laporan kelompok 2 (nc appendicitis & peritonitis)

Upload: dwi-setyo-purnomo

Post on 10-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    1/31

    Laporan Kelompok 2

    Problem Solving (PS)

    Appendicitis & Peritonitis

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

    Krisna Widya B 115070200131011 Dwi Setyo Purnomo 115070201131003

    Saifullah Alfaruqi 115070200131012 Laili Rohmawati 115070201131004

    Kartika Puspa A.P 115070200131013 Ifmi Nurul Hidayah 115070201131005

    Kadek Nova P.D 115070201131001 Masita Widiyani 115070201131006

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    2/31

    Kasus Apendisitis & Peritonitis:

    Skenario 1:

    Tn. Iko, usia 55 tahun, BB 55 kg, TB 175 cm mempunyai riwayat nyeri pada perut

    kanan bawah sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan hilang timbul, kadang

    menyebar di sekitar umbilicus, disertai mual dan muntah. Keluhan tersebut diobati sendiri

    oleh Tn. Iko selama 1 tahun dan gejala mulai menghilang, tetapi kadang-kadang kambuh.

    Saat ini pasien dirawat di ruang bedah dengan keluhan utama nyeri perut disebelah

    kanan bawah selama 2 minggu, diobati sendiri tidak sembuh-sembuh, demam, perut

    kembung, mual muntah, abdomen yang tegang dan kaku, nyeri tekan lepas. Hasil

    pemeriksaan didapatkan data: skala nyeri 8, suhu 38.50C, TD 100/70 mmHg, RR 25x/m,

    Nadi 110x/m, leukosit 30.000/dl; Hb 10.9 mg/dl. Klien direncanakan untuk pembedahan

    sehingga perlu persiapan. Hasil USG abdomen menunjukkan adanya pelebaran

    diameter.

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    3/31

    Skenario 2:

    Setelah dilakukan tindakan pembedahan (2 jam setelah operasi), didapatkan data:

    TD 120/80, Nadi 90x/m, RR 20x/m, pasien sadar. Saat ini pasien terpasang drain dengan

    posisi selang drain dihubungkan pada botol NaCl tidak hampa udara. Klien mengeluh

    nyeri pada area operasi, klien batuk-batuk disertai mengedan. Pada hari ke 3 post operasi

    didapatkan kondisi balutan luka operasi merembes, warna merah, lalu dilakukan

    penggantian balutan dan didapatkan data gambaran luka sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    4/31

    PENGKAJIAN PRE-OPERASI

    1. IDENTITAS KLIEN

    Nama : Tn Iko

    Usia : 55 tahun

    Jenis Kelamin : Lakilaki

    2. STATUS KESEHATAN SAAT INI

    Keluhan Utama : Nyeri perut disebelah kanan bawah

    Lama Keluhan : dari 1 tahun yang lalu

    Riwayat kesehatan saat ini :

    Saat ini pasien dirawat di ruang bedah dengan keluhan utama nyeri perut

    disebelah kanan bawah selama 2 minggu, diobati sendiri tidak sembuh-

    sembuh, demam, perut kembung, mual muntah, abdomen yang tegang dan

    kaku, nyeri tekan lepas.

    P: -

    Q: nyeri tekan lepas

    R: nyeri perut di sebelah kanan bawah

    S: skala 8

    T: nyeri dirasakan sejak 2 minggu yang lalu, riwayat sebelumnya terjadi setahun

    yang lalu

    T:

    Riwayat kesehatan terdahulu :

    Tn Iko mempunyai riwayat nyeri pada perut kanan bawah sejak 1 tahun yang

    lalu. Keluhan nyeri dirasakan hilang timbul, kadang menyebar di sekitar

    umbilicus, disertai mual dan muntah.

