laporan hasil observasi
TRANSCRIPT
Laporan Hasil Observasi
Proses Belajar Mengajar dan Pengenalan Lapangan
SMA N 1 BATANG ANAI
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas
dalam Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan
DESMAIYANTI
12504 / 2009
Pendidikan Matematika
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi proses
belajar mengajar dan pengenalan lapangan ini. Penulisan laporan observasi ini
bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan
(PLK) semester Januari-Juni 2013.
Dimulai dari perencanaan, pelaksaan observasi dan berakhir dengan
pembuatan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengungkapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan observasi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan penulisan ke depannya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
Padang, 17 Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Tujuan Observasi ............................................................................
C. Kegunaan Observasi........................................................................
D. Ruang Lingkup................................................................................
E. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan .........
F. Lokasi Observasi..............................................................................
BAB II HASIL OBSERVASI
A. Profil SMA N 1 Batang Anai...........................................................
B. Struktur Organisasi dan Personalia SMA N 1 Batang Anai ...........
C. Keadaan Guru dan Siswa.................................................................
D. Sarana dan Prasarana ......................................................................
E. Interaksi Sosial.................................................................................
F. Jadwal Kegiatan Mahasiswa PLK di Sekolah.................................
G. Pelaksanaan Proses Pembelajaran...................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Rekomendasi....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas Negeri Padang terdiri dari beberapa fakultas yang memuat
berbagai jurusan. Setiap jurusan terbagi menjadi program studi kependidikan dan
non kependidikan. Untuk mahasiswa program studi kependidikan diberikan
berbagai mata kuliah yang menunjang peningkatan kemampuan-kemampuan
untuk menjadi seorang pendidik. Mata kuliah itu berupa teori dan praktek. Salah
satu mata kuliah praktek mengajar adalah micro teaching yang dilaksanakan
seperti peer teaching dengan menggunakan mahasiswa sebagai siswa. Setelah
lulus mata kuliah ini mahasiswa diharuskan menjalani Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PLK) untuk mempelajari dan mempraktekkan cara mengajar yang
telah dipelajari pada semester-semester sebelumnya.
Pelaksanaan PLK dilakukan di sekolah yang telah ditentukan oleh Unit
Program Pengalaman Lapangan (UPPL) selama lebih kurang enam bulan. Dalam
PLK, mahasiswa dipersiapkan menjadi tenaga pengajar dan dihadapkan dengan
keadaan nyata yang ada di lapangan. Selama berada di sekolah mahasiswa akan
diberikan pengetahuan dan keterampilan mengajar langsung dari guru dan tenaga
pengajar lainnya. Mahasiswa dituntut untuk mengajar mata pelajaran tertentu
sebagai aplikasi dari ilmu keteknikan dan kependidikan yang telah dipelajari.
Mahasiswa juga diharapkan bisa menerapkan dan meningkatkan kompetensi
pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku keguruan dengan segala aspeknya (kependidikan)
yang dialami secara nyata di sekolah latihan.
Agar pelaksanaan PLK dapat terlaksana dengan baik maka mahasiswa harus
mengenali dulu keadaan sekolah yang akan menjadi tempat melaksanakan praktek
mengajar. Tujuannya agar mahasiswa siap dan tidak terkejut dengan keadaan
sekolah nantinya. Oleh karena itu, penulis sebagai mahasiswa PLK melakukan
observasi di SMA Negeri 1 Batang Anai pada tanggal 14 Februari sampai 16
Februari 2013. Observasi ini diharapkan dapat membantu kelancaran penulis
selama berlangsungnya PLK di sekolah ini.
B. Tujuan Observasi
1. Melihat dan memantau keadaan sekolah baik fisik maupun non fisik
2. Mengetahui sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar
yang ada di SMA N 1 Batang Anai.
3. Mengetahui segala bentuk dan cara pengelolaan kelas serta tugas-tugas
kependidikan di SMA N 1 Batang Anai.
4. Melatih dan mempersiapkan mental mahasiswa sebagai calon guru untuk
terjun ke lapangan.
C. Kegunaan Observasi
Kegiatan observasi ini berguna antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi Unit Pelayanan Pengalaman Lapangan (UPPL)
tentang perkembangan sekolah latihan.
