laporan pelaksanaan aktualisasi

51
1 PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI JUDUL AKTUALISASI PENYUSUNAN BOOKLET PERSYARATAN SARANA EVAKUASI BANGUNAN GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Disusun Oleh: MUTIA OKTAVIATI 199510062019032006 BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2019

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

1

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI

PENYUSUNAN BOOKLET PERSYARATAN SARANA

EVAKUASI BANGUNAN GEDUNG KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disusun Oleh:

MUTIA OKTAVIATI

199510062019032006

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

i

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN BOOKLET PERSYARATAN SARANA EVAKUASI

BANGUNAN GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT

Disusun oleh:

MUTIA OKTAVIATI

199510062019032006

DISEMINARKAN PADA:

HARI : JUMAT

TANGGAL : 1 NOVEMBER 2019

MENTOR

Budi Prastowo, S.T., M.T.

NIP. 197203252001121002

COACH

Ir. Harris H. Batubara, M.Eng.Sc

NIP. 195704211985011001

KEPALA BALAI DIKLAT

PUPR WILAYAH IV

BANDUNG

Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.

NIP. 196307211992031003

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN

JABATAN FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM

NIP. 196503031992031002

Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

ii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Tujuan ......................................................................................... 3

1.3 Manfaat ....................................................................................... 3

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ............................................................ 4

BAB II Gambaran Umum Unit Kerja .......................................................... 5

2.1 Deskripsi Organisasi .................................................................... 5

2.2 Direktorat Bina Penataan Bangunan ............................................ 7

2.3 Sub Direktorat Bangunan Gedung ............................................... 7

BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI .................................... 8

3.1 Identifikasi Masalah..................................................................... 8

3.2 Gagasan Pemecahan Isu .............................................................. 9

3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................ 10

3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 17

3.5 Hasil Seminar Rancangan Kegiatan Aktualisasi ......................... 20

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................ 21

4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ................................................... 21

4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ....................................... 26

4.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan .................................................... 26

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 27

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 27

5.2 Rekomendasi................................................................................ 27

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa Isu Berdasarkan Metode USG. ................................................ 9

Tabel 3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi. ............................................... 10

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi................................................................. 17

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Aktualisasi. ........................................ 22

Gambar 4.2 Kegiatan Penyusunan Draft awal Booklet ........................................ 23

Gambar 4.3 Kegiatan Penyusunan Booklet. ......................................................... 24

Gambar 4.4 Pencetakan Booklet. .......................................................................... 25

Gambar 4.5 Publikasi Booklet. ............................................................................. 26

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

v

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Asistensi ke-1 dengan Mentor. ............................................................ 29

Gambar 2 Asistensi ke-2 dengan Mentor ............................................................. 29

Gambar 3 Asistensi ke-3 dengan Mentor. ............................................................ 30

Gambar 4 Asistensi ke-4 dengan Mentor. ............................................................ 30

Gambar 5 Asistensi Wakil Mentor saat Seminar Rancangan Aktualisasi. ........... 31

Gambar 6 Asistensi ke-1 dengan coach. .............................................................. 31

Gambar 7 Asistensi ke-2 dengan coach. .............................................................. 32

Gambar 8 Pemaparan Persiapan Pelaksanaan Aktualisasi. .................................. 32

Gambar 9 Saran dan rekomendasi dari peserta. ................................................... 33

Gambar 10 Kegiatan penyusunan draft awal booklet ........................................... 35

Gambar 11 Draft awal booklet ............................................................................. 35

Gambar 12 Penyusunan booklet ........................................................................... 36

Gambar 13 Softfile booklet ................................................................................... 36

Gambar 14 Pencetkan booklet .............................................................................. 37

Gambar 15 Publikasi booklet ................................................................................ 37

Gambar 16 Softfile booklet ................................................................................... 38

Gambar 17 Hardfile booklet ................................................................................. 38

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki visi untuk

mewujudkan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam

mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong

royong. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh Unit Organisasi di lingkungan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus dapat menjalankan tugas

dan fungsinya dengan baik. Begitu pula dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Untuk

mewujudkan visi dan misi Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya bertugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan

kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan

air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 3/PRT/M/2019 Tahun

2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat, penyelenggaraan terkait pembinaan penataan bangunan diselenggarakan oleh

Direktorat Bina Penataan Bangunan. Dalam hal pembinaan penataan bangunan,

Direktorat Bina Penataan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan

bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan

dan lingkungan khusus, serta penyusunan standardisasi dan penguatan kelembagaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.

03/PRT/M/2019, Subdirektorat Bangunan Gedung mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan, pemberian

bimbingan dan bantuan teknis, supervisi, pengelolaan sistem informasi, serta

pengembangan jejaring kemitraan di bidang bangunan gedung umum, bangunan gedung

negara, dan gedung istana kepresidenan.

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

2

Ruang kantor Direktorat Bina Marga terletak di bangunan gedung Direktorat

Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga yang berlokasi di Jalan

Pattimura, Nomor 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung kantor ini secara umum

belum memenuhi syarat atau standar bangunan rawan bencana seperti UU RI No. 28

Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang mengamanatkan adanya sarana evakuasi

dalam keadaan darurat untuk bangunan gedung negara. Menurut Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman

Pembangunan Bangunan Gedung Negara, menyebutkan bahwa bangunan gedung kecuali

rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana harus menyediakan sarana evakuasi

yang dibutuhkan terutama pada saat bencana atau situasi darurat lainnya untuk evakuasi

pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung ke luar bangunan gedung

dan/atau akses petugas evakuasi.

Kajian seismogenetik menunjukkan pulau Jawa dengan sistem tektonik

tunjamannya merupakan bagian dari Satuan Seismotektonik Busur Sangat Aktif (Jawa

Barat bagian barat dan Sumatera) dan Satuan Seismotektonik Busur Aktif (Jawa Barat

bagian barat – Jawa Tengah – Jawa Timur) (Soehaimi, 2008). Latar belakang letak

geologis menunjukkan bahwa Kota Jakarta rawan terhadap bencana alam (gempa,

tsunami, dan banjir) dan faktor non alam (kebakaran). Bangunan gedung pada kawasan

rawan bencana harus direncanakan sesuai dengan standar-standar dan peraturan yang

berlaku sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan

gedung. Keadaan darurat pada bangunan adalah: setiap peristiwa atau kejadian pada

bangunan dan lingkungan sekelilingnya yang memaksa dilakukannya suatu tindakan

segera. Dengan perkataan lain, keadaan darurat adalah suatu situasi yang terjadi

mendadak dan tidak dikehendaki yang mengandung ancaman terhadap kehidupan, aset

dan operasi perusahaan, serta lingkungan, dan oleh karena itu memerlukan tindakan

segera untuk mengatasinya (Balitbang PU, 2005).

Berdasarkan kajian yang telah saya lakukan selama melakukan On the Job

Training (OJT) di Direktorat Bina Penataan Bangunan (BPB), saat ini bangunan gedung

Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai salah satu

bangunan gedung kantor pemerintahan belum memenuhi persyaratan dan kriteria sarana

evakuasi kebencanaan yang sesuai dengan landasan hukum yang mengatur syarat dan

kriteria komponen bangunan gedung. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyusunan buku

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

3

yang memuat persyaratan dan kriteria sarana evakuasi yang bisa dipakai sebagai acuan

pada saat perencanaan dan operasional sarana evakuasi. Sehingga diharapkan buku ini

dapat menjadi salah satu fasilitas mitigasi risiko kurang optimalnya sarana evakuasi

berdasarkan regulasi dan kesalahan operasional sarana evakuasi bangunan gedung.

Berdasarkan isu di atas, output aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi sarana

bagi para pegawai termasuk penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian

terhadap kelengkapan sarana evakuasi di bangunan gedung kantor pemerintahan . Dalam

hal ini, media yang akan ditambahkan adalah booklet yang memuat persyaratan sarana

evakuasi bangunan gedung berdasarkan landasan hukum yang ada.

Template ini nantinya akan memuat informasi seputar data umum sarana evakuasi

kebencanaan pada bangunan gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat

Jenderal Bina Marga. Konten-konten yang disajikan berasal dari hasil dokumentasi

sarana evakuasi kebencanaan yang ada di bangunan gedung Direktorat Jenderal Cipta

Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga. Informasi tersebut kemudian dikemas dalam

konsep infografis yang menarik sehingga dapat mudah dipahami.

1.2 Tujuan

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah:

1. Sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang dihadapi di unit penempatan kerja

sementara.

2. Menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan

kegiatan yang mencakup nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi serta mempertimbangkan aspek Manajemen ASN,

Pelayanan Publik dan Whole of Government.

3. Memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1.3 Manfaat

Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi organisasi, dapat meningkatkan komitmen mutu bangunan gedung terkait

kelengkapan sarana evakuasi kebencanaan yang fasilitasnya akan digunakan oleh

pegawai yang bekerja di gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat

Jenderal Bina Marga.

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

4

2. Bagi peserta latsar, dapat meningkatkan pemahaman mengenai sarana evakuasi

kebencanaan yang sesuai dengan persyaratan dan kriteria berdasarkan regulasi

sebagai salah satu persyaratan teknis pada bangunan gedung.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Aktualisasi ini akan dilaksanakan di ruang kantor Direktorat Bina Penataan

Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. Kegiatan Aktualisasi ini akan menerapkan prinsip nilai-nilai ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sebagai

bagian dari Agenda II, serta penerapan manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of

Government sebagai bagian dari Agenda III dalam setiap tahapan kegiatan Aktualisasi

yang merupakan bagian dari Agenda IV. Pembatasan Pembahasan pada proposal usulan

rancangan aktualisasi ini hanya dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:

a. Isu Kontemporer yang dipilih merupakan isu yang terjadi di lingkungan kerja On the

Job Training (OJT) CPNS.

b. Usulan kegiatan aktualisasi terdiri dari 4 kegiatan.

c. Dalam melakukan kegiatan aktualisasi penulis akan mendorong keterlibatan ASN di

Unit Kerja On the Job Training (OJT) CPNS.

d. Kegiatan Aktualisasi merupakan kegiatan nyata yang dapat diimplementasikan

dalam kurun waktu 30 hari kerja, yaitu pada tanggal 18 September 2019 hingga 25

Oktober 2019.

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

5

BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya merupakan unsur pelaksana pada Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Cipta

Karya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Tugas dari Direktorat Jenderal Cipta Karya

adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan

sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase

lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan

penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem

pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Cipta

Karya menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan

penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan

sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan

penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan

sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai

dengan perundang-undangan;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan

permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air

minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan

permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

6

minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman,

pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,

pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan;

f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Adapun sasaran program perumahan mengacu pada RPJMN dan Renstra

Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019, yaitu:

1) Layanan Perkatoran dengan indikator terselenggaranya pelayanan pendukung

kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan

kawasan permukiman selama 60 bulan;

2) Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman dengan indikator tersusunnya 10

NSPK bidang pengembangan kawasan permukiman;

3) Pembinaan dan pengawasan pengembangan kawasan permukiman dengan indikator

terselenggaranya pembinaan dan pengawasan pengembangan permukiman di 507

kab/kota;

4) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan dengan indikator

meningkatnya kualitas permukiman di 38.431 Ha daerah perkotaan;

5) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perdesaan dengan indikator

meningkatnya kualitas permukiman di 78.384 Ha daerah perdesaan;

6) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Khusus dengan indikator meningkatnya

kualitas permukiman di 3.099 Ha kawasan khusus;

7) Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dengan indikator terselenggaranya

pendampingan masyarakat di 11.607 kelurahan;

8) Fasilitasi kota dan kawasan perkotaan dalam pemenuhan SPP dan pengembangan

Kota Layak Huni dengan indikator terselenggaranya fasilitasi di 18 kota, 12 kawasan

perkotaan metropolitan dan 744 kota/kawasan perkotaan; dan

9) Perintisan inkubasi kota baru dengan indikator terselenggaranya perintisan inkubasi

di 10 kota baru.

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

7

2.2 Direktorat Bina Penataan Bangunan

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Ditjen Cipta Karya memiliki beberapa

direktorat, di antaranya Direktorat Bina Penataan Bangunan. Sebagaimana visi yang

ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR 2015-

2019, yaitu “Layanan Perkantoran dengan indikator terselenggaranya pelayanan

pendukung kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan” untuk

menerapkan terselenggaranya bangunan gedung yang sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Dalam pelaksanaan kegiatannya Direktorat Bina Penataan Bangunan terbagi

menjadi beberapa sub direktorat yang salah satu diantaranya adalah Sub Direktorat

Bangunan Gedung.

2.3 Sub Direktorat Bangunan Gedung

Secara garis besar, lingkup pembinaan Subdirektorat Bangunan Gedung adalah

untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan terkait kelengkapan spesifikasi komponen

bangunan gedung negara dan bangunan umum sehingga dapat bermanfaat secara optimal.

Selanjutnya, dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudkan di atas, Subdirektorat

Bangunan Gedung menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang bangunan gedung umum, dan bangunan

gedung negara;

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bangunan gedung umum, dan bangunan

gedung negara;

3. Penyiapan pemberian bimbingan dan bantuan teknis serta supervisi di bidang penataan

bangunan gedung umum, dan bangunan gedung negara;

4. Pelaksanaan bimbingan dan bantuan teknis serta supervisi untuk meningkatkan

pemenuhan persyaratan dalam tertib penyelenggaraan bangunan gedung;

5. Pengembangan jejaring kemitraan di bidang bangunan gedung umum, bangunan

gedung negara;

6. Pengelolaan sistem informasi bangunan gedung; dan

7. Fasilitasi pembangunan gedung istana kepresidenan.

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

8

BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan environmental scanning yang dilakukan pada unit organisasi tempat

dilaksanakannya On The Job Training yaitu pada Direktorat Bina Penataan Bangunan,

ditemukan beberapa isu permasalahan. Isu permasalahan tersebut diantaranya adalah:

1. Kurang optimalnya sarana evakuasi bangunan gedung kantor Direktorat Jenderal

Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga

Sarana evakuasi kebencanaan yang ada di gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya

dan Direktorat Jenderal Bina Marga belum sesuai dengan kelengkapan yang berdasarkan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018

Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Berdasarkan peraturan

tersebut, seharusnya bangunan gedung kantor tersebut menyediakan sarana evakuasi yang

sesuai dengan syarat dan kriteria demi kebutuhan pada saat bencana atau situasi darurat

lainnya untuk evakuasi pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung

ke luar bangunan gedung dan/atau akses petugas evakuasi.

2. Layout ruangan kantor Direktorat Bina Penataan Bangunan mengurangi sirkulasi

Kurang optimalnya sirkulasi yang diakibatkan oleh posisi meja dan kursi yang

menghalangi akses sirkulasi di dalam ruangan sehingga mengganggu kenyaman pegawai

saat bekerja di kantor.

3. Kurangnya efektivitas ruang rapat kantor Direktorat Bina Penataan Bangunan

Kurangnya efektivitas ruang rapat Direktorat Bina Penataan Bangunan sehingga

terkadang rapat harus dilakukan di luar kantor.

Dari beberapa isu tersebut, dilakukan penapisan isu menggunakan metode

Urgency, Seriousness, and Growth (USG) sehingga diperoleh isu inti untuk diselesaikan

permasalahannya sesuai Tabel 3.1 berikut:

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

9

Tabel 3.1 Analisa Isu Berdasarkan Metode USG

No. Isu Permasalahan Urgency Seriousness Growth ∑

1.

Kurang optimalnya sarana evakuasi

bangunan gedung kantor Direktorat

Jenderal Cipta Karya dan Direktorat

Jenderal Bina Marga

4 4 3 11

2.

Layout ruangan kantor Direktorat Bina

Penataan Bangunan mengurangi

sirkulasi

3 4 3 10

3.

Kurangnya efektivitas ruang rapat

kantor Direktorat Bina Penataan

Bangunan

3 3 3 9

Keterangan: Skala Nilai 1-5 (5 = Sangat Tinggi; 1 = Sangat Rendah)

Berdasarkan hasil penilaian dengan metode USG telah terpilih nilai tertinggi

untuk isu yang harus segera diselesaikan, memiliki tingkat keseriusan permasalahan yang

tinggi dan berpotensi untuk semakin berkembang menjadi masalah yang lebih besar, yaitu

isu terkait “Kurang optimalnya sarana evakuasi bangunan gedung kantor Direktorat

Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga”. Penilaian isu dilakukan

secara subjektif dari sudut pandang penulis.

Isu tersebut penting karena optimalnya sarana evakuasi kebencanaan diperlukan

saat bencana yang tidak dapat diprediksi terjadi. Sarana evakuasi dibutuhkan untuk

evakuasi pengguna bangunan gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat

Jenderal Bina Marga ke luar bangunan gedung dan/atau akses petugas saat melakukan

evakuasi. Pada bangunan gedung kantor tersebut, sarana evakuasi yang ada dinyatakan

belum optimal karena belum sesuai dengan syarat dan kriteria yang berlaku.

3.2 GAGASAN PEMECAHAN ISU

Pemecahan isu yang diusulkan adalah menyusun Booklet edukasi evakuasi yang

memuat persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat yang sesuai dengan landasan hukum.

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

10

3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Adapun tahap kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu tersebut adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:

Unit kerja : Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR.

Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya sarana evakuasi bangunan gedung kantor Direktorat Jenderal Cipta Karya

Dan Direktorat Jenderal Bina Marga;

2. Layout ruangan kantor Direktorat Bina Penataan Bangunan mengurangi sirkulasi; dan

3. Kurangnya efektivitas ruang rapat kantor Direktorat Bina Penataan Bangunan.

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya sarana evakuasi bangunan gedung kantor Direktorat Jenderal Cipta Karya dan

Direktorat Jenderal Bina Marga.

Gagasan pemecahan isu : Penyusunan Booklet Persyaratan Sarana Evakuasi Bangunan Gedung.

Tabel 3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1. Persiapan

Pelaksanaan

Aktualisasi.

Mengundang peserta

paparan persiapan

pelaksanaan aktualisasi.

Saran dan

Rekomendasi. • Nasionalisme,

Adanya diskusi/

musyawarah

sebagai bentuk

implementasi nilai-

nilai pancasila

dalam upaya

mengajak pegawai

kantor untuk

Visi Kementerian

PUPR:

Terwujudnya

Infrastruktur

Pekerjaan Umum

dan Perumahan

Rakyat yang

Handal dalam

Mendukung

• Integritas, konsisten

dalam melaksanakan

kegiatan berdasarkan

masukan dari atasan dan

rekan dimulai dari

persiapan pelaksanaan

demi mencapai hasil

aktualisasi yang

diharapkan.

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

11

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

menghadiri paparan

rencana aktualisasi.

Indonesia Yang

Berdaulat,

Mandiri, dan

Berkepribadian

Berlandaskan

Gotong Royong.

Unit Organisasi

Cipta Karya

mewujudkan visi

dan misi

Kementerian

PUPR, dengan

menyelenggarakan

perumusan dan

pelaksanaan

kebijakan di

bidang pembinaan

penataan

bangunan sesuai

dengan peraturan

perundang-

undangan.

Unit Kerja

Direktorat Bina

Penataan

Bangunan

• Profesional,

mendorong

profesionalitas pegawai

karena telah

berkomitmen terhadap

pencapaian hasil

melalui kegiatan diskusi

dan meminta

rekomendasi.

• Orientasi Misi, rapat

persiapan yang

dilaksanakan bertujuan

untuk mendukung tugas

dan fungsi organisasi

untuk melengkapi

spesifikasi bangunan

gedung negara sehingga

dapat dimanfaatkkan

secara optimal.

• Visioner, saran dan

rekomendasi yang

diperoleh dari rapat

persiapan dapat

memberikan manfaat

untuk produk yang akan

digunakan kedepannya.

• Etika Akhlakul

Karimah, selalu

bersikap baik dengan

atasan dan rekan dalam

Memaparkan rencana

pelaksanaan Aktualisasi di

Direktorat Bina Penataan

Bangunan.

• Nasionalisme,

Adanya diskusi/

musyawarah

sebagai bentuk

implementasi nilai-

nilai pancasila

dalam upaya

mendapatkan

kesimpulan cara

pengaplikasian

aktualisasi dengan

baik dan benar.

