laporan aktualisasi penyusunan buku panduan …
TRANSCRIPT
LAPORAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN BUKU PANDUAN LABORATORIUM/SANGGAR
BAHASA DAN SASTRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
DISUSUN OLEH:
NAMA : RANI ARDESI PRATIWI
NDH : 12
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NAMA : RANI ARDESI PRATIWI
NDH : 12
JUDUL : PENYUSUNAN BUKU PANDUAN
LABORATORIUM/SANGGAR
BAHASA DAN SASTRAPROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Bahwa Laporan Aktualisasi ini telah disetujui oleh Coach dan Mentor
untuk dipresentasikan dihadapan penguji, Coach, dan Mentor pada
Evaluasi Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII pada Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara, Selasa, 22 September 2020.
Aceh Besar, 22 September 2020
Peserta Latsar
Rani Ardesi Pratiwi
NDH 12
Disetujui oleh: Coach Mentor
Dra. Arfah Salwah, M.Si
NIP 196210071985032014 Syafriandi, S.Pd., M.Pd.
NIP 198404192010121008
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : RANI ARDESI PRATIWI
NDH : 12
JUDUL : PENYUSUNAN BUKU PANDUAN
LABORATORIUM/SANGGAR
BAHASA DAN SASTRAPROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Bahwa Laporan Aktualisasi ini telah dipresentasikan dihadapan
Penguji, Coach, dan Mentor pada Evaluasi Aktualisasi Pelatihan Dasar
CPNS Angkatan VIII Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Hukum Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara, Selasa, 22
September 2020.
Aceh Besar, 22 September 2020
Disahkan oleh:
Coach Mentor
Dra. Arfah Salwah, M.Si
NIP 196210071985032014 Syafriandi, S.Pd., M.Pd.
NIP 198404192010121008
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang
berjudul “Penyusunan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh”
dengan baik. Selawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. yang
telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang beradab seperti saat
ini. Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu tugas penunjang pedoman
pelaksanaan aktualiasasi pada Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII Tahun 2020 yang
diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Hukum Administrasi
Negara, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini sehingga laporan ini berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
1. Rektor Universitas Malikussaleh, Bapak Dr. Herman Fitra, S.T., M.T., IPM.,
ASEAN. Eng. beserta seluruh jajaran kepegawaian yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS;
2. Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Hukum Administrasi Negara,
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Bapak Ir. Faizal Adriansyah,
M.Si.yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS;
3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Bapak Dr. Muhammad, S.T.,
M.Sc. yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama penyelesaian
laporan aktualisasi;
4. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh, sekaligus mentor, Bapak Syahriandi S.Pd., M.Pd. yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian laporan aktualisasi;
5. Coach, Ibu Dra. Arfah Salwah, M.Si yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyelesaian laporan aktualisasi;
iv
6. Penguji evaluasi aktualisasi, Bapak Zulkarnain, S.T., M.Si. yang telah
memberikan banyak kritik dan saran yang membangun terhadap laporan
aktualisasi ini;
7. Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd., selaku pengelola situs web prodi yang telah
meluangkan waktu untuk berkonsultasi terkait penginputan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh;
8. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan edukasi selama proses on-
campus yang telah berlangsung dengan sangat menyenangkan;
9. Ibu Syarifah dan Bapak Sultan sebagai PIC yang telah bersedia mendampingi dari
awal pertamuan hingga sekarang;
10. dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh yang telah memberikan masukan selama penyusunan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra;
11. kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis untuk
menyelesaikan pelatihan dasar CPNS;
12. rekan-rekan sesama peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII Tahun 2020.
Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi positif bagi semua pihak, khususnya bagi Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
Aceh Besar, 22 September 2020
Peserta Latsar,
Rani Ardesi Pratiwi
NDH 12
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan ............................................................................................... 3
1.2.2 Manfaat ............................................................................................. 3
1.3 Profil Peserta ............................................................................................. 4
1.4 Gambaran Umum Organisasi ..................................................................... 5
1.4.1 Sejarah Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia ......................... 5
1.4.2 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ......................................................... 6
1.4.3 Struktur Organisasi ............................................................................ 7
BAB II DESKRIPSI DAN RUANG LINGKUP AKTUALISASI ................ 9
2.1 Identifikasi Isu .......................................................................................... 9
2.1.1 Alternatif Isu .................................................................................... 9
2.1.2 Analisis Pemilihan Isu...................................................................... 10
2.2 Faktor Penyebab dan Dampak Isu yang Dipilih ......................................... 13
2.3 Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................ 13
2.4 Keterkaiatan dengan Nilai-nilai Dasar PNS ............................................... 14
2.4.1 Akuntabilitas .................................................................................... 14
2.4.2 Nasionalisme ................................................................................... 14
2.4.3 Etika Publik ..................................................................................... 14
2.4.4 Komitmen Mutu ............................................................................... 14
2.4.5 Anti Korupsi .................................................................................... 15
2.4.6 Manajemen ASN .............................................................................. 15
2.4.7 Whole of Government (WoG) ........................................................... 15
2.4.8 Pelayanan Publik.............................................................................. 15
2.5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 16
2.5.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ............................................. 16
2.5.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ........................................................... 28
vi
BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................... 32
3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi ..................................................................... 32
3.2 Kegiatan Aktualisasi .................................................................................. 34
3.2.1 Membentuk Tim Penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra .......................................... 34
3.2.2 Melakukan Pengkajian dengan Ketua Prodi dan Tim Terkait
Komponen-komponen Penting yang Harus Ada dalam Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ............................ 42
3.2.3 Menyusun Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .......................................................................................... 49
3.2.4 Melakukan Diskusi dengan Tim Penyusun Buku Terkai Draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
Telah Disusun.................................................................................... 57
3.2.5 Finalisasi Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .......................................................................................... 63
3.2.6 Menginput Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra ke Situs Web Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia ............. 69
3.2.7 Sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ................................................................................................ 76
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 87
4.1 Simpulan .................................................................................................... 87
4.2 Saran .......................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Teknik AKPK ............................... 11
Tabel 2. Analisis Kualitas Isu Menggunakan Teknik USG .................................. 12
Tabel 3. Rencanan Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................ 18
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .............................................. 28
Tabel 5. Capaian Kegiatan Aktualisasi ................................................................ 35
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Tekni Universitas Malikussaleh ....................... 8
Gambar 2. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegitan 1 Tahapan Kegiatan 1) ....... 112
Gambar 3. Pembuatan Undangan dengan Pegawai TU (Kegiatan 1 Tahapan
Kegiatan 2) .................................................................................... 112
Gambar 4. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 2 Tahapan Kegiatan 1) .... 113
Gambar 5. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan 1) .... 113
Gambar 6. Mengumpulkan Referensi (Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan 2) ............ 114
Gambar 7. Menyusun Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra (Kegiatan 1 Tahapan 2) ....................................................... 114
Gambar 8. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 4 Tahapan Kegiatan 1) ..... 115
Gambar 9. Diskusi Draft dengan Tim Penyusun (Kegiatan 4 Tahapan 2) ........... 115
Gambar 10. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 6 Tahapan 1) .................. 116
Gambar 11. Mencetak Draft di Prodi (Kegiatan 5 Tahapan 3) ............................ 116
Gambar 12. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 6 Tahapan 1) .................. 119
Gambar 13. Konsultasi dengan Pengelola Situs Web (Kegiatan 6 Tahapan 2) .... 117
Gambar 14. Menginput Draft ke Situs Web Prodi Tahap 1 (Kegiatan 6 Tahapan
3) ................................................................................................... 118
Gambar 15. Menginput Draft ke Situs Web Prodi Tahap 2 (Kegiatan 6 Tahapan
3) .................................................................................................... 118
Gambar 15. Sosialisasi Buku Panduan (Kegiatan 7 Tahapan Kegiatan 4) ............ 119
Gambar 16. Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa Memperhatikan Presentasi
(Kegiatan 7 Tahapan Kegiatan 4) .................................................... 119
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Undangan Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ........................................................................ 90
Lampiran 2. Daftar Hadir Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ........................................................................ 91
Lampiran 3. Notula Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .................................................................................... 92
Lampiran 4. Surat Tugas Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .................................................................................... 93
Lampiran 5. Daftar Hadir Diskusi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .................................................................................... 94
Lampiran 6. Notula Diskusi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ........................................................................................... 95
Lampiran 7. Undangan Rapat Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra .................................................................................... 96
Lampiran 8. Daftar Hadir Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ........................................................................................... 97
Lampiran 9. Notula Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ........................................................................................... 98
Lampiran 10. Sampul Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra .... 99
Lampiran 11. Gambaran Isi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ........................................................................................... 100
Lampiran 12. Revisi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
oleh Ketua Prodi .......................................................................... 101
Lampiran 13. Revisi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
oleh Penulis ................................................................................. 106
Lampiran 14. Kartu Kendali Aktualisasi Mentor .............................................. 109
Lampiran 15. Kartu Kendali Aktualisasi Coach ............................................... 110
Lampiran 16. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi ............................................. 112
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
ASN memiliki tiga fungsi dan peran, yakni: (1) pelaksana kebijakan publik,
(2) pelayan publik, (3) perekat dan pemersatu bangsa. Ketiga fungsi dan peran ini
harus dilaksanakan secara maksimal dan berkesinambungan. Keberhasilan
pelaksanaan fungsi dan peran ini tentunya tidak terlepas dari pribadi ASN
tersebut. Seorang ASN yang berkepribadian baik akan lebih mudah menjalankan
fungsi dan peran yang diembannya.
Seorang ASN akan dinilai baik jika memiliki nilai-nilai positif dalam
dirinya. Sejatinya, semenjak di lingkungan keluarga ASN telah dibekali dengan
nilai-nilai tersebut. Namun, nilai-nilai ini bisa pudar bahkan hilang karena
pengaruh lingkungan, baik di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan
kerja. Oleh karena itu, ASN harus kembali memupuk dan mengaplikasikan nilai-
nilai tersebut di lingkungan kerja agar tidak pudar, bahkan mungkin hilang. Ada
beberapa nilai yang harus dimiliki oleh ASN, yakni: (1) ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), (2) manajemen
ASN (3) whole of goverment, dan (4) pelayanan publik.
Sebagai ASN yang mengabdi di lingkungan kampus (dosen), tentunya nilai-
nilai ASN menjadi penting untuk diterapkan dalam menjalankan tugas . Jika nilai-
nilai ASN telah terpatri dengan baik, maka akan bermunculanlah dosen-dosen
yang profesional dibidangnya. Hal ini tentunya akan menjadi salah satu faktor
penunjang dalam meningkatkan mutu kampus tempat dosen itu bertugas. Salah
satu perwujudan keprofesionalan ini juga dapat dilihat dari keuletan dosen dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni: (1) pendidikan, (2) penelitian,
dan (3) pengabdian masyarakat.
Profesi dosen adalah profesi yang ada pada lingkup organisasi, baik prodi,
fakultas, maupun universitas. Sebuah organisasi tentunya memiliki tujuan, visi,
dan misi yang hendak dicapai. Sebagai bagian dari organisasi tersebut, dosen
harus turut serta dalam memaksimalkan tecapainya hal tersebut. Pencapaian
tujuan, visi, dan misi, tentunya tidak selalu berjalan baik. Ada kendala-kendala
2
berarti yang harus diatasi dalam pencapaiannya. Salah satu organisasi yang
mengalami kendala dalam mencapai hal tersebut ialah Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
Sebagai dosen yang ditempatkan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, tentunya penulis
memahami kendala-kendala yang menghambat tercapainya tujuan, visi, dan misi
tersebut. Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
ditemukan beberapa kendala.
Berikut ini akan dijabarkan beberapa kendala tersebut. Pertama, rendahnya
motivasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliah. Permasalahan ini disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranya adalah minimnya fasilitas pendukung pembelajaran,
baik dari pribadi mahasiswa maupun dari pihak kampus. Kedua, tidak
maksimalnya pencapaian tujuan pembelajaran. Ketidaktercapaian tujuan
pembelajaran ini tentu tidak hanya disebabkan oleh mahasiswa, tetapi juga dari
pihak dosen. Ketiga, belum optimalnya pemanfaatan fasilitas Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia. Salah satu fasilitas tersebut ialah
laboratorium/sanggar bahasa dan sastra adalah fasilitas yang sudah lama ada,
tetapi belum dimanfaatkan dengan maksimal dalam menunjang proses belajar
mengajar.
Dari permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnnya, masalah paling
mendasar yang harus segera diatasi ialah belum optimalnya pemanfaatan fasilitas
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Penulis berpendapat, jika fasilitas
tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, permasalahan-permasalahan lain akan
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis merasa perlu mengangkat
permasalahan tersebut dalam laporan aktualisasi penulis.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
tujuan dan manfaat aktualisasi ini sebagai berikut.
3
1.2.1 Tujuan
Ada dua tujuan yang akan dijabarkan pada bagian berikut, yakni: (1)
tujuan latsar, dan (2) tujuan aktualisasi.
1.2.1.1 Tujuan Latsar
Tujuan latsar ini ialah membentuk ASN yang berintegritas,
bersemangat, bermotivasi tinggi, memiliki rasa nasionalisme dan
kebangsaan tinggi, memiliki nilai anti korupsi, berkepribadian
unggul, bertanggung jawab, profesionalisme pada bidang pada saat
bertugas sebagai pelayan masyarakat.
1.2.1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan penyelesaian aktualisasi ini ialah mengimplementasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari: (1) nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi), (2) nilai-nilai manajemen ASN (3) nilai-
nilai Whole of Govermant (WoG), dan (4) nilai-nilai pelayanan
publik. Tidak hanya itu, ASN juga harus memahami dan menerapkan
peran serta fungsi ASN ketika sudah kembali ke tempat kerja
masing-masing. Menghasilkan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra untuk pengoptimalisasian laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
1.2.2 Manfaat
Ada tiga manfaat yang diharapkan setelah penyelesaian kegiatan
aktualisasi ini, yakni: (1) bagi peserta latsar, (2) bagi unit kerja, (3) bagi
stakeholder.
1.2.2.1 Manfaat Bagi Peserta Latsar
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk ASN
yang berorientasi sebagai pelayan publik bagi masyarakat.
Profesional dengan mengedepankan nilai-nilai dasar ASN: (1)
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA), (2) manajemen ASN (3) whole of
govermant, dan (4) pelayanan publik.
4
1.2.2.2 Manfaat Bagi Unit Kerja
Kegiatan aktualisasi ini akan menghasilkan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang diharapkan dapat
bermanfaat dalam kelengkapan dokumen Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia dan membantu pengoptimalisasian
laboratorium/sanggar bahasa dan sastra agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang maksimal sehingga meningkatkan mutu Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
1.2.2.3 Manfaat bagi Stakeholder/Mahasiswa
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memotivasi
mahasiswa ikut serta memanfaatkan laboratorium/sanggar bahasa
dan sastra untuk proses belajar mengajar.
1.3 Profil Peserta
Penulis merupakan Peserta Latsar CPNS Golongan III angkatan VIII tahun
2020, nama lengkap Rani Ardesi Pratiwi, lahir di Padang 14 Desember 1992,
sehari- hari dipanggil Rani. Pendidikan terakhir S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang. Penulis ditugaskan
sebagai dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh. Untuk lebih lengkapnya, profil penulis dapat dilihat
pada penjabaran berikut ini.
PROFIL PESERTA LATSAR
Nama : Rani Ardesi Pratiwi
Tempat,tanggal lahir : Padang, 14 Desember 1992
Alamat : Jln. Lintas Sumbar-Riau, Jr. Pauh
Anok, Kenagarian Pangkalan,
Kec. Pangkalan Koto Baru,
Kab. Lima Puluh Kota,
Provini Sumatera Barat
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Nomor Telepon : 0823 9077 1434
NIP : 199212142019032027
Golongan : IIIb
Unit Kerja : Universitas Malikussaleh
5
Riwayat Pendidikan : 1. TK Asiyah Kec. Pangkalan Koto Baru
2. SDN 08 Pantai Cermin Koto Alam
3. MTsN 1 Kota Payakumbuh
4. SMAN 1 Pangkalan
5. S-1 UNP (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah)
6. S-2 UNP (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Pengalaman Kerja : 1. Tentor di Bimbingan Belajar Jarimatika Kantor
Cabang Payakumbuh
2. Tentor di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama
Kantor Cabang Payakumbuh
3. Guru Honorer di MTsN 1 Kota Payakumbuh
1.4 Gambaran Umum Organisasi
Ada tiga hal yang akan dibahas pada bagian ini, yakni: (1) sejarah Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh (2)
visi, misi, dan nilai organisasi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas Malikussaleh, (3) struktur organisasi Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
1.4.1 Sejarah Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu
program studi yang berada di bawah Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh. Program studi ini merupakan salah satu program studi baru
yang didirikan pada tahun 2014 bersama empat program studi lainnya,
yakni: (1) S1 Pendidikan Matematika, (2) S1 Pendidikan Kimia, (3) S1
Pendidikan Fisika, (4) S1 Pendidikan Teknik Mesin. Pembentukan Prodi PBI
didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kabudayaan
Nomor: 00/000/000/2014 tentang: Ijin Pembukaan Program Studi Baru di
Universitas Malikussaleh. Pada surat keputusan tersebut dikatakan bahwa
adanya pemberikan izin pada Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
untuk membuka program studi baru.
Sebelumnya nama program studi ini ialah Bahasa dan Sastra. Namun,
seiring berjalannya waktu dan mengingat muatan mata kuliah yang lebih
menitikberatkan pada Pendidikan Bahasa Indonesia, maka nama prodi ini
6
pun berganti dengan Pendidikan Bahasa Indonesia. Tentunya pergantian
nama prodi ini dilakukan dengan aturan yang jelas.
