laporan observasi lapangan
DESCRIPTION
Blok Bioetik, Humaniora, dan HAMTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
OBSERVASI LAPANGAN
BLOK REPRODUKSI
2011/2012
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5B
Sukri Lakowani 1102070090
Indah Septianry Assad 1102090130
Mila Karmilah 1102090132
Ismail Saleh Bahrun 1102090145
Ika Alfia Juliaty 1102080110
Saaluddin Arsyad 1102090017
Risda Nurfadila 1102090018
Dzul Ikram 1102090108
Andi Fajar Apriani 1102090106
Titin Apriani 1102090086
Andi Rizal Zuhli Doro 1102090034
Maria Ulfa 1102090049
Rizki Ramadhan 1102090063
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR2011
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT dengan berkat dan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan Observasi Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam Blok Reproduksi di
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Laporan ini berisi data-data dan rumusan masalah hasil observasi lapangan kelompok
kami tentang Antenatal Care, Intranatal Care, dan Postnatal Care di RSIA Pertiwi Makassar
Dalam menyelesaikan laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang telah memberikan keterangan, data-data, waktu, tenaga dan pemikiran demi
terselesaikannya laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih lanjut, akan kami
terima dengan senang hati. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Makassar, 12 Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah hal yang fisiologis yang dialami oleh wanita dalam usia reproduksi
yang normal, selama kehamilan itu tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun
kesakitan pada ibu akan janin yang dikandungnya namun penyebabnya suatu komplikasi
maka penanganan secara cepat dan tepat sangat diperlukan guna menyelamatkan ibu dan
janin yang dikandungnya.
Kehamilan membutuhkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu, serta perubahan
sosial didalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi
biasanya sehat dan normal. Maka kehamilan ini merupakan suatu tugas yang tidak biasa bagi
keluarga. Dalam memberikan dukungan pada ibu serta memantau perubahan fisik yang
dialami oleh ibu serta menatalaksanakan setiap kondisi yang dialami oleh ibu.
Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah maka pemikiran
tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu pelayanan dan asuhan antenatal merupakan cara sangar penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal,
ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil mungkin untuk
mendapatkan pelayanan yang tepat dan optimal asuhan antenatal.
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah perubahan-perubahan yang terjadi
pada ibu hamil masih dalam batas normal atau tidak. Oleh karena itu disusunlah laporan
mengenai observasi lapangan Blok Reproduksi ini.
BAB II
ILUSTRASI KASUS
I. ANTENATAL CARE
Trimester III (37 minggu)
Tanggal 10 Desember 2011 Ny. “I” melakukan pemeriksaan. Dari hasil anamnesa
ibu mengeluhkan nyeri perut. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan hasil
keadaan umum ibu baik, ibu dalam masa inpartu fase laten (pembukaan cervix 2 cm),
tekanan darah 120/80 mmHg, BB 66 kg.
Pada pemeriksaan obstetri ditemukan hasil dengan tinggi fundus uteri 3 jari di
bawah Processus Xyphoideus (35cm) ,di fundus uteri terdapat bokong janin,
sebelah kiri perut ibu teraba punggung j a n i n ( P U K I ) , p r e s e n t a s i k e p a l a ,
b a g i a n t e r e n d a h j a n i n s u d a h m a s u k P i n t u A t a s Panggul (PAP), bunyi
denyut jantung janin (DJJ) positif 120x/menit, teratur, punctum maximum terdengar satu
yaitu disebelah kiri bawah pusat ibu. Ibu G1P0A0 hamil 37 minggu. Ibu diberitahu
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ibu diberi konseling
m e n g e n a i t a n d a - t a n d a p e r s a l i n a n , ibu dianjurkan banyak berjalan dan tidak
berkuat sebelum pembukaan cervix sempurna.
II. INTRANATAL CARE
Tanggal 10 Desember 2011
Seorang wanita usia 30 tahun GIIIPIIA0 datang ke RSIA Pertiwi dengan keluhan
nyeri perut tembus ke belakang sejak tadi pagi. Riwayat ANC >4 kali, riwayat hipertensi
(-), DM (-), Asma (-), Alergi (-).
Kala I
I b u m e n g e l u h m u l e s - m u l e s d a n t i b a d i R S I A p u k u l 0 8 . 0 0 . Keadaaan
umum ibu baik, kesadaran compos mentis, status emosional baik, tekanan darah 100/70
mmHG, suhu tubuh 36,50 C, nadi 80 X/mnt, pernafasan 18x/mnt. Pada pemeriksaan
obstetrik ditemukan hasil dengan tinggi fundus uteri 33 cm, situs memanjang. Tinggi
fundus uteri teraba bokong janin, presentasi kepala, bagian terendah teraba
kepala janin denagn penurunan 4/5 bagian.. bunyi denyut jantung janin positif
148x/menit, teratur, punctum maksimum terdengan satu yaitu disebelah kiri dibawah
pusat ibu. Dari hasil pemeriksaan dapat dianalisa ibu GIIIPIIA0 partus kala I fase laten,
His 3x10 durasi 30-35 detik, p a s i e n d i p e r s i a p k a n u n t u k p e r s a l i n a n normal,
dilakukan pemantauan his dan denyut jantung janin tiap 30 menit, tanda-
tanda vital dan pemeriksaan dalam tiap 4 jam. Saat memasuki fase aktif, ketuban pecah
spontan warna putih keruh disertai pelepasan lendir dan darah, dan bau yang
khas, d i l a k u k a n p e m e r i k s a a n d a l a m d e n g a n h a s i p e m b u k a a n 4 c m .
