
- - - - - - - -
600
Informasi yang digunakan
Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan IMB berasal dari prasyarat
yang telah diajukan sebelumnya kepada pemohon, selain itu informasi yang digunakan lainnya
yaitu persetujuan pemanfaatan ruang, IPPT, RT / RW, RDTR, Perda 14 / 98, Dll.
Proses yang tejadi
Proses yang terjadi setelah pihak Dinas mendapatkan informasi dari pemohon adalah
dengan menggerakan informasi tersebut sesuai dengan prosedur dan mekanisme pengajuan
SIMB yang telah dipaparkan sebelumnya. Selain itu informasi ini juga digunakan dalam proses
perhitungan luas lantai bangunan (KDB / KLB), ketinggian bangunan, kebutuhan parkir,
fasilitas lain yang dibutuhkan dalam bangunan, dll.
Hasil proses
Proses diatas akan menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Putusan IMB
2. Gambar Situasi IMB
3. Lampiran-lampiran.
9
Pengguna hasil proses
Hasil proses diatas akan digunakan oleh pihak yang berkepentingan akan SIMB yang
diajukan, yakni pemohon dan Dinas Bangunan itu sendiri.
Teknologi yang digunakan
Komputer dan Scaner.
Peranan dan pemanfaat teknologi yang digunakan
Peranan komputer dan scaner sangat membantu dalam sistem kerja. Dimana
komputer digunakan sebagai media pengolahan data, baik data pemohon maupun data pihak
Dinas sendiri. Sedangkan scaner amat terkait di dalam inputan data gambar yang banyak
digunakan oleh pihak arsitek. Selain itu, sedang dirintis dan dikembangkan sistem LAN dia area
Dinas Bangunan yang bertujuan untuk mempermudah mengetahui berkas-berkas dan
pengiriman data.
Unit-unit yang terlibat dalam proses pembuatan SIMB
Unit-unit yang terlibat di dalam proses ini yakni terdapat 3 unit penting, antara lain :
1. Seksi Penataan
2. Seksi Teknik Bangunan
3. Seksi Teknik Arsitek
Kendala-kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi selama ini bukanlah sepenuhnya berasal dari dalam sistem,
melainkan dari para pemohon. Banyak sekali pemohon yang tidak mengerti dan tidak mau
mengerti fungsi sebenarnya dari SIMB dan tidak sedikit dari para pemohon yang memaksakan
kehendaknya. Seperti hal nya dalam penanganan BCB, banyak pemilik bangunan yang
merenovasi bahkan membumi hanguskan bangunan BCB tanpa sepengetahuan pihak Dinas
Bangunan, yang seharusnya pemilik BCB harus mendapatkan surat rekomendasi terlebih
dahulu dari Dinas Heritage. Demikian juga terhadap para pemohon untuk bangunan-bangunan
besar (seperti mal) yang sangat memaksa dalam meminta izan membangun. Hal inilah yang
sangat sulit dikontrol oleh dinas bangunan.
Ditambah lagi banyak munculnya calo-calo yang sangat merugikan pemohon. Calo-
calo ini bekerja seperti selayaknya pegawai Dinas Bangunan yang dapat mengeluarkan SIMB
bagi pemohon. Selain itu, prosedur pengajuannyapun terlihat lebih dipersulit. Hasilnya
10
memang asli, namun dengan biaya yang jauh lebih besar dari harga aslinya. Inilah salah satu
yang menjadi faktor akan kengganan konsumen untuk mendapatkan / mengajukan IMB ke
Dinas Bangunan. Namun menurut hasil wawancara terhadap salah satu karyawan Dinas
Bangunan, mengatakan bahwa ia tidak tahu akan keberadaan calo-calo ini, dan juga ia
mengatakan bahwa walaupun calo itu ada maka kebijaksanaan dalam menggunakan jasa calo
kembali pada pemohon itu sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://www.primopdf.com/3_imb.pdf