Pada tahun akademik 2015—2016, Universitas Malikussaleh mulai
menerima mahasiswa baru untuk kelima program studi baru tersebut yang
pada saat itu berada di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). Jumlah mahasiswa pertama yang lulus pada prodi ini sebanyak
enam puluh orang. Namun, dengan perbaikan secara berkala, program studi
ini pun mampu meningkatkan mutu yang pada akhirnya diminati sampai saat
ini.
1.4.2 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
Beriku ini akan dijabarkan visi, misi, dan nilai organisasi Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh.
1.4.2.1 Visi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh memiliki visi menjadi pusat pengembangan
pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia yang berwawasan global
berbasis kearifan lokal di Aceh tahun 2019.
1.4.2.2 Misi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
Berikut ini akan dijabarkan misi Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
1) Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas serta didukung
oleh tenaga pengajar yang andal.
2) Mengembangkan dan memberi pelatihan dalam bidang
perencanaan, tata kelola, dan pengembangan sumber daya yang
sesuai bidang keilmuan.
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan yang sesuai
dengan bidang Bahasa dan Sastra Indonesia guna memajukan
7
dunia pendidikan khususnya pendidikan kebahasaan dan
kesastraan.
4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan jaringan kerja
sama dengan stakeholder untuk menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar.
5) Menyelenggarakan tatakelola yang transparan, akuntabel, dan
berkesinambungan untuk menjamin kualitas layanan kepada
tenaga pengajar, tenaga pendidik, dan stakeholder.
1.4.2.3 Nilai Organisasi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas
Teknik Universitas Malikussaleh
Berikut ini akan dijabarkan nilai-nilai organisasi pada Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh.
1) Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, kreatif, inovatif, dan berkarakter
yang mampu bersaing di bidang yang sama dalam pasar kerja,
khususnya di Aceh.
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pedagogik,
profesional, sosial, dan kepribadian sehingga mampu melanjutkan
studi pada jenjang yang lebih tinggi.
3) Menghasilkan lulusan yang mampu menguasai, menerapkan, dan
mengajarkan ilmu kebahasaan dan kesastraan dengan metode
yang tepat sehingga mampu menghadapi berbagai perkembangan.
4) Menjalin kerja sama dengan stakeholder secara lebih optimal.
1.4.3 Struktur Organisasi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas Malikussaleh
Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik, jika memiliki struktur
organisasi yang jelas dengan anggota yang bertanggung jawab. Berikut ini
akan dijabarkan struktur organisasi Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
8
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi ProgramStudi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Syahriandi S.Pd., M.Pd.
KETUA PRODI
Trisfayani S.Pd., M.Pd.
SEKRETARIS PRODI
Iba Harliyana S.Pd., M.Pd.
BENDAHARA PRODI
Ririn Rahayu S.Pd., M.Pd.
MAHASISWA
Radhiah, S.Pd., M.Pd.
LABORATORIUM/SANGGAR
BAHASA DAN SASTRA
Sayni Nasrah, S.Pd., M.Pd.
INFOKOM
9
BAB II
DESKRIPSI DAN RUANG LINGKUP AKTUALISASI
2.1 Identifikasi Isu
Pada bagian ini ada dua hal yang akan dibahas, yakni: (1) alternatif isu, dan (2)
analisis pemilihan isu. Berikut ini akan dijabarkan kedua hal tersebut.
2.1.1 Alternatif Isu
Kegiatan laporan aktualisasi ini dimulai dengan pengidentifikasian alternatif isu
pada lingkungan kerja penulis (Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas Malikussaleh). Pengidentifikasian isu ini didasarkan pada
observasi penulis selama mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh. Berdasarkan observasi
tersebut, diidentifikasilah empat isu. Berikut ini akan dijabarkan keempat isu
tersebut.
2.1.1.1 Tidak adanya jurnal penelitian yang mewadahi publikasi ilmiah dosen dan
mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas Malikussaleh (Manajemen ASN). Isu ini tentunya akan
memberikan dampak negatif pada mutu Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh. Tidak hanya itu,
permasalahan ini juga melemahkan motivasi dosen dan mahasiswa dalam
menulis.
2.1.1.2 Belum optimalnya pemanfaatan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh (Pelayanan Publik). Hal ini tentunya dapat memberikan dampak
negatif pada Program Studi Pendidikan Bahasa karena dianggap belum
mampu memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan pihak kampus. Tidak
hanya itu, kurangnya pemanfaatan laboratoriumor juga berpengaruh terhadap
rendahnya pencapaian tujuan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran
yang melibatkan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra sebagai sarananya.
2.1.1.3 Belum optimalnya pemanfaatan situs web fakultas, khususnya pada Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh (Pelayanan Publik). Pemanfaatan situs web fakultas yang tidak
optimal akan mempersulit mahasiswa dalam mencari informasi terkait prodi.
10
Tidak hanya itu, kehadiran situs web prodi sejatinya dapat menjadi salah satu
wadah bagi dosen dan mahasiswa dalam mempublikasikan tulisan.
2.1.1.4 Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kegitan penelitan dan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh (WoG). Hal ini
tentunya juga akan berdampak pada mutu Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh. Minimnya keterlibatan
mahasiswa juga dapat menurunkan motivasi mahasiswa untuk terus menulis.
Setelah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengonsultasikan isu kepada
mentor dan coach untuk kemudian dapat dianalisis secara mendalam sehingga
terpilihlah sebuah core issue.
2.1.2 Analisis Pemilihan Isu
Isu yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis untuk menetapkan core issue.
Alat analisis kriteria yang digunakan ialah AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problermatik, Kelayakan), sedangkan alat analisis kualitas isu yang digunakan ialah
USG (Urgency, Seriousnes, Growth). Berikut ini akan dipaparkan tabel analisis
kriteria menggunakan AKPK dan analisis kualitas menggunakan USG.
11
Tabel 1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Teknik AKPK
No
.
Isu Kriteria AKPK Total
Skor
Ranking
A K P K
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tidak adanya jurnal penelitian
yang mewadahi publikasi
ilmiah dosen dan mahasiswa
pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas
Malikussaleh (Manajemen
ASN).
5 4 3 4 16 3
2. Belum optimalnya pemanfaatan
laboratorium/sanggar bahasa
dan sastra pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh (Pelayanan
Publik).
5 5 4 4 18 1
3. Belum optimalnya pemanfaatan
situs web fakultas, khususnya
pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas
Teknik, Universitas
Malikussaleh (Pelayanan
Publik).
4 3 3 3 13 4
4. Minimnya keterlibatan
mahasiswa dalam kegitan
penelitan dan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh
dosen Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh (WoG).
4 4 5 4 17 2
Keterangan:
A : aktual
K : kekhalayakan
P : problematika
K : kelayakan
12
Tabel 2. Analisis Kualitas Isu Menggunakan Teknik USG
No. Isu Klasifikasi Core Issue Skor Ranking
U
(Urgency)
S
(Seriousnes)
G
(Growth)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tidak adanya jurnal
penelitian yang mewadahi
publikasi ilmiah dosen
dan mahasiswa pada
Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
(Manajemen ASN).
4 3 3 10 3
2. Belum optimalnya
pemanfaatan
laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra pada
Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
(Pelayanan Publik.
5 5 4 14 1
3. Belum optimalnya
pemanfaatan situs web
fakultas, khususnya pada
Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
(Pelayanan Publik).
3 3 2 8 4
4. Minimnya keterlibatan
mahasiswa dalam kegitan
penelitan dan pengabdian
masyarakat yang
dilakukan oleh dosen
Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
(WoG).
3 4 4 11 2
13
Keterangan:
Angka 5 : sangat mendesak/cepat
Angka 4 : mendesak/cepat
Angka 3 : cukup mendesak/cepat
Angka 2 : kurang mendesak/cepat
Angka 1 : tidak mendesak/cepat
Berdasarkan analisis isu tersebut, terpilihlah core issu “Belum optimalnya
pemanfaatan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.”
2.2 Faktor Penyebab dan Dampak Pemilihan Isu
Ada tiga faktor penyebab pemilihan isu kedua sebagai core issue. Pertama,
berdasarkan perolehan skor melalui analisis menggunakan AKPK dan USG, isu kedua
mendapatkan rangking pertama dengan skor 18 pada AKPK dan 14 pada USG. Kedua,
adanya saran dari mentor untuk mengangkat isu kedua sebagai core issue. Ketiga, jika isu
ini dapat terselesaikan, maka dosen dan mahasiswa akan terbantu dalam pembalajaran,
khususnya dalam pembelajaran praktik.
Berikut ini dampak negatif jika isu tersebut tidak segera diatasi. Pertama, kurangnya
kebermanfaatan fasilitas yang dalam hal ini ialah laboratorium/sanggar bahasa dan sastra.
Kedua, rendahnya minat dosen dalam pemanfaatan laboratorium/sanggar bahasa dan
sastra sebagai penunjang proses belajar mengajar. Ketiga, rendahnya motivasi siswa dalam
mengikuti perkuliahan praktik. Keempat, tidak maksimalnya pelaksanaan perkuliahan
praktik yang melibatkan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra. Kelima, kurang
maksimalnya pencapaian tujuan pembelajaran untuk mata kuliah praktik.
2.3 Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan dalam mengatasi dampak negatif yang diusulkan ialah penyusunan Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Pendidikan Universitas Malikussaleh sebagai
bagian dari manajemen ASN. Hal ini sesuai dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA) dan tiga peran ASN dalam NKRI, khususnya terkait manajemen ASN.
14
2.4 Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar PNS
2.4.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah sebagai berikut: (1) kepemimpinan, (2) transparansi, (3)
integritas, (4) tanggung jawab, (5) keadilan, (6) kepercayaan, (7) keseimbangan, (8)
kejelasan, dan (9) konsistensi. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi
yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasan.
2.4.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan diri dalam menjalankan fungsi dan tugas dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Jiwa nasionalisme Pancasila
ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja
untuk bangsa dan Negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari
ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila.
2.4.3 Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Komitmen mutu ini diatur pada UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, UU ini berisi
perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan, apa pun
bidang layanannya dan kepada siapa pun layanan itu diberikan.
2.4.4 Komitmen Mutu
Ada empat kata kunci dalam komitmen mutu, yakni: efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan mutu. Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apa pun yang coba
dikerjakannya. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau jasa. Inovasi lahir dari imajinasi pemikiran orang-
orang kreatif, dan lahirnya kreativitas yang didorong oleh munculnya ide/gagasan
baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan. Sedangkan mutu adalah suatu
15
kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
2.4.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Berikut nilai-nilai dasar anti korupsi,: (1) jujur, (2)
peduli, (3) mandiri, (4) disiplin, (5) tanggung jawab, (6) kerja keras, (7) sederhana,
(8) berani, dan (9) adil.
2.4.6 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan pada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
2.4.7 Whole of Goverment (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratoriumoratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program pelayanan publik. Jenis pelayanan
publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG ialah: (1) pelayanan yang
bersifat administratif, (2) pelayanan jasa, (3) pelayanan barang, (4) pelayanan
regulatif. Berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam 5
(lima) macam pola, yakni: (1) pola pelayanan teknis fungsional, (2) pola pelayanan
satu atap, (3) pola pelayanan satu pintu, (4) pola pelayanan terpusat, (5) pola
pelayanan elektronik.
2.4.8 Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam usaha pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
16
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
2.5 Rencana dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
2.5.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berikut ini akan dijabarkan rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
Nama : Rani Ardesi Pratiwi
NDH : 12
Identifikasi Isu : 1. Tidak adanya jurnal penelitian yang mewadahi publikasi
ilmiah dosen dan mahasiswa pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh (Manajemen ASN).
2. Belum optimalnya pemanfaatan laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
(Pelayanan Publik).
3. Belum optimalnya pemanfaatan situs web fakultas,
khususnya pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
(Pelayanan Publik).
4. Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kegitan
penelitan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan
oleh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh (WoG).
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
Rincian Kegiatan : 1. Membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
2. Melakukan pengkajian dengan ketua prodi dan tim
terkait komponen-komponen penting yang harus ada
dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra.
3. Menyusun draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
17
4. Melakukan diskusi dengan tim penyusun buku terkait
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra yang telah disusun.
5. Finalisasi draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra.
6. Menginput draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke situs web Fakultas Teknik Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
7. Sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra.
18
Tabel 3. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai-
nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Membentuk tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa dan
Sastra
1. Melakukan
konsultasi dengan
ketua prodi terkait
tim penyusun
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Membuat
undangan rapat tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra
1. Arahan dan
dukungan dari
ketua prodi
(catatan arahan
ketua prodi dan
foto) terkait tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Undangan rapat
tim penyusun
Buku Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi
(hormat dan sopan).
WoG dan Nasionalisme
2. Saya akan berkeja
sama dengen ketua
prodi dan pegawai
TU dalam pembuatan
undangan rapat dan
saya akan menerapkan
sila ketiga Pancasila
(memperhatikan aturan
penulisan sesuai
PUEBI) dalam
membuat surat
(penerapan sila
ketiga).
Membentuk tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
ini berkaitan dengan
misi pertama Program
Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia
Fakultas Teknik
Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
Membentuk tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
ini memperkuat nilai-
nilai organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
kompeten,
profesional, peduli,
dan kerja sama.
19
3. Melaksanakan
rapat
pembentukan tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
4. Membuat surat
tugas tim
penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra
3. Tim penyusunan
Buku Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra (daftar
hadir, foto, dan
notulen rapat)
4. Surat tugas tim
penyusunan Buku
Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra
Etika Publik
3. Saya akan datang tepat
waktu, mengikuti rapat
dengan saksama,
mendengarkan
tanggapan dari anggota
rapat, dan tetap
berorientasi pada target
(integritas dan
disiplin)
WoG
4. Saya akan melakukuan
kerja sama dengan
ketua prodi dan
pegawai TU prodi
dalam membuat surat
tugas tim penyusun
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(kerja sama).
2. Melakukan
pengkajian dengan
ketua prodi dan tim
terkait komponen-
komponen penting
yang harus ada
dalam Buku Panduan
Laboratorium/Sangg
ar Bahasa dan Sastra
1. Melakukan
konsultasi dengan
ketua prodi terkait
pengkajian
komponen-
komponen
penting yang
harus ada dalam
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
1. Arahan dan
dukungan dari
ketua prodi
(catatan arahan
ketua prodi dan
foto) terkait
komponen-
komponen penting
yang harus ada
dalam Buku
Panduan
Laboratorium/
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi (hormat
dan sopan).
Melakukan
pengkajian dengan
ketua prodi dan tim
terkait komponen-
komponen penting
yang harus ada dalam
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
berkaitan dengan misi
pertama Program
Studi Pendidikan
Melakukan
pengkajian dengan
ketua prodi dan tim
terkait komponen-
komponen penting
yang harus ada dalam
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
memperkuat nilai-
nilai organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
20
2. Merumuskan
komponen-
komponen
penting dalam
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
3. Mengklasifikasik
an komponen-
komponen Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Catatan
komponen-
komponen penting
dalam Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra (foto)
3. Catatan
komponen-
komponen penting
dalam Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah diklasifikan
(foto)
Manajemen ASN
2. Saya akan menerapkan
nilai profesionalitas
dalam merumuskan
komponen-komponen
penting dalam Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(profesional).
Akuntabel
3. Saya akan menerapkan
nilai transparansi dan
kejelasan dalam
mengklasifikasikan
komponen-komponen
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(tranparansi).
Bahasa Indonesia
Fakultas Teknik
Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
kompeten,
profesional, peduli,
dan kerja sama.
3. Menyusun draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sangg
ar Bahasa dan Sastra
1. Melakukan
konsultasi terkait
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra dengan
ketua prodi
1. Arahan dan
dukungan dari
ketua prodi
(catatan arahan
ketua prodi dan
foto
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
baik dan bahasa yang
santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi
(hormat dan sopan).
Menyusun draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
berkaitan dengan misi
pertama Prodi
Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas
Malikussaleh, yakni
Menyusun draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
memperkuat nilai-
nilai yang
memperkuat
organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
21
2. Mengumpulkan
referensi terkait
Buku Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra
3. Mencatat poin-
poin penting dari
referensi yang
telah dibaca
4. Merancang Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra dengan
ketua prodi
2. Dokumen
referensi (foto)
3. Catatan poin-poin
penting
4. Rancangan Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra dengan
ketua prodi
Komitmen Mutu
2. Saya akan
mengumpulkan
referensi yang benar
dan dapat dipercaya
sebagai pedoman dalam
pembuatan Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
dengan ketua prodi
(efektif dan efisien).
Akuntabilitas
3. Saya akan mencatat
semua poin penting
yang terdapat pada
referensi yang telah
dibaca dengan jelas dan
konsisten
(kejelasan dan
konsistensi).
Anti Korupsi
4. Saya akan menerapkan
sikap jujur dan
tanggung jawab dalam
merancang Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
dengan ketua prodi
sesuai dengan target
awal (jujur dan
bertanggung jawab).
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
kompeten,
profesional, dan kerja
sama.
22
5. Membuat draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra dengan
tim penyusun
5. Draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sang
gar Bahasa dan
Sastra
WoG
5. Saya akan menerapkan
nilai kerja sama dengan
tim dalam menyusun
draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
dengan ketua prodi
(kerja sama).
4. Melakukan diskusi
dengan tim penyusun
buku terkait draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa dan
Sastra yang telah
disusun
1. Melakukan
konsultasi terkait
draft Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah disusun
dengan ketua
prodi
2. Mendiskusikan
draft Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah disusun
1. Arahan dan
dukungan dari
ketua prodi terkait
draft Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah disusun
dengan ketua prodi
(catatan arahan
ketua prodi dan
foto)
2. Dosen dan tenaga
Kependidikan
mengetahui adanya
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra (foto,
daftar hadir,
notulen rapat
presentasi)
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi (hormat
dan sopan).