Kala II
Pukul 11.50 ibu mengatakan ingin meneran. Tanpak tanda-tanda kala II dan
pengeluaran darah lendir yang semakin banyak, pasien didampingi dan
dipimpin meneran. His 4x10 menit durasi 40-45 detik , DJJ 140x/menit,
pembukaan lengkap 10 cm, bagian terbawah kepala. Hodge IV Ubun-ubun
kecil. Pukul 12.07 lahir bayi secara spontan dengan jenis kelamin perempuan dengan
presentasi belakang kepala dengan berat badan 3000 gram, dan panjang badan 49 cm,
n i l a i a p g a r 8 / 1 0 . s e g e r a s e t e l a h l a h i r , segera dibersihkan jalan nafas dan
segera diletakkan diatas perut ibu.
Kala III
Ibu mengeluh mules dam merasa lelah. Fundus uteri 1 jari dibawah
pusat,kontraksi uterus baik, plasenta lahir pukul 12.15 secara spontan, kesan
lengkap, dengan panjang tali pusat 50 cm. Perdarahan ± 100 cc,dan dilakukan
PTT (Peregangan Talipusat Terkendali) . Perineum robek tingkat II bekas
episiotomi dilakukan hecting dengan menggunakan benang chromic.
Kala IV
14.15 WIB Ibu tanpak kelelahan, jumlah perdarahan total ± 100 cc, keadaan umum ibu
baik, tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik, His 4x10 menit
durasi 40-45 detik, konsistensi uterus keras, dapat dianalisa ibu PIIIA0 kala
IV. Ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan menyusui bayinya
sesering mungkin.
III. POSTNATAL CARE
Seorang Ibu umur 23 tahun G1P0A0 MRS tanggal 9/12/2011 jam
19.45 dengan nyeri perut tembus ke belakang. Partus pukul 12.27 pada
tanggal 10/12/2011. Pada tanggal 11/12/2011, 1 hari post partum, pasien
mengeluhkan nyeri pada area episiotomi. Keadaan umum ibu baik,kesadaran
compos mentis. Tanda vital didapatkan TD110/80 mmHg, nadi : 80x per
menit, pernapasan : 22x per menit, suhu : 36,5 ◦C, lokia kruenta (+), ASI
(+), BAK (+), BAB (-), TFU 2-3 jari di bawah umbilikus. Terdapat luka
episiotomy bersih dan kering.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Kehamilan (graviditas) adalah masa yang dimulai dengan konsepsi (perbuahan) dan
berakhir dengan permulaan persalinan.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai jalan lahir, lama hamil
normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari, yang dihitung dari HPHT.
2. Klasifikasi kehamilan
a. Trimester I. Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Timester II. Dari bulan ke-4 sampai 6 bulan
c. Trimester III. Dari bulan ke-7 sampai 9 bulan
3. Penyebab terjadinya kehamilan
Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek, sebagai berikut:
a. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-
apung dalam vitelus diligkari zona pelusida atau korona radiata.
b. Spermatogoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nukleus), leher yang menghubungkan kepala dan bagian ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu
sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 mingu)
dan lebih dari 300 hari (42 minggu). Kehamilan 37-42 minggu disebut aterm, bila
lebih dari 42 minggu disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan 28-36
minggu (prematur).
4. Tanda dan gejala kehamilan
a. Tanda diduga hamil
Amenorchea
Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Ngidam
Sinkope/pingsan
Payudara tegang
Miksi
Konstipasi/obstipasi
Pigmentasi kulit
Epulis
Penampakan pembuluh darah vena
b. Tanda tidak pasti
Rahim membesar, sesuai UK
Pada pemeriksaan dalam ditemukan:
- Tanda hegar : perlunakan ismush
- Tanda goodel : perlunakan serviks
- Tanda chadwick : warna keunguan
- Tanda piscasek : pembesaran perut yang asimetris
- Braxton hick : kontraksi karena peningkatan actomysin pada usia
kehamilan 8 minggu
- Teraba ballotemen
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif, sebagian kemungkinan positif
atau palsu
c. Tanda pasti
Gerakan janin dalam rahim
Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoschope mekanik, alat kardiotograf dan dopler
- Dilihat dengan ultrasonografi
- Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka
janin.
5. Batasan usia kehamilan
a. Kehamilan sampai 22 minggu dengan berat janin 500 gr disebut abortus.
b. Kehamilan berumur 22-28 minggu dengan berat janin 500-1000 gr disebut imatur.
c. Kehamilan berumur 28-37 minggu dengan berat janin 1000-2500 gr disebut
prematur.
d. Kehamilan berumur 37-42 minggu dengan berat janin lebih dari 2500 gr disebut
aterm.
e. Kehamilan berumur lebih dari 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post
date atau serotinus.
6. Perubahan fisiologis pada masa kehamilan
a. Sistem reproduksi
Uterus
Uterus bertambah besar dari semula yang beratnya 30 gr menjadi 1000 gr.
Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-otot rahim, esterogen dan
progesteron mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan maupun fungsi
uterus
Serviks
Serviks menjadi lunak 8 minggu karena meningkatnya vaskularisasi, oedema,
dan hiperplasi dan kelenjar serviks. Pada akhir kehamilan memproduksi mucus
dengan sedikit darah (blood show).
Ovarium
Sebelum kehamilan, ovarium tidak memproduksi sel telur, korpus luteum tetap
memproduksi hormon (kehamilan 10-12 minggu).
Vagina
Esterogen menyebabkan mukosa vagina lebih gelap, sekresi vagina berlebihan,
karena darah ke vagina berlebihan maka disebut chadwick sign.
Payudara
Adanya peningkatan esterogen dan progesteron sehingga payudara membesar
siap untuk laktasi, timbul tanda kehitaman, putting lebih kencang, areola lebih
besar diameternya menjaid 5-6 cm, folikel montgomery melebar dan timubl
strie, kolostrum keluar pada bulan kedua – keempat.
