laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

31
LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM SDIT SALMAN AL FARISI Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu: Unik Ambarwati, M.Pd. Disusun Oleh: Novi Pratiwi 10108241041 Ika Nurlatifah 10108241042 Ika Susianti 10108241049 Huriyati Falastin 10108241052 Muh. Kharits M. 10108241058 Elly Oktafianti 10108241060 Novita Eka W 10108241062 Hendra Jati Puspita 10108241066 Des Maninda C. Dewi 10108241072

Upload: jati-jakmania

Post on 14-Jun-2015

7.914 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

SDIT SALMAN AL FARISI

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu: Unik Ambarwati, M.Pd.

Disusun Oleh:

Novi Pratiwi 10108241041

Ika Nurlatifah 10108241042

Ika Susianti 10108241049

Huriyati Falastin 10108241052

Muh. Kharits M. 10108241058

Elly Oktafianti 10108241060

Novita Eka W 10108241062

Hendra Jati Puspita 10108241066

Des Maninda C. Dewi 10108241072

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupan

manusia dari lahir hingga akhir hayat. Pendidikan menjadi hal yang penting dalam

menciptakan dan mengembangkan kepribadian serta perkembangan jiwa anak kelak.

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional adalah usaha secara sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003).

Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya. Selain

itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari cara berpikir tradisional ke

cara berpikir ilmiah. Peranan seorang guru dalam proses belajar mengajar sangat penting

dalam mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan

(psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sardiman, 2006:2).

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah

satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui proses

pembelajaran. Pada hakekatnya penyampaian materi pelajaran atau proses belajar merupakan

proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan atau pikiran dari seseorang kepada orang

lain.

Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar, serta tempat

menerima dan memberi pelajaran. Sekolah merupakan salah satu tempat bagi para siswa

untuk menuntut ilmu. Melihat kenyatannya hingga sekarang sekolah masih dipercaya oleh

sebagian besar anggota masyarakat sebagai salah satu tempat untuk belajar, berlatih

kecakapan, menyerap pendidikan atau tempat proses mendewasakan anak. Sekolah sebagai

salah satu lembaga pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat, juga

bisa dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam arti

menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencakup etika,

Page 3: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang utuh dan berakar pada budaya

bangsa (Sumidjo, 1999: 71).

Sekolah negeri maupun swasta sama-sama ada yang berkualitas bagus, sedang, dan

rendah. Belajar di sekolah negeri atau swasta memang mempunyai sensasi yang berbeda bagi

para peserta didiknya. Di pedesaan, biasanya sekolah negeri begitu banyak diminati karena

biaya pendidikan yang relatif terjangkau. Sedangkan di kota-kota besar, sekolah swasta justru

diminati karena fasilitas dan ketercapaian kompetensi peserta didik yang telah terbukti bagus.

Rumor tak sedap pun bermuculan tentang perbedaan sekolah negeri dan sekolah swasta. 

Tidak jarang pula masyarakat yang tidak tahu menahu akhirnya mengambil kesimpulan

sepihak yang mengatakan bahwa sekolah swasta lebih baik dari sekolah negeri. Banyak pihak

yang mengakatan bahwa sekolah swasta memiliki fasilitas sarana prasarana yang baik, guru-

gurunya inovatif, dan kurikulum yang baik. Maka dari itu dalam pemenuhan tugas mata

kuliah pengembangan kurikulum ini, kelompok observer melakukan observasi yang berkaitan

dengan kurikulum yang dipakai di sekolah swasta, bagaimana pengembangannya, apa

landasan pengembangan kurikulumnya, bagaimana penereapannya, dan apa perbedaan

dengan kurikulum pemerintah (sekolah negeri).

Kelompok observer mendapat jatah untuk observasi, magang dan menerapkan program di

SDIT Salman Al Farisi, Sleman. Dalam hal ini kelompok ini memfokuskan untuk mengetahui

bentuk pengembangan kurikulum, landasan pengembangan kurikulum dan penerapan

program yang disusun kelompok ini di SDIT Salman Al Farisi.

B. Setting Observasi

1. Tempat

Kelompok ini melaksanakan observasi di SDIT Salman Al Farisi, yang berada di

Pogungrejo, RT 13 RW 51, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Pelaksanaan

Observasi dilaksanakan pada Jum’at, 25 Oktober 2013 mulai pukul 07:00-12:30 wib.