Meminta saran dan

rekomendasi. • Akuntabilitas,

sebagai bawahan

menerima arahan

dan bimbingan yang

memadai dari

atasan yang

berwenang dan

bertanggung jawab

dalam pelaksanaan

aktualisasi

bawahannya.

• Etika publik,

sebagai bawahan

dan pegawai baru

sudah sepatutnya

untuk meminta

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

12

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

saran kepada atasan

dan rekan kerja

sebagai dasar

pelaksanaan

kegiatan.

• Komitmen Mutu,

saran dan

rekomendasi yang

diberikan sebagai

dasar perbaikan

rencana sebelum

dimulainya

aktualisasi.

sebagai salah satu

unit kerja pada

Direktorat

Jenderal Cipta

Karya

melaksanakan

penataan

bangunan dan

lingkungan

khusus.

Subdirektorat

Bangunan

Gedung sebagai

salah satu

subdirektorat pada

Direktorat Bina

Penataan

Bangunan

melaksanakan

kegiatan terkait

kelengkapan

spesifikasi

komponen

bangunan gedung

negara dan

bangunan umum

sehingga dapat

bermanfaat secara

mendikusikan persiapan

pelaksanaan aktualisasi.

2. Penyusunan

draft awal

booklet

persyaratan

sarana

evakuasi

bangunan

gedung.

Mencari referensi. Draft awal

booklet

persyaratan

sarana evakuasi

bangunan

gedung.

• Komitmen Mutu,

booklet ditulis

berdasarkan

referensi yang

sesuai dengan

maksud dan tujuan

pembuatan booklet.

• Integritas, konsisten

dalam melaksanakan

kegiatan berdasarkan

masukan dari atasan dan

rekan pada saat

penyusunan draft awal

booklet.

• Profesional,

mendorong

profesionalitas pegawai

karena telah

berkomitmen terhadap

pencapaian hasil

melalui kegiatan

penyusunan draft awal

booklet.

Menentukan konten isi

booklet. • Komitmen Mutu,

isi konten booklet

adalah berdasarkan

referensi yang

terkait dengan

sarana evakuasi

bangunan gedung.

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

13

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

optimal dapat

terlaksana.

Aktualisasi ini

dapat

memberikan

kontribusi

terhadap misi

organisasi karena

telah

melaksanakan

tugas dan fungsi

Subdirektorat

Bangunan Gedung

terkait

pelaksanaan

kelengkapan

spesifikasi

komponen

bangunan gedung

negara melalui

optimalisasi

sarana evakuasi

sehingga ruang

kantor dapat

bermanfaat secara

optimal.

• Orientasi Misi,

penyusunan draft awal

booklet dilakukan untuk

mendukung tugas dan

fungsi organisasi untuk

melengkapi spesifikasi

bangunan gedung

negara melalui

penyiapan konten

booklet.

• Visioner, isi draft yang

disusun dapat

memberikan manfaat

untuk produk yang akan

digunakan kedepannya.

• Etika Akhlakul

Karimah, selalu

bersikap baik dengan

atasan dan rekan dalam

melakukan penyusunan

draft awal.

3. Penyusunan

booklet

persyaratan

sarana

evakuasi

bangunan

gedung.

Menentukan tema desain. Softfile booklet

persyaratan

sarana evakuasi

bangunan

gedung.

• Komitmen Mutu,

tema desain booklet

ditentukan dengan

harapan di desain

dengan komunikatif

dan bermanfaat bagi

pembacanya.

• Integritas,

Pelaksanaan kegiatan

Penyusunan booklet

persyaratan sarana

evakuasi bangunan

gedung dapat

dipertanggungjawabkan.

• Profesional, Menyusun tata letak isi

dalam booklet. • Komitmen Mutu,

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

14

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

tema desain booklet

ditentukan dengan

harapan di desain

dengan komunikatif

dan bermanfaat bagi

pembacanya.

Kegiatan penyusunan

ini dapat

mendorong nilai

profesionalitas pegawai

dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan

kewajiban dan instruksi

yang diberikan.

• Visioner,

Output yang dihasilkan

merupakan produk yang

kedepannya dapat

digunakan dan

dikembangkan kembali

untuk menciptakan

sarana informasi

edukasi sarana evakuasi

kebencanaan bagi

pegawai maupun publik.

• Orientasi Misi,

penyusunan ini

bertujuan untuk

memenuhi tugas dan

fungsi organisasi dalam

rangka melengkapi

komponen bangunan

gedung negara sehingga

dapat dimanfaatkkan

secara optimal.

Konsultasi hasil kepada

pimpinan. • Komitmen Mutu,

dilakukannya

konsultasi kepada

pimpinan untuk

mendapatkan hasil

terbaik.

• Etika publik,

sebagai bawahan

dan pegawai baru

patutnya dan

penting untuk

meminta saran dari

atasan.

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

15

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

• Etika Akhlakul

Karimah,

selalu bersikap baik dan

sopan dengan atasan

dalam

mengonsultasikan hasil

penyusunan booklet.

4. Mencetak dan

publikasi

booklet

persyaratan

sarana

evakuasi

bangunan

gedung.

Proses pencetakan.

Hardfile dan

softfile booklet. • Anti Korupsi,

melakukan

pengawasan dalam

proses pencetakan

terutama terkait

biaya sebagai upaya

menghindari praktik

korupsi terhadap

diri sendiri maupun

rekan kerja.

• Komitmen Mutu,

teliti dalam proses

pencetakan agar

kualitas produk bisa

terjaga.

• Integritas,

Pelaksanaan kegiatan

pencetakan booklet

dilakukan dengan jujur,

konsisten, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

• Profesional,

Kegiatan ini dapat

mendorong nilai

profesionalitas pegawai

dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan

kewajiban dan instruksi

yang diberikan.

• Visioner,

Output yang dihasilkan

merupakan produk yang

kedepannya dapat

digunakan dan

dikembangkan kembali

untuk menciptakan

sarana informasi

evakuasi kebencanaan

Mengundang peserta

sosialisasi booklet. • Nasionalisme,

Adanya diskusi/

musyawarah

sebagai bentuk

implementasi nilai-

nilai pancasila

dalam upaya

mengajak pegawai

Page 24: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

16

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

kantor untuk

menghadiri paparan

rencana aktualisasi.

bagi pegawai maupun

publik.

• Orientasi Misi,

booklet yang

dipublikasikan

bertujuan untuk

memenuhi tugas dan

fungsi organisasi dalam

rangka melakukan

pembinaan dan

melaksanakan

kelengkapan komponen

bangunan gedung

negara sehingga dapat

dimanfaatkkan secara

optimal.

• Etika Akhlakul

Karimah,

dalam melaksanakan

kegiatan selalu

berpedoman terhadap

kode etik dan kode

perilaku yang ada.

Sosialisasi booklet kepada

pegawai Direktorat Bina

Penataan Bangunan.

• Nasionalisme,

Adanya diskusi/

musyawarah antar

pegawai kantor

sebagai peserta

sosialisasi terkait

masukan terhadap

booklet.

• Komitmen Mutu,

dilakukannya

sosialisasi dan

konsultasi kepada

pegawai kantor

untuk mendapatkan

hasil terbaik.

Pembagian booklet. • Nasionalisme,

dengan adanya

penyebarluasan

informasi ini

diharapkan mampu

meningkatkan

pemahaman

pegawai mengenai

persyaratan sarana

evakuasi.

Page 25: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

17

3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Keterangan:

Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

September 2019 Oktober 2019

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1. Persiapan Pelaksanaan

Aktualisasi

Mengundang peserta

paparan

persiapan pelaksanaan

aktualisasi.

Memaparkan rencana

pelaksanaan

aktualisasi di Direktorat

Bina

Penataan Bangunan

Meminta

saran dan rekomendasi

Page 26: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

18

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

September 2019 Oktober 2019

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

2. Penyusunan

Draft awal booklet

persyaratan

sarana evakuasi

bangunan

gedung.

Mencari

referensi.

Menentukan

konten isi

booklet

3. Penyusunan

booklet

persyaratan sarana

evakuasi

bangunan gedung.

Menentukan

tema desain

Menyusun tata letak isi

dalam

booklet.

Konsultasi

hasil kepada

pimpinan.

Page 27: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

19

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

September 2019 Oktober 2019

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

4. Mencetak dan

publikasi

booklet persyaratan

sarana

evakuasi bangunan

gedung.

Proses pencetakan

Mengundang

peserta sosialisasi

booklet.

Sosialisasi

booklet

kepada pegawai

Direktorat

Bina Penataan

Bangunan.

Pembagian booklet.

Page 28: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

20

3.5 Hasil Seminar Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Seminar rancangan aktualisasi yang telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal

16 September 2019 di Balai Diklat PUPR Wilayah IV Bandung telah dilaksanakan. Hasil

dari seminar tersebut adalah berupa kritik dan saran dari mentor, coach, penguji (lembar

kritik dan saran terlampir). Adapun kritik dan sarannya sebagai berikut:

1. Budi Prastowo, S.T., M.T. yang diwakilkan oleh Wahyu Imam Santoso, S.T., M.T.

sebagai mentor.

• Lingkup lokasi dan sarana evakuasi dapat diperluas; dan

• Dibahas tingkat compliance terhadap peraturan bangunan gedung.

2. Ir. Harris Hasudungan Batubara, M.Eng., Sc sebagai coach.

• Perlu perluasan judul dan substansi teknis diperluas fokusnya di kantor

Kementerian PUPR.

3. Ir. Moeh. Adam M.M sebagai penguji.

• Gagasan isu harus diperluas, misalnya dengan menjadikan kantor

pemerintahan/umum sebagai objek;

• Internalisasi nilai ANEKA diperdalam dan dipahami; dan

• Lain-lain yang dianggap perlu.

Page 29: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

21

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Subbab ini akan menjelaskan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan tahap-

tahap kegiatan aktualisasi yang telah dituliskan pada deskripsi rancangan pelaksanaan

aktualisasi.

1. Persiapan pelaksanaan aktualisasi

Pelaksanaan tahap kegiatan:

a. Mengundang peserta paparan persiapan pelaksanaan aktualisasi;

b. Memaparkan rencana pelaksanaan aktualisasi di Direktorat Bina Penataan

Bangunan; dan

c. Meminta saran dan rekomendasi.