Sistem pernafasan
Secara umum perubahan pernafasan pada ibu hamil disebabkan oleh efek
mekanik dari unsur yang membesar, meningkatnya kebutuhan O2 total dan efek
rangsangan oleh progesteron. Konsumsi kebutuhan O2 meningkat 15-20%
volume udara pernafasan meningkat sampai 30-40 x/menit.
b. Sistem gastrointestinal
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan:
Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi sakit/pusing kepala terutama pada pagi hari yang disebut “morning
sickness”
Muntah berlebih sehingga menganggu kehidupan sehari-hari yang disebut
“hiperemesis gravidarum”.
Progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi.
c. Sistem urinaria
Disebabkan oleh faktor nominal dan mekanis. Perubahan ini menimbulkan
permasalahan urinaria. Meskipun aliran darah ke ginjal meningkat, urine tambah
tidak diproduksi karena terjadinya peningkatan retensi Na dan air.
d. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar esterogen yang tinggi akan
meningkatan sekresi msit (me hophore stimulating hormon) yang akibatnya
bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi ini berkurang
setelah melahirkan.
e. Sistem skeleton dan persendian
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan terhadap titik pusat daya tarik
bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah untuk
mengimbangi pembesaran abdomen yang disebut “lordosis”. Jaringan ikat pada
persendian panggul akan melunak dalam persiapan untuk persalinan, morbilitas dan
persendian sakro iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul menjadi lebih
besar.
f. Sistem metabolisme
Laju metabolisme basal pada wanita dalam paruh kedua kehamilan meningkat 15-
25 % daripada nilai normal sehingga masukkan diet harus cukup untuk mengatasi
aktivitas fisiologis tambahan ini.
g. Sistem kardiovaskular
Volume darah selama hamil akan meningkat sebanyak 40-50% untuk memenuhi
kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan curah jantung akibat peningkatan
volume darah dan daya pembekuan mengalami sedikit peningkatan.
2.2 Konsep Dasar ANC
a. Definisi
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukkan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim/pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
b. Tujuan asuhan ANC
1. Tujuan umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai dengan
kebutuhan sehingga kehamilan berjalan normal dan melahirkan bayi yang sehat
2. Tujuan khusus
Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat pada
kehamilan, persalinan dan nifas
Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi dan aspek KB
Menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
c. Standar minimal ANC
1. Timbang dan TB
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur TFU
4. Imunisasi TT
5. Pemberian tablet Fe
6. Test PMS
7. Temu wicara
d. Standart minimal kunjungan ANC
Selama hamil bumil memerlukan minimal 4x kunjungan selama:
Kunjungan Waktu Informais Penting
Trimester
I
Trimester
II
Trimester
III
Trimester
III
Sebelum
minggu ke-14
Sebelum
minggu ke-28
(14-28 minggu)
Antara minggu
ke 28-36
Setelah minggu
ke-36
Membangun hubungan saling percaya
antara petugas dan bumil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia kurang zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan, dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan
khusus mengenai preeklamsia
Sama seperti di atas, ditambah palpasi
abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak
bayi yang tidak normal, atau kondisi lain
yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
2.3 Konsep Dasar INC
a. Definisi
Persalinan ( partus ) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalu vagina ke dunia luar atau proses pengeluaran hasil konsepsi
( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
Persalinan anjuran adalah yaitu hubungan dengan tuanya umur kehamilan dan berat
badan bayi yang dilahirkan dikenal beberapa istilah.
Abortus : Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22
minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
Partus immaturus : Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan
28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gr dan 1000 gr.
Partus prematurus : Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan
37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gr dan 2500 gr.
Partus maturus atau partus aterm : Pengeluaran buah kehamilan antara 37
minggu dan 42 mingg minggu atau bayi dengan berat badan antara 2500
gr dan lebih.
Partus postmaturus atau partus serotinus : Pengeluaran buah kehamilan
setelah kehamilan 42 minggu.
b. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah
merupakan teori-teori yang kompleks, antara lain :
1. Teori penurunan hormon : selama kehamilan terdapat keseimbangan antara
progesteren dan estrogen di dalam darah, tetapi 1-2 minggu sebelum partus
mulai terjadi penurunan kadar, hormon estrogen, dan progesteron. Progesteron
bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun,
2. Teori placenta menjadi tua : Placenta yang menjadi tua akan menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan progerteron yang menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim: Semakin tuanya kehamilan, rahim akan menjadi besar
dan merenggang sehingga menyebabkan istemia otot-otot rahim yang
mengganggu sirkulasi utero placenta.
4. Teori iritasi mekanik : Di belakang servik terletak ganglion servikale ( fleksus
franker hauses ). Bila ganglion ini di geser dan di tekan, misalnya oleh kepala
janin, akan timbul kontraksi uterus.
5. Teori prostagladin : Kadar prostaggladin dalam kehamilan dari minggu ke 15
h9ngga ater meningkat, lebih-lebih sewaktu partus.
6. Induksi partus : Partus dapat pula di timbulkan dengan jalan :
Ganglion laminaria : Beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang Fleksus Frankemhauser.
Amniotomi : Pemecahan ketuban.
Oksitosin drip : Pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.
Dalam pengadakan induksi persalinan perlu di perhatikan bahwa servik
sudah matang ( servik sudah pendek dan lembek ) dan kanalis servikalis terbuka
untuk satu jari.
c. Tanda-tanda Permulaan persalinan
Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa mingu sebelumnya wanita
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang di sebut kala pendahuluan
(preparatomy stage of labor ). Ini memberikan tanda sebagai berikut :
1. Ligtening atau settinga atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multigravida tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih tebal, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing ( polisuria ) karena kandung kencing
tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus, kadang-kadang di sebut “ false labor pains “
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah ( bloody show ).
d. Tanda-tanda inpartu
Gejala persalinan sebagai berikut :
1. Kekuatan his makin lama makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
2. Dapat terjadi pengeluaran :
Pengeluaran lendir
Lendir bercampur darah
Dapat di sertai ketuban pecah
3. Pada pemeriksaan dalam di jumpai perubahan serviks :
Perlunakan serviks
Pendataran serviks
Terjadi pembukaan serviks
e. Fakror-faktor penting dalam persalinan
1. Power
His ( kontraksi oto rahim )
Kontraksi otot dinding
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
2. Passanger
Janin dan placenta
3. Passage
Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
4. Penolong
f. Kala persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
Kala I ( kala pembukaan )
Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap.