2. Mempersiapkan diri untuk terjun kelapangan sebagai seorang guru dan
berpartisipasi pada sekolah yang ditempuh.
3. Membentuk pribadi yang memiliki sikap, nilai, pengetahuan serta memberikan
pengalaman yang dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai calon guru.
4. Melengkapi tugas pada mata kuliah Pengalam Lapangan Kependidikan (PLK)
sekaligus sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah tersebut .
D. Ruang Lingkup
Laporan ini dibuat berdasarkan pengalaman lapangan kependidikan yang
telah penulis lakukan selama masa observasi dan orientasi pada minggu pertama
PLK. Kegiatan observasi ini mencakup pengenalan terhadap keadaan fisik maupun
keadaan nonfisik sekolah serta segala sesuatu yang terkait tugas-tugas
kependidikan di sekolah.
Dalam masa observasi dan orientasi ini hal-hal yang di lakukan antara lain
perkenalan diri kepada kepala sekolah, guru-guru beserta staf yang ada di sekolah
latihan, mengamati keadaan sekolah baik dari segi fisik maupun keadaan nonfisik.
E. Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Kependidikan
Pelaksanaan praktek lapangan kependidikan mahasiswa Universitas Negeri
Padang (UNP) berada di bawah tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Program
Pengalaman Lapangan (UPPL). UPPL telah mengeluarkan ketetapan
menyangkut sekolah latihan, dosen pembimbing, guru pamong, maupun jadwal
pelaksanaan PLK itu sendiri. PLK pada semester Januari-Juni 2013 ini
dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari sampai 31 Mei 2013 yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Observasi
Pada tahap ini, mahasiswa PLK mengadakan observasi bersama guru
pamong antara tanggal 13-16 Februari 2011. Kegiatan observasi diawali
dengan pengenalan mahasiswa PLK terhadap majelis guru beserta staf,
lingkungan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, kelas latihan, peserta didik
khusunya di kelas latihan, serta tugas-tugas kependidikan lainnya.
2. Tahap Latihan Mengajar
Mahasiswa PLK melakukan latihan mengajar di kelas di bawah
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Tahap latihan mengajar ini
diawali degan Latihan Mengajar Terbimbing (LMT) dari guru pamong yang
dimulai pada tanggal 25 Februari sampai 23 Maret 2013, kemudian
dilanjutkan dengan Latihan Mengajar Mandiri (LMM) yang dimulai pada
tanggal 25 Maret sampai 18 Mei 2013 dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3. Masa ujian PLK
Setelah Latihan Mengajar Mandiri (LMM), mahasiswa PLK akan
menjalani ujian PLK yang akan dilakukan antara tanggal 20-31 Mei 2013.
F. Lokasi Observasi
Berdasarkan ketetapan dari UPPL yang dikeluarkan melalui Surat
Keputusan Rektor UNP untuk semester Januari-Juni 2013, penulis ditetapkan
untuk mengikuti PLK di SMA Negeri 1 Batang Anai.
Adapun mahasiswa yang melaksanakan PLK di SMA Negeri 1 Batang
Anai sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian Mahasiswa PLK di SMA Negeri 1 Batang Anai
JURUSAN JumlahMatematika 3Sejarah 3Sosiologi 2Kepelatihan Olah Raga 3Total 11
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Profil SMA N 1 Batang Anai
1. Data Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Batang Anai
b. Alamat : Jalan Dwi Warna No. 59 Pasar Usang
c. Kecamatan : Batang Anai
d. Kabupaten : Padang Pariaman
e. Propinsi : Sumatera Barat
f. Tahun Didirikan : 1996
g. Luas Sekolah : 21340 m2
2. Visi dan Misi SMA 1 Batang Anai
Visi: Berbudaya, terampil, dan berprestasi.
Misi:
a. Menyusun dan merumuskan kurikulum SMA Negeri 1 Batang Anai
yang mampu menjadi rujukan dan acuan di SMA Negeri 1 Batang Anai.
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.
c. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
d. Melengkapi sarana dan prasarana yang akan menunjang proses
pembelajaran, pembinaan kepribadian, dan pengembngan life skill.
e. Melaksanakan pengelolaan SMA Negeri 1 Batang Anai dengan konsep
MBS dan MPMBS.
f. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan melalui
pendidikan dan pelatihan.
g. Memenuhi tingkat pembiayaan ideal kesiswaan dengan mengoptimalkan
partisipasi orang tua dan masyarakat.
h. Melaksanakan evaluasi kebermaknaan yang menyenangkan secara terus
menerus dan berkelanjutan.
i. Menumbuhkembangkan budaya islami dan kultur daerah dalam
lingkungan sekolah.