    3. PEMERIKSAAN FISIK

    A. Keadaan Umum

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    5/31

    Kesadaran : Composmentis

    Tanda-tanda Vital :

    - Suhu: 38.5C (Tinggi)

    Nilai normal 36,537,5 C

    Peningkatan suhu tubuh klien dikarenakan pelepasan zat pirogen oleh

    leukosit pada jaringan yang meradang

    - TD: 100/70 mmHg (Rendah)

    Nilai normal 120/80mmHg

    Penurunan tekanan darah pada klien dikarenakan adanya syok septik

    - RR: 25x/menit (Cepat)

    Nilai normal 16-20x/menit

    Peningkatan RR merupakan manifestasi dari syok septik

    - Nadi: 110x/menit (Cepat)

    Nilai normal 60-100x/menit

    Pada umumnya peningkatan suhu tubuh 1C diikuti peningkatan RR 10-

    15x/menit

    Adanya syok septik

    Tinggi Badan : 175 cm

    Berat Badan : 55 kg

    BMI = 55/ (1,75)2 = 55 / 3,0625 = 17,95

    BMI sangat kurus 17,95

    Kategori BMI (kg/m2) Resiko Comorbiditas

    Underweight < 18.5 kg/m2

    Rendah (tetapi resiko terhadap

    masalah-masalah klinis lain

    meningkat)

    Batas Normal18.5 - 24.9

    kg/m2Rata-rata

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    6/31

    Overweight: > 25

    Pre-obese25.029.9

    kg/m2Meningkat

    Obese I30.0 -

    34.9kg/m2Sedang

    Obese II35.0 - 39.9

    kg/m2Berbahaya

    Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya

    B. Abdomen

    Inspeksi : perut kembung

    Auskultasi : Bising usus

    Palpasi : perut tegang dan kaku, nyeri tekan lepas

    Perkusi : bunyi hiperthympani

    4. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Hasil pemeriksaan lab:

    Leukosit 30.000/dl (Tinggi)

    Nilai normal: 4500-10000 sel/mm

    Karena adanya infeksi bakteri (eg :E. Coli, Sreptococus atau Pneumococus)

    leukosit meninggi

    Hb 10.9 mg/dl (Rendah)

    Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita

    hamil 10-15 gram/dL

    Hemoglobin rendah menunjukkan kekurangan oksigen dalam darah, tubuh

    mencoba untuk meningkatkan daya kerja jantung. Hal ini menimbulkan gejala

    seperti jantung berdebar dan nyeri dada. Gejala yang di tampilkan adalah

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    7/31

    mudah lelah. Karena sel dalam tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen.

    Pasien sesak. Dan RR cepat, Nadi Cepat

    Hasil pemeriksaan radiologi:

    USG: hasil pemeriksaan abdomen menunjukkan adanya pelebaran diameter

    13 mm

    5. Diagnosa Medis:Apendisitis Perforata

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    8/31

    PENGKAJIAN POST-OPERASI

    1. IDENTITAS

    Biodata

    - Nama : Tn. Iko

    - Usia / tanggal lahir : 55 tahun

    - Jenis kelamin : Laki-laki

    - Alamat ( lengkap dengan no.telp ) : Tidak terkaji

    - Suku / bangsa : Tidak terkaji

    - Status pernikahan : Tidak terkaji

    - Agama / keyakinan : Tidak terkaji

    - Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak terkaji

    - No. medical record : Tidak terkaji

    - Tanggal masuk : Tidak terkaji

    - Tanggal pengkajian : Tidak terkaji

    2. STATUS KESEHATAN SAAT INI

    - Keluhan utama: Tn. Iko mengeluh nyeri pada area operasi

    - Lama keluhan: nyeri dirasakan 2 jam setelah operasi

    - Kualitas keluhan: tidak terkaji

    - Faktor pencetus: tindakan pembedahan

    - Faktor pemberat: tidak terkaji

    - Upaya yang telah dilakukan: tidak terkaji

    3. RIWAYAT KESEHATAN

    - Riwayat Kesehatan Saat Ini

    Saat ini pasien terpasang drain dengan posisi selang drain dihubungkan

    pada botol NaCl tidak hampa udara. Klien mengeluh nyeri pada area operasi,

    klien batuk-batuk disertai mengedan. Pada hari ke 3 post operasi didapatkan

    kondisi balutan luka operasi merembes, warna merah

    - Riwayat kesehatan Lalu

    Operasi: Pembedahan (apendiktomi, 3 hari yang lalu)

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    9/31

    Penyakit kronis: Apendiksitis dan Peritonitis

    - Riwayat kesehatan Keluarga: Tidak terkaji

    4. PEMERIKSAAN FISIK

    - Keadaan Umum :

    a. Tingkat kesadaran: Compos Mentis

    b. TTV:

    TD: 120/80 mmHg (120/80 mmHg)

    N: 90 x/menit (60-100 x/menit)

    RR: 20 x/menit (12-20 x/menit)

    S: tidak terkaji

    c. TB: 175 cm; BB: 55 kg

    Pengukuran BMI

    BMI = BB / TB2(m) = 55 / (1,75)2 = 17,96 kg/m2(Underweight)

    Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)

    Kategori BMI (kg/m2) Resiko Comorbiditas

    Underweight < 18.5 kg/m2

    Rendah (tetapi resiko terhadap

    masalah-masalah klinis lain

    meningkat)

    Batas Normal18.5 - 24.9

    kg/m2Rata-rata

    Overweight: > 25

    Pre-obese25.029.9

    kg/m2Meningkat

    Obese I30.0 -

    34.9kg/m2Sedang

    Obese II35.0 - 39.9

    kg/m2Berbahaya

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    10/31

    Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya

    - Abdomen : terdapat luka bekas operasi, terlihat kondisi balutan

    luka operasi merembes, warna merah

    Kondisi luka

    Kondisi luka di kaki Tn. Iko :

    a. Terdapat luka operasi di bagian perut kanan bawah berwarna merah

    dengan bagian tengahnya berwarna kuning

    b. Menurut kedalamannya, luka ini masuk klasifikasi superficial yaitu

    terbatas pada lapisan epidermis yang terdiri dari empat lapisan terluar

    kulit dan termasuk derajat pertama

    c. Berdasarkan pengkajian luka Bates-Jensen, luka klien termasuk lukaskor 1

    pengkajian luka Bates- Jensen

    skor 1= terdapat kerusakan jaringan

    skor 2= terdapat lubang superfisial

    skor 3= kawah luka yang dalam tanpa terowongan

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    11/31

    skor 4= adanya lapisan jaringan bukan nekrosis

    skor 5= tampak jaringan penyokong tendon dan sendi.

    5. Pemeriksaan Diagnostik : tidak terkaji

    6. Pemeriksaan Penunjang : tidak terkaji

    7. Terapi:

    Dipasang drain dengan posisi selang drain dihubungkan pada botol NaCl tidak

    hampa udara

    8. Aldrete Socre: 10 (dapat dipindahkan ke ruang rawat)

    Activity: 2

    Respiration : 2 (batuk mengejan)

    Circulation: 2

    Level of Conscious: 2 (sadar)

    Color: 2

    9. Diagnosa Medis: Komplikasi Post Operasi Apendiktomi

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    12/31

    Analisa Data

    Pre-Operasi

    No Data Etiologi Masalah

    1 DS : Pasien mengatakan

    riwayat nyeri pada perut

    kanan bawah sejak 1

    tahun yang lalu.

    Pasien mengatakan

    Keluhan nyeri dirasakan

    hilang timbul, kadang

    menyebar di sekitar

    umbilicus

    Pasien mengatakan

    Keluhan tersebut diobati

    sendiri selama 1 tahun

    dan gejala mulai

    menghilang, tetapi

    kadang-kadang

    kambuh.

    Saat ini pasien

    mengatakan nyeri perut

    disebelah kanan bawah

    selama 2 minggu,

    diobati sendiri tidak

    sembuh-sembuh.

    DO :

    Nyeri tekan lepas

    Perut tegang dan kaku

    Faktor Resiko

    Obstruksi pada lumen appendiks

    Mukus tersumbat

    Tekanan intralumen appendiks

    Menghambat aliran limfe

    Edema, ulserasi mukosa

    Appendisitis

    Respon syaraf terhadap inflamasi

    Nyeri tekan lepas, Nyeri kuadran

    kanan bawah

    Nyeri hilang timbul, diobati sendiri

    tidak sembuh, kadang menyebar

    disekitar umbilicus

    Nyeri skala 8

    Perut tegang dan kaku

    RR, Nadi

    Nyeri Kronis

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    13/31

    Skala nyeri 8

    RR 25x/menit

    Nadi 110x/menit

    Nyeri Kronis

    2 DS :

    Mengeluh demam

    DO :

    S = 38,5oC

    N = 110 x/menit

    RR = 25 x/menit

    Leukosit = 30.000/dl

    Etiologi dan faktor resiko

    Parasite, Hyperplasia folikel limfoid

    submucosa,

    Sekresi normal dari appendiks

    meningkat

    Mucus mengalami bendungan

    Keterbatasan elastis dinding

    appendiks

    Tekanan intralumen/ dinding

    appendiks meningkat

    Menghambat aliran limfe

    Edema, Diapedesis bakteri, ulserasi

    mukosa

    Apendisitis

    Respon sistemik

    Penaikan suhu tubuh

    hipertermi

    Hipertermia

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    14/31

    3 DS :

    Mengeluh mual dan

    muntah

    Mengeluh abdomen

    tegang dan kaku

    Mengeluh nyeri

    DO :

    Nyeri tekan lepas

    TTV

    TD: 100/70 mmHg

    RR: 25x/menit

    N: 110x/menit

    T: 38,5C

    Etiologi

    Obstruksi lumen apendekeal

    Sekresi normal dari mukosa apendiks

    meningkat

    Mukus mengalami bendungan

    Keterbatasan elastisitas dinding

    appendiks

    menghambat aliran limfe

    Edema, diapedesis bakteri, ulserasi

    mukosa

    Gangguan gastrointestinal

    Mual, muntah, kembung

    Mual

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    15/31

    4 DS :

    Pasien dirawat di ruang

    bedah dengan keluhan

    utama nyeri perut

    disebelah kanan bawah

    selama 2 minggu,

    abdomen yang tegang

    dan kaku, klien

    mengeluh mual dan

    muntah

    DO :

    Nyeri tekan lepas

    BB = 55kg

    TB = 175 cm

    [BMI klien = 55 / (1.75)2

    = 17.95 (> 18 kg/m2)]

    Hb 10.9 mg/dl

    Nutrisi kurang

    dari kebutuha

    tubuh

    ETIOLOGI

    APENDISITIS

    INFLAMASI

    MENDESAK

    JARINGAN

    SEKITAR

    GANGGUAN

    PENCERNAAN

    RESPON

    NEUROLOGISINFLAMASI

    SAMPAI KE

    OTAK

    NYERI TEKAN

    LEPAS

    OTOT ABDOMEN

    TEGANG DAN KAKU

    NAFSU MAKAN

    KLIEN BERKURANG

    KLIEN MALAS

    MAKAN

    BB TURUN

    MERANGSANG

    MEDULA

    OBLONGATA

    GEL. PERISTALTIK

    NAIK KE USUS

    HALUS

    ISI USUS HALUS

    KEMBALI KE

    LAMBUNG

    MUAL

    DORONGAN

    EKSPULSI KE

    MULUT

    MUNTAH

    NUTRISI KURANG

    DARI KEBUTUHAN

    TUBUH

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    16/31

    Post-Operasi

    No Data Etiologi Masalah

    1 DS:

    Klien mengeluh nyerisejak 1 tahun yang lalu

    pada perut kanan bagian

    bawah

    Pasca Operasi klien

    mengeluh nyeri pada

    area pembedahan

    DO:

    Tanda-tanda vital 2 jam

    pasca operasi adalah :

    TD : 120/80 mmHg, Nadi

    : 90 x/menit, RR : 20

    x/menit

    Kesadaran

    Composmentis

    Riwayat nyeri perut bagian kanan

    bawah sejak 1 tahun yang laluternyata Appendicitis

    Penangan yang tidak baik

    Terbentuk massa berisi pus

    (Abses)

    Abses pecah, Pus keluar

    (Perforasi)

    Bakteri menyebar ke Cavum

    Peritoneal

    Infeksi peritoneal

    Peritonitis

    Tindakan pembedahan

    Terdapat perlukaan pembedahan

    Inflamasi pada luka

    MK. Nyeri

    Nyeri Akut

    Nyeri Akut

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    17/31

    2 DS : -

    DO :

    Klien menjalani operasi

    laparotomi, kondisi

    balutan luka operasi

    merembes, berwarna

    merah

    Etiologi

    Apendisitis

    Dilakukan bedah laparotomi

    Mengoyak jaringan sekitar apendiks

    Terbentuk luka setelah operasi

    Kerusakan integritas jaringan

    Kerusakan

    integritas jaringan

    3 Ds : -

    Do :

    Klien baru saja

    mendapatkan tindakan

    laparotomi

    Kondisi balutan lukamerembes

    Faktor resiko

    obstruksi pada lumen appendiks

    mukus tersumbat

    tekanan intralumen appendiks

    menghambat aliran limfe

    edema, ulserasi mukosa

    appendicitis

    Dilakukan tindakan bedah

    Kondisi balutan luka merembes

    Resiko infeksi

    Resiko Infeksi

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    18/31

    Prioritas Diagnosa Keperawatan:

    Pre-Operasi:

    1. Nyeri Kronis b.d ketunadayaan fisik kronis (peradangan pada appendiks) d.d keluhan

    nyeri perut kanan bawah sejak 1 tahun lalu, nyeri hilang timbul, kadang menyebar

    disekitar umbilicus, skala nyeri 8, perut tegang, RR 25x/menit, nadi 110x/menit.

    2. Hipertermia b/d proses penyakit Apendisitis ditandai dengan peningkatan suhu

    tubuh diatas normal

    3. Mual b.d nyeri (inflamasi pada appendiks) d.d mengeluh mual muntah, abdomen

    kaku dan tegang serta nyeri

    4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis

    (appendicitis) d.d kram abdomen, nyeri abdomen,BB 55kg, TB 175cm, mual, danmuntah, Hb = 10.9 mg/dl

    Post-Operasi:

    1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik pasca tindakan pembedahan

    ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada area operasi

    2. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (koyakan/ robekan) d.d terbentuk

    luka, luka berwarna merah, dan balutan luka merembes

    3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (pasca tindakan laparotomi)

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    19/31

    Rencana Asuhan Keperawatan

    Pre-Operasi:

    1. Nyeri Kronis b.d ketunadayaan fisik kronis (peradangan pada appendiks) d.d keluhan

    nyeri perut kanan bawah sejak 1 tahun lalu, nyeri hilang timbul, kadang menyebar

    disekitar umbilicus, skala nyeri 8, perut tegang, RR 25x/menit, nadi 110x/menit.

    Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam, nyeri klien

    berkurang dengan kriteria hasil :

    NOC : Pain Level

    No Outcomes 1 2 3 4 5

    1 Reported pain v

    2 Length of pain episode skala 8- skala 5 v

    3 Respiratory rate (16-20x/menit) v

    4 Radial pulse rate (80-100x/menit) v

    5 Muscle tension (perut tegang) v

    1. Severe

    2. Substantial

    3. Moderate

    4. Mild

    5. None

    NIC : Pain Management

    1. Lakukan pengkajian komprehensif nyeri meliputi (lokasi, karakteristik, onset,

    frekuensi, kualitas, intensitas, dan factor presipitasi)

    2. Monitor vital sign

    3. Kolaborasi pemberian analgesic (morfin sulfat)

    4. Evaluasi tanda dan gejala nyeri (bertambah atau berkurang) setelah pemberian

    analgesic

    5. Ajarkan tekhnik distraksi dan relaksasi nafas dalam

    6. Berikan kompres hangat untuk mengurangi tegang pada perut klien

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    20/31

    Evaluasi

    S :

    Klien mengatakan nyeri berkurang setelah di beri analgesik

    Klien mengatakan tekhnik relaksasi nafas dalam yang diajarkan dapat mengurangi

    nyerinya

    O :

    Skala nyeri berkurang dari skala 8 menjadi skala 5

    RR 20x/menit

    Nadi 100x/menit

    Perut klien sedikit membaik

    A :

    Masalah teratasi sebagian yakni masalah TTV sudah normal kembali

    P :

    Intervensi no 1,3,4,6

    2. Hipertermia b/d proses penyakit Apendisitis ditandai dengan peningkatan suhu tubuh

    diatas normal.

    Tujuan : stelah diakukan tindakan keperwatan selama 2x24 jam, Hipertermi klien

    dapat teratasi.

    Kriteria hasil:

    NOC : Thermoregulation

    Indicator 1 2 3 4 5

    Respiratory rate (20x /menit) V

    Radial Pulse rate (80x/menit) V

    Hyperthermia (36,5

    o

    C) VReporte thermal comfort V

    Ket:

    1. Severely Compromised

    2. Substantially Compromised

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    21/31

    3. Moderately Compromised

    4. Mildly Compromised

    5. Not Compromised / none

    NIC:Fever Treatment

    1. Memonitor tanda tanda vital seperti, RR, Nadi, dan juga tekanan darah

    2. Memonitor suhu tubuh sesering yang dibutuhkan.

    3. Menganjurkan pengobatan / penatalaksanaan untuk mengatasi penyebab

    timbulnya panas pada klien

    4. Kaji perubahan suhu klien dan catat perubahan suhunya.

    Evaluasi :

    S :

    Klien mengatakan suhu tubuhnya sudah tidak demam lagi

    Klien mengatakan merasa nyaman dengan kondisi suhu tubuhnya

    O :

    RR menjadi 20x/ menit

    N menjadi 80x/menit

    S menjadi 36.5oC

    A :

    Suhu tubuh klien berkurang dari 38.5 menjadi 36.5

    Untuk nadi dan RR belum kembali normal

    P :

    Intervensi : 1,2,4 diulang kembali

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    22/31

    3. Mual b.d nyeri (inflamasi pada appendiks) d.d mengeluh mual muntah, abdomen

    kaku dan tegang serta nyeri

    Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam keluhan mual

    dan muntah pasien berkurang/teratasi

    Kriteria hasil :

    NOC (Nausea & Vomiting Control)

    No Indicator 1 2 3 4 5

    1 Recognize onset of

    nausea

    V

    2 Describe causal factor V

    3 Uses antiemetic

    medication as

    recommended

    V

    4 Report nausea and

    vomiting controlled

    V

    NIC (Nausea Management)

    Identifikasi faktor yang menjadi penyebab mual

    Lakukan pengkajian mual secara lengkap (frekuensi, durasi dan

    keparahan)

    Ajarkan pasien memonitor mual secara mandiri

    Berikan informasi tentang mual ( penyebab dan berapa lama mual akan

    berlangsung)

    Tingkatkan frekuensi istirahat dan tidur untuk mrngurangi mual

    Kolaborasikan pemberian obat antiemetic yang efektif

    Monitor tanda dan gejala mual (meningkat/berkurang)

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    23/31

    NIC (Vomiting Management)

    Menilai emesis terkait warna, konsistensi, waktu, dan keparahan

    Mengkaji vomiting (frekuensi dan durasi muntah)

    Identifikais faktor yang menjadi penyebab muntah

    Monitor efek dari manajemen muntah (meningkat/berkurang)

    Evaluasi

    S :