Inpartu ( partus dimulai ) di tandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effiment). Darah
beasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekiter servikalis karena servik mendatar
dan terbuka.
Kala pembukaan di bagi atas 2 fase, yaitu :
1. Fase laten : Dimana pembukaan serviks, berlangsung lambat, sampai pembukaan 3
cm, berlangsung 7-8 jam.
2. Fase aktif : Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 subfase :
Periode akselerasi : Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
Periode dilatasi maksimal (steady): Selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat menjadi 9 cm.
Periode deselerasi : Berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.
Perbedaan Primigravida dan Multigravida
Primigravida Multigravida
Serviks mendatar (efficement) dulu
baru dilatasi
Berlangsung 13-14 jam
Mendatar dan membuka bisa
bersamaan
Berlangsung 6-7 jam
Kala II ( kala pengeluaran janin )
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena
biasanya dalan hal ini kepala janin sudah masuk ruang panggul, maka pada his di rasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflekturus menimbulkan rasa
mengedan.wanita merasa pula tekanan pada rektum dan hendak buang air besar.
Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva pada waktu
his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar
hisdan kekuatan mengedan maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksipito di
bawah sympisis dan dahi, muka,dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar,
his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada Primigravida kala II
berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multigravida rata-rata 0,5 jam.
Kala III ( kala pengeluaran uri )
Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus
uteri setinggi pusat, dan berisi placenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat
kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15 menit, seluruh
placenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh placenta di sertai dengan
pengeluaran darah, kira-kira 200 cc.
Kala IV ( mulai lahirnya uri selama 1-2 jam)
adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.
Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :
Primi Multi
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
2.4 Konsep Dasar PNC
a. Definisi
Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
b. Perubahan Fisiologis dalam Masa Nifas
1. Involusi uterus
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan
relaksasi otot-otot. Fundus uteri 3 jari di bawah pusat, selama 2 hari berikutnya
besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari uterus mengecil dengan
cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar. Involusi terjadi karena
masing-masing sel menjadi lebih kecil, cytoplasmanya yang berlebihan di buang.
Involusi di sebabkan oleh proses autoksis, zat protein dinding rahim di pecah, di
absorbsi, dan di buang dengan air kencing.
2. Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan besar,
tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak tangan. Pada permulaan nifas plasenta
mengandung pembuluh darah besar yang yang tersumbat oleh trombos. Biasanya
luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut. Tetapi luka bekas plasentanya
tidak meninggalkan parut. Hal ini di sebabkan karena luka di lepaskan dari
dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di tambah permukaan luka.
3. Perubahan pembuluh darah
Dalam kehamilan,uterus banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi
karena setelah persalinan tidak di perlukan lagi peredaran darah yang banyak maka
arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
4. Perubahan pada servik dan vagina
Beberapa hari setelah persalian, ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-
pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. pada
servik terbentuk sel-sel otot baru hipersalifasiini dan karena terakhir retraksi dari
serviks, robekan serviks manjadi sembuh. Walaupun begitu setelah involusi selesai
ostium eksternum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil. Pada umumnya
ostium eksternum lebih besar dan ada retak-retak dan robekan-robakan pada
pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya. Vagina yang sangat regang waktu
persalinan lambat laun mencapai ukuran-ukurannya yang normal pada minggu ke-
3 pada masa nifas rugae mulai tampak kembali.
5. Dinding perut dan peritoneum
Setelah persalinan dinding perut longgar karena di regang begitu lama, tetapi pulih
kembali dalam 6 minggu.
6. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobus yang terletak terpisah satu sama
lain oleh jaringan lemas. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini.
Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobus mempunyai saluran halus untuk
mengalirkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus yang memusat menuju
puting susu, dimana masing-masing bermuara. Keadaan buah dada pada 2 hari
pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu itu buah dada
belum mengandung susu melainkan colostrums ysng di keluarkan dengan memijat
areola mamae.
7. Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
- Lochea rubra. Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
vernik kaseosa, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
- Lochea sanguinolenta. Berisi darah berwarna merah kuning dan lender, hari ke
3-7 persalinan.
- Lochea serosa. Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
- Lochea alba. Cairan putih selama 2 minggu.
c. Perubahan Sistem Tubuh Lainnya
1. Suhu badan
Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5C dari keadaan normal.
Tetapi tidak lebih dari 39C sesudah 12 jam pertama setelah melahirkan.
Umumnya suhu badan kembali normal, bila lebih dari 38C kemungkinan terjadi
infeksi.
2. Nadi
Nadi umumnya 60-80 x/menit dan segera setelah partus dapat terjadi takikardi.
Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada perdarahan
berlebihan / penyakit jantung. Pada nifas umumnya denyut nadi lebih labil di
banding suhu badan.
3. Sistem perkemihan dan buang air besar
Miksi harus secepatnya dapat dilakukan sendiri. Bila kandung kemih penuh dapat
dilakukan kateterisasi untuk mengistirahatkan kandung kencing sehingga
kelancaran kedua sistem tersebut berlangsung dengan baik, BAB harus dilakukan
setelah 2 hari PP.
4. Sistem musculoskeletal
- Terjadi penuruna tonus otot secara bertahap.
- Kelainan bayi sering menimbulkan trauma musculo pubococygealdan
sfingter mayor pubis.
- Pada 24 jam PP terjadi nyeri, lemah pada kaki karena ketegangan otot dan
penggunan tenaga.
5. Sistem karsiovaskuler
- Secara bertahap akan kembali normal karena cardiac output setelah 2-9 hari
akan kembali seperti sebelum hamil.
- Setelah 1 minggu PP volume darah akan kembali stabil.
d. Perubahan Psikologis
1. Peran sebagai ibu
- Teori Reva Rubin
Penekanan teori Rubin pada pencapain peran ibu. Seorang ibu / wanita
membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-
latihan. Pencapain peran ibu di mulai selama hamil sampai 6 bulan setelah
persalinan.
- Teori Ramonat T Marcer
Penekanan pada stress ante partum dan pencapaian peran ibu. Menjadi
seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan pengenalan yang lengkap tentang diri sendiri. Ada beberapa
tahap dalam pelaksanaan peran ibu:
1. Antisipatori
Yaitu masa sebelum menjadi ibu, penyesuaian social dan psikologi
terhadap peran barunya dengan mempelajari apa yang di butuhkan
untuk menjadi seorang ibu.
2. Formal
Yaitu dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu.
3. Informal
Yaitu ibu mampu menemukan jalan yang baik untuk melaksanakan
peran seorang ibu.
4. Personal
Yaitu wanita yang telah mahir dalam melaksanakan perannya.
e. Program Kebijakan Teknis
Paling sedikit 4x kunjngan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi dan
untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah.
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6-8 jam setelah
persalinan
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu / salah satu
anggota keluarga, bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermi.
2 6 hari setelah
persalinan
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal,
uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus,
tidak ada perdarahan abnormall, dan tidak ada
bau.
2. Mwnilai adanya tanda-tanda demam, infeksi,
perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan,
cairan, dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.
3 2 minggu
setelah
persalinan
1. Sama seperti kunjungan ke-2
2. Menenyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ibu dan bayi alami.
4 6 minggu
setelah
persalinan
1. Memberikan konseling untuk program KB
secara dini.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. ANTENATAL CARE
1. PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2011
Jam : 11.45 WITA
Tempat : RSIA PERTIWI
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “ I ”
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Tidung IV no.69
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini merupakan hamil yang pertama, usia kehamilan 9 bulan, merasa
nyeri perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir, dan ingin kontrol ulang
untuk memeriksakan kehamilan Riwayat Haid
Menarche : -
Siklus haid : -
Lama haid : -
Banyak haid : -
Disminore : -
HPHT : 24-03-2011
3. Riwayat Pernikahan
Menikah : 1 kali
Usia menikah : 20 tahun
Lama menikah : 1 tahun
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun (seperti hipertensi,
kanker serviks, kanker payudara), penyakit menahun seperti jantung, dan penyakit
menular (seperti TBC, hepatitis).
5. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun yakni hipertensi. Dan
tidak ada didalam keluarganya yang menderita penyakit penyakit menahun seperti
jantung, dan penyakit menular (seperti TBC, hepatitis).
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun (seperti
hipertensi, kanker, DM), penyakit menahun seperti jantung, penyakit menular
(seperti TBC, hepatitis dan IMS) dan riwayat kehamilan kembar.
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ibu menyatakan ini merupakan anak yang pertama dan tidak pernah mengalami
keguguran.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu ANC 1x
Trimester II : Ibu ANC 1x
Dari hasil anamnesis diketahui ibu pernah vaksin TT 2 x
sebelumnya
Trimester III : Ibu ANC 1x di RSIA PERTIWI. Ibu mengeluhkan nyeri perut
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan metode kontrasepsi.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a.Nutrisi
Sebelum hamil : -
Selama hamil : -
b. Pola Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah sehari-hari (memasak,
mencuci, menyapu)
Saat hamil : Ibu mengatakan mengurangi aktivitas melakukan pekerjaan
rumah
c.Istirahat
Sebelum hamil : -
Saat hamil : -
d. Eliminasi
Sebelum hamil : -
Saat hamil : BAK 8-9x sehari, warna kuning kecoklatan, bau khas
amoniak.
e.Personal Hygiene
Ibu mengatakan ganti celana dalam tiap pagi dan sore, dan mandi 2x sehari.
11. Riwayat Psikologi, Sosial, Budaya dan Spiritual
a. Psikologi
Ibu menerima kahamilan ini dengan senang, suami dan keluarga juga
mendukung kehamilannya.
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu, suami dan keluarga baik-baik saja.
c. Budaya
Ibu mengatakan di dalam adatnya berlaku kebiasaan selamatan ibu hamil.
d. Spiritual
Ibu mengatakan beragama islam.
12. Pola kebiasaan lain
Ibu tidak merokok, minum jamu / obat
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,80 C
RR : 20x/menit
TB : 159 cm
BB : saat hamil 64 kg, sebelum hamil -
LILA : -
TP : 31-12-2011
2. Pemeriksaan fisik
a.Inspeksi
Rabut : hitam, bersih, tidak rontok.
Kepala : tidak ada luka pada kepala..
Muka : tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret.
Mulut : simetris, tidak pucat, tidak kering.
Telinga : simetris, tidak ada gangguan pendengaran,
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar tyroid.
Dada : tidak ada refraksi dinding dada.
Mamae : payudara membesar, putting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mamae, colostrum belum keluar
Abdoment : membesar sesuai UK, ada luka bekas operasi Appendicitis (5
tahun lalu), terdapat strie lividae dan linea nigra, ada kontraksi
pada fundus uteri
Genetalia : tidak ada varises, tidak ada keputihan, tidak ada kelainan
pembukaan cervix uteri 2 cm ( inpartu kala 1 fase laten)
Ekstremitas : atas : tidak oedema, tidak sianosis.
Bawah : tidak oedema, tidak ada varises
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelanjar tyroid, kelenjar limfe dan
bendungan vena jugularis.