Motto sekolah : Salam, senyum, sapa, dan santun.
Motto siswa : Disiplin, kreasi, dan prestasi.
3. Sejarah Berdirinya SMA N 1 Batang Anai
SMA Negeri 1 Batang Anai pertama didirikan tahun 1996 oleh bapak
Abu Tani Rizam yang saat itu menjabat sebagai kepala sekolah SMA N 1
Sicincin. Sekolah ini merupakan sekolah gandengan dari SMA N 1 Sicincin.
Sekolah ini dibangun karena pada saat itu di kecamatan tersebut belum ada
SMA padahal di sana banyak anak-anak yang sudah SMA. Awalnya anak-anak
ini sekolah ke SMA di Sicincin atau di Padang dengan jarak perjalanan yang
harus ditempuh cukup jauh. Pada saat yang sama terdapat tanah dan bantuan
dana dari pemerintah untuk membangun sekolah. Akhirnya bapak Abu Tani
Rizam bersama masyarakat Batang Anai mendirikan SMA N 1 Batang Anai ini.
Pada awal berdiri, sekolah ini berstatus sekolah persiapan yang terdiri
dari 3 kelas untuk kelas X dengan pelaksanaan kegiatan operasional sekolah
dilakukan di SMP YAPPI. Pada tahun 1997 pembangunan sekolah selesai
sehingga semua kegiatan operasional sekolah dilakukan di bangunan ini.
Sejak awal berdiri hingga sekarang SMA N 1 Batang Anai telah
mengalami 4 kali pergantian kepala sekolah. Diantara kepala sekolah yang
pernah menjabat di SMA N 1 Batang Anai adalah:
1. Abu Tani Rizam (1996-1997)
2. Drs. Darmizal (1997-1999)
3. Dra. Isdawati Anwar (1999-2003)
4. Drs. Mulyadi. R, MM (2003-sekarang)
B. Struktur Organisasi dan Personalia SMA N 1 Batang Anai
Struktur organisasi dan personalia SMA N 1 Batang Anai tahun pelajaran
2012/2013 :
Tabel 2. Struktur Organisasi SMA N 1 Batang Anai
No. Jabatan Nama
1. Kepala Sekolah Drs. Mulyadi.R. MM2. Ketua Komite Sekolah Rahmawati, S. Pd., M. Pd
3. Waka kurikulum Misradelina S. Pd., M. Pd4. Waka kesiswaan Fermazoni S. Pd5. Waka Sarana dan Prasarana Irwan Arnes S. Pd6. Waka Humas dan Peningkatan Mutu Lili Suryani S. Pd., M. Pd.
C. Keadaan Guru dan Siswa
1. Keadaan Guru
Guru dan personalia di SMA N 1 Batang anai berjumlah 73 orang
dengan 62 orang berstatus PNS dan 11 orang berstatus honor. Adapaun
rincian jumlah guru untuk masing-masing mata pelajaran, yaitu:
Tabel 3 Jumlah Guru Berdasarkan Mata Pelajaran
No. Nama Mata Pelajaran Jumlah Guru1. Matematika 72. Biologi 53. Kimia 44. Fisika 45. Pendidikan Agama 36. Pkn 37. Bahasa Indonesia 68. Sejarah 39. Bahasa Inggris 610. Sosiologi 311. Geografi 312. Bahasa Jepang 313. Bimbingan dan
Konseling4
14. Muatan Lokal 115. Seni Budaya 416. TIK 517. Penjaskes 3
Total Guru 47Total personalia 26Total guru dan personalia PNS 62Total guru dan personalia honor
11
Tabel 4
Pembagian Tugas Guru SMAN I Batang Anai dalam Proses Belajar Mengajar
Tahun Pelajaran 2012 -2013
No.
N A M AGol
M A T AJam
MengajarJLH
Total
KET.PELAJAR
AN
DI KELAS
JAM Ja
mX
XI
XII
PBM
1Drs. Mulyadi. R, MM
IV/a BIOLOGI 6 6 24 Kepsek
2 Dra. Irma SuyeniIV/a BIOLOGI 6
18 24 24
3H.Roza Fitrina,SPd, MSi.
IV/a BIOLOGI
12 12 24
Ko.Lab.Biologi
4 Halimah, SPd.IV/a BIOLOGI 6 18 24 24
5Liza Yulia Sari.SPd
-BIOLOGI 6 6 6
6 Dra RukminiIV/a BK 0
7 Leli Yesni, SPd.IV/a BK 0 Ko. BK
8 Yandri Yati,SPd.III/b BK 0
9Drs. Taufik Sabirin,MPd.
IV/a P. AGAMA 16 16 16
10Armi Gusvita,SAg.
III/b P. AGAMA 6
18 24 24
11Desi Syafriani,SAg.
-P. AGAMA
14 14 14
MULOK
10 10 10
12Misradelina, SPd.M.Pd
III/d PKn 6 6 12 24 WAK.KUR
13 Irfatnawati,SPd.III/b PKn
12 10 22 22
14Resfira, SPd.M.Pd
III/b PKn
14 6 20 20
PEMB. OSIS
MULOK 1 10 10
0
15 Dra. Helmiyati
IV/a
B. INDONESIA
24 24 24
16 Erna Emi,SPd.
IV/a
B. INDONESIA 12 12 24
Ka.Perpustakaan
17 Sardiani, SPd.
IV/a
B. INDONESIA
10
10 5 25 25
18 Dra. Nurhayati
IV/a
B. INDONESIA
20 4 24 24
19 Dra. Jasmi
IV/a
B. INDONESIA
20 4 24 24
20 Yuhartanti, SPd.
III/b
B. INDONESIA 20 20 20
21 Dra. ArviatiIII/d SEJARAH 6 14 20 20
22Nurlis Suprina, SPd.
III/d SEJARAH 8 12 20 20
23H.Dra. Syafwarti
IV/a SEJARAH
12 12 12
24Murni, SPd.
IV/a SEJARAH
24 24 24
25Lili Suryani, SPd, MPd
IV/a
B.INGGRIS
15 10 25 25
B.JERMAN 6 6 6
26Silvia Henirosi, SPd, MPd.
IV/a
B. INGGRIS
15 15 15
No.
N A M AGol
M A T AJam
MengajarJLH
Total
KET.PELAJAR
AN
DI KELAS
JAM Ja
mX
XI
XII
PBM
27 Syamsuarni, SPd.IV/a
B.INGGRIS
10 15 25 25
B.JERMAN 6 6 6 28 Marjenny, SPd. III/ B. 2 25 25
d INGGRIS 5
29 Zawir, SPd.IV/a
B. INGGRIS 5 15 20 32
Ko.Lab.Bahasa
30 Asraleli, SPd.III/b
B. INGGRIS
25 25 25
31 Ikhlas, SPd.IV/a
MATEMATIKA
15 15 15
32 Dra. JalimarIV/a
MATEMATIKA
15 20 35 35
33Irwan Arnes, SPd.
III/d
MATEMATIKA
10
15 25 37
WAK. SARANA
34Evanovitadewi,SPd,MSi
III/d
MATEMATIKA
30 30 30
35 Dardanela,SPdIV/a
MATEMATIKA
10 20 30 30
36Dra. Zarwati,MSi.
IV/a EKONOMI 14 14 14
6 6
37 ElfirinaIII/d EKONOMI
14 14 14
KWU 4 4 4
38 Dra. MardianaIV/a EKONOMI 3
21 24 24
KWU 4 4 4
39Harni Daswita,SPd
III/b EKONOMI 9 7 16 16
KWU 6 6 6
40 Roslaini, SPdIII/c EKONOMI
18 7 25 25
KWU 4 4 4
41Dilla Hermayanti, SE
III/b EKONOMI 14 14 14
KWU 4 42 Yus MULOK 6 6 6
42Spema Irrat Destao, SPd.
IV/a
SOSIOLOGI
24 24 24
43Rahmawati, SPd. M.Pd
III/d
SOSIOLOGI 6 20 26 26
BEND KOMITE
44 Drs. FirdausIV/a
SOSIOLOGI
15 15 27
WAK. HUMAS
45 Tika Khartika 9 9
45H. Imnawati, SPd.
IV/a
GEOGRAFI 4 8 12 24 24
46Ismeri Sastra, SPd.
IV/a
GEOGRAFI
16 8 24 36
Ko.Adiwiyata
47 Rosmiyeti,SPd.IV/a
GEOGRAFI
16 16 16
48 Drs. FirjonIV/a PENJAS 8
18 26 26
No.
N A M AGol
M A T AJam
MengajarJLH
Total
KET.PELAJAR
AN
DI KELAS
JAM Ja
mX
XI
XII
PBM
49 Fermazoni SPd.III/d PENJAS 16 16 28 WAKA.SIS
50Sutrisna Halanda.P, SPd.
-PENJAS
12 12 12
51Drs. Gustrizal
III/d
SENI BUDAYA 4 6 10 10
52Yelni Versita, SPd.
IV/a
SENI BUDAYA 6 10 16 16
PEMB. OSIS
53Sartina Ermi, SPd.
IV/a
SENI BUDAYA 6 8 14 14
54Enni Widya, SPd.
III/b
SENI BUDAYA
14 14 14
Ko. Bengkel Seni
55 Dina Arlina-
B. JEPANG 410 14 14
56 Ardi B. JEPANG 4 10 14 14
57Novita Sari,S.Hum.
-B. JEPANG
12 12 12
58 Rosneti, SPdIV/a FISIKA
24 24 36
Ka.Lab.Fisika
59 Dra. ErniatiIV/a FISIKA 6
18 24 24
60 Zainal.D, SPd.IV/a FISIKA 6 6 12 12
61Aidil Hayani.SPd,Msi
III/b FISIKA 2 12 14 14
62Dra. Leli Sumarni. M.Pd
IV/a KIMIA 3 5 5 13 25
Ko.Lab.Kimia
63Dra. Endel T J, MSi.
IV/a KIMIA 6
10 10 26 26
64Afdhilawati, SPd.
III/b KIMIA
21 21 21
65Hakimi Baigas, S.Kom.
III/b
T. KOMPUTER 16 16 28
Ko.Lab. Komputer
66Yance Gusliza.PS.Hum
-T. KOMPUTER
14 14 14
67 Neldawati, Amd
T. KOMPUTER
12 12 12
68Rita Oktaberita, Amd
T. KOMPUTER
12 12 12
2. Keadaan Siswa
Siswa di SMA N 1 Batang Anai berjumlah 862 orang yang terbagi
dalam 27 lokal yaitu 10 lokal kelas X, 9 lokal kelas XI dan 8 lokal kelas XII.
Di SMA 1 Batang Anai terdapat dua pogram jurusan yang dapat
dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, yaitu :
1. IPS
2. IPA
Selain kegiatan belajar mengajar juga ada kegiatan ekstra kurikuler di
sekolah yang dapat diikuti siswa, yaitu :
1. OSIS
2. UKS
3. Pramuka
4. Olah raga
5. Kesenian
D. Sarana dan Prasarana
Saat ini SMA Negeri Batang Anai telah memiliki sarana dan prasarana yang
cukup memadai dalam rangka kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar.
Sarana dan prasarana merupakan faktor utama dalam proses belajar mengajar.
Dimana terdiri dari beberapa ruangan yaitu:
1. Ruangan kepala sekolah : 1 buah
2. Ruang majelis guru : 1 buah
3. Ruang tata usaha : 1 buah
4. Ruang Waka : 1 buah
5. Ruangan perpustakaan : 1 buah
6. Ruangan komputer : 1 buah
7. Ruangan multimedia : 1 buah
8. Lapangan upacara : 1 buah
9. Mushalla : 1 buah
10. Toilet : 2 buah
11. Lokal darurat : 2 buah
12. Ruangan belajar : 23 buah
13. Ruangan UKS : 1 buah
14. Ruang OSIS : 1 buah
15. Labor Biologi : 1 buah
16. Labor Kimia : 1 buah
17. Labor Bahasa : 1 buah
18. Ruang BK : 1 buah
19. Kantin : 1 buah
E. Interaksi Sosial
Hubungan sosial secara keseluruhan antara guru dengan siswa pada
umumnya baik, saling berinteraksi satu sama lain sehingga terjalin komunikasi
yang baik pula. begitu juga dengan komunikasi antara guru dengan guru, dan
dengan mahasiswa PPL serta siswa dengan siswa juga terlihat baik dan akrab,
tidak hanya dalam ruang kelas tapi juga di luar kelas.
F. Jadwal Kegiatan Mahasiswa PLK di Sekolah
Senin : Mengajar dan Piket PBM
Selasa : Mengajar dan Piket Adiwiyata
Rabu : Libur
Kamis : Mengajar
Jum’at : Mengajar dan Piket PBM
Sabtu : Mengajar
Rincian Jadwal Mengajar sebagai berikut :
Hari Jam Kelas
Senin 12.45-14.15 XI IPS 2
Selasa 07.25-09.00 Xi IPA 2
10.00-11.30 XI IPA 1
12.45-14.15 XI IPS 1
Kamis 09.00-10.45 XI IPS 2
Jumat 08.50-09.30 XI IPS 1
Sabtu 07.25-09.00 XI IPA 1
10.45-12.15 XI IPA 2
G. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Proses Belajar Mengajar
a. Kegiatan Membuka Palajaran
Pembelajaran pada jam pertama diawali dengan do’a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan membaca
alquran oleh beberapa orang siswa yang dibimbing oleh guru. Khusus untuk
hari jumat, sebelum membaca al-quran siswa bersama-sama guru membaca
asmaul husna. Jika pembelajaran dimulai bukan pada jam pertama, guru
mengawali dengan mengecek kehadiran siswa.
Sebelum mempelajari materi berikutnya, guru menanyakan mengenai
tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Jika siswa mengalami
kesulitan dalam menyelesaikannya maka guru membantu membimbing
siswa menemukan penyelesaiannya. Kegiatan ini selalu dilakukan diawal
pembelajaran.
Untuk apersepsi, guru menyampaikannya disela-sela penjelasan materi
baru. Di saat materi prasyarat diperlukan, saat itu juga guru mencoba
membimbing siswa mengingatnya kembali. Sedangkan untuk motivasi, guru
hanya mengatakan bahwa materi ini penting dan umumnya keluar saat UN.
Namun, guru jarang mengungkapkan apa guna dan aplikasi suatu materi di
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena materi yang
diterangkan cukup abstrak dan sulit untuk menemukan seperti apa
penggunaannya di dunia nyata. Materi yang diajarkan saat itu adalah fungsi
invers dan komposisi fungsi (XI IPA) dan Limit Fungsi (XI IPS).
b. Kegiatan Inti
Setelah mengamati guru pamong dalam mengajar di beberapa kelas,
penulis menemukan keseragaman dalam cara mengajar yang digunakan.
Pada dasarnya tidak ada metode khusus dalam menyampaikan materi. Guru
menggunakan metode ekspositori disertai tanya jawab.
Alur pembelajaran yang digunakan senada, yaitu dimulai dengan
menerangkan konsep lalu memberikan contoh soal serta cara penyelesaian
dan dilanjutkan dengan pemberian beberapa soal latihan. Bagi siswa yang
bisa mengerjakan latihan diminta menuliskannya di papan tulis. Kemudian
siswa bersama guru memeriksa jawaban tersebut.
Dalam menyampaikan materi, guru mencatatkan materi yang ingin
disampaikan. Ini dilakukan berdasarkan pertimbangan keadaan yaitu hampir
semua siswa tidak memiliki buku pegangan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan pemberian kuis berupa
beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang diterangkan sebelumnya.
Tujuannya agar dapat melihat seberapa banyak siswa yang tidak memahami
materi dan hasilnya juga sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan
apakah perlu mengulang kembali mengajarkan materi atau tidak. Namun,
pemberian kuis didasarkan pertimbangan waktu dan batas materi. Jika dirasa
waktu tidak memadai dan materi belum tuntas untuk satu indikator maka
kuis tidak diadakan.
Guru juga memberikan beberapa tugas untuk dikerjakan siswa di
rumah. Setelah itu guru memberitahukan materi apa yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
2. Masalah yang Ditemukan dalam PBM
Selama observasi kelas dilakukan, ditemukan beberapa masalah yang
muncul dalam pembelajaran matematika, yaitu:
a. Pembelajaran berpusat pada guru
Setiap informasi berasal dari guru, siswa hanya menerima dan
mencatat apa saja yang didiktekan dan dituliskan guru di papan tulis. Hal ini
karena metode yang dipakai adalah ceramah sehingga siswa menjadi pasif.
Keaktifan siswa terlihat hanya ketika siswa ikut melanjutkan menyelesaikan
contoh soal yang diberikan guru di papan tulis. Alangkah lebih baik jika
pembelajaran berpusat pada siswa sehingga informasi yang diperolehnya
lebih lama tersimpan dalam memori.
b. Siswa tidak memiliki buku pegangan
Hampir semua siswa tidak memiliki buku pegangan, akibatnya guru
harus menyatatkan setiap informasi terkait materi yang diajarkan agar siswa
bisa mengulangnya di rumah. Sebenarnya hal ini akan membuang banyak
waktu dalam pembelajaran. Alangkah lebih baik jika siswa punya buku
pegangan sehingga siswa bisa belajar terlebih dahulu di rumah sebelum
diajarkan di sekolah. Hal ini terjadi karena kebanyakan siswa berasal dari
keluarga yang kurang mampu.
c. Pemahaman konsep siswa untuk materi prasyarat kurang memadai
Hal ini terlihat ketika guru menanyakan materi prasyarat, kebanyakan
siswa hanya terdiam dan tidak bisa mengingatnya. Ini disebabkan karena
siswa kurang atau bahkan tidak paham ketika materi itu diajarkan. Biasanya
guru tidak mau mengulang terlalu mendalam karena akan membuang banyak
waktu dan ditakutkan materi inti yang ingin diajarkan malah tidak sempat
mengajarkannya.
Hal ini kan membuat ketidakpahaman siswa semakin menumpuk dan
akhirnya malas untuk mempelajari materi selanjutnya.
d. Siswa kurang bersemangat dalam belajar matematika
Kebanyakan siswa terutama kelas XI IPS tidak terlalu bersemangat
belajar matematika. Hal ini terlihat ketika ada beberapa siswa yang tidur-
tiduran, mengobrol, bahkan mengerjakan tugas mata pelajaran lain dalam
jam pelajaran matematika. Kadang ada siswa yang lupa membawa buku
catatan matematikanya. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak berminat
mempelajari matematika karena jika berminat belajar mustahil buku catatan
tertinggal di rumah.
BAB III
RENCANA SOLUSI (PTK)
Pembelajaran matematika harus dilaksanakan sebaik-baiknya agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Dalam pelaksanaan pembelajaran, ketika permasalahan
ditemukan maka secepat mungkin harus ditemukan solusinya agar tidak menjadi
lebih buruk dan menimbulkan masalah lain yang lebih berat.
Dari empat masalah yang ditemukan selama observasi ada suatu solusi yang
dapat dilakukan dan sekaligus menjadi rencana PTK yang akan dilaksanakan ketika
PLK, yaitu Penerapan Metode Number Head Together disertai LKS dan Kuis
A. Rencana Proses Pembelajaran dengan Penerapan Metode Number Head
Together disertai LKS dan Kuis
1. Kegiatan pendahuluan
Sama halnya dengan pembelajaran pada umumnya, ada beberapa hal yang
dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, yaitu:
a. Memperhatikan kesiapan siswa
b. Membahas tugas (PR)
c. Memberikan apersepsi
d. Memberikan motivasi berupa penggunaan materi dalam kehidupan
e. Memberitahukan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan inti, yaitu:
a. Secara tanya jawab guru menjelaskan materi.
b. Guru memberikan contoh soal.
c. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan soal-soal yang ada di dalam
LKS.
d. Anggota kelompok dengan nomor yang ditentukan diminta untuk
mempresentasikan jawabannya. Kelompok lain harus menyediakan satu
pertanyaan dari hasil presentasi tersebut.
3. Kegiatan penutup
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan penutup, yaitu:
a. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang tidak dipahaminya.
b. Siswa dengan dibimbing oleh guru menyimpulkan pembelajaran hari itu
c. Siswa diberi kuis.
d. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah.
e. Siswa diberi LKS yang memuat materi untuk pertemuan berikutnya dan
siswa diminta mempelajarinya terlebih dahulu di rumah.
Dalam pelaksanaan Penerapan Metode Number Head Together disertai LKS
dan Kuis ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
a. Kelompok dibentuk secara heterogen berdasarkan nilai.
b. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk membuat teman sekelompoknya
mengerti dan bisa mengerjakan soal.
c. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5, ini berguna saat pemilihan siswa
untuk maju mempresentasikan hasil jawaban diskusi kelompok.
d. Setiap anggota kelompok yang aktif dan berani maju ke depan saat ditunjuk
mendapatkan nilai tambah untuk kelompok. Sedangkan siswa yang menolak
akan menyebabkan pengurangan nilai kelompok.
e. LKS memuat ringkasan materi ajar sehingga siswa dapat membacanya di
rumah.
f. LKS juga memuat latihan-latihan untuk materi prasyarat.
g. LKS diberikan pada pertemuan sebelumnya dan siswa harus membacanya
terlebih dahulu.
h. Setiap kelompok dengan semua anggotanya memiliki nilai kuis yang tinggi
mendapatkan nilai tambah untuk kelompoknya.
Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
menggunakan empat fase NHT, yaitu:
a. Fase 1: Penomoran
Guru membagi kelompok 3-5 orang dan kepada setiap kelompok diberi
nomor antara 1 sampai 5
b. Fase 2 : Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dalam hal ini berupa soal-soal di
LKS
c. Fase 3 : Berfikir Bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
d. Fase 4 : Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan
dan menuliskan di papan tulis.
B. Hubungan Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together
disertai LKS dan Kuis dengan Permasalahan
Ada beberapa hubungan yang dapat dilihat dari solusi yang ditawarkan dengan
masalah yang ada, yaitu:
1. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru karena siswa sudah memiliki
sumber informasi lain selain guru yaitu LKS sehingga siswa memiliki
pengetahuan awal dan tidak hanya menunggu informasi dari guru. Siswa juga
dibentuk dalam kelompok sehingga informasi bisa diperoleh dari hasil
pemikiran bersama anggota kelompok. Ketika siswa tetap tidak mengerti
mereka bisa menanyakan kepada guru sehingga mereka aktif bertanya.
2. Siswa sudah memiliki pegangan yaitu LKS sehingga guru tidak perlu lagi
membuang waktu untuk menyatatkan materi yang akan diajarkan.
3. LKS memuat latihan-latihan prasyarat sehingga siswa bisa mengerjakan
latihan-latihan ini di rumah agar ketika materi prasyarat ini dibutuhkan siswa
sudah mengingatnya. Hal ini juga membuat pengetahuan siswa cukup memadai
untuk mempelajari materi berikutnya.
4. Keberhasilan anggota kelompok dalam menjawab soal-soal di LKS menambah
nilai kelompok. Ini akan meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan
mengajarkan teman sekelompok karena jika ada salah satu temannya tidak
mengerti dan ketika ditunjuk tidak bisa mempresentasikannya di depan kelas
akan ada pengurangan nilai kelompok.
5. Kelompok yang memiliki nilai tambah paling banyak akan mendapatkan
reward.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) terdiri dari 2 kegiatan inti yaitu
kegiatan teaching dan nonteaching. Kegiatan teaching yaitu kegiatan yang termuat
dalam proses belajar mengajar seperti: kegiatan latihan mengajar terbimbing dan
latihan mengajar mandiri. Sedangkan kegiatan nonteaching berupa upacara
bendera dan piket sekolah.
Selama observasi diperoleh banyak informasi mengenai bagaimana
keadaan atau kondisi sekolah tempat latihan. Diharapkan dengan informasi ini
dapat diketahui bagaimana kondisi di lapangan yang akan dihadapi sehingga
membantu kelancaran selama melakukan latihan mengajar di sekolah.
B. Rekomendasi
PLK merupakan mata kuliah yang sangat penting untuk mahasiswa
kependidikan. Oleh karena itu, hendaknya semua mahasiswa menjalankan mata
kuliah ini dengan sebaik-baiknya. Agar kita memperoleh banyak ilmu, wawasan,
dan pengetahuan yang bersumber dari pihak-pihak yang bersentuhan langsung
dengan kegiatan kependidikan. Dan akhirnya kita siap menghadapi dunia kerja di
bidang kependidikan setelah wisuda nanti.