3. Subyek dan Obyek observasi

Dalam observasi ini yang menjadi subyek observasi adalah kepala sekolah, guru

pengembang kurikulum, siswa kelas I, kelas II, kelas III, dan kelas Vb. Dan yang

menjadi obyek observasi adalah bentuk pengembangan kurikulum, landasan

pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi.

Page 4: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

C. Hasil Observasi

1. Kurikulum

a. Bentuk Pengembangan Kurikulum

Bentuk kurikulum yang digunakan di SD Salman Al-Farisi adalah kurikulum KTSP akan

tetapi dalam pengembangannya SD Salman Al-Farisi menambahkan muatan keislaman yang

lebih banayak misalnya adanya mata pelajaran bahasa arab, tahsin, dan lain-lain disisipkan

yang menekankan penanaman kebiasaan hidup islami. Contoh pembiasaan adalah dalam hal

makan, minum, dan ada pembiasaan shalat dhuha, dan sholat dhuhur berjamaah. Selain itu

ada beberapa program yang dimanfaatkan untuk menunjang siswa, misalnya saja program

untuk menumbuhkan minat siswa dalam hal enterpreuner. namanya program market day.

Prgram ini dilaksanakan satu tahun sekali. Market day dilakukan sehari penuh. Tahun

kemarin market day dilakukan selang-seling (terjadwal) per kelas, karna bila dilaksanakan

sekaligus terlalu banyak jualan sehingga sulit untuk terjual. Selain itu ada program kunjungan

edukatif, serta ada program untuk menumbuhkan minat siswa pada pekerjaan namanya

carrier day. Carier day mengenalkan profesi yang ada kepada siswa dengan mendatangkan

narasumber. untuk menceritakan bagaimana cara meraih profesi tersebut.

Selain itu ada juga program untuk menumbuhkan kedisiplinan ada upacara bendera,

persahad dan outbound. Persahat diikuti kelas 4,5 dan 6. dilakukan satu tahun sekali.

Outbound kelas 1-6 di luar satu tahun sekali. Program unggulan adalah BTAQ, modelnya

kelompok kecil-kecil dan membutuhkan banyak guru, sehingga harus mengambil dari luar.

Sedangkan Qiraati sendiri tidak sembarangan guru boleh mengajar. Guru yang boleh

mengajar adalah guru yang yang sudah memiliki syahadah. Program, hari senin ada upacara

bendera, hari jum'at ada apel di lapangan untuk kegiatan senam, atau jalan sehat. Sebelum

KBM ada program morning motivation.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan di SD Salman Al-Farisi adalah Ekstra yang

sifatnya wajib ada pramuka. Ekstra yang lain ada futsal, renang, karate, dan musik. Bidang

ilmu ada bahasa inggris, dan jarimatika. Ekstra ini pelaksanaanya setiap tahun ditawarkan

pada siswa, karna ekstra tergantung pada minat siswa. Setiap tahun program ekstra bisa

berubah-ubah, tergantung ekstra mana yang banyak diminati siswa. Untuk ekstra ada biaya

sendiri, yang ditanggung oleh siswa di luar biaya administrasi umum.

Selain itu di SD ini juga ada hari khusus dimana siswa diwajibkan mengenakan batik serta

berbahasa Jawa selama sehari penuh.hal ini dilakukan guna meningkatkan kecintaan siswa

Page 5: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

kepada budaya daerah dan negeri ini. Kegiatan di SD ini tidak hanya yang berkutat pada

siswanya saja akan tetapi juga yang berdampak pada masyarakat sekitar misalnya dengan

diadakanya sodaqoh serta penjualan sembako murah. Di sini siswa diajarkan untuk bisa

berbagi kesesama.

Evaluasi dilakukan langsung setelah selesai kegiatan. Hasil dari evaluasi digunakan sebagai

patokan untuk pelaksanaan program di waktu selanjutnya. Untuk evaluasi kegiatan

pembelajaran setiap bulan ada kegiatan pertemuan guru kelas dengan komite kelas. Dalam

acara tersebut dilakukan sharing perkembangan pembelajaran dan sharing perkembangan

siswa. Rapat umum dan rapat KKG, dilakukan dengan SD Salman Jetis, seperti dalam

pembahasan UTS. Untuk ujian nasional, dan Ujian akhir semester mengikuti dinas.

b. Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan dari pengembangan kurikulum ini adalah keislaman. Dengan lebih banyak menyelipkan mata pelajaran tentang keagamaan dalam kurikulum KTSP yang dipakai di SDIT Salman Al Farisi.

2. Proses Pembelajaran

a. Kelas 1

Kelas I berada di gedung yang menghadap ke timur paling dekat dengan mushola dan

ruang guru. Kelas ini ditata membelakangi pintu masuk sehingga siswa dapat fokus ketika

memperhatikan guru dan tidak menoleh keluar jika ada kegiatan diluar kelas. Di ruang

kelas ini terdapat lemari yang berfungsi untuk menyimpan perlengkapan siswa. Dan

beberapa meja untuk meletakan makanan dan minuman siswa. Meja guru berada di

samping meja siswa. Guru yang mengajar dalam kelas ini ada 2. Dan saat penyusun

melakukan observasi kelas I sedang belajar tentang TIK yang di dampingi seorang guru

TIK.

Guru melakukan motivasi dengan memanggil siswa dengan jargon-jargon dikelas

tersebut. Guru memberikan pretest dengan untuk mengingatkan siswa dengan materi

minggu lalu dan digunakan sebagai cara guru untuk mengatur siswa agar ke ruang

komputer dengan tertib. Siswa mengerjakan tugas tersebut kemudian secara bergantian

menuju ruang komputer. Di ruang tersebut siswa diberi tugas bebas untuk membuat

gambar dari program paiting ada beberapa siswa yang dapat melakukan dengan benar,

ada pula beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan karena masih bingung dalam

menggunakan program ini. Beberapa siswa ada yang saling membantu dan juga

Page 6: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

mendapat bimbingan dari guru. Akan tetapi saat perpindahan dari kelas ke ruang

komputer terjadi agak lama karena ada beberapa siswa terlambat dalam menginagt dan

menganal tombol-tombol yang digunakan sebagai pretest sehingga siswa yang sudah

selesai tidak mendapatkan bimbingan dari guru dengan baik dan justru bermain-main

sendiri di runag komputer sampai guru hadir bersama teman-teman yang tidak berhasil

menyelesaikan tugasnya.

b. Kelas 2

No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

A. Perangkat

pembelajaran

1.KTSP Menggunakan KTSP untuk mata pelajaran umum

dan mengembangkan kurikulum di budang

keagamaan.

2. Silabus Ada

3. RPP Di buat setiap kali pertemuan dengan tema tertentu.

B. Proses Pembelajaran

1. Membuka

Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan berdoa, kemudian

dilanjutkan dengan mengecek kesiapan belajar

siswa, mulai dari cek kerapian (berpakaian dan

tempat duduk) cek kebersiahan kelas, cek kerapian

rak sepatu di depan kelas, membuat kesepakatan

pemberian point untuk ketercapaian prestasi tertentu

dan pengurangan poin untuk pelanggaran aturan

dalam kelas.

Nb:

1) masing-masing siswa berlomba untuk

mendapatkan poin terbanyak dari guru.

2) siswa dibentuk dalam 4 kelompok besar

berdasarkan deretan meja dan tempat duduk.

3) Pemberian point adalah poin kelompok untuk

masing-masing individu sehingga antar

individu dalam kelompok harus saling

membantu.

4) Poin dan aspek yang dinilai ditulis di pojok

Page 7: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

papan tulis.

Setelah semua pengeccekkan dilaksanakan guru

membuka pelajaran dengan apersepsi dan tanya

jawab berkaitan dengan materi. Siswa cukup aktif

dalam tanya jawab.

2. Penyajian materi Siswa terbagi menjadi 4 kelompok berdasarkan

deretan meja dan tempat duduk. Masing-masing

kelompok diberi nama kelompok berdasarkan tema

(peristiwa yang menyenangkan):

1) manasik haji,

2) berlibur ke kebun binatang,

3) pernikahan saudara,

4) kelahiran adik.

Kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang

cara membuat kalimat dan penggunaan huruf kapital

yang benar. Guru melakukan tanya jawab dengan

membuat kalimat yang berkaitan dengan tema

masing-masing kelompok kemudian ditanyakan

kepada siswa mana kata yang seharusnya diawali

dengan huruf kapital dan mana yang harus ditulis

dengan huruf kecil. Guru membuat beberapa

kalimat secara berulang-ulang untuk ditanyakan

kepada siswa.

Dari beberapa kalimat tersebut guru mengajak siswa

untuk menganalisis huruf kapital digunakan dalam

hal apa saja, diantaranya:

1) Di awal kalimat

2) Sapaan seseorang

3) Nama orang

Sebagian siswa cukup aktif menjawab dan sebagian

yang lain hanya diam di tempat duduk.

Kemudian siswa mendapatkan tugas untuk membuat

10 kalimat tentang peristiwa menyenangkan sesuai

dengan tema masing-masing kelompok. Siswa

Page 8: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

dalam 1 kelompok di berikan kebebasan untuk

mengerjakan di dalam kelas maupun di luar kelas.

Sehingga ada sebagian siswa yang mengerjakan

dengan sunggug-sungguh dan sebagian yang lain

sibuk bermain-main dengan teman-teman yang lain.

Sedangkan guru mengawasi siswa dari kejauhan.

Siswa diberikan batas waktu agar segera

mengumpulkan hasil pekerjaannya sesuai batas

waktu yang ditentukan untuk segera dinilaikan dan

melanjutkan dengan mata pelajaran BTAQ

(membaca Alquran secara simakan).

Nb: perintah untuk membuat 10 kalimat untuk

menceritakan peristiwa sesuai tema masing-

masing kelompok masih kurang dipahami

siswa bahkan ada siswa yang belum bisa

membedakan antara kalimat dan kata. Ada

siswa yang hanya membuat 2 kalimat, 3

kalimat bahkan ada siswa yang hanya membuat

2 kalimat saja namun di tulis berbaris ke bawah

pada buku tulisnya sehingga membentuk 10

baris. Namun guru tetap memberikan nilai dan

pujian untuk setiap hasil pekerjaan masing-

masing siswa.

3. Metode

pembelajaran

Metode pemeblajaran yang digunanakan:

1) Tanya jawab

2) Diskusi

3) Ceramah

4) Pemberian tugas

4. Penggunaan

bahasa

Guru menggunakan bahasa pengantar bahasa

Indonesia.

5. Penggunaan

waktu

Sesuai jadwal

6. Gerak Guru kelas ada 2 satu guru utama dan satu guru

pendamping. Guru utama ada di depan kelas

Page 9: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

menyajikan pembelajaran sedangkan guru

pendamping membantuk kesulitan belajar siswa.

Guru utama:

1) Berada di depan kelas lebih fokus untuk

menjelaskan materi dan hanya berada di

depan kelas.

2) Sudah melayangkan pandangan ke seluruh

penjuru kelas.

Guru pendamping:

1) Fokus di belakang kelas.

2) Mendekati siswa yang gaduh, siswa yang

belum memahami materi.

7. Cara memotivasi

siswa

Motivasi dengan pemberian poin nilai kelompok

untuk individu cukup efektif untuk menarik

perhatian siswa untuk fokus dalam pembelajaran

meskipun ada sebagian kecil siswa yang terkadang

masih lupa dengan aturan yang sudah disepakati

sehingga nenbuat keributan.

8. Teknik bertanya Pertanyaan sebagian besar bersifat menggali sejauh

mana penguasaan siswa, jika siswa kurang

memahami guru memberikan pertanyaan yang

menuntun siswa ke materi dengan pancingan-

mancingan kata kunci. Sesekali guru menunjuk

siswa untuk menjawab pertanyaan yang di berikan

guru dan ada juga pertanyaan untuk jawaban

serentak.

Setelah materi sebua tersampaikan guru

memberikan pertanyaan yang sifatnya merangkum

untuk mengecek daya ingatan siswa dan tingkat

pemahaman siswa setelah melalui proses

pembelajaran.

9. Teknik

penguasaan kelas

Ada dua guru di kelas sehingga siswa cukup

kondusif meskipun ada sebagian yang berulah

namun tetap dapat dikendalikan dan tidak

Page 10: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

mengganggu siswa lain. Suasana di kelas nampak

santai dan agak bebas tidak menuntuk siswa harus

duduk manis pada kursi masing-masing, selama

aktivitas siswa itu tidak mengganggu dan tidak

menyimpang dari proses pebelajaran.

10. Penggunaan

media

Pada pembelajaran ini tidak ada media.

11. Bentuk dan cara

evaluasi

Evaluasi dengan postest penugasan membuat cerita

pengalaman yang menyenangkan secara

berkelompok namun merupakan tugas individu.

Guru menindaklanjuti hasil pekerjaan siswa dengan

memberikan nilai kapada hasil pekerjaan masing-

masing siswa, meskipun masih ada siswa yang tidak

mengerjakan tugas dan belum mengumpulkan pada

hari itu.

12. Menutup

pelajaran

Pelajaran dilanjutkan dengan BTAQ sehingga

suasana kelas menjadi lebih bebas. Siswa yang

sudah siap setor bacaan kepada guru, yang sudah

selesai boleh melanjutkan dengan makan siang dan

pulang. Sehingga pelajaran tidak ditutup secara

serentak dan waktu pulang siswa tidak bersamaan

tergantung cepat atau tidaknya siswa menyelesaikan

tanggungan tugasnya.

C. Perilaku Siswa

1. Perilaku siswa di

dalam kelas

Sebagian siswa sudah bisa fokus pada pelajaran

terutamauntuk siswa perempuan, hanya sebagian

kecil siswa laki-laki yang masih suka berkeliaran di

dalam kelas.

2. Perilaku siswa di

luar kelas

Siswa cukup sopan dan raman kepada siapapun

yang ada di lingkungan sekolah, budaya senyum,

salam, sapa sudah cukup terbentuk.

D. Kondisi kelas

1. Setting meja kursi Dibuat dalam bentuk kelas klasikal pada umumnya

Page 11: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

Keterangan:

Hitam: papan tulis

Hijau: meja siswa

Biru: meja guru

2. Fasilitas yang ada

di kelas

Di dalam kelas ada:

1) Almari untuk menyumpan buku-buku siswa,

penilaian dan berkas-berkan lain.

2) Ada papan tulis

3) Gambar-gambar penunjang

4) Meja di belakang kelas untuk menaruh

minuman dan bekal siswa.

Di luar kelas:

1) Ada rak tempat sepatu siswa

2) kursi panjang untuk duduk

c. Kelas 3

Hari/ tanggal : Jum’at, 25 oktober 2013

Jam : 09:30-10.45 WIB

Mapel : IPS

Kondisi kelas

Kelas III ini berada di utara ruang guru yang terpisahkan dua ruang kelas (kelas I dan II), Warna

dominan pada kelas III ini adalah hijau. Didinding kelas terpasang berbagai karya siswa, kata-kata

mutiara, dan hasil pekerjaan siswa. Penataan ruang kelas atau bangku siswa berbentuk kotak, meja

guru berada dibelakang dan dekat dengan pintu masuk. Dibagian pojok belakang, ada satu pojok yang

digunakan untuk kegiatan morning motivation dan kegiatan sebelum pembelajaran. Dikelas III ini

diampu oleh dua orang guru, dimana ada guru kelas dan guru pembimbing.

1. PraPembelajaran

Page 12: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

a. Menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran

Ibu guru kelas 3 sudah mempersiapkan ruang pembelajaran dengan mengatur posisi

tempat duduk menjadi skema kotak. Dimana barisan siswa yang berada disisi timur

berhadapan dengan siswa yang berada di sisi barat, barisan siswa yang berada di sisi utara

berhadapan dengan siswa yang ada disisi selatan. Kemudian ada ruang kosong ditengah

yang digunakan guru untuk menjelaskan materi dengan menggunakan papantulis kecil.

Alat untuk kegiatan pembelajaran juga sudah dispersiapkan. Media pembelajaran pada

hari itu adalah lingkungan sekitar, karena pada saat observasi mata pelajaran yang

diajarkan adalah IPS dengan materi Peta.

b. Memeriksa kesiapan siswa

Kesiapan siswa dalam menerima materi pembelajaran akan menentukan hasil yang akan

didapat, hal itu disadari oleh guru maka guru memberikan morning motivation. Morning

motivation ini dilaksanakan dipojok belakang kelas dengan siswa duduk dilantai, siswa

putra didepan dan siswa putri dibelakang. Kegiatan morning motivation ini berupa

menyanyikan lagu-lagu islami, hafalan surat, dan diakhiri dengan sholat Dhuha.

2. Membuka Pembelajaran

a. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan

Seletah kegiatan morning motivation kemudian guru menyampaikan rencana keegiatan

yang akan dilakukan siswa pada hari itu. Pertama adalah pelajaran matematika sampai

jam istirahat, kemudian dilanjutkan dengan IPS setelah istirahat. Dalam pembelajaran IPS

yang akan dilaksanakan pada jam ke 3-4 siswa sudah diberitahu sejak pagi hari bahwa

mereka akan melakukan kegiatan yang menyenangkan, tetapi guru masih merahasiakan

kegiatan apa itu. Hal tersebut akan membuat siswa lebih antusias, penasaran dan lebih

bersemangat saat pembelajaran dimulai.

b. Melakukan apersepsi

Saat pembelajaran matematika, siswa diberi apersepsi dengan menggunakan contoh pada

kegiatan sehari-hari. Karena pada hari itu dengan materi KPK. Kemudian pada saat

pembelajaran IPS, guru memancing siswa dengan menebak kegiatan menyenangkan apa

yang akan dilakukan. Setelah guru memberitahu kegiatannya siswa diajak berkeliling

lingkungan sekolah,siswa nampak senang dan bersemangat.

3. Inti Pembelajaran

Setelah menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran IPS yaitu akan

berkeliling lingkungan sekitar sekolah, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 3-4 orang setiap kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan

LKS kepada masing-masing kelompok yang berisi tugas untuk membuat peta jalur yang

akan dilalui dari pintu gerbang sekolah sampai tujuan utama, dan kembali kesekolah lagi.

Sebelum keluar sekolah, siswa diatur menjadi barisan memanjang dengan dua berbanjar

Page 13: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

kebelakang. Guru memimpin didepan barisan dan observer mengikuti dibarisan belakang

untuk membantu pengkondisian siswa. Kegiatan mengelilingi lingkungan sekolahpun

dimulai. Kegiatan ini dilakukan menuju arah utara sekolah, menyusuri jalan yang ada

disisi sungai yang berjarak kurang lebih 500m dari sekolah. Setelah berjalan menyusuri

jalan yang berada disisi sungai, siwa menyebrangi jembatan dan setelah separuh

perjalana, siswa diminta membuat peta atau jalur yang telah mereka lalui sampai titik

tersebut. Didalam peta atau jalur yang dibuat, siswa harus mencantumkan mata angin,

tempat-tempat penting atau jembatan yang ada. Lokasi untuk siswa mengerjakan

tugasnya ini berada dipinggir sungai, hal ini membuat sebagian siswa nyaman dalam

mengerjakan tugas, namun juga ada beberapa siswa justru bermain sendiri dan tidak

membantu kelompoknya dalam menyelesaikan tugas. Seringkali guru menegur siswa

yang asik bermain sendiri, setelah ditegur siswa diam, saat guru menengok kekelompok

lain siswa itu kembali bermain sendiri.

Setelah diberi waktu 10menit membuat, rombongan melanjutkan perjalanan disisi lain

sungai yang dilalui pada awal perjalanan. Sambil berjalan pulang kesekolah, siswa

diperbolehkan membuat peta atau jalur yang dilalui. Setelah sampai disekolah siswa

langsung memasuki kelas dan tetap berkelompok. Kemudian guru membahas jalur yang

dilalui rombongan, satu persatu kelompok diberikan kesempatan untuk mengutarakan

pendapatnya. Setelah terbahas, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan.

4. Penutup

Dihari itu dalam mata pelajaran IPS tidak ada kegiatan evaluasi atau post tes. Hanya berupa

penarikan kesimpulan kegiatan yang telah dilaksanakan dan dilanjutkan dengan mata

pelajaran lain.

Catatan: Ada hal yang menarik dalam kegiatan pembelajaran matematika, saat ada beberapa siswa

yang mengalami kesulitan guru mendatangi satu persatu. Setelah dijelaskan siswa masih belum

mengerti, siswa diajak kebelakang (pojok motivasi) untuk dijelaskan lebih lanjut. Posisi bimbingan

dipojokbelakang ini berada dilantai, berbeda dengan siswa-siswa yang lain yang duduk dibangkunya

masing-masing. Dalam hal ini, guru benar-benar membimbing siswa sampai ia paham, posisi guru

dalam membimbingpun juga duduk dilantai sama dengan siswa yang dibimbing.

d. Kelas 5 b

Page 14: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

12

3 467

5

8

Hari/ tanggal : Jum’at, 25 oktober 2013

Jam : 07.00-08.45 WIB

Mapel : IPA

Kondisi kelas

Penataan ruang kelas 5B cukup berbeda dengan kelas-kelas yang lain. Kelas yang

didominasi warna hijau ini mempunyai 2 meja guru yang berada di depan di samping papan

tulis dan di belakang kelas. Meja guru yang di samping papan tulis digunakan untuk guru

mapel pada saat mengajar. Sedangkan meja guru yang di belakang kelas digunakan untuk

guru pengampu kelas atau wali kelas saat melakukan kegiatan administrasi kelas.

Di dalam kelas tersedia juga beberapa alat peraga, yaitu alat peraga lapisan tanah,

organ manusia, dan papan bahasa arab. Selain itu, pada dinding belakang kelas disediakan

papan rangkuman materi yang telah dipelajari siswa dalam kurun waktu satu minggu,

rangkuman tersebut ditulis oleh siswa. Ada daftar piket dan bagan alat pencernaan manusia

hasil dari siswa yang ditempel di dinding kelas. Selain itu juga terdapat berbagai hasil

keterampilan dari tanah liat, dan Al-Quran yang ditata rapi di rak belakang.

Keterangan:

1. Papan tulis

2. Meja guru yg mengajar

3. Meja ikhwan

4. Meja ikhwan

5. Meja ikhwan

6. Meja akhwat

7. Meja akhwat

8. Meja wali kelas

Desain ruang kelas 5B

Pembelajaran dikelas dimulai pukul 07.05 WIB, setelah siswa melakukan morning

motivation di halaman sekolah. Untuk kelas 4, 5, dan 6 sudah menggunakan sistem guru

Page 15: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

mapel dan wali kelas. Guru mapel pun berbentuk TIM yang mengajar mapel tertentu di kelas

tertentu. Tugas wali kelas melaksanakan administrasi di kelas dan wali kelas juga merupakan

TIM guru mapel yang mengajar di kelas lain juga.

5. PraPembelajaran

Wali kelas mengkondisikan siswa sambil mengurus administrasi siswa sebelum

pembelajaran dengan guru mapel dimulai. Pelajaran pertama adalah IPA, dan

kebetulan pada saat ada jadwal ulangan IPA. Wali kelas meminta siswa untuk

belajar sebelum ulangan sambil menunggu guru mapel masuk kelas.

6. Membuka Pembelajaran

Guru mapel membuka pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran

pada saat itu, yaitu diadakannya ulangan mata pelajaran IPA. Kemudian guru

melakukan tanya jawab dengan siswa yang berhubungan dengan kesiapan siswa

menghadapi ulangan. Jika ada yang ramai guru meneriaki dengan jargon “Al-

Farisi....” dijawab siswa “siap”.

Kemudian guru memberi waktu siswa 5 menit untuk siswa belajar lagi

mempersiapkan ulangan, karena siswa meminta untuk belajar sebentar.

7. Inti Pembelajaran

Setelah itu guru merapikan tempat duduk siswa untuk mencegah siswa

menyontek, meskipun tidak merubah tata letak meja di kelas. Guru membagikan

soal dan lembar jawab sambil mengajak siswa berbicara yaitu dengan

menanyakan berapa KKM yang diminta siswa dalam ulangan ini. setelah

semuanya siap, siswa mengerjakan dengan tertib, dan guru juga berkeliling kelas

mengawasi siswa.

8. Penutup

Setelah jam ulangan selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban dan

membawa pulang soal untuk belajar dan membahasnya pada hari Selasa. Guru

menutup pembelajaran dengan salam.

D. Kesimpulan hasil observasi

Page 16: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

Kurikulum di SD Salman sama dengan SD Negeri, di SD Salman juga

menggunakan KTSP, hanya saja pengembangannya yang berbeda. SD Salman banyak

mengembangkan muatan-muatan islami seperti adanya mata pelajaran bahasa arab,

tahsin, dan lain-lain disisipkan yang menekankan penanaman kebiasaan hidup islami.

Contoh pembiasaan adalah dalam hal makan, minum, dan ada pembiasaan shalat

dhuha, dan sholat dhuhur berjamaah. Sementara ini SD Salman masih menggunakan

KTSP, untuk ke depannya bila penerapan kurikulum 2013 diwajibkan dari dinas,

maka SD Salman akan mengikuti kebijakan tersebut.

Cara SDIT Salman menangani Anak yang memiliki kebutuhan khusus yaitu

sebelumnya dilakukan ananalisis dulu terhadap anak tersebut. Anak berkebutuhan

khusus, dilihat dari sisi kognitif, sosial dan sikap dicoba analisis sebabnya dengan

komunikasi dengan orang tua. Bila sudah dilakukan stimulus belum mampu, anak

akan di treatment ke psikolog dari universitas UII atau mengundang ahlinya. Untuk

ahli ABK sekolah belum mampu menyediakan tenaga, sekolah berperan menawarkan

kerjasama antara orang tua dengan pihak ahli dari ABK. Yang pernah dialami ada

anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar, interaksi sosial kurang, dan

respon dalam menerima perintah guru lambat.

Program hasil pengembangan kurikulum sekolah yang mengembangkan bakat dan

minat siswa misalnya saja program untuk menumbuhkan minat siswa dalam hal

enterpreuner. namanya program market day. Prgram ini dilaksanakan satu tahun

sekali. Market day dilakukan sehari penuh. Tahun kemarin market day dilakukan

selang-seling (terjadwal) per kelas, karna bila dilaksanakan sekaligus terlalu banyak

jualan sehingga sulit untuk terjual. Selain itu ada program kunjungan edukatif, serta

ada program untuk menumbuhkan minat siswa pada pekerjaan namanya carrier day.

Carier day mengenalkan profesi yang ada kepada siswa dengan mendatangkan

narasumber. untuk menceritakan bagaimana cara meraih profesi tersebut.

Selain itu ada juga program untuk menumbuhkan kedisiplinan ada upacara

bendera, persahat dan outbound. Persahat diikuti kelas 4,5 dan 6. dilakukan satu tahun

sekali. Outbound kelas 1-6 di luar satu tahun sekali. Program unggulan adalah BTAQ,

modelnya kelompok kecil-kecil dan membutuhkan banyak guru, sehingga harus

mengambil dari luar. Sedangkan Qiraati sendiri tidak sembarangan guru boleh

mengajar. Guru yang boleh mengajar adalah guru yang yang sudah memiliki

syahadah. Program, hari senin ada upacara bendera, hari jum'at ada apel di lapangan

Page 17: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

utnnuk kegiatan senam, atau jalan sehat. Sebelum KBM ada program morning

motivation. Morning motivation ini digunakan guru sebagai sarana untuk membangun

motivasi belajar siswa, dan mengkondisikan siswa agar benar-benar siap melakukan

kegiatan pembelajaran pada hari itu.

Evaluasi dilakukan langsung setelah selesai kegiatan. Hasil dari evaluasi

digunakan sebagai patokan untuk pelaksanaan program di waktu selanjutnya. Untuk

evaluasi kegiatan pembelajaran setiap bulan ada kegiatan pertemuan guru kelas

dengan komite kelas. Dalam acara tersebut dilakukan sharing perkembangan

pembelajaran dan sharing perkembangan siswa. Rapat umum dan rapat KKG,

dilakukan dengan SD Salman Jetis, seperti dalam pembahasan UTS. Untuk ujian

nasional, dan Ujian akhir semester mengikuti dinas.

Dahulu ada buku penghubung, akan tetapi sekarang sudah dihilangkan untuk

melatih kemandirian siswa, sekarang menggunakan catatan perkembangan yang

dimiliki oleh guru. Penghapusan buku penghubung ini dilakukan untuk melatih siswa.

Kalau tidak ada buku penghubung siswa jadi tidak merasa semua sudah tercatat oleh

guru, sehingga siswa akan berlatih memperhatikan, dan menyampaikan pesan dari

guru ke orang tua.

Sekolah melatih siswa untuk senantiasa memiliki budaya senyum, sapa, salam,

dan mandiri. Bila ada siswa yang belum memiliki kebiasaan tersebut, siswa

dinasehati, dan diminta untuk mengulangi lagi apa yang ia kerjakan. Misalnya masuk

pintu lupa mengucapkan salam, guru meminta siswa mengulangi masuk pintu dengan

mengucapkan salam sebelumnya.

Ekstrakurikuler yang sifatnya wajib di SDIT Salman Al Farisi adalah pramuka.

Ekstrakurikuler yang lain ada futsal, renang, karate, dan musik. Bidang ilmu ada

bahasa inggris, dan jarimatika. Ekstra ini pelaksanaanya setiap tahun ditawarkan pada

siswa, karna ekstra tergantung pada minat siswa. Setiap tahun program ekstra bisa

berubah-ubah, tergantung ekstra mana yang banyak diminati siswa. Untuk ekstra ada

biaya sendiri, yang ditanggung oleh siswa di luar biaya administrasi umum.

Program yang melibatkan masyarakat ada program Romadhon di sekolah dengan

melaksanakan baksos. Kegiatan itu diisi dengan pembagian paket sembako murah,

ada penyuluhan tentang makanan sehat dan halal serta penyuluhan kesehatan. Tahun

Page 18: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

kemarin dilakukan pembagian paket shodaqoh dari siswa kepada masyarakat sekitar.

Di SDIT Salman Al Farisi ada hari khusus, yaitu hari batik dimana siswa pada

hari itu diwajibkan mengenakan seragam batik sekolah. seragam batik sekolah ini,

dikenakan pada hari kamis. Yang kedua ada, pembiasaan penggunaan bahasa untuk

guru dalam komunikasi keseharian menggunakan bahasa jawa.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

A.M. Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahjo Sumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lampiran

Page 20: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum

Foto Observasi SDIT Salman Al Farisi

Kegiatan Apel pagi (seluruh kelas)

Pembelajaran Kelas III

Pembelajaran di Kelas Vb

Page 21: Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum