lapkas peritonitis

16
Tinjauan Pustaka

Upload: fenny-rahmadani

Post on 15-Dec-2015

243 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

slide

TRANSCRIPT

Tinjauan Pustaka

Definisi

Peritonitis adalah peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut yang disebabkan oleh iritasi kimiawi atau invasi bakteri dengan eksudasi serum, fibrin, sel – sel, dan pus.

Anatomi

Peritoneum adalah selaput serosa yang tembus pandang terdiri dari peritoneum parietal dan peritoneum visceral. Diantaranya terdapat cavitas peritonialis. Fungsi peritoneum adalah setengah bagiannya memiliki membran basal semipermiabel yang berguna untuk difusi air, elektrolit, makro, maupum mikro sel.

Perdarahan dinding perut berasal dari beberapa arah. Dari kraniodorsal diperoleh perdarahan dari cabang aa. Intercostalis VI – XII dan a. epigastrika superior. Dari kaudal terdapat a. iliaca a. sircumfleksa superfisialis, a. pudenda eksterna dan a. epigastrika inferior. Kekayaan vaskularisasi ini memungkinkan sayatan perut horizontal maupun vertikal tanpa menimbulkan gangguan perdarahan.

Persarafan dinding perut dipersyarafi secara segmental oleh n.thorakalis VI – XII dan n. lumbalis I.

Klasifikasi Etiologi

Peritonitis Primer (Spontaneus)

Disebabkan oleh invasi hematogen dari organ peritoneal yang langsung dari rongga peritoneum. Banyak terjadi pada penderita :

- sirosis hepatis dengan asites

- nefrosis

- SLE

- bronkopnemonia dan TBC paru

- pyelonefritis

Peritonitis Sekunder (Supurativa)

Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi traktus gastrointestinal atau traktus urinarius. Iritasi Kimiawi : Perforasi gaster, pankreas, kandung

empedu, hepar, lien, kehamilan extra tuba yang pecah

Invasi bakteri : Perforasi kolon, usus halus, appendix, kista ovarii pecah, ruptur buli dan ginjal.

Luka/trauma penetrasi, yang membawa kuman dari luar masuk ke dalam cavum peritoneal.

Peritonitis TersierPeritonitis yang mendapat terapi tidak adekuat, superinfeksi kuman, dan akibat tindakan operasi sebelumnya.

Patofisiologi dan GK

57996915-Pathway-Peritonitis.doc

Facies HipocratesPada peritonitis berat dapat ditemukan facies Hipocrates. Gejala ini termasuk ekspresi yang tampak gelisah, pandangan kosong, mata cowong, kedua telinga menjadi dingin, dan muka yang tampak pucat.

Diagnosis

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab. Darah Permeriksaan Radiologis

Pada peritonitis dilakukan foto polos abdomen 3 posisi, yaitu Posisi tiduran, didapatkan preperitonial fat menghilang,

psoas line menghilang, dan kekaburan pada cavum abdomen.

Posisi duduk atau berdiri, didapatkan free air subdiafragma berbentuk bulan sabit (semilunair shadow).

Posisi LLD, didapatkan free air intra peritonial pada daerah perut yang paling tinggi. Letaknya antara hati dengan dinding abdomen atau antara pelvis dengan dinding abdomen.

Terapi

Prinsip utama terapi pada infeksi intra abdomen adalah: 1. mengkontrol sumber infeksi2. mengeliminasi bakteri dan toksin3. mempertahankan fungsi sistem organ4. mengontrol proses inflamasi

Terapi medis, termasuk di dalamnya antibiotik sistemik untuk mengontrol infeksi, perawatan intensif mempertahankan hemodinamik tubuh misalnya pemberian cairan intravena untuk mencegah dehidrasi, pengawasan nutrisi dan keadaan metabolik, pengobatan terhadap komplikasi dari peritonitis (misalnya insufisiensi respiratorik atau ginjal), serta terapi terhadap inflamasi yang terjadi.

Intervensi non-operatif, termasuk di dalamnya drainase abses percutaneus dan percutaneus and endoscopic stent placement.

Terapi operatif, pembedahan sering diperlukan untuk mengatasi sumber infeksi, misalnya apendisitis, ruptur organ intra-abomen.

Komplikasi

Komplikasi dini

Septikemia dan syok septik

Syok hipovolemik

Sepsis intra abdomen rekuren yang tidak dapat dikontrol dengan kegagalan multi sistem

Abses residual intraperitoneal

Komplikasi lanjut

Adhesi

Obstruksi intestinal rekuren

terima KASIH