Anti Korupsi
2. Saya akan datang
tepat waktu saat
presentasi akan
berlangsung dan
menyampaikan
semua isi draft Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa dan
Sastra (disiplin dan
Melakukan rapat
dengan tim penyusun
buku terkait draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
yang telah disusun
terkait komponen-
komponen penting
yang harus ada dalam
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
berkaitan dengan misi
pertama Program
Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia
Fakultas Teknik
Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
Melakukan rapat
dengan tim penyusun
buku terkait draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
yang telah
memperkuat nilai-
nilai organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
kompeten,
profesional, peduli,
dan kerja sama.
23
3. Mengompilasikan
masukan dari
dosen terkait draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah disusun
dengan ketua
prodi
3. Catatan masukan
(foto)
jujur).
Etika Publik
3. Saya akan mencatat
semua masukan dari
dosen dengan cermat
(cermat).
5. Finalisasi draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sangg
ar Bahasa dan Sastra
1. Meminta arahan
dari ketua prodi
terkait draft Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah dibuat
2. Merevisi draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
1. Arahan dan
dukungan dari
atasan (catatan
arahan ketua prodi
dan foto)
2. Draft hasil revisi
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra (foto
dan draft)
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi
(hormat dan sopan).
Komitmen Mutu
2. Saya akan
mempertimbangkan
efektivitas, efisiensi ,
dan mutu yang baik
dalam merevisi draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
sesuai arahan ketua
prodi (efektif, efesien,
dan mutu) .
Finalisasi draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
berkaitan dengan misi
pertama Prodi
Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
Finalisasi draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
memperkuat nilai-
nilai organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
kompeten,
profesional, peduli,
dan kerja sama.
24
3. Mencetak draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah direvisi
3. Print out Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
Anti Korupsi
3. Saya akan menerapkan
sikap jujur dan
bertanggungjawab saat
menggunakan fasilitas
organisasi dalam
mencetak draft
(jujur dan tanggung
jawab).
6. Menginput draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa dan
Sastra ke situs web
prodi
1. Meminta arahan
dari ketua prodi
terkait
penginputan draft
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra yang
telah dibuat
2. Melakukan
konsultasi dengan
pengelola situs
web prodi terkait
penginputan draft
Buku Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra ke situs
web prodi
3. Menginput draft
Buku Panduan
Laboratorium/
1. Arahan dan
dukungan dari
atasan (catatan
arahan ketua prodi
dan foto)
2. Catatan-catatan
hasil konsultasi
dengan pihak
puskom
3. Draft yang telah
diinput ke situs
web Fakultas
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi (hormat
dan sopan).
Etika Publik
2. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang santun dalam
berkonsultasi dengan
ketua prodi (hormat
dan sopan)
WoG dan Pelayanan
Publik
3. Saya akan melakukan
kerja sama dengan
Menginput draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke
situs web Fakultas
Teknik Program Studi
Pendidikan Bahasa
Indonesia berkaitan
dengan misi pertama
Prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia
Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
Menginput draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke
situs web Fakultas
Teknik Program Studi
Pendidikan Bahasa
Indonesia
memperkuat nilai-
nilai organisasi, yaitu
kreatif, inovatif,
kompeten,
profesional, peduli,
dan kerja sama.
25
Sanggar Bahasa
dan Sastra ke
situs web
Program Studi
Pendidikan
Bahasa Indonesia
pihak puskom terkait
penginputan draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke
situs web prodi (kerja
sama) dan saya akan
mempermudah para
dosen, tendik, dan
mahasiswa dalam
mengakses Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
secara daring (mudah
dan murah).
7. Sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sangg
ar Bahasa dan Sastra
1. Melakukan
konsultasi dengan
ketua prodi
terkait rencanan
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Merumuskan
agenda sosialisasi
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
1. Arahan dan
dukungan dari
atasan (catatan
arahan ketua prodi
dan foto) terkait
sosialiasi Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Agenda sosialisasi
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra dan foto
Etika Publik
1. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang sopan dalam
melakukan konsultasi
dengan ketua prodi
(hormat dan sopan).
Nasionalisme dan
Komitmen Mutu
2. Saya akan menerapkan
sila kelima dalam
menyusun agenda
sosialisasi dengan
melibatkan semua tim
Sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
berkaitan dengan misi
pertama Prodi
Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas
Malikussaleh, yakni
melaksanakan proses
pendidikan yang
berkualitas serta
didukung oleh tenaga
pengajar yang andal.
Sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
memperkuat nilai-
nilai yang
memperkuat
organisasi, yaitu
pembaruan.
26
3. Membuat surat
undangan terkait
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
4. Melaksanakan
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
3. Surat undangan
agenda sosialisasi
Buku Panduan
Laboratorium/
Sanggar Bahasa
dan Sastra
4. Dosen dan tenaga
Kependidikan
mengetahui adanya
Buku Panduan
Laboratorium/Sang
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(penerapan sila
kelima) dan saya akan
mempertimbangkan
semua agenda sesuai
dengan kebutuhan
sosialisasi (efektif dan
efisien).
WoG dan Nasionalisme
3. Saya akan melakukan
kerja sama dengna
ketua prodi dan
pegawai TU dalam
pembuatan surat (kerja
sama) dan saya akan
menerapkan sila ketiga
(memperhatikan aturan
penulisan sesuai EBI)
dalam membuat surat
undangan terkait
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(penerapan sila
ketiga).
Akuntabel
4. Saya akan
menerapkan
nilai transparansi
kejelasan, dan
27
Sastra kepada
dosen, mahasiswa,
dan pegawai prodi
5. Melaporkan hasil
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/San
ggar Bahasa dan
Sastra kepada
ketua prodi
gar Bahasa dan
Sastra (foto, daftar
hadir, notulen
sosialisasi)
5. Arahan dari ketua
prodi terkait
kegiatan lanjutan
(catatan arahan dan
foto)
konsisten saat
menyosialisasikan
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(transparansi,
kejelasan, dan
konsisten).
Etika Publik Anti
Korupsi
5. Saya akan
menggunakan etika
yang baik dan bahasa
yang sopan dalam
melakukan konsultasi
dengan ketua prodi
(hormat dan sopan)
dan saya akan
menerapkan sikap
jujur dan
bertanggungjawab saat
menjalankan arahan
lanjutan dari ketua
prodi terkait tindak
lanjut laporan
sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
(jujur dan
bertanggung jawab).
28
2.5.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berikut ini dipaparkan jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi dimulai pada minggu ke-4 Juli 2020 dan
berakhir pada minggu ke-2 September.
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Juli
2020
Agustus 2020 September 2020
Minggu
ke-4
Minggu
ke-1
Minggu
ke-2
Minggu
ke-3
Minggu
ke-4
Minggu
ke-1
Minggu
ke-2
1. Membentuk tim
penyusun Buku Panduan Lab/Sanggar
Bahasa dan Sastra
a. Melakukan konsultasi dengan ketua
prodi terkait tim penyusun Buku
Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra
b. Membuat undangan rapat tim
penyusun Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
c. Melaksanakan rapat pembentukan
tim penyusun Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
d. Membuat surat tugas tim penyusun
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa
dan Sastra
2. Melakukan pengkajian dengan ketua
prodi dan tim terkait komponen-
komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra
a. Melakukan konsultasi dengan ketua
prodi terkait pengkajian komponen-
komponen penting yang harus ada
29
dalam Buku Panduan Lab/Sanggar
Bahasa dan Sastra
b. Merumuskan komponen-komponen
penting dalam Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
c. Mengklasifikasikan komponen-
komponen Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
3. Menyusun draft
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra
a. Melakukan konsultasi terkait Buku
Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra dengan ketua prodi
b. Mengumpulkan referensi terkait
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa
dan Sastra dengan ketua prodi
c. Mencatat poin-poin penting dari
referensi.
d. Merancang Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
dengan ketua prodi
e. Membuat draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
dengan ketua prodi
4. Melakukan diskusi dengan tim penyusun
buku terkait draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun
a. Melakukan konsultasi terkait draft
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa
dan Sastra yang telah disusun dengan
ketua prodi
30
b. Mendiskusikan draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun
c. Mengompilasikan masukan dari
dosen terkait draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun dengan ketua prodi
5. Finalisasi draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
a. Meminta arahan dari ketua prodi
terkait draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
yang telah dibuat
b. Merevisi draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
c. Mencetak draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah direvisi.
6. Menginput draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs
web Fakultas Teknik Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia
a. Meminta arahan dari ketua prodi
terkait draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
yang telah dibuat
b. Melakukan konsultasi dengan
pengelola situs web prodi terkait
penginputan draft Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra ke
situs web Fakultas Teknik Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
c. Menginput draft Buku Panduan
31
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra ke
situs web Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia
7. Sosialisasi Buku Panduan Lab/Sanggar
Bahasa dan Sastra
a. Melakukan konsultasi dengan ketua
prodi terkait rencanan sosialisasi
Buku Panduan Lab/Sanggar Bahasa
dan Sastra
b. Membuat agenda sosialisasi Buku
Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra
c. Membuat surat undangan terkait
sosialisasi Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
d. Melakukan sosialisasi Buku Panduan
Lab/Sanggar Bahasa dan Sastra
kepada dosen dan tenaga
kependidikan
e. Melaporkan hasil sosialisasi Buku
Panduan Lab/Sanggar Bahasa dan
Sastra kepada ketua prodi
32
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi merupakan wujud nyata dari rancangan aktualisasi yang
yang dalam pelaksanaannya menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Kegiatan
aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu pada unit kerja penulis.
Pengidentifikasian isu ini didasarkan pada observasi penulis selama mengajar pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh. Isu yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis untuk menetapkan
core issue. Alat analisis kriteria yang digunakan ialah AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problermatik, Kelayakan), sedangkan alat analisis kualitas isu yang
digunakan ialah USG (Urgency, Seriousnes, Growth).
Berdasarkan analisis isu tersebut, terpilihlah core issu “Belum optimalnya
pemanfaatan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.”
Gagasan dalam mengatasi dampak negatif isu yang diusulkan ialah penyusunan
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Pendidikan Universitas
Malikussaleh.
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat, kegiatan aktualisasi
penyusunan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini terdiri
atas tujuh kegiatan, masing-masing kegiatan terbagi lagi menjadi beberapa
tahapan kegiatan. Kegiatan aktualisasi ini pada akhirnya bertujuan menghasilkan
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang akan digunakan
sebagai acuan dalam pemanfaatan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh.
Kegiatan aktualisi ini dimulai pada pada minggu keeempat Juli (Selasa, 28
Juli 2020) dan berakhir pada minggu kedua September (Jumat, 11 September
2020). Dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, dihasilkan capaian kegiatan.
Berikut ini akan dipaparkan capaian kegiatan tersebut.
33
Tabel 5. Capaian Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Membentuk tim
penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
28 Juli 2020
s.d.
5 Agusutus 2020
Telah
dilaksanakan
dengan baik
Tim Penyusun Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
2. Melakukan pengkajian
dengan ketua prodi dan
tim terkait komponen-
komponen penting yang
harus ada dalam Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
6—7 Agustus 2020
Telah
dilaksanakan
dengan baik
Komponen-komponen
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
3. Menyusun draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
10—14 Agustus 2020 Telah
dilaksanakan
dengan baik
Draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
4. Melakukan diskusi
dengan tim penyusun
buku terkai draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang
telah disusun
18—24 Agustus 2020
Telah
dilaksanakan
dengan baik
Masukan terkait Draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
5. Finalisasi draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
25—26 Agusutus 2020
Telah
dilaksanakan
dengan baik
Produk akhir Draft
Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
6. Menginput draft Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke
situs web Prodi
Pendidikan Bahasa
Indonesia
1—3 September 2020
Telah
dilaksanakan
dengan baik
Draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
pada situs web prodi
7. Sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
7—11 September 2020 Telah
dilaksanakan
dengan baik
Sosialisasi Buku
Panduan
Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
34
3.2 Kegiatan Aktualisasi
Kegiataan aktuliasi ini bertujuan menghasilkan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Fakultas Teknik, Universita Malikussaleh. Aktualisasi ini terdiri atas
tujuh kegiatan yang terbagi menjadi beberapa tahapan kegiatan. Pada masing-
masing kegiatan ada lima hal yang akan dibahas, yakni: (1) tahapan kegiatan dan
penerapan nilai ASN, (2) analisis dampak penerapan nilai ASN, (3) manfaat dan
kontribusi kegiatan terhadap lingkungan kerja, (4) realisasi dan kontribusi
kegiatan terhadap visi, misi dan nilai organisasi, (5) kendala dalam pelaksanaan
kegiatan.
3.2.1 Membentuk Tim Penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
3.2.1.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan pertama ialah membentuk tim penyusun Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik Universitas
Malikussaleh. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari (dua hari
di minggu keempat Juli dan dua hari di minggu pertama Agustus).
Kegiatan dimulai pada Selasa dan Rabu (28 dan 29 Juli 2020)
dilanjutkan pada Selasa dan Rabu (4 dan 5 Agustus 2020). Kegiatan
ini terdiri atas empat tahapan kegiatan. Berikut ini akan dijabarkan
keempat tahapan kegiatan tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi dengan ketua prodi terkait tim
penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan ini dilaksanakan pada Selasa, 28 Juli 2020 pukul 10.30. Hal
ini dilakukan karena penulis merasa perlu meminta saran dari ketua
prodi dalam penetapan tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Selain sebagai atasan
penulis, ketua prodi tentunya lebih tahu kemampuan dan keahlian
pegawai Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Hal yang paling penting
adalah ketua prodi memiliki wewenang tertinggi dalam memutuskan
segala sesuatu terkait perkembangan prodi.
35
Kegiatan awal disambut baik oleh ketua prodi. Pada tahapan ini
ketua prodi menyarankan beberapa orang dosen untuk bergabung
dengan tim penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra. Pada kesempatan ini penulis juga turut
merekomendasikan beberapa orang dosen yang dirasa mampu.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada
dua nilai etika publik yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini
yakni sikap hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis
menemui ketua prodi untuk berkonsultasi saat pemilihan tim
penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
dengan mendengarkan setiap saran dari ketua prodi dan apabila
dimintai masukan barulah penulis memberikan masukan.
Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar sikap sopan.
Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis membaca salam.
Setelah memasuki ruangan, penulis dipersilakan duduk, penulis pun
duduk. Penulis disambut baik dan penulis pun mulai menyampaikan
tujuan pelaksanakan kegiatan, dilanjutkan dengan berkonsultasi. Pada
saat berkonsultasi ini penulis menggunakan bahasa yang baik dan
benar dan tetap memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Kedua, membuat undangan rapat tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan ini dilaksanakan
pada Selasa, 29 Juli 2020 pukul 10.30. Pembuatan undangan
melibatkan kerja sama antara penulis, ketua prodi, dan pegawai tata
usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh. Undangan ini diharapkan dapat
mengumpulkan calon tim penyusun yang akan membantu penulis
dalam menyelesaikan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra.
Undangan rapat dapat diselesaikan pada hari itu juga. Setelah
surat ini selesai, penulis kembali melapor kepada ketua prodi. Ketua
prodi pun menyetujui isi surat tersebut dan menyarankan agar surat
tersebut langsung diserahkan kepada seluruh dosen Program Studi
36
Pendidikan Bahasa Indonesia, agar berita yang diberikan tidak terlalu
mendadak. Dengan tidak menyia-nyiakan waktu, sesuai saran ketua
prodi, penulis langsung mendistribusikan undangan.
Tahapan kegiatan ini mengandung dua nilai ASN yakni WoG
dan nasionalisme. Nilai WoG ini terlihat dengan adanya kerja sama
antara penulis dengan ketua prodi dan pegawai tata usaha Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dalam penyelesaian undangan
rapat. Sikap nasionalisme yang tergambar pada tahapan kegiatan ini
ialah penerapan sila ketiga dengan memeriksa ulang aturan penulisan
surat sesuai PUEBI.
Ketiga, melaksanakan rapat pembentukan tim penyusun Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan rapat ini
dilaksanakan sehari setelah surat undangan dibagikan yakni pada
Selasa, 4 Agustus 2020 tepatnya pukul 10.30. Rapat ini dihadiri oleh
semua dosen dan pegawai tata usaha Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia. Rapat dibuka dan dipimpin oleh ketua prodi. Di dalam
rapat inilah kemudian ditunjuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa beserta pembagian tugas. Hal ini bertujuan
agar penyusunan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
dapat segera diselesaikan.
Dari hasil pertemuan dan diskusi tersebut, terpilihlah lima
orang dosen termasuk penulis yang akan menjadi tim penyusun Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra, yakni: (1) Rani
Ardesi Pratiwi, S.Pd., M.Pd., (2) Radhiah, S.Pd,. M.Pd., (3)
Trisfayani, S.Pd,. M.Pd., (4) Iba Harliyana S.Pd,. M.Pd., (5)
Safriandi, S.Pd., M.Pd. Ketua prodi berharap, dosen-dosen ini tidak
keberatan dengan tugas baru yang diamanahkan. Ketua prodi juga
berharap tim penyusun ini mampu memaksimalkan tugasnya dengan
menghadirkan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra yang nantinya benar-benar akan berguna bagi pemanfaatan
laboratorium/sanggar bahasa dan sastra.
Dalam kegiatan rapat ini terlihat antusias dosen yang akan
bergabung dalam tim penyusun Buku Panduan
37
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Sama halnya dengan ketua
prodi, para dosen juga mendukung penuh agar terciptanya Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Para dosen
berharap setelah buku panduan diselesaikan dan diperbanyak,
laboratorium/sanggar bahasa dan sastra akan ramai dikunjungi, baik
oleh mahasiswa maupun dosen, sehingga semua fasilitas yang sudah
ada dapat dimanfaatkan, baik dalam proses akademik maupun
nonakademik.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN etika publik. Ada
dua nilai etika publik yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini
yakni sikap disiplin dan integritas. Sikap disiplin ini tergambar dari
peserta rapat yang datang beberapa menit sebelum rapat dimulai.
