laporan aktualisasi peningkatan sistem...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN SISTEM PERENCANAAN ANGGARAN UNIT
DI INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Disusun Oleh:
AINUNNA USWATUN HASANAH, S.Pd.
NIP. 19921010 201903 2 033
PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN XII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI
DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL : PENINGKATAN SISTEM PERENCANAAN
ANGGARAN UNIT DI INSTITUT TEKNOLOGI
KALIMANTAN
NAMA : AINUNNA USWATUN HASANAH, S.Pd.
NIP : 19921010 201903 2 033
UNIT KERJA : SUBBAGIAN PERENCANAAN
INSTANSI : INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Telah disetujui untuk diseminarkan dalam seminar rancangan aktualisasi pada hari
Rabu, 28 Juli 2020.
Samarinda, 27 Juli 2020
Mentor,
Dr. Muhammad Mashuri, M.T.NIP. 19620408 198701 1 001
Coach,
Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.NIP. 19800926 200604 2 004
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN SISTEM PERENCANAAN ANGGARAN UNIT
DI INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Disusun Oleh:
AINUNNA USWATUN HASANAH, S.Pd.
NIP. 19921010 201903 2 033
Telah diseminarkan dalam seminar rancangan aktualisasi pada tanggal 28 Juli 2020
secara online.
Samarinda, 29 Juli 2020
Mentor,
Dr. Muhammad Mashuri, M.T.NIP. 19620408 198701 1 001
Coach,
Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.NIP. 19800926 200604 2 004
Penguji,
Dr. Rahmat, MANIP. 197103031996031001
iv
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1B. Tujuan ................................................................................................................... 2C. Manfaat ................................................................................................................. 2D. Nilai-nilai Dasar PNS ........................................................................................... 3E. Peran dan Kedudukan ASN .................................................................................. 11
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ........................................................................ 13
A. Profil Organisasi ................................................................................................... 13B. Visi Misi Organisasi ............................................................................................. 14C. Tugas dan Fungsi .................................................................................................. 15D. Identifikasi Isu-Isu ................................................................................................ 16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................... 17
A. Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ......................................................... 17B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi .......................................................................... 19
BAB IV DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI ....................................................... 26
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................... 26B. Role Model ........................................................................................................... 39
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 41
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 41B. Tindak Lanjut ....................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 42
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Isu Strategis ..................................................................................... 17
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 19
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................................... 25
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi ITK ............................................................................ 15
Gambar 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020 ............................ 27
Gambar 3. Konsultasi dengan Kepala Subbagian Perencanaan .................................. 28
Gambar 4. Petunjuk Operasional Revisi Anggaran ITK ............................................ 30
Gambar 5. SOP Revisi Anggaran ................................................................................ 31
Gambar 6. Undangan Sosialisasi ................................................................................. 33
Gambar 7. Dokumentasi Sosialisasi ............................................................................ 33
Gambar 8. Sosialisasi Petunjuk Operasional ............................................................... 34
Gambar 9. Konsultasi Revisi Anggaran Menggunakan Media Whatsapp .................. 35
Gambar 10. Konsultasi Revisi Anggaran Menggunakan Media Google Meet ........... 36
Gambar 11. Email Berkas Usulan Revisi Anggaran ................................................... 37
Gambar 12. Dokumentasi Berkas pada Google Drive ................................................ 38
Gambar 13. Profil Bapak Muhammad Mashuri .......................................................... 39
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas Berkat dan Rahmat-Nya sehinggapenulis mampu menyelesaikan Rencana Aktualisasi dengan judul PENINGKATANSISTEM PERENCANAAN ANGGARAN UNIT DI INSTITUT TEKNOLOGIKALIMANTAN. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepadasemua pihak yang terlibat yakni:
1. Bapak Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D, selaku Rektor ITK yang telahmemberikan semangat untuk terus berjuang meneruskan karir sebagaicalon Aparatur Sipil Negara (ASN).
2. Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. selaku Wakil Rektor Bidang NonAkademik serta mentor yang telah bersedia meluangkan waktunya untukmembimbing penulis dalam rancangan aktualisasi.
3. Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi danOtonomi Daerah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untukmengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III di Angkatan XII.
4. Ibu Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc. selaku coach yang telahmemberikan bimbingan dan arahan untuk penyempurnaan rancangan.
5. Segenap panitia penyelenggara, Widyaiswara, dan tim yang ikutmenyukseskan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III AngkatanXII sehingga berjalan dengan baik dan sukses.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III AngkatanXII yang solid dan penuh semangat, terutama teman-teman di grup jagung.
Penulis menyadari bahwa penyusunan implementasi aktualisasi ini masih jauh darisempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik dan saran yangmembangun. Atas perhatiannya penulis sampaikan terima kasih.
Samarinda, 28 Juli 2020
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)
berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 seorang Aparatur Sipil Negara harus
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Harapan baru yang diinginkan dalam perubahan PNS menjadi
ASN adalah tidak hanya perubahan nama saja namun sebagai seorang ASN dituntut
untuk mengembangkan kompetensi mulai dari segi kemampuan, pengetahuan hingga
sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban.
Pembentukan ASN yang profesional diperlukan adanya sebuah pembaharuan
yang didukung oleh semua pihak. Proses penyelenggaraan pelatihan dasar pola baru ini
diharapkan dapat membentuk generasi yang mampu membawa perubahan untuk bangsa
ini. Peserta pelatihan dasar ini dituntut untuk dapat mengaktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN di tempat kerja atau tempat magang. Hal ini diharapkan calon-calon
Aparatur Sipil Negara dapat melaksanakan secara langsung dan menerapkan nilai-nilai
dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Nilai-nilai dasar tersebut
diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi atau yang biasa disingkat menjadi ANEKA.
Perencanaan dan penganggaran merupakan tahap penyiapan konsep pokok-
pokok kebijakan fiskal dan ekonomi makro. Perencanaan kegiatan dan anggaran
dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang menghasilkan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL).
RKP/RKAKL mencerminkan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan oleh
Presiden dan mendapat persetujuan DPR.
Penyusunan rencana kerja mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 21
2
Tahun 2004 tentang RKA-KL. Penyusunan rencana kerja kementerian negara/lembaga
untuk periode satu tahun dituangkan dalam RKA-KL. Untuk selanjutnya, petunjuk
teknis penyusunan RKA-KL ditetapkan setiap tahun melalui Keputusan Menteri
Keuangan.
Dalam mengampu jabatan penyusun program anggaran dan pelaporan seorang
ASN wajib memiliki nilai-nilai dasar ANEKA tersebut agar nantinya saat menjalankan
tugas tidak melakukan perbuatan-perbuatan melanggar. Perbuatan melanggar yang
dimaksud bermacam-macam seperti adanya konflik kepentingan, pelanggaran dengan
atas nama wewenang dan memanipulasi penyusunan anggaran.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengangkat isu tentang
mengoptimalkan peningkatan proses penyusunan anggaran ini agar sesuai dengan
pedoman tentang penyusunan dan perencanaan anggaran di lingkungan Institut
Teknologi Kalimantan dengan judul “PENINGKATAN SISTEM PERENCANAAN
ANGGARAN UNIT DI INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN.”
B. Tujuan
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasi nilai-
nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya sebagai pelayan masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap
tugas dengan semangat nasionalisme, menjunjung kode etik, memiliki komitmen mutu
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta nilai-nilai anti-korupsi dalam
melaksanakan tugas untuk meningkatkan pelayanan publik dengan cara membuat
sebuah sistem perencanaan penganggaran unit di lingkungan ITK.
C. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk memberikan pelayanan
public yang profesional dan berkualitas. Dalam mewujudkan fungsi ASN sebagai
pelayan public yang professional, diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
3
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.
5. Kemampuan untuk tidak melakukan korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya.
D. Nilai-nilai Dasar PNS
Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau yang disingkat
dengan ANEKA.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Nilai-nilai akuntabilitas ada 9, yaitu:
a. Kepemimpinan.
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan
mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan
contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya,
sehinggadengan adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan
sebagai solusi.
4
b. Transparansi.
Tujuan dari adanya transparansi adalah
1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok
internal dan eksternal;
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan;
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
c. Integritas.
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas).
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas
perorangan dan responsibilitas institusi.
1) Responsibiltas Perseorangan:
a) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan
yang telah dilakukan.
b) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan keputusan.
c) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan.
2) Responsibilitas Institusi:
a) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
b) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan
c) Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan
kompetensinya
5
d) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya
untuk melindungi sumber daya organisasi
e. Keadilan.
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan.
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak
akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan.
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai
dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan.
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi.
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
6
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Setiap ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar
dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara.
Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-
nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa. Indikator nilai nasionalisme diambil dari kelima sila dalam
Pancasila.
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Nilai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik:
1) Mementingkan kepentingan publik bangsa dan Negara
2) Pegawai ASN tidak berpikir sektoral
3) Customer driven government
7
4) Berintegritas tinggi
5) Adil dan tidak diskriminatif
b. Nilai ASN sebagai pelayan publik
1) Profesional
2) Melayani publik
3) Memberikan kemudahan dalam pelayanan
4) Memberikan pelayanan yang wajar
5) Tidak diskriminatif
6) Memberikan pelayanan yang wajar
7) Tidak diskriminatif
8) Memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang
9) Memberikan pelayanan yang bermutu
c. Nilai ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
1) ASN dalam menjalankan tugasnya mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa
2) Menjaga kondisi damai
3) Bersikap netral dan adil
4) Tidak berperilaku diskriminatif
5) Obyektif, jujur dan transparan
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis. Adapun kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
8
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara Menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam
pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu
pelayanan dapat terkontrol dengan baik.
Karakteristik nilai dasar orientasi mutu terbagi atas 6 karakter. Karakteristik
pertama nilai dasar orientasi mutu layanan publik adalah komitmen bagi kepuasan
masyarakat. Hal ini dapat dirumuskan dalam slogan-slogan khusus untuk meyakinkan
publik terkait bagaimana layanan yang akan mereka dapatkan dari institusi yang sedang
dikunjungi. Karakteristik kedua, adalah pemberian layanan yang cepat, tepat, dan
dengan senyuman ramah. Hal ini dimaksudkan untuk memberkan kenyamanan dan
kepuasan bagi masyarakat yang dilayani, sehingga mereka tidak merasa kapok.
Karakteristik ketiga, adalah pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan, sehingga walaupun fasilitas seadanya, masyarakat
yang dilayani tetap dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan. Karakteristik keempat,
adalah pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik, terutama
ketika terjadi perubahan, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/ clients, perkembangan teknologi, maupun sebagai konsekuensi dari lahirnya
kebijakan baru. Karakteristik kelima, berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif
dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Karakteristik keenam, upaya
perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
10
Komitmen mutu merupakan hasil dari proses yang melibatkan beberapa hal. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.
b. Inovatif.
c. Selalu melakukan perbaikan mutu.
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
e. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran.
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan.
h. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang tidak baik,
buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri
kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
11
E. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam konsep manajemen ASN ini dikenal apa
yang disebut dengan sistem merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pension dan jaminan hari tua, dan perlindungan.
2. Whole of Government
WoG (Whole Of Government) didefinisikan sebagai suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government.
E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan
12
secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif,
produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara
lain yaitu:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien
dan efektif.
b. Hemat anggaran dan tepat waktu.
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi
akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang.
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik
juga meningkat.
3. Pelayanan Publik
Pelayan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundangundangan. Prinsip pelayanan publik yang baik dengan pelayanan prima
adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, akuntabel dan berkeadilan
13
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Institut Teknologi Kalimantan merupakan perguruan tinggi yang fokus dalam
bidang teknologi untuk menunjang kebutuhan dunia industri. Melalui berbagai macam
program pendidikan pada ITK ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan SDM yang akan berdampak terhadap peningkatan penguasaan teknologi
dan peningkatan produktivitas modal. Selanjutnya peningkatan produktivitas modal
tersebut mampu memunculkan industri baru sehingga menambah jumlah industri yang
ada di Kalimantan.
Keberadaan ITK sebagai PTN di bidang teknik diharapkan akan memperkaya
penelitian-penelitian serta pengembangan terkait sains dan teknologi industri.
Banyaknya penelitian yang didukung dengan peningkatan penguasaan teknologi mampu
mendorong terciptanya inovasi proses dan inovasi produk. Jika inovasi proses dan
produk berhasil dikembangkan, maka akan memberikan nilai tambah dan meningkatkan
daya saing terhadap industri lainnya. Dengan adanya peningkatan pada jumlah industri,
nilai tambah, dan daya saing diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan
industri. Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) juga akan meningkat.
Berdirinya ITK di Kalimantan diharapkan memberikan dampak positif pada
masyarakat umum maupun masyarakat industri di sekitarnya. Keberadaan staf pengajar
dan hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi positif pada pembangunan wilayah
secara optimal. Lulusan yang dihasilkan diharapkan dapat membangun wilayah
Kalimantan dalam meningkatkan nilai tambah industri yang berbasis sumberdaya alam
yang dimiliki oleh Kalimantan. Tujuan tersebut sesuai dengan fokus MP3EI bahwa
Kalimantan sebagai koridor ekonomi pusat pengolahan hasil tambang dan lumbung
energi nasional. Harapan besar diberikan oleh pemerintah pusat pada wilayah
Kalimantan untuk melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga dapat terjadi
peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Ketersediaan staf pengajar, hasil
14
penelitian dan lulusan akan mempengaruhi faktor-faktor produksi dan pertumbuhan
industri baik regional Kalimantan maupun nasional.
B. Visi Misi Organisasi
Adapun Visi dan Misi dari Institut Teknologi Kalimantan adalah sebagai berikut :
Visi
Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif dalam
pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan
pada tahun 2025.
Misi
1. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Berperan aktif dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi proses dan
produk sebagai upaya untuk memperkaya serta memperkuat ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Membangun kerjasama dan kontribusi pada pengabdian masyarakat yang
didasarkan pada hasil penelitian dan potensi daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Tujuan ITK dalam rangka mewujudkan visi misi, ITK memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam;
2. Berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang ramah
lingkungan melalui inovasi teknologi;
3. Mewujudkan teknologi pengelolaan sumber daya alam yang mendorong
kemajuan ekonomi masyarakat;
4. Mewujudkan tata kelola kampus yang baik (good university governance); dan
5. Menghasilkan penelitian berskala nasional dan internasional yang dapat
diaplikasikan untuk pembangunan nasional.
15
Adapun struktur organisasi ITK adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi ITK
C. Tugas dan Fungsi
Penyusun program anggaran dan pelaporan pada Subbagian Perencanaan
memiliki tugas yaitu melakukan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan rencana,
program, dan anggaran serta penyusunan laporan kinerja. Adapun rincian tugas adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan penyusunan program kerja subbagian dan konsep program kerja bagian;
2. Melakukan penyiapan penyusunan bahan kebijakan, rencana, program, dan
anggaran;
3. Melakukan penelaahan usul program, kegiatan, sasaran, dan anggaran dari unit
kerja;
4. Melakukan penyiapan bahan usul program, kegiatan, sasaran, dan anggaran;
16
5. Melakukan penyiapan bahan pembahasan program, kegiatan, sasaran, dan
anggaran;
6. Melakukan penyiapan bahan usul revisi program, kegiatan, sasaran, dan anggaran;
7. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran;
8. Melakukan penyusunan bahan laporan pelaksanaan rencana dan program;
9. Melakukan penyusunan laporan Subbagian dan konsep laporan Bagian. (Matriks
Rincian Tugas Institut Teknologi Kalimantan, 2020).
D. Identifikasi Isu-Isu
Agar mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas
sebagai seorang ASN, maka CPNS diwajibkan untuk melakukan habituasi berupa
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu terkait isu
permasalahan di instansi kerja. Sebagai seorang penyusun program anggaran dan
pelaporan selama menjadi CPNS di Institut Teknologi Kalimantan ada beberapa isu
permasalahan terkait penyusunan anggaran yang seharusnya dapat membuat pekerjaan
menjadi lebih mudah dan lebih baik diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman unit dalam proses revisi anggaran serta perencanaan
anggaran yang kurang matang.
2. Belum adanya sistem reward and punishment dalam penentuan pagu program studi.
3. Belum adanya petunjuk klasifikasi akun belanja barang di tingkat unit.
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu
1. Penetapan Isu
Berdasarkan rancangan aktualisasi, penentuan isu utama menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu utama. Tabel berikut menunjukkan proses
pembobotan pada isu-isu yang telah ditemukan:
Tabel 1. Analisis Isu Strategis
No Isu U S G Total Rangking
1Kurangnya pemahaman unit dalam prosesrevisi anggaran serta perencanaan anggaranyang kurang matang
5 5 5 15 1
2Belum adanya sistem reward andpunishment dalam penentuan pagu programstudi
4 4 5 13 2
3Belum adanya petunjuk klasifikasi akunbelanja barang di tingkat unit
4 4 4 12 3
Skala Pengukuran:
1 : Sangat Tidak Urgent/Serious/Grow
2 : Tidak Urgent/Serious/Grow
3 : Cukup Urgent/Serious/Grow
4 : Urgent/Serious/Grow
5 : Sangat Urgent/Serious/Grow
Identifikasi Isu : Kurangnya pemahaman unit dalam proses revisi anggaran serta
perencanaan anggaran yang kurang matang.
Isu yang diangkat : Belum adanya petunjuk operasional revisi anggaran.
2. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Sistem Perencanaan Anggaran Unit di Institut
Teknologi Kalimantan
18
Berdasarkan analisis USG seperti tercantum pada tabel 1, ditemukan isu paling
prioritas yaitu “Peningkatan Sistem Perencanaan Anggaran Unit di Institut Teknologi
Kalimantan” dengan skor 15. Isu terpilih tersebut apabila tidak diselesaikan akan
mengakibatkan sistem penyusunan program dan anggaran di Institut Teknologi
Kalimantan terus menerus tidak sesuai dengan perkembangan. Adapun dampak yang
bisa terjadi jika konflik tidak segera di atasi yaitu tidak optimalnya penyusunan program
dan anggaran dikarenakan ada beberapa proses yang akan memberikan kesulitan dalam
pengumpulan data perencanaan.
19
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Adapun rancangan kegiatan aktualisasi dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/HasilKeterkaitan Subtansi
Mata Pelatihan
KontribusiTerhadap Visi-Misi Organisasi
PenguatanNilai
Organisasi
1
Melakukan pendalaman
materi kegiatan revisi
anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan
yang berlaku untuk
mencapai hasil yang
diharapkan
Mengumpulkan
dokumen revisi
anggaran
sebelumnya
Memahami teori
proses revisi
anggaran
Berkonsultasi
dengan pihak
terkait mengenai
proses revisi
anggaran
Mendapatkan
pengetahuan
terkait pedoman
penyusunan
anggaran
Mampu
mengidentifikasi
proses revisi
anggaran
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab atas
revisi anggaran yang
dilakukan.
Nasionalisme –
Mempelajari dan
mengidentifikasi proses
revisi anggaran dengan
bersungguh-sungguh dan
penuh kerja keras.
Etika publik –
Mempelajari proses
revisi anggaran bersama-
sama atasan.
Kontribusinya
sesuai dengan
misi organisasi
yaitu
mewujudkan
efektivitas dalam
penyelesaian
tugas
Pelaksanaan
kegiatan ini
berdasarkan
nilai organisasi
yang menguat
dengan adanya
Nilai SPECTA
yaitu Solid,
Peduli, Cerdas,
Taqwa.
20
Komitmen Mutu –
Beradaptasi dengan
lingkungan baru.
Anti Korupsi –
Mempelajari proses
revisi anggaran tahun
sebelumnya dengan
kerja keras.
2
Membuat petunjuk
operasional revisi
anggaran
Menyiapkan data
perencanaan berupa
akun belanja
Menyiapkan data
perencanaan berupa
PMK tahun
berjalan
Terbitnya petunjuk
operasional revisi
anggaran
Mendapatkan hasil
petunjuk operasional
revisi anggaran yang
sudah sesuai dengan
pedoman yang
berlaku
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab atas
proses revisi anggaran
yang dilakukan.
Nasionalisme –
Mengidentifikasi proses
revisi anggaran dengan
bersungguh-sungguh dan
penuh kerja keras.
Etika publik –
Mempelajari proses
revisi anggaran dengan
atasan.
Meningkatkan
kemampuan
iptek dan inovasi
untuk
menghasilkan
nilai tambah
produk inovasi.
Pelaksanaan
kegiatan ini
berdasarkan
nilai organisasi
yang menguat
dengan adanya
Nilai SPECTA
yaitu Solid,
Peduli, Cerdas,
Taqwa.
21
Komitmen Mutu –
Bekerja sama dengan
pihak terkait dalam
menyelesaikan data
penganggaran.
Anti Korupsi –
Menghasilkan RKAKL
tahun berjalan dengan
benar.
3
Melakukan sosialisasi
petunjuk operasional
revisi anggaran
Membuat surat
undangan
sosialisasi
Mendistribusikan
undangan
Melakukan
sosialisasi
Mampu
menyosialisasikan
petunjuk operasional
revisi anggaran
Akuntabilitas –
Melakukan kerjasama
antar pihak terkait.
Nasionalisme –
Memberikan informasi
secara benar dan tidak
menyesatkan.
Etika publik –
Melakukan sosialisasi
dengan sopan dan
ramah.
Komitmen Mutu –
Menciptakan
sebuah sikap
tertib
administrasi pada
pelaksanaan misi
organisasi yaitu
mengontrol
revisi anggaran.
Pelaksanaan
kegiatan ini
berdasarkan
nilai organisasi
yang menguat
dengan adanya
Nilai SPECTA
yaitu Solid,
Peduli, Cerdas,
Taqwa.
22
Bekerja sama dengan
pihak terkait dalam
menyosialisasikan
petunjuk operasional
revisi anggaran.
Anti Korupsi –
Menyajikan petunjuk
operasional revisi
anggaran dengan benar.
4
Membuat helpdesk
konsultasi revisi
anggaran
Menyiapkan waktu
dan tempat untuk
melakukan
bimbingan asistensi
Menyediakan
nomor telepon atau
whatsapp untuk
melakukan
bimbingan online
Mampu membimbing
konsultasi revisi
anggaran
Akuntabilitas –
Bertanggung jawab dan
tepat waktu dalam
melakukan bimbingan
asistensi.
Nasionalisme –
Memberikan informasi
secara benar.
Etika publik –
Melakukan analisis
sesuai dengan tugas dan
fungsi pekerjaan.
Meningkatkan
kemampuan
iptek dan inovasi
untuk
menghasilkan
nilai tambah
produk inovasi
Pelaksanaan
kegiatan ini
berdasarkan
nilai organisasi
yang menguat
dengan adanya
Nilai SPECTA
yaitu Solid,
Peduli, Cerdas,
Taqwa.
23
Komitmen Mutu –
Efektif dan efisien
Anti Korupsi –
Menjaga kerahasian data
penganggaran.
5
Mendokumentasikan
berkas usulan revisi
anggaran
Merekapitulasi
berkas usulan revisi
anggaran
Mengumpulkan
berkas usulan revisi
anggaran yang
diterima
Mampu melakukan
pengadministrasian
berkas penyusunan
anggaran
Akuntabilitas –
bertanggung jawab atas
pekerjaan.
Nasionalisme –
melaporkan kepada
atasan terkait pekerjaan
yang telah dilakukan.
Etika Publik –
menjunjung tinggi etika
di lingkungan sekitar.
Komitmen Mutu –
pengadministrasian
berkas penyusunan
anggaran dapat
memberikan efiesiensi
terhadap ruang
Kontribusinya
sesuai dengan
misi organisasi
yaitu
mewujudkan
efektivitas dan
efisiensi dalam
penyelesaian
tugas.
Pelaksanaan
kegiatan ini
berdasarkan
nilai organisasi
yang menguat
dengan adanya
Nilai SPECTA
yaitu Solid,
Peduli, Cerdas,
Taqwa.
24
penyimpanan.
Anti Korupsi –
bertanggung jawab
dalam melakukan
pengadminstrasian.
25
Sedangkan jadwal kegiatan aktualisasi tersusun dalam tabel berikut.
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No KegiatanAgustus September
1 2 3 4 1 2
1
Melakukan pendalaman materi kegiatanrevisi anggaran sesuai dengan prosedurdan ketentuan yang berlaku untuk mencapaihasil yang diharapkan
2Membuat petunjuk operasional revisianggaran
3Melakukan sosialisasi petunjuk operasionalrevisi anggaran
4Membuat helpdesk konsultasi revisianggaran
5Melakukan pendokumentasian berkas hasilrevisi anggaran agar tidak terpisah
26
BAB IV
DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dari tanggal 1 Agustus 2020 hingga 12
September 2020 di Institut Teknologi Kalimantan Balikpapan, terdapat 5 (lima) kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan
2. Membuat petunjuk operasional revisi anggaran
3. Melakukan sosialisasi petunjuk operasional revisi anggaran
4. Membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran
5. Melakukan penertiban berkas hasil revisi anggaran agar tidak terpisah
Maka uraian kegiatan yang telah dilakukan dijabarkan sebagai berikut:
1. Melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan
(Kegiatan Pertama)
Persiapan aktualisasi diawali dengan melakukan pendalaman materi kegiatan revisi
anggaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Dalam hal mempelajari
revisi anggaran saya mempelajari dan memahami:
1. Peraturan-peraturan revisi anggaran (misal: Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan).
2. Pedoman-pedoman terkait revisi anggaran.
Tahapan Kegiatan
Tahapan persiapan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah kegiatan
mengumpulkan dokumen revisi anggaran sebelumnya. Mengenai rencana kegiatan ini
dilakukannya dengan bertanggung jawab (akuntabilitas) dalam memahami dokumen revisi
anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 3
Agustus 2020.
27
Tahapan selanjutnya memahami teori proses revisi anggaran pada tanggal 4 – 6
Agustus 2020 dengan mempelajari Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan, serta pedoman-pedoman terkait revisi anggaran lainnya. Pada
tahapan ini, penulis mempelajari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020 yang diterbitkan pada tanggal 20
April 2020. Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut juga mengatur tata cara revisi
anggaran untuk keperluan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Gambar 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020
Tahapan terakhir yaitu berkonsultasi dengan pihak terkait mengenai proses revisi
anggaran. Tahapan kegiatan konsultasi dilakukan dengan Bapak Wira Setiawan, S.T., M.T.
selaku Kepala Subbagian Perencanaan yang merupakan atasan langsung. Tahapan ini
sangat penting dilakukan sehingga segala kegiatan dan tahapan yang akan dilaksanakan
dalam penyusunan petunjuk operasional revisi anggaran dapat diketahui serta mendapatkan
arahan dan masukan dari atasan. Segala jenis masukan dan arahan yang disampaikan atasan
serta solusi yang didapatkan selama proses diskusi menjadi acuan yang diikuti selama
proses penyusunan petunjuk operasional revisi anggaran.
28
Gambar 3. Konsultasi dengan Kepala Subbagian Perencanaan
Analisis Dampak
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan ini antara lain mengenai
mengumpulkan dokumen revisi anggaran sebelumnya yang diharapkan bisa menjadi
kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan atas pekerjaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Kemudian kegiatan mempelajari teori proses penganggaran yang dilakukan
untuk menambah pemahaman mengenai proses revisi anggaran dengan benar sesuai tata
cara yang telah ditetapkan. Kegiatan menganalisis proses revisi anggaran dilakukan untuk
mengetahui alur revisi anggaran lebih mendalam agar revisi anggaran dapat dilakukan
secara efektif dan efisien. Konsultasi dengan pihak terkait dilakukan secara sopan agar
mendapatkan banyak ilmu dalam proses revisi anggaran.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
29
karena pendalaman materi bertujuan untuk menguasai pengetahuan dalam bidang
penganggaran.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
2. Membuat petunjuk operasional revisi anggaran (Kegiatan Kedua)
Dalam kegiatan ini penyusun untuk membuat dasar petunjuk operasional revisi
anggaran berdasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020 tentang
Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020. Peraturan Menteri Keuangan tersebut
merupakan peraturan terbaru mengenai tata cara revisi anggaran yang sudah mengatur tata
cara revisi COVID -19.
Tahapan Kegiatan
Tahapan pada kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kedua sampai keempat, yaitu
tanggal 10 – 28 Agustus 2020 yang diawali dengan menyiapkan data perencanaan berupa
akun belanja yang biasa digunakan oleh unit di lingkungan Institut Teknologi Kalimantan.
Tahapan selanjutnya yaitu menyiapkan data perencanaan berupa Peraturan Menteri
Keuangan tahun berjalan. Penggunaan PMK tahun berjalan diharapkan agar petunjuk
operasional yang disusun telah sesuai dengan peraturan yang terbaru. Tahapan kegiatan
yang terakhir yaitu terbitnya petunjuk operasional revisi anggaran yang telah sesuai dengan
peraturan terbaru.
30
Gambar 4. Petunjuk Operasional Revisi Anggaran ITK
Selanjutnya untuk mempermudah penyampaian informasi yang tertuang dalam
Petunjuk Operasional Revisi Anggaran yang telah dibuat, maka dibuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang diberi judul menyusun revisi program, kegiatan dan anggaran pada
RKAKL. SOP tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.
31
Gambar 5. SOP Revisi Anggaran
Analisis Dampak
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan ini antara lain menyiapkan data
perencanaan berupa akun belanja yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan petunjuk
operasional. Selanjutnya menyiapkan data perencanaan berupa PMK tahun berjalan serta
mengolahnya menjadi petunjuk operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku agar bisa
dipertanggungjawabkan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan pendalaman materi kegiatan revisi anggaran sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil yang diharapkan memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
karena pada saat membuat petunjuk operasional revisi anggaran diharapkan mampu
menambah pengetahuan dalam bidang penganggaran.
32
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
3. Melakukan sosialisasi petunjuk operasional revisi anggaran (Kegiatan Ketiga)
Sosialisasi sangat diperlukan dalam kegiatan ini karena dengan adanya sosialisasi
yang berupa pemaparan dari petunjuk operasional revisi anggaran yang dilaksanakan
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa bertambahnya pengetahuan dalam hal revisi
anggaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kelima, yaitu pada tanggal 31 Agustus –
4 September 2020.
Tahapan Kegiatan
Tahapan awal kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan membuat undangan dengan
waktu yang telah disepakati yaitu pada hari Selasa tanggal 8 September 2020 Pukul 10.00
WITA. Sosialisasi dilaksanakan mundur pada minggu keenam dikarenakan beberapa hal.
Kegiatan ini dilakukan daring menggunakan media Google Meet yang diikuti oleh tendik
Subbag Perencanaan, Subbag Keuangan dan BMN, serta Bendahara Pengeluaran
Pembantu. Adapun rincian undangan dapat dilihat di bawah ini.
33
Gambar 6. Undangan Sosialisasi
Tahapan selanjutnya yaitu mendistribusikan undangan yang telah dibuat kepada
pihak-pihak yang akan diundang. Setelah surat undangan dibuat dan disahkan maka
dilakukan distribusi undangan sosialisasi via email dan WhatsApp. Pada tahapan kegiatan
melakukan sosialisasi ini disampaikan hasil dari petunjuk operasional revisi anggaran yang
telah disusun.
Gambar 7. Dokumentasi Sosialisasi
34
Gambar 8. Sosialisasi Petunjuk Operasional
Analisis Dampak
Membuat dan mendistribusikan surat undangan sesuai dengan yang dituju
mencerminkan nilai kejururan dan disiplin sebagai bentuk nilai ANEKA Anti Korupsi.
Sosialisasi sangat diperlukan dalam kegiatan ini karena dengan adanya sosialisasi yang
berupa pemaparan dari petunjuk operasional revisi anggaran memberikan manfaat berupa
pengenalan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan melakukan sosialisasi petunjuk operasional revisi anggaran memiliki
kontribusi dalam mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan
berperan aktif dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah
Kalimantan pada tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan
proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”
karena pada saat melakukan sosialisasi menggunakan aplikasi google meet.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
35
4. Membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran (Kegiatan Keempat)
Kegiatan keempat dilaksanakan pada minggu kelima, yaitu pada tanggal 31 Agustus
– 4 September 2020, yang bersamaan waktunya dengan kegiatan sosialisasi petunjuk
operasional revisi anggaran.
Tahapan Kegiatan
Kegiatan keempat ini lebih memfokuskan pada kegiatan pelayanan untuk konsultasi
mengenai kegiatan penganggaran. Tahapan kegiatan awal yaitu menyiapkan waktu dan
tempat untuk melakukan bimbingan asistensi di tempat habituasi. Selanjutnya menyediakan
nomor telepon atau whatsapp untuk melakukan bimbingan online, serta menyediakan
waktu untuk melakukan konsultasi daring melalui aplikasi zoom dan google meet karena
menyesuaikan keadaan ditengah pandemi yang dianjurkan untuk tidak bertatap muka secara
langsung.
Gambar 9. Konsultasi Revisi Anggaran Menggunakan Media Whatsapp
36
Gambar 10. Konsultasi Revisi Anggaran Menggunakan Media Google Meet
Analisis Dampak
Membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran sangat diperlukan dalam kegiatan ini
karena dengan adanya layanan konsultasi dapat memberikan manfaat berupa pendalaman
pemahaman kegiatan revisi anggaran serta untuk mengetahui respon peserta sosialiasi.
Kegiatan ini dilakukan dengan bertanggungjawab dan memberikan informasi revisi
anggaran yang benar sesuai peraturan yang berlaku.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan membuat helpdesk konsultasi revisi anggaran memiliki kontribusi dalam
mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif
dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada
tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan
tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” karena pada saat
melakukan konsultasi menggunakan aplikasi WhatsApp dan google meet.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya Nilai
SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
37
5. Melakukan pendokumentasian berkas revisi anggaran agar tidak terpisah
(Kegiatan Kelima)
Kegiatan kelima ini dilaksanakan pada minggu keenam, yaitu pada tanggal 7-11
September 2020. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan tertib administrasi terhadap
dokumen revisi yang diajukan oleh unit.
Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan diawali dengan merekapitulasi berkas usulan revisi anggaran yang
telah diterima pada email [email protected], terutama berkas usulan revisi KPA 6.
Tahapan ini dilakukan agar berkas-berkas usulan revisi yang telah masuk pada email tidak
tertumpuk dengan email lainnya.
Gambar 11. Email Berkas Usulan Revisi Anggaran
Tahapan kegiatan dilanjutkan dengan mengumpulkan berkas-berkas usulan revisi
anggaran yang telah diajukan oleh unit untuk selanjutnya disimpan berdasarkan periode
revisi anggaran. Penyimpanan berkas dilakukan dengan cara virtual menggunakan media
google drive agar lebih memudahkan dalam mencari berkas yang dibutuhkan kedepannya
dan dapat diakses oleh semua staf Subbagian Perencanaan.
38
Gambar 12. Dokumentasi Berkas pada Google Drive
Analisis Dampak
Mendokumentasikan berkas revisi anggaran dilakukan dengan efektif dan efisien,
serta disesuaikan dengan periode revisi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pendokumentasian berkas revisi anggaran memiliki kontribusi dalam
mewujudkan VISI ITK yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif
dalam pembangunan Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada
tahun 2025” dengan menjalankan MISI ITK yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan
tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” karena pada saat
melakukan pendokumentasian berkas hasil revisi menggunakan aplikasi google drive.
Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan nilai organisasi yang menguat dengan adanya
Nilai SPECTA yaitu Solid, Peduli, Cerdas, Taqwa.
39
B. Role Model
Gambar 13. Profil Bapak Muhammad Mashuri
Role model yang menjadi panutan saya sebagai seorang ASN adalah Bapak Dr.
Muhammad Mashuri, M.T. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Non
Akademik Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Beliau lahir di Lamongan pada tanggal 08
April 1962. Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya lulus pada tahun 1986 dengan bidang keahlian Statistika. Kemudian melanjutkan
Pendidikan Strata 2 di Institut Teknologi Bandung dengan menyelesaikan studi pada tahun
1994 dengan bidang keahlian Teknik Manajemen Industri. Kemudian Beliau
menyelesaikan pendidikan Doktor pada tahun 2006 di Institut Teknologi Bandung dengan
bidang keahlian Matematika Peminatan Statistika.
Sebagai seorang atasan beliau memiliki komitmen yang tinggi terhadap kemajuan
institusi, hal ini karena beliau memiliki rasa cinta dan rasa memiliki institusi sehingga
selalu siap melakukan yang terbaik. Tugas tambahan beliau sebagai pimpinan tidak
dijadikan beban namun dijadikan semangat untuk mendengar, berbagi, berkolaborasi dan
berinovasi bersama dengan jajarannya. Selalu menunjuk dan melibatkan tendik muda
dalam setiap kegiatan merupakan hal yang kerap dilakukan beliau hal ini dilakukan karena
beliau menganggap bahwa tendik muda perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang
berkualitas dan unggul.
40
Sebagai seorang pemimpin, Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. merupakan
sosok yang oleh jajarannya dikenal tegas dan selalu tepat waktu dalam melaksanakan tugas
dan mendukung Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang
kemahasiswaan, administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, kerja sama, dan
hubungan masyarakat demi berjalannya proses belajar mengajar di Institut Teknologi
Kalimantan. Dibalik ketegasan beliau sesungguhnya ada tujuan untuk ikut membangun
ITK demi kemajuan pendidikan di Kalimantan Timur khususnya dan juga Indonesia
umumnya. Selain itu beliau adalah sosok pekerja keras dan tidak pernah berhenti untuk
belajar terutama untuk hal-hal yang baru sehingga dapat disebut juga sebagai pekerja
cerdas. Beliau pernah berkata “sepertiga kehidupan kita berada di tempat kerja, oleh karena
itu bahagialah dalam bekerja karena sepertiga kebahagian kita ada di tempat kerja”.
Demikian yang dapat saya sampaikan dari banyak hal yang sebenarnya dapat digambarkan
dari sosok Bapak Dr. Muhammad Mashuri, M.T. sebagai panutan bagi saya, semoga beliau
selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk terus mengabdi sehingga tetap menjadi
panutan bagi banyak orang.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi ini dibuat berdasarkan pada isu yang ditemukan penulis selama
melaksanakan tugas dalam revisi anggaran, yaitu kurangnya pemahaman unit dalam proses
revisi anggaran serta perencanaan anggaran yang kurang matang di Institut Teknologi
Kalimantan. Untuk memecahkan isu tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memecahkan
masalah. Dari penerapan kegiatan aktualisasi ini diharapkan benar-benar mampu
meningkatkan pemahaman mengenai revisi anggaran, serta melalui aktualisasi ini juga
diharapkan nilai dasar profesi aparatur sipil Negara yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dapat
teraktulisasi secara nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi yang ada pada unit kerja
institut teknologi Kalimantan.
B. Tindak Lanjut
Setelah kegiatan aktualisasi ini selesai, diharapkan semua unit kerja dapat mengikuti
petunjuk operasional ini dengan baik. Sehingga siapapun pelaksana tugasnya nanti, bila
terjadi pergantian rotasi pegawai atau hal-hal lain, tetap dapat melaksanakan kegiatan revisi
anggaran menyesuaikan dengan peraturan terbaru yang berlaku.
Melalui aktualisasi ini diharapkan nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang
terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dapat teraktualisasi secara nyata dalam menjalankan tugas dan fungsi kita pada
unit kerja masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesional kerja melalui
peningkatan yang dilakukan dalam melakukan revisi anggaran di Institut Teknologi
Kalimantan yang secara langsung akan membawa perubahan yang positif yang mengarah
pada tercapainya hasil.
42
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan GolonganIII. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS ManajemenAparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
43
44
KARTU KONSULTASI COACH
Nama : Ainunna Uswatun Hasanah, S.Pd.
NDH : 02
Jabatan : Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.
NO HARI / TANGGAL URAIAN KONSULTASI KETERANGAN PARAF
1 Selasa, 21 Juli 2020Konsep aktualisasi,menanyakan tentang konsepaktualiasi
Dilakukan via zoom
2 Rabu, 22 Juli 2020Pemberian bahan referensiuntuk racangan aktualiasasi
Dilakukan via WA Grup
3 Jum’at, 24 Juli 2020Penetapan isu dan metodeyang bisa digunakan
Dilakukan via wa
4 Minggu, 25 Juli 2020 Pemberian BAB I Dilakukan via wa
5 Kamis, 23 Juli 2020Pemberian ketentuan tentangisu dan kegitan BAB II danIII
Dilakukan via wa grup
6 Selasa, 28 Juli 2020Konsultasi kelengkapanrencana aktualisasi Dilakukan via telpon
7 Minggu, 13 Sept 2020 Revisi Laporan Aktualisasi Dilakukan via WA Grup