iv-pk_keganasan hematologi spfrs_22 maret 2012
TRANSCRIPT
Kuliah Keganasan HematologiTIU : Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester 7 FK Unair mampu menyimpulkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hematologi untuk menegakkan diagnosis penyakit kelainan darah. TIK : Menjelaskan berbagai Penyakit kelainan pada Sistem Eritropoisis, Lekopoisis dan Trombopoisis Sub Pokok Bahasan : Keganasan Hematologi
Kuliah Keganasan HematologiReferensi : 1. Dacie et al, 2012. Practical Hematology. 11th Ed. Elsevier Churchill Livingston 2. Wintrobe et al. Textbook of Clinical Hematology, 12th Ed. Lippincott William and Wilkins
Keganasan HematologiI. Leukemia akut II. Gangguan mieloprolifertif III. Gangguan limpoprolifertif IV. Plasma cell dyscrasias Dr. Paulus Budiono Notopuro, SpPK Divisi Hematologi Klinik - Departemen Patologi Klinik FK UNAIR RSU Dr. Soetomo
I. Leukemia akut
Morfologi ( mikroskop sinar) : French American British ( FAB )Sitokimia
Imunologi ( immunophenotyping ) Sitogenetika
Acute Nonlymphocytic Leukemia ( ANLL ) = Acute Myeloid Leukemia = Acute Myelogenous Leukemia ( AML )
Acute Myelocytic ( = Myeloblastic) Leukemia : tak ada maturasi diferensiasi minimal dengan maturasi Acute Promyelocytic Leukemia = APL Acute Myelomonocytic Leukemia = AMMoL Acute Monoicytic ( = Monoblastic ) Leukemia = AMoL Acute Erythroleukemia = AEL Acute Megakariocytic Leukemia = AMegL Biphenotype ( Mixed Lineage ) Leukemia Acute Undifferentiated Leukemia
AML-MO AML-M1 AML-M2 AML-M3 AML-M4 AML-M5 AML-M6 AML-M7
Acute Lymphocytic Leukemia = Acute Lymphoblastic Leukemia = ALLKlasifikasi FAB ( Morfologi ) :L1 , L2, L3
Klasifikasi berdasarkan Imunologi ( Immunophenotyping ) Surface marker : T-Cell ALL B-Cell ALL Non T Non-B ALL
II. Gangguan MieloproliferatifCML Karakteristik CML Varian : Leukemia Eosinofilik Kronik Leukemia Basofilik Kronik Leukemia Neutrofilik kronik Trombositemia esensial Polisitemia VeraMielofibrosis idiopatik
Leukemia Mielomonositik Kronik jenis proliferatif
III. Gangguan Limpoproliferatif
Leukemia Limpositik Kronik ( CLL ) Hairy Cell Leukemia Hodkin Non Hodkin
IV. Plasma Cell DyscrasiasMultiple MyelomaWaldestrom Macroglobulinemia
Leukemia
Keganasan sel leukopoitikProliferasi sel tidak terkendali jumlah sel leukosit abnormal meningkat Infiltrasi sel leukosit immatur / matur di organ : limpa, hati kelenjar getah bening
Etiologi leukemia
Virus Radiasi Bahan kimia : benzen Familial Perubahan kromosom
Sifat sel leukemia
Resirkulasi Tinggal di sirkulasi lebih lama Mengeluarkan bahan yang dapat menghambat proliferasi stem cell normal Dapat berproliferasi di organ lain Proliferasi abnormal salah satu populasi hemopoitik dapat menekan proliferasi populasi hemopoitik yang lain dapat mengakibatkan : - Anemia hipoksia - Trombositopenia perdarahan - Granulositopenia sepsis
Fungsi sel leukemia
Mobilitas Metabolisme Fungsi fagosit terganggu Respon terhadap kemotaksin
Leukemia Mieloid Akut = Leukemia Mielogenous Akut= Leukemia Non Limfositik Akut ( M1, M2, M3, M4, M5, M6, M7 )
Gambaran klinis : semua umur, dewasa anak kegagalan sutul : anemia pucat, lemah , dyspneu infeksi / septikemia panas perdarahan purpura, perdarahan gusi, saluran cerna , hidung infiltrasi ginggiva hipertrofi, ulkus rektum ( M4,M5 ) DIC ( M3 ).
Gambaran laboratorium : anemia : 90% kasus ( normokrom normositer leukosit : pada umumnya, dapat N / 50% mieloblas ( monoton ) kadang - kadang Auer Rod positif hiatus leukemia (+) (tak ada bentuk intermediet ) trombosit sutul hiperseluler : 75% mieloblas ( bila mieloblas 4 % ada remisi )
Leukemia limfoblastik akut ( ALL )
Klinis anak dewasa Gejala klinis . tampak sebagai akibat anemia , infeksi /sepsis dan perdarahanDapat terjadi sindroma meningeal ( sakit kepala, mual, muntah, gangguan pengelihatan / odema papil dan kadang kadang perdarahanan Pembengkaan testis Tanda penekanan mediastinal oleh karena infiltrasi
Gambaran lab. ALL : anemia normositer juml. Lekosit biasanya , 50% limfoblas trombosit sutul : hiperseluler , 75% limfoblas.
Myelodysplastic syndrome ( MDS )keganasan heterogen stem cell yang ditandai oleh gambaran dysplastik dan adanya eritropoisis yang tidak Efektif ( ineffective erythropoiesis )
Gangguan mieloproliferatif
Kelompok penyakit yg ditandai oleh proliferasi klonal seri mieloid dari prekursor neoplastik. Differensiasi dari 1 lineage Multipotential Stem Cell (Pluripotential Stem Cell)
Maturasi relatif normal, kontrol respon fisiologik normal Relatif jinak
Chronic myelocytic ( myeloid ) leukemia ( CML )
20% dari semua penderita leukemiaSering pada dewasa muda
Kromososm filadelfia (+) pada 90% kasus pada leukosit, eritrosit , megakariosit dan limfosit B, sisanya (-)Kromosom filadelfia : kromosom no 22 yang lengan panjangnya menjadi pendek karena terjadi trasnlokasi ke lengan pendek kromosom no 9 Splenomegali ( 95% ) , limfadenopati ( 64% ) , hepatomegali ( 48% ) proliferasi ekstramedular.
Polisitemia vera ( Eritrositosis )Polisitemia vera ( eritrositosis ) :
gangguan SIH ( mieloproliferatif endogen) produksi eritrosit berlebihan , demikian juga produksi granulosit dan trombosit
Pada umumnya :
Hb Eritrosit Hct.
pria 17,5 g /dl 6 juta / cmm 55%
wanita 15,5 g /dl 5,5 juta / cmm 47%
Peningkatan :
Hb, PCV , viskositas stasis tromboemboli tegangan vaskular asam urat alkali fosfatase kemampuan mengikat vit. B12 kadar eritropoitin dan saturasi oksigen normal
Diagnosis Polisitemia Vera ( PV )
Kriteria mayor : masa eritrosit :
pria : 36 ml / Kg BB wanita : 32 ml / Kg BB saturasi oksigen arteri 92% splenomegali
Kriteria minor : jumlah eritrosit , jumlah lekosit LAP 100 , B12 : 900 pg / ml , UB12BC : 2200 g/ml Diagnosis PV terpenuhi bila terdapat : 3 Kriteria mayor atau kriteria mayor no. 1 dan 2 , ditambah 2 kriteria minor
Perbedaan antara P. Relatif, P. Vera dan P. AbsolutP. relatif P. absolut sekunder meningkat hipoksia
P.Vera
Masa eritrosit tetap Kadar eritropoitin normal Penyebab Cairan darah
normal ?
Mielofibrosis ( Mielofibrosis idiopati )
Nama lain : mielosklerosis , agnogenic myeloid metaplasia mielofibrosis dengan metaplasia mieloidTerjadi proliferasi SIH yang meliputi limpa dan hati ( hemopoisis ekstramedular ) dan terjadi reaksi fibrosis di sutul Splenomegali
DT : anemia (pada masa transisi mungkin kadar Hb normal / ) dijumpai leuko - erythroblast , poikilositosis dengan tear drop leukosit dan trombosit , tetapi selanjutnya Sutul : biopsi ( aspirasi sulit ) : hiperseluler, sabut retikulin sering megakariosit .
Trombositemia Esensialproliferasi megakariosit menonjol jumlah trombosit tinggi menyebabkan tromboemboli fungsi trombosit jelek perdarahan abnormal morfologi trombosit abnormal kadang kadang dijumpai fragmen megakariosit di darah tepi. splenomegali
Perbedaan Trombositosis Reaktif dan Trombositemia EsensialTr reaktifJumlah trombosit 1 JUTA / cmm Peningkatan trombosit beberapa hari Fungsi trombosit normal
Tr. esensial 1 juta / cmm bertahun - tahun abnormal
III. Gangguan limfoproliferatif
Leukemia limfositik kronik ( CLL )25% kasus leukemia Imunitas humoral dan seluler
Leukemia limfositik kronik ( CLL )Klinis : Pembesaran kelenjar limfe superfisial, simetris, terpisah Splenomegali, hepatomegali Anemia , pucat , dyspneu Bila disertai trombositopenia dapat terjadi perdarahan abnormal Leukositosis ( sebagian besar bervariasi antara 30.000 300.000 / cmm dan di darah tepi 70 99% limfosit matur )
Anemia normokrom normositer Trombositopenia ( sering dijumpai ) Sutul : 25 95% limfosit
Hairy Cell Leukemia
Gangguan sel limfosit B kronis Ditandai : adanya sel berambut di darah tepi dan di sutul pansitopenia splenomegali
Limfoma ( Limfoma maligna )
Jaringan limfoid normal diganti jaringan limfoid abnormal
Limfoma Hodgkin khas : sel Reed Sternberg Limfoma non Hodgkin noduler / difusDiagnosa pasti limfoma dengan pemeriksaan jaringan ( patologi anatomi )
Gambaran klinis limfoma Hodgkin
Semua umur ( anak jarang, dewasa muda lebih sering ) Pria wanita Pembesaran kelenjar limfe : tidak nyeri , tidak lunak, asimetris dan terpisah leher : 60 70% kasus aksila : 10 15% kasus inguinal : 6 12 % kasus retroperitoneal : sering mediastinum : 6 11 %
Anemia normokrom normositer ( sering ) Bila infiltrasi di sutul ( + ) dapat sebabkan kegaglan sutul disertai gambaran anemia dengan lekoeritroblas Lekositosis : 1/3 kasus Lekocyte alkaline phosphatase ( ALP ) : Eosinofilia Stadium lanjut : limfopenia Jumlah trombosit: permulaan normal, pada stadium lanjut dapat LED Hiperurikemia Cell mediated immunity dan antibodi mudah infeksi
LIMFOMA NON HODGKINGambaran klinis limfoma Non Hodgkin Limfadenopati : superfisial, asimetris ,tidak nyeri Badan panas, keringat malam, berat badan menurun, Anemia dan mudah infeksi. Pembesaran kelenjar orofaring ( 5 10% kasus ) sehingga kerongkongan nyeri dan sesak nafas Hati dan limpa sering membesar , dapat juga terjadi pada jaringan mesenterika , kulit dan otak
IV. Plasma Cell Dyscrasia
Plasma dan lymphocyte cell dyscrasia termasuk sejumlah gangguan yang ditandai oleh 2 sifat dasar yaitu proliferasi tak terkendali atau akumulasi sel yang dalam keadaan normal terlibat dalam pembentukan antibodi Sintesis dan sekresi gamma globulin homogen ( M componen ) dan atau bagiannya
Multiple Myeloma = MyelomatosisProliferasi maligna sel plasma yang ditandai proses osteolitik dan akumulasi sel plasma di sutul dan adanya protein monoklonal di serum dan di urine
80 % penderita berumur 40 tahun
Diagnosis multiple myelomaKriteria mayor :
Plasmasitoma ( biopsi jaringan )
Plasmasitosis 30% di sutulPuncak globulin monoklonal pada elektroforesis serum : Ig G 3,5 g% atau IgA 2 g% , sekresi light chain di urine
Gambaran klinis MMNyeri tulang , fraktur patologis Anemia ( lemah , sesak, pucat , takikardia ) Infeksi berulang ( produksi antibodi abnormal dan menurun ) Bila penyakit berlanjut terjadi netropenia Kegagalan ginjal , hipercalcemia dengan gejala : polidIpsi, poliuria, anoreksia, mutah, konstipasi, gangguan mental Kadang kadang makroglosia, diarhea Sindroma viskositas dan purpura, perdarahan, gangguan pengelihatan, gangguan SSP dan kegagalan jantung
Kriteria minor :
Plasmasitosis di sutul : 10 30 % Gamopati monoklonal IgG 3,5 g% atau IgA 2 g% Proses osteolitik Ig normal : IgM 50 mg% , IgA 100 mg% , IgG 600 mg%
Diagnosis positif bila salah satu di bawah ini terpenuhi
1 +B, 2 +B, A+B+C
1+C , 2+C,
1+D 2+D atau
atau atau A+B+D
Terima Kasih