Tidak ada peserta rapat yang datang terlambat. Tidak hanya itu,
peserta rapat pun disiplin dalam mengikuti alur rapat sesuai dengan
aturan yang telah disepakati bersama. Sikap integritas terlihat dari
kesungguhan peserta dalam mengikuti rapat. Banyaknya saran dan
masukan dari peserta menandakan antuasias peserta dalam mengikuti
agenda rapat.
Keempat, membuat Surat Tugas Tim Penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini dilaksanakan
pada Rabu, 5 Agustus 2020 pukul 11.00. Sama halnya dengan
kegiatan kedua, kegiatan ini juga melibatkan kerja sama antara
penulis, ketua prodi, dan pegawai tata usaha Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia. Surat tugas dapat diselesaikan pada
hari itu juga.
Ketua prodi menyarankan agar surat tugas bisa segera
didistribusikan kepada dosen yang bersangkutan karena surat tugas
merupakan hal yang akan mendasari tim penyusun dalam
melaksanakan tugas yang telah diamanahkan. Sesuai dengan saran
ketua prodi, hari itu penulis langsung menemui dosen-dosen yang
bersangkutan. Meskipun tidak semua dosen bisa penulis temui secara
langsung mengingat rutinitas kampus yang belum berlangsung
38
normal, penulis tetap menyerahkan surat tugas dengan
meletakkannya di ruang dosen tersebut dengan melakukan
konfirmasi melalui telepon. Beberapa dosen yang penulis temui
terlihat senang meneriman surat tugas, sesuai dengan yang
disampaikan ketua prodi bahwa dosen-dosen tersebut berpandangan
bahwa surat tugas adalah hal yang akan menggerakkan dosen untuk
segera bekerja dan menjalankan tugas yang diberikan.
Sama halnya dengan kegiatan kedua, tahapan kegiatan ini juga
mengandung dua nilai ASN yakni WoG dan nasionalisme. Nilai
WoG ini terlihat dengan adanya kerja sama antara penulis dengan
ketua prodi dan pegawai tata usaha dalam penyelesaian undangan
rapat. Sikap nasionalisme yang tergambar pada tahapan kegiatan ini
ialah penerapan sila ketiga dengan memeriksa ulang aturan penulisan
surat sesuai PUEBI.
3.2.1.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Pada subbagian ini akan dianalisis dua dampak penerapan nilai
ASN yakni dampak positif dan negatif. Beriku ini akan dijabarkan
dampak positif dan negatif pada masing-masing tahapan kegiatan dan
pada bagian akhir akan disajikan simpulan secara umum terkait hal
tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi dengan ketua prodi terkait tim
penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada
dua nilai etika publik yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini
yakni sikap hormat dan sopan. Dampak positif penerapan nilai ASN
pada tahapan ini tentunya akan memberikan kenyamanan bagi
penulis saat berkonsultasi dengan ketua prodi. Sikap hormat dan
sopan ini memang perlu ditanamkan, tidak hanya kepada atasan
tetapi juga pada mahasiswa dan kolega. Jika sikap ini sudah tertanam
dengan baik di dalam diri ASN maka semua urusan akan berjalan
baik dan lancar juga akan mendapatkan hasil yang maksimal.
39
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja, ketika
penulis tidak mengucapakan salam dan tidak sopan dalam bersikap
dan berbahasa, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Kedua, membuat undangan rapat tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan ini
mengandung dua nilai ASN yakni WoG dan nasionalisme. Dampak
positif penerapan nilai ASN pada tahapan ini akan mempercepat
selesainya surat undangan rapat dan surat undangan yang dibuat pun
akan sesuai dengan aturan penulisan surat yang benar. Tidak hanya
itu, nilai kerja sama ini akan membuat anggota tim lebih menghargai
pendapat dan hasil kerja orang lain (anggota tim lain) dan akan
memunculkan sikap saling peduli.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan membuat
surat undangan tidak dapat diselasaikan dengan tepat waktu dan tidak
sesuai aturan penulis surat yang benar, bahkan mungkin surat
undangan tersebut tidak akan dapat diselesaikan jika salah satu pihak
yang telah disebutkan sebelumnya tidak diikutsertakan dalam kerja
sama tersebut. Ini juga berdampak munculnya miss komunikasi dan
akan menjadi munculnya perselisihan.
Ketiga, melaksanakan rapat pembentukan tim penyusun Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan
ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada dua nilai etika
publik yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini yakni sikap
disiplin dan integritas. Dampak positif penerapan nilai ASN pada
tahapan ini akan membuat rapat akan berlangung sesuai alur dan
semua agenda yang telah dirancang sebelumnya dapat dilaksanakan
dengan baik tanpa ada adanya hambatan yang berarti. Penerapan nilai
ini juga membuat peserta rapat menyadari pentingnya sikap disiplin
40
dan integritas dalam bekerja. Sikap disiplin akan membuat peserta
rapat lebih menghargai pentingnya ketetapan waktu dalam
melakukan setiap kegiatan.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan membuat
kegiatan rapat tidak akan berlangsung sesuai alur dan semua agenda
yang telah dirancang tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Misalnya saja, jika hanya ada beberapa peserta rapat yang menyadari
pentingnya tepat waktu dalam menghadiri rapat, rapat akan molor
dan tidak akan berjalan sesuai dengan waktu yang disepakati. Hal ini
juga akan mengakibatkan beberapa agenda kegiatan menjadi tidak
terbahas, mengingat waktu pelaksanaan rapat yang tidak sesuai target
awal. Hal ini juga akan menimbulkan ketidaknyaman antara peserta
rapat yang datang lebih awal.
Keempat, membuat surat tugas tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Sama halnya dengan
kegiatan kedua, tahapan kegiatan ini juga mengandung dua nilai ASN
yakni WoG dan nasionalisme. Dampak positif penerapan nilai ASN
pada tahapan ini akan mempercepat selesainya surat tugas yang
dibuat pun akan sesuai dengan aturan penulisan surat yang benar.
Tidak hanya itu, penerapan nilai kerja sama ini akan mempermudah
dan meringankan pekerjaan yang awalnya dianggap sulit. Kerja sama
ini juga dapat memupuk semangat musyarawarah dalam pengambilan
keputusan.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan membuat
surat tugas tidak dapat diselasaikan dengan tepat waktu dan tidak
sesuai aturan penulis surat yang benar, bahkan mungkin surat tugas
tersebut tidak akan dapat diselesaikan jika salah satu pihak yang telah
disebutkan sebelumnya tidak diikutsertakan dalam kerja sama
tersebut. Tidak hanya itu, kerja sama yang tidak baik akan membuat
komunikasi tidak lancar.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pertama yang terdiri atas empat tahapan
41
kegiatan, menerapkan nilai-nilai ASN pada masing-masing tahapan
kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama mengandung nilai etika
publik dengan penerapan sikap hormat dan sopan. Tahapan kegiatan
kedua mengandung dua nilai ASN yakni WoG dan nasionalisme.
Nilai WoG terlihat dalam penerapan sikap kerja sama dan nilai
nasionalisme terlihat dalam penereapan sila ketiga. Tahapan kegiatan
ketiga mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap
disiplin dan integritas. Kegiatan keempat mengandung dua nilai ASN
yakni WoG dan nasionalisme. Nilai WoG terlihat dalam penerapan
sikap kerja sama dan nilai nasionalisme terlihat dalam penerapan sila
ketiga
3.2.1.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhaap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra adalah untuk
mempermudah pembagian tugas. Jika tim penyusun sudah terbentuk,
maka dosen-dosen yang ditugaskan dalam hal tersebut akan lebih
fokus. Hal ini akan membangun sikap tanggung jawab dalam
menyelesaikan penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang nantiny akan menjadi acuan dalam
pengoptimalisasian laboratorium/sanggar bahasa dan sastra nantinya.
3.2.1.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra memiliki kontribusi dengan
visi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yakni menjadi pusat
pengembangan pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia yang
berwawasan global berbasis kearifan lokal di Aceh tahun 2019,
berkaitan dengan misi pertama yakni melaksanakan proses
pendidikan yang berkualitas serta didukung oleh tenaga pengajar
yang andal. Membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini memperkuat nilai-nilai
42
organisasi kreatif, inovatif, kompeten, profesional, peduli, dan kerja
sama.
3.2.1.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra terdiri atas empat tahapan
kegiatan. Dari keempat tahapan kegiatan tersebut, kendala dialami
pada tahapan kegiatan kedua yakni pada saat mendistribusikan
undangan. Ada beberapa undangan yang tidak bisa diserahkan secara
langsung pada dosen yang bersangkutan, mengingat aktivitas di
kampus yang belum normal. Kendala juga dialami pada tahapan
kegiatan ketiga yakni saat rapat tim penyusun. Hal ini dikarenakan
ada perdebatan kecil terkait pemilihan anggota tim penyusun buku.
Namun, pada akhirnya keputusan dapat diterima dengan lapang
dada oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
3.2.2 Melakukan Pengkajian dengan Ketua Prodi dan Tim Penyusun Terkait
Komponen-komponen Penting yang Harus Ada dalam Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
3.2.2.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan kedua ialah melakukan pengkajian dengan ketua prodi
dan tim terkait komponen-komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan
ini berlangsung selama dua hari (minggu pertama Agustus) yang
dimulai pada Kamis dan Jumat (6 dan 7 Agustus 2020). Kegiatan ini
terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Berikut ini akan dijabarkan ketiga
tahapan kegiatan tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi dengan ketua prodi terkait
pengkajian komponen-komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan
kegiatan konsultasi ini dilaksanakan pada Kamis, 6 Agustus 2020
tepatnya pukul 11.15. Setelah kegiatan pertama selesai dengan
dikeluarkannya Surat Tugas Tim Penyusunan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra, langkah berikutnya adalah
43
memulai tahapan pekerjaan penyusunan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan memperhitungkan
komponen-kompen apa saja yang harus ada di dalam buku tersebut.
Kegiatan ini tetap dimulai dengan berkonsultasi dengan ketua
prodi. Selain seorang yang paling tahu dengan kebutuhan prodi,
tentunya ketua prodi lebih tahu semua fasilitas yang ada di prodi.
Kedatangan penulis, disambut baik oleh ketua prodi. Pada
kesempatan tersebut, penulis menyampaikan tujuan konsultasi
tersebut. Selama proses konsultasi, penulisan melihat antusias ketua
prodi melalui pemberian masukan terkait komponen yang harus ada
di dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut dirumuskanlah beberapa
komponen penting yang harus ada di dalam Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra tersebut, diantaranya: (1)
struktur organisasi pengurus laboratorium/sanggar bahasa dan sastra,
(2) tata terbit pemakaian barang laboratorium/sanggar bahasa dan
sastra, (3) tata tertib peminjaman barang laboratorium/sanggar bahasa
dan sastra, (4) tata cara perawatan barang laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra, (5) tata cara pelaksanaan pembelajaran di
laboratorium/sanggar bahasa dan sastra. Kelima komponen ini adalah
komponen penting yang harus ada. Namun, ketua prodi tidak
membatasi jika ada hal lain yang dirasa perlu untuk ditambahkan ke
dalam komponen tersebut.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap hormat
dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui ketua prodi
untuk berkonsultasi pemilihan tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan mendengarkan
setiap saran dari ketua prodi dan apabila dimintai masukan barulah
penulis memberikan masukan.
Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar sikap sopan.
Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis membaca salam.
44
Setelah memasuki ruangan penulis dan dipersilakan duduk, penulis
pun duduk. Penulis disambut baik. Penulis pun menyampaikan tujuan
pelaksanakan kegiatan, dilanjutkan dengan berkonsultasi. Pada saat
berkonsultasi penulis menggunakan bahasa baik dan benar dan tetap
memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Kedua, merumuskan komponen-komponen penting yang harus
ada dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 7 Agustus 2020
dimulai pukul 10.30. Tahapan kegiatan ini dihadiri oleh tim
penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
tanpa melibatkan ketua prodi.
Penulis sebagai ketua tim pun membuka dan memimpin diskusi
tersebut. Pada kesempatan tersebut, penulis menyampaikan kelima
komponen yang harus ada di dalam Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra sesuai saran ketua prodi.
Seluruh anggota tim setuju dengan kelima komponen tersebut.
Namun, ada dua komponen lagi yang disarankan tim penyusun untuk
ditambahkan ke dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra, yakni perbedaan istila laboratorium dan sanggar dan
pendayagunaan laboratorium/sanggar bahasa dan sastra sebagai self-
acces learning center. Kedua poin ini pun disetujui. Jadi, total ada
tujuh komponen yang akan dimasukkan ke dalam Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra tersebut.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni manajemen
ASN. Sikap manajemen ASN yang tergambar pada kegiatan ini ialah
sikap profesional. Sikap profesional tergambar saat penulis bersama
tim penyusun berdiskusi terkait komponen-komponen Buku Pandua
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Meskipun menyita waktu
dan terjadi perbedaan pendapat, tetapi hal ini dapat diselesaikan
dengan baik dan kepala dingin. Hal ini tentunya tidak akan terjadi
jika tim penyusunan tidak memiliki sikap profesional terhadap tugas
yang diembannya.
45
Ketiga, mengklasifikasikan komponen-komponen Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan
ketiga ini dilaksakan pada hari yang sama dengan tahapan kegiatan
kedua, mengingat kedua kegiatan ini sangat erat kaitannya dan bisa
dilakukan sekaligus. Kegiatan ini dilakukan setelah isoma yakni
sekitar pukul 13.30. Meskipun sudah mulai kelelahan, tetapi tetap
terpancar semangat di wajah tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra untuk menyelesaikan
tahapan kegitan ketiga ini tepat pada waktunya.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni akuntabel.
Nilai akuntabel yang tergambar pada kegiatan ini ialah sikap
transparansi. Sikap transparansi tergambar saat penulis bersama tim
penyusun mengklasifikasikan kesembilan komponen Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disepakati
sebelumnya. Setiap saran yang disampaikan dan setiap keputusan
yang diambil selalu didasari pada sikap transparansi dengan
megikutsertakan seluruh anggota tim. Semua hasil diskusi disepakati
bersama dan diulas kembali sebelum diskusi berakhir. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesenjangan dalam
mengambil simpulan.
3.2.2.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada masing-
masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan disajikan
simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi dengan ketua prodi terkait
pengkajian komponen-komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan
kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada dua nilai
etika publik yang tergambar yakni sikap hormat dan sopan. Dampak
positif penerapan nilai ASN pada tahapan ini tentunya akan
46
memberikan kenyamanan bagi penulis saat berkonsultasi dengan
ketua prodi. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu ditanamkan,
tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa dan kolega.
Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri ASN maka
semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan mendapatkan
hasil yang maksimal.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja, ketika
penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan dalam
bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari ketua
prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan atasan.
Kedua, merumuskan komponen-komponen penting yang harus
ada dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan kegiatan ini mengandung dua nilai ASN yakni manajemen
ASN dengan penerapan sikap profesional. Dampak positif
penerapan nilai ASN pada tahapan ini akan melancarkan jalannya
diskusi dan target akhir untuk merumuskan komponen buku panduan
Sanggar Bahasa dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sikap
professional akan membuat ASN lebih mengutamakan kepentingan
publik dibandingkan kepentingan pribadi.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan membuat
diskusi tidak akan berjalan dengan baik dan target akhir diskusi tidak
akan dapat dirumuskan tepat pada waktunya. Mengingat diskusi ini
dilaksanakan dalam durasi yang cukup panjang, jika tidak ada
manajeman yang baik dari anggota tim khususnya dalam penerapan
sikap profesionalitas, tentunya masing-masing tim penyusun lebih
memilih untuk pulang ke rumah masing-masing tanpa
mempertimbangkan target akhir diskusi.
Ketiga, mengklasifikasikan komponen-komponen Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan
ini mengandung nilai ASN yakni akuntabel. Sikap akuntabel yang
47
tergambar pada kegiatan ini ialah sikap transparansi. Dampak positif
penerapan nilai ASN pada tahapan ini akan melancarkan jalannya
diskusi dan target akhir untuk mengklasifikasikan komponen-
komponen Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
dapat diselesaikan tepat pada waktunya tanpa ada perselisihan antara
anggota tim karena mengedepankan sikap transparansi dalam
mengambil keputusan.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai akuntabel khususnya
sikap transparansi adalah akan terciptanya iklim diskusi yang tidak
baik. Jika keputusan yang diambil tidak didasarkan atas kesepatakan
bersama, hanya mempertimbankan pendapat beberapa anggota yang
dianggap penting, tentunya akan membuat anggota tim lain merasa
tidak diikutsertakan. Hal ini akan menimbulkan konflik antar
anggota tim.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan kedua yang terdiri
atas tiga tahapan kegiatan menerapkan nilai-nilai ASN pada masing-
masing tahapan kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama mengandung
nilai etika publik dengan penerapan sikap hormat dan sopan. Tahapan
kegiatan kedua mengandung nilai manajemen ASN dengan
penerapan sikap profesional. Kegiatan ketiga mengandung nilai
akuntabel dengan penerapan sikap transparansi.
3.2.2.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan melakukan pengkajian dengan ketua
prodi dan tim penyusun terkait komponen-komponen penting yang
harus ada dalam Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra adalah untuk mempermudah tim penyusun dalam
mengelompokkan bagian-bagian yang akan dibahas di dalam buku
panduan. Kegiatan ini akan membuat tim penyusun menjadi lebih
terarah dan akan mempercepat kerja tim. Kegiatan ini juga melatih
ketepatan dan keakuratan dalam menentukan target dalam bekerja
48
bagi dosen yang terlibat sebagai tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
3.2.2.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan melakukan pengkajian dengan ketua prodi dan tim
penyusun terkait komponen-komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra memiliki
kontribusi dengan visi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
yakni menjadi pusat pengembangan pendidikan bahasa dan Sastra
Indonesia yang berwawasan global berbasis kearifan lokal di Aceh
tahun 2019, berkaitan dengan misi pertama yakni melaksanakan
proses pendidikan yang berkualitas serta didukung oleh tenaga
pengajar yang andal. Membentuk tim penyusun Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini memperkuat nilai-nilai
organisasi kreatif, inovatif, kompeten, profesional, peduli, dan kerja
sama.
3.2.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan melakukan pengkajian dengan ketua prodi dan tim
penyusun terkait komponen-komponen penting yang harus ada dalam
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra terdiri atas
tiga tahapan kegiatan. Dari ketiga tahapan kegiatan tersebut, kendala
dialami pada tahapan kegiatan kedua yakni pada saat merumuskan
komponen-komponen penting. Pada tahapan ini ada perbedaan
pendapat terkait komponen yang harus dimasukkan dan tidak
dimasukkan ke dalam buku panduan. Namun, pada akhirnya
keputusan dapat diterima dengan lapang dada oleh semua anggota
tim.
49
3.2.3 Menyusun Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra
3.2.3.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan ketiga ialah menyusun draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini berlangsung
selama lima hari (minggu kedua Agustus) yang dimulai pada Senin
s.d Jumat (10—14 Agustus 2020). Kegiatan ini terdiri atas lima
tahapan kegiatan. Berikut ini akan dijabarkan kelima tahapan
kegiatan tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi terkait Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan ketua prodi.
Tahapan kegiatan konsultasi ini dilaksanakan pada Senin, 10 Agustus
2020 tepatnya pukul 11.15. Setelah tahapan kegiatan kedua selesai
dengan pengklasifikasian komponen-komponen Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang dibagi atas tujuh
bagian, langkah berikutnya adalah menyusun draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini tetap dimulai
dengan berkonsultasi dengan ketua prodi. Penulis tentunya
mengharapkan saran dari ketua prodi terkait langkah-langkah yang
paling tepat di lakukan dalam draft penyusunan buku.
Ketua prodi selalu menampakkan kesan ramah setiap kali
penulis berkonsultasi. Diawali dengan menyampaikan tujuan
kegiatan, penulis pun berkonsultasi dan bertanya hal-hal yang dirasa
perlu untuk penyusunan buku. Satu hal yang menjadi catatan dari
ketua prodi ialah kerja sama tim dan kedisiplinan dalam menjalankan
setiap langkah yang telah disepakati sebelumnya.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap hormat
dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui ketua prodi
untuk berkonsultasi terkait Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra dengan ketua prodi dengan mendengarkan setiap
saran dari ketua prodi. Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar
50
sikap sopan. Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis
membaca salam. Setelah memasuki ruangan, penulis dipersilakan
duduk, penulis pun duduk. Penulis disambut baik dan penulis oleh
ketua prodi. Penulis menyampaikan tujuan pelaksanakan kegiatan,
dilanjutkan dengan kegiatan konsultasi. Pada saat berkonsultasi ini
penulis menggunakan bahasa baik dan benar dan tetap
memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Kedua, mengumpulkan referensi terkait Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan ini
dilaksanakan pada Selasa, 11 Agustus 2020 tepatnya pukul 10.00.
Tahapan kegiatan ini dihadiri oleh semua anggota tim. Penulis
sebagai ketua tim pun membuka dan memimpin diskusi. Sehari
sebelum kegiatan ini dilaksanakan, penulis telah memberitahukan
kepada seluruh anggotan tim untuk membawa berbagai referensi,
baik dalam bentuk cetak maupun digital untuk dijadikan bahan dalam
menyusun buku panduan tersebut. Pada saat pelaksanaan diskusi,
semua anggota tim pun membawa referensi yang didapatkan. Semua
referensi yang terkumpul ada dalam bentuk digital.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni komitmen
mutu. Ada dua nilai komitmen mutu yang tergambar yakni efektif
dan efisien. Sikap efektif dan efisien ini secara bersamaan dapat
terlihat dari keuletan dan keterandalan tim penyusun dalam
mengumpulkan referensi terkait buku panduan yang akan dibuat.
Referensi yang baik dan dapat dipercaya juga menandakan penerapan
sikap efektif dan dan efisien. Hal ini juga menandakan anggota tim
penyusun mempertimbangkan kelayakan dan mutu dari buku
panduan yang akan dibuat.
Ketiga, mencatat poin-poin penting dari referensi yang telah
dibaca. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan
tahapan kegiatan kedua. Referensi-referensi yang telah terkumpul
kemudian dibedah dan poin-poin penting yang dirasa perlu dicatat
51
dengan cermat. Perumusan catatan ini berlangsung cukup lama,
mengingat banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni
akuntabilitas. Ada dua nilai akuntabilitas yang tergambar yakni
konsistensi dan kejelasan. Sikap konsistensi ini terlihat ketika
masing-masing tim penyusun, penulis minta untuk membawa
referensi sesuai kebutuhan. Sikap kejelasan tergambar ketika anggota
tim bersama-sama mengidentifikasi poin-poin penting dari
pembedahan referensi yang telah dilakukan sebelumnya. Anggota tim
harus mengetahui dengan jelas hal apa saja yang dianggap penting
dalam penyusunan draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra.
Keempat, merancang draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan ketua prodi.
Tahapan kegiatan merancang buku panduan ini dilaksanakan pada
Rabu, 12 Agustus 2020 tepatnya pukul 10.00. Setelah semua
referensi dibedah dan dicatat poin-poin pentingnya, tahapan
selanjutnya adalah merancang draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra tersebut.Tahapan kegiatan
ini tidak lagi mengikutsertakan semua anggota tim, tahapan kegiatan
ini hanya melibatkan penulis dan ketua prodi. Sebelum berkonsultasi
dengan ketua prodi, penulis sudah membuat rancangan sederhana
terkait buku panduan tersebut.
Penulis pun menemui ketua prodi dan melakukan konsultasi.
Memasuki ruangan ketua prodi, penulis tidak lupa mengucap salam.
Ketua prodi menunjukkan wajah yang sangat bersahabat. Diawali
dengan menyampaikan tujuan kegiatan, penulis pun memperlihatkan
rancangan yang telah penulis buat sehari sebelumnya. Ketua prodi
mulai membaca dan menganalisis setiap poin pada rancangan
tersebut. Tanpa banyak kritik dan saran, ketua prodi langsung
menyetujui dan menyarankan agar rencana ini segera dirampungkan.
52
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni anti
korupsi. Ada dua nilai anti korupsi yang tergambar yakni sikap jujur
dan tanggung jawab. Sikap jujur tergambar ketika penulis mengakui
bahwa penulis telah membuat rancangan sederhana sebelum
menyepakati rancangan dengan ketua prodi. Penulis dengan jujur
mengakuinya dan jika ketua prodi merasa keberatan dengan hal
tersebut, penulis bersedia mengganti sepenuhnya rancangan tersebut
dengan rancangan yang disusun oleh ketua prodi. Sikap tanggung
jawab tergambar saat penulis menerima saran ketua prodi dan
bersedia dengan sepenuh hati menjalankannya untuk kesempurnaan
rancangan buku panduan tersebut.
Kelima, membuat draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra dengan tim penyusun. Tahapan kegiatan membuat
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
dilaksanakan selama dua hari yang Kamis, 13 Agustus dan Jumat, 14
Agustus 2020 mengingat kegiatan ini menyita banyak waktu.
Tahapan kegiatan hanya dihadiri oleh tim penyusun tanpa ketua
prodi. Pembuatan draft buku ini memakan banyak waktu, tenaga, dan
pikiran.
Tahapan kegiatan ini dimulai dengan pembagian tugas.
Pembagian tugas ini dilakukan mengingat banyaknya komponen
yang harus ada di dalam draft yang akan dibuat. Setalah dilakukan
pembagian tugas barulah masing-masing anggota kelompok
mengerjakan tugas dengan sesekali berdiskusi dengan anggota tim
lain. Setelah selesai, masing-masing anggota tim penyusun
menyampaikan hasil pekerjaannya sembari memperbaiki dengan
mempertimbangkan kritik dan saran dari anggota tim. Pada bagian
akhir, barulah bagian ini digabungkan dalam bentuk draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni Wog. Nilai
WoG yang tergambar yakni kerja sama. Sikap kerja sama terlihat
jelas dengan adanya kerja sama yang baik antara sesama tim
53
penyusun. Jika tidak ada kerja sama yang baik, tentunya draft ini
tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak adanya
kerja sama pun akan membuat ketua tim kesulitan dalam membagi
tugas.
3.2.3.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada masing-
masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan disajikan
simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi terkait Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan ketua prodi.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada
dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap hormat dan sopan.
Dampak positif penerapan nilai ASN pada tahapan ini tentunya akan
memberikan kenyamanan bagi penulis saat berkonsultasi dengan
ketua prodi. Penerapan ini akan menciptakan komunikasi yang baik
dan tidak kaku antara penulis dan ketua prodi. Sikap hormat dan
sopan ini memang perlu ditanamkan, tidak hanya kepada atasan
tetapi juga pada kolega dan mahasiswa. Jika sikap ini sudah tertanam
dengan baik di dalam diri ASN maka semua urusan akan berjalan
baik dan lancar juga akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja, ketika
penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan dalam
bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari ketua
prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan atasan.
Kedua, mengumpulkan referensi terkait Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan ini
mengandung nilai ASN yakni komitmen mutu. Ada dua nilai
komitmen mutu yang tergambar yakni efektif dan efisien. Dampak
54
positif dari penerapan nilai ASN pada tahap ini menumbuhkan sikap
sungguh-sungguh dan serius dari anggota tim untuk mengumpulkan
referensi yang benar-benar dibutuhkan dalam pembuatan draft buku
panduan tersebut nantinya. Hal ini lah yang kemudian membuat
referensi yang terkumpul adalah referensi berkulitas, baik, dan
dipercaya dapat membantu tim penyusun dalam menyusun draft
buku panduan tersebut nantinya.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan membuat
referensi yang terkumpul tidak sesuai dengan kebutuhan. Jika hal ini
terjadi, penulis sebagai ketua tim akan meminta anggota untuk
kembali mencari referensi yang lebih tepat, ini akan memakan waktu,
dan mengakibatkan tertundanya tahapan kegiatan lainnya.
Ketiga, mencatat poin-poin penting dari referensi yang telah
dibaca. Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni
akuntabilitas. Ada dua nilai akuntabilitas yang tergambar yakni sikap
konsistensi dan kejelasan. Dampak positif dari penerapan nilai ASN
pada tahap ini ialah memudahkan tim penyusun dalam
mengidentifikasi poin-poin penting yang akan menjadi acuan dalam
pembuatan draft nantinya. Kekonsistenan dan kejelasan ini menjadi
poin utama yang akan sangat membantu anggota tim. Sikap konsisten
dan kejelasan ini dalam bertindak akan mampu membuat ASN tetap
pada jalur pekerjaannya dan akan menjaga semangat ASN untuk
menjadi ASN yang bekerja sesuai aturan. Dampak negatif tidak
diterapkannya nilai ASN akan membuat anggota tim kewalahan
dalam membedah referensi dan mengidentifikasi referensi yang ada.
Keempat, membuat rancangan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan ketua prodi.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni anti korupsi. Ada
dua nilai anti korupsi yang tergambar yakni jujur dan tanggung
jawab. Dampak positif dari penerapan nilai ASN pada tahap ini akan
membuat ketua prodi menjadi yakin dan percaya pada penulis. Hal
ini terlihat dari sikap penulis yang dengan jujur mengakui bahwa
55
penulis telah membuat rancangan sendiri sebelum berkonsultasi
dengan ketua prodi. Sikap tanggung jawab membuat penulis
menjalankan semua saran dari ketua prodi untuk kesempurnaan
rancangan buku panduan tersebut.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN (jujur) akan
membuat penulis mendapatkan penilaian buruk dari ketua prodi.
Ketika ketua prodi sudah mendapatkan adanya rancangan draft, ini
akan membuat ketua prodi merasa tidak dihargai karena penulis telah
membuat draft sebelum berkonsultasi. Kemudian, jika penulis tidak
memiliki sikap tanggung jawab, hal ini akan membuat penulis
mengabaikan setiap saran yang diberikan ketua prodi. Hal ini akan
membuat tahapan ini menjadi tidak bermanfaat dilaksanakan.
Kelima, membuat draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra dengan tim penyusun. Tahapan kegiatan ini
mengandung nilai ASN yakni Wog. Nilai WoG yang tergambar
yakni kerja sama. Dampak positif dari penerapan nilai kerja sama
pada tahap ini ialah mempermudah penulis menyelesaikan draft yang
telah dirancang sebelumnya. Kerja sama yang baik antara penulis dan
tim penyusun akan membuat pengerjaan draft sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu, nilai kerja sama ini akan
membuat anggota tim lebih menghargai pendapat dan hasil kerja
orang lain (anggota tim lain) dan akan memunculkan sikap saling
peduli. Dampak negatif tidak diterapkan sikap kerja sama ini
tentunya akan memperlambat pengerjaan draft. Tidak adanya kerja
sama juga akan membuat iklim diskusi menjadi tidak baik.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ketiga yang terdiri atas lima tahapan
kegiatan menerapkan nilai-nilai ASN pada masing-masing tahapan
kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama mengandung nilai etika
publik dengan penerapan sikap hormat dan sopan. Tahapan kegiatan
kedua mengandung nilai komitmen mutu dengan penerapan sikap
efektif dan efisien. Kegiatan ketiga mengandung nilai akuntabilitas
56
dengan penerapan sikap konsistensi dan kejelasan. Tahapan kegiatan
keempat mengandung nilai anti korupsi dengan penerapan sikap jujur
dan tanggung jawab. Tahapan kegiatan kelima mengandung nilai
WoG dengan penerapan sikap kerja sama.
3.2.3.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan menyusun draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra adalah untuk memudahkan
tim memprediksi hal apa saya yang diperlukan dalam menyelesaikan
buku panduan, misalnya mencari referensi yang dikira pas untuk
membantu tim penyusun dalam menyelesaikan buku panduan agar
tidak terlalu jauh dari target awal. Tidak hanya itu, kegiatan ini akan
memupuk kerja sama antartim saat berdiskusi terkait referensi yang
pas, membedah referensi, sampai pada tahap merancang buku.
3.2.3.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan menyusun draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra memiliki kontribusi dengan visi Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia yakni menjadi pusat pengembangan
pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia yang berwawasan global
berbasis kearifan lokal di Aceh tahun 2019, berkaitan dengan misi
pertama yakni melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas
serta didukung oleh tenaga pengajar yang andal. Menyusun draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini
memperkuat nilai-nilai organisasi kreatif, inovatif, kompeten,
profesional, peduli, dan kerja sama.
3.2.3.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan menyusun draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra terdiri atas lima tahapan kegiatan. Dari lima
tahapan kegiatan tersebut, kendala dialami pada tahapan kegiatan
kelima yakni saat membuat draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan ini
cukup menyita waktu. Keterbatasan waktu inilah yang pada akhirnya
57
membuat penulis selaku ketua tim, membagi beban kerja pada
masing-masing anggota tim untuk bisa dikerjakan di rumah dan pada
keesokan harinya bisa didiskusikan kembali. Tahapan kegiatan ini
melatih anggota tim untuk bertanggung jawab dengan dengan tugas
yang telah diamanahkan.
3.2.4 Melakukan Diskusi dengan Tim Penyusun Buku Terkait Draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang Telah
Disusun
3.2.4.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan keempat ialah melakukan diskusi dengan tim
penyusun buku terkait draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari
(minggu ketiga dan keempat Agustus dikarenakan pada minggu
ketiga hanya ada dua hari efektif yakni pada Selasa dan Rabu (18
dan 19 Agustus 2020), kemudian dilanjutkan pada Senin, 24
Agustus 2020. Kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan kelima tahapan kegiatan tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi terkait draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disusun
dengan ketua prodi. Tahapan kegiatan konsultasi ini dilaksanakan
pada Selasa, 18 Agustus 2020 tepatnya pukul 13.00. Setelah
tahapan kegiatan ketiga selesai dengan dihasilkannya draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra, langkah
berikutnya adalah melakukan rapat dengan tim penyusun terkait
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun. Kegiatan ini tetap dimulai dengan berkonsultasi
dengan ketua prodi.
Ketua prodi selalu menampakkan kesan ramah setiap kali
penulis berkonsultasi. Diawali dengan menyampaikan tujuan
kegiatan, penulis pun memperlihatkan draft buku yang telah
disusun oleh tim. Ketua prodi sangat antusias melihat draft yang
penulis berikan. Kemudian, ketua prodi memberikan mengoreksi
58
draft tersebut. Setelah itu penulis lanjutkan dengan berkonsultasi
terkait hal-hal yang masih dirasa perlu untuk penyempurnaan
draft. Ketua prodi memberikan apresiasi terhadap kerja sama tim
yang bisa menyelesaikan draft tepat pada waktunya.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui
ketua prodi untuk berkonsultasi mengenai draft yang telah
diselesaikan. Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar sikap
sopan. Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis membaca
salam. Setelah memasuki ruangan, penulis dipersilakan duduk,
penulis pun duduk. Penulis disambut baik oleh ketua prodi. Penulis
pun mulai menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan, penyerahan
draft, dan dilanjutkan dengan kegiatan konsultasi. Pada saat
berkonsultasi ini penulis menggunakan bahasa baik dan benar dan
tetap memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Kedua, mendiskusi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra berdasarkan hasil
konsultasi dengan ketua prodi pada hari sebelumnya. Kegiatan
diskusi ini dilaksanakan pada Rabu, 19 Agustus 2020 tepatnya
pukul 10.30. Diskusi ini dihadiri oleh kelima tim penyusun. Di
dalam diskusi inilah penulis sebagai ketua tim menyampaikan hasil
konsultasi dengan ketua prodi pada hari sebelumnya terkait draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Dalam
kegiatan diskusi ini terlihat antusias anggota tim.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni anti
korupsi. Ada dua nilai anti korupsi yang tergambar dalam
pelaksanaan kegiatan ini yakni sikap disiplin dan jujur. Sikap
disiplin ini tergambar dari peserta diskusi yang datang beberapa
menit sebelum diskusi dimulai. Tidak ada peserta rapat yang datang
terlambat. Tidak hanya itu, peserta diskusi pun disiplin dalam
mengikuti alur diskusi sesuai dengan aturan yang telah disepakati
59
bersama. Sikap jujur terlihat dari pengakuan anggota tim bahwa
memang masih ada beberapa kesalahan pada draft tersebut.
Ketiga, mengompilasikan masukan dari ketua prodi dan tim
penyusun untuk penyempurnaan draft Buku Panduan Sanggar
Bahasa. Kegiatan ini dilaksanakan Senin, 24 Agustus 2020
(minggu keempat Agustus) tepatnya pukul 13.15. Kegiatan hanya
dihadiri oleh anggota tim penyusun. Sama halnya dengan tahapan
kegiatan kedua, tahapan ini juga dilakukan dengan cara berdiskusi
dengan sesama anggota tim dengan mengumpulkan saran
disampaikan pada kegiatan sebelumnya. Di sinilah semua saran itu
kemudian dibahas dan dikompilasikan. Pada tahapan ini tidak ada
lagi perdebatan dari anggota tim dikarenakan sudah ada gambaran
jelas terkait buku panduan yang akan disempurnakan.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Nilai etika publik yang yang tergambar pada tahapan ini
ialah cermat. Sikap cermat ini terlihat dari kejelimetan tim
penyusun dalam menyaring semua kritik dan saran yang diberikan
dan menyesuaikan dengan keperluan perbaikan draft yang telah
dibuat sebelumnya. Tidak hanya itu, hal ini juga terilhat dari
pembagian tugas dalam memperbaiki draft buku panduan.
3.2.4.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada
masing-masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan
disajikan simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, melakukan konsultasi terkait draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disusun
dengan ketua prodi. Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN
yakni etika publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni
sikap hormat dan sopan. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu
ditanamkan, tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa
60
dan kolega. Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri
ASN maka semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Dampak positif penerapan
nilai ASN pada tahapan ini tentunya akan memberikan
kenyamanan bagi penulis saat berkonsultasi dengan ketua prodi.
Penerapan nilai ini akan menciptakan komunikasi yang baik dan
tidak kaku antara penulis dan ketua prodi.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan
dalam bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Kedua, mendiskusi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra berdasarkan hasil
konsultasi dengan ketua prodi pada hari sebelumnya. Tahapan
kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni anti korupsi. Ada dua
nilai anti korupsi yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini
yakni sikap disiplin dan jujur. Dampak positif sikap disiplin ini
akan membuat peserta diskusi menjadi tepat waktu dalam
pelaksanaan. Disiplin dalam penggunaan waktu ini tentunya akan
membuat rapat akan selesai pada waktu yang telah disepakati.
Kedisiplinan ini juga akan berpengaruh terhadapa iklim diskusi.
Jika semua anggota diskusi sudah hadir sebelum diskusi dimulai,
maka hal tersebut akan membuat mood peserta akan tetap baik dan
membuat iklim diskusi akan terjaga dengan baik. Penerapan sikap
jujur pada tahapan ini terlihat jelas dari pengakuan terkait masih
adanya kesalahan pada draft tersebut. Pengakuan ini akan
berpengaruh besar terhadap kualitas draft yang akan dihasilkan
nantinya.
61
Dampak negatif tidak diterapkannya sikap disiplin dan jujur
pada kegiatan ini akan membuat anggota terbiasa tidak tetap waktu
dan tidak menghargargai anggota tim lain yang sudah datang lebih
awal. Hal inilah yang akan menjadi awal perselisihan dan
ketidaknyaman antara anggota tim.
Ketiga, mengompilasikan masukan dari ketua prodi dan tim
penyusun untuk penyempurnaan draft buku panduan Sanggar
Bahasa. Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Nilai etika publik yang tergambar pada tahapan ini ialah
cermat. Dampak positif diterapkannya nilai ini ialah memupuk
ketelitian dan tidak meremehkan hal-hal kecil. Hal-hal kecil tetap
dianggap perlu untuk dipertimbangkan dalam suatu kegiatan.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ini akan membuat tidak
maksimalnya tahap pengompilasian dan ini nantinya akan
berdampak pada rendahnya kualitas draft akhir yang dihasilkan.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan keempat yang
terdiri atas tiga tahapan kegiatan menerapkan nilai-nilai ASN pada
masing-masing tahapan kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama
mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap hormat dan
sopan. Tahapan kegiatan kedua mengandung nilai anti korupsi
dengan penerapan sikap disiplin dan jujur. Tahapan ketiga
mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap cermat.
3.2.4.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan melakukan diskusi dengan tim
penyusun terkait draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang telah disusun dalah untuk bertukar
pendapat terkait hal-hal yang perlu direvisi dari buku tersebut agar
tidak terdapat lagi kesalahan pada buku yang akan dihasilkan
nantinya. Kegiatan diskusi ini akan memberikan ruang pada
anggota tim untuk saling bertukar pendapat dan mengedepankan
sikap lapang dada.
62
3.2.4.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan melakukan diskusi dengan tim penyusun terkait
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun memiliki kontribusi dengan visi Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia yakni menjadi pusat pengembangan
pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia yang berwawasan global
berbasis kearifan lokal di Aceh tahun 2019, berkaitan dengan misi
pertama yakni melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas
serta didukung oleh tenaga pengajar yang andal. Melakukan diskusi
dengan tim penyusun terkait draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disusun ini
memperkuat nilai-nilai organisasi kreatif, inovatif, kompeten,
profesional, peduli, dan kerja sama.
3.2.4.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan melakukan diskusi dengan tim penyusun terkait
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang
telah disusun terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Dari ketiga tahapan
kegiatan tersebut, kendala dialami pada tahapan kegiatan kedua
yakni saat mendiskusikan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disusun. Pada
tahapan kegiatan ini masih ada perbedaan pendapat dan beberap
masukan lagi terkait draft yang telah disusun. Kendala juga dialami
pada tahapan kegiatan ketiga yakni mengompilasikan masukan
anggota tim penyusun. Pada tahapan ini juga ada perbedaan
pendapat, ada beberapa anggota tim yang merasa perlu untuk
memasukkan bagian tertentu, sementara anggota tim lain merasa
bagian tersebut tidak terlalu penting. Meskipun demikian, pada
akhirnya tahapan kegiatan ini tetap dapat diselesaikan dengan baik.
63
3.2.5 Finalisasi Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra
3.2.5.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan kelima ialah finalisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan ini berlangsung
selama dua hari (minggu keempat Agustus) yang dimulai pada
Selasa dan Rabu (25 Agustus dan 26 Agustus 2020). Kegiatan ini
terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Berikut ini akan dijabarkan ketiga
tahapan kegiatan tersebut.
Pertama, meminta arahan dari ketua prodi terkait draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah
dibuat. Tahapan kegiatan konsultasi ini dilaksanakan pada Selasa,
25 Agustus 2020 tepatnya pukul 10.30. Setelah melakukan rapat
dengan tim penyusun terkait draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah disusun pada
tahapan sebelumnya, kegiatan berikutnya ialah finalisasi draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kegiatan
ini tetap dimulai dengan meminta arahan (berkonsultasi) dengan
ketua prodi.
Ketua prodi selalu menampakkan kesan ramah setiap kali
penulis berkonsultasi. Diawali dengan menyampaikan tujuan
kegiatan, penulis pun memperlihatkan draft buku yang telah
diperbaiki sesuai hasil rapat sebelumnya. Ketua prodi mengoreksi
draft tersebut. Koreksi yang diberikan tidak terlalu banyak. Hanya
beberepa saja terkait teknis penulis, untuk isi semuanya sudah
sesuai dengan saran dari ketua prodi dan tim penyusun pada rapat
sebelumnya. Setelah itu, penulis lanjutkan dengan berkonsultasi
terkait hal-hal dirasa masih perlu untuk penyempurnaan draft.
Ketua prodi memberikan motivasi pada penulis. Ketua prodi
berharap semangat kerja tim tetap terjaga sampai pada kegiatan
terakhir.
64
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui
ketua prodi untuk berkonsultasi mengenai draft yang telah
diselesaikan. Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar sikap
sopan. Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis membaca
salam. Setelah memasuki ruangan, penulis dipersilakan duduk,
penulis pun duduk. Penulis disambut baik dan penulis oleh ketua
prodi. Penulis pun mulai menyampaikan tujuan pelaksanakan
kegiatan, penyerahan draft, dan dilanjutkan dengan kegiatan
konsultasi. Pada saat berkonsultasi ini penulis menggunakan bahasa
baik dan benar dan tetap memperhatikan kesopanan dalam
bersikap. Ketua prodi menyarankan agar koreksi yang diberikan
agar segera ditindaklanjuti agar tidak membuang-buang waktu.
Kedua, merevisi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang dikoreski oleh ketua prodi. Tahapan
kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahapan
pertama yakni pada Selasa, 25 Agustus 2020 tepatnya pukul 13.30.
Tahapan kegiatan kedua ini penulis lakukan sendiri, tidak lagi
dengan anggota tim lainnya. Hal ini mengingat sedikitnya koreksi
yang penulis rasa tidak terlalu vital. Sebelum mengambil tindakan
untuk melakukan perevisian sendiri, penuli tetap meminta izin
kepada semua anggota tim agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Perevisian ini tidak memakan waktu lama, kurang lebih hanya 1
jam. Setelah hasil revisi selesai, penulis kembali mengirimkan draft
tersebut pada anggota tim lainnya. Tidak lama kemudian, anggota
tim memberikan konfirmasi bahwa draft hasil revisi sudah sesuai
dengan target.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni komitmen
mutu. Ada tiga nilai komitmen mutu yang tergambar yakni sikap
efektif, efesien, dan mutu. Ketiga sikap ini tergambar dari tahapan
yang penulis lakukan dalam merevisi draft Buku Panduan
65
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Penulis tidak
melewatkan satu pun koreksi yang telah diberikan oleh ketua prodi.
Semua koreksi penulis anggap penting. Penulis berpendapat bahwa
apa pun bentuk kesalahan yang ada, baik dalam skala kecil maupun
besar, hal itu akan mengurangi efektivitas, efisiensi, dan mutu draft
yang akan dihasilkan nantinya.
Ketiga, mencetak draft Buku Panduaun
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah direvisi.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 26 Agustus 2020
tepatnya pukul 08.00. Kegiatan ini pun penulis lakukan sendiri,
tetapi tetap meminta izin terlebih dahulu kepada anggota tim lain.
Tahapan kegiatan ini penulis lakukan di ruangan Prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Sehari sebelumnya, penulis telah meminta izin kepada ketua prodi
untuk menggunanakan fasilitas prodi untuk mencetak draft hasil
revisi. Izin ini diberikan karena menurut ketua prodi hasil akhir dari
kegiatan ini memberikan kontribusi yang besar untuk prodi.
Sebelum mencetak draft, untuk memastikan tidak ada
kesalahan dalam pengetikan, penulis kembali melakukan
pengecekan. Pengecekan ini berlangsung cukup lama yakni 2 jam
dikarenakan masih ada beberapa kesalahan pengetikan pada
beberapa bagian. Setelah itu, barulah penulis mencetak draft hasil
revisi tersebut. Pencetakan draft ini berlangsung selama 1,5 jam.
Jadi total waktu yang dibutuhkan ialah 3,5 jam. Setelah itu, barulah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua prodi
karena telah diberikan izin untuk menggunakan fasilitas prodi.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni anti
korupsi. Ada dua nilai anti korupsi yang tergambar yakni sikap
jujur dan tanggung jawab. Sikap jujur tergambar saat penulis
meminta izin terlebih dahulu kepada anggota tim lain untuk
melakukan pencetakan draft sendiri. Meskipun tahapan kegiatan ini
bisa penulis kerjakan sendiri, penulis tetap harus melaporkannya
66
kepada anggota tim agar tidak ada kesalahpahaman. Sikap
tanggung jawab tergambar saat penulis menggunakan fasilitas
prodi dengan sebaik-baiknya. Jika ada kendala pada mesin printer,
penulis memperbaikinya agar kembali seperti semula.
3.2.5.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada
masing-masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan
disajikan simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, meminta arahan dari ketua prodi terkait draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang telah
dibuat. Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu
ditanamkan, tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa
dan kolega. Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri
ASN maka semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Dampak positif penerapan
nilai ASN pada tahapan ini tentunya akan memberikan
kenyamanan bagi penulis saat berkonsultasi dengan ketua prodi.
Penerapan ini akan menciptakan komunikasi yang baik dan tidak
kaku antara penulis dan ketua prodi.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan
dalam bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Kedua, merevisi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang dikoreski oleh ketua prodi. Tahapan
67
kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni komitmen mutu. Ada
tiga nilai komitmen mutu yang tergambar yakni sikap efektif,
efesien, dan mutu. Dampak positif dari penerapaan nilai ASN ini
ialah terciptanya draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang sesuai kriteria, efektif dan efisien dalam
penggunanan serta memiliki mutu yang bagus. Penerapan nilai ini
juga mengajarkan ASN untuk mempertimbangkan mutu dalam
mengerjakan sesuatu. Tidak sekedar mengerjakan tugas asal cepat
selesai melainkan melainkan tetap mempertimbangkan mutu.
Dampak negatif tidak diterapkan nilai ASN tersebut akan
menghasilkan draft yang tidak sesuai dengan target awal,
kurangnya efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan serta
rendahnya mutu dari draft tersebut. Hal ini berdampak pada kinerja
ASN, asal selesai, tidak mempertimbangkan efektivitas, efisiensi,
dan mutu dalam mengerjakan sesuatu. Hal ini tentunya akan
berdampak buruk terhadap kinerja dosen dan mutu prodi.
Ketiga, mencetak draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra yang telah direvisi. Tahapan kegiatan ini
mengandung nilai ASN yakni anti korupsi. Ada dua nilai anti
korupsi yang tergambar yakni sikap jujur dan tanggung jawab.
Dampak positif diterapkannya nilai ASN ialah mengajarakan ASN
untuk tidak semena-mena dalam menggunakan fasilitas prodi.
Meskipun berstatus sebagai ASN, tetap ada prosedur dan syarat
yang harus diikuti ketika menggunakan fasilitas prodi. Tidak hanya
itu, penerapan nilai ini juga mengajarkan ASN untuk bertanggung
jawab atas hal-hal yang dilakukan, dengan siapa pun itu, meskipun
dengan mahasiswa.
Dampak negatif tidak diterapkannnya nilai ini akan
membuat ASN tidak berpikir dulu dalam mengambil tindakan dan
mengajarkan ASN untuk tidak bertanggun jawab dengan hal-hal
yang telah dilakukan. Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi
68
pribadi ASN tersebut atau pun bagi lingkungan tempat ASN itu
bekerja.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan kelima yang terdiri
atas tiga tahapan kegiatan menerapkan nilai-nilai ASN pada
masing-masing tahapan kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama
mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap hormat dan
sopan. Tahapan kegiatan kedua mengandung dua nilai komitmen
mutu dengan penerapan nilai efektif, efisien, dan mutu. Kegiatan
ketiga mengandung nilai mengandung nilai anti korupsi dengan
penerapan sikap jujur dan tanggung jawab.
3.2.5.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan finalisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra adalah untuk
mengevaluasi hasil kerja tim penyusun, apakah draft yang
dihasilkan sudah sesuai dengan target awal atau belum. Finalisasi
dilakukan pada setiap bagian yang ada pada buku, mulai dari
bagian sampul hingga bagian penutup. Kegiatan ini akan melatih
ketelitian dan ketetapan anggota tim penyusun. Hal ini
mengajarkan tim penyusun untuk memperhatikan segala bentuk
kesalahan, meskipun dalam skala kecil.
3.2.5.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan finalisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra memiliki kontribusi
dengan visi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yakni
menjadi pusat pengembangan pendidikan bahasa dan Sastra
Indonesia yang berwawasan global berbasis kearifan lokal di Aceh
tahun 2019, berkaitan dengan misi pertama yakni melaksanakan
proses pendidikan yang berkualitas serta didukung oleh tenaga
pengajar yang andal. Finalisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini memperkuat nilai-
69
nilai organisasi kreatif, inovatif, kompeten, profesional, peduli, dan
kerja sama.
3.2.5.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan finalisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra terdiri atas tiga tahapan
kegiatan. Dari ketiga tahapan kegiatan tersebut, kendala dialami
pada tahapan kegiatan ketiga yakni pada saat mencetak draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Di beberapa
kesempatan, printer yang digunakan untuk mencetak draft sempat
macet. Namun, kendala tersebut dapat diatasi.
3.2.6 Menginput Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra ke Situs Web Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
3.2.6.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan keenam ialah penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama dua
hari (minggu pertama September) yang dimulai pada Selasa sampai
Kamis (1—3 September 2020). Kegiatan ini terdiri atas tiga
tahapan kegiatan. Berikut ini akan dijabarkan ketiga tahapan
kegiatan tersebut.
Pertama, meminta arahan dari ketua prodi terkait penginputan
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke
situs web prodi. Tahapan kegiatan konsultasi ini dilaksanakan pada
Selasa, 1 September 2020 tepatnya pukul 10.30. Setelah melakukan
finalisasi terhadap draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra kegiatan selanjutnya ialah penginputan draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke ke situs
web prodi. Kegiatan ini tetap dimulai dengan berkonsultasi dengan
ketua prodi.
Pada tahapan ini, ketua prodi mulai tersenyum puas
dikarenakan sebentar lagi semua kegiatan akan selesai dan buku
panduan bisa digunakan oleh warga Prodi Pendidikan Bahasa
70
Indonesia. Diawali dengan menyampaikan tujuan kegiatan, penulis
pun memperlihatkan draft yang sudah selesai. Penulis meminta
saran terkait langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahapan
kegiatan ini. Ketua prodi menyerankan penulis menemui Bapak
Safriandi, S.Pd., M.Pd. selaku pengelola. Dikarenakan Bapak
Safriandi, S.Pd., M.Pd. merupakan salah seorang dosen pada Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia, penulis tidak perlu lagi membuat
janji untuk bertemu dengan beliau.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui
ketua prodi untuk berkonsultasi terkait penginputan draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web
prodi. Pada saat berkonsultasi ini juga tergambar sikap sopan.
Sebelum memasuki ruangan ketua prodi, penulis mengucapkan
salam. Setelah memasuki ruangan, penulis dipersilakan duduk,
penulis pun duduk. Penulis disambut baik dan penulis oleh ketua
prodi. Penulis pun mulai menyampaikan tujuan pelaksanakan
kegiatan, penyerahan draft, dan dilanjutkan dengan kegiatan
konsultasi. Pada saat berkonsultasi ini penulis menggunakan bahasa
baik dan benar dan tetap memperhatikan kesopanan dalam
bersikap.
Kedua, melakukan konsultasi dengan Bapak Safriandi, S.Pd.,
M.Pd. terkait langkah-langkah penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan
konsultasi ini dilaksanakan pada Rabu, 2 September 2020 tepatnya
pukul 13.30. Penulis tentunya mengharapkan saran dari Bapak
Safriandi, S.Pd., M.Pd. terkait draft yang siap diinput serta
langkah-langkah dalam penginputan. Selama konsultasi, Bapak
Safriandi, S.Pd., M.Pd. memberikan beberapa masukan: (1)
memeriksa kembali kesalahan yang terdapat pada draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra, (2)
71
memindahan draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra ke dalam format pdf agar lebih mudah diunggah.
Tahapan kegitan ini berlangsung santai dan menyenangkan.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui
Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. untuk berkonsultasi terkait draft dan
tahap-tahap penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa. Pada saat berkonsultasi ini juga
tergambar sikap sopan. Meskipun beliau adalah teman penulis di
Program Studi Pendidikan Bahasa, tetapi penulis tetapi
menganggapnya sebagai guru dan penulis tetap harus menghormati
dan sopan terhadap beliau. Penulis disambut baik sangat baik.
Penulis pun mulai menyampaikan tujuan pelaksanakan kegiatan,
menyerahkan draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa,
dilanjutkan dengan kegiatan konsultasi. Pada saat berkonsultasi ini
penulis menggunakan bahasa baik dan benar dan tetap
memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Ketiga, menginput draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web Prodi
Pendidikan Bahasa Indoneia Fakultas Teknik Universitas
Malikussaleh. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 3
September 2020 tepatnya pukul 13.30. Kegiatan ketiga ini
dilakukan secara daring. Mengingat pada hari tersebut prodi
disibukkan dengan kegiatan sidang. Kegiatan ini dimulai dengan
penyerahan draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
yang tela diperbaiki dan dipindahkan ke format pdf.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai WoG dan pelayanan
publik. Nilai WoG ini terlihat dengan adanya kerja sama antara
penulis, ketua prodi dan Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. Kerja sama
yang terjalin sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan penyambutan
yang baik dari Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. dan kegiatan ini pun
72
tidak memakan waktu lama. Penulis pun dibantu sampai draft Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa benar-benar berhasil
terinput dan muncul pada situs web Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia. Nilai pelayanan publik terlihat dari sikap mudah dan
murah. Penginputan draft ke situs web merupakan bentuk
kemudahan warga Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
untuk bisa mengakses dan membaca Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Kemudahan ini juga
akan menghemat keuangan, khususnya bagi mahasiswa yang tidak
perlu lagi membeli hard copy buku tersebut. Cukup melihatnya di
gawai yang mereka miliki, begitu pun juga dengan dosen.
3.2.6.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada
masing-masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan
disajikan simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, meminta arahan dari ketua prodi terkait penginputan
draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke
situs web prodi. Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni
etika publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu
ditanamkan, tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa
dan kolega. Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri
ASN maka semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Dampak positif penerapan
nilai ASN pada tahapan ini tentunya akan memberikan
kenyamanan bagi penulis saat berkonsultasi dengan ketua prodi.
Penerapan ini akan menciptakan komunikasi yang baik dan tidak
kaku antara penulis dan ketua prodi.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
73
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan
dalam bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Kedua, melakukan konsultasi dengan Bapak Safriandi, S.Pd.,
M.Pd. terkait langkah-langkah penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Sama halnya dengan
tahapan sebelumnya, tahapan kegiatan ini juga mengandung nilai
ASN etika publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni
sikap hormat dan sopan. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu
ditanamkan, tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa
dan kolega. Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri
ASN maka semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan
mendapatkan hasil yang maksimal.
Dampak positif penerapan nilai ASN pada tahapan ini
tentunya akan memberikan kenyamanan bagi penulis saat
berkonsultasi dengan Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd.. Penerapan ini
akan menciptakan komunikasi yang baik dan tidak kaku antara
penulis dan Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. Hal ini dibuktikan
dengan terciptanya iklim santai tanpa tekanan yang penulis rasakan.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan Bapak Safriandi, S.Pd.,
M.Pd. dan tidak sopan dalam bersikap.
Ketiga, menginput draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa ke situs web Prodi Pendidikan
Bahasa Indoneia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Tahapan kegiatan ini mengandung dua nilai ASN yakni WoG dan
pelayanan publik. Nilai WoG ini terlihat dengan adanya kerja sama
antara penulis dengan Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. Dampak
74
positif penerapan nilai ASN dalam kegitatan ini akan mempercepat
penyelesaian penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh. Kerja sama yang baik antara penulis dengan Bapak
Safriandi, S.Pd., M.Pd.akan mempermudah dan mempercepat
selesainya penginputan draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke situs web Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Teknik Universita Malikussaleh.
Dampak negatif tidak diterapkan nilai ASN ini akan menjadi
kendala dalam penginputan draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web. Tidak
adanya kerja sama yang baik, akan membuat penginputan draft
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs
web selesai tidak sesuai target dan tidak sesuai dengan aturan
penulisan surat. Tidak adanya penerapan nilai kerja sama ini juga
akan memupuk sikap mementingkan diri sendiri, adanya sikap di
mana ASN merasa bisa mengerjakan sesuatu tanpa bantuan pihak
lain, padahal sejatinya hal itu tidak mungkin terjadi.
Dampak positif nilai mamajemen ASN pada sikap mudah
dan murah ini memberikan kemudahan pada warga Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia untuk bisa mengakses dan membaca
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Kemudahan ini juga akan menghemat keuangan, khususnya bagi
mahasiswa. Mudah dan murah ini harus menjadi pertimbangan
ASN dalam melakukan tindakan, terutama bagi dosen. Jika dosen
selalu mempertimbangkan hal ini dalam pengambilan keputusan,
maka hal ini akan membantu meringankan mahasiswa, khususnya
yang memiliki ekonomi menengah ke bawah.
Dampak negatif jika ASN tidak mempertimbangkan kedua
sikap mudah dan murah ini akan mempersulit warga prodi,
khususnya mahasiswa. Mahasiswa akan kesulitan untuk membeli
75
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tidak ada
hanya itu, tidak adanya akses secara daring akan membuat
mahasiswa semakin malas untuk membaca buku tersebut.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan keenam yang
terdiri atas tiga tahapan kegiatan yang menerapkan nilai-nilai ASN
pada masing-masing tahapan kegiatannya. Tahapan kegiatan
pertama mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap
hormat dan sopan. Tahapan kegiatan kedua mengandung dua nilai
etika publik dengan penerapan sikap hormat dan sopan. Kegiatan
ketiga mengandung mengandung nilai WoG dengan penerapan
sikap kerja sama dan pelayanan publik dengan penerapan sikap
mudah dan murah.
3.2.6.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan menginput draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web prodi adalah
untuk mempermudah siapa saja dalam mengakses buku panduan,
khususnya dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.
Mahasiswa tidak perlu lagi membeli buku tersebut, dengan gawai
masing-masing, mahasiswa dapat mengakses buku tersebut kapan
dan dimana saja.
3.2.6.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan menginput draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web prodi
memiliki kontribusi dengan visi Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia yakni menjadi pusat pengembangan pendidikan bahasa
dan Sastra Indonesia yang berwawasan global berbasis kearifan
lokal di Aceh tahun 2019, berkaitan dengan misi pertama yakni
melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas serta didukung
oleh tenaga pengajar yang andal. Menginput draft Buku Panduan
76
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web prodi ini
memperkuat nilai-nilai organisasi kreatif, inovatif, kompeten,
profesional, peduli, dan kerja sama.
3.2.6.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan menginput draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ke situs web prodi a
terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Dari ketiga tahapan kegiatan
tersebut, kendala dialami pada tahapan kegiatan ketiga yakni pada
saat menginput draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra ke situs web prodi. Hal ini dikarenakan penulis harus
belajar dari awal, meskipun hanya terdiri atas dua langkah
pengerjaan, tetapi penulis tetapi perlu belajar dengan sungguh-
sungguh. Berkat bimibingan Bapak Safriandi, S.Pd., M.Pd. selaku
pengelola web, akhirnya kendala tersebut dapat diatasi.
3.2.7 Sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
3.2.7.1 Tahapan Kegiatan dan Penerapan Nilai ASN
Kegiatan ketujuh ialah sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Kegiatan ini
berlangsung selama empat hari (minggu kedua September) yang
dimulai pada Senin hingga Jumat (7—11 September 2020).
Kegiatan ini terdiri atas lima tahapan kegiatan. Berikut ini akan
dijabarkan kelima tahapan kegiatan tersebut. Setelah melakukan
penginputan soft copy Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra ke situs web Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, kegiatan selanjutnya
adalah sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra. Kegiatan ini tetap dimulai dengan meminta arahan
(berkonsultasi) dengan ketua prodi.
Pertama, melakukan konsultasi dengan ketua prodi terkait
sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
77
Sastra. Tahapan kegiatan konsultasi ini dilaksanakan pada Senin, 7
September 2020 tepatnya pukul 10.00. Tahapan kegiatan ini
diawali dengan menyampaikan tujuan kegiatan dilanjutkan dengan
pembicaraan terkait rencana sosialisasi draft Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang sudah selesai.
Penulis pun meminta saran terkait langkah-langkah yang harus
dilakukan pada tahapan kegiatan ini. Ketua prodi pun menyerankan
penulis untuk membuat agenda besar dengan beberapa agenda kecil
yang akan dibicarakan pada tahapan kegiatan sosialisasi nantinya.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni sikap
hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis menemui
ketua prodi untuk berkonsultasi terkait sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Pada saat berkonsultasi
ini juga tergambar sikap sopan. Sebelum memasuki ruangan ketua
prodi, penulis membaca salam. Setelah memasuki ruangan, penulis
dipersilakan duduk, penulis pun duduk. Penulis disambut baik oleh
ketua prodi. Penulis mulai menyampaikan tujuan pelaksanakan
kegiatan, dilanjutkan dengan kegiatan konsultasi. Pada saat
berkonsultasi ini penulis menggunakan bahasa yang baik dan benar
dan tetap memperhatikan kesopanan dalam bersikap.
Kedua, merumuskan agenda sosialisasi. Tahapan kegiatan ini
dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahapan kegiatan
pertama yakni Senin,7 September 2020 tepatnya pukul 11.30.
Penyusunan agenda ini melibatkan semua anggota tim penyusun.
Kegiatan diskusi terkait agenda sosialisasi berlangsung dengan
baik. Tidak ada perselisihan pendapat, semua anggota tim sudah
mulai terbiasa untuk saling menghargai pendapat. Dari hasil
perumusan agenda, ditetapkanlah empat agenda inti yang akan
dibahas pada kegiatan sosialisasi nantinya, yakni: (1) sambutan dari
ketua prodi, (2) mempresentasikan buku, (3) meminta komentar
dari peserta sosialisi terkait Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
78
Bahasa dan Sastra, (4) pembagian soft copy Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra kepada para dosen dan
pegawai tata usaha.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni
nasionalisme dan komitmen mutu. Nilai nasionalisme yang adalah
penerapan nilai kelima Pancasila tergambar dengan melibatkan
semua anggota tim penyusun Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra tanpa pilih-pilih. Ada dua nilai komitmen mutu
yang tergambar yakni efektif dan efisien. Sikap efektif dan efisien
ini terlihat pada saat penulis memanfaatkan waktu sebaik mungkin
untuk merumuskan agenda kegiatan sosialisasi yang akan
dilaksanakan. Dalam merumuskan agenda, penulis
mempertimbangkan hal-hal yang dirasa perlu. Agenda-agenda yang
dirasa bisa diselesaikan oleh anggota tim, tidak penulis masukkan
ke dalam agenda sosialisasi karena hal ini hanya akan membuang-
buang waktu dan membuat kegiatan sosialisasi berlangsung lama
dan akan membosankan.
Ketiga, membuat undangan rapat terkait sosialisasi Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan
kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahapan
kegiatan pertama dan kedua tepatnya pukul 13.30. Pembuatan
undangan melibatkan kerja sama antara penulis, ketua prodi, dan
pegawai tata usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Undangan ini diharapkan dapat mengumpulkan dosen Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dalam rangka sosialisai Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Undangan rapat
dapat diselesaikan pada hari itu juga.
Setelah surat ini selesai, penulis kembali melapor kepada
ketua prodi. Ketua prodi pun menyetujui isi surat tersebut dan
menyarankan agar surat tersebut langsung diserahkan kepada
dosen-dosen yang bersangkutan mengingat bahwa rapat akan
diadakan sehari setelah surat tersebut dibagikan. Sesuai saran ketua
79
prodi, penulis pun langsung mendistribusikan undangan pada
dosen-dosen yang bersangkutan.
Tahapan kegiatan ini mengandung dua nilai ASN yakni WoG
dan nasionalisme. Nilai WoG ini terlihat dengan adanya kerja sama
antara penulis dengan ketua prodi dan pegawai tata usaha Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dalam penyelesaian undangan
rapat. Sikap nasionalisme yang tergambar pada tahapan kegiatan ini
ialah penerapan sila ketiga dengan memeriksa ulang aturan
penulisan sesuai PUEBI.
Keempat, melaksanakan sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Sesuai undangan rapat,
seharusnya tahapan kegiatan ini dilaksanakan dua hari setelah surat
undangan dibagikan yakni pada Selasa, 9 September 2020 tepatnya
pukul 10.30. Namun, dikarenakan kesibukan dalam persiapan
akreditasi prodi, rapat sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra akhirnya dilaksanakan
pada Jumat, 10 September 2020 tepatnya pukul 10.30. Rapat ini
mengundang seluruh seluruh dosen Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, pegawai tata usaha, dan beberapa orang
mahasiswa. Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh ketua prodi,
dilanjutkan dengan penyampaian agenda.
Setelah runtutan agenda disampaikan, penulis pun melakukan
presentasi terkait Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra. Selama presentasi berlangsung semua peserta rapat
mendengarkan dengan saksama, sembari mencatata hal-hal penting
yang akan ditanyakan nantinya. Setelah presentasi selesai, beberapa
orang dosen pun mengajukan pertanyaan terkait Buku Panduan
Sanggar Bahasa. Pada saat ini terlihat jelas antusian para dosen
dalam menyambut Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra. Satu persatu pertanyaan pun terjawab. Hal berikutnya
adalah menyimpulkan hasil sosialisasi. Tahapan kegiatan ini pun
ditutup oleh ketua prodi.
80
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni
akuntabilitas. Ada sikap akuntabilitas yang tergambar dari tahapan
kegiatan ini yakni transparansi, kejelasan, dan konsisten. Sikap
transparan ini terlihat jelas ketika penulis menjelaskan semua hal
kepada peserta sosialisasi. Tidak hanya itu, ketua prodi dan peserta
sosialisasi lainnya secara transparan memberikan kritik, saran, dan
tanggaan terkait hasil presentasi yang penulis sampaikan. Sikap
kejelasan ini juga terlihat ketika penulis melakukan presentasi.
Penulis melakukan presentasi dengan jelas, sesuai dengan isi Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Sikap konsisten
ini terlihat jelas saat semua anggota rapat konsisten mengikuti rapat
sesuai agenda yang telah disampaikan di awal.
Kelima, melaporkan hasil sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra kepada ketua prodi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan tahapan
keempat yakni Jumat, 10 September 2020 setelah kegiatan
sosialisasi selesai. Tahapan kegiatan ini diawali dengan
menyampaikan tujuan kegiatan. Kemudian, penulis menyampaikan
hasil sosialisasi yang dilaksanakan pada haris sebelumnya sembari
menyerahkan notula rapat. Penulis pun meminta saran terkait
tindak lanjut dari tahapan kegiatan ini. Ketua prodi pun
menyarankan agar penulis dan tim benar-benar memantau
perkembangan pemanfaatan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra yang disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika
publik dan anti korupsi. Ada dua nilai etika publik yang tergambar
yakni sikap hormat dan sopan. Sikap hormat tergambar saat penulis
menemui ketua prodi untuk berkonsultasi terkait sosialisasi Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Pada saat
berkonsultasi ini juga tergambar sikap sopan. Sebelum memasuki
ruangan ketua prodi, penulis membaca salam. Setelah memasuki
81
ruangan, penulis dipersilakan duduk, penulis pun duduk. Penulis
disambut baik oleh ketua prodi.
Nilai anti korupsi yang tergambar pada tahapan kegiatan ini
ialah jujur, tanggung jawab, dan kerja keras. Sikap jujur terlihat
ketika penulis menyampaikan hasil sosialisasi dan notulis rapat
kepada ketua prodi. Meskipun penulis tahu bahwa ketua prodi ikut
serta menghadiri rapat, penulis tetap memberikan notula rapat
untuk memastikan tidak ada hal yang diubah dan dikurangi dari
hasil rapat. Sikap tangung jawab terlihat dari tahapan kegiatan ini,
meskipun penulis dan tim sudah menyosialisasikan Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra dengan baik, penulis
tetap memberikan laporan khusus kepada ketua prodi dengan
meminta saran terkait tindak lanjut dari kegaitan ini. Sikap kerja
keras terlihat bahwa penulis dan tim bersedia menerima saran dari
ketua prodi untuk tetap memantau pemanfaatan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
3.2.7.2 Analisis Dampak Penerapan Nilai ASN
Ada dua dampak yang akan dibahas pada bagian ini, yakni
dampak positif dan negatif penerapan nilai ASN selama kegiatan.
Berikut ini akan dijabarkan dampak positif dan negatif pada
masing-masing tahapan kegiatan dan pada bagian akhir akan
disajikan simpulan secara umum terkait hal tersebut.
Pertama, meminta arahan dari ketua prodi terkait sosialisasi
Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan
kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik. Ada dua
sikap etika publik yang tergambar yakni sikap hormat dan sopan.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik.
Ada dua sikap etika publik yang tergambar yakni sikap hormat dan
sopan. Sikap hormat dan sopan ini memang perlu ditanamkan,
tidak hanya kepada atasan tetapi juga pada mahasiswa dan kolega.
Jika sikap ini sudah tertanam dengan baik di dalam diri ASN maka
semua urusan akan berjalan baik dan lancar juga akan mendapatkan
82
hasil yang maksimal. Dampak positif penerapan nilai ASN pada
tahapan ini tentunya akan memberikan kenyamanan bagi penulis
saat berkonsultasi dengan ketua prodi. Penerapan ini akan
menciptakan komunikasi yang baik dan tidak kaku antara penulis
dan ketua prodi.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan
dalam bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Kedua, merumuskan agenda sosialisasi. Tahapan kegiatan ini
mengandung nilai ASN yakni nasionalisme dan komitmen mutu.
Nilai nasionalisme yang tergambar ialah penerapan sila kelima.
Ada dua nilai komitmen mutu yang tergambar yakni efektif dan
efisien. Dampak positif penerapan nilai nasionalisme akan
membuat semua semua anggota akan merasa dihargai. Anggota tim
tidak akan merasakan adanya kesenjangan karena diminta untuk
terlibat aktif dalam diskusi serta mempertimbangkan semua saran
dan kritik yang disampaikan, meskipun tidak bedampak besar
terhadap hasil diskusi. Dampak negatif tidak diterapkannya nilai
ini ialah akan menimbulkan konflik batin di antara sesame anggota
tim. Hal ini akan berujung pada perselisihan yang akan membuat
iklim kerja menjadi tidak kondusif. Inilah yang pada akhirnya
membuat hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal.
Dampak positif dari penerapan nilai ASN pada tahap ini
menumbuhkan sikap sungguh-sungguh dan serius untuk menyusun
agenda yang benar-benar diperlukan pada tahap sosialisasi. Hal ini
lah yang kemudian membuat kegiatan sosialisasi berjalan lancar
dan semua agenda dapat dijalankan dengan baik. Dampak negatif
tidak diterapkannya nilai komitmen mutu akan membuat kegiatan
83
sosialisasi nantinya tidak akan berjalan dengan baik dan akan
memakan waktu. Tidak hanya itu, jika agenda sosialisasi tidak
disusun dengan baik, ketua prodi dan dosen yang ikut mengikuti
kegiatan ini akan merasa kecewa.
Ketiga, membuat undangan rapat terkait sosialisasi Buku
Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan
kegiatan ini mengandung dua nilai ASN yakni WoG dan
nasionalisme. Dampak positif penerapan nilai ASN pada tahapan
ini akan mempercepat selesainya surat undangan rapat dan surat
undangan yang dibuat pun akan sesuai dengan aturan penulisan
surat yang benar. Tidak hanya itu, nilai kerja sama ini akan
membuat anggota tim lebih menghargai pendapat dan hasil kerja
orang lain (anggota tim lain) dan akan memunculkan sikap saling
peduli.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
membuat surat undangan tidak dapat diselasaikan dengan tepat
waktu dan tidak sesuai aturan penulis surat yang benar, bahkan
mungkin surat undangan tersebut tidak akan dapat diselesaikan jika
salah satu pihak yang telah disebutkan sebelumnya tidak
diikutsertakan dalam kerja sama tersebut. Ini juga berdampak
munculnya miss komunikasi dan akan menjadi munculnya
perselisihan.
Keempat, melaksanakan sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra. Tahapan kegiatan ini
mengandung nilai ASN yakni akuntabilitas. Ada tiga nilai
akuntabilitas yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan ini yakni
sikap transparansi, kejelasan, dan konsisten. Dampak positif
penerapan nilai ASN pada tahapan ini akan membuat sosialisasi
berlangung sesuai alur dan semua agenda yang telah dirancang
sebelumnya dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada adanya
hambatan yang berarti. Penerapan nilai ini juga membuat peserta
yang menghadiri sosialisasi menyadari pentingnya sikap disiplin
84
dan integritas dalam bekerja. Sikap disiplin akan membuat peserta
rapat lebih menyadari betapa pentingnya transparansi dan kejelasan
dalam rapat.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
membuat kegiatan rapat tidak akan berlangsung sesuai alur dan
semua agenda yang telah dirancang tidak akan dapat dilaksanakan
dengan baik. Misalnya saja, jika tidak adanya kekonsistenan dalam
pelaksanaan agenda rapat, rapat akan molor dan tidak akan berjalan
sesuai dengan waktu yang disepakati. Hal ini juga akan
mengakibatkan beberapa agenda kegiatan menjadi tidak terbahas,
mengingat waktu pelaksanaan rapat yang tidak sesuai target awal.
Kelima, melaporkan hasil sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra kepada ketua prodi.
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai ASN yakni etika publik
dan anti korupsi. Ada dua nilai etika publik yang tergambar yakni
sikap hormat dan sopan. Nilai anti korupsi yang tergambar pada
tahapan kegiatan ini ialah jujur, tanggung jawab, dan kerja keras.
Dampak positif penerapan nilai etika publik pada sikap sopan dan
hormat akan membuat citra positif ASN. Sikap sopan dan hormat
ini akan membuat ASN menjadi lebih dihargai oleh lawan
bicaranya. Tidak hanya itu, sikap ini juga dapat berdampak pada
positifnya iklim kerja ASN.
Dampak negatif tidak diterapkannya nilai ASN akan
memberikan kesenjangan dan ketidaknyamanan yang membuat
kegiatan tersebut tidak terlaksana dengan baik. Misalnya saja,
ketika penulis memotong pembicaraan ketua prodi dan tidak sopan
dalam bersikap, tentunya hal ini akan menjadi catatan negatif dari
ketua prodi dan akan membuat buruknya citra penulis dihadapan
atasan.
Sementara itu, dampak positif penerapan nilai anti korupsi
pada sikap jujur akan membuat ASN akan berbuat sesuai aturan.
Penerapan sikap tanggun jawab akan membuat ASN berani
85
menanggung risiko kerja yang dihadapi dan tidak menyalahkan
orang lain atas tindakan yang dilakukannnya. Sikap kerja keras
akan berdampak baik tergambar dari keuletan ASN dalam
menjalankan tugas yang diberikan, tidak mengeluh dan pantang
menyerah. Jika ketiga sikap ini telah terpatri dengan baik pada diri
ASN, maka hal ini akan memupuk sikap anti korupsi pada diri
ASN. Dampak negatif tidak diterapakannya nilai anti korupsi akan
memicu terbentuknya sikap tidak jujur, tidak bertanggung jawab,
dan tidak bekerja keras. Jika sikap-sikap ini telah tumbuh dan
berkembang di lingkungan kerja, maka perlahan akan memicu
tindakan korupsi baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.
Berdasarkan penjabaran nilai-nilai ASN yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ketujuh yang
terdiri atas lima tahapan kegiatan menerapkan nilai-nilai ASN pada
masing-masing tahapan kegiatannya. Tahapan kegiatan pertama
mengandung nilai etika publik dengan penerapan sikap hormat dan
sopan. Tahapan kegiatan kedua mengandung nilai nasionalisme
dengan penerapan sila kelima dan komitmen mutu dengan
penerapan sikap efektif dan efisien. Kegiatan ketiga mengandung
mengandung nilai WoG dengan penerapan sikap kerja sama dan
nilai nasionalisme dengan penerapan sila ketiga. Tahapan kegiatan
keempat mengandung nilai akuntabilitas dengan penerapan sikap
transparansi, kejelasan, dan konsisten. Tahapan kegiatan kelima
mengandung nilai anti korupsi dengan penerapan sikap jujur,
tanggung jawab, dan kerja keras.
3.2.7.3 Manfaat dan Kontribusi Kegiatan terhadap Lingkungan Kerja
Manfaat dari kegiatan sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra adalah untuk
meberitahukan kepada dosen dan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh bahwasanya telah ada Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra yang dapat membantu
86
warga prodi dalam memanfaatkan laboratorium/sanggar bahasa dan
sastra.
3.2.7.4 Realisasi dan Kontribusi Kegiatan terhadap Visi, Misi dan Nilai
Organisasi
Kegiatan kegiatan sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra memiliki kontribusi
dengan visi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yakni
menjadi pusat pengembangan pendidikan bahasa dan Sastra
Indonesia yang berwawasan global berbasis kearifan lokal di Aceh
tahun 2019, berkaitan dengan misi pertama yakni melaksanakan
proses pendidikan yang berkualitas serta didukung oleh tenaga
pengajar yang andal. kegiatan sosialisasi Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini memperkuat nilai-
nilai organisasi kreatif, inovatif, kompeten, profesional, peduli, dan
kerja sama.
3.2.7.5 Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan sosialisasi Buku Panduan Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra terdiri atas lima tahapan kegiatan. Dari kelima
tahapan kegiatan tersebut, kendala dialami pada tahapan kegiatan
keempat yakni pada saat melaksanakan sosialisasi. Kegiatan
sosialasi yang harusnya di laksakana pada Rabu, 9 September
akhirnya diundur pada Jumat, 11 September 2020. Hal ini
dikarenakan prodi tengah disibukkan dengan berkas-berkas
akreditasi dan sidang mahasiswa. Kendala-kendala ini lah yang
pada akhirnya membuat kegiatan sosialisasi tidak berjalan sesuai
surat undangan yang telah didistribusikan.
87
BAB IV
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penyusunan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra ini
memiliki tujuh kegiatan dengan beberapa tahapan dalam setiap kegiatannya.
Masing-masing kegiatan aktualisasi mengandung nilai-nilai ASN dalam
penerapannya. Semua nilai ASN (nilai ANEKA, manajemen ASN, whole of
goverment, dan etika publik) tergambar dalam penerapannya. Penerapan nilai
dasar PNS di lingkungan kerja membawa dampak positif pada budaya kerja PNS
di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh. Status pelaksanaan aktualisasi pada akhir masa habituasi dapat
terlaksana dengan baik meskipun ada pemunduran jadwal sosialisasi dan dalam
penyusunan draf Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra.
Namun, kendala ini dapat diatasi dengan baik. Buku Panduan
Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra kini telah ada di Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Kegiatan yang masih perlu dilakukan dalam aktualisasi ini ialah kegiatan
tindak lanjut dalam pengoptimalisasian laboratorium/sanggar bahasa dan sastra
melalui penggunaan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
yang telah ada di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh. Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan ialah melakukan
pemantauan dan membuat laporan terkait pemanfaatan laboratorium/sanggar
bahasa dan sastra yang setiap bulannya akan dilaporkan kepada ketua prodi.
5.2 Saran
Berikut ini akan dijabarkan saran dan langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam pengimplementasian aktualisasi. Pertama, implementasi nilai-nilai dasar
PNS hendaknya tidak hanya ketika aktualisasi saja, tetapi berkelanjutan. Kedua,
perlu adanya pengawasan simultan dari pejabat terhadap PNS di lingkungan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh dalam rangka pengimplementasian nilai-nilai ANEKA, manajemen
ASN, whole of goverment, dan etika publik. Ketiga, pemberian apresiasi terhadap
88
PNS yang menerapkan nilai-nilai ANEKA sebagai motivasi untuk tetap
berkomitmen menerapkan nilai-nilai ANEKA di lingkungan kerja.
89
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Anti Korupsi.. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. (2016). Manajemen ASN. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. (2016). Whole of Government.. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. (2016). Pelayananan Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
90
Lampiran 1. Undangan Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra
91
Lampiran 2. Daftar Hadir Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar
Bahasa dan Sastra
92
Lampiran 3. Notula Rapat Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra
93
Lampiran 4. Surat Tugas Tim Penyusun Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra
94
Lampiran 5. Daftar Hadir Diskusi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra
95
Lampiran 6. Notula Diskusi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
96
Lampiran 7. Undangan Rapat Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa
dan Sastra
Lampiran 8. Daftar Hadir Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
97
Sastra
Lampiran 9. Notula Sosialisasi Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
98
99
Lampiran 10. Sampul Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
Lampiran 11. Gambaran Isi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
100
Lampiran 12. Revisi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
101
oleh Ketua Prodi
102
103
104
105
106
Lampiran 13. Revisi Draft Buku Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra oleh
Penulis
107
108
109
Lampiran 14. Kartu Kendali Aktualisasi Mentor
110
Lampiran 15. Kartu Kendali Aktualisasi Coach
KARTU KENDALI AKTUALISASI COACH
Nama : Rani Ardesi Pratiwi Coach: Arfah Salwa, M.Si.
NDH : 12
Isu : Tidak optimalnya pemanfaatan Sanggar Bahasa dan Sastra dalam
PBM maupun ekstra kurikuler pada Program Studi Pendidikan Bahas
Indonesia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
Gagasan : Mengoptimalkan penggunaan Sanggar Bahasa dan Sastra dengan
menciptakan Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan Sastra
pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
No. Tanggal
Pembimbingan
Isu Permasalahan
Yang Dibahas
Media
Komunikasi Rekomendasi Coach
Tanda Tangan
Coach
1. 23 Juli 2020 Latar belakang
pada RA
Daring Perbaiki latar belakang
2. 24 Juli 2020 (13.03) Sitematika RA Daring Perbaiki sistematika
penulis RA dan
kesalahan ejaan yang
ada
3. 24 Juli 2020 (17.58) Penyempurnaan
RA sebelum
seminar
Daring Perbaiki kesalahan
ejaan sesuai PUEBI
4. 26 Juli 2020 Penyempurnaan
RA dan bahan
tayang sebelum
seminar
Daring Tambahkan time
schedule pada
tanyangan PPt
5. 13 September 2020 Sistematika
laporan aktualisasi
Daring Perbaiki ejaan,
sistematikan penulisan,
dan tambahkan
komponen penting
pada rincian kegiatan
seperti: (1) manfaat
kegiatan, (b) kontibusi
kegiatan dengan visi,
misi, dan nilai
oganisasi, (c) kendala
kegiatan.
6. 19 September 2020 Halaman
pengesahan modul
Daring Lampirkan halaman
pengesahan pada
111
dan laporan modul dan halaman
pengesahan lampirkan
yang sudah bertanda
tangan.
7. 21 September 2020 Penyempurnaan
laporan aktualisasi
dan bahan tayang
Daring Cek kembali laporan
aktualisasi dan untuk
bahan tayang buat
semenarik mungkin.
112
Lampiran 16. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
Gambar 2. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 1 Tahapan Kegiatan 1)
Gambar 3. Pembuatan Undangan dengan Pegawai TU (Kegiatan 1 Tahapan
Kegiatan 2)
113
Gambar 4. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 2 Tahapan Kegiatan 1)
Gambar 5. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan 1)
114
Gambar 6. Mengumpulkan Referensi (Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan 2)
Gambar 7. Menyusun Draft Buku Panduan Laboratorium/Sanggar Bahasa dan
Sastra (Kegiatan 3 Tahapan Kegiatan 5)
115
Gambar 8. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 4 Tahapan Kegiatan 1)
Gambar 9. Diskusi Draft dengan Tim Penyusun (Kegiatan 4 Tahapan Kegiatan 2)
116
Gambar 10. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 5 Tahapan Kegiatan 1)
Gambar 11. Mencetak Draft di Prodi (Kegiatan 5 Tahapan Kegiatan 3)
117
Gambar 12. Konsultasi dengan Ketua Prodi (Kegiatan 6 Tahapan Kegiatan 1)
Gambar 13. Konsultasi dengan Pengelola Situs Web (Kegiatan 6 Tahapan Kegiatan 2)
118
Gambar 14. Menginput Draft ke Situs Web Prodi Tahap 1 (Kegiatan 6 Tahapan
Kegiatan 3)
Gambar 15. Menginput Draft ke Situs Web Prodi Tahap 1 (Kegiatan 6 Tahapan
Kegiatan 3)
1
2
119
Gambar 16. Sosialisasi Buku Panduan (Kegiatan 7 Tahapan Kegiatan 4)
Gambar 17. Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa Memperhatikan Presentasi
(Kegiatan 7 Tahapan Kegiatan 4)