Mamae : tidak ada nyeri tekan, colostum belum keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU 2-3 jari di bawah Processus Xyphoideus dan
TFU 37 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting
LP 84 cm, TBJ 3108 gram
Leopold II : Teraba panjang, keras dibagian kiri perut ibu (PUKI).
Leopold III : Bagian bawah teraba keras, bulat, melenting, sudah masuk PAP.
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP, perlimaan 4/5
Ekstrimitas : Atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema
c.Auskultasi
Abdomen : DJJ (+) 130 x/menit.
d. Perkusi
Ekstrimitas : reflek patella +/+
3. Pemeriksaan Panggul
a. Distansia Spinarum : -
b. Distansia Kristarum : -
c. Konjugata Eksterna : -
d. Lingkar panggul luar : -
4. Pemeriksaan Penunjang (USG)
a.Gravid tunggal, hidup
b. AFI : 9,8
c.Placenta : corpus anterior
d. Kehamilan : 37 minggu
e.EFW : 3427 gr
5.Pemeriksaan Tambahan (Laboratorium)
a.Hb : 10,5 gr%
b. WBC : 9800 /mm
c.RBC : 3,8 jt /mm
d. Ht : 31,9 %
e.Platelet : 237.000
f. CT : 7.05
g. BT : 3.00
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS DAN MASALAH
Dx : GI P0 A0 UK 37 minggu janin tunggal, hidup, letkep, intrauterine
Ds : Ibu mengatakan ini merupakan hamil yang pertama, usia kehamilan 9 bulan,
mengeluhkan nyeri perut tembus kebelakan disertai lendir dan ingin kontrol ulang
untuk memeriksakan kehamilan
Do : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,80 C
RR : 20x/menit
TB : 159 cm
BB : saat hamil 64 kg, sebelum hamil -
LILA : -
TP : 31-12-2011
Pemeriksaan fisik
a.Inspeksi
Mamae : simetris, payudara membesar, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mamae
Abdomen : membesar sesuai UK, bekas operasi Appendicitis, kontraksi pada
fundus uteri
b. Palpasi
Payudara : tidak ada nyeri tekan, colostum belum keluar.
Abdoment : TFU 3 jari dibawah Proceccus Xyphoideus dan panjang 35 cm,
PUKI, letkep
c.Auskultasi
Abdoment : DJJ (+) 130 x/menit
d. Perkusi :
Ekstrimitas : reflek patella +/+
Pemeriksaan Panggul
a. Distansia Spinarum : -
b. Distansia Kristarum : -
c. Konjugata Eksterna : -
d. Lingkar panggul luar : -
Pemeriksaan Penunjang (USG)
a. Gravid tunggal, hidup
b. AFI : 9,8
c. Placenta : corpus anterior
d. Kehamilan : 37 minggu
e. EFW : 3427 gr
Pemeriksaan Tambahan (Laboratorium)
a. Hb : 10,5 gr%
b. WBC : 9800 /mm
c. RBC : 3,8 jt /mm
d. Ht : 31,9 %
e. Platelet : 237.000
f. CT : 7.05
g. BT : 3.00
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS DAN MASALAH POTENSIAL
Ibu dalam proses inpartu kala I fase laten (pembukaan 2 cm)
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
–
5. INTERVENSI
Dx : GI P0 A0 UK 37 minggu janin tunggal, hidup, letkep, intrauterine kehamilan
normal.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan normal
hingga tiba waktu persalinan tiba
KH :
a. Pada Ibu
- TTV normal
- TFU sesuai UK
- Kepala sudah masuk PAP
b. Pada Janin
- DJJ normal (100-160 x/menit)
- Janin bergerak aktif
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin saat ini
R/ Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini serta mengetahui perkembangan
kehamilanya
2. Beritahu tentang tanda-tanda persalinan
R/ Untuk menambah pengetahuan dan tindakan yang harus dilakukan
3. Anjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi yang dianjurkan
R/ Untuk proses inpartu kala 2
4. Anjurkan ibu dan keluarga untuk mempersiapkan hal yang diperlukan saat persalinan
R/ Untuk mempersiapkan diri bila persalinan terjadi
5. Anjurkan ibu untuk sering mobilisasi
R/ Untuk membantu kepala masuk ke PAP
6. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10 Desember 2011
Jam : 11.45 WITA
Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi ibu dan janin berdasarkan hasil pemeriksaan
bahwa kondisi ibu dan janin baik, hal ini terbukti dari hasil pemriksaan tekanan darah
normal, sedangkan pada janin terdengar jelas bunyi jantung normal dan pembesaran
perutnya sesuai usia kehamilan dan sekarang dalam masa inpartu, fase laten
(pembukaan 2 cm)
2. Memberikan terapi sesuai sesuai advice
-
3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
a. Adanya kontraksi/his yang kuat, sering dan teratur
b. Keluar lendir bercampur darah
c. Terkadang ketuban pecah spontan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan
5. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat
persalinan
a. Pakaian bersih ibu dan bayi
b. Kendaraan yang bisa digunakan untuk bersalin sewaktu-waktu
c. Biaya persalinan
d. Tempat bersalin
6. Menganjurkan ibu untuk sering mobilisasi (berjalan-jalan)
7. EVALUASI
Tgl : 10 Desember 2011
Jam : 11.45 WIB
Dx : GI P0 A0 UK 37 minggu janin tunggal, hidup, letkep, intrauterine
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan
O : Ibu mengangguk-anggukkan kepala saat diberikan penjelasan
A : GI P0 A0 UK 37 minggu janin tunggal, hidup, letkep, intrauterine
P : Anjurkan ibu untuk berjalan dan tidak berkuat sebelum pembukaan lengkap
II. INTRANATAL CARE
1. PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2011
Jam : 11.45 WITA
Tempat : RSIA PERTIWI
A Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “ H ”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : -
2) Keluhan Utama
Ibu merasa nyeri perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir dan darah.
B Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,50 C
RR : 18x/menit
TB : -
BB : -
LILA : -
TP : -
2. Pemeriksaan Luar :
Situs memanjang
bagian terbawah kepala
Perlimaan 4/5,
His : 3x10 durasi 30-35 detik,
DJJ : 148x/menit,
TBJ : 33 x 91 = 3003 gram.
3. Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan 4 cm
Pelepasan darah (+)dan lendir (+).
Bagian terendah kepala
Panggul kesan cukup
2 PROSES PERSALINAN
1. Kala I
Ibu MRS dengan nyeri perut tembus ke belakang sejak pukul 08.00, pelepasan
lendir(+)darah (+),air(-)
a. Pada pemeriksaan fisis diperoleh :
- KU : Compos Mentis
- Tensi : 100/70mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Pernapasan : 18x/menit
- Suhu : 36,5 C
b. Pemeriksaan Luar :
- Situs memanjang, bagian terbawah kepala,
- Perlimaan 4/5,
- His 3x10 durasi 30-35 detik,
- DJJ 148x/menit,
- TBJ = 33x91 = 3003 gram.
c. Pemeriksaan Dalam :
- Pembukaan 4 cm
- Pelepasan darah (+)dan lendir (+)
- Bagian terendah kepala
- Panggul kesan cukup
- V/V intak
- Portio lunak, sedang
- Ketuban (-)
- UUK
- Penurunan : H. I
- Bag. Terdepan : Kepala
Diagnosis : inpartu kala 1 fase aktif
2. Kala II
Pada pukul 11.50, Ibu dipimpin meneran
- His 4x10 menit durasi 40-45 detik
- DJJ 140x/menit
- Pembukaan lengkap 10 cm
- Bagian terbawah kepala
- Hodge IV Ubun-ubun kecil
- Vagina / Vulva : tdk ada kelainan
- Porsio melesap
- Gravid aterm inpartu kala II
- bag.terdepan : kepala
- UUK
- Penurunan Hodge IV
- Panggul dalam kesan cukup
- Pelepasan lendir (+) dan darah (+), air (-)
- Ketuban (-) pecah spontan
Diagnosis : Inpartu kala 2
Pada pukul 12.07, dengan His adekuat dan kekuatan Ibu lahirlah bayi :
- JK : Perempuan
- BB : 3000 gr
- PB : 49 cm
- Apgar score : 8/10
- Tindakan :
- PPN
- Bersihkan jalan napas
- Cek TFU
- Injeksi oksi 1 ampul/ IV
- Jepit, potong, ikat dan rawat tali pusat
3 Kala III
Pada pukul 12.15, dilakukan PTT
- Pendarahan : ± 100 ml
- Placenta kotiledon dan selaput ketuban lahir dengan lengkap
- Tali pusat putih, berpilin, panjang 50 cm
- Perineum ruptur stadium 2
4. Kala IV
Pukul 14. 15 (2 jam post partum)
- KU : Baik
- TFU : Setinggi umbilikus
JAM
KEWAKTU TD NADI SUHU NAPAS
TINGGI FUNDUS
UTERUS
KONTRAKSI
UTERUS
KANDUNG
KEMIH
1 12.30. 110/70 80 X 36,50C 18X Setinggi pusat baik Kosong
kosong
kosong
kosong
kosong
kosong
kosong
12.45 110/70 80 X 36,50C 18X Setinggi pusat baik
13.00 110/70 80 X 36,50C 18X Setinggi pusat baik
13.15 110/70 80 X 36,50C 18X Setinggi pusat baik
2 13.30 110/70 80 X 36,50C 18X Setinggi pusat baik
13.45
14.00
14.15
110/70
110/70
110/70
80 X
80X
80X
36,50C
36,50 C
36.50 C
18X
18X
18X
Setinggi pusat
Setinggi pusat
Setinggi pusat
Baik
Baik
baik
- His 4x10 menit durasi 40-45 detik
III. POSTNATAL CARE
1. PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Minggu, 11 Desember 2011
Jam : 10.15 WITA
Tempat : RSIA PERTIWI
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “ H ”
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : -
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluhkan nyeri pada area post-episiotomi. Ini merupakan kelahiran yang
pertama, persalinan normal, dan ingin kontrol ulang untuk memeriksakan kesehatan
post partum
Ukutan uterus : 2-3 jari dubawah umbilikus
Lokia : lokia kruenta (agak hitam)
Pengeluaran ASI: Lancar (langsung keluar)
Miksi : Lancar
BAB : Belum BAB
Sphincter ani : Baik (sphincter mencekik)
Persalinan : 10-12-2011
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Post partum hari pertama. TFU 2-3 jari di bawah umbilicus, terasa nyeri pada area
post-episiotomi. Ibu mengatakan belum buang air besar (BAB) sejak partus.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat rupture perineum derajat 2.
5. Riwayat kesehatan keluarga
-
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ibu menyatakan ini merupakan anak yang pertama, persalinan normal, lokia kruenta
(+)
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak menggunakan metode kontrasepsi.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Sebelum partus : -
Setelah partus : -
Pola Aktifitas
Sebelum partus : Ibu melakukan pekerjaan rumah sehari-hari (memasak,
mencuci, menyapu)
Setelah partus : -
Istirahat
Sebelum partus : -
Setelah partus : -
Eliminasi
Sebelum partus : -
Setelah partus : BAK baik, belum BAB 1 hari setelah partus
Personal Hygiene
Ibu mengatakan ganti pembalut saat pembalut sudah penuh.
9. Riwayat Psikologi, Sosial, Budaya dan Spiritual
Psikologi
Ibu menerima persalinan ini dengan senang, suami dan keluarga juga
mendukung kehamilannya.
Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu, suami dan keluarga baik-baik saja.