    Keluahan mual dan muntah pasien teratasi

    Abdomen tidak terasa tegang dan kaku

    O :

    TTV menunjukkan rentang normal

    Nyeri tekan lepas masih ada tetapi skala sudah berkurang

    A :

    Masalah mual muntah pasien berkurang

    P :

    Mempertahankan intervensi pada pasien

    4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis

    (appendicitis) d.d kram abdomen, nyeri abdomen,BB 55kg, TB 175cm, mual, dan

    muntah, Hb = 10.9 mg/dl

    Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7x24 jam kebutuhan nutrisi

    klien terpenuhi dengan

    Kriteria Hasil:

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    24/31

    NOC: Nutritional Status

    No Outcomes 1 2 3 4 5

    1 Food intake v

    2 Fluid intake v

    3 Weight/height ratio (bb= 56kg) v

    4 Hemoglobin (Hb= 12 mg/dl) v

    Ket :

    1. Severe deviation from normal range

    2. Substantial deviation from normal range

    3. Moderate deviation from normal range

    4. Mild deviation from normal range

    5. No deviation from normal range

    NIC: NUTRITION THERAPY

    1. Lengkapi pengkajian tentang status nutrisi klien

    2. Kolaborasi dengan dietitian untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang

    dibutuhkan klien

    3. Tentukan pemilihan makanan dengan pertimbangan budaya dan agama yang dianutklien

    4. Siapkan makanan dan minuman dengan tinggi kalori, tinggi protein dan nutrisi yang

    mudah di konsumsi

    5. Pilihkan makanan lembut dan tidak asam

    6. Dukung keluarga untuk membantu membawakan makanan dari rumah

    7. Monitor berat badan klien

    8. Monitor hasil lab klien (misal kadar Hb)

    EVALUASI

    Subjektif (S)

    Klien tidak mengeluh mual dan muntah lagi

    Klen menyatakan bisa atau mampu untuk makan dan minum

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    25/31

    Objektif (O)

    Berat badan klien bertambah

    Nilai Hb klien meningkat

    Assesment (A)

    Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi

    Planning (P)

    Meneruskan intervensi nomor 4,5,6,7,8

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    26/31

    Post-Operasi:

    1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik pasca tindakan pembedahan

    ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada area operasi.

    Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x 24 Jam rasa nyeri danketidaknyamanan pada klien pasca pembedahan segera membaik dengan kriteria

    hasil sebagai berikut :

    NOC : Pain Control

    NO. Kriteria Hasil 1 2 3 4 5

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    Recognizes pain Onset

    Described Causal Factors

    Reports pain controlled

    Reports changes in pain

    symptoms to health professional

    Uses analgesic as recommended

    *Blood pressure (120/80 mmHg)

    *Radial Pulse Rate (90x/menit)

    *Respiratory rate (20x/menit)

    Intervensi Keperawatan

    NIC : Pain Management

    1. Monitor tanda-tanda vital, dan mengusahakan tanda-tanda vital tetap normal

    Catatan:

    1: Never

    Demonstated

    2: RarelyDemonstated

    3: Sometime

    Demonstated

    4: Often

    Demonstated

    5: Constantly

    Demonstated

    *Note :

    1 : Severe deviation from normal range

    2 : Substantial deviation from normal range

    3 : Moderate deviation from normal range

    4 : Mild deviation from normal range

    5 : No deviation from normal range

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    27/31

    2. Melakukan pengkajian komprehensive pada nyeri termasuk lokasi, karakteristik,

    onset / durasi, frekunsi, kualitas, intensitas / keparahan nyeri, dan faktor

    pencetus nyeri

    3. Meggunakan strategi komunikasi terapeutik untuk menanggapi perasan nyeri

    4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesic yang sesuai

    5. Dukung pasien agar menggunakan pengobatan nyeri yang adekuat

    6. Berikan informasi tentang nyeri, penyebab nyeri, berapa lama sembuhnya, dan

    mengantisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

    7. Evaluasi tanda dan gejala nyeri (bertambah atau berkurang) setelah pemberian

    analgesic

    Evaluasi:

    Subjective

    Klien mengatakan nyeri telah berkurang

    Objective

    Keadaan tanda-tanda vital normal, klien terlihat nyaman.

    Analysis

    Telah terjadi perubahan indikator rasa nyeri. Nyeri telah teratasi, dan tanda-tinda

    vital dalam rentang normal

    Plan

    Mempertahankan semua intervensi agar kriteria hasil tercapai dengan nilai

    indikator 4 maupun 5

    2. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (koyakan/ robekan) d.d terbentukluka, luka berwarna merah, dan balutan luka merembes

    Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 7x24 jam luka operasi klien

    memperlihatkan tanda penyembuhan yang baik dengan kriteria hasil :

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    28/31

    NOC: WOUND HEALING : SECONDARY INTENTION

    No Outcomes 1 2 3 4 5

    1 Granulation v

    2 Scar formation v3 Decreased wound size v

    4 Purulent drainage V*

    Ket :

    1. None

    2. Limited

    3. Moderate

    4. Substantial

    5. Extensive

    *4. Limited

    NIC: INCISION SITE CARE

    1. Inspeksi daerah luka jika ada kemerahan, bngkak atau tanda-tanda eviserasi

    2. Bersihkan area sekitar insisi dengan cleansing solution

    3. Berikan salep antiseptik di sekitar luka

    4. Ganti dressing jika sudah terlalu lama

    5. Berikan dressiing yang sesuai dengan jenis luka yang dialami klien untuk

    melindungi daerah insisi

    6. Catat karakteristik drainase

    7. Bersihkan area drainase atau tube drainase

    8. Ajarkan keluarga untuk merawat luka insisi

    Evaluasi

    Subjektif (S)

    Klien mengatakan rasa nyeri di daerah luka berkurang

    Objektif (o)

    Drainase pada luka klien berkurang

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    29/31

    Luka klien menunjukkan tanda granulasi

    Assesment (A)

    Klien merasa lebih baik dengan kondisi luka insisi nya dan luka

    menunjukkan tanda penyembuhan yang baik

    Planning (P)

    Lanjutkan intervensi nomor 2,3,4,5

    3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (pasca tindakan laparotomi)

    Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam resiko infeksi

    pada klien dapat dicegah.

    Kriteria hasil :

    NOC: Risk Control : infectious process

    Indikator : 1 2 3 4 5

    1. Identifies personal sign and

    symptoms that indicate potential

    risk

    2. Monitors environment for

    factors associated with infectionrisk

    3. Maintains a clean environment

    4. Practices infaction control

    strategies

    5. Monitors changes in general

    health status

    Keterangan :

    1. Never demonstrated

    2. Rarely demonstrated

    3. Sometimes demonstrated

    4. Often demonstrated

    5. Consistenly demonstrated

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    30/31

    NIC: Infection Control

    1. Bersihkan lingkungan dengan benar setelah setiap kali digunakan pasien

    2. Gunakan sarung tangan steril

    3. Pelihara lingkungan di sekitar luka bersih atau terbebas dari bakteri.4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai kepada pasien

    5. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan kapan harus

    melaporkannya ke penyedia layanan kesehatan

    6. Lakukan tehnik perawatan luka aseptik

    7. Lihat insisi dan balutan, catat kerakteristik drainase luka dan adanya eritema.

    Evaluasi :

    S :

    klien mengatakan luka oprasinya membaik setelah dilakukan perawatan luka

    tehnik aseptik

    Klien dapat menyebutkan kembali tanda-tanda infeksi.

    O :

    Tidak ada lagi cairan luka yang merembes

    A :

    luka sudah membaik setelah dilakukan perawatan

    P :

    melanjutkan intervensi yang ke 1,2,3,6,7

  • 7/22/2019 Laporan Kelompok 2 (NC Appendicitis & Peritonitis)

    31/31