Waktu pelaksanaan : 6 hari kerja.

Output/hasil : Saran dan rekomendasi.

Keterkaitan substansi mata pelatihan :

• Nasionalisme, adanya diskusi/ musyawarah sebagai bentuk implementasi nilai-

nilai pancasila dalam upaya mengajak pegawai kantor untuk menghadiri paparan

rencana aktualisasi;

• Nasionalisme, adanya diskusi/ musyawarah sebagai bentuk implementasi nilai-nilai

pancasila dalam upaya mendapatkan kesimpulan cara pengaplikasian aktualisasi dengan

baik dan benar;

• Akuntabilitas, sebagai bawahan menerima arahan dan bimbingan yang memadai dari

atasan yang berwenang dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan aktualisasi

bawahannya;

• Etika publik, sebagai bawahan dan pegawai baru sudah sepatutnya untuk

meminta saran kepada atasan dan rekan kerja sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;

• Komitmen mutu, saran dan rekomendasi yang diberikan sebagai dasar perbaikan

rencana sebelum dimulainya aktualisasi.

Page 30: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

22

Gambar 4.1 Rapat persiapan pelaksanaan aktualisasi

2. Penyusunan draft awal booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung.

Pelaksanaan tahap kegiatan:

a. Mencari referensi; dan

b. Menentukan konten isi booklet.

Waktu pelaksanaan : 11 hari kerja.

Output/hasil : Draft awal booklet persyaratan

Sarana evakuasi bangunan gedung.

Keterkaitan substansi mata pelatihan :

• Komitmen mutu, booklet ditulis berdasarkan referensi yang sesuai dengan maksud dan

tujuan pembuatan booklet.

• Komitmen mutu, isi konten booklet adalah berdasarkan referensi yang terkait

dengan sarana evakuasi bangunan gedung.

Page 31: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

23

Gambar 4.2 Kegiatan penyusunan draft awal booklet

3. Penyusunan booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung.

Pelaksanaan tahap kegiatan:

a. Menentukan tema desain;

b. Menyusun tata letak isi dalam booklet;

c. Konsultasi hasil kepada pimpinan;

Waktu pelaksanaan : 9 hari kerja.

Output/hasil : Softfile booklet persyaratan

Sarana evakuasi bangunan gedung.

Keterkaitan substansi mata pelatihan :

• Komitmen mutu, tema desain booklet ditentukan dengan harapan di desain dengan

komunikatif dan bermanfaat bagi pembacanya.

• Komitmen mutu, tema desain booklet ditentukan dengan harapan di desain

dengan komunikatif dan bermanfaat bagi pembacanya.

• Etika publik, sebagai bawahan dan pegawai baru patutnya dan penting untuk

meminta saran dari atasan.

Page 32: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

24

Gambar 4.3 Kegiatan penyusunan booklet

4. Mencetak dan publikasi booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung.

Pelaksanaan tahap kegiatan:

a. Proses pencetakan;

b. Mengundang peserta sosialisasi booklet;

c. Sosialisasi booklet kepada pegawai Direktorat Bina Penataan Bangunan; dan

d. Pembagian booklet.

Waktu pelaksanaan : 12 hari kerja.

Output/hasil : Hardfile dan Softfile booklet.

Keterkaitan substansi mata pelatihan :

• Anti korupsi, melakukan pengawasan dalam proses pencetakan terutama terkait

biaya sebagai upaya menghindari praktik korupsi terhadap diri sendiri maupun

rekan kerja;

• Komitmen mutu, teliti dalam proses pencetakan agar kualitas produk bisa

terjaga;

• Komitmen mutu, dilakukannya sosialisasi dan konsultasi kepada pegawai kantor

untuk mendapatkan hasil terbaik;

• Nasionalisme, adanya diskusi/ musyawarah sebagai bentuk implementasi nilai-

nilai pancasila dalam upaya mengajak pegawai kantor untuk menghadiri paparan

rencana aktualisasi;

Page 33: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

25

• Nasionalisme, adanya diskusi/ musyawarah antar pegawai kantor sebagai

peserta sosialisasi terkait masukan terhadap booklet persyaratan sarana evakuasi

bangunan gedung; dan

• Nasionalisme, dengan adanya penyebarluasan informasi ini diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman pegawai Direktorat Bina Penataan Bangunan dalam

hal kelengkapan rencana evakuasi kebencanaan di Direktorat Bina Penataan

Bangunan.

Gambar 4.4 Pencetakan booklet.

Page 34: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

26

Gambar 4.5 Publikasi booklet.

4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Booklet persyaratan dan kriteria sarana evakuasi yang dibuat dapat digunakan

sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas sarana evakuasi di Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat pada khususnya, serta dapat juga dikembangkan untuk

seluruh kantor pemerintahan yang ada di Indonesia. Target dibuatnya booklet ini minimal

dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas sarana evakuasi

bangunan gedung kantor pemerintahan.

4.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan

Pelaksanaan aktualisasi “Penyusunan Booklet Persyaratan Sarana Evakuasi

Bangunan Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat” menemui

hambatan dan kendala seperti kesulitan dalam melaksanakan habituasi sesuai dengan

jadwal yang telah direncakan pada saat rancangan aktualisasi. Kesulitan tersebut terjadi

karena pada saat habituasi, penyusun tidak hanya memiliki tugas aktualisasi, tetapi juga

tugas-tugas lain dari subdirektorat yang menjadi penempatan penyusun.

Page 35: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

27

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan selesainya penyusunan booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan

gedung sebagai output akhir dari kegiatan aktualisasi, penyusun dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berhasil menerapkan aktualisasi ini sebagai usaha untuk menyelesaikan isu yang

terjadi di lingkungan kerja, yaitu kurang optimalnya sarana evakuasi bangunan

gedung kantor Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Bina Marga.

2. Berhasil menyelesaikan penyusunan booklet persyaratan sarana evakuasi

bangunan gedung sebagai output dari aktualisasi guna memenuhi salah satu

persyaratan rangkaian kegiatan Latsar CPNS 2018 Batch IV.

5.2 Rekomendasi

Maka dengan disusunnya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi serta Booklet

Persyaratan Sarana Evakuasi Bangunan Gedung ini sebagai produk akhir, penyusun

berharap dapat memberikan dampak positif. Penggunaan booklet bangunan gedung ini

dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas sarana evakuasi bangunan gedung

di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada khususnya dan dapat

dikembangkan untuk dipakai sebagai referensi persyaratan sarana evakuasi bangunan

gedung kantor pemerintahan pada umumnya.

Page 36: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

28

LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan

Pelaksanaan Aktualisasi

Page 37: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

29

A. Dokumentasi Asistensi dengan Mentor dan Coach

• Asistensi dengan Mentor

Gambar 1 Asistensi ke-1 dengan Mentor

Gambar 2 Asistensi ke-2 dengan Mentor

Page 38: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

30

Gambar 3 Asistensi ke-3 dengan Mentor

Gambar 4 Asistensi ke-4 dengan Mentor

Page 39: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

31

• Asistensi dengan Wakil Mentor

Gambar 5 Asistensi wakil mentor saat seminar rancangan aktualisasi

• Asistensi dengan Coach

Gambar 6 Asistensi ke-1 dengan Coach

Page 40: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

32

Gambar 7 Asistensi ke-2 dengan Coach

B. Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi

1. Persiapan pelaksanaan aktualisasi

Bukti pelaksanaan kegiatan:

Gambar 8 Pemaparan persiapan pelaksanaan aktualisasi

Page 41: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

33

Output pelaksanaan kegiatan:

Page 42: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

34

Gambar 9 Saran dan rekomendasi dari peserta

Page 43: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

35

2. Penyusunan draft awal booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung

Bukti pelaksanaan kegiatan:

Gambar 10 Kegiatan penyusunan draft awal booklet

Output pelaksanaan kegiatan:

Gambar 11 Draft awal booklet

Page 44: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

36

3. Penyusunan booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung

Bukti pelaksanaan kegiatan:

Gambar 12 Penyusunan booklet

Output pelaksanaan kegiatan:

Gambar 13 Softfile booklet

4. Mencetak dan publikasi booklet persyaratan sarana evakuasi bangunan gedung

Bukti pelaksanaan kegiatan:

Page 45: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

37

Gambar 14 Pencetakan booklet

Gambar 15 Publikasi booklet

Page 46: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

38

Output pelaksanaan kegiatan:

Gambar 16 Softfile booklet

Gambar 17 Hardfile booklet

Page 47: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

39

LAMPIRAN

Lembar Asistensi

Page 48: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

40

LAMPIRAN

Lembar Penilaian

Sikap Perilaku

Page 49: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

41

PENILAIAN SIKAP PERILAKU

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH II

Nama Peserta : Mutia Oktaviati

Unit Organisasi : Cipta Karya

Penyelenggara : Balai Diklat PUPR Wilayah IV Bandung

INDIKATOR Jumlah

(5%)

Kedisiplinan (1%)

Kepemimpinan (2%)

Kerjasama (1%)

Prakarsa (1%)

*Tulis nilai pada kolom yang disediakan (0 - 100)

Jakarta, 1 November 2019

Penilai (Mentor)

…................................................

Page 50: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

42

LAMPIRAN

BOOKLET

Page 51: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

43

SURAT PERNYATAAN PENGGANTIAN JUDUL PELAKSANAAN

AKTUALISASI

Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan mengganti judul

pelaksanaan aktualisasi yang semula:

OPTIMALISASI SARANA EVAKUASI RUANG KANTOR DIREKTORAT

BINA PENATAAN BANGUNAN

menjadi:

PENYUSUNAN BOOKLET PERSYARATAN SARANA EVAKUASI

BANGUNAN GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT

Dikarenakan terjadi penyesuaian terhadap output terakhir dari pelaksanaan aktualisasi.

Menyetujui

Jakarta, 1 November 2019

Mutia Oktaviati, S.T.

NIP. 199510062019032006

Mentor

Budi Prastowo, S.T., M.T.

NIP. 197203252001121002

Coach

Ir. Harris H. Batubara, M.Eng.Sc

NIP. 195704211985011001