bab iv
DESCRIPTION
fjjewewTRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien datang dengan keluhan utama mata mata terasa kabur sebelah kiri sejak 1
minggu yang lalu. Penderita mengatakan mata sebelah kiri terasa seperti ada pasir.
Penderita mengatakan mata sebelah kiri sering keluar air mata, namun tidak terdapat
kotoran pada matanya. Penderita mengatakan mata sebelah kiri terasa gatal dan sakit.
Awalnya mata sebelah kiri terasa gatal, lalu dikucek-kucek sehingga mata sebelah kiri
menjadi merah. Penderita mengatakan mata sebelah kiri seperti ada sesuatu yang
mengganjal.
Penderita juga mengatakan mata sebelah kiri dan kanan terasa seperti ada berasap
yang dirasakan perlahan sejak 1 tahun yang lalu. Penderita mengatakan lebih nyaman di
tempat agak gelap dari pada tempat terang.
Keluhan utama penderita yaitu mata kiri terasa kabur. Pandangan kabur ini
menyebabkan penurunan visus pada pasien. Penurunan visus dapat terjadi akibat defek
pada epitel kornea, pembentukan kabut stroma, peningkatan lakrimasi atau
ketidaknyamanan. Selain keluhan pandangan kabur, pasien juga mengeluhkan pandangan
yang menjadi silau.
Penderita mengatakan mata sebelah kiri menjadi merah. Pada keratitis pada umumnya,
pasien akan datang dengan berbagai keluhan lokal akibat iritasi pada mata. Kornea
adalah struktur yang avaskuler oleh sebab itu pertahanan pada waktu peradangan, tidak
dapat segera ditangani seperti pada jaringan lainnya yang banyak mengandung
vaskularisasi. Sel-sel di stroma kornea pertama-tama akan bekerja sebagai makrofag,
baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang ada di limbus dan tampak
sebagai injeksi pada kornea. Selain itu dikeluhkan pula mata kiri penderita mengatakan
lebih nyaman di tempat agak gelap dari pada tempat terang. Permukaan kornea
seharusnya merupakan suatu struktur yang licin dan jernih karena merupakan media
pembiasan terhadap sinar yang masuk ke mata. Karena adanya infiltrat akibat proses
peradangan, terjadi diskontinuitas permukaan kornea sehingga sinar yang masuk tidak
dibiaskan ke satu titik dan menyebar mengakibatkan pandangan silau.
52
53
Penderita juga mengeluhkan nyeri. Saraf-saraf kornea masuk dari stroma kornea
melalui membrana bowman dan berakhir secara bebas diantara sel-sel epithelial serta
tidak memiliki selebung myelin lagi sekitar 2-3 mm dari limbus ke sentral kornea,
sehingga menyebabkan sensitifitas yang tinggi pada kornea. Infiltrat pada kornea
merangsang ujung-ujung serabut saraf dan menimbulkan rasa nyeri.
Penderita juga mengatakan mata sebelah kiri dan kanan terasa seperti ada berasap
yang dirasakan perlahan sejak 1 tahun yang lalu. Penderita mengatakan lebih nyaman di
tempat agak gelap dari pada tempat terang. Terjadi akibat kekeruhan lensa yang
disebabkan oleh hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi
akibat dua-duanya.
Dari gejala yang muncul, pasien diperkirakan menderita keratitis OS + katarak
senilis matur OS, katarak senilis imatur OD. Tanda-tanda seperti mata nrocos,
kemerahan, dan nyeri yang disertai dengan pandangan kabur menjadi awal penegakan
diagnosis keratitis pada pasien ini. Gejala yang dapat dikeluhkan pasien yaitu penurunan
tajam penglihatan secara berangsur-angsur tanpa rasa nyeri dan penglihatan buram
seperti berkabut.
Selain itu, penegakan diagnosis juga dibantu dengan pemeriksaan fisik. Visus 1/300
pada OD dan visus 1/300 pada OS menjadi bukti bahwa terjadi penurunan tajam
penglihatan yang dialami pasien. Kemudian dari status oftalmologikus Tekanan Intra
Okuler : ODS 10/7,5, Konjungtiva bulbi : OS injeksi siliar (+), Kornea OD jernih, OS
keruh, infiltrat : OS (+), Kamera Okuli Anterior kedalaman : ODS dalam, ODS jernih,
Pupil bentuk : ODS Bulat, Besar :ODS 3 mm, Isokoria : ODS Isokor, Letak : ODS
sentral, Refleks cahaya langsung : ODS (+), Lensa kejernihan : ODS Keruh, Shadow
test : OD (+), OS (-). Selain itu pada pemeriksaan Slitlamp : pada SLOS Konjungtiva
hiperemis (-) injeksi siliar (+) injeksi konjungtiva (-) kornea keruh, infiltrat, bercak putih
± 3 mm dari pupil, tersebar, lebih banyak di tengah, BMD dalam, pupil bulat, sentral,
refleks cahaya (+), lensa keruh merata. Dan SLOD lensa keruh sebagian.
Tanda yang didapat untruk diagnosa katarak dengan pemeriksaan yaitu penurunan
visus, kekeruhan lensa, adanya iris shadow, fundus yang keruh.
Pemeriksaan katarak imatur dengan menggunakan oftalmoskop direk terlihat fundus
yang keruh. Kekeruhan keabu-abuan terlihat pada pemeriksaan Shadow test. Kekeruhan
54
ini terlihat sebagai area gelap seperti bayangan yang dibayangi dengan reflek merah di
pupil ketika dilihat dengan oftalmoskop pada jarak 15 cm. Pemeriksaan slit
lampmemungkinkan identifikasi lokasi kekeruhan dengan tepat. Pada katarak yang
terletak sentral, pemeriksaan visus di ruangan gelap akan lebih baik daripada
pemeriksaan di ruangan dengan penerangan cukup. Pemeriksaan pupil yang paling baik
adalah ketika pupil dilatasi. Temuan klinis bergantung pada stadium katarak.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah eye fresh tetes mata yang
merupakan artificial tears yang mengandung hidroxyprobhyl, metilselulosa, dan dextran.
Pemberian air mata buatan yang mengandung metilselulosa dan gelatin yang dipakai
sebagai pelumas oftalmik, meningkatkan viskositas, dan memperpanjang waktu kontak
kornea dengan lingkungan luar. Pasien juga diberikan antibiotik spektrum luas untuk
mencegah adanya kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada pasien ini. Pilihan
antibiotik adalah yang berspektrum luas, seperti tobramisin, gentamisin, siprofloxacin,
norfloxacin, bacitrasin. Neomycin dan golongan sulfa lebih jarang digunakan karena
banyaknya kasus alergi. Natrium diklofenac yang merupakan kelompok NSAID
diberikan pada pasien untuk mengurangi keluhan subyektif berupa nyeri yang dialami
sehubungan dengan proses inflamasi yang berlangsung. Pemilihan NSAID daripada
kortikosteroid dipertimbangkan dari segi keamanan dimana penggunaan NSAID tidak
menyebabkan katarak ataupun glaukoma yang terinduksi steroid. Tetes mata steroid
sering diberikan untuk mengurangi inflamasi dan scar yang mungkin timbul. Untuk
mengatasi nyerinya pasien juga diberikan analgetik.
Pemberian suplemen vitamin C sangat berguna dalam meningkatkan sistem imun
pasien yang berefek pada mempercepat proses penyembuhan.
Penatalaksanaan utama katarak adalah dengan ekstraksi lensa melalui tindakan bedah.
Dua tipe utama teknik bedah adalah Intra Capsular Cataract Extraction/Ekstraksi katarak
Intra Kapsular (ICCE) adalah jenis pembedahan yang sudah jarang dilakukan ini adalah
mengangkat lensa in toto, yakni mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsulnya, melalui
insisi limbus superior 140 hingga 160 derajat . Pembedahan ini dapat dilakukan pada
zonula Zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah putus. Pada ekstraksi ini
tidak akan terjadi katarak sekunder, dan Extra Capsular Cataract Extraction/Ekstraksi
katarak Ekstra Kapsular (ECCE). Ekstraksi ini adalah tindakan pembedahan pada lensa
55
katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul
lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan
tersebut. Jenis pembedahan ini sejak beberapa tahun silam telah menjadi operasi
pembedahan katarak yang palijg sering dilakukan karena apabila kapsul posterior utuh,
maka lensa intraokuler dapat dimasukkan ke dalam kamera posterior. Insidensi
komplikasi pasca operatif lebih kecil terjadi jika kapsul posteriornya utuh.
Prognosis keratittis OS pada pasien ini sebenarnya masih cukup baik karena pasien
datang lebih awal untuk memeriksakan diri sehingga visus yang menurun pada pasien
masih bisa terkoreksi lebih dini. Virulensi dari kuman patogen juga dapat menjadi
patokan terhadap prognosis pada pasien ini. Pasien dengan infeksi ringan dan diagnosis
mikrobiologi yang lebih awal memiliki prognosis yang baik. Dan prognosis katarak dapat
dengan cepat terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang
tepat maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal.