laporan observasi perpustakaan

38
LAPORAN OBSERVASI ADMINSTRASI PERPUSTAKAAN DI PONDOK PESANTREN MODERN ASSA’ADAH (Laporan Observasi ini sebagai salah satu Tugas Individu Mata Kuliah Adminstrasi Pendidikan) Nama : Ade Khairun Nisa NIM : 1112016100008 Kelas : Biologi 2A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Upload: agung-surya

Post on 07-Feb-2016

913 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Admin Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Perpustakaan

LAPORAN OBSERVASI

ADMINSTRASI PERPUSTAKAAN DI PONDOK PESANTREN MODERN ASSA’ADAH

(Laporan Observasi ini sebagai salah satu Tugas Individu Mata Kuliah Adminstrasi Pendidikan)

Nama : Ade Khairun NisaNIM : 1112016100008Kelas : Biologi 2A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Laporan Observasi Perpustakaan

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menganugerahkan kita pikiran dan

akal yang sehat serta badan yang kuat, sehingga kita masih diberikan nikmat

untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat.

Shalawat teriring salam semoga selalu terlimpahkan kepada kekasih Allah

SWT, Nabi Muhammad SAW yang telah merubah hidup manusia dari penindasan

menuju kepedulian, kasih sayang serta tolong-menolong sesama manusia.

Tak terlupakan ucapan terima kasih saya yang sebesar-besarnya untuk

yang terhormat dosen pembimbing mata kuliah Adminstrasi Pendidikan yang

mana tak henti-hentinya berusaha membimbing saya untuk memahami berbagai

macam disiplin ilmu, khususnya ilmu tentang Adminstrasi Pendidikan, dan tak

lupa pula ucapan terima kasih untuk teman-teman seperjuangan.

Dengan izin Allah SWT, Alhamdulillah saya telah selesai membuat

laporan observasi pembahasan mengenai Adminstrasi Perpustakaan di Pondok

Pesantren Modern Assa’adah. Kekurangan dan kelebihan pasti banyak terdapat di

dalamnya, oleh karena itu kritik dan saran saya harapkan bagi pembaca demi

terciptanya laporan observasi yang lebih baik lagi.

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan maaf dan terima kasih.

Ciputat, 1 Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: Laporan Observasi Perpustakaan

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1

A. Latar Belakang………………………………………………..... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………… 3

C. Tujuan Penelitian.………………………………………………. 3

D. Manfaat Penelitian……………………………………………... 3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 4

A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH..……………………..………. 4

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah…………………………… 4

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah………..……………………… 5

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah……………………………….. 6

4. Tugas Perpustakaan Sekolah………………………………… 7

B. HASIL PENELITIAN…………………………………………. 8

1. Manajemen Perpustakaan di Pon-Pes Modern Assa’adah…... 8

2. Sarana & Prasarana di Pon-Pes Modern Assa’adah………… 14

3. Pemeliharaan Perpustakaan di Pon-Pes Modern Assa’adah… 15

C. PEMBAHASAN………………………………………….……. 16

1. Manajemen Perpustakaan di Pon-Pes Modern Assa’adah…... 16

2. Sarana & Prasarana di Pon-Pes Modern Assa’adah………… 17

3. Pemeliharaan Perpustakaan di Pon-Pes Modern Assa’adah… 19

BAB III PENUTUP………………………………………………………… 21

Kesimpulan………………………………………………………... 21

Daftar pustaka……………………………………………………... 22

BAB I

Page 4: Laporan Observasi Perpustakaan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi

dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari

pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah

bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan

amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih

berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan

sistem evaluasi, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi

guru dan tenaga kependidikan serta pengembangan sarana dan prasarana. Sarana

dan prasarana pendidikan itu salah satunya adalah perpustakaan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kuallitas sumber daya manusia

adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Membaca merupakan

alat untuk menambah wawasan dan mendapatkan informasi. Melalui membaca

orang memperoleh pengalaman baru menjelajahi batas ruang dan waktu. Segala

peristiwa yang terjadi di tempat lain pada masa lampau dan sekarang, mungkin

juga prediksi kejadian yang akan datang dapat diperoleh melalui membaca. Salah

satu alternatif peningkatan minat dan kegemaran membaca adalah dengan

pengolahan dan manajemen perpustakaan yang baik. Perpustakaan yang ideal

harus mengikuti pedoman-pedoman diantaranya: lokasi, tata ruang, administrasi,

pelayanan anggota, dan koleksi buku (Hendyat, 2001: 21). Perpustakaan yang

kurang ideal akan mengakibatkan rendahnya minat baca.