Budaya
-
Spiritual
Ibu mengatakan beragama islam.
10. Pola kebiasaan lain
Ibu tidak merokok, minum jamu / obat
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
Tensi: 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50 C
RR : 22 x/menit
TB : -
BB : -
LILA : -
Persalinan : 10-12-2011
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Mamae : payudara membesar, putting susu menonjol, ASI keluar baik
Abdoment : flabby (+), terdapat strie lividae dan linea nigra
Genetalia : bekas jahitan episiotomy lateral
Ekstremitas : Atas : tidak oedema, tidak sianosis.
Bawah : tidak oedema, tidak ada varises
Palpasi
Mamae : tidak ada nyeri tekan, colostum sudah keluar.
Abdomen : fundus uterus 2-3 jari dibawah umbilicus, ada kontraksi pada
fundus uteri
Ekstrimitas : Atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema
Auskultasi
-
Perkusi
-
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS DAN MASALAH
Dx : GI P1 A0 involusi uteri baik, lokia kruenta (+), pengeluaran ASI baik
Ds : Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran yang pertama, dan ingin kontrol ulang
untuk memeriksakan kesehatan pasca persalinan
Do : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,50 C
RR : 22x/menit
BB : -
LILA : -
Persalinan : 10-12-2011
Pemeriksaan fisik
e.Inspeksi
Mamae : simetris, payudara membesar, putting susu menonjol, ASI keluar
baik
Abdomen : kontraksi uterus (+)
f. Palpasi
Payudara : tidak ada nyeri tekan, colostum sudah keluar.
Abdoment : fundus uteri 2-3 jari di bawah umbilicus
g. Auskultasi
Abdoment : -
h. Perkusi :
Ekstrimitas : reflek patella +/+
Pemeriksaan Panggul
e. Distansia Spinarum : -
f. Distansia Kristarum : -
g. Konjugata Eksterna : -
h. Lingkar panggul luar : -
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS DAN MASALAH POTENSIAL
Nyeri pada area post-episiotomi medio-lateral. Resiko mengalami infeksi post partum
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Pemberian antibiotic dan analgesic
5. INTERVENSI
Dx : GI P1 A0 persalinan normal, involusi uterus baik, lokia kruenta (+)
Tujuan : setelah dilakukan PNC diharapkan kondisi fisik dan psikis ibu kembali pulih
seperti semula
KH :
Pada Ibu
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,50 C
RR : 22x/menit
- TFU 2-3 jari di bawah umbilikus
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin saat
ini
R/ Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
11. Beritahu tentang tanda-tanda infeksi post partum dan penanganan dokter
R/ Untuk menambah pengetahuan dan tindakan yang harus dilakukan
12. Anjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi yang dianjurkan
R/ Untuk proses laktasi
6. IMPLEMENTASI
Tanggal : 11 Desember 2011
Jam : 11.45 WITA
Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi ibu berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa
kondisi ibu baik,
2. Memberikan terapi sesuai sesuai advice
Ampicillin 500 mg 3x1
Asam Mefenamat
Ferro Sulfat 2x1
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan
7. EVALUASI
Tgl : 11 Desember 2011
Jam : 10.15 WIB
Dx : GI P0 A0 UK involusi uteri baik, lokia kruenta (+), pengeluaran ASI baik
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan
O : Ibu mengangguk-anggukkan kepala saat diberikan penjelasan
A : GI P0 A0 UK involusi uteri baik, lokia kruenta (+), pengeluaran ASI baik
P : Anjurkan ibu untuk memenuhi nurtisi selama masa laktasi
OBSERVASI MASA NIFAS
NO ASPEK PENILAIAN HARI I
1 Keadaan Umum Baik
2 Keluhan Tidak ada
3 Tekanan Darah (mmHg) 110/70 mmHg
4 Nadi (x/menit) 80x/menit
5 Pernapasan (x/menit) 21x/menit
6 Suhu (°C) 37,2°C
7 Mammae Membaik ( tidak ada mastitis, putting lecet,
putting rata, bengkak dan abses payudara)
8 Laktasi Lancar dan pasca persalinan bayi langsung di
IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
9 Fundus Uteri 2 jari dibawah umbilicus
10 Perineum Luka membaik dan Jahitan adekuat
11 Lokia Lokia kruenta
12 BAK Lancar
13 BAB Belum
14 Terapi Antibiotik
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimana dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Setiap ibu
ANC minimal 4x yaitu:
Trimester I 1x pada UK < 14 minggu
Trimester II 1x pada UK 14-28 minggu
Trimester III 2x pada UK 28-36 minggu dan > 36 minggu.
1. Setelah dilakukan ANC pada Ny”I” GIP0A0 UK 37 minggu dengan kehamilan
fisiologis telah didapatkan hasil bahwa kondisi ibu dan janin baik.
2. Setelah dilakukan INC pada Ny. “H” GIIIPIIA0 persalinan normal telah didapatkan
hasil bahwa kondisi ibu dan bayinya baik.
3. Setelah dilakukan PNC pada Ny. “W” GIPIA0 masa nifas baik, ASI keluar dengan
baik, dan involusi uterus baik, didapatkan bahwa kondisi ibu baik.
5.2 Saran
1. Masyarakat
Sebaiknya masyarakat khususnya ibu hamil melakukan kunjungan ulang ANC secara
rutin sesuai standar ANC untuk menghindari komplikasi baik dalam masa kehamilan
atau persalinan.
2. Petugas Kesehatan
Sebaiknya petugas kesehatan melakukan pelayanan sesuai dengan standar kebidanan
agara benar dalam menentukan diagnosa dan keperawatannya.
3. Mahasiswa
Dengan ditulisnya laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan praktek
para mahasiswa di lapangan.
Daftar Pustaka
- Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
- Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.
- Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan dan
Neonatal. Jakarta : YBPSP.
- Barbara. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.