ilmu penyakit dalam hematologi

Upload: sofiakusumadewi

Post on 07-Jul-2018

329 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    1/41

    Ilmu Penyakit

    Dalam

    CATATAN TUTORIAL OPTIMAHematologi 

    Anemia

    Perdarahan/ Gangguan Hemostasis

    Leukemia

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    2/41

     

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    3/41

    Proses Hematopoiesis

    Limfoid

    Mieloid

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    4/41

    Eritropoiesis & Granulopoiesis

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    5/41

    Trombopoiesis

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    6/41

    Limfopoiesis

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    7/41

    Metabolisme Besi

    • Sumber besi dalam tubuh:

    - Pemecahan sel darah merah (80 %)

    - Zat makanan dan penyimpanan besi (20 %)

    • Besi dalam intestinum   diikat olehapotransferrin empedu transferrin absorbsike sirkulasi

    • Besi hasil pemecahan sel darah merah   diikatlangsung oleh apotransferrin transferrin

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    8/41

    • Transferrin merupakan transporter besi   ke

    sumsum tulang untuk:

    - Disimpan:

    a. Berikatan dengan apoferritin ferritin

    b. Jika besi terlali banyak disimpan dalam

    bentuk tidak larut hemosiderin- Digunakan untuk sintesis heme

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    9/41

     

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    10/41

     

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    11/41

     

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    12/41

    Anemia• WHO:Keadaan dimana terjadi pengurangan jumlah

    sel darah merah, baik itu dalam kadar

    hemoglobin dan atau hematokrit, selama

    volume darah total dalam batas normal

    • Standard WHO: Hb < 12,5 g/dL

    • Amerika:

    - Hb < 13,5 g/ dL (laki-laki)- Hb

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    13/41

    Etiologi Anemia

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    14/41

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    15/41

    • Makrositik 

    • MCV > 100

    • Megaloblastik:Abnormalitas dalam sintesis DNA

     – Defisiensi vitamin B12, asam folat

    • Non-megaloblastik:Abnormalitas dalam maturasi

    sel darah merah

     – Myelodysplasia

    • Mikrositik 

    • MCV

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    16/41

    ANEMIA MAKROSIT

    • MCV > 100

    • Megaloblastik:Abnormalitas

    dalam sintesis DNA

     – Defisiensi vitamin B12, asam

    folat

    • Non-

    megaloblastik:Abnormalitas

    dalam maturasi sel darah

    merah – Myelodysplasia

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    17/41

    ANEMIA MIKROSIT

    • MCV

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    18/41

    • Tatalaksana

    • Terapi umum anemia

    • Medikamentosa – Transfusi darah

     – Ferrous Sulfat

    • Non- Medika mentosa – Terapi Nutrisi/Diet

     – Bed Rest

    • Pembedahan dan Transplantasi – Splenektomi

     – Transplantasi Sumsum tulang

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    19/41

     Anemia Defisiensi

    Besi  • Definisi

    •Defisiensi besi kegagalan dalampembentukan heme gagalmembentuk hemoglobin

    • Kegagalan pembentukanhemoglobin penurunan kadaroksigen yang diikat sel menjadi

    pucat dan lebih kecil (mikrositikhipokromik)

    • Klinis 

    • Fase keseimbangan besi negatif – Kebutuhan/kehilangan besi > asupan

    (Ferritin

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    20/41

    Anemia megaloblastik

    • Definisi

    • Defisiensi Vitamin B12 dan AsamFolat defisiensi sintesis DNA

    • Defisiensi sintesis DNA defekpada struktur sel darah merah sel menjadi lebih besar dan lebihrapuh waktu hidup yang lebihpendek

    • Klinis

    • Defisiensi Vitamin B12  – Tanda khas: gejala neurologis yang

    nyata (rasa kebas, rasa kesemutan)

    karena vitamin B12 berperan dalammielinisasi neuron

     – Gambaran darah tepi hipersegmenneutrophil

     – Riwayat gangguan pada gasterdistal factor intrinsik

    • Tata laksana 

    • Defisiensi Vitamin B12  – Terapi: Cobalamin i.v 1000-2000

    μg/hari selama 8 minggu

    • Defisiensi Asam Folat – Terapi: Asam Folat 0,4-1 mg per

    oral, q.i.d

     – Perlu suplemen kalium karenaterapi asam folat menurunkankadar kalium

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    21/41

    Perdarahan / Gangguan Hemostasis

    • Definisi

    • Gangguan fungsi normal tubuh untuk menghentikanperdarahan/hemostasis

    • Klinis 

    • Gangguan perdarahan dapat disebabkan oleh berbagai hal,

    diantaranya gangguan trombosit, faktor pemberkuan, dangangguan vaskular.

    • Trombosit – DHF, akibat penurunan jumlah trombosit , sekuesterasi, penurunan

    produksi

     –

    ITP, akibat kelainan autoimun, terjadi destruksi platelet akibat ikatanplatelet-antibodi

    • Faktor koagulasi (hemofilia Akekurangan faktor VIII, danHemofilia B kekurangan faktor IX)

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    22/41

    **

    *

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    23/41

    Vascular injury

    Exposed subendothelium

    Thrombin

    Adhesion

    Aggregation

    Plug formation

    Consolidation

    Fibrin stabilization

    1-2 sec

    10-20 sec

    1-3 min

    3-5 min

    5-10 min

    ADP, TXA2 

    Platelet release

    Fibrin formation

    Retraction

    ***

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    24/41

    Hemostasis:

    State of fluid equilibrium within the blood vessels

    Vessels

    Platelets

    Fibrinolysis/ Inhibitors

    Coagulation

    Proteins

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    25/41

    HEMOSTASIS

    • Definisi : proses tubuh dalam menghentikan

    pendarahan yang diakibatkan oleh trauma

    pada pembuluh darah.

    • Tujuan: mempertahankan darah agar tetap

    berada dalam pembuluh darah.

    • Komponen: dinding pembuluh darah,

    trombosit, dan kaskade koagulasi.

    Hemostasis Primer

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    26/41

    Proses

    Hemostasis

    Hemostasis Primer

    • Jejas pada endotel pembuluh darah → respon yang

    segera: vasokonstriksi arteriol.

    Sebab: karena adanya sekresi Endotelin-1 (berfungsi

     juga sebagai kemoatraktan, menarik leukosit dantrombosit. Bersama dengan trombin, ia dapat

    menginduksi sel endotel untuk mengekspresi

    berbagai molekul adhesi, termasuk integrin dan

    selektin). Adhesi trombosit pada kolagen subendotel

    dipermudah oleh adanya faktor von Willebrand

    (vWF). vWF merupakan produk endotel normal yang

    ditemukan dalam plasma, faktor ini tidak disintesis

    secara khusus saat terjadi jejas

    • Jejas pada endotel pembuluh darah → juga

    menyebabkan kolagen dan membrana basalis pada

    subendotel pembuluh untuk menarik trombosit

    yang kemudian akan menjadi aktif melepaskan

    granula sekretorisnya yaitu adenosin difosfat (ADP)

    dan tromboksan A2 (TXA2) yang akan menyebabkan

    agregasi trombosit lebih lanjut untuk membentuk

    sumbat hemostatik.

    Gambar 1a. Gambaran diagramatik proses

    hemostasis normal. Sumber: Mitchel RN

    (2010) 

    Hemostasis Sekunder

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    27/41

    Proses

    Hemostasis

    Hemostasis Sekunder 

    Jejas pada endotel pembuluh darah → juga

    melepaskan tissue factor  yang dikeluarkan oleh

    trombosit → mengaktifkan kaskade koagulasi →

    aktivasi trombin → merubah fibrinogen menjadi fibrin

    terpolimerisasi yang akan melekatkan trombosit

    menjadi sumbat hemostasis sekunder definitif .

    Trombin juga mengindukasi rekrutmen trombosit dan

    pelepasan granula lebih lanjut.

    Hemostasis Tersier 

    Hemostasis tersier adalah mekanisme kontraregulasi

    yang dilakukan untuk membatasi sumbat

    hemostatik pada lokasi jejas, meliputi:

    1. Sintesis tissue plasminogen activator  (t-PA) oleh sel

    endotel untuk meningkatkan aktifitas fibrinolisis.

    2. Adanya trombomodulin, yaitu suatu reseptor trombin

    spesifik, merupakan kofaktor yang memungkinkan

    antitrombin III untuk menginaktivasi trombin, faktor Xa,

    dll. Bila terikat trombin, ia akan mengaktifkan protein C

    yang bersama protein S (kofaktor yang disintesis

    endotel) akan memecah faktor Va dan VIIIa.

    Gambar 1b. Gambaran diagramatik proses

    hemostasis normal. Sumber: Mitchel RN

    (2010) 

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    28/41

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    29/41

    Kaskade Koagulasi Sederhana

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    30/41

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    31/41

    Gangguan Koagulasi

    Ada 2 jenis gangguan koagulasi :

    1. Primer : genetik i.e hemofilia, vWF disease,

    primary thrombocytopenia

    2. Sekunder : didapat, akibat adanya perubahan

    faktor koagulasi.

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    32/41

    Gangguan Koagulasi Sekunder

    Ada 3 faktor yang memengaruhi (Triad Virchow):Triad Virchow

    Cedera Endotel

    (endothelial injury)

    Perlukaan ini akan memicu aktivasi kaskade koagulasi darah.

    Dan bisa memicu ketidakseimbangan antara faktor

    prokoagulan dan antikoagulan.

    Gangg.aliran darah

    (stasis atau

    turbulensi)

    Turbulensi misalnya pada kasus stenosis mitral bisa

    menyebabkan perlukaan endothel yang kemudian memicu

    terbentuknya thrombus. Stasis menyebabkan kemungkinan

    kontak antara platelet dengan endothel tinggi, sehingga

    menimbulkan thrombus.

    Hiperkoagulabilitas Hiperkoagulabilitas primer seperti mutasi faktor V, defisiensiprotein C dan S, defisiensi antitrombin dan defek fibrinlosis.

    Hiperkoagulabilitas sekunder seperti tirah baring lama,

    infark miokard, fibrilasi atrium, kanker, heparin-induced

    thrombocytopenia dan antiphospholipid syndrome (aPS)

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    33/41

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    34/41

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    35/41

    Leukemia 

    • Definisi 

    • Gangguan neoplastik yang berasal dari sistemhematopoetik.

    •  Sistem hematopoeitik merupakan sistem yangmembentuk sel-sel darah serta sel-sel imuntubuh.

    • Gangguan ini menyebabkan penurunan produksi

    sel-sel darah normal serta gejala lain yangberkaitan dengan infiltrasi sel ganas ke organ-organ.

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    36/41

    Jenis Leukemia

    Onset Jenis Sel

    Mieloid Limfoid

    Akut Leukemia Mielogenus Akut

    (LMA)

    Leukemia Limfoblastik

    akut (LLA)

    Kronik Leukemia Mielogenus

    Kronik (LMK)

    Leukemia Limfositik Kronik

    (LLK)

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    37/41

    Leukemia Akut v. Kronik

    Sifat Leukemia akut Leukemia Kronik

    Sel Sel imatur Sel matur / posmitotik

    Perjalanan

    penyakit

    Onset cepat Onset lambat

    Gejala Berkembang cepat Sering tidak bergejala

    Prognosis Jika tidak diobati, meninggal

    dalam hitungan bulan,

    kemungkinan sembuh dengankemoterapi tinggi

    Masih dapat hidup

    selama bertahun-tahun

    walau tanpa terapi,kecil kemungkinan

    sembuh dengan

    kemoterapi

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    38/41

    Perbandingan LMA v. LLA

    Sifat LMA LLAEpidemiologi Banyak pada dewasa Banyak pada anak-anak

    Morfologi dan sitokimia Sel mieloblas imatur

    Aurer rod

    Mieloperoksidase (+)

    TDT* negatif

    Limfoblas

    Tidak ada

    Mieloperoksidase (-)

    TdT* positif

    Imunofenotif CD13, CD33 CD2, CD3 (sel T)

    CD10, CD19 (sel B)

    Sitogenetika Kelainan kromosom + Kelainan kromosom +++

    * Terminal deoxy nucleotidyltransferase (TdT) 

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    39/41

    Perbandingan LMK v. LLK

    Sifat LMK LLK

    Epidemiologi Dewasa muda, lansia Lansia

    Morfologi dan

    sitokimia

    Sel punca mieloid

    Basofilia

    Trombositosis

    Alkali fosfatase rendah

    Sel limfosit B matur

    Limfositosis Smudge cells

    Trombosit N / turun

    Sitogenetika Kromosom Philadelphia Trisomi 12

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    40/41

    Pemeriksaan Penunjang

    Darah perifer: pansitopeniaatau bisitopenia dengan

    atau tanpa leukositosis

    • Apusan darah tepi: sel

    abnormal tergantung jenisleukemia

    • Biopsi sumsum tulang

    • Sitokimia Jenis leukemia

    Sitogenetika prognosis

    Klinis

    • Penurunan proseshematopoiesis normal:

    gejala anemia, pendarahan,

    infeksi

    Infiltrasi organ: massaabdomen, perut begah,

    kejang, nyeri tulang, dll

    • Hepatosplenomegali

    Asimtomatik, terutama jeniskronis

  • 8/18/2019 Ilmu Penyakit Dalam Hematologi

    41/41

    Tatalaksana

    • Kemoterapi

    • Transplantasi sumsum tulang

    • Suportif:

     – Transfusi darah / komponen darah

     – Penanganan infeksi

     – Penanganan lesi desak ruang

     – Sindrom lisis tumor