Perpustakaan diharapkan sebagai pusat kegiatan pengembangann minat

baca dan kebiasaan membaca dapat menjalankan perannya, sehingga semakin

disadari bahwa masyarakat gemar membaca (reading society) merupakan

persyaratan dalam mewujudkan masyarakat gemar belajar (learning society) yang

merupakan salah satu ciri masyarakat maju dan beradab. Rendahnya minat baca

siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya adalah sebagai berikut: proses pembelajaran di sekolah yang

Page 5: Laporan Observasi Perpustakaan

kurang mendorong siswa untuk banyak membaca, keadaan keluarga dan

lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya bahan bacaan yang menarik minat

siswa dan harga buku relatif mahal (Sitepu, 1998: 28).

Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus ditanamkan sejak dini pada

masyarakat. Perpustakaan sekolah mempunyai peran yang urgensi untuk

menanamkan kebiasaan membaca dan peningkatan minat baca terutama pada

siswa. Namun kondisi yang terlihat pada saat ini malah sebaliknya, banyak sarana

dan prasarana perpustakaan di suatu lembaga pendidikan baik di Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)

ataupun Pondok Pesantren belum begitu memadai, diantaranya, banyak bangunan

yang rusak, koleksi buku kurang, manajemen yang kurang, dan beberapa sekolah

di daerah-daerah ada yang tidak mempunyai perpustakaan.

Berdasarkan kondisi seperti itulah, peneliti tertarik untuk melaksanakan

penelitian tentang kajian perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah.

Alasan dipilihnya perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah selain

karena sekolah ini merupakan sekolah asal dari peneliti, perpustakaan di Pondok

Pesantren ini juga memiliki keunikan dimana manajemen perpustakaan dipegang

langsung oleh santrinya dengan bimbingan dari seorang ustadz atau ustadzahnya.

Selain itu juga faktor utama penelitian ini adalah karena penelitian ini merupakan

salah satu tugas mata kuliah Adminstrasi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Page 6: Laporan Observasi Perpustakaan

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa

permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini:

1. Bagaimana manajemen perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah?

2. Bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan di Pondok Pesantren

Modern Assa’adah?

3. Bagaimana pemeliharaan perpustakaan di Pondok pesantren Modern

Assa’adah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang manajemen perpustakaan di Pondok Pesantren

Modern Assa’adah

2. Untuk mengetahui bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan di

Pondok Pesantren Modern Assa’adah

3. Untuk mengetahui pemeliharaan perpustakaan di Pondok Pesantren

Modern Assa’adah

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Mengetahui tentang manajemen perpustakaan di Pondok Pesantren

Modern Assa’adah

2. Mengetahui bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan di Pondok

Pesantren Modern Assa’adah

3. Mengetahui pemeliharaan perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah

BAB II

Page 7: Laporan Observasi Perpustakaan

PEMBAHASAN

A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007)

disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,

karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi

para pemustaka. Sedangkan menurut Sulistyo-basuki, perpustakaan adalah sebuah

ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk

menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata

susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Dengan demikian secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai

suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan

penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun

yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film,

kaset, tape recorder, video, computer, dan lain-lain. Semua koleksi sumber

informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk

kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi

segenap masyarakat yang membutuhkannya.

Ada beberapa jenis perpustakaan yang tersebar di masyarakat, misalnya,

perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus dan

perpustakaan umum. Jenis perpustakaan tersebut kalau dilihat dari fungsinya

adalah sebagai pusat pelayanan masyarakat. Namun apabila diamati lebih lanjut,

maka sejenis perpustakaan tersebut bisa terdiri dari berbagai macam perpustakaan

lagi yang secara spesifik berfungsi langsung terhadap lembaga yang

menanganinya. Misalnya perpustakaan Sekolah Dasar (SD), perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan perpustakaan Sekolah Menengah Atas

(SMA). Demikian pula untuk jenis perpustakaan perguruan tinggi dan

perpustakaan khusus, ia berfungsi langsung dengan lembaga induknya. Sementara

Page 8: Laporan Observasi Perpustakaan

itu jenis perpustakaan umum, macamnya cukup bervariasi. ada perpustakaan

Umum Kabupaten, Kecamatan, dan Perpustakaan Desa. Pengertian umum di sini

lebih disifati oleh karakteristik masyarakat penggunaannya yang sangat heterogen,

yang meliputi semua batas usia dan di semua tingkatannya. Jadi, tidak dibatasi

oleh karakteristik sosiodemografinya.

Pengertian lengkapnya perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk

tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah

yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media

dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat

sekolah. Oleh karena itu, ia merupakan bagian integral dari program

penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.

Penyelenggaran perpustakaan sekolah itu sendiri mengacu kepada

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di

mana Pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan

pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber belajar. Dalam

penjelasan Pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa salah satu sumber belajar yang

amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan, yang harus

memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh

kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan melalui membaca

buku dan koleksi lain yang diperlukan.

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan

diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk

memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik, serta mempersiapkan

mereka untuk mengikuti pendidikan menengah. Perpustakaan sekolah sebagai

bagian integral dari sekolah, merupakan komponen utama pendidikan di sekolah,

Page 9: Laporan Observasi Perpustakaan

diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan tersebut. Sejalan dengan

hal tersebut di atas, maka tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa.

b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan

pustakawan.

c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum.

e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan member semangat

membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar siswa

dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu

pengetahuann dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisis waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang

bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum, yaitu edukatif,

informatif, kreasi dan riset atau penelitian sederhana.

Yang pertama fungsi edukatif. Maksudnya secara keseluruhan segala

fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang

dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh

kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga

dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya

lebih lanjut. Fungsi ini erat kaitannya dengan pembentukan manusia

pembangunan yang berkualitas di masa yang akan datang. Pendidikan memang

merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas manusia

seutuhnya.

Page 10: Laporan Observasi Perpustakaan

Kedua adalah fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan

penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “member tahu” akan hal-hal yang

berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca

berbagai media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para

siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia ini. Para

siswa atupun guru tidak cukup dengan hanya mendengarkan radio ataupun

menonton televisi jika ingin mengetahui suatu hal.

Berikutnya adalah fungsi rekreasi. Dimaksudkan bahwa dengan

disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umu,

buku-buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya disaat

yang memungkinkan. Pada pelaksanaannya orang tidak mungkin harus

berhadapan dengan buku atau bahn bacaan lain yang lebih seriusndan sedikit

memusingkan. Adakalanya mereka menginginkan bahan-bahan bacaan yang

ringan dan bersifat menghibur seperti misalnya buku-buku cerita dan surat kabar.

Sementara itu fungsi berikutnya adalah riset atau penelitian. Ini

maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk

membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Segala jenis informasi

tentang pendidikan setingkat sekolah yang bersangkutan sebaiknya disimpan di

perpustakaan ini sehingga dengan demikian, jika ada orang atau peneliti yang

ingin mengetahui tentang informasi tertentu tinggal membacanya di perpustakaan.

Terutama sekali ini dilakukan guna menunjang kegiatan penelitian pustaka.

4. Tugas Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan pengertian perpustakaan sekolah yang berintikan tiga

kegiatan utama yaitu kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan

segala macam informasi pendidikan kepada para siswa dan guru, maka dari itu

perpustakaan sekolah bertugas sesuai dengan tugas inti tersebut, yaitu:

a. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara dan

membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi dalam

bentuk apa saja.

Page 11: Laporan Observasi Perpustakaan

b. Mengolah sumber informasi tersebut dengan menggunakan sistem dan

cara tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan

sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para

penggunanya yakni para siswa dan guru di lingkungan sekolah yang

bersangkutan.

c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada

segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengn kepentingan yang

berbeda satu dengan yang lainnya.

B. HASIL PENELITIAN

Paparan hasil penelitian ini diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sesuai

dengan kategori permasalahan yang dikemukakan pada rumusan masalah.

Kategori tersebut meliputi:

1) Manajemen perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah yang

terbagi lagi menjadi beberapa pembahasan diantaranya: pengelolaan,

program kerja, dan tata tertib.

2) Sarana dan prasarana perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah, dilihat dari ruang perpustakaan, tempat penyimpanan seperti

lemari, rak buku, meja dan kursi baca, serta perlengkapannya seperti: buku

induk, klasifikasi buku, katalog, kartu peminjaman, buku peminjaman,

daftar pengunjung dan kartu buku.

3) Pemeliharaan perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah. Hasil

penelitian tersebut dipaparkan secara rinci sebagai berikut.

1. Manajemen Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Uraian yang berkenaan dengan analisis manajemen perpustakaan diperoleh

dari hasil wawancara dengan petugas perpustakaan. Dari wawancara dan data

yang ada terlihat bahwa sekolah tersebut sudah cukup baik menerapkan

manajemen perpustakaanya. Manajemen pengelolaan perpustakaan oleh sekolah

tersebut dengan cara memadukan perpustakaan konvesional dan otomasi.

Perpustakaan konvesional yaitu perpustakaan yang penyelenggaraannya

Page 12: Laporan Observasi Perpustakaan

berdasarkan dengan pedoman-pedoman pelaksanaan perpustakaan secara umum

atau menurut kebiasaan dalam penyelenggaraan perpustakaan, yakni terintegrasi

dengan kurikulum, sederhana dan menarik, diselenggarakan secara partisipatif

oleh siswa dan guru. Sedangkan perpustakaan otomasi adalah perpustakaan yang

diseenggarakan secara modern yaitu dengan memanfaatkan bantuan teknologi

seperti computer dan alat-alat multimedia lainnya, hal ini cukup membantu untuk

mempermudah di dalam pengelolaan perpustakaan. Dalam proses pelaksanaan

manajemen tersebut dilakukan secara terpusat dengan pendekatan button up yang

dikepalai oleh seorang pimpinan atau pengelola. Hal ini didukung oleh data

berikut:

Kami berusaha memadukan perpustakaan yang bersifat klasik atau

konvensional dan perpustakaan otomasi agar lebih mudah dalam

pengelolaan. (Ust. Syu’eb supriyadi S.Ag)

Selain pedoman-pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan, sekolah

ini juga menerapkan program kerja dan tata tertib yang digunakan untuk

penyelenggaraan manajemen perpustakaan yang baik. Hal ini didukung oleh data

berikut:

a. Program Kerja Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Ini merupakan program kerja yang telah dibuat oleh bagian perpustakaan

di Pondok Pesantren Modern Assa’adah. Dimana program kerja ini dibuat dengan

maksud agar mendapat keberhasilan dalam pencapaian tujuan perpustakaan

sekolah tersebut, berikut program kerja yang telah dibuat:

Program : 1). Menjadikan santri yang memiliki pengetahuan serta wawasan yang

luas. 2). Menjadikan santri yang produktif dan kreatif.

Kegiatan: 1). Menganjurkan santri untuk meningkatkan budaya membaca buku.

2). Memberikan pemahaman tentang pentingnya budaya membaca.

3). Memfasilitasi sarana membaca dan mencari informasi.

Indikator: 1). Setiap santri memiliki pengetahuan yang luas. 2). Santri memahami

akan pentingnya budaya membaca. 3). Santri termotivasi untuk

Page 13: Laporan Observasi Perpustakaan

menulis. 4). Santri mampu menghasilkan tulisan. 5). Melatih

kretifitas dan pengetahuan santri

Proses pencapaian target: 1). Memfasilitasi perpustakaan dengan menyediakan

buku-buku yang dibutuhkan santri. 2). Mengaktifkan budaya

membaca pada seluruh santri. 3). Memberikan seminar tentang

pentingnya budaya membaca. 4). Mengadakan seminar. 5).

Membuat rencana kegiatan perpustakaan. 6). Membuat data

kegiatan. 7). Merencanakan bimbingan dan penyuluhan. 8).

Mengontrol kegiatan. 9). Mengevaluasi kegiatan. 10). Membuat

laporan.

Jenis kegiatan: 1). Mendatangkan seorang penulis. 2). Mengadakan lomba

menulis. 3). Mengadakan lomba meresensi buku. 4). Mengadakan

kursus perpustakaan kilat. 5). Membuat madding. 6). Mengadakan

seminar.

b. Tata Tertib Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Sebagaimana layaknya sebuah organisasi yang dibangun atas landasan

hukum dan peraturan yang berlaku. Begitu juga perpustakaan, ada aturan yang

mengikat terhadap anggota-anggotanya. Berikut merupakan tata tertib yang

tertulis atau tertera di dinding perpustakaan Pondok Pesantren Modern Assa’adah:

1) Setiap pengunjung diwajibkan menunjukkan kartu anggota perpustakaan.

2) Setiap pengunjung perpustakaan diminta untuk turut menjaga ketenangan,

ketertiban, dan kebersihan ruang perpustakaan.

3) Tidak membuat keributan, bercanda , berteriak, mengobrol dan tindakan-

tindakan lain yang dapat mengganggu sesama pemakai

4) Tidak mencoret-coret meja dan peralatan lainnya dalam ruang

perpustakaan

5) Tidak memindahkan meja dan kursi yang telah ditata.

6) Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

7) Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam ruangan

Page 14: Laporan Observasi Perpustakaan

8) Tidak diperkenankan membawa buku, majalah dan bahan perpustakaan

lainnya ke luar ruangan tanpa dicatat terlebih dahulu.

9) Pencurian dan penyobekan bahan perpustakaan merupakan pelanggaran.

10) Tata tertib ini berlaku bagi seluruh pengunjung perpustakaan.

Selain itu pula ada tata tertib perpustakaan sekolah yang hanya tertulis di

buku induk perpustakaan sekolah. Di sana tertera beberapa tata tertib yang lebih

spesifik, antara lain sebagai berikut:

PERATURAN PERPUSTAKAAN PONDOK PESANTREN MODERN

ASSA’ADAH

Peminjaman

Pasal 1

Pustaka yang ada di perpustakaan hanya boleh dipinjam atau dibaca oleh anggota

perpustakaan.

Pasal 2

Yang dapat menjadi anggota perpustakaan sekolah adalah:

a. peserta didik

b. guru dan karyawan

c. wali peserta didik serta masyarakat umum yang ingin bergabung dengan

persyaratan yang jelas

Pasal 3

Keanggotaan perpustakaan dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan

kepada penanggung jawab perpustakaan 3 hari sebelum mulai pinjam dengan

syarat-syarat sebagai berikut:

a. mempunyai tanda bukti diri (keterangan) yang sah.

Page 15: Laporan Observasi Perpustakaan

b. Mengisi formulir pendaftaran yanngg telah disediakan.

c. Menyerahkan 2 lembar pas foto ukuran 3 x 4.

d. Membayar uang pendaftaran sebesar yang ditentukan tersendiri diluar

peraturan ini (bagi masyarakat umum).

e. Bertempat tinggal di wilayah kota Serang.

Pasal 4

Anggota perpustakaan berhak meminjam pustaka untuk dibawa pulang atau pun

dibaca di tempat, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Jumlah pustaka dan waktu peminjaman.

b. Yang boleh dibawa pulang

Anggota perpustakaan: 1 (satu) eks, selama 1 minggu.

Guru dan karyawan: 2 (dua) eks, selama 2 minggu.

Wali anak didik dan umum: 1 (satu) eks, selama 1 minnggu.

c. Yang hanya dibaca di tempat (ruang baca perpustakaan) jumlah buku tidak

dibatasi. Untuk setiap anggota perpustakaan dengan meninggalkan kartu

anggota perpustakaan ataupun lainnya yang dapat dijadikann jaminan.

d. Anggota yang masih memerlukan pustaka yang dipinjamnya setelah habis

jangka waktunya dapat memperpanjang waktu peminjamannya dengan

memberitahukan seketika itu juga kepada petugas perpustakaan.

e. Semua anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan pustaka yang

dipinjamnya dikenai denda, yang besarnya akan ditentukan diluar

peraturan ini.

Pasal 5

Pustaka yang berikut hanya dapat dibaca atau dipinjam di tempat saja (tidak boleh

di bawa pulang):

a. Buku referensi: kamus, ensiklopedia, dan lain-lainnya. Buku referensi

dapat dikopi melalui petugas perpustakaan.

Page 16: Laporan Observasi Perpustakaan

Terbitan pemerintah/dari diknas.

Semua jenis majalah, surat kabar dan lainnya.

Pustaka-pustaka yang jumlahnya sangat terbatas.

Pasal 6

Anggota perpustakaan berkewajiban:

a. Memelihara pustaka sekolah dengan sebaik-baiknya.

b. Mengganti pustaka yang dirusakkan/dihilangkan.

c. Tidak meminjamkan pustaka yang dipinjam kepada orang lain.

d. Mentaati semua ketentuan yanngg tercantum dalamm peraturan

perpustakaan dan permintaan ataupun petunjuk-petunjuk yang lain dari

petugas perpustakaan.

e. Memberitahukan dengan segera bila pindah alamat (tempat tinggal).

Pasal 7

Anggota perpustakaan dapat dicabut/dikeluarkan dari keanggotaannya apabila:

a. Tidak memenuhi kewajiban dan tidak mentaati peraturan yang telah

ditetapkan.

b. Terlambat mengembalikan pustaka pinjamannya lebih dari 1 bulan setelah

habis jangka waktu pinjam.

c. Anggota perpustakaan berubah statusnya, seperti pindah ke lain sekolah,

telah menyelesaikan belajarnya atau tidak lagi memenuhi persyaratan

sebagai anggota perpustakaan.

Pasal 8

Perpustakaan sekolah dibuka setiap hari kerja:

a. Senin s/d kamis : pukul 07:00 s/d 14:00 wib

b. Jum’at : pukul 07:00 s/d 11:00 wib.

c. Sabtu : pukul 07:00 s/d 13:00 wib.

Page 17: Laporan Observasi Perpustakaan

Pasal 9

Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diputuskan oleh

penanggungjawab perpustakaan sekolah

Pasal 10

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 september 2006 sampai dengan ada

peraturan lain yang dapat menjadi pertimbangan berikutnya

Serang, 4 februari 2006

Mengetahui,

Penanggungjawab perpustakaan

2. Sarana dan Prasarana Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah

Ada beberapa sarana dan prasarana yang harus disediakan dalam

penyelenggaraan perpustakaan antara lain lokasi, tata ruang, dan alokasi dana.

Selain itu, penyediaan rak buku dan meja-meja untuk membaca, di dalam

perpustakaan juga perlu disediakan. Hal ini didukung dengan data berikut:

Dalam pengadaan sarana dan prasarana kami berusaha menyesuaikan

dengan pedoman-pedoman penyelenggaraan perpustakaan antara lain

masalah lokasi, koleksi dan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan yang

diperlukan di perpustakaan seperti rak-rak buku, meja untuk membaca

dan juga computer untuk mempermudah siswa. (Ust. Syu’eb supriyadi

S.Ag)

Dari segi lokasi, perpustakaan Pondok Pesantren Modern Assa’ada berbentuk

sentral dan berada di lingkungan sekolah sehingga dapat dijangkau dengan mudah

Page 18: Laporan Observasi Perpustakaan

oleh siswa yang ingin memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi keperluan

mereka. Selain itu, lokasi perpustakaan juga cukup tenang dan aman.

Dari segi koleksi perpustakaan Pondok Pesantren Modern Assa’adah

memiliki sekitar 1200 judul buku yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut

1000 judul buku untuk kategori buku bacaan umum dan 200 buku untuk kategori

buku pelajaran.

Untuk pengadaan koleksi perpustakaan, alokasi dana yang dianggarkan

oleh sekolah sebesar Rp. 2.000.000 pertahun untuk sekolah ditambah sumbangan

yang diberikan oleh orang tua siswa pada tahun ajaran baru.

Dalam hal penataan buku sekolah tersebut penataannya dilakukan dengan

menggunakan sisten DDC yang dilengkapi teknologi komputerisasi, sehingga

dapat mempermudah siswa untuk mencari buku-buku yang mereka inginkan.

Perlengkapan seperti buku induk, klasifikasi buku, katalog, kartu

peminjaman, buku peminjaman, daftar pengunjung dan kartu buku serta tempat

penyimpanan seperti lemari, rak buku, meja dan kursi baca semuanya telah

tersedia dan tertata rapi, karena dengan adanya semua itu dapat menunjang

kebutuhan siswa di dalam perpustakaan.

3. Pemeliharaan perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Pemeliharaan yang dilakukan oleh sekolah pada perpustakaan

menggunakan dua cara, yaitu: tindakan preventif dan tindakan kuratif. Dimana

tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum bahan atau koleksi

perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan, dan perlengkapannya

mengalami kerusakan. Sedangkan tindakan kuratif berarti pengobatan akan

sesuatu yang sudah terlanjur rusak.

B. PEMBAHASAN

Bahasan hasil penelitian ini dilaksanakan dengan didasarkan pada hasil

penelitian yang telah dikemukakan pada bagian hasil penelitian di atas. Hasil

penelitian tersebut dimaknai melalui proses interpretasi berdasarkan aspek-aspek

yang diteliti dan juga teori-teori yang ada. Dengan demikian, dapat diperoleh hasil

yang lebih jelas. Hasil bahasan tersebut juga diklasifikasikan ke dalam tiga

Page 19: Laporan Observasi Perpustakaan

kategori sesuai dengan kategori permasalahan yang dikemukakan pada rumusan

masalah:

1. Manajemen Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Dari segi manajemen perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah sudah cukup baik, terlihat dari program kerja, tata tertib dan

pengelolaan yang telah dilaksanakan oleh sekolah.

Pada dasarnya perencanaan atau program kerja merupakan pemilihan

sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,

kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan atau program yang baik dapat

dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam

mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode

sekarang pada saat rencana dibuat. Telah terlihat pada program kerja perpustakaan

yang telah dibuat oleh sekolah Pondok Pesantren Modern Assa’adah sudah

mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dengan kesesuaian

program atau kegiatan yang akan dilaksanakan dan sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Dengan perencanaan program kerja yang baik akan didapatkan pula

pencapaian tujuan yang baik, karena perencanaan atau program kerja sangat

menentukan keberhasilan pencapaian tujuan.

Dilihat dari peraturan dan tata tertib perpustakaan yang dibuat oleh

Pondok Pesantren Modern Assa’adah, sekolah tersebut telah berusaha untuk

menentukan landasan hukum dan peraturan yang dapat berlaku pada

perpustakaannya. Dengan adanya tata tertib serta peraturan yang berlaku di

sebuah perpustakaan, itu juga dapat membantu pencapaian tujuan program kerja

dengan baik dan memelihara perpustakaan agar terhindar dari berbagai masalah

baik dari perlengkapannya atau sarana dan prasarananya maupun manajemennya.

Maka dari itu terlihat dari semua aspek baik program kerja, tata tertib dan

pengelolaannya perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah sudah

cukup baik memenuhi persyaratan perpustakaan pada umumnya, meskipun

mungkin ada sedikit kekurangannya.

Page 20: Laporan Observasi Perpustakaan

2. Sarana dan Prasarana Perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah

Dari segi sarana dan prasarananya juga diketahui bahwa perpustakaan di

Pondok Pesantren Modern Assa’adah sudah cukup memadai dengan berbagai

fasilitas yang berguna untuk membantu di dalam pengelolaan perpustakaan

sekolah dan dapat menunjang kebutuhan santri.

a. Perlengkapan Perpustakaan

Adapun perlengkapannya seperti buku induk yang berisi catatan-catatan

perpustakaan baik jumlah buku antara buku masuk dari pemerintah maupun

sekolah ataupun catatan keperluan perpustakaan. Selain itu, adapun koleksi buku

yang terdapat di perpustakaan Pondok Pesantren Modern Assa’adah. Dimana,

secara umum klasifikasi buku dibagi menjadi dua buku yaitu buku kategori

bacaan umum dan buku dengan kategori buku pelajaran. Buku bacaan umum ini

bisa buku yang bermateri fiksi maupun bersifat nonfiksi. Baik yang pertama

maupun yang kedua masing-masing masih banyak variasi dan jenis dilihat dari

segi isi maupun bentuk penyajiannya. Misalnya, yang termasuk buku-buku fiksi

antara lain ada fiksi umum, fiksi ilmiah, dan fiksi sastra. Sedangkan yang

termasuk kedalam buku-buku nonfiksi antara lain meliputi buku-buku ilmiah,

ilmiah popular, informasi umum, dan informasi khusus, termasuk di dalamnya

terdapat buku teks.

Dari setiap buku-buku yang terdapat di perpustakaan Pondok Pesantren

Modern Assa’adah ini juga diberikan kartu entri yaitu kartu katalog dengan tajuk

judul dan katalog dengan tajuk subjek. Atau biasa disebut juga dengan nama

katalog judul dan katalog subjek. Manfaat adanya katalog judul dan katalog

subjek ini adalah untuk memudahkan pencarian suatu buku. Dengan hanya

mengetahui salah satu dari nama pengarang, judul buku, atau subjek dari buku,

maka orang bisa dengan mudah dan cepat menemukan buku atau karya yang

diinginkan.

Selain terdapat kartu katalog disini juga setiap buku di perpustakaan

sekolah tersebut terdapat kartu buku. Kartu buku ini dibuat dengan menggunakan

Page 21: Laporan Observasi Perpustakaan

bahan kertas manila karton supaya kuat. Pada kartu buku ini juga dicantumkan

keterangan tentang buku.

Berhubungan dengan pelayanan perpustakaan di Pondok Pesantren

Modern Assa’adah ini terdapat beberapa sarana dan prasarana yang dapat

menunjang pelayanan peminjaman ketika santrinya ingin meminjam buku, seperti

kartu peminjaman, buku peminjaman serta daftar pengunjung.

Kartu peminjaman sangat dibutuhkan untuk meminjam buku di suatu

perpustakaan. Begitu pula saran yang ada di perpustakaan sekolah ini setiap

santrinya memiliki kartu peminjaman sehingga dapat mempermudah santrinya

untuk meminjam buku di perpustakaan tersebut. Dan tak lupa pula sekolah

menyediakan daftar buku peminjaman untuk menghindari kehilangan pada buku

yang dipinjam oleh santrinya. Pada setiap kali pengunjungan santri ke

perpustakaan disini juga tersedia daftar pengunjung perpustakaan sekolah dimana

fungsi dari buku daftar pengunjung juga untuk menghindari kehilangan.

b. Tampat Penyimpanan

Selain itu sarana dan prasarana perpustakaan di Pondok Pesantren Modern

Assa’adah ini juga terdapat tempat-tempat penyimpanan buku dan fasilitas

lainnya, seperti lemari, rak buku, meja dan kursi baca.

Rak buku yang digunakan di perpustakaan sekolah tersebut adalah rak

buku dua muka dan rak buku satu muka yang digunakan untuk menyimpan buku-

buku yang sesuai dengan pembagian klasifikasi bukunya. Selain itu terdapat meja

dan kursi baca, namun di perpustakaan sekolah ini terdapat dua jenis meja,

dimana meja pertama yaitu meja yang berukuran pendek yang tidak disertai

dengan kursi dan meja yang kedua yaitu meja yang berukuran tinggi dan disertai

dengan kursi. Di sini juga terdapat beberapa lemari yang digunakan untuk

penyimpanan atau penitipan barang pengunjung.

Fasilitas lainnya pula yang ada di perpustakaan sekolah ini terdapat papan

pengumuman atau mading yang terpajang di dekat perpustakaan yang berisi

tentang informasi-informasi baik di sekolah maupun luar sekolah.

Page 22: Laporan Observasi Perpustakaan

3. Pemeliharaan perpustakaan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah

Pemeliharaan yang dilakukan oleh sekolah pada perpustakaan

menggunakan dua cara, yaitu: tindakan preventif dan tindakan kuratif. Dimana

tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum bahan atau koleksi

perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan, dan perlengkapannya

mengalami kerusakan. Adapun cara yang diterapkan untuk model pemeliharaan

tersebut antara lain:

a. Membersihkan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan

perpustakaan, termasuk keadaan ruangan yang harus selalu dalam keadaan

bersih.

b. Membungkus atau memberi sampul setiap buku yang dimiliki oleh

perpustakaan.

c. Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam keadaan normal, tidak terlalu

dingin dan tidak teralalu panas. Sinar matahari diusahakan supaya tidak

langsung menembus ruangan perpustakaan.

d. Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan kebut

pembersih atau dengan lap yang bersih.

e. Member peringatan kepada para pengguna agar secara bersama-sama turut

menjaga kebersihan dan kelestarian perpustakaan.

f. Memasang rambu-rambu peringatan di ruang perpustakaan yang isinya

memohon kepada pengunjung agar menjaga kebersihan dan keamanan.

g. Tetap menjaga kerapihan letak buku-buku atau koleksi perpustakaan,

termasuk perlengkapan dan perabotannya agar selalu dalam keadaaan

siaga layan.

Sedangkan tindakan kuratif berarti pengobatan akan sesuatu yang sudah

terlanjur rusak. Seperti contohnya, buku-buku yang jilidnya rusak, lembarannya

rusak sebagian, sobek sebagian, dan lain-lain. Kondisi buku atau bahan koleksi

lain yang ada di perpustakaan seperti itu diperbaiki dengan cara yang sederhana.

Tindakan perbaikan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 23: Laporan Observasi Perpustakaan

a. Melaksanakan penjilidan sederhana terhadap buku-buku yang rusak

sebagian, seperti misalnya kulit buku yang lepas, sobek sebagian, dan

kerusakan sejenis lainnya.

b. Melaksanakan penyemprotan dengan menggunakan obat-obat anti

serangga guna membunuh serangga pengganggu yang bertempat di sela-

sela kecil buku dan bahan koleksi lain di perpustakaan. Di samping itu,

penyemprotan ini diharapkan juga bisa menetralisir ruangan dari serangga

pengganggu lainnya.

c. Mengganti bahan-bahan yang sudah rusak sekali dengan bahan yang baru

terutama jika buku-buku tersebut banyak peminatnya.

d. Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yang dengan sengaja

telah merusak atua menghilangkan koleksi milik perpustakaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian lengkapnya perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah

untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di

lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid.

Page 24: Laporan Observasi Perpustakaan

2. Manajemen yang diterapkan di Pondok Pesantren Modern Assa’adah di

dalam pengelolaan perpustakaan adalah dengan memadukan perpustakaan

konvensional, yaitu perpustakaan yang diselenggarakan dengan

menggunakan pedoman-pedoman yang menjadi dasar di dalam

penyelenggaraan perpustakaan pada umumnya dengan perpustakaan

otomasi yang penyelenggaraannya dengan menggunakan atau

memanfaatkan teknologi-teknologi canggih atau yang sering disebut

dengan komputerisasi.

3. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perpustakaan Pondok Pesantren

Modern Assa’adah sudah cukup memadai baik dari segi tempat, koleksi

dan perangkat-perangkat penunjang sudah dapat disediakan di dalam

perpustakaan seperti computer dan alat-alat multimedia lainnya.

4. Pemeliharaan yang dilakukan oleh sekolah pada perpustakaan

menggunakan dua cara, yaitu: tindakan preventif dan tindakan kuratif.

Dimana tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum

bahan atau koleksi perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan, dan

perlengkapannya mengalami kerusakan. Sedangkan tindakan kuratif

berarti pengobatan akan sesuatu yang sudah terlanjur rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Saleh Abdul Rahman, 2011. Percikan Pemikiran di Bidang

kepustakawanan. Jakarta: sagung Seto.

Sismanto. M.Kpd, 2007. Manajemen Perpustakaan Digital. Tangerang:

Afifa Pustaka

Soetopo, B. 2002. Manajemen dan Adminstrasi Pendidikan. Malang: PPS

Universitas Negeri Malang.

Page 25: Laporan Observasi Perpustakaan

Yusuf Pawit M & Yaya Suhendra, 2005. Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media.

Ardiansyah dkk. Laporan Observasi Pengelolaan Perpustakaan Nasional

RI. http://www.pdf laporan observasi pengelolaan perpustakaan Nasional RI.html.

Diakses pada tanggal 20 Mei 2013. Pukul 21:37 WIB.

Mada Sutapa dkk. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.

http://www.pdf pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah.html. Diakses pada

tanggal 21 Mei 2013. Pukul 20:35 WIB.