laporan observasi bk

40
LAPORAN HASIL OBSERVASI Program Kegiatan Tahunan hingga Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Drs. Eko Nusantoro, M.Pd. Oleh: Nama : Novita Triwidianingsih NIM : 4201412088 1

Upload: novita-tri-widianingsih

Post on 08-Jan-2017

667 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan observasi BK

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Program Kegiatan Tahunan hingga Harian Bimbingan dan

Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Drs. Eko Nusantoro, M.Pd.

Oleh:

Nama : Novita Triwidianingsih

NIM : 4201412088

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

1

Page 2: Laporan observasi BK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melancarkan

penyusunan Laporan Hasil Observasi Program Kegiatan Tahunan dan Harian

Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati dengan lancar

tanpa kendala yang berarti. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-

pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu

per satu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan

Konseling sekaligus sebagai sarana belajar untuk memahami seperti apa program

kerja Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Dukuhseti. Laporan hasil

observasi ini berisi penjelasan program kerja Bimbingan dan Konseling dari

tahunan hingga harian di SMP Negeri 1 Dukuhseti berdasarkan wawancara yang

dilakukan kepada salah satu guru BK di sekolah tersebut.

Penulis begitu menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan laporan

ini. Dengan demikian penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi

perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan bisa menambah wawasan kita.

Semarang, Juni 2014

Penulis

2

Page 3: Laporan observasi BK

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan.................................................................................................... 2

D. Metode.................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 3

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................. 3

B. Fungsi Bimbingan dan Konseling........................................................ 3

C. Landasan Bimbingan dan Konseling................................................... 3

D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling.................................................... 5

E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.......................................... 5

F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling........................................... 5

G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling.................................. 6

H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 11

BAB III HASIL OBSERVASI.......................................................................... 14

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 15

A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi

Bimbingan dan Konseling..................................................................... 16

B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis

Layanan Bimbingan dan Konseling..................................................... 17

C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6

Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 18

BAB V PENUTUP............................................................................................. 20

A. Simpulan................................................................................................. 20

B. Saran....................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21

LAMPIRAN....................................................................................................... 22

3

Page 4: Laporan observasi BK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah:

“Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,

ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian,

mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun

dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan

bangsa”.

Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu, murid harus berkembang

secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung

jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pendidikan

harus membantu, bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya,

tetapi juga kemampuan mengatasi masalah yang ditemuinya dalam

interaksinya dengan lingkungan.

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam

keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu

pendukung unsur pelaksana pendidikan mempunyai tanggung jawab sebagai

pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah. Guru di tuntut

untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar

bimbingan dan konseling di sekolah.

Dari uraian di atas dapat ditarik suatu benang merah bahwa kegiatan

pelayanan Bimbingan dan Konseling mutlak perlu dan harus ada pada setiap

satuan pendidikan. Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era

globalisasi dituntut adanya guru Bimbingan dan Konseling yang profesional.

4

Page 5: Laporan observasi BK

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti?

2. Bagaimana program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti?

3. Bagaimana program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti?

4. Apakah program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti

sudah sesuai dengan Pola Umum 17+?

C. Tujuan

1. Mengetahui program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti

2. Mengetahui program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti.

3. Mengetahui program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti.

4. Mengetahui program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti

sudah sesuai dengan Pola Umum 17+.

D. Metode

Observasi mengenai program bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Dukuhseti dilaksanakan dengan metode wawancara.

5

Page 6: Laporan observasi BK

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,

baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang

secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui

berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang

berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).

B. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling ada beberapa fungsi

diantaranya adalah:

1. Fungsi pemahaman

Memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan

dan kehidupan klien.

2. Fungsi pencegahan

Merupakan usaha pencegahan terhadap timbulna masalah.

3. Fungsi pengentasan

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan

terpecahnya atau teratasinya berbagi permasalahan yang dialami klien.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan

keseluruhan pribadi secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.

C. Landasan Bimbingan dan Konseling

Dalam pelayana bimbingan dan konseling terdapat beberapa lansdasan

diantaranya:

1. Landasan Filosofi

Pada landasan ini menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat dan

bijaksana karena berhubungan dengan hakekat manusia yang meliputi

6

Page 7: Laporan observasi BK

dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dan dimensi

keberagaman serta hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan.

2. Landasan Religius

Pada landasan ini mengupayakan konselor untuk menuntut suasana dan

perangkat budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan kehidupan beragama

dalam membantu dan memecahkan masalah individu, serta bijaksana dalam

memilih dan menerapkan unsur-unsur agama dalam konseling.

3. Landasan Psikologis

Landasan ini mengupayakan dalam bimbingan dan konseling tingkah

laku dapat diubah, dikembangkan dalam mengatasi suatu masalah ataupun

untuk mencapai tujuan. Konselor haruslah bijaksana dalam memahami

tingkah laku individu, motif dan motivasi, pembawaam dan lingkungan,

perkembangan individu, belajar serta balikan, dan penguatan serta

kepribadiannya.

4. Landasan Sosial dan Budaya

Bimbingan konseling haruslah dilandasi dengan pertimbangan

keanekaragaman sosial budaya, bimbingan konseling mempunyai tujauan

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kehidupan bangsa yang

berakar kuat terhadap budaya sendiri, sehingga seorang konselor haruslah

tidak menyamaratakan dalam membantu memecahkan masalah persoalan

karena sosial budaya konseli berbeda-beda.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologi

Bimbingan konseling sebagai ilmu yang multidimensional karena

mendapat sumbangan dari ilmu dan teknologi dari ilmu yang lain, dihrapkan

mampu mengikuti perkembangan ilmu dan ilmu yang semakin pesat.

6. Landasan Pedagogis

Bimbingan konseling merupakan salah satu bentuk pendidikan dan

tujuan bimbingan konseling memperkuat tujuan pendidikan dan menunjang

progam pendidikan secara menyeluruh.

7

Page 8: Laporan observasi BK

D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai asas-asas diantaranya:

1. Asas kerahasian

2. Asas kesukarelaan

3. Asas keterbukaan

4. Asas kekinian

5. Asas kemandirian

6. Asas kegiatan

7. Asas kedinamisan

8. Asas keterpaduam

9. Asas kenormatifan

10. Asas keahlian

11. Asas alih tangan

12. Asas tut wuri handayani

E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

Terdapat 4 prinsip dalam bimbingan konseling antara lain:

1. Prinsip mengenai sasaran pelayanan

2. Prinsip mengenai masalah individu

3. Prinsip mengenai layanan, dan

4. Prinsip mengenai pelaksanaan layanan

F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling

Bidang bimbingan dalam bimbingan dan konseling meliputi 6 bidang

yaitu:

1. Bidang Bimbingan Pribadi

Bimbingan ini membantu peserta didik memahami, menilai, dan

mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan

kararteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2. Bidang Bimbingan Sosial

8

Page 9: Laporan observasi BK

Bimbingan ini membantu peserta didik dalam memahami dan

menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat

dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan

yang lebih luas.

3. Bidang Bimbingan Belajar

Pelayanan ini membantu peserta didik agar meningkatkan

kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah dan belajar

secara mandiri.

4. Bidang Bimbingan Karir

Bimbingan ini membantu peserta didik memahami dan menilai

informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

5. Bidang Bimbingan Keluarga

Bimbingan ini membantu peserta didik merencanakan kehidupan

keluarga, dan keragaman persaoalan persiapan membantu keluarga.

6. Bidang Bimbingan Keagamaan

Membantu peserta didik menetapkan diri serta memahami dan

melaksankan nilai-nilai keagamaan dan kehidupan pribadi dan sosial.

G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling meliputi 9 layanan, isi layanan tersebut

disesuaikan dengan karekteristik dan kebutuhan siswa, layanan tersebut

meliputi:

1. Layanan Orientasi

Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling

yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki

peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya

peserta didik di lingkungan yang baru.

Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai

cara, yaitu meliputi hal berikut:

a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya

b. Kurikulum yang sedang berlaku

9

Page 10: Laporan observasi BK

c. Penyelenggaraan pengajaran

d. Kegiatan belajar klien yang diharapkan

e. Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas

f. Fasilitas-fasilitas sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas,

laboratorium, perpustakaan, ruang praktek)

g. Fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan,

pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha)

h. Staf pengajar dan tata usaha

i. Hak dan kewajiban peserta didik

j. Organisasi peserta didik

k. Organisasi orang tua peserta didik

l. Organisasi sekolah secara menyeluruh

2. Layanan Informasi

Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan

berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna

untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan

sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang

diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan

dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-

cita menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan.

Fungsi utama layanan informasi adalah pemahaman dan pencegahan.

Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai

cara, yaitu meliputi hal berikut.

a. Informasi pengembangan pribadi

b. Informasi pendidikan

c. Informasi jabatan

d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman,

sosial budaya, dan lingkungan

10

Page 11: Laporan observasi BK

3. Layanan Penempatan/Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan

dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan

dan penyaluran yang tepat.

Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan

penempatan/penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi

yang dapat diangkat melalui penempatan dan penyaluran ada berbagai

macam, yaitu meliputi:

a. Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah

1) Pelayanan penempatan dalam kelas

2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar

3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan

kurikuler/ekstrakurikuler

4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi

b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan

1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan

sambungan/lanjutan

2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan

4. Layanan Penguasan Konten

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta

didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan

dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar

lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan

peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar

yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan

dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam

kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang

didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan

pengembangan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran,

yaitu meliputi hal berikut:

11

Page 12: Laporan observasi BK

a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang

kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.

b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan

menjawab, dan menulis.

d. pengajaran perbaikan.

e. program pengayaan.

5. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan

langsung tatap muka dengan guru bimbingan dalam rangka pembahasan

dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi utama

bimbingan yang didukung oleh pelayanan konseling perorangan ialah

fungsi pengentasan.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui

dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu

dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna

untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk

perkembangan dirinya baik secara individu maupun sebagai pelajar, dan

untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.

Materi yang dapat diangkat melalui layanan bimbingan, yaitu

meliputi hal berikut:

a. Pemahaman dan pemantapan kehidupan beragama dan hidup sehat.

b. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana

adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, budaya serta

permasalahannya).

c. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa yang

terjadi di masyarakat serta pengendalian/pemecahannya.

12

Page 13: Laporan observasi BK

d. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar,

kegiatan sehari-hari, dan waktu sengggang.

e. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan

dan berbagai konsekuensinya.

f. Pengembangan sikap kebiasaan belajar, dan cara penanggulangannya

g. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif

h. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier serta

perencanaan masa depan

i. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusan/prodi dan

pendidikan lanjutan.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok, memungkinkan sejumlah peserta

didik secara bersama-sama mengentaskan masalah atau fungsi

pengentasan melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari

narasumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan

tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya

sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik secara individu maupun

sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan

atau tindakan tertentu.

8. Layanan Konsultasi

Layanan ini membahas yang membahas pihak ketiga melalui klien

ke konselor, contoh pihak ketiga adalah murid, anak, dan orangtuanya.

Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu

mengahadapi pihak ketiga yang dipermasalahkan. Jika konselor tidak

mampu menghadapi massalah yang dihadapi konsulti maka direfralkan

kepada pihak yang lebih pakar.

Layanan konsultasi bisa menjadi perorangan jika permasalahan

disebabakan oleh konsulti, dan konseling keluarga karena berkaitan

dengan pihak keluarga.

13

Page 14: Laporan observasi BK

9. Layanan Mediasi

Layanan ini dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau

lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis, tujuannya agar

tercipta kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien,

yaitu pihak-pihak yang berselisih.

H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

Kegiatan pendukung bimbingan dan knseling meliputi kegiatan seperti

berikut:

1. Aplikasi Instrument

Aplikasi instrument adalah kegiatan pendukung untuk mengumpulkan

data dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang

lingkungannya, dan lingkungan yang lebih luas.

Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi

instrumentasi bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi.

a. Instrument tes

1) tes intelegensi

2) tes bakat

3) tes kepribadian

4) tes hasil belajar

5) tes diagnostik

b. Instrumen non tes

a) Catatan anekdot

b) Angket/kuisioner

c) Daftar cek

d) Sosiometri

e) Inventori

2. Himpunan Data

Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung untuk

menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan

14

Page 15: Laporan observasi BK

pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara

berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

Berbagai hal yang termuat di dalam himpunan data meliputi: identitas

peserta didik, latar belakang rumah dan keluarga, kemampuan, sejarah

pendidikan, hasil tes diagnostik, sejarah kesehatan, pengalaman kegiatan,

cita-cita, prestasi, hasil belajar, sosiometri, dan laporan penyelenggaraan

belajar kelompok.

3. Konferensi Kasus

Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

untuk membahas permasalahan yang dialami klien dalam suatu pertemuan

yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan

bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya

permasalahan tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

Kasus yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing, ada yang bisa

dipecahkan secara tuntas dengan hanya melalui penanganan konselor

sekolah, tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri

yang sangat memerlukan campur tangan dari personel lain. Teknik-teknik

bantuan yang akan diberikan, dibicarakan dalam suatu pertemuan yang

disebut dengan konferensi kasus atau case conference.

4. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh data,

keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan

klien melalui kunjungan ke rumahnya.

Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi.

a. Kondisi rumah tangga dan orang tua,

b. Fasilitas belajar yang ada di rumah,

c. Hubungan antar anggota keluarga,

d. Sikap dan kebiasaan anak di rumah,

e. Pendapat anggota keluarga terhadap klien,

f. Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan

masalah klien.

15

Page 16: Laporan observasi BK

5. Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus yaitu, kegiatan pendukung untuk mendapatkan

penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta

didik dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya. Di sekolah,

ahli tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran atau staf

sekolah lainnya, atau orang tua mengalihtangankan peserta didik yang

bermasalah kepada guru pembimbing. Sebaliknya, bila guru pembimbing

juga dapat mengalihtangankan peserta didik kepada guru mata pelajaran

atau kepada orang yang lebih ahli terhadap kebutuhan peserta didik. Guru

pembimbing atau guru kelas juga dapat mengalihtangankan permasalahan

peserta didik kepada ahli-ahli yang relevan seperti dokter, psikiater, ahli

agama, dan lain-lain.

6. Tampilan Kepustakaan

Tampilan kepustakaan berupa bantuan layanan untuk memperkaya dan

memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahn yang

dialami klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari dan

memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di pustaka sesuai dengan

kebutuhan.

Tujuan tampilan kepustakaan:

a. Melengkapi substansi layanan berupa bahan-bahan tertulis dan rekaman

yang ada dalam layanan tampilan kepustakaan

b. Mendorong klien memanfaatkan data yang ada untuk mengentaskan

masalah

16

Page 17: Laporan observasi BK

BAB III

HASIL OBSERVASI

Hasil wawancara dengan Bapak Setyawan Wibisono, S.Pd selaku guru BK

di SMP N 1 Dukuhseti adalah sebagai berikut:

1. Apakah SMP N 1 Dukuhseti sudah menerapkan kurikulum 2013?

Untuk tahun kemarin dan tahun ini SMP N 1 Dukuhseti masih belum

menggunakan kurikulum 2013, kemungkinan tahun depan kami sudah

menerapkan kurikulum 2013.

2. Berarti SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan KTSP 2006? Lalu

apakah program kegiatan Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti

sudah sesuai dengan kurikulum KTSP 2006?

Iya, kurang lebih seperti itu. Dalam melaksanakan pelayanan BK kami

berusaha menyesuaikan dengan kurikulum yang saat ini kami gunakan. Setiap

minggu ada satu jam pelajaran BK di kelas, tetapi kami juga memberikan

pelayanan di luar jam pelajaran.

3. Apakah BK di SMP N 1 Dukuhseti masuk kurikulum?Tidak, tetapi otonomi sekolah di sini memasukkan BK ke

dalam pengajaran, yang merupakan pelayanan informasi di mana kita yang masuk ke siswa seperti yang sudah dijelaskan tadi, ya walaupun sedikit, hanya ketika siswa kelas VII.

4. Seperti apa program kerja kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1

Dukuhseti dari tahunan hingga harian?

Kalau dijelaskan mungkin akan sngat lama, nanti saja saya tunjukan soft

file nya, itu sudah meliputi program tahunan, semesteran, hingga harian.

5. Dari sekian banyak program kerja BK, manakah yang paling berhasil

terlaksana?

Kebanyakan para siswa memanfaatkan konseling individu, seperti anak

yang sedang mengalami permasalahan yang sampai pindah kelas juga ada, ya

yang pertama kita lakukan memahami permasalahannya secara detil,

17

Page 18: Laporan observasi BK

kemudian kita memberikan pemahaman kepada siswa, dan siswa

mempertimbangkannya, kemudian kami harapkan ada perubahan.

6. Adakah hambatan dalam melaksanakan kegiatan BK di SMP N 1

Dukuhseti?

Kalau hambatan, kurangnya tenaga ahli dalam BK, karena di sini guru

BK hanya 3, yang minimalnya paling tidak ada 5, sebenarnya kemarin sih

masih 4, tetapi 1 sudah pensiun. Kemudian kekurangannya yaitu ruangan yang

kurang optimal untuk standar ruang BK, walapun sudah ada ruang konseling

individual tersendiri, dan memang sudah cukup bagus, tetapi akan lebih baik

jika ruangan BK ini menggunakan kaca.

18

Page 19: Laporan observasi BK

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling memiliki empat fungsi, yaitu fungsi

pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, serta fungsi

pemeliharaan dan fungsi pengembangan. Program Bimbingan dan Konseling

di SMP N 1 Dukuhseti terbagi menjadi dua yaitu kegiatan tatap muka di kelas

dan pelayanan di luar jam pelajaran.

Kegiatan tatap muka di kelas lebih menekankan pada fungsi pencegahan.

Pada kegiatan tatap muka di kelas, siswa diberi materi yang sesuai dengan

tingkat perkembangannya, dengan maksud agar siswa memiliki pengetahuan

sehingga dapat terhindar dari masalah. Siswa dibekali dengan kemampuan

yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi kemungkinan masalah yang akan

muncul pada masa pertumbuhannya.

Fungsi lain yang diemban melalui kegiatan tatap muka di kelas adalah

fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Guru BK bertanggungjawab untuk

dapat mengembangkan pribadi siswanya. Guru BK memberikan informasi

yang mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya, kemudian mereka

dituntut untuk dapat memelihara sisi positif yang mereka miliki. Dari kegiatan

tatap muka Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti diharapkan

siswanya dapat mengembangkan dirinya sesuai potensi yang mereka miliki.

Kegiatan tatap muka di kelas saja tidak cukup untuk memenuhi keempat

fungsi BK di sekolah. Maka ada kegiatan diluar kelas yang menekankan pada

fungsi BK lainnya, yaitu fungsi pemahaman dan fungsi pengentasan. Di SMP

N 1 Dukuhseti fungsi pemahaman melalui kegiatan di luar jam pelajaran.

Melalui layana konsultasi, guru BK dapat mengenali dan memahami pribadi

siswanya secara mendalam.

Fungsi BK yang tak kalah penting dan harus dijalankan oleh guru BK di

sekolah adalah fungsi pengentasan. Fungsi ini berjalan dengan baik apabila

19

Page 20: Laporan observasi BK

guru BK dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa.

Masalah pribadi siswa diatasi melalui layanan konseling perorangan,

sedangkan masalah yang dihadapi oleh beberapa siswa sekaligus diatasi

melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini guru BK juga harus

menjadi mediator yang baik melalui layanan mediasi dalam mengatasi

masalah dua pihak siswa yang saling berseteru. Di SMP N 1 Dukuhseti sendiri

kegiatan BK di luar jam pelajaran sangat membantu siswa dalam mengatasi

masalah yang dihadapinya.

B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis

Layanan Bimbingan dan Konseling

SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), oleh sebab itu BK memiliki alokasi waktu tersendiri

dalam pertemuan di kelas. Di SMP N 1 Dukuhseti, utuk setiap minggunya BK

memiliki jatah satu jam pelajaran di kelas. Materi yang diberikan kepada

siswa menyesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah dibuat.

Di SMP N 1 Dukuhseti, BK memiliki progam bimbingan yang sesuai

dengn Pola Umum 17+. Layanan yang pertama diberikan adalah layanan

orientasi. Awal semester merupakan masa orientasi, guru BK benar-benar

sangat dibutuhkan siswa dalam melakukan pengenalan suasana baru. Guru BK

pada saat ini memberikan penguatan kepada siswa agar mereka merasa

nyaman belajar di SMP tersebut. Selain itu siswa juga perlu mengenal dirinya

lebih dalam, maka mereka perlu mengetahui bakat dan minat yang mereka

miliki melalui layanan orientasi ini.

Selanjutnya adalah layanan informasi, melalui layanan informasi, guru

BK SMP N 1 Dukuhseti dapat memberikan materi yang sekiranya perlu

diketahui para siswa sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Beberapa

materi yang diberikan kepada siswa kelas VII diantaranya adalah masalah

belajar, masalah keagamaan, serta masalah karir.

Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang

lainnya adalah layanan penempatan/ penyaluran. Diharapkan siswa dapat

20

Page 21: Laporan observasi BK

menempatkan dirinya dengan baik dalam berbagai kondisi dimanapun.

Selanjutnya ada layanan penguasaan konten. Dengan memberikan layanan ini

siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan yang bisa digunakan untuk diri

sendiri ataupun diterapkan di masyarakat.

Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang

terakhir adalah layanan bimbingan kelompok. Dalam pelaksanaan layanan ini

siswa SMP N 1 Dukuhseti diminta melakukan diskusi dengan tema yang

sudah ditentukan oleh guru BK. Tema-tema yang dipilih menyesuaikan

tingkat perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh siswa SMP pada

umumya. Beberapa contoh diantaranya adalah masalah belajar, pengetahuan

mengenai sosial media, dan dampak teknologi.

Berdasarkan Pola Umum 17+ masih ada empat layanan yang belum

diberikan dalam kegiatan tatap muka di kelas. Namun demikian, layanan yang

tidak diberikan di kelas tetap diberikan di luar jam pelajaran. Karena beberapa

layanan seperti konseling perorangan dan konseling kelompok menyesuaikan

dengan masalah yang dihadapi konseli dan sesuai kebutuhan mereka.

Sedangkan layanan konsultasi dan mediasi lebih bersifat insidental sesuai

dengan kebutuhan siswa, maka tidak sesuai jika layanan ini diberikan pada

saat jam pelajaran di kelas.

C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6 Kegiatan

Pendukung Bimbingan dan Konseling

Berdasarkan Pola Umum 17+, enam kegiatan pendukung BK adalah

aplikasi instrument, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih

tangan kasus, tampilan kepustakaan. Di SMP N 1 Dukuhseti juga

melaksanakan enam kegiatan tersebut. Keenamnya tertuang dalam program

yang telah disusun oleh guru BK setempat.

Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling dalam program kerja BK

SMP N 1 Dukuhseti yang pertama adalah aplikasi instrument. Dalam hal ini

guru BK menggunakan instrumen penilaian baik tes maupun non tes.

tujuannya adalah untuk mengungkap pribadi siswa dan kemampuan-

21

Page 22: Laporan observasi BK

kemampuan yang mereka miliki. Dalam program kerja mingguan BK kegiatan

ini selalu dicantumkan.

Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah

himpunan data. Dalam menghimpun data yang sekiranya diperlukan, guru BK

mengadakan pertemuan dengan orang tua atau wali siswa yang bertanggung

jawab. Kegiatan ini tidak harus dengan berkunjung ke rumah siswa.

Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang ketiga adalah

konferensi kasus. Dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa,

guru BK perlu mengetahui berbagai data dan keterangan baik dari siswa itu

sendiri maupun dari kerabat dan teman terdekatnya. Oleh sebab itu pada

program kerja BK SMP N 1 Dukuhseti, selalu tertulis dalam konferensi kasus

guru BK menghimpun data karakteristik kondisi dan perkembangan siswa.

Namun kegiatan ini hanya bersifat insidental, artinya hanya dilakukan apabila

siswa sedang mengalami masalah.

Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang keempat adalah

kunjungan rumah. Dalam melakukan kunjungan ke rumah siswa, guru BK

SMP N 1 Dukuhseti tidak melaksanaknnya kepada seluruh siswa. Mengingat

jumlah siswa yang begitu banyak, maka kunjungan rumah hanya dilaksanakan

kepada siswa-siswa yang dirasa perlu perhatian khusus. Oleh sebab itu

program kerja ini bersifat insidental.

Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah

tampilan kepustakaan. Dalam kegiatan ini guru BK SMP N 1 Dukuhseti

meberikan materi kepada siswa. Tujuannya adalah memperkaya pengetahuan

siswa dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Kegiatan

pendukung Bimbingan dan Konseling yang terakhir adalah alih tangan kasus,

kegiatan ini bersifat insidental dan hanya dilakukan apabila masalah yang

dihadapi siswa tidak bisa diatasi sendiri oleh guru BK. Kegiatan ini dilakukan

dengan meminta bantuan kepada pihak yang lebih ahli untuk menangani

masalah yang sedang dihadapi siswa.

22

Page 23: Laporan observasi BK

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Program tahunan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi dalam dua

semester.

2. Dalam program semesteran kegiatan BK SMP N 1, layanan dan kegiatan

yang dilaksanakan menyesuaikan kondisi setiap bulannya.

3. Program bulanan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi per minggu,

setiap minggu memiliki materi yang berbeda dan tidak sama untuk bulan-

bulan berikutnya.

4. Dalam program mingguan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti, layanan yang

diberikan per minggu memiliki materi yang sudah terjadwal. Setiap

minggu ada satu kali tatap muka di kelas.

5. Dalam program harian kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti sudah diperinci

sasaran, materi, alat, tempat hingga karakter dari program yang akan

dilaksanakan.

6. Program kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan Pola

Umum 17+.

B. Saran

Bimbingan dan konseling di sekolah adalah kegiatan yang bertujuan agar

siswa dapat mengembangkan dirinnya dan dapat mengatasi masalahnya

dengan mandiri, maka tanggung jawab bimbingan dan konseling tidak hanya

dimiliki oleh guru BK saja, seluruh elemen sekoleh juga harus berperan dalam

pelaksanaan program BK. Agar program BK dapat berjalan dengan baik,

penulis memberikan beberapa saran :

1. Siswa hendaknya tidak takut untuk menemui guru BK

2. Siswa merupakan individu yang unik, tidak ada siswa yang sama dengan

siswa lain, maka pelayanan BK di sekolah harus lebih fleksibel.

23

Page 24: Laporan observasi BK

DAFTAR PUSTAKA

Jaeni Supratman. (Desember 6, 2012). PROGRAM KERJA BIMBINGAN KONSELING. Diakses pada 29 Juni 2014 pukul 20:20 dari http://jaenisupratman.wordpress.com/2012/12/06/program-kerja-bimbingan-konseling/

Mugiarso, Heru dkk. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.

The Greatest Aurora. (Desember 12, 2012). BK Pola 17. Diakses pada 4 Mei 2014

pukul 22:00 dari http://soviabintangaurora.blogspot.com/2012/12/bk-pola-

17-a.html#.U2XuooGSwb0 .

24

Page 25: Laporan observasi BK

Lampiran i

25

Page 26: Laporan observasi BK

Lampiran ii

26

Page 27: Laporan